• Tidak ada hasil yang ditemukan

Buku Pedoman dan Peraturan Akademik Pemb

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Buku Pedoman dan Peraturan Akademik Pemb"

Copied!
44
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)

Sistem Kredit Semester (SKS)

Kurikulum 2013 SMA

Disusun Oleh

Bagian Kurikulum

SMA Muhammadiyah Wonosobo

Wonosobo, 2016

Nama Pemilik Buku : ...

Alamat Rumah : ...

Angkatan : ...

(4)

KATA PENGANTAR

Penyelenggaraan pendidikan di SMA Muhammadiyah Wonosobo merupakan tanggung jawab seluruh komponen warga sekolah baik itu guru, tata usaha maupun para siswa. Agar arah penyelenggaraan pendidikan dapat dipahami dan dilaksanakan oleh semua komponen warga sekolah dalam kegiatan akademik sehari-hari, maka perlu disusun Pedoman dan Peraturan Akademik. Hal ini dipertegas dalam Permendiknas No. 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan yang menyebutkan bahwa untuk melaksanakan rencana kerja sekolah diperlukan berbagai pedoman pengelolaan sebagai petunjuk pelaksanaan operasional sehari-hari di sekolah. Bagian utama dari pedoman pengelolaan yang dibutuhkan dalam pelaksanaan rencana kerja sekolah bidang kurikulum dan kegiatan pembelajaran adalah peraturan akademik SMA.

Dengan demikian Pedoman dan Peraturan Akademik yang dirangkum dalam Buku Panduan ini selain merupakan pedoman bagi peserta didik, pendidik, staf dan jajaran tenaga kependidikan dalam menyelenggarakan pendidikan, juga untuk memberikan wawasan kepada siswa dalam rangka pelaksanaan kegiatan belajar mengajar dan mencapai Visi SMA Muhammadiyah Wonosobo yaitu “ Terwujudnya Sekolah berbasis teknologi informasi yang unggul dalam prestasi, beriman, berakhlak mulia dan siap menghadapi era global ””.

Sistem Kredit Semester (SKS) merupakan bentuk penyelenggaraan pendidikan yang disiapkan untuk memfasilitasi satuan pendidikan dalam merintis atau melanjutkan pengelolaan kurikulum dengan menerapkan SKS sebagai perwujudan konsep belajar tuntas, sehingga memungkinkan peserta didik dapat belajar sesuai dengan kecepatan belajarnya.

Besar harapan kami bahwa Buku Panduan Akademik ini dapat memberikan manfaat dan menjadi media penyampaian informasi bagi peserta didik, pendidik, staf dan jajaran tenaga kependidikan, orang tua maupun instansi terkait yang memiliki hubungan dan kerjasama dengan SMA Muhammadiyah Wonosobo.

Hal-hal yang belum tertuang dalam dokumen ini akan ditambahkan sesuai kebutuhan dengan keputusan tersendiri. Penyusun menyadari bahwa naskah ini belum sempurna. Untuk itu, kritik dan saran demi peningkatan dan perbaikan buku panduan akademik ini sangat diharapkan.

Wonosobo, Juli 2016 Kepala Sekolah,

Ttd

(5)

Daftar Isi

KATA PENGANTAR ... 2

BAB I. PENDAHULUAN ... 7

A.Latar Belakang ... 7

B.Tujuan ... 7

C.Landasan Hukum ... 8

D.Pengertian Dan Konsep ... 9

BAB II. PEDOMAN AKADEMIK ... 11

A.Konsep Sistem Kredit Semester ... 11

B.Prinsip Penyelenggaraan ... 11

C.Struktur Kurikulum ... 12

1. Mata pelajaran Kelompok A (Wajib) : ... 12

2. Mata pelajaran Kelompok B (Wajib) : ... 12

3. Mata pelajaran peminatan Kelompok C ... 12

4. Mata pelajaran Lintas Minat ... 13

D.Persyaratan dan Penetapan Pemilihan Peminatan dan Lintas Minat ... 13

1. Persyaratan Peminatan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) ... 14

2. Persyaratan Peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) ... 14

3. Persyaratan Peminatan Bahasa dan Budaya (BB) ... 14

4. Penetapan Kelompok Peminatan didasarkan pada : ... 14

E.BEBAN BELAJAR ... 16

1. Unsur-unsur Beban Belajar ... 16

2. Pemilihan Beban Belajar ... 16

3. Beban Belajar Minimal ... 17

4. Komposisi Beban Belajar ... 17

F. Penilaian Hasil Belajar... 17

1. Jenis-Jenis Penilaian ... 17

2. Teknik dan Instrumen Penilaian ... 19

3. Ketuntasan Belajar ... 19

4. Penentuan Indeks Prestasi (IP) ... 20

5. Kelulusan ... 21

6. Laporan Penilaian ... 21

G.Serial Mata Pelajaran ... 21

1. Serial Mata Pelajaran Peminatan Bahasa dan Budaya (BB) ... 22

2. Serial Mata Pelajaran Peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) ... 23

(6)

H.Distribusi Mata Pelajaran Sistem ON-OFF : ... 25

1. Alternatif Untuk Peminatan Bahasa dan Budaya ... 26

2. Alternatif Untuk Peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) ... 27

3. Alternatif Untuk Peminatan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) ... 28

BAB III. PERATURAN AKADEMIK ... 29

A.Waktu Pembelajaran ... 29

B.Kehadiran Peserta Didik ... 29

C.Ketidakhadiran Peserta Didik ... 30

D.Peraturan dalam Ulangan dan Ujian ... 30

E.Mutasi Peserta Didik ... 32

F. Penggunaan Fasilitas Belajar ... 33

G.Layanan Konsultasi Dan Konseling ... 34

BAB IV.PENUTUP ... 36

A.Kesimpulan ... 36

B.Saran ... 36

Lampiran 1 : Struktur Kurikulum Kelas X Peminatan Bahasa dan Budaya ... 37

Lampiran 2 : Struktur Kurikulum Kelas X Peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) .... 38

Lampiran 3 : Struktur Kurikulum Kelas X Peminatan MIPA ... 39

(7)

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Undang-undang RI No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah No 32 Tahun 2013 sebagai revisi PP No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan mengamanatkan “Setiap satuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah wajib memenuhi Standar Nasional Pendidikan yang meliputi standar isi, standar kompetensi lulusan, standar proses, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar

sarana prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan dan standar penilaian pendidikan”.

Standar Pengelolaan adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan kegiatan pendidikan pada tingkat satuan pendidikan kab/kota, provinsi, atau nasional agar tercapai efisiensi dan efektifitas penyelenggaraan pendidikan. Standar pengelolaan pendidikan mencakup perencanaan program, pelaksanaan rencana kerja, pengawasan evaluasi, kepemimpinan sekolah, dan sistem informasi manajemen.

Salah satu komponen standar pengelolaan adalah pelaksanaan rencana kerja sekolah. Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2007 untuk melaksanakan rencana kerja sekolah diperlukan berbagai pedoman pengelolaan sebagai petunjuk pelaksanaan operasional. Bagian utama dari pedoman pengelolaan yang dibutuhkan dalam pelaksanaan rencana kerja sekolah bidang kurikulum dan kegiatan pembelajaran adalah peraturan akademik.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 158 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan SKS pada pendidikan dasar dan menengah, menyatakan bahwa Sistem Kredit Semester (SKS) merupakan salah satu inovasi layanan pendidikan yang disiapkan untuk memfasilitasi satuan pendidikan dalam merintis atau melanjutkan pengelolaan kurikulum dengan menerapkan SKS sebagai perwujudan konsep belajar tuntas, yang memungkinkan peserta didik dapat belajar sesuai dengan kecepatan belajarnya. Dalam peraturan tersebut dinyatakan pula bahwa Satuan pendidikan yang terakreditasi A dari Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah (BAN-S/M) dapat menyelenggarakan SKS. Penyelenggaraan SKS pada setiap satuan pendidikan dilakukan dengan tetap mempertimbangkan ketuntasan minimal dalam pencapaian setiap kompetensi.

Dalam penyelenggaraan SKS diperlukan strategi pengembangan yang tepat sebagai bagian dari pencapaian standar pengelolaan. Bagian penting dari pedoman pengelolaan yang dibutuhkan dalam pelaksanaan Sistem Kredit Semester adalah pedoman dan peraturan akademik.

B. Tujuan

(8)

C. Landasan Hukum

1. UU RI No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

2. Peraturan Pemerintah No. 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan

3. Permendiknas No.19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan. 4. Permendiknas No.24 Tahun 2007 tentang Standar Sarana Prasarana.

