• Tidak ada hasil yang ditemukan

341350135 Buku Pedoman Studi FT Undwi 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "341350135 Buku Pedoman Studi FT Undwi 2015"

Copied!
62
0
0

Teks penuh

(1)

BUKU PEDOMAN STUDI

FAKULTAS TEKNIK

PROGRAM STUDI ARSITEKTUR

UNIVERSITAS DWIJENDRA

FAKULTAS TEKNIK-BPMFT

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS DWIJENDRA

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa/ Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan rakhmatNyalah, revisi buku pedoman studi ini dapat kami lakukan sesuai dengan hasil work shop kurikulum dan bahan ajar yang telah dilakukan.

Revisi kurikulum merupakan suatu yang mutlak dilakukan sebagai respon terhadap tuntutan dan perkembangan masyarakat maupun perkembangan dan perubahan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Sejalan dengan itu Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Dwijendra, sesuai dengan pedoman akademik melaksanakan workshop peninjauan kurikulum secara berkala sesuai dengan perkembangan dan dinamika yang terjadi. Berdasarkan hasil workshop tersebut revisi kurikulum dan buku pedoman studi mutlak dilakukan pada Program Studi di Fakultas Teknik Universitas Dwijendra.

Dalam proses revisi banyak pihak yang turut terlibat untuk itu melalui kesempatan ini kami sampaikan banyak terima kasih kepada Yang terhormat :

1. Bapak Ketua Yayasan Dwijendra atas segala dukungan baik material maupun moral 2. Ibu Rektor Universitas Dwijendra yang telah memfasilitasi pelaksanakaan workshop

dan pelatihan

3. Ibu narasumber dan pembimbing dari Universitas Udayana yang telah membantu dalam workshop dan pelatihan

4. Bapak/Ibu dari IAI Daerah Bali, INKINDO Bali, Alumni FT yang berperan sebagai pihak user yang ikut pada workshop ini

5. Ibu Ketua Program Studi Arsitektur

6. Bapak dan ibu dosen yang sudah terlibat secara aktif dalam penyusunan buku ini dan semua pihak yang tak dapat kami sebutkan satu persatu.

Semoga dengan revisi kurikulum dan Buku Pedoman Studi ini dapat memperbaiki penyelenggaraan pembelajaran dan dapat dijadikan pedoman dalam pelaksanaan pembelajaran untuk mewujudkan visi, misi dan tujuan Fakultas Teknik Universitas Dwijendra.

Denpasar, 17 November 2014

Fakultas Teknik Universitas Dwijendra Dekan,

(3)

DAFTAR ISI

BAB I

PROFIL FAKULTAS TEKNIK ... 4

BAB II

STRUKTUR ORGANISASI ... 13

BAB III

KURIKULUM PROGRAM STUDI ... 15

BAB IV SISTEM PENYELENGGARAAN KURIKULUM ... 23

BAB V

PROSES PERKULIAHAN ... 27

BAB VI EVALUASI HASIL BELAJAR ...

BAB VII SISTEM ADMINISTRASI AKADEMIK ...

BAB VIII PEMBINAAN KEMAHASISWAAN ...

(4)

BAB I

PROFIL FAKULTAS TEKNIK

1.1 SEJARAH SINGKAT

Fakultas Teknik memiliki satu Program Studi yakni Program Studi Arsitektur. Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Dwijendra berdiri pada tanggal 17 Juni 1981 yang merupakan tonggak awal berdirinya Universitas Dwijendra yang pada awalnya bernama Sekolah Tinggi Arsitektur Tradisional Bali (STTAT). Melalui SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 0600/0/1984 Sekolah Tinggi Arsitektur Tradisional Bali ditingkatkan menjadi Universitas Dwijendra dan diperkuat dengan SK No. 0218/0/1986, merupakan satu-satunya progam studi yang mengkhususkan pada arsitektur tradisional di Bali yang diminati. Melalui Keputusan BAN PT. SK No.: 005/BAN-PT/Ak-X/S1/II/2007 tanggal 24 Februari 2007 dengan nilai C, dan dengan terbitnya Surat Dirjen Dikti Nomor : 9408/D/T/K-VIII/2011 tertanggal 31 Oktober 2011 perihal: Perpanjangan Ijin Program Studi Arsitektur jenjang S1 di Universitas Dwijendra, maka re-akreditasi telah layak untuk diajukan. Pada bulan Oktober 2012 keluar akreditasi bernomor Surat Keputusan Ban-PT No: 032/Ban-PT/Ak-XV/S1/X/2012 Tentang Penetapan Status Terakreditasi C.

Jati Diri Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Dwijendra sama dengan jati diri Universitas Dwijendra. Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Dwijendra beralamat di Jalan Kamboja 17 Denpasar. Bendera Fakultas Teknik sesuai dengan bendera Universitas Dwijendra dengan warna pinggir kiri hitam. Adapun bentuk dan warna Fakultas Teknik adalah sebagai berikut:

A

B

Keterangan :

(5)

1.2 VISI DAN MISI

A. VISI

Visi Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Dwijendra merupakan penjabaran dari visi Universitas Dwijendra, Fakultas Teknik memiliki visi yakni:

“Menjadikan Fakultas Teknik Universitas Dwijendra sebagai lembaga

pendidikan tinggi yang menghasilkan sumber daya manusia di bidang

keteknikan yang berguna, berbudaya, mandiri di tingkat Nasional tahun

2025”

Sehingga Visi Program Studi Arsitektur, mengacu pada visi Fakultas Teknik yakni:

“Terwujudnya Program Studi Arsitektur Universitas Dwijendra yang

berguna, berbudaya, dan mandiri dalam menerapkan dan

mengembangkan Ilmu Arsitektur berkearifan lokal di tingkat Regional

dan Nasional pada tahun 2025”

Untuk lebih memperjelas makna dari rumusan visi tersebut, maka dipaparkan tentang pengertian dari beberapa kata kunci sebagai berikut :

1) Berguna, berarti Prodi Arsitektur FT Undwi secara terencana melaksanakan proses pembelajaran yang berkualitas, didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai untuk menghasilkan SDM yang memiliki daya saing dan berguna dalam bidang arsitektur, di tingkat regional dan nasional. Dengan demikian Prodi Arsitektur FT Undwi diarahkan menjadi lembaga pendidikan Strata-1 dalam pelaksanaan pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat.

2) Berbudaya, berarti dalam melaksanakan proses pembelajaran, Prodi Arsitektur FT Undwi berlandaskan nilai budaya luhur dengan memperhatikan nilai-nilai budaya lokal dan regional serta menoleransi keragaman budaya. Dengan demikian diharapkan SDM yang dihasilkan mampu menjunjung tinggi nilai-nilai kejujuran dan kebenaran dalam melaksanakan setiap aktivitas yang berkontribusi bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat.

(6)

B. MISI

Untuk mewujudkan visi tersebut, selanjutnya dirumuskan misi Program Studi Arsitektur Undwi sebagai berikut :

1) Menyelenggarakan proses pembelajaran yang berkualitas.

2) Meningkatkan produktivitas tenaga pendidik di bidang Tridharma Perguruan Tinggi.

3) Meningkatkan kualifikasi dan kompetensi tenaga pendidik dan tenaga kependidikan.

4) Mengembangkan kemitraan dengan berbagai pihak untuk penerapan dan pengembangan Ilmu Arsitektur dan Arsitektur Tradisional.

1.3

TUJUAN DAN SASARAN

A. TUJUAN

Berdasarkan visi dan misi di atas, maka tujuan yang ingin diwujudkan oleh Prodi Arsitektur FT Undwi adalah sebagai berikut :

“Menghasilkan Sarjana Arsitektur yang berjiwa mandiri dan mampu

menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bidang arsitektur”

Secara lebih spesifik, Sarjana Arsitektur yang dihasilkan oleh Prodi Arsitektur FT Undwi akan memiliki kompetensi berikut :

a) Sikap

1) Bertakwa kepadatuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan sikap religius;

2) Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas berdasarkan agama, moral, dan etika;

3) Menginternalisasinilai, norma, dan etika akademik;

4) Berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air, memiliki nasionalisme serta rasa tanggungjawab pada negara dan bangsa;

5) Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, agama, dan kepercayaan, serta pendapat atau temuan orisinal orang lain;

6) Berkontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan kemajuan peradaban berdasarkan pancasila;

(7)

8) Taat hukum dan disiplin dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara; 9) Menginternalisasi semangat kemandirian, kejuangan, dan kewirausahaan;

10)Menunjukkan sikap bertanggungjawab atas pekerjaan di bidang keahliannya secara mandiri.

11)Etis dan estetis, komunikatif, adaptif, dan apresiatif b) Penguasan Pengetahuan

1) Menguasai konsep teoritis tentang arsitektur, perancangan arsitektur, estetika, sistem struktur dan utilitas bangunan;

2) Menguasai prinsip sains bangunan, landscape, perencanaan dan perancangan kota, permukiman, arsitektur nusantara, ekologi, dan pemaknaan dalama rsitektur.

c) Keterampilan Khusus

1) Mampu menyusun konsep rancangan arsitektur yang mengintergrasikan hasil kajian aspek perilaku, lingkungan, teknis, dan nilai-nilai yang terkait dengan arsitektur;

2) Mampu merancang arsitektur secara mandiri dengan metode perancangan yang berbasis riset, dan menghasilkan karya arsitektur yang kreatif, yang merupakan penyelesaian masalah arsitektur yang kontekstual, dan teruji secara teoretis terhadap kaidah arsitektur;

3) Mampu mengkomunikasikan pemikiran dan hasil rancangan dalam bentuk grafis, tulisan, dan model yang komunikatif dengan teknik manual maupun digital;

4) Mampu menyajikan beberapa alternatif solusi rancangan dan membuat keputusan pilihan berdasarkan pertimbangan keilmuan arsitektur.

5) Mampu memanfaatkan kemampuan merancangnya untuk membantu melakukan pengawasan dan/atau pelaksanaan pembangunan lingkungan dan bangunan d) Keterampilan Umum

1) Menerapkan pemikiran logis, kritis, sistematis, dan inovatif dalam konteks pengembangan atau implementasi ilmu pengetahuan dan/atau teknologi sesuai dengan bidang keahliannya;

(8)

menyusun deskripsi saintifik hasil kajiannya dalam bentuk skripsi atau laporan tugas akhir;

3) Mengambil keputusan secara tepat dalam konteks penyelesaian masalah di bidang keahliannya, berdasarkan hasil analisis terhadap informasi dan data; 4) Mengelola pembelajaran secara mandiri;

5) Mengembangkan dan memelihara jaringan kerja dengan pembimbing, kolega, sejawat baik di dalam maupun luar negeri.