5. Permendikbud No.20 tahun 2016 tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah

6. Permendikbud No.21 tahun 2016 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah 7. Permendikbud No.23 tahun 2016 tentang Standar Proses

8. Permendikbud No.69 tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum SMA-MA

9. Permendikbud No.24 tahun 2016 tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pelajaran pada Kurikulum 2013 pada Pendidikan Dasar dan Menengah

10.Permendikbud No.61 Tahun 2014 tentang Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan pada Pendidikan Dasar Dan Pendidikan Menengah

11.Permendikbud No.62 Tahun 2014 tentang Kegiatan Ekstrakurikuler pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah

12.Permendikbud No.63 Tahun 2014 tentang Pendidikan Kepramukaan Sebagai Kegiatan Ekstrakurikuler Wajib pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah

13.Permendikbud No.64 Tahun 2014 tentang Peminatan pada Pendidikan Menengah 14.Permendikbud No.64 Tahun 2014 tentang Buku Teks Pelajaran dan Buku Panduan

Guru Kurikulum 2013

15.Permendikbud No.68 Tahun 2014 tentang Peran Guru Teknologi Informasi dan Komunikasi dan Guru Keterampilan Komputer Dan Pengelolaan Informasi Dalam Implementasi Kurikulum 2013

16.Permendikbud No.79 Tahun 2014 tentang Muatan Lokal Kurikulum 2013

17.Permendikbud No.103 Tahun 2014 tentang Pembelajaran pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah

18.Permendikbud No.111 Tahun 2014 tentang Bimbingan Dan Konseling pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah

19.Permendikbud No.154 tahun 2014 tentang Penilaian Oleh Pendidik 20.Permendikbud No.53 Tahun 2015 tentang Penilaian Hasil Belajar 21.Permendikbud No.23 tahun 2016 tentang Standar Penilaian Pendidikan 22.Permendikbud No.157 Tahun 2014 tentang Pendidikan Khusus

23.Permendikbud No.158 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan SKS

24.Permendikbud No. 160 Tahun 2014 tentang Pemberlakuan Kurikulum 2006 dan Kurikulum 2013

25.Permendikbud No.23 tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti

26.Permendikbud No.82 tahun 2015 tentang Pencegahan dan Penanggulangan Tindak Kekerasan di Lingkungan Satuan Pendidikan

27.Permendikbud No.8 Tahun 2016 tentang Buku yang digunakan oleh Satuan Pendidikan

(9)

29.Keputusan Gubernur Jawa Tengah No. 423.5/27/2011 Tahun 2011 tentang Kurikulum mata pelajaran lokal (Bahasa Jawa) untuk jenjang Pendidikan Sekolah Menengah Atas / Sekolah Menengah Atas Luar Biasa / Sekolah Menengah Kejuruan / Madrasah Aliyah Negeri dan Swasta di Provinsi Jawa Tengah

30.Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah No. 9 Tahun 2012 tentang Bahasa, Sastra, dan Aksara Jawa.

31.Surat Keputusan Badan Standar Nasional Pendidikan nomor 22 Tahun 2015 tentang sekolah pelaksana kurikulum 2013

32.Peraturan Gubernur Provinsi Jawa Tengah No 57 Tahun 2013 tentang Petunjuk Pelaksanaan Perda No. 9 Tahun 2012 tentang Bahasa, Sastra, dan Aksara Jawa. 33.Surat Edaran Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah No 424.I3242 tanggal

23 Juli 2013 tentang implementasi muatan lokal bahasa Jawa di Jawa Tengah

D. Pengertian Dan Konsep

1. Sistem Kredit Semester (SKS) adalah sistem penyelenggaraan program pendidikan yang peserta didiknya menentukan sendiri beban belajar dan mata pelajaran yang diikuti setiap semester pada satuan pendidikan. Beban belajar setiap mata pelajaran pada Sistem Kredit Semester dinyatakan dalam satuan jam pelajaran (JP). Beban belajar satu JP terdiri atas 45 menit kegiatan tatap muka, dan minimal 60% (± 27 menit) untuk kegiatan penugasan terstruktur, dan kegiatan mandiri tidak terstruktur.

2. Pedoman Akademik berisi tentang :

a. Ketentuan tentang peminatan program studi

b. Ketentuan mengenai beban belajar yang dapat diambil oleh siswa dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran dengan sistem kredit semester.

c. Ketentuan mengenai penghitungan Indeks Prestasi (IP) dan persayaratan untuk mengambil jam pelajaran lebih banyak

d. Ketentun mengenai layanan akademik dan pembimbingan oleh Pembimbing Akademik

3. Peraturan Akademik berisi tentang :

a. Persyaratan minimal kehadiran peserta didik untuk mengikuti kegiatan pembelajaran b. Ketentuan mengenai ulangan, remedial, pengayaan, ujian, penjurusan, dan kelulusan; c. Ketentuan mengenai hak peserta didik untuk menggunakan fasilitas belajar,

laboratorium, perpustakaan, pusat sumber belajar maupun e-learning, ruang multimedia, penggunaan buku pelajaran, buku referensi, dan buku perpustakaan. 4. Penilaian adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur

pencapaian hasil belajar peserta didik.

5. KKM merupakan kriteria ketuntasan belajar minimal yang ditentukan oleh satuan pendidikan yang mengacu pada standar kompetensi lulusan, dengan mempertimbangkan karakteristik peserta didik, karakteristik mata pelajaran, dan kondisi satuan pendidikan

6. Ulangan merupakan proses yang dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik secara berkelanjutan dalam proses pembelajaran untuk memantau kemajuan dan perbaikan hasil belajar peserta didik.

7. Ulangan Harian (UH) merupakan kegiatan yang dilakukan secara periodik untuk menilai kompetensi peserta didik setelah menyelesaikan satu Kompetensi Dasar (KD) atau lebih.

(10)

kegiatan pembelajaran. Cakupan ulangan tengah semester meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan seluruh KD pada periode tersebut.

9. Ulangan Akhir Semester (UAS) merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik di akhir semester. Cakupan ulangan meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan semua KD pada semester tersebut.

10.Ujian Nasional yang selanjutnya disebut UN merupakan kegiatan pengukuran kompetensi tertentu yang dicapai peserta didik dalam rangka menilai pencapaian Standar Nasional Pendidikan, yang dilaksanakan secara nasional

11.Ujian Sekolah (US) merupakan kegiatan pengukuran pencapaian kompetensi di luar kompetensi yang diujikan pada UN, dilakukan oleh satuan pendidikan

12.Pembelajaran remedial merupakan layanan pendidikan yang diberikan kepada peserta didik untuk memperbaiki prestasi belajarnya sehingga mencapai kriteria ketuntasan yang ditetapkan.

13.Pengayaan merupakan pengalaman atau kegiatan peserta didik yang melampaui persyaratan minimal yang ditentukan oleh kurikulum dan tidak semua peserta didik dapat melakukannya.

14.Fasilitas belajar mencakup seluruh sarana dan prasarana yang tersedia di sekolah, yang dapat digunakan oleh peserta didik selama mengikuti kegiatan pembelajaran baik intrakurikuler maupun ekstrakurikuler.

15. Layanan konsultasi kepada mata pelajaran merupakan bagian dari program pengembangan diri, yang secara khusus dimaksudkan untuk memberikan bimbingan kepada peserta didik agar siap dan mampu belajar secara efektif, mampu mengatasi hambatan dan kesulitan dalam belajar, menguasai keterampilan akademik sesuai tuntutan kompetensi yang harus dicapai pada setiap mata pelajaran.

16.Guru bimbingan dan konseling/konselor adalah pendidik yang memiliki tugas dan wewenang untuk membantu peserta didik dalam pengembangan kehidupan pribadi, kehidupan sosial, kemampuan belajar dan pengembangan karir. Bidang pelayanan pengembangan kemampuan belajar dimaksudkan untuk membantu peserta didik mengembangkan kemampuan belajar untuk mengikuti pendidikan sekolah secara mandiri.

17.Pembimbing Akademik (PA) adalah guru yang ditunjuk dan diserahi tugas oleh kepala sekolah untuk membimbing sejumlah siswa yang bertujuan membantu siswa menyelesaikan studi seefisien mungkin sesuai dengan kondisi dan potensi individu siswa selama masa studi di SMA Muhammadiyah Wonosobo.

(11)

BAB II. PEDOMAN AKADEMIK

Pedoman Akademik tahun pelajaran 2016/2017 ini lebih ditujukan bagi peserta didik Angkatan 2016 yang menggunakan Sistem Kredit Semester (SKS) dan mengimplementasikan Kurikulum 2013. Adapun untuk peserta didik Kelas XI dan XII masih menggunakan sistem paket. Pengaturan beban belajar untuk kelas XI dan XII telah diatur secara keseluruhan dalam dokumen Kurikulum SMA Muhammadiyah Wonosobo Tahun Pelajaran 2016/2017.

A. Konsep Sistem Kredit Semester

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 158 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan SKS pada pendidikan dasar dan menengah menyebutkan bahwa Sistem Kredit Semester (SKS) adalah sistem penyelenggaraan program pendidikan yang peserta didiknya menentukan sendiri beban belajar dan mata pelajaran yang diikuti setiap semester pada satuan pendidikan.

Sedangkan Beban belajar setiap mata pelajaran pada SKS dinyatakan dalam satuan jam pelajaran (JP). Beban belajar satu JP meliputi 45 menit pembelajaran tatap muka, minimal 60% (± 27 menit) untuk kegiatan penugasan terstruktur, dan kegiatan mandiri tidak terstruktur. Penyelenggaraan SKS pada setiap satuan pendidikan dilakukan dengan tetap mempertimbangkan ketuntasan minimal dalam pencapaian setiap kompetensi.

B. Prinsip Penyelenggaraan

Penyelenggaraan SKS di SMA merupakan salah satu upaya inovatif dan kreatif dalam meningkatkan mutu pendidikan melalui layanan yang bervariasi untuk mengakomodasi kemajemukan peserta didik dalam hal minat, kebutuhan, potensi, bakat, dan kecepatan belajarnya. Sehingga dalam pelaksanaannya memerlukan pengorganisasian pembelajaran yang bervariasi dan pengelolaan waktu belajar yang fleksibel.

Penyelenggaraan SKS di SMA Muhammadiyah Wonosobo mengacu pada prinsip berikut.

1. Peserta didik menentukan sendiri beban belajar dan mata pelajaran yang diikuti pada setiap semester sesuai dengan kemampuan, bakat, dan minatnya.

2. Peserta didik yang berkemampuan dan berkemauan tinggi dapat mempersingkat waktu penyelesaian studinya dari periode belajar yang ditentukan dengan tetap memperhatikan ketuntasan belajar.

3. Peserta didik didorong untuk memberdayakan dirinya sendiri dalam belajar secara mandiri.

4. Peserta didik dapat menentukan dan mengatur strategi belajar yang lebih fleksibel dengan memilih mata pelajaran dan mengatur waktu penyelesaian masa belajar.

5. Peserta didik dapat langsung mengikuti muatan, mata pelajaran atau program lebih lanjut tanpa terkendala oleh peserta didik lain

6. Peserta didik mendapatkan kesempatan untuk memperoleh perlakuan sesuai dengan kapasitas belajar yang dimiliki dan prestasi belajar yang dicapainya secara perseorangan

(12)

8. Peserta didik dapat pindah ke sekolah lain yang sejenis dan telah menggunakan SKS dan semua kredit yang telah diambil dapat dipindahkan ke sekolah yang baru (transfer kredit).

9. Sekolah menyediakan sumber daya pendidikan yang lebih memadai secara teknis dan administratif.

10.Penjadwalan kegiatan pembelajaran diupayakan dapat memenuhi kebutuhan untuk pengembangan potensi peserta didik yang mencakup pengetahuan, sikap, dan keterampilan.

11.Guru memfasilitasi kebutuhan akademik peserta didik sesuai dengan kemampuan, bakat, dan minatnya melalui layanan individu maupun layanan kelompok.

C. Struktur Kurikulum

Dalam Permendikbud No. 24 Tahun 2016 disebutkan bahwa Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Atas / Madrasah Aliyah terdiri atas (a) Kelompok mata pelajaran Wajib yaitu kelompok A dan kelompok B; (b) Kelompok mata pelajaran C yaitu pilihan Kelompok Peminatan yang terdiri atas peminatan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA), peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), dan peminatan Bahasa dan Budaya. Mata pelajaran Kelompok A dan C adalah kelompok mata pelajaran yang kontennya dikembangkan oleh pusat. Mata pelajaran kelompok B adalah kelompok mata pelajaran yang kontennya dikembangkan oleh pusat dan dilengkapi dengan konten lokal yang dikembangkan oleh

pemerintah daerah.

SMA Muhammadiyah Wonosobo menetapkan mata pelajaran untuk Kelompok A, B dan C sebagai berikut :

1. Mata pelajaran Kelompok A (Wajib) : a. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti

b. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan c. Bahasa Indonesia

d. Matematika e. Sejarah Indonesia f. Bahasa Inggris

2. Mata pelajaran Kelompok B (Wajib) : a. Seni Budaya

b. Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan

c. Prakarya dan Kewirausahaan

d. Bahasa Jawa

e. Bahasa Arab

f. Pendidikan Kemuhammadiyahan

3. Mata pelajaran peminatan Kelompok C

a. Peminatan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) 1) Matematika

2) Biologi 3) Fisika 4) Kimia

b. Peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) 1) Geografi

(13)

3) Sosiologi 4) Ekonomi

c. Peminatan Bahasa dan Budaya (BB) 1) Bahasa dan Sastra Indonesia 2) Bahasa dan Sastra Inggeris 3) Bahasa dan Sastra Jepang 4) Antropologi

Mata pelajaran peminatan Kelompok C bertujuan untuk :

 Memberikan kesempatan kepada peserta didik mengembangkan minatnya dalam sekelompok mata pelajaran sesuai dengan minat keilmuannya di perguruan tinggi, dan

 Mengembangkan minatnya terhadap suatu disiplin ilmu atau ketrampilan tertentu.

4. Mata pelajaran Lintas Minat

Peminatan Alternatif Mata Pelajaran

Lintas Minat Pilihan 1 Lintas Minat Pilihan 2

Bahasa dan Budaya

Peminatan Alternatif Mata Pelajaran

Lintas Minat Pilihan 1 Lintas Minat Pilihan 2

Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

1. Bahasa dan Sastra Indonesia 1. Matematika 2. Bahasa dan Sastra Inggris 2. Biologi 3. Bahasa dan Sastra Jepang 3. Fisika

4. Antropologi 4. Kimia

Peminatan Alternatif Mata Pelajaran

Lintas Minat Pilihan 1 Lintas Minat Pilihan 2

Matematika dan Ilmu Pengetahuan

Alam (MIPA)

1. Bahasa dan Sastra Indonesia 1. Geografi 2. Bahasa dan Sastra Inggris 2. Sejarah 3. Bahasa dan Sastra Jepang 3. Sosiologi

4. Antropologi 4. Ekonomi

Struktur kurikulum beserta beban belajar untuk setiap peminatan yang dilaksanakan di SMA Muhammadiyah Wonosobo dapat dilihat di lampiran 1sampai 3

D. Persyaratan dan Penetapan Pemilihan Peminatan dan Lintas Minat

Peminatan adalah suatu keputusan yang dilakukan peserta didik untuk memilih mata pelajaran sesuai minat, bakat, dan kemampuan selama mengikuti pembelajaran di SMA. Pemilihan peminatan atas dasar kebutuhan untuk melanjutkan ke perguruan tinggi. Sehingga tujuan mata pelajaran peminatan yang di laksanakan di satuan pendidikan adalah (1). memberikan kesempatan kepada peserta didik mengembangkan minatnya dalam sekelompok mata pelajaran sesuai minat keilmuannya di perguruan tinggi, dan (2). Mengembangkan minatnya terhadap suatu disiplin ilmu atau keterampilan tertentu.

(14)

pihak sekolah memberi peluang kepada peserta didik untuk mempelajari mata pelajaran yang diminati namun tidak terdapat pada kelompok mata pelajaran peminatan. Bagi peserta didik yang memiliki kemampuan akademik pada mata pelajaran peminatan diatas peserta didik lainnya, pihak sekolah untuk saat ini belum melaksanakan pendalaman Minat.

Dalam Kurikulum 2013 satuan pendidikan memberi kesempatan kepada peserta didik untuk memilih kelompok mata pelajaran peminatan yang diminati. Pemilihan kelompok mata pelajaran tersebut dipilih peserta didik semenjak masuk ke SMA atau kelas X semester pertama. Kelompok Peminatan yang dapat dipilih peserta didik terdiri atas kelompok Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) , Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), dan Bahasa dan Budaya (BB). Mekanisme pelaksanaan peminatan di SMA Muhammadiyah Wonosobo dilakukan bersamaan dengan kegiatan Pengenalan Lingkungan Sekolah Bagi Siswa Baru.

Adapun persyaratan untuk peminatan sebagai berikut:

1. Persyaratan Peminatan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA)

a. Diutamakan bagi yang memilih peminatan Matematika dan Sains sebagai pilihan pertama

b. Nilai mata pelajaran Matematika dan IPA di semester 1 s.d. 6 pada saat SMP diatas nilai KKM

c. Diutamakan memiliki Prestasi Non Akademik Mata Pelajaran yang relevan dengan bidang Matematika dan Sains.

d. Memiliki data perhatian orang tua

e. Memiliki Rekomendasi Guru BK SMP/MTs pada peminatan Matematika dan Sains (jika ada)

2. Persyaratan Peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

a. Diutamakan bagi yang memilih peminatan Sosial sebagai pilihan pertama b. Nilai mata pelajaran IPS di semester 1 s.d. 6 pada saat SMP diatas nilai KKM

c. Diutamakan memiliki Prestasi Non Akademik yang relevan dengan bidang mata Ilmu Pengetahuan Sosial

d. Memiliki data perhatian orang tua

e. Memiliki Rekomendasi Guru BK SMP pada peminatan ilmu sosial (jika ada)

3. Persyaratan Peminatan Bahasa dan Budaya (BB)

a. Diutamakan bagi yang memilih Peminatan Bahasa sebagai pilihan pertama b. Nilai mata pelajaran Bahasa di semester 1 s.d. 6 pada saat SMP diatas nilai KKM c. Diutamakan memiliki Prestasi Non Akademik yang relevan dengan bidang mata

pelajaran Bahasa

d. Memiliki data perhatian orang tua

e. Memiliki rekomendasi Guru BK SMP/MTs pada peminatan Bahasa (jika ada)

4. Penetapan Kelompok Peminatan didasarkan pada :

a. Nilai rapor SMP/MTs,

b. Nilai ujian nasional SMP/MTs,

(15)

d. Hasil tes penempatan (placement test) ketika mendaftar di SMA

e. Hasil tes bakat minat oleh psikolog.

Dalam pengambilan mata pelajaran peminatan, peserta didik dapat memilih 4 (empat) mapel peminatan yang disediakan. Selain itu, peserta didik dapat juga mengambil 3 (tiga) mata pelajaran dari 4 (empat) mata pelajaran peminatan yang tersedia setelah mendapat rekomendasi dari Guru Bimbingan dan Konseling/Konselor. Mata pelajaran pada setiap peminatan yang tidak diambil, maka beban belajarnya dialihkan ke mata pelajaran lintas minat.

Seorang peserta didik masih mungkin mengubah kelompok peminatan paling lambat pada akhir semester satu, berdasarkan hasil pembelajaran di semester tersebut dan atas dasar rekomendasi guru bimbingan dan konseling. Semua mata pelajaran yang terdapat pada satu Kelompok Peminatan wajib diikuti oleh peserta didik.

Selain mengikuti seluruh mata pelajaran di Kelompok Peminatan, setiap peserta didik harus mengikuti mata pelajaran tertentu sebagai mata pelajaran lintas minatnya, yaitu kelas X sebanyak 2 mata pelajaran, sedangkan Kelas XI dan XII sebanyak 1 mata pelajaran. Untuk pemilihan mapel Lintas Minat di kelas X, pemilihannya dapat berupa :

a. Dua mata pelajaran (masing-masing 3 jam pelajaran) dari satu Kelompok Peminatan yang sama di luar Kelompok Peminatan pilihan, atau

b. Satu mata pelajaran di masing-masing Kelompok Peminatan di luar Kelompok Peminatan pilihan.