B. SASARAN DAN STRATEGI PENCAPAIAN

Sasaran dan strategi pencapaian yang akan dicapai dirumuskan berdasarkan visi, misi, tujuan, dan capaian kinerja yang diraih oleh Prodi Arsitektur FT Undwi selama lima tahun terakhir. Capaian kinerja Prodi Arsitektur FT Undwi dalam lima tahun terakhir sesuai dengan bidang sasaran, dapat diindentifikasi sebagai berikut :

a) Bidang Pendidikan

1) Memiliki sumber calon mahasiswa yang tersebar di berbagai sekolah lanjutan atas di Bali dan Luar Bali.

2) Memiliki kurikulum yang secara rutin direvisi sesuai dengan perkembangan ipteks dan telah disinkronisasi dengan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI), serta dalam proses revisi tersebut telah melibatkan berbagai komponen pemangku kepentingan.

3) Memiliki kurikulum yang dilengkapi dengan profil lulusan, kompetensi lulusan, dan peta kurikulum.

4) Memiliki lembaga kemahasiswaan yang secara rutin melaksanakan berbagai kegiatan, baik bersifat akademis yang bersinergi dengan kegiatan Program Studi maupun bersifat non akademis untuk meningkatkan softskills mahasiswa.

5) Memiliki hubungan yang baik dengan organisasi alumni dan secara rutin dilibatkan dalam mendukung pengembangan dan peningkatan proses pembelajaran agar makin berkualitas

6) Telah melaksanakan monitoring lulusan melalui studi pelacakan (tracer study) secara rutin.

(9)

b) Bidang Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

1) Menghasilkan karya ilmiah

2) Melaksanakan pengabdian masyarakat sesuai dengan kebutuhan masyarakat. 3) Mengembangkan jejaring kemitraan dalam bidang arsitektur dengan lembaga

pemerintah, swasta, komunitas, lembaga profesi dan masyarakat. c) Bidang Tata Kelola

1) Memiliki tata pamong yang kredibel, transparan, akuntabel, bertanggung jawab, dan adil dalam menyelenggarakan proses pembelajaran di perguruan tinggi. 2) Pengelolaan Program Studi telah mengimplementasikan fungsi-fungsi

manajemen mulai perencanaan sampai pengawasan disertai mekanisme umpan balik proses pembelajaran yang ditindaklanjuti sesuai dengan kapasitas dan kewenangan yang ada pada tingkat Prodi.

3) Memiliki dosen dan tenaga kependidikan dalam kuantitas dan kualitas yang sangat memadai untuk menjamin proses pembelajaran yang berkualitas.

4) Memiliki dosen dengan beban kerja yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan terdistribusi secara berimbang dalam ketiga bidang tridharma perguruan tinggi.

5) Telah rutin melaksanakan berbagai pelatihan bagi dosen untuk meningkatkan keterampilan dan kompetensi di bidang tridharma perguruan tinggi.

6) Memiliki dana operasional mahasiswa yang memadai untuk penyelenggaraan proses pembelajaran yang berkualitas dan penggunaannya direncanakan dengan baik serta dialokasikan secara proporsional pada berbagai komponen kegiatan operasional

d) Bidang Sarana dan Prasarana

1) Memiliki sarana dan prasarana yang memadai berbasis teknologi informasi untuk mendukung penyelenggaraan pembelajaran yang berkualitas.

2) Memiliki perpustakaan yang koleksi bukunya sangat memadai untuk mendukung penyelenggaraan pembelajaran yang berkualitas.

3) Memiliki jurnal cetak (Jurnal Anala) untuk menampung hasil karya ilmiah mahasiswa dan dosen

e) Bidang Kerjasama

(10)

2) Memiliki jalinan kerja sama dengan pihak Pemerintah Daerah Bali dan seluruh kabupaten / kota yang ada di Bali dalam bidang penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

Berdasarkan berbagai capaian di atas, dan juga penjabaran dari misi dan tujuan Prodi Arsitektur FT Undwi, maka sasaran Prodi Arsitektur FT Undwi sampai tahun 2025 dikelompokkan menjadi sasaran jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang. Ketiga sasaran tersebut diuraikan sebagai berikut.

a) Sasaran jangka pendek (2017)

1. Tercapainya rata-rata IPK lulusan 3,40 dengan persentase lulusan tepat waktu minimum sebanyak 50 persen.

2. Tercapainya kesesuaian kompetensi lulusan dengan kebutuhan dunia kerja minimum sebesar 80 persen.

3. Tercapainya kemampuan soft skills lulusan dengan penilaian oleh pengguna berada dalam ketegori ”baik”

4. Meningkatnya jumlah karya ilmiah yang dipublikasikan di tingkat nasional terakreditasi dan internasional bereputasi sebanyak 20 persen.

5. Tercapainya kuantitas dan kualitas keikutsertaan dalam pertemuan ilmiah yang sesuai bidang program studi di tingkat nasional (minimum sekali dalam satu semester) untuk setiap dosen dan di tingkat internasional (minimum sekali dalam setahun) untuk separuh dari total dosen.

6. Tercapainya karya ilmiah pengabdian yang tepat guna bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat

b) Sasaran jangka menengah (2018-2020)

1. Tercapainya perolehan dana penelitian hibah kompetitif di luar perguruan tinggi sendiri sebanyak minimum Rp 2 juta pertahun untuk tiap orang dosen.

2. Terserapnya lulusan di pasar kerja sesuai dengan bidang kompetensi.

3. Meningkatnya karya ilmiah yang menjadi rujukan, baik bagi institusi pendidikan tinggi lain maupun bagi organisasi pemerintah atau swasta.

(11)

c) Sasaran jangka panjang (2021 – 2024)

1. Tercapainya publikasi ilmiah hasil penelitian kolaboratif dosen di tingkat internasional.

2. Berdirinya pusat kajian arsitektur tradisional bali.

Dari ketiga jabaran sasaran Program Studi, baik jangka pendek, menengah maupun jangka panjang, diperlukan juga beberapa strategi dalam pencapaian sasaran tersebut. Strategi pencapaian tersebut yakni:

a) Strategi Pencapaian Sasaran Jangka Pendek

1. Peningkatan kualitas lulusan melalui peningkatan kualitas input calon mahasiswa, kualitas proses proses pembelajaran, serta kuantitas dan kualitas sarana dan prasarana pembelajaran.

2. Pengembangan kurikulum dan silabus secara reguler sesuai dengan kebutuhan dan kesempatan pasar kerja.

3. Peningkatan kompetensi dosen dan tenaga kependidikan dalam bidang akademis dan praktis.

4. Peningkatan pembelajaran dari para praktisi.

5. Peningkatan proses pembelajaran di kelas dan di luar kelas (studi lapangan). 6. Peningkatan kualifikasi dosen bergelar Doktor.

b) Strategi Pencapaian Jangka Menengah

1. Peningkatan kompetensi dosen dalam meraih hibah kompetisi penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, termasuk dalam melakukan penelitian dan pengabdian yang bersifat kolaboratif dengan pihak luar program studi di Undwi dan di luar Undwi.

2. Peningkatan kompetensi dosen dalam publikasi karya ilmiah dalam nasional dan regional.

3. Peningkatan kemampuan berbahasa Inggris, baik bagi dosen maupun mahasiswa.

c) Strategi Pencapaian Sasaran Jangka Panjang

(12)

2. Peningkatan sarana dan prasarana pembelajaran berbasis teknologi informasi. 3. Peningkatan kualitas sarana komunikasi sehingga mudah diakses oleh berbagai

pemangku kepentingan.

4. Peningkatan kapasitas dosen untuk menghasilkan publikasi ilmiah di tingkat internasional.

(13)

BAB II

STRUKTUR ORGANISASI

Struktur organisasi Fakultas Teknik Universitas Dwijendra dipimpin oleh seorang Dekan, yang mempunyai tugas menyelenggarakan Tri Dharma Perguruan Tinggi dan membina administrasi di tingkat Fakultas, serta bertanggung jawab kepada Rektor Universitas Dwijendra. Dalam melaksanakan tugasnya, dekan dibantu oleh para Pembantu Dekan, Kepala Program Studi, Kepala Lab Studio Perancangan Arsitektur, Kepala Unit Laboratorium Komputer.

Bagan 1. Struktur Organisasi Fakultas Teknik Universitas Dwijendra

Deskripsi Tugas dari masing-masing Pembantu Dekan Kepala Program Studi, dan Kepala unit yang ada adalah sebagai berikut:

A. Pembantu Dekan I

Waki Dekan I mempunyai tugas mengkoordinasikan pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya yang berhubungan dengan aktivitas yang bersifat akademis yaitu bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat, dan bertanggung jawab kepada Dekan.

DEKAN

PEMBANTU

PEMBANTU

PEMBANTU

KEPALA PROGRAM STUDI

KEPALA LAB ARSITEKTUR

KEPALA PERPUSTAKAAN KEPALA LAB

(14)

B. Pembantu Dekan II

Pembantu Dekan II bertugas mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan dalam bidang, keuangan, administrasi umum dan personalia, serta bertanggung jawab kepada Dekan.

C. Pembantu Dekan III

Demikian pula halnya dengan Pembantu Dekan III, yang mempunyai tugas mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan pembinaan kemahasiswaan, serta layanan kesejahteraan mahasiswa.

D. Kepala Program Studi

Program Studi diketuai oleh seorang kepala program studi, yang bertugas melaksanakan pendidikan akademik/profesional dalam satu cabang ilmu pengetahuan dan teknologi.

E. Kepala Unit

Kepala Lab Komputer bertugas menangani masalah teknis komputer, menjaga sarana dan prasarana di laboratorium komputer. Laboratorium komputer dipergunakan pada beberapa matakuliah yang terkait dengan perkembangan IT dan desain yang menggunakan IT. Kepala Laboratorium komputer bertanggung jawab kepada dekan. Ketua Laboratorium Studio bertanggungjawab kepada dekan, bertugas menangani masalah teknis dan perawatan sarana dan prasarana ruang studio, termasuk pengaturan jadwal penggunaan ruang.