Khusus bagi Kelompok Peminatan Bahasa dan Budaya, selain pola pilihan yang di atas, di Kelas X, peserta didik dapat melakukan pilihan sebagai berikut:

a. Satu pilihan wajib mata pelajaran dalam kelompok Bahasa Asing Lain (Arab, Mandarin, Jepang, Korea, Jerman, Perancis) sebagai bagian dari mata pelajaran wajib Kelompok Peminatan Bahasa dan Budaya.

b. Dua mapel (masing-masing 3 jam pelajaran) dari mata pelajaran Bahasa Asing Lainnya, atau

c. Satu mata pelajaran Bahasa Asing Lainnya (3 jam pelajaran) dan satu mata pelajaran dari Kelompok Peminatan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam atau Kelompok Peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial, atau

d. Satu mata pelajaran di kelompok peminatan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam dan satu mata pelajaran di kelompok Ilmu Pengetahuan Sosial, atau

e. Dua mata pelajaran di salah satu kelompok peminatan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam atau di kelompok peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial.

(16)

E. BEBAN BELAJAR

Beban belajar merupakan keseluruhan kegiatan yang harus diikuti peserta didik dalam satu minggu, satu semester, dan satu tahun pembelajaran.

1. Unsur-unsur Beban Belajar

Beban belajar setiap mata pelajaran pada SKS dinyatakan dalam jam pelajaran (JP). Beban belajar satu JP meliputi 45 menit untuk pembelajaran tatap muka, minimal 60% (± 27 menit) untuk kegiatan penugasan terstruktur, dan kegiatan mandiri tidak terstruktur, yang pengertiannya sebagai berikut :

a. Kegiatan tatap muka adalah kegiatan pembelajaran yang berupa proses interaksi antara peserta didik dengan pendidik.

b. Kegiatan terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang berupa pendalaman materi pembelajaran oleh peserta didik yang dirancang oleh pendidik untuk mencapai kompetensi dasar. Waktu penyelesaian penugasan terstruktur ditentukan oleh pendidik.

c. Kegiatan mandiri tidak terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang berupa pendalaman materi pembelajaran oleh peserta didik yang dirancang oleh pendidik untuk mencapai kompetensi dasar. Waktu penyelesaiannya diatur oleh peserta didik atas dasar kesepakatan dengan pendidik

2. Pemilihan Beban Belajar

Pemilihan beban belajar diatur sebagai berikut:

(17)

b. Peserta didik dapat memilih beban belajar dan mata pelajaran sesuai dengan pilihan yang disediakan oleh satuan pendidikan.

c. Peserta didik diberi keleluasaan untuk menentukan beban belajar pada setiap semester;

d. Pengambilan beban belajar oleh peserta didik didampingi oleh Pembimbing Akademik;

e. Pengambilan beban belajar (jumlah JP) pada semester 1 sesuai dengan prestasi yang dicapai pada satuan pendidikan sebelumnya atau hasil tes seleksi masuk dan/atau penempatan peserta didik baru;

f. Pengambilan beban belajar (jumlah JP) semester berikutnya ditentukan berdasarkan Indeks Prestasi (IP) yang diperoleh pada semester sebelumnya dan diatur sebagai berikut :

Indek Prestasi (IP) Beban belajar maksimal yang diambil

< 70 46 jam pelajaran

70 – 80 54 jam pelajaran

81 – 85 62 jam pelajaran

> 85 70 jam pelajaran

g. Peserta didik wajib menyelesaikan mata pelajaran yang tertuang dalam Struktur Kurikulum mencakup mata pelajaran kelompok A (wajib), kelompok B (wajib, dan kelompok C (peminatan dan lintas minat)

3. Beban Belajar Minimal

Agar proses pembelajaran dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien, maka satuan pendidikan menetapkan batas minimal beban belajar yang harus ditempuh oleh peserta didik selama belajar di satuan pendidikan tersebut. Beban belajar minimal yang harus ditempuh oleh peserta didik di SMA Muhammadiyah Wonosobo yaitu 302 jam pelajaran terdiri dari 186 JP mata pelajaran kelompok A dan B (Wajib) dan 116 JP mata pelajaran kelompok C (peminatan dan lintas minat) yang dapat ditempuh paling cepat 2 tahun (4 semester) dan paling lama 4 tahun (8 semester).

4. Komposisi Beban Belajar

Komposisi beban belajar untuk peserta didik SMA Muhammadiyah Wonosobo terdiri atas mata pelajaran kelompok A (wajib), kelompok B (wajib), dan kelompok C (peminatan), serta lintas minat. Komposisi beban belajar tersebut harus diselesaikan oleh peserta didik dalam jangka waktu maksimal 4 tahun atau 8 semester.

F. Penilaian Hasil Belajar

1. Jenis-Jenis Penilaian

(18)

Penjelasan dari masing-masing jenis adalah sebagai berikut :

a. Penilaian otentik merupakan penilaian yang dilakukan secara komprehensif untuk menilai mulai dari masukan (input), proses, dan keluaran (output) pembelajaran.

b. Penilaian diri merupakan penilaian yang dilakukan sendiri oleh peserta didik secara reflektif untuk membandingkan posisi relatifnya dengan kriteria yang telah ditetapkan.

c. Penilaian berbasis portofolio merupakan penilaian yang dilaksanakan untuk menilai keseluruhan entitas proses belajar peserta didik termasuk penugasan perseorangan dan/atau kelompok di dalam dan/atau di luar kelas khususnya pada sikap/perilaku dan keterampilan.

d. Ulangan merupakan proses yang dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik secara berkelanjutan dalam proses pembelajaran, untuk memantau kemajuan dan perbaikan hasil belajar peserta didik.

e. Ulangan Harian (UH) merupakan kegiatan yang dilakukan secara periodik untuk menilai kompetensi peserta didik setelah menyelesaikan satu Kompetensi Dasar (KD) atau lebih.

f. Ulangan Tengah Semester (UTS) merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik setelah melaksanakan 8 – 9 minggu kegiatan pembelajaran. Cakupan ulangan tengah semester meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan seluruh KD pada periode tersebut.

g. Ulangan Akhir Semester (UAS) merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik di akhir semester. Cakupan ulangan meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan semua KD pada semester tersebut.

h. Ujian Nasional yang selanjutnya disebut UN merupakan kegiatan pengukuran kompetensi tertentu yang dicapai peserta didik dalam rangka menilai pencapaian Standar Nasional Pendidikan, yang dilaksanakan secara nasional.

i. Ujian Sekolah (US) merupakan kegiatan pengukuran pencapaian kompetensi di luar kompetensi yang diujikan pada UN, dilakukan oleh satuan pendidikan.

Hasil penilaian pencapaian kompetensi pengetahuan dan kompetensi keterampilan dilaporkan dalam bentuk bilangan bulat (skala 0 – 100), dan predikat, serta dilengkapi dengan deskripsi yang menggambarkan capaian kompetensi yang menonjol, sedangkan hasil penilaian pencapaian kompetensi sikap dilaporkan dalam bentuk predikat dan deskripsi. Predikat dinyatakan dengan A=Sangat Baik, B=Baik, C=Cukup, dan K=Kurang. Deskripsi dalam bentuk kalimat positif, memotivasi dan bahan refleksi.

Tabel konversi nilai Pengetahuan, Keterampilan, dan Sikap

Predikat Nilai Pengetahuan Nilai Keterampilan

A (Baik Sekali) 90 – 100 90 – 100

B (Baik) 79 – 89 79 – 89

C (Cukup) 68 – 78 68 – 78

D (Kurang) 0 – 67 0 – 67

(19)

2. Teknik dan Instrumen Penilaian

Teknik dan instrumen yang digunakan untuk penilaian kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan sebagai berikut.

a. Penilaian kompetensi sikap

Pendidik melakukan penilaian kompetensi sikap melalui observasi, penilaian diri,

penilaian “teman sejawat” (peer evaluation) oleh peserta didik dan jurnal. Instrumen

yang digunakan untuk observasi, penilaian diri, dan penilaian antar peserta didik adalah daftar cek atau skala penilaian (rating scale) yang disertai rubrik, sedangkan pada jurnal berupa catatan pendidik.

b. Penilaian Kompetensi Pengetahuan

Pendidik menilai kompetensi pengetahuan melalui tes tulis, tes lisan, dan penugasan.

c. Penilaian Kompetensi Keterampilan

Pendidik menilai kompetensi keterampilan melalui penilaian kinerja, yaitu penilaian yang menuntut peserta didik mendemonstrasikan suatu kompetensi tertentu dengan menggunakan tes praktik, projek, dan penilaian portofolio. Instrumen yang digunakan berupa daftar cek atau skala penilaian (rating scale) yang dilengkapi rubrik.

3. Ketuntasan Belajar

Ketuntasan belajar minimal untuk seluruh kompetensi dasar pada kompetensi pengetahuan dan kompetensi keterampilan yang diberlakukan secara nasional adalah 60, namun SMA Muhammadiyah Wonosobo menetapkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) adalah 68.

Ketuntasan untuk setiap KD pada KI-3 (Pengetahuan) dan KI-4 (Keterampilan) ditunjukan dengan nilai KD tersebut lebih besar atau sama dengan KKM (≥ KKM). Peserta didik yang belum tuntas pada KD tertentu diwajibkan mengikuti pembelajaran remidial yang diakhiri dengan pemberian tes sampai peserta didik tersebut tuntas. Bagi peserta didik yang sudah tuntas, guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mengikuti pengayaan namun sifatnya tidak wajib. Remedial dilakukan sepanjang semester dengan cara melakukan perbaikan pembelajaran dan diikuti dengan penilaian yang relevan. Bentuk-bentuk pelaksanaan pembelejaran remedial antara lain:

a. Pemberian pembelajaran ulang dengan metode dan media yang berbeda

b. Pemberian bimbingan secara khusus

c. Pemberian tugas-tugas latihan khusus

d. Pemanfaatan tutor sebaya

Dalam penyelenggaraan sistem SKS tidak ada kenaikan kelas, tetapi yang ada adalah lulus atau tidak lulus pada mata pelajaran. Sehingga peserta didik dinyatakan lulus (tuntas belajar) pada mata pelajaran tertentu apabila :

a. Mengikuti kegiatan tatap muka sekurang-kurangnya 90% dari seluruh kegiatan yang diselenggarakan oleh guru mata pelajaran.

b. Menyelesaikan seluruh tugas terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur

(20)

d. Memiliki nilai kompetensi sikap minimal Baik

Peserta didik yang tidak memenuhi persyaratan di atas dinyatakan tidak lulus (tidak tuntas) pada mata pelajaran tersebut, sehingga harus mengulang mata pelajaran tersebut pada semester berikutnya atau semester pendek.