Perpustakaan merupakan unit pelayanan akademis yang dikepalai oleh seorang kepala Perpustakaan, dan mempunyai tugas sebagai pelaksana teknis di bidang perpustakaan. Perpustakaan merupakan unit pelayanan akademis yang dikepalai oleh seorang kepala Perpustakaan, dan mempunyai tugas sebagai pelaksana teknis di bidang perpustakaan. Kepala perpustakaan bertanggung jawab langsung kepada Rektor.

Dalam pelaksanaan tugas-tugasnya seluruh pejabat struktural senantiasa melakukan koordinasi mengingat setiap kegiatan baik yang berkenaan dengan akademik, administrasi dan kemahasiswaan memiliki keterkaitan yang sangat erat. Oleh karena itu, setiap persiapan perencanaan, perencanaan, implementasi termasuk monitoring serta evaluasinya selalu ditekankan adanya koordinasi.

(15)

BAB III

KURIKULUM PROGRAM STUDI

3.1 KURIKULUM

Penyusunan kurikulum program studi didasarkan pada visi dan misi program studi, fakultas dan universitas. Kurikulum dirancang berdasarkan relevansinya dengan tujuan, cakupan dan kedalaman materi, pengorganisasian sehingga mendorong terbentuknya hard skills maupun soft skill yang dapat diterapkan dalam berbagai situasi dan kondisi.

Penyusunan kurikulum juga mempertimbangkan kebutuhan dunia kerja dengan keseimbangan antara pengembangan kemampuan keahlian dan sikap-sikap lulusan dengan tuntutan dunia kerja sekarang dan di masa yang akan datang. Lulusan diharapkan memiliki kualifikasi yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat serta mampu menjadi agen perubahan yang positif di tempat kerja, dan menguasai pengetahuan dan keterampilan.

Kurikulum Program Studi Arsitektur dikembangkan berdasarkan standar nasional yang mengacu pada pada SK Mendiknas No. 232/U/2000 perihal Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa, SK Mendiknas No. 45/U/2002 perihal Kurikulum Perguruan Tinggi, Peraturan Pemerintah RI no. 19 tahun 2005 tentang standar nasional pendidikan, dan Buku Pedoman Studi UNDWI Tahun 2003.

Proses Belajar Mengajar didesain sedemikian rupa sehingga proses tersebut mampu memberi pemahaman kepada mahasiswa atas materi yang ada (transfer of knowledges) dan mampu mengembangkan kompetensi yang diperlukan. Untuk mencapai hal ini, beberapa mata kuliah dilengkapi dengan praktikum yang mengacu pada perkembangan teknologi terkini. Dalam Proses Pembelajaran (PBM) juga dirancang untuk menanamkan nilai-nilai (values) pada mahasiswa tentang pentingnya kejujuran, kedisiplinan, kemandirian dan kerjasama.

3.2 Struktur Kurikulum dan Sebaran

(16)

Mata Kuliah Keahlian Berkarya (MKB), kelompok Mata Kuliah Prilaku Berkarya (MPB) dan kelompok Mata Kuliah Berkehidupan Bersama (MBB).

Dalam ketentuan Kepmen Diknas RI No. 232/U/2000 dijabarkan mengenai penjelasan masing-masing kelompok mata kuliah sebagai berikut:

1. Kelompok Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK)

Kelompok MPK adalah kelompok bahan kajian dan pelajaran untuk mengembangkan manusia Indonesia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, berkepribadian mantap, mandiri serta mempunyai rasa tenggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.

2. Kelompok Mata Kuliah Keilmuan dan Keterampilan (MKK)

Merupakan kelompok bahan kajian dan pelajaran yang ditujukan terutama untuk memberikan landasan penguasaan ilmu dan keterampilan tertentu yang wajib diikuti oleh setiap mahasiswa. Mata kuliah ini terdiri atas mata kuliah yang relevan untuk penguasaan dan memperluas wawasan kompetensi keilmuan atas dasar keunggulan kompetitif serta komparatif penyelenggaraan program studi yang bersangkutan. 3. Kelompok Mata Kuliah Keahlian Berkarya (MKB)

Merupakan kelompok bahan kajian dan pelajaran yang bertujuan menghasilkan tenaga ahli dengan kekaryaan berdasarkan ilmu dan keterampilan yang dikuasai. Mata kuliah ini terdiri atas mata kuliah yang relevan untuk memperkuat penguasaan dan memperluas wawasan kompetensi keahlian dalam berkarya di masyarakat sesuai dengan keunggulan kompetitif serta komparatif dari program studi.

4. Kelompok Mata Kuliah Prilaku Berkarya (MPB)

(17)

5. Kelompok Mata Kuliah Berkehidupan Bermasyarakat (MBB)

Merupakan kelompok bahan kajian dan pelajaran yang diperlukan seseorang untuk dapat memahami kaidah berkehidupan bermasyarakat sesuai dengan pilihan keahlian dalam berkarya. Mata kuliah ini terdiri atas mata kuliah yang relevan dengan upaya pemahaman serta penguasaan ketentuan yang berlaku dalam berkehidupan di masyarakat, baik secara nasional maupun global, yang membatasi tindak kekaryaan seseorang sesuai dengan kompetensi keahlian.

Dalam ketentuan Kepmen Diknas RI No. 045/U/2002 disebutkan, bahwa kelima kelompok mata kuliah tersebut dibagi menjadi Kurikulum Inti (yang terdiri dari mata kuliah bersifat kompetensi utama) dan Kurikulum Institusional (yang terdiri dari mata kuliah bersifat kompetensi pendukung dan kompetensi lainnya). Muatan Kurikulum Inti ditentukan berkisar antara 40% s/d 80% dari jumlah SKS minimum kurikulum program sarjana. Sedangkan muatan Kurikulum Institusional ditentukan terdiri dari mata kuliah bersifat kompetensi pendukung berkisar antara 20% s/d 40% dan mata kuliah bersifat kompetensi lainnya berkisar antara 0% s/d 30%.

(18)

Arsitektur 2 Teknik Teori & Metode

Perancangan Ars 1 3

Dasar-dasar

Penulisan Ilmiah 3 Arsitektur

Lingkungan 3 Matematika Teknik 3 Perumahan dan

Arsitektur Kota 3 Manajemen

Konstruksi 3

(19)

Studio Arsitektur

TOTAL SKS MINIMUM UNTUK

SARJANA 144 SKS

Berikut akan dijelaskan mengenai sebaran mata kuliah Program Studi Arsitektur pada setiap semester.

Tabel 1. Sebaran Mata Kuliah Semester I

NO KODE NAMA MATA KULIAH SKS

1. PKA110 1201 Agama 2

2. PKA110 1302 Pancasila dan Kewarganegaraan 3 3. PKA110 1303 Bahasa Inggris 3 4. PKA110 1204 Bahasa Indonesia 2 5. KKA110 1302 Menggambar Teknik 3 6. KKA110 1203 Menggambar Arsitektur 1 2 7. KKA110 1301 Estetika Bentuk 3 8. KKA110 1304 Dasar-dasar Penulisan Ilmiah 3

(20)

Tabel 1. Sebaran Mata Kuliah Semester II

NO KODE NAMA MATA KULIAH SKS

1. PKA110 2305 Kewirausahaan 3

2. KBA110 2218 Merencana Ruang Dalam (MK Pilihan

Wajib) 3

3. PKA110 2306 Adat & Budaya Bali (MK Pilihan

Wajib) 3

4. KBA110 2301 Perancangan Tapak 3 5. KKA110 2205 Menggambar Arsitektur 2 2 6. KKA110 2306 Teori & Metode Perancangan Ars 1 3 7. KBA110 2303 Teknologi Konstruksi 1 3 8. KBA110 2202 Bahan Bangunan 2

Total 22

Tabel 1. Sebaran Mata Kuliah Semester III

NO KODE NAMA MATA KULIAH SKS

1. KKA110 3307 Matematika Teknik 3 2. KBA110 3204 Fisika Bangunan 2 3. KBA110 3305 Studio Perancangan Arsitektur 1 3 4. KBA110 3306 Teknologi Konstruksi 2 3 5. KKA110 3308 Teori & Metode Perancangan Ars 2 3 6. KKA110 3309 Komputer (CAD) 3 7. KKA110 3210 Pengertian Arsitektur Nusantara 2

Total 19

(21)

NO KODE NAMA MATA KULIAH SKS

1. KBA110 4307 Studio Perancangan Arsitektur 2 3 2. KKA110 4311 Arsitektur Lingkungan 3 3. KBA110 4409 Teknologi Konstruksi 3 4

4. KBA110 4308 Utilitas 3

5. KKA110 4313 Pengertian Arsitektur Tradisional 3 6. KKA110 4312 Perumahan dan Permukiman 3

Total 19

Tabel 1. Sebaran Mata Kuliah Semester V

NO KODE NAMA MATA KULIAH SKS

1. KBA110 5412 Studio Perancangan Arsitektur 3 4 2. KBA110 5410 Teknologi Konstruksi 4 4 3. KKA110 5314 Perkembangan Arsitektur 3

4. MK. Pilihan : 2

5. KBA110 5311 Studio Arsitektur Tradisional 1 3 6. BBA110 5301 Hukum Pranata Pembangunan 3

Total 19

Tabel 1. Sebaran Mata Kuliah Semester VI

NO KODE NAMA MATA KULIAH SKS

1. KBA110 6514 Studio Perancangan Arsitektur 4 5 2. KBA110 6313 Studio Arsitektur Tradisional 2 3 3. KKA110 6316 Manajemen Konstruksi 3

4. KKA110 6222 Metodologi Penelitian Arsitektur (MK.

Pil) 2

5. KKA110 6315 Arsitektur Kota 3 6. PBA110 6201 Etika Berprofesi Arsitektur 2

Total 18

Tabel 1. Sebaran Mata Kuliah Semester VII

NO KODE NAMA MATA KULIAH SKS

1. KBA110 7516 Studio Perancangan Arsitektur 5 5 2. KBA110 7415 Studio Arsitektur Tradisional 3 4 3. PBA110 7302 Praktek Kerja Lapangan (PKL) 3 4. BBA110 7302 Kuliah Kerja Nyata (KKN) 3

(22)

Tabel 1. Sebaran Mata Kuliah Semester VIII

NO KODE NAMA MATA KULIAH SKS

1. BBA110 8303 Seminar 3

2. KBA110 8817 Studio Tugas Akhir 8

Total 11

Tabel 1. Mata Kuliah Pilihan

NO KODE NAMA MATA KULIAH SKS

1. PKA110 2306 Adat dan Budaya Bali 3

2. KBA110 2218 Merencana Ruang Dalam 3

3. KKA110 5218 Ergonomik Arsitektur 2

4. KKA110 5219 Rencana Anggaran Biaya (RAB) 2

5. KKA110 6220 Arsitektur Pariwisata 2

6. KKA110 6221 Arsitektur Perilaku 2

7. KKA110 6222 Metodologi Penelitian Arsitektur 2

8. KKA110 6223 Konservasi Arsitektur 2

9. KKA110 6224 Kritik Arsitektur 2

Total 20

BAB IV

SISTEM PENYELENGGARAAN KURIKULUM

(23)

1) Sistem Kredit: adalah suatu sistem penyelenggaraan pendidikan dengan menggunakan satuan kredit semester (SKS) untuk menyatakan beban studi mahasiswa, beban kerja tenaga pengajar, pengalaman belajar, dan beban penyelenggaraan program.

2) Semester: adalah satuan waktu kegiatan yang terdiri atas 16 sampai 19 minggu kuliah atau kegiatan terjadwal lainnya, berikut kegiatan iringannya, termasuk 2 sampai 3 minggu kegiatan evaluasi.

3) Satuan Kredit Semester (SKS): adalah takaran penghargaan terhadap pengalaman belajar yang diperoleh selama satu semester melalui kegiatan terjadwal per minggu sebanyak 1 jam perkuliahan atau 2 jam praktikum, atau 4 jam kerja lapangan, yang masing-masing diiringi oleh sekitar 1-2 jam kegiatan terstruktur dan sekitar 1-2 jam kegiatan mandiri.

4) Ciri-Ciri Sistem Kredit adalah sebagai berikut :

- Dalam sistem kredit tiap-tiap mata kuliah diberi harga yang dinamakan nilai kredit.

- Banyaknya nilai kredit untuk mata kuliah yang berlainan tidak perlu sama. - banyaknya nilai kredit untuk masing-masing mata kuliah ditentukan atas

besarnya usaha untuk menyelesaikantugas-tugas yang dinyatakan dalam program perkuliahan, praktikum, kerja lapangan maupun tugas lain.

3.2 Tujuan Sistem Kredit

Tujuan umum sistem kredit semester adalah agar perguruan tinggi di Indonesia dapat memenuhi tuntutan pembangunan karena didalamnya dimungkinkan penyajian program pendidikan yang bervariasi dan fleksibel sehingga memberikan kemungkinan lebih luas kepada mahasiswa untuk memilih program menuju suatu macam jenjang profesi tertentu yang dituntut oleh pembangunan.

Secara khusus tujuan penerapan sistem kredit adalah, sebagai berikut.

1. Untuk memberikan kesempatan kepada para mahasiswa yang cakap dan giat belajar agar dapat menyelesaikan studi dalam waktu sesingkat-singkatnya,

2. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa agar dapat mengikuti kegiatan pendidikan yang sesuai dengan minat, bakat dan kemampuannya

3. Mempermudah penyesuaian kurikulum terhadap perkembangan ilmu dan teknologi 4. Memberikan kemungkinan agar sistem evaluasi kemajuan belajar mahasiswa dapat

(24)

5. Memungkinkan alih kredit antar jurusan/program studi atau antar fakultas dalam satu perguruan tinggi

6. Memungkinkan perpindahan mahasiswa dari perguruan tinggi satu ke perguruan tinggi yang lain dengan alih kredit

7. Efisiensi dan keefektifan sumber daya, prasarana dan sarana.

A. Nilai Kredit Beban Studi

Besarnya beban studi mahasiswa dinyatakan dalam nilai kredit semester suatu mata kuliah. dalam satu tahun akademik dibagi menjadi 2 (dua) semester yaitu ganjil dan genap. Setiap semester terdiri dari :

1. kegiatan kurikuler dan ko kurikuler selama 16 (enam belas) minggu ; 2. untuk kegiatan administrasi dan penilaian mahasiswa selama 2- 3 minggu.

B. Nilai Satuan Kredit Semester untuk Perkuliahan

Untuk perkuliahan, nilai kredit semester ditentukan berdasarkan atas beban kegiatan yang meliputi keseluruhan 3 macam kegiatan untuk setiap minggunya.

1. Untuk mahasiswa

- Lima puluh (50) menit acara tatap muka terjadwal dengan tenaga pengajar, misalnya dalam bentuk kuliah

- Enam puluh (60) menit acara kegiatan akademik terstruktur yaitu kegiatan studi yang tidak terjadwal tetapi direncanakan oleh tenaga pengajar, misalnya dalam bentuk membuat pekerjan rumah atau menyelesaikan soal-soal

- Enam puluh (60) menit acara kegiatan akademik mandiri yaitu kegiatan yang harus dilakukan mahasiswa secara mandiri untuk mendalami, mempersiapkan atau tujuan lain suatu tugas akademik, misalnya dalam bentuk membaca buku referensi.

2. Untuk tenaga pengajar

- Lima puluh (50) menit acara tatap muka terjadwal dengan mahasiswa

- Enam puluh (60) menit acara perencanaan dan evaluasi kegiatan akademik terstruktur

- Enam puluh (60) menit pengembangan materi kuliah

(25)

Untuk mata kuliah yang diselenggarakan dalam bentuk seminar dimana mahasiswa wajib mempresentasikan makalah pada suatu forum, pengertian 1 SKS sama seperti pada penyelenggaraan kuliah, yaitu mengandung acara 50 menit tatap muka per minggu.

D. Nilai Satuan Kredit Semester untuk Praktikum, Penelitian Kerja Lapangan

dan Sejenisnya

Nilai kredit semester untuk praktikum, penelitian kerja lapangan dan sejenisnya ditentukan sebagai berikut :

1. Nilai kredit semester untuk praktikum dan laboratorium. untuk praktikum di laboratorium nilai 1 kredit semester adalah beban tugas di laboratorium sebanyak 2-3 jam per minggu selama satu semester.

2. Nilai kredit semester untuk kerja lapangan dan yang sejenisnya. nilai 1 kredit adalah beban tugas di lapangan sebanyak 4-5 jam per minggu selama satu semester.

3. Nilai Kredit Semester Penelitian Penyusunan Skripsi adalah beban tugas penelitian sebanyak 3 – 4 jam sehari selama satu bulan, yang setara dengan 25 hari kerja.

E. Beban Studi Dalam Semester

Beban studi mahasiswa dalam satu semester ditentukan atas dasar rata-rata waktu sehari dan kemampuan individu. Pada umumnya orang berkerja rata-rata 6-8 jam selama 6 hari berturut-turut. Dilain pihak, seorang mahasiswa dituntut “bekerja” lebih lama, sebab tidak saja ia belajar disiang hari 6-8 jam tetapi juga pada malam hari selama 2 jam. dengan demikian seorang mahasiswa diperkirakan memiliki waktu belajar 8-10 jam sehari atau 48-60 jam seminggu. Oleh karena nilai satu kredit semester kira-kira setara dengan 3 jam kerja, maka beban studi untuk tiap semester akan sama dengan 16-20 kredit semester. Dalam menentukan beban studi 1 semester, perlu juga diperhatikan kemampuan individu. Hal ini dapat dilihat dari hasil studi seorang mahasiswa pada semester yang sering diukur dengan Indeks Prestasi.

Besarnya Indeks Prestasi Semester (IPS) dapat dihitung dengan cara berikut :

Σ (K x N) IP =

Σ K

Keterangan :

IP = Indeks Prestasi

(26)

Pada semester pertama, mahasiswa diberi beban studi 20 sks. Jumlah studi maksimal yang boleh diambil setiap semester berikutnya ditetapkan berdasarkan IP yang dicapai pada semester sebelumnya, dengan berpedoman pada tabel 04 berikut :

Tabel 04 : Rentangan Jumlah SKS yang dapat diprogram

IP semester yang telah

diambil

SKS yang diprogramkan

KREDIT MAKSIMAL YANG DAPAT

DIPROGRAMKAN

0,00 – 1,99 2,00 – 2,49 2,50 – 2,99 3,00 – 4,00

12 – 24

13 – 18

7 – 12

0 - 6

18

16

14

12

20

18

16

14

22

20

18

16

24

22

20

18

BAB V

PROSES PERKULIAHAN

(27)

dan menguasai konsep, generalisasi, teori dan prinsip ilmiah suatu bidang studi. Perkuliahan praktikum adalah perkuliahan yang bertujuan mengaplikasikan teori dalam kondisi dan situasi terbatas, seperti laboratorium, workshop, studio, sekolah, kantor dan lembaga pendidikan tertentu.

Praktek Kerja Lapangan (PKL/KKN dan yang sejenis) adalah kegiatan latihan yang bertujuan untuk memperoleh pengalaman belajar atau mengaplikasikan teori melalui keterlibatannya dalam masyarakat dalam bentuk kerja nyata di lapangan yang secara langsung menemukan, merumuskan, memecahkan permasalahan yang ada secara pragmatis dan interdisipliner, dengan persyaratan sebagai berikut:

a. Mahasiswa boleh mengikuti PKL/KKN bila telah memiliki kredit minimal 120 SKS b. Proses persiapan, pelaksanaan, waktu, dan penilaian diatur oleh Fakultas atau P3M

Universitas Dwijendra

Setiap perkuliahan terdiri atas kegiatan tatap muka terstruktur dan mandiri. Kegiatan tatap muka berupa kegiatan perkuliahan terjadwal, yaitu dosen dan mahasiswa saling berkomunikasi langsung, dalam bentuk ceramah, responsi, diskusi, seminar, kolium, praktikum, dan kegiatan akademik lainnya. Kegiatan terstruktur mahasiswa adalah kegiatan mahasiswa diluar jam kuliah, terjadwal berdasarkan tugas dosen, pengawasan dosen dalam bentuk mengerjakan pekerjaan rumah, penulisan makalah, melakukan penelitian, penulisan laporan, dan kegiatan akademik lainya yang relavan. Kegiatan terstruktur dosen adalah penyusunan Garis-Garis Besar Program Pengajaran Mata Kuliah (GBPP-Mata Kuliah), penelitian terjadwal, pemberian umpan balik pada mahasiswa, pemberian bantuan belajar kepada mahasiswa baik perorangan maupun kelompok.