Semester pendek adalah program pembelajaran perbaikan yang diperuntukan bagi peserta didik yang belum lulus sampai akhir semester. Kegiatan ini bermanfaat untuk memberi kesempatan bagi peserta didik memperbaiki nilai sampai batas minimal ketuntasan. Kegiatan semester pendek dilaksanakan hanya untuk perbaikan nilai bagi mereka yang belum mencapai kelulusan mata pelajaran sampai akhir semester. Ketentuan tentang semester pendek antara lain sebagai berikut.

a. Jadwal ditentukan oleh sekolah dengan waktu pelaksanaan disesuaikan dengan kebutuhan dan daya dukung;

b. Waktu belajar dilaksanakan pada sore hari setelah jadwal pelajaran berakhir atau pada libur akhir semester menjelang semester baru (jeda antar semester).

c. Pembelajaran semester pendek mengacu pada hasil ketuntasan kompetensi dasar mata pelajaran;

d. Jumlah kegiatan dilakukan dalam 8 pertemuan yang diakhiri dengan penilaian;

e. Guru yang mengajar di semester pendek adalah guru mata pelajaran terkait yang mendapat tugas dari kepala sekolah.

4. Penentuan Indeks Prestasi (IP)

IP merupakan rata-rata dari gabungan hasil penilaian kompetensi pengetahuan dan kompetensi keterampilan yang masing-masing dihitung dengan rumus sebagai berikut:

Keterangan: IP : Indeks Prestasi

Ni : Nilai rata-rata pengetahuan dan keterampilan tiap mapel

Bi : Beban belajar setiap mata pelajaran (JP)

Contoh :

8. Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan

(21)

Mata Pelajaran KKM

Kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan penyelenggara SKS dapat dilakukan pada setiap akhir semester. Peserta didik dinyatakan lulus apabila:

a. Menyelesaikan beban belajar minimal 302 jam pelajaran (JP) terdiri dari 186 JP mata pelajaran kelompok A dan B (umum) dan minimal 116 JP mata pelajaran kelompok C

b. Memperoleh IPK minimal 72

c. Memperoleh nilai “Baik” pada penilaian sikap

d. Lulus Ujian Sekolah

e. Lulus Ujian Nasional.

Predikat Kelulusan dari satuan pendidikan didasarkan pada capaian Indeks Prestasi Kumulatif (IPK ) dengan ketentuan sebagai berikut:

a. 97,6  IPK  100 = Predikat sumacumlaude b. 90,1  IPK  97,5 = Predikat cumlaude

c. 87,6  IPK  90 = Predikat sangat memuaskan d. 80,1  IPK  87,5 = Predikat memuaskan

Predikat cumlaude dan sumacumlaude diberikan kepada siswa dengan persyaratan siswa tersebut tidak pernah mengulang suatu mata pelajaran.

6. Laporan Penilaian

Peserta didik melalui orang tua mendapatkan laporan hasil penilaian secara berkala dalam bentuk :

a. Laporan penilaian hasil Ulangan Harian

b. Laporan hasil belajar semester berupa Kartu Hasil Studi (KHS)

c. Rapor peserta didik setiap akhir semester.

G. Serial Mata Pelajaran

(22)

SMA Muhammadiyah Wonosobo ada sejumlah 302 JP dengan rincian 114 JP untuk kelompok A, 72 JP untuk kelompok B dan 116 JP untuk kelompok C.

Contoh :

Kode Nama Serial Mata Pelajaran Beban Belajar

MPPM 401 Kimia-1 4 JP

Berdasarkan kelompok peminatan, maka serial mata pelajaran dan beban belajar dijabarkan dalam sebagai berikut:

1. Serial Mata Pelajaran Peminatan Bahasa dan Budaya (BB)

No Kode mapel Nama Mata Pelajaran Beban Belajar Jumlah Kelompok A (Wajib)

1.

MPWA 101 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti-1 8

30 MPWA 102 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti-2 8

MPWA 103 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti-3 8 MPWA 104 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti-4 6 2.

MPWA 201 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan-1 4

12 MPWA 202 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan-2 4

MPWA 203 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan-3 4

3.

MPWA 301 Bahasa Indonesia-1 6

24

MPWA 302 Bahasa Indonesia-2 6

MPWA 303 Bahasa Indonesia-3 6

MPWA 304 Bahasa Indonesia-4 6

4.

MPWA 501 Sejarah Indonesia-1 4

12

MPWA 502 Sejarah Indonesia-2 4

MPWA 503 Sejarah Indonesia-3 4

6.

MPWB 201 Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan-1 4

18 MPWB 202 Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan-2 5

MPWB 203 Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan-3 4 MPWB 204 Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan-4 5 9.

MPWB 301 Prakarya dan Kewirausahaan-1 4

12

MPWB 302 Prakarya dan Kewirausahaan-2 4

MPWB 303 Prakarya dan Kewirausahaan-3 4

10.

MPWB 601 Pendidikan Kemuhammadiyahan-1 2

6

MPWB 602 Pendidikan Kemuhammadiyahan-2 2

MPWB 603 Pendidikan Kemuhammadiyahan-3 2

Kelompok C (Peminatan)

13. MPPB 101 Bahasa dan Sastra Indonesia-1 6 22

(23)

No Kode mapel Nama Mata Pelajaran Beban Belajar Jumlah

MPPB 103 Bahasa dan Sastra Indonesia-3 6

MPPB 104 Bahasa dan Sastra Indonesia-4 4

14.

MPPB 201 Bahasa dan Sastra Inggris-1 6

22

MPPB 202 Bahasa dan Sastra Inggris-2 6

MPPB 203 Bahasa dan Sastra Inggris-3 6

MPPB 204 Bahasa dan Sastra Inggris-4 4

15.

MPPB 301 Bahasa dan Sastra Jepang-1 6

22

MPPB 302 Bahasa dan Sastra Jepang-2 6

MPPB 303 Bahasa dan Sastra Jepang-3 5

MPPB 304 Bahasa dan Sastra Jepang-4 5

16.

MPPB 401 Antropologi-1 6

22

MPPB 402 Antropologi-2 8

MPPB 403 Antropologi-3 8

Mata Pelajaran kelompok Lintas Minat

MPLM 101 Mapel Lintas Minat I 6 28

MPLM 102 Mapel Lintas Minat II 22

Jumlah Total Beban Belajar Peminatan Bahasa 302 302

2. Serial Mata Pelajaran Peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

No Kode mapel Nama Mata Pelajaran Beban Belajar Jumlah Kelompok A (Wajib)

1.

MPWA 101 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti-1 8

30 MPWA 102 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti-2 8

MPWA 103 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti-3 8 MPWA 104 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti-4 6 2.

MPWA 201 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan-1 4

12 MPWA 202 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan-2 4

MPWA 203 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan-3 4

3.

MPWA 301 Bahasa Indonesia-1 6

24

MPWA 302 Bahasa Indonesia-2 6

MPWA 303 Bahasa Indonesia-3 6

MPWA 304 Bahasa Indonesia-4 6

4.

MPWA 501 Sejarah Indonesia-1 4

12

MPWA 502 Sejarah Indonesia-2 4

MPWA 503 Sejarah Indonesia-3 4

6.

MPWB 201 Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan-1 4

18 MPWB 202 Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan-2 5

MPWB 203 Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan-3 4 MPWB 204 Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan-4 5 9.

MPWB 301 Prakarya dan Kewirausahaan-1 4

12

MPWB 302 Prakarya dan Kewirausahaan-2 4

MPWB 303 Prakarya dan Kewirausahaan-3 4

10.

MPWB 401 Bahasa Jawa-1 4

12

MPWB 402 Bahasa Jawa-2 4

(24)

No Kode mapel Nama Mata Pelajaran Beban Belajar Jumlah

MPWB 601 Pendidikan Kemuhammadiyahan-1 2

6 MPWB 602 Pendidikan Kemuhammadiyahan-2 2

MPWB 603 Pendidikan Kemuhammadiyahan-3 2 Kelompok C (Peminatan)

Mata Pelajaran kelompok Lintas Minat

MPLM 101 Mapel Lintas Minat I 6 28

MPLM 102 Mapel Lintas Minat II 22

Jumlah Total Beban Belajar Peminatan IPS 302 302

3. Serial Mata Pelajaran Peminatan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA)

No Kode mapel Nama Mata Pelajaran Beban Belajar Jumlah Kelompok A (Wajib)

1.

MPWA 101 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti-1 8

30 MPWA 102 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti-2 8

MPWA 103 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti-3 8 MPWA 104 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti-4 6 2.

MPWA 201 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan-1 4

12 MPWA 202 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan-2 4

MPWA 203 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan-3 4

3.

MPWA 301 Bahasa Indonesia-1 6

24

MPWA 302 Bahasa Indonesia-2 6

MPWA 303 Bahasa Indonesia-3 6

MPWA 304 Bahasa Indonesia-4 6

4.

MPWA 501 Sejarah Indonesia-1 4

12

MPWA 502 Sejarah Indonesia-2 4

MPWA 503 Sejarah Indonesia-3 4

(25)

No Kode mapel Nama Mata Pelajaran Beban Belajar Jumlah

8.