Kegiatan mandiri mahasiswa adalah kegiatan belajar berdasarkan program mahasiswa untuk memperkaya pengetahuan dalam rangka menunjang kegiatan tatap muka dan terstruktur dalam bentuk belajar diperpustakaan, dirumah, melakukan penelitian, wawancara dengan nara sumber, seminar dan kegiatan akademik lainnya yang relevan. Kegiatan mandiri dosen adalah kegiatan perencanaan dan pengembangan perkuliahan yang terjadwal, dalam bentuk perkuliahan kapita selekta, seminar, dan kegiatan akademik lainnya yang relavan.

Kuliah Kerja Lapangan (KKL) adalah kunjungan keluar kampus secara terbimbing untuk memperluas wawasan mahasiswa dalam suatu bidang ilmu yang status dan pelaksanaannya ditetapkan oleh jurusan/program studi masing-masing.

(28)

a) Kalender akademik yang berlaku satu tahun disusun oleh BAAK dan ditetapkan oleh Rektor.

b) Perkuliahan diselenggarakan oleh Program Studi dibawah koordinasi Dekan/Pembantu Dekan I Fakultas.

c) Penyusunan jadwal dilaksanakan oleh Program Studi yang keseluruhannya dikoordinasikan oleh Dekan/ Pembantu Dekan I Fakultas.

d) Pendaftaran mata kuliah dalam kegiatan regristrasi akademik dikoordinasikan oleh Pembimbing Akademik dan dipantau oleh Ketua Program Studi dan Pembantu Dekan I Fakultas.

e) Pelaksanaan perkuliahan dipantau oleh Program Studi dibawah koordinasi Pembantu Dekan I Fakultas.

f) Kehadiran mahasiswa dicatat oleh dosen yang bersangkutan dan direkam bagian Tata Usaha Fakultas.

4.2 PEMBIMBING AKADEMIK (PA)

Bimbingan adalah kegiatan dosen Pembimbing Akademik (PA) yang bertujuan membimbing mahasiswa menyelesaikan studinya dengan baik, sesuai dengan minat dan kemampuan, sedemikian rupa hingga berkat bimbingan tersebut mahasiswa mampu menumbuhkan wawasan, dapat berfikir dan berperilaku yang sesaui dengan norma-norma Pancasila dan UUD 1945 yang kepenasehatannya berlangsung sejak mahasiswa belajar di Universitas Dwijendra sampai lulus dengan keputusan Dekan.

Setiap dosen tetap (PNS dpk/Tetap Yayasan) wajib menjadi PA dari sejumlah mahasiswa yang ditetapkan secara tertulis atas usul Ketua Program Studi. Setiap mahasiswa mempunyai seorang PA yang berkewajiaban memberikan bimbingan secara teratur selama studi, dengan rincian sebagai berikut :

1) Memberikan informasi tentang pemanfaatan sarana dan prasarana penunjang bagi kegiatan akademis dan non akademis di Universitas Dwijendra

2) Membantu mahasiswa dalam mengatasi masalah akademis

3) Membantu mahasiswa dalam mengembangkan sikap dan kebiasaan belajar yang baik sehingga tumbuh kemandirian belajar seorang ahli.

(29)

5) Membantu mahasiswa dalam mengembangkan kepribadiannya menuju terwujudnya manusia Indonesia seutuhnya yang berwawasan, berperilaku, sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945.

6) Membantu mahasiswa mengembangkan wawasan belajar keilmuan secara mandiri sepanjang hayat.

7) Memberi peringatan kepada mahasiswa yang Indeks Prestasinya (IP) nya selama 2 (dua) semester berturut-turut kurang dari 2, dan SKS yang dicapai kurang dari 10 SKS.

Pada saat registrasi akademik setiap awal semester, PA berkewajiban melaksanakan tugas bimbingan/dengan kegiatan antara lain :

a) Memproses kegiatan KRS (Kartu Rencana Studi) dan bertanggungjawab atas kebenaran isinya

b) Menetapkan kebenaran jumlah kredit yang boleh diambil mahasiswa dalam semester bersangkutan, dengan memperhatikan peraturan yang berlaku.

c) Meneliti dan memberi persetujuan terhadap rencana studi semester yang disusun oleh mahasiswa di dalam KRS.

Dalam melaksanakan tugasnya berdasarkan tata aturan bimbingan, PA tiap semester memperhatikan hasil belajar :

a) Mahasiswa asuhannya secara perorangan atau kelompok

b) Semua mahasiswa Fakultas/Program Studi yang bersangkutan secara kelompok untuk angkatan tahun yang bersangkutan ataupun tahun sebelumnya.

Kegiatan bimbingan dikoordinasikan oleh Ketua Program Studi dalam masalah akademik atau non-akademik. Setiap dosen PA selalu memperhatikan kode etik akademik. Sedangkan kewajiban mahasiswa adalah sebagai berikut:

a) Memahami pentingnya bimbingan

b) Mengadakan komunikasi secara aktif dengan PA dan wajib berkonsultasi tentang program dan kegiatan studinya serta kesulitan-kesulitannya.

c) Mematuhi ketentuan-ketentuan bimbingan baik mengenai waktu, tempat, prosedur dll.

d) Menaati hasil bimbingan

e) Melaporkan prestasi studi kepada PA f) Menerima sanksi-sanksi atas kesalahannya

(30)

a) Perencanaan studi adalah penyusunan rencana studi oleh mahasiswa dengan bimbingan PA sesuai dengan ketentuan peraturan yang berlaku.

b) Rencana studi adalah Rencana Studi Semester untuk mendaftarkan mata kuliah tiap semester disusun dalam kegiatan registrasi akademik pada setiap awal semester. c) Penyusunan rencana studi diatas dikoordinasikan oleh para Ketua Program Studi

dan dipantau oleh Dekan/Pembantu Dekan I Fakultas

4.4 JADWAL KULIAH

a) Jadwal kuliah sekurang-kurang berisi keterangan : a) Sandi mata kuliah dan angka sks mata kuliah tersebut

b) Pada semester berapa mata kuliah tersebut seharusnya diambil c) Mata kuliah yang menjadi prasyarat

d) Hari, jam dan ruangan/gedung kuliah e) Nama dosen pengajar

b) Jam kuliah setiap hari terdiri dari 4-5 jam kuliah yang masing-masing selama 50 menit.

c) Jadwal kuliah diumumkan oleh Program Studi paling lambat 2 minggu sebelum masa registrasi.

d) Jadwal kuliah dilaporkan ke Rektor dan diinformasikan ke BAAK paling lambat satu minggu setelah diumumkan.

4.5 TATA TERTIB PERKULIAHAN

a) Pada setiap awal semester dosen wajib menyampaikan Rencana Perkuliahan Semester kepada Program Studi dan mahasiswa.

b) Pada setiap kegiatan perkuliahan, dosen wajib melaksanakan absensi mahasiswa dengan menggunakan formulir daftar hadir yang baku.

c) Mahasiswa yang tidak hadir pada suatu perkuliahan wajib menyampaikan surat pemberitahuan kepada dosen yang bersangkutan tentang ketidak hadirannya.

(31)

e) Mahasiswa wajib melaksanakan semua tugas perkuliahan termasuk kegiatan terstruktur seperti: ujian-ujian, penyusunan laporan, atau tugas-tugas lain yang sejenisnya dalam masa perkuliahan semester yang bersangkutan.

f) Jika karena suatu hal, ada kegiatan perkuliahan yang tidak dapat dilaksanakan menurut jadwal, dosen wajib memberitahukan kepada mahasiswa dan mengusahakan waktu lain sebagai pengganti dengan sepengetahuan Ketua Program Studi, sehingga jumlah kehadiran dosen sekurang-kurangyan 75%.

g) Mahasiswa yang namanya tidak tercantum dalam daftar hadir kuliah tidak diperkenankan mengikuti kuliah yang bersangkutan.

h) Mahasiswa ikut membantu peningkatan mutu dan pemeliharaan tata tertib perkuliahan yang ditetapkan oleh masing-masing fakultas.

i) Pengawasan pelaksanaan tata tertib perkuliahan dilakukan oleh Ketua Program Studi di bawah koordinasi Pembantu Dekan I Fakultas.

4.6 STANDAR OPERASIONAL DAN PROSEDUR (SOP) DOSEN

a) Menyiapkan Silabus, SAP, Menyiapkan media pembelajaran.

b) Menyampaikan kontrak Perkuliahan sebelum proses pembelajaran dimulai.

c) Menyiapkan sumber pembelajaran (buku ajar, bahan ajar, jurnal ilmiah, dan berbagai referensi lainnya) dan menginformasikan kepada mahasiswa.

d) Menyiapkan salam, ketika memasuki ruangan kelas, demikian juga ketika akan meninggalkan ruang kelas.

e) Memulai perkuliahan pada minggu pertama dengan ; 1. melakukan perkenalan diri;

2. menyampaikan kontak perkuliahan, SAP, dan SOP; 3. memotivasi kemandirian belajar mahasiswa;

4. membimbing mahasiswa untuk mengetahui berbagai prinsip budi pekerti, etika/moral sebagai insan akademik;

f) Memfasilitasi pembentukan Small Group Discussion (SGD), Problem Based Learning (PBL), dan lain-lain sesuai strategi pembelajaran yang diterapkan.

g) Membimbing praktikum atau praktek lapangan.

h) Mencari solusi bila muncul permasalahan dalam proses pembelajaran

(32)

j) Memberikan kuliah (tatap muka) sebanyak 14 kali dalam satu semester, tetapi belum termasuk UTS dan UAS. Dalam memberikan kuliah, agar sebelumnya menyebutkan materi pembelajaran yang harus diselesaikan hari itu (sesuai SAP) k) Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk melakukan

tanya-jawab/diskusi.

l) Menyampaikan kesimpulan/summary materi perkuliahan menjelang akhir jam kuliah.

m) Melakukan penilaiaan terhadap soft skill mahasiswa, pada proses/pelaksanaan pembelajaran (materi pembelajaran soft skill dapat merujuk pada Buku Manual Akademik Indikator penerapan Pola Ilmiah Pokok (PIP) Universitas Dwijendra atau referensi lainnya yang relefan).

n) Menyampaikan materi perkuliahan dengan menekankan pada Student Centerred Learning (SCL).

o) Mengabsen mahasiswa, sebelum akhir proses pembelajaran. p) Menyampaikan closing statement.

q) Menghubungi anggota teaching team, bila berhalangan hadir, atau memberikan tugas-tugas kepada mahasiswa, agar tetap ada aktivitas pembelajaran pada hari itu.

r) Mengisi Jurnal atau berita acara perkuliahan.