MPWB 201 Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan-1 4

18 MPWB 202 Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan-2 5

MPWB 203 Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan-3 4 MPWB 204 Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan-4 5 9.

MPWB 301 Prakarya dan Kewirausahaan-1 4

12

MPWB 302 Prakarya dan Kewirausahaan-2 4

MPWB 303 Prakarya dan Kewirausahaan-3 4

10.

MPWB 601 Pendidikan Kemuhammadiyahan-1 2

6

MPWB 602 Pendidikan Kemuhammadiyahan-2 2

MPWB 603 Pendidikan Kemuhammadiyahan-3 2

Kelompok C (Peminatan)

13.

MPPM 101 Matematika (Peminatan)-1 6

22

MPPM 102 Matematika (Peminatan)-2 5

MPPM 103 Matematika (Peminatan)-3 6

MPPM 104 Matematika (Peminatan)-4 5

14.

Mata Pelajaran kelompok Lintas Minat

MPLM 101 Mapel Lintas Minat I 6 28

MPLM 102 Mapel Lintas Minat II 22

Jumlah Total Beban Belajar MIPA 302 302

H. Distribusi Mata Pelajaran Sistem ON-OFF :

Mata pelajaran dalam kurikulum 2013 dikelompokan menjadi mata pelajaran kelompok A, mata pelajaran kelompok B, dan mata pelajaran kelompok C. Peserta didik diberi kesempatan untuk belajar suatu mata pelajaran pada semester yang diinginkan. Mata pelajaran yang bisa dipilih oleh peserta didik pada setiap semester didistribusikan kedalam 3 (tiga) alternatif pilihan Pertama, Kedua dan Ketiga.

(26)

1. Alternatif Untuk Peminatan Bahasa dan Budaya

Mata Pelajaran Semester

Jml Beban Belajar 1 2 3 4 5 6

Kelompok A (Wajib) - - - -

1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti - 8 8 8 - 6 30 2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 4 - - 4 - 4 12

3. Bahasa Indonesia - 6 6 - 6 6 24

4. Matematika 6 6 - 6 - 6 24

5. Sejarah Indonesia - - 4 - 4 4 12

6. Bahasa Inggris 4 4 - - - 4 12

Kelompok B (Wajib) - - - -

7. Seni Budaya 4 - - 4 4 - 12

8. Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan 4 5 - 4 - 5 18

9. Prakarya dan Kewirausahaan 4 - 4 - - 4 12

10. Bahasa Jawa - 4 - 4 4 - 12

11. Bahasa Arab - - 4 - 4 4 12

12. Pendidikan Kemuhammadiyahan - - - 2 2 2 6

Kelompok C (Peminatan) - - - -

13. Bahasa dan Sastra Indonesia 6 - 6 6 4 - 22

14. Bahasa dan Sastra Inggris 6 6 - 6 4 - 22

15. Bahasa dan Sastra Jepang - 6 6 5 5 - 22

16. Antropologi 6 - 8 - 8 - 22

Mata Pelajaran kelompok Lintas Peminatan - - - -

1 Mapel Lintas Minat 1 3 3 - - - - 6

2 Mapel Lintas Minat 2 3 3 4 4 4 4 22

(27)

2. Alternatif Untuk Peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

Mata Pelajaran

ALTERNATIF I ALTERNATIF II

Semester Jml Beban Belajar

Semester Jml

Beban Belajar 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6

Kelompok A (Wajib)

1. Pendidikan Agama dan

Budi Pekerti 8 8 - 8 - 6 30 8 - 8 - 8 6 30 2. Pendidikan Pancasila

dan Kewarganegaraan - 4 - 4 4 - 12 4 - 4 - 4 - 12 3. Bahasa Indonesia 6 - 6 - 6 6 24 - 6 6 6 - 6 24 4. Matematika 6 6 - 6 - 6 24 6 - 6 6 - 6 24 5. Sejarah Indonesia 4 - - - 4 4 12 - 4 - - 4 4 12 6. Bahasa Inggris - 4 4 - - 4 12 - - 4 - 4 4 12 Kelompok B (Wajib)

7. Seni Budaya - 4 - - 4 4 12 - 4 - 4 - 4 12 8. Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan - 4 5 - 4 5 18 - 4 5 - 4 5 18 9. Prakarya dan

Kewirausahaan 4 - 4 - - 4 12 - 4 - 4 - 4 12 10. Bahasa Jawa - - 4 - 4 4 12 - 4 - 4 4 - 12 11. Bahasa Arab - - 4 4 - 4 12 4 4 - - - 4 12 12. Pendidikan

Kemuhammadiyahan - 2 - 2 2 - 6 - - 2 2 - 2 6 Kelompok C (Peminatan)

13. Geografi 6 6 - 6 4 - 22 6 - 6 6 4 - 22 14. Sejarah 6 - 6 6 4 - 22 6 6 - 6 4 - 22 15. Sosiologi - 6 8 4 4 - 22 6 8 - 4 4 - 22 16. Ekonomi 4 - 6 6 6 - 22 4 - 6 6 6 - 22 Mata Pelajaran kelompok Lintas Peminatan

1 Mapel Lintas Minat 1 3 3 - - - - 6 3 3 - - - - 6 2 Mapel Lintas Minat 2 3 3 4 4 4 4 22 3 3 4 4 4 4 22

(28)

3. Alternatif Untuk Peminatan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA)

Mata Pelajaran

ALTERNATIF I ALTERNATIF II

Semester Jml

Beban Belajar

Semester Jml

Beban Belajar 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6

Kelompok A (Wajib)

1. Pendidikan Agama dan

Budi Pekerti - 8 8 - 8 6 30 - 8 8 - 8 6 30 2. Pendidikan Pancasila

dan Kewarganegaraan 4 4 - - 4 - 12 4 4 - - 4 - 12 3. Bahasa Indonesia - 6 6 6 - 6 24 6 - 6 6 - 6 24 4. Matematika 6 - 6 6 - 6 24 - 6 6 6 - 6 24 5. Sejarah Indonesia 4 - 4 - 4 - 12 - - 4 - 4 4 12 6. Bahasa Inggris 4 - - 4 - 4 12 4 4 - 4 - - 12 Kelompok B (Wajib)

7. Seni Budaya 4 - 4 - - 4 12 - - - 4 4 4 12 8. Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan 4 - 5 - 4 5 18 4 5 - - 4 5 18 9. Prakarya dan

Kewirausahaan - 4 - 4 - 4 12 4 - 4 - - 4 12 10. Bahasa Jawa - 4 - - 4 4 12 - - 4 4 - 4 12 11. Bahasa Arab - - 4 - 4 4 12 - - 4 4 - 4 12 12. Pendidikan

Kemuhammadiyahan - 2 - 2 - 2 6 - - - 2 2 2 6 Kelompok C (Peminatan)

13. Matematika 6 - 5 6 5 - 22 6 - 5 6 5 - 22

14. Biologi 6 5 - 6 5 - 22 6 5 - 6 5 - 22

15. Fisika 6 6 - 6 4 - 22 6 6 - 6 4 - 22

16. Kimia - 6 6 6 4 - 22 4 6 6 - 6 - 22

Mata Pelajaran kelompok Lintas Peminatan

(29)

BAB III. PERATURAN AKADEMIK

Secara umum Peraturan Akademik pada dokumen ini diberlakukan untuk semua peserta didik kelas X, XI dan XII. Untuk beberapa bagian lebih ditujukan untuk peserta didik yang mengikuti pola pembelajaran Sistem Kredit Semester (SKS).

A. Waktu Pembelajaran

1. Kegiatan Pembelajaran dilaksanakan dalam periode tahun pelajaran. Satu Tahun Pelajaran dibagi menjadi dua semester.

2. Jumlah minggu efektif untuk pelaksanaan proses pembelajaran setiap semesternya rata-rata sebanyak 16 - 18 minggu.

3. Hari efektif pembelajaran dalam satu minggu adalah 6 hari, yaitu hari Senin sampai dengan Sabtu.

4. Jam belajar diatur sebagai berikut :

Jam

Pelajaran ke Waktu Senin Selasa Rabu Kamis Jum’at Sabtu

1 07.00 – 07.45      

2 07.45 – 08.30      

3 08.30 – 09.15      

4 09.30 – 10.15      

5 10.15 – 11.00      

6 11.00 – 11.45      

7 12.30 – 13.15      

8 13.15 – 14.00      

9 14.00 – 14.45    

B. Kehadiran Peserta Didik

1. Peserta didik wajib mengikuti proses pembelajaran selama satu tahun pelajaran untuk setiap tingkat.

2. Peserta didik wajib hadir mengikuti proses belajar mengajar minimal 90 persen kehadiran dalam satu semester.

3. Peserta didik wajib mengikuti kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan di luar kelas sesuai karakteristik mata pelajaran dan tuntutan Standar Isi setiap mata pelajaran.

4. Peserta didik yang tidak dapat mengikuti proses belajar mengajar di kelas dianggap masuk dalam kegiatan belajar mengajar apabila:

a. Mengikuti rapat kegiatan kesiswaan (OSIS / MPK) yang waktunya telah disetujui oleh Kepala Sekolah

b. Menghadiri upacara/kegiatan/lomba yang dilengkapi dengan Surat tugas oleh Sekolah

(30)

C. Ketidakhadiran Peserta Didik

1. Ketidakhadiran peserta didik dalam kegiatan proses pembelajaran dapat disebabkan karena :

a. Sakit b. Ijin c. Terlambat

d. Tanpa Keterangan

2. Peserta didik yang tidak hadir karena ijin harus ada surat ijin dari orang tua / wali. Surat ijin yang diajukan berlaku untuk paling lama 3 hari, apabila siswa mengajukan ijin lebih dari 3 hari, maka orang tua/wali harus menemui Pembimbing Akademik Siswa.

3. Peserta didik yang tidak hadir karena sakit maksimal dua hari harus ada surat ijin dari orang tua/wali.

4. Peserta didik yang yang tidak hadir karena sakit lebih dari dua hari, harus ada surat ijin dari orang tua/wali dilampiri surat keterangan sakit/rawat inap dari dokter atau rumah sakit.

D. Peraturan dalam Ulangan dan Ujian

1. Persyaratan mengikuti Ulangan dan Ujian

a. Prosentase minimal kehadiran peserta didik mengikuti kegiatan pembelajaran agar dapat diikutsertakan dalam proses penilaian adalah 90 % dari kehadiran wajib.

b. Peserta didik yang tidak diikutsertakan proses penilaian akibat tidak memenuhi kehadiran minimal, dikembalikan kepada orang tua setelah ada

pembinaan/peringatan kepada orang tua terlebih dahulu.

c. Peserta didik yang tidak mengikuti proses penilaian secara lengkap tidak diperkenankan mengikuti Ujian Sekolah maupun Ujian Nasional.

2. Ulangan Harian

a. Diadakan secara periodik untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik setelah menyelesaikan satu KD atau lebih.

b. Materinya meliputi indikator pada KD yang dinilai atau terbatas pada indikator yang belum dilakukan penilaian pada penilaian proses.

c. Ketuntasan KD ditandai ketuntasan indikator pada KD yang bersangkutan.

d. Ulangan Harian dilaksanakan oleh guru masing-masing dan hasilnya wajib disampaikan kepada peserta didik dan diketahui orangtua/wali.

e. Jumlah ulangan harian dalam satu semester ditentukan oleh guru mata pelajaran dengan memperhatikan jumlah KD dan jam pelajaran tatap muka per minggu.

f. Nilai ulangan harian merupakan gabungan nilai tes tulis, praktik (bila ada) dan penugasan-penugasan. Nilai akhir ulangan harian diperoleh dari 60% Nilai Tes Tulis, 20% Nilai Praktik dan 20% Nilai Penugasan.

(31)

3. Ulangan Tengah Semester (UTS)

a. Pelaksanaan ulangan tengah semester dikoordinir oleh satuan pendidikan.

b. Cakupan ulangan tengah semester meliputi seluruh indikator yang mempresentasikan seluruh KD pada periode tersebut.

c. Bentuk soal UTS adalah dalam bentuk pilihan ganda dan/atau uraian.

d. Soal ulangan tengah semester setiap mata pelajaran harus satu macam untuk seluruh rombongan belajar setiap tingkat yang merupakan hasil kesepakatan tim MGMP sekolah (bukan dari perorangan guru).

e. Hasil ulangan tengah semester dari peserta didik yang sudah tuntas diserahkan kepada bagian Administrasi Akademik.

f. Peserta didik yang belum mengikuti UTS utama diberi kesempatan mengikuti ulangan tengah semester susulan di luar jam tatap muka selambat-lambatnya 1 minggu setelah pelaksanaan ulangan tengah semester utama.

g. Laporan Hasil Ulangan Tengah Semester akan dicetak oleh administrasi Akademik dalam bentuk Ledger/form sementara sebagai bahan Laporan Hasil Belajar Peserta Didik.

4. Ulangan Akhir Semester ( UAS )

a. Ulangah akhir semester untuk memantau kemajuan belajar peserta didik setelah proses pembelajaran satu semester.

b. Pelaksanaan ulangan akhir semester dikoordinir oleh satuan pendidikan.

c. Nilai akhir semester diolah guru mata pelajaaran dan hasilnya diserahkan kepada bagian Administrasi Akademik.

d. Analisis hasil ulangan akhir semester untuk perbaikan pembelajaran pada semester berikutnya.

e. Cakupan ulangan akhir semester adalah indikator pada KD semester yang bersangkutan.

f. Soal ulangan akhir semester setiap mata pelajaran harus satu macam setiap tingkat yang merupakan hasil kesepakatan tim MGMP sekolah (bukan dari perorangan guru).

5. Remedial

a. Peserta didik yang belum mencapai KKM pada ulangan harian dan Ulangan Tengah Semester harus mengikuti pembelajaran remedial.

b. Pembelajaran remedial diberikan setelah dilakukan analisis terhadap hasil ulangan harian dan/atau Ulangan tengah semester.

c. Ketentuan mengenai pelaksanaan pembelajaran remedial adalah sebagai berikut:

1) Siswa mengikuti remedial sesuai dengan KD/Indikator yang belum mencapai KKM,

2) Waktu pelaksanaan dan bentuk remidial disepakati bersama oleh guru dan peserta didik yang sedapat mungkin tidak mengganggu pelaksanaan jam belajar tatap muka.

(32)

e. Nilai hasil remedial bisa melebihi nilai KKM.

6. Pengayaan

a. Peserta didik yang sudah mencapai nilai di atas KKM pada ulangan harian dan Ulangan Tengah Semester dapat mengikuti pembelajaran pengayaan.

b. Pembelajaran pengayaan diberikan setelah dilakukan analisis terhadap hasil ulangan harian dan/atau Ulangan tengah semester.

c. Materi pembelajaran pengayaan adalah tambahan kompetensi/materi yang yang pelaksanaannya dapat berupa kegiatan terstruktur dan/atau kegiatan mandiri tidak terstruktur.

d. Penilaian hasil belajar kegiatan pengayaan berupa portofolio yang dapat dihargai sebagai tambahan nilai.

e. Pelaksanaan Pengayaan dilakukan berdasarkan kesepakatan antara Guru dan Siswa, yang difasilitasi oleh pihak Sekolah

E. Mutasi Peserta Didik

1. Mutasi Keluar

Peserta didik dapat disetujui untuk mutasi ke sekolah lain dengan ketentuan sebagai berikut :

a. Orang tua / wali peserta didik mengajukan permohonan mutasi dengan melampirkan “Surat Pernyataan Bersedia Menerima” dari sekolah tujuan dengan rekomendasi Dinas Pendidikan sekolah tujuan;

b. Orangtua / wali wajib menyelesaikan segala tanggungan atau adminis-trasi sampai pada bulan terakhir pada saat mengajukan mutasi;

c. Peserta didik berhak atas penilaian hingga bulan terakhir pada saat mengajukan mutasi;

d. Peserta didik berhak atas Surat Persetujuan Mutasi yang ditujukan ke sekolah tujuan berdasarkan Surat Pernyataan Bersedia Menerima.

e. Orangtua dan peserta didik harus memastikan bahwa satuan pendidikan yang dituju juga menyelenggarakan Sistem Kredit Semester. Apabila satuan pendidikan yang dituju tidak menyelenggarakan SKS maka SMA Muhammadiyah Wonosobo tidak mempunyai kewajiban administratif terkait dengan perbedaan sistem tersebut.

f. Peserta didik yang sudah keluar dari SMA Muhammadiyah Wonosobo tidak dapat diterima kembali.

2. Mutasi Masuk

Karena kepentingan tertentu baik pada peserta didik maupun orang tua yang mengharuskan peserta didik mutasi ke SMA Muhammadiyah Wonosobo, maka peserta didik dapat disetujui untuk mutasi ke SMA Muhammadiyah Wonosobo dengan ketentuan sebagai berikut :

a. Sekolah masih memiliki kecukupan daya tampung untuk menambah jumlah peserta didik pada jenjang kelas yang dituju;

b. Calon peserta didik berasal dari sekolah dengan akreditasi sekurang-kurangnya sama dengan akreditasi SMA Muhammadiyah Wonosobo.

c. Calon peserta didik berasal dari SMA penyelenggara Sistem Kredit Semester. Apabila sekolah asal bukan penyelenggara SKS maka nilai pada rapor akan dikonversi

(33)

d. Nilai-nilai yang diperoleh dalam rapor calon peserta didik sekurang-kurangnya sama dengan KKM yang berlaku di SMA Muhammadiyah Wonosobo.

e. Orang tua / wali mengajukan permohonan mutasi secara tertulis;

f. Sekolah berhak mengadakan tes untuk menentuan peserta didik disetujui atau tidak disetujui diterima di SMA Muhammadiyah Wonosobo;

g. Calon peserta didik yang belum menuntaskan semua KD sesuai dengan tuntutan serial mata pelajaran yang berlaku di SMA Muhammadiyah Wonosobo, wajib mengikuti tambahan pembelajaran untuk menuntaskan KD yang belum tuntas tersebut;

h. Peserta didik yang diterima mutasi di SMA Muhammadiyah Wonosobo wajib membuat pernyataan sanggup menaati Tata Tertib dan Sistem Pembelajaran yang berlaku di SMA Muhammadiyah Wonosobo;

F. Penggunaan Fasilitas Belajar

Peserta didik diperkenankan menggunakan fasilitas belajar di sekolah dengan mengikuti ketentuan yang berlaku dan ditetapkan oleh sekolah.

1. Laboratorium

a. Laboratorium digunakan untuk kegiatan praktikum sesuai dengan mata pelajarannya, yaitu Lab.Fisika, Lab.Biologi, Lab.Kimia, Lab.Bahasa dan Lab.Komputer. Apabila sekolah membutuhkan tambahan ruang, maka ruang laboratorium dapat digunakan sebagai kelas belajar. Semua peserta didik mempunyai hak yang sama menggunakan laboratorium sesuai jadwal yang telah ditetapkan.

b. Penggunaan laboratorium untuk keperluan pengembangan, penelitian dan kegiatan lain bisa dilakukan sampai dengan pukul 15.30 WIB dengan didampingi oleh laboran atau guru pembimbing.