4.7 SANKSI BAGI MAHASISWA

1. Sanksi adalah tindakan akademik dan/atau administrasi yang diberikan kepada mahasiswa yang menyimpang dari peraturan yang berlaku.

2. Tujuan diberikan sanksi adalah untuk menjaga mutu hasil pendidikan dan memberikan dorongan kepada mahasiswa untuk mencapai prestasi optimum, serta meningkatkan peranan dan fungsi Universitas Dwijendra.

3. Sanksi dapat berupa menerima nilai E untuk mata kuliah tertentu jika mahasiswa melakukan kesalahan pengisian KRS untuk mata kuliah yang bersangkutan

4. Sanksi dapat berupa KRS nya tidak diproses lebih lanjut, bila mahasiswa yang bersangkutan tanpa Izin tertulis dari Pembantu Dekan I Fakultas dan Kepala BAAK terlambat mengumpulkan KRS dari ketentuan waktu yang ditetapkan.

(33)

6. Sanksi dapat berupa tidak diperkenankan mengikuti Ujian Akhir Semester untuk mata kuliah tertentu dan secara otomatis nilai ujian mata kuliah yang bersangkutan adalah E, terjadi bila :

a) Mahasiswa yang bersangkutan kehadiranya kurang dari 75% tanpa memberikan alasan yang sah

b) Mahasiswa yang bersangkutan kehadirannya kurang dari 65% walaupun dengan alasan yang sah.

7. Sanksi dapat berupa tugas kegiatan terstruktur dinyatakan gagal (dengan nilai = 0) dan berpengaruh terhadap nilai kesimpulan mata kuliah yang bersangkutan, bila mahasiswa yang bersangkutan tidak menyelesaikan tugas kegiatan terstruktur dari dosen yang ada kaitannya dengan penentuan nilai kesimpulan untuk mata kuliah (seperti penyusunan laporan atau tugas lain sejenis) pada hari ujian akhir semester untuk mata kuliah yang bersangkutan.

8. Sanksi dapat berupa Nilai Kosong (NK) secara otomatis oleh bagian Administrasi dan Akademik diubah menjadi nilai E, bila mahasiswa yang bersangkutan masih mendapat NK pada daftar nilai akhir dan sampai dengan 2 minggu perkulihan semester berikutnya berjalan tidak ada nilai susulan untuk Nilai Kosong tersebut dari dosen yang bersangkutan.

9. Sanksi dapat berupa tidak dapat mengambil uang DPP yang telah terlanjur dibayarkan, bagi mahasiswa yang mengambil cuti kuliah dengan alasan apapun bila pengambilannya setelah satu minggu perkuliahan dimulai, sebagaimana yang tercantum dalam kalender akademik.

10.Sanksi dapat berupa kehilangan hak studi secara otomatis apabila :

a) Mahasiswa tidak dapat menyelesaikan studinya dalam batas waktu yang sudah ditentukan yaitu dengan beban studi minimal 144 SKS dan maksimal 160 SKS, serta lama studi maksimal 14 semester

b) Mahasiswa terlambat memproses Izin cuti kuliah dari ketentuan Kalender Akademik.

11.Sanksi berupa :

a) Peringatan lisan oleh Pembimbing Akademik (PA) setelah satu semester b) Peringatan keras secara tertulis (setelah dua semester secara bertuirut-turut) c) Kehilangan hak studinya (setelah tiga semester berturut-turut) bila mahasiswa

(34)

12.Sanksi dapat berupa tidak boleh mengikuti kuliah dalam jangka waktu tertentu dan atau nilai yang diperoleh pada semester sebelumnya tidak berlaku dapat dijatuhkan pada mahasiswa yang melakukan pemalsuan nilai atau tandatangan dosen PA dan atau pejabat Universitas Dwijendra

13.Mahasiswa yang kehilangan hak studinya dapat :

a) Meminta surat keterangan pernah menjadi mahasiswa Universitas Dwijendra dengan transkripnya pada Bagian Akademik di Fakultasnya masing-masing b) Melamar kembali pada jenjang Program Studi yang sama sebagai mahasiswa

baru (mulai dari awal) dalam waktu 4 (empat) bulan setelah kehilangan hak studinya.

14.Sanksi lainnya

a) Mahasiswa yang dua semester berturut-turut tidak mendaftarkan diri tanpa Izin Dekan dianggap mengundurkan diri;

b) Mahasiswa yang tidak mempunyai nilai selama satu tahun tanpa sepengetahuan Dekan, dianggap mengundurkan diri;

c) Mahasiswa yang terbukti sah melakukan tindak kriminal, dikeluarkan dari Universitas Dwijendra;

d) Mahasiswa yang melakukan tindakan tercela dan mencemarkan nama baik almamater, diberi peringatan keras oleh Dekan atau Rektor.

15.Pemberian sanksi terhadap penyimpangan-penyimpangan yang belum ditetapkan dalam peraturan ini ditetapkan oleh Rektor atas usul Fakultas

4.8 TENAGA PENGAJAR (TENAGA FUNGSIONAL AKADEMIK)

1) Tenaga Fungsional Akademik adalah pemangku jabatan fungsional yang melaksanakan tugas pokok melaksanakan kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi dan tugas lainnya dalam pembinaan mahasiswa seperti pengembangan institusional.

2) Tugas dan wewenang, dan tanggung jawab tenaga fungsional akademik pada Program S1 adalah sebagai berikut:

Tabel 05: Tugas, Wewenang dan Tanggung jawab Tenaga Pengajar

(35)

Pendidikan Penelitian Peng.Masy

Catatan :*) yang berpendidikan S2 mempunyai wewenang penuh **) yang berpendidikan S3 mempunyai wewenang penuh

3) Program Studi yang belum memiliki tenaga fungsional akademik dengan kewenangan penuh dalam jumlah yang memadai, dapat menyesuaikan persyaratan kewenangan tersebut atas Izin Dekan di bawah pembinaan/pengawasan dari tenaga yang mempunyai kewenangan penuh.

4) Untuk meningkatkan kualitas tenaga fungsional akademik, maka setiap Program Studi megadakan pengelompokan spesialisasi mata kuliah yang dibina/asuh di bawah koordinasi dosen senior, dengan tetap memperhatikan keterpaduan dengan mata kuliah lain yang relevan.

4.9 SEMESTER PENDEK

1. Dasar rujukan pelaksanaan semester pendek di Universitas Dwijendra adalah Surat Edaran Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Depdiknas RI. Nomor 1666/D/C/98 tanggal 16 Juni 1998 tentang Semester Pendek

2. Satu tahun akademik dibagi dalam 2(dua) semester yang masing-masing terdiri atas 19 minggu, dan dipisah oleh masa libur selama 2 hingga 4 minggu

(36)

4. Berdasarkan butir diatas, Fakultas Teknik Program Studi Universitas Dwijendra melaksanakan Program Semester Pendek dengan ketentuan sebagai berikut:

a. Pelaksanaan semester pendek didasarkan pada prinsip membantu mahasiswa untuk menyelesaikan studinya, agar dapat tepat kelulusan

b. Semester pendek adalah pemanfaatan waktu luang mahasiswa untuk proses belajar mengajar diantara dua semester.

c. Dalam semester pendek jumlah tatap muka dosen dengan mahasiswa disesuaikan dengan beban SKS untuk setiap mata kuliah dan beban studi yang diberikan kepada mahasiswa dalam mengikuti semester pendek tidak lebih dari 10 SKS.

d. Semester pendek dapat diikuti oleh semua mahasiswa

e. Mata kuliah yang diberikan dalam semester pendek harus juga diberikan dalam semester reguler.

f. Pelaksanaan semester pendek diatur lebih lanjut oleh masing-masing Program Studi/Fakultas

(37)

EVALUASI HASIL BELAJAR

6.1 PENGERTIAN, TUJUAN DAN CARA

1. Evaluasi adalah bagian integral dari proses belajar-mengajar yang dimaksudkan untuk menetapkan taraf penguasaan/kemampuan mahasiswa sebagaimana yang ditetapkan bagi mata kuliah yang bersangkutan

2. Tujuan evaluasi adalah untuk mengetahui tingkat penguasaan kompetensi mahasiswa sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai atau evaluasi terutama ditujukan untuk menetapkan apakah hasil belajar mahasiswa telah mencapai tingkat penguasaan kemampuan seperti yang telah ditetapkan dalam tujuan pengajaran. 3. Evaluasi belajar mahasiswa dilakukan secara menyeluruh dan berkesinambungan

sesuai dengan karakteristik pendidikan keahlian yang bersangkutan.

4. Evaluasi berusaha mengungkapkan aspek-aspek pencapaian kemampuan yang dianggap penting di dalam mata kuliah yang bersangkutan, baik yang bersifat kognitif, efektif, maupun psikomotorik.

5. Evaluasi tingkat penguasaan kompetensi mahasiswa per mata kuliah dilaksanakan melalui Ujian Akhir Semester, sedangkan penguasaan kompetensi seluruh program dilaksanakan melalui Ujian Akhir Program.

6. Untuk pelaksanaan evaluasi terhadap pelaksanaan kemampuan belajar mahasiswa dapat dipergunakan bermacam-macam cara pengumpulan informasi baik yang berbentuk ujian, pelaksanaan tugas, maupun pengamatan oleh dosen yang dilakukan lebih dari satu kesempatan yang penafsirannya dapat dilaksanakan dengan menggunakan Pola Acuan Patokan (PAP) dan Pola Acuan Normatif (PAN)

6.2 JENIS DAN BENTUK UJIAN

A. Jenis dan Bentuk Ujian

1. Jenis ujian terdiri dari :

a. Ujian Mata Kuliah, terdiri dari : Ujian Tengah Semester (UTS) dan Ujian Akhir Semester (UAS).

b. Ujian TA pada akhir perkuliahan.