2. Perpustakaan

a. Peserta didik berhak memanfaatkan perpustakaan sekolah sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

b. Peserta didik dapat memanfaatkan perpustakaan mulai pukul 07.00 sampai dengan pukul 15.30 WIB.

c. Peserta didik berhak mengakses bahan ajar dari fasilitas internet yang disediakan untuk kepentingan pembelajaran

3. Sarana dan Fasilitas Olahraga

a. Peserta didik dapat memanfaatkan fasilitas olahraga sesuai dengan jadwal pembelajaran pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan.

b. Penggunaan fasilitas olahraga diluar waktu pembelajaran harus mendapatkan ijin dari sekolah

c. Peserta didik wajib menjaga dan memelihara kondisi sarana dan fasilitas yang digunakan

4. Ruang Kelas Belajar

a. Peserta didik menggunakan ruang kelas belajar sesuai dengan ketentuan sekolah terkait dengan denah pembagian ruang kelas.

(34)

c. Waktu penggunaan kelas belajar adalah sesuai dengan jam belajar peserta didik yaitu pukul 07.00 s.d. 15.30 WIB. Penggunaan ruang kelas belajar diluar jam tersebut harus mendapatkan ijin dari sekolah.

5. Internet dan Sistem Informasi

a. Peserta didik berhak menggunakan sarana dan fasilitas internet untuk kegiatan yang menunjang pembelajaran,

b. Peserta didik berhak mengakses bahan ajar dari internet untuk kegiatan pembelajaran,

c. Peserta didik dilarang mengakses konten yang berbau porno, sara dari internet

d. Peserta didik berhak mengisi konten yang ada pada website sekolah (komentar positif, karya tulis, berita, dll) sesuai dengan peraturan dan ketentuan yang telah ditetapkan oleh admin website sekolah.

6. Penggunaan Media lainnya

a. Peserta didik berhak menggunakan media lainnya yang tersedia di sekolah (LCD projector, tape recorder, alat musik, sound system, TV dll), untuk kepentingan pembelajaran,

b. Penggunaan setiap media tersebut pada butir 1 harus dilaporkan serta mendapat ijin dari wakasek sarana serta dikoordinir dan diawasi oleh guru pembimbing,

Dalam setiap penggunaan media peserta didik wajib menjaga dan memelihara kondisi media yang digunakan agar terhindar dari kerusakan.

G. Layanan Konsultasi Dan Konseling

1. Layanan Konsultasi guru mata pelajaran

a. Layanan konsultasi peserta didik oleh guru mata pelajaran merupakan bagian dari program pengembangan diri yang secara khusus dimaksudkan untuk memberikan bimbingan kepada peserta didik agar siap dan mampu belajar secara efektif, mampu mengatasi hambatan dan kesulitan sesuai tuntutan kompetensi yang harus dicapai pada setiap mata pelajaran.

b. Layanan dapat dilaksanakan pada jam pembelajaran maupun di luar jam pembelajaran.

c. Layanan dapat di luar jam sekolah sesuai kesepakatan guru dengan peserta didik dan tetap di lingkungan sekolah.

d. Layanan konsultasi yang bersifat mendesak, dapat melalui telepon dengan kesepakatan guru yang bersangkutan.

2. Layanan Konsultasi Pembimbing Akademik

a. Layanan konsultasi peserta didik oleh Pembimbing Akademik dalam keadaan mendesak dilaksanakan setiap saat di dalam jam pelajaran dan di luar jam pelajaran.

b. Pembimbing akademik dan siswa bimbingan secara berkala minimal 2 minggu sekali mengadakan pertemuan Asistensi Pembimbing Akademik yang jadwal pelaksanaannya menyesuaikan dengan kegiatan siswa siswa yang akan dibimbing.

3. Layanan Konsultasi Bimbingan Konseling a. Prosedur layanan bimbingan konseling

1) Seluruh peserta didik mendapatkan layanan bimbingan dari BK sesuai dengan kebutuhan yang dibedakan atas layanan personal dan layanan klasikal.

(35)

3) Peserta didik yang mempunyai kepentingan-kepentingan khusus dan mendesak, dengan seijin guru dapat meninggalkan pelajaran untuk mendapat layanan bimbingan dari BK.

4) BK menyiapkan jam-jam khusus untuk peserta didik yang akan berkonsultasi dan memerlukan bantuan konselor.

5) Di luar jam efektif pembelajaran, BK menyiapkan layanan bimbingan untuk seluruh peserta didik sampai pukul 15.30 WIB

6) Dalam melaksanakan layanan bimbingan, BK bekerja sama dengan Pembimbing Akademik.

b. Jenis-jenis layanan akademik

1) Layanan Orientasi, yaitu layanan dalam bentuk kegiatan peserta didik baru (MOS).

2) Layanan informasi, yaitu layanan dalam bentuk pemberian informasi secara verbal dan atau non verbal, baik kepada peserta didik maupun orang tua.

3) Layanan Penguasaan Konten, yaitu layanan dalam bentuk kegiatan remedial,pengayaan, pemantapan, try out dll.

4) Layanan Penempatan dan Penyaluran, yaitu layanan dalam bentuk pembagian kelompok atau kelas dan penyaluran potensi, minat dan bakat peserta didik agar mereka berprestasi secara optimal.

5) Layanan bimbingan kelompok, yaitu bimbingan secara klasikal dengan materi tentang tehnik membaca cepat, tehnik membuat ringkasan, tehnik menghafal dsb.

(36)

BAB IV. PENUTUP

A. Kesimpulan

Peserta didik setiap tahun mengalami perubahan. Demikian pula kondisi satuan pendidikan juga mengalami perubahan. Salah satunya adalah mulai tahun pelajaran 2016/2017, pola pembelajaran yang semula berupa sistem paket, maka akan mulai diterapkan dengan pola pembelajaran sistem kredit semester (SKS) yang akan dimulai untuk siswa kelas X. Oleh karena itu semua komponen satuan pendidikan harus mengetahui hal-hal penting yang berkaitan dengan pengelolaan pendidikan di SMA Muhammadiyah Wonosobo.

Menyadari hal tersebut, Pedoman dan Peraturan akademik ini diharapkan membantu guru dan peserta didik dalam memahami ketentuan-ketentuan yang berlaku di sekolah sekaligus membantu dalam mempersiapkan pembelajaran yang akan diikuti selama satu tahun ke depan.

Peraturan akademik ini merupakan rangkaian kesatuan yang tidak terpisahkan antara satu ketentuan dengan ketentuan lainnya dan hanya bisa dipahami apabila menjadi satu keseluruhan yang tidak terpisahkan.

B. Saran

(37)

Lampiran 1 : Struktur Kurikulum Kelas X Peminatan Bahasa dan Budaya

Kode Mapel Mata Pelajaran

Beban Belajar

Jml Jml Per Kel. Serial

1

Serial 2

Serial 3

Serial 4

Kelompok A (Wajib) - - - - -

MPWA 100 1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 8 8 8 6 30

114 MPWA 200 2. Pendidikan Pancasila dan

Kewarganegaraan 4 4 4 - 12

MPWA 300 3. Bahasa Indonesia 6 6 6 6 24

MPWA 400 4. Matematika 6 6 6 6 24

MPWA 500 5. Sejarah Indonesia 4 4 4 - 12

MPWA 600 6. Bahasa Inggris 4 4 4 - 12

Kelompok B (Wajib) - - -

MPWB 100 1. Seni Budaya 4 4 4 - 12

72 MPWB 200 2. Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan

Kesehatan 4 5 4 5 18

MPWB 300 3. Prakarya dan Kewirausahaan 4 4 4 - 12

MPWB 400 4. Bahasa Jawa 4 4 4 - 12

MPWB 500 5. Bahasa Arab 4 4 4 - 12

MPWB 600 6. Pendidikan Kemuhammadiyahan 2 2 2 - 6

Kelompok C (Peminatan) - - -

MPPB 100 1. Bahasa dan Sastra Indonesia 6 6 6 4 22

88 MPPB 200 2. Bahasa dan Sastra Inggris 6 6 6 4 22

MPPB 300 3. Bahasa dan Sastra Jepang 6 6 5 5 22

MPPB 400 4. Antropologi 6 8 8 - 22

Mata Pelajaran kelompok Lintas Peminatan - - -

1 Mapel Lintas Minat I - - - - 6

28

2. Mapel Lintas Minat II - - - - 22

Gambar

Tabel konversi nilai Pengetahuan, Keterampilan, dan Sikap

Referensi

Dokumen terkait

dari permukaan tanah ke bawah adalah (1) untuk tanah sawah dengan air tanah dalam: lapisan olah – lapisan tapak bajak- horizon iluviasi besi (Bir) – horizon iluviasi Mn (Bmn)-

Media film sendiri menjadi salah satu variasi dalam pembelajaran yang dapat digunakan selain dengan metode yang ada karena film gabungan dari media visual dan

Materi pelajaran pada siklus II ini tidak sama dengan siklus I. Kegiatan pertahap pada siklus ini tidak jauh berbeda dengan kegiatan pada siklus I. Pada siklus

55 Tahun 2007 tentang Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaanpun ditegaskan bahwa pengelolaan pendidikan agama dilaksanakan oleh Menteri Agama, dan bertujuan untuk

Pemberian herbisida glifosat (Gambar 16) secara umum menyebabkan kadar nitrat reduktase yang terbentuk lebih rendah dibandingkan dengan herbisida 2,4-D, namun kadar nitrat

Kesimpulan yang kami dapat dari penulisan paper ini adalah (1) Pengenalan ruang terbuka hijau kepada anak-anak usia dini yang rata-rata pada usia 4-7 tahun dapat

Sehubungan dengan pelaksanaan Pengadaan Jasa Konsultansi dilingkungan Bidang Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Pesawaran Tahun Anggaran 2016 Pada Kegiatan Pembangunan

The strong flavored burnt Sienna colored hot beverage is the most popular type of tea in the West. Either served with a squeeze of lemon or added milk and a cube of sugar, the cup