(38)

B. Ujian Mata Kuliah

1. Ujian mata kuliah adalah ujian yang menilai hasil belajar mata kuliah dalam semester yang bersangkutan.

2. Ujian mata kuliah dilakukan dua kali yaitu Ujian Tengah Semester (UTS) dan Ujian Akhir Semester (UAS) dalam satu semester.

3. Ujian akhir semester merupakan ujian keseluruhan materi kuliah yang bersangkutan, yang teknis pelaksanaanya diatur oleh fakultas yang berpedoman pada kalender akademik.

4. Mahasiswa wajib mengikuti ujian mata kuliah yang diadakan oleh dosen yang bersangkutan.

5. Mahasiswa yang tidak dapat mengikuti ujian akhir semester karena sakit (dinyatakan dengan surat keterangan dokter atau alasan lain diluar kemampuannya) dapat mengikuti ujian susulan atas persetujuan Ketua Program Studi.

6. Ujian susulan tersebut dapat dilaksanakan paling lambat 1 minggu setelah pelaksanaan ujian mata kuliah yang bersangkutan.

7. Ujian ulangan mata kuliah diluar semester yang bersangkutan, tidak dibenarkan. 8. Setelah ujian mata kuliah dosen berkewajiban memeriksa jawaban ujian mata

kuliah dan sedapat mungkin mengembalikan lembar jawaban tersebut kepada mahasiswa kecuali ujian akhir semester.

C. Tugas Akhir (TA)

1. Mahasiswa yang memprogram TA harus memenuhi persyaratan akademik dan persyaratan administrasi adalah,sebagai berikut.

a. Persyaratan Akademik:

1) Indeks prestasi kumulatif (IPK) minimal 2,75. 2) Mengumpulkan minimum kredit 120 SKS.

3) Sudah pernah mengambil matakuliah Studio Perancangan Arsitektur 1 sd V, Teknologi Konstruksi 1 sd IV, Studio Arsitektur Tradisional Bali 1 sd III 4) Telah mengikuti mata kuliah Metode Penelitian Teknik

5) Wajib mengikuti kegiatan Pengabdian dan Seminar minimal 4 kali masing masing yang dibuktikan dengan daftar hadir dan atau sertifikat

(39)

1) Terdaftar sebagai mahasiswa pada tahun akademik yang sedang berjalan. 2) Telah menyelesaikan kewajiban administrasi keuangan.

2. Proposal TA

a. Proses penyusunan proposal TA sudah dimulai pada awal kuliah Metodologi Penelitian atau mata kuliah yang sejenis

b. Proposal yang telah disetujui oleh pembimbing diajukan ke program studi untuk program TA dalam semester berikutnya

c. Proposal TA dibuat rangkap 4 (empat) dipakai untuk lampiran mencari pengantar penelitian ke Rektor dan Kesbanglinmas Provinsi

3. Proses Bimbingan TA:

a. Persyaratan pembimbing TA disesuaikan dengan peraturan tentang kewenangan tenaga akademik seperti yang diatur dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Peraturan yang berlaku di Universitas Dwijendra, serta disesuaikan dengan kondisi ketenagaan program studi yang bersangkutan dengan mempertimbangkan kemampuan, profesi, dan keahliannya.

b. Jangka waktu bimbingan penyusunan TA dilakukan selama satu semester, diawali pada permulaan semester dan berakhir pada akhir semester tersebut. Jika TA telah siap diuji, mahasiswa dapat mendaftarkan ujian TA periode ujian TA terdekat. Jika mahasiswa belum dapat menyelesaikan TA dalam waktu satu semester, kepadanya diberikan kesempatan menyelesaikannya dalam semester berikutnya, dengan syarat yang bersangkutan telah memenuhi persyaratan administratif yang berlaku di Universitas Dwijendra.

c. Bentuk bimbingan TA dilaksanakan terstruktur, terjadwal dan terdokumentasi. Bimbingan dilakukan sekurang-kurangnya sekali seminggu, yang lamanya disesuaikan dengan keperluan bimbingan.

4. Ujian TA:

(40)

b. Ujian TA merupakan ujian komprehensif untuk menilai penguasaan akademik mahasiswa tentang isi TA yang ditulisnya serta kemampuan dalam hal mempertahankan pendapatnya dari sanggahan-sanggahan anggota tim penguji. c. Ujian TA diselenggarakan oleh panitia ujian yang terdiri atas Dekan, Kaprodi,

serta dosen-dosen pembimbing serta penguji Tugas Akhir.

d. Tim penguji TA terdiri atas 4 (empat) orang, yang ditetapkan oleh Dekan atas usul Ketua Program Studi, yaitu :

1. Dua orang anggota penguji yaitu pembimbing I dan pembimbing II (Pembimbing I bertindak sebagai pimpinan sidang/ketua penguji)

2. Seorang penguji utama I dan II (minimum Lektor atau bergelar Magister/Doktor).

e. Ujian TA dilaksanakan dalam waktu maksimal 120 menit dengan sistem sidang. f. Naskah TA yang akan diujikan digandakan sebanyak 5 (lima) eksemplar dengan

rincian : 4 (empat) eksemplar untuk penguji dan 1 (satu) eksemplar untuk yang bersangkutan.

g. Penilaian TA meliputi 2 (dua) komponen nilai yaitu ; 1) Isi TA meliputi :

• kesesuaian format dengan aturan yang berlaku

• bahasa,

• kejelasan dan urutan rumusan masalah, pembahasan, rancangan gambar

• Kesesuaian desain penelitian dengan tujuan penelitian

• Manfaat temuan

• Tingkat keaslian

• Relevansi dan kedalaman kajian pustaka 2) Penampilan dalam ujian:

• penguasaan isi TA

• kejelasan pengungkapan isi TA

• kejelasan dan kesesuaian jawaban dengan pertanyaan yang diajukan oleh penguji

• keterbukaan

h. Hasil ujian TA ditetapkan oleh tim penguji dan diklarifikasi sebagai : 1) Lulus

(41)

3) Tidak lulus

i. Mahasiswa yang dinyatakan lulus ujian TA apabila nilai akhir ujian TA serendah-rendahnya C.

j. Nilai hasil ujian TA diumumkan oleh panitia ujian paling lambat 2 (dua) hari setelah ujian TA berakhir.

k. Mahasiswa yang dinyatakan lulus ujian TA dengan kewajiban merevisi diwajibkan menyerahkan revisinya selambat-lambatnya 3 (tiga) hari sebelum yudisium.

l. Mahasiswa yang terlambat menyerahkan hasil revisinya, yudisiumnya akan ditunda sampai semester berikutnya.

m. Naskah TA yang telah diujikan dan telah selesai direvisi disahkan oleh semua anggota penguji, Ketua Program Studi, dan Dekan setelah itu digandakan sebanyak 5 (lima) eksemplar dengan rincian :

1. Dua eksemplar untuk pembimbing.

2. Satu eksemplar bersama dengan CD nya untuk perpustakaan 3. Satu eksemplar untuk program studi atau fakultas.

4. Satu eksemplar untuk penulis sendiri.

n. Pakaian ujian TA bagi mahasiswa ditetapkan oleh masing-masing fakultas. o. Mahasiswa yang telah memprogramkan TA atau tugas akhir dan terpaksa belum

menempuh ujian, SKS-nya tidak diperhitungkan dalam indeks prestasi.

6.3 PEMBERIAN NILAI

1. Pemberian nilai adalah proses penetapan taraf penguasaan/kemampuan mahasiswa oleh dosen.

2. Taraf penguasaan/kemampuan mahasiswa dinyatakan dalam angka presentase (0 – 100%)

3. Setiap ujian mata kuliah (termasuk ujian tengah semester dan ujian akhir semester) dan pelaksanaan tugas, pengamatan hasilnya dinyatakan dalam skor presentase. 4. Angka presentase akhir mata kuliah dihitung dari jumlah perkalian bobot dan skor

(42)

Ket.:

NA : Nilai Akhir T : Nilai Tugas

UTS : Nilai Ujian Tengah Semester UAS : Nilai Ujian Akhir Semester

5. Nilai akhir mata kuliah dinyatakan dengan huruf A, B, C, D, E yang berturut-turut ekuivalen dengan nilai angka 4, 3, 2, 1, 0.

6. Nilai mata kuliah (nilai huruf) dimuat dalam daftar nilai akhir yang menggunakan format resmi :

a. Nilai TugasAkhir dimuat dalam daftar nilai akhir oleh Ketua program studi. b. Nilai akhir mata kuliah dimuat dalam daftar nilai akhir oleh dosen yang

bersangkutan.

c. Nilai KKN dimuat dalam daftar nilai akhir oleh Ketua Program Studi.

7. Bila terjadi ujian susulan bagi yang sakit atau alasan lain diluar kemampuannya, maka nilai susulan untuk mata kuliah bersangkutan dimuat dalam kartu nilai susulan yang dikirim ke BAAK dengan disertai surat sakit yang sah.

8. Seluruh nilai yang diperoleh mahasiswa dalam penyesuaian program studi tiap semester tercantum dalam KHS yang merupakan lampiran kelengkapan transkrip akhir program.

6.4 MAKNA NILAI

1. Nilai akhir menunjukkan kualitas penguasaan atau kemampuan yang tarafnya diklasifikasikan dalam tabel 06

(3 x T) + (2 x UTS) + (5 x UAS) NA =

(43)

Tabel 06 : Klasifikasi Penguasaan atau Kemampuan

2. Untuk program sarjana nilai yang dapat dikreditkan sekurang-kurangnya C.

3. Mahasiswa yang telah mendapat nilai lulus untuk semua mata kuliah diperkenankan mengulang mata kuliah tersebut sebanyak-banyaknya 1 kali dengan kenaikan nilai maksimal satu tingkat lebih tinggi.

4. Nilai akhir mata kuliah yang diulang adalah nilai tertinggi dari semua nilai yang diperolehnya pada mata kuliah bersangkutan.

6.5 HASIL STUDI AKHIR PROGRAM

1. Indeks Prestasi (IP) semester adalah bilangan (sampai 2 angka dibelakang koma) yang menunjukkan tingkat keberhasilan mahasiswa secara kualitatif dan kuantitatif pada semester yang bersangkutan.

2. IP semester dihitung pada setiap akhir semester dari jumlah perkalian kredit (k) dan nilai angka (N) setiap mata kuliah, dibagi dengan jumlah kredit yang direncanakan atau dengan rumus :

Ket.:

k1 : Harga sks mata kuliah ke –i N1 : Nilai akhir mata kuliah ke –i i : 1, 2, 3, ...., n

3. Untuk penetapan kelulusan dan yudisium mahasiswa semua program studi dibentuk panitia kelulusan dan yudisium dengan :

Taraf Penguasaan/ Kemampuan (%)

Sebutan Nilai Huruf Nilai Angka

(44)

a. Dekan sebagai ketua

b. Pembantu Dekan I Fakultas sebagai sekretaris c. Ketua dan Sekretaris Program Studi sebagai anggota

4. Untuk menentukan kelulusan dan yudisium, panitia kelulusan dan yudisium menggunakan daftar hasil studi yudisium mahasiswa yang bersangkutan yang sudah dicek dan disahkan kebenaran isinya oleh Ketua Program Studi setelah diperiksa di fakultas atau program studi masing-masing.

5. Kelulusan dan yudisium ditetapkan berdasarkan Indeks Prestasi Komulatif (IPK) dari hasil ujian semua mata kuliah yang diwajibkan untuk menyelesaikan kebulatan program yang diikuti sesuai dengan struktur program dan sebaran sks-nya, termasuk hasil ujian TA yang dikualifikasi sebagai lulus atau lulus dengan revisi.

6. IPK dihitung pada saat penelitian daftar hasil studi yudisium berdasarkan beban studi yang diperoleh sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

7. Bila seorang mahasiswa mengambil satu mata kuliah atau lebih diluar kelompok mata kuliah yang diwajibkan, maka mata kuliah tersebut dicantumkan dalam transkrip pada kelompok lain-lain dan tidak diperhitungkan untuk penghitungan IPK dalam penetapan kelulusan atau yudisium.

8. IPK diperoleh dari penghitungan jumlah perkalian kredit (k) dan nilai angka (N) tiap mata kuliah dibagi dengan jumlah kredit yang telah dicapai, atau dengan rumus :

Ket.:

k1 : Harga sks mata kuliah ke –i N1 : Nilai akhir mata kuliah ke –i i : 1, 2, 3, ...., n

9. Indeks Prestasi Komulatif (IPK) minimum untuk program sarjana adalah 2,00.

6.6 ACUAN PENILAIAN

a) Sistem penilaian dapat menggunakan Penilaian Acuan Normatif (PAN) atau Penilaian Acuan Patokan (PAP).

b) PAN dianjurkan untuk digunakan apabila:

(45)

b. Penguasaan kompetensi tidak merupakan persyaratan bagi penguasaan selanjutnya/lainnya;

c. Data diketahui (dianggap) berdistribusi kurva normal d. Populasi besar, setidak-tidaknya 30 orang

c) PAP dianjurkan untuk digunakan apabila:

a. Proses belajar mengajar menuntut tingkat penguasaan minimum (penguasaan kompetensi yang bersifat cermat dan tinggi)

b. Penguasaan kompetensi ini merupakan prasyarat bagi penguasaan kompetensi selanjutnya;

c. Data diketahui tidak berdistribusi menurut kurva normal; d. Populasi kecil atau kurang dari 30 orang.

d) Skala Nilai yang digunakan dalam pemberian nilai adalah seperti tercantum dalam tabel 06.

Tabel 06: Skala Nilai dan Penguasaan Kompetensi

Skala Nilai Penguasaan Kompetensi Ekuivalen dengan Skala Nilai

Huruf Angka 0 - 10 0 - 100

(46)

Tabel 07 : Aturan Konversi Skor Menjadi Nilai Menurut PAN

Skor Mentah Ekuivalen dengan Nilai

Huruf Angka

Tabel 08 : Aturan Konversi Skor Menjadi Nilai Menurut PAP

Skor Mentah Ekuivalen Dengan Nilai

Huruf Angka

6.7 PENGADMINISTRASIAN NILAI

1) Daftar nilai mata kuliah dibuat rangkap tiga, satu diserahkan ke Sub Bagian Pendidikan Fakultas, satu ke Ketua program Studi, dan satu lagi sebagai arsip dosen bersangkutan;

2) Kartu Rencana Studi per Mata Kuliah (KRSM) yang telah diisi nilai dapat diambil pada Petugas Sub.Bagian Pendidikan Fakultas pada waktu yang telah ditentukan; 3) Nilai yang dapat dikreditkan adalah nilai C ke atas;

4) Nilai D dapat dikreditkan asal dapat dikompensasi dengan nilai B atau A yang diperoleh dari mata kuliah dalam kelompok mata kuliah yang sama dan bobot SKS nya tidak lebih kecil dari mata kuliah yang dikompensasi.

(47)

6) Nilai ujian E tidak dapat dikreditkan. Mahasiswa yang mendapat nilai E harus mengikuti kembali mata kuliah bersangkutan pada semester genap/ganjil berikutnya, dengan ketentuan beban kreditnya diperhitungkan dalam menetapkan batas maksimum SKS yang dapat diambil dalam semester tersebut;

7) Nilai yang sudah direkapitulasi oleh Fakultas selanjutnya dilaporkan ke Universitas dalam bentuk laporan semester yang selanjutnya oleh Universitas dilaporkan ke Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi lewat Kopertis Wilayah VIII Denpasar

6.8 INDEKS PRESTASI DAN REMIDI

1) Indeks Prestasi (IP) adalah bilangan yang menunjukkan tingkat keberhasilan belajar mahasiswa secara kuantitatif dan kualitatif;

2) Secara kuantitatif keberhasilan belajar mahasiswa diukur dari jumlah SKS yang diperoleh, dan secara kualitatif keberhasilan mahasiswa diukur dari nilai tingkat penguasaan kompetensi mata kuliah yang diprogramkan;

3) Indeks Prestasi yang dihitung dari hasil studi mahasiswa dalam program studi satu semester disebut IP Semester, sedangkan Indeks Prestasi selama studi atau pada akhir program disebut IP Kumulatif (IP Kum.)

4) Mata kuliah dengan nilai D dapat diperbaiki dan nilai tertinggi yang hendak dicapai adalah C. Untuk menunjukkan nilai perbaikan pada KRS diberi tanda (*) sebanyak sekian kali perbaikan;

5) Nilai terendah yang dipakai pada mata kuliah perbaikan adalah D;

6) Nilai untuk mata kuliah yang diprogramkan dengan mengikuti kuliah penuh adalah E sampai A;

7) Mahasiswa yang sudah memenuhi syarat untuk maju ujian akhir program tetapi masih ingin memperbaiki nilai atau disarankan oleh PA untuk memperbaiki nilai guna memenuhi syarat IP Kumulatif minimal dapat diberi kesempatan melakukan perbaikan di luar ujian semester dengan sistem kuartal dengan ketentuan jumlah mata kuliah yang diperbaiki adalah maksimal 6 SKS;

8) Mahasiswa yang tidak dapat mengikuti ujian akhir program karena memiliki suatu nilai D yang belum dikompensasi, dapat diberi remedi sampai tuntas dengan nilai tertinggi C;

(48)

6.9 EVALUASI KEMAJUAN BELAJAR

Evaluasi kemajuan belajar mahasiswa setiap tahun dilaksanakan pada akhir semester secara terjadwal, dan pada setiap akhir semester selama batas waktu studi mahasiswa dalam masing-masing tahap.

a) Evaluasi dua tahun pertama atau empat semester pertama, mahasiswa dinyatakan lulus evaluasi pertama apabila mengumpulkan minimal 30 SKS dengan IPK tidakkurang dari 2,0;

b) Evaluasi dua tahun kedua atau empat semester berikutnya, mahasiswa dinyatakan lulus evaluasi kedua apabila mengumpulkan minimal 76 SKS dengan IPK tidak kurang dari 2,0;

c) Evaluasi Akhir Program, mahasiswa dinyatakan telah selesai mengikuti program studi bilamana telah mengumpulkan jumlah nilai kredit sebesar 144-160 SKS dengan IPK minimal 2,0;

d) Mahasiswa yang melampaui batas waktu studi tidak diperkenankan lagi melanjutkan studinya di Fakultas, dengan proses pemberhentian sebagai berikut: 1. Ketua Program Studi memberikan pertimbangan kepada Dekan;

2. Dekan mengadakan evaluasi dengan memberikan peringatan (I dan II ) kepada mahasiswa;

3. Dekan mengajukan usulan pemberhentian kepada Rektor; 4. Rektor menetapkan menerima atau menolak;

Gambar

Tabel 1. Prosentase SKS pada Kelompok Mata Kuliah dalam Kurikulum Inti
Tabel 1. Sebaran Mata Kuliah Semester I
Tabel 1. Sebaran Mata Kuliah Semester II
Tabel 1. Sebaran Mata Kuliah Semester V
+7

Referensi

Dokumen terkait

(1) Pada setiap awal masa perkuliahan setiap dosen memberitahukan kepada mahasiswa peserta kuliah tentang Satuan Acara Perkuliahan (SAP),

Tujuan : Pada akhir semester diharapkan mahasiswa mampu menganalisis perencanaan wilayah dan kota dengan pendekatan ekonomi; Memahami proses pertumbuhan dan

Kedelapan item itu adalah: Dosen ybs menjelaskan tujuan dan rencana perkuliahan di awal semester ; Dosen ybs mengacu pada buku ajar/textbook yang mutakhir ; Materi perkuliahan

Mahasiswa yang dikarenakan alasan tertentu tidak dapat hadir untuk mengikuti ujian tengah semester atau ujian akhir semester wajib memberikan surat izin kepada

Untuk evaluasi setiap mata kuliah, mahasiswa wajib memenuhi persyaratan telah mengikuti kuliah minimal 80 % dari setiap kegiatan yang terjadwal pada semester

1) Pada awal perkuliahan dosen pengampu mata kuliah menyiapkan silabus dan Rencana Pembelajaran Semester (RPS), yang disusun secara mandiri atau bersama dalam kelompok keahiaan

Untuk dapat mengikuti ujian perbaikan (remidi), mahasiswa program pendidikan Sarjana wajib mengikuti semua kegiatan akademik yang berkaitan dengan perkuliahan pada

(1) Sharing Topik TA : Di setiap awal semester, dosen Fakultas Informatika sekaligus sebagai calon dosen pembimbing akan mengumumkan tema riset yang dapat dijadikan topik