• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Sistem Kerja PT. KSP dengan Met

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Analisis Sistem Kerja PT. KSP dengan Met"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Analisis Sistem Kerja PT. KSP dengan Metode Kaizen

Abstrak

PT. KSP adalah perusahaan yang bergerak dibidang pangan dalam produksi bakso. Perusahaan ini sudah mendistribusikan produksinya dalam ruang lingkup yang cukup luas sehingga permintaan produksi terus meningkat secara signifikan namun PT. KSP masih menggunakan sistem kerja yang sederhana di perusahaannya jadi membutuhkan perbaikan sistem kerja yang meyeluruh untuk dapat meningkatka n produktivitas. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah konsep kaizen dengan perumusan masalah untuk meningkatkan produktivias, tujuannya adalah mencapai tingkat efisiensi dan efektivitas yang tinggi menggunakan metode kaizen. Pengolahan data menggunakan metode 5S, analisis berdasarkan pengolahan data yang dilakukan dan kesimpulannya adalah metode 5S cukup sederhana untuk diaplikasikan dan tidak membutuhkan biaya yang sedikit namun cukup signifika n untuk meningkatkan produktivitas.

Kata Kunci:

Sistem kerja, Produktivitas, Kaizen, Metode 5S

Pendahuluan

PT. KSP adalah perusahaan yang memproduksi bahan pangan daging sapi dalam bentuk bakso. Permintaan yang tinggi mengharuskan pihak perusahaan terus memperbaiki sistem kerja meraka agar produktivitas dapat tercapai secara maksimum, dikarenakan PT. KSP masih menggunakan sistem kerja yang sederhana maka dibutuhkan perbaikan yang menyeluruh untuk sistem kerja yang mereka gunakan. Salah satu sistem

kerja yang memerlukan perbaikan adalah sistem kerja pengemasan bakso.

(2)

ketidakteraturan penempatan barang jadi dan mesin yang dapat mengurangi produktivitas.

Oleh karena alasan diatas peneliti memutuskan untuk melakukan anaslisis sistem kerja pada proses pengemasan bakso di PT. KSP dengan metode kaizen, yang di tuangkan dalam karya tulis ilmia h

yang berjudul “ Analisis Sistem Kerja

PT. KSP dengan metode kaizen “.

Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan di latar belakang masalah. Peneliti merumuskan masalah sebagai berikut:

Apakah sistem kerja proses pengemasan bakso dapat ditingka tka n produktivitasnya dengan metode kaizen?

Tujuan penelitian

Berdasarkan masalah yang telah dirumuskan maka tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis sistem kerja pada proses pengemasan bakso untuk mencapai tingkat efisiensi dan efektivitas yang tinggi dengan menggunakan metode kaizen.

Pembatasan Masalah

Dikarenakan proses produksi yang beragam maka penelit i membatasi pada satu sistem kerja saja, yaitu pada proses pengemasan bakso.

Landasan Teori

Konsep Seiri atau Pemilahan Konsep Seiri yaitu disiplin di tempat kerja dengan cara melakukan pemisahan berbagai alat atau komponen ditempat masing- mas ing, sehingga untuk mencarinya nanti bila diperlukan akan lebih mudah. Seiri adalah memisahkan benda yang diperlukan dengan yang tidak diperlukan, kemudian menyingkirkan yang tidak diperlukan (ringkas). Sesungguhnya, terdapat banyak barang yang tidak diperlukan di dalam setiap pabrik. Untuk mengetahui barang-barang yang perlu dibuang, barang harus dipisahkan menjadi yang diperlukan dan yang tidak diperlukan. Hal ini disebut

dengan “Seiri Visual”.

(3)

Jepang seiton secara harfiah berarti menyusun benda dengan cara yang menarik (rapi). Dalam konteks 5 S. Hal ini berarti mengatur barang-barang sehingga setiap orang dapat menemukannya dengan cepat. Seiton memungkinkan pekerja dengan mudah mengenali dan mengamb i l kembali perkakas dan bahan, dan dengan mudah mengembalikannya ke lokasi di dekat tempat penggunaa n. Pelat penunjuk digunakan untuk memudahkan penempatan dan pengambilan kembali bahan yang diperlukan.

c. Konsep Seiso atau Membersihkan

Konsep ini selalu

mengutamakan kebersihan dengan menjaga kerapihan dan kebersihan (resik). lni adalah proses pembersiha n dasar dimana suatu daerah

disapu dan kemudian dipel dengan kain pel. Karena lantai, jendela, maupun dinding harus dibersihka n, seiso setara dengan aktifitas pembersihan berskala besar yang dilakukan setiap akhir tahun di rumah tangga Jepang. Meskipun pembersihan besar-besaran di seluruh perusahaan dilakukan beberapa kali dalam setahun, tiap tempat kerja perlu

dibersihkan setiap hari. Aktifitas itu cenderung mengurangi kerusakan mesin akibat tumpahan minyak, abu, dan sampah. Contohnya, kalau ada pekerja yang mengeluh ada mesin yang rusak ini tidak berarti mesin itu perlu penyetelan. Sebenarnya, yang diperlukan mungkin hanya program pembersihan di tempat kerja (Yasuhiro,1995:249).

d. Konsep Seiketsu atau Menstandarisasi

Seiketsu yaitu usaha yang terus menerus untuk mempertaha nka n 3 S tersebut diatas, yakni Seiri, Seiton), dan Seiso. Pada prinsip nya mengusahakan agar tempat kerja yang sudah menjadi baik dapat selalu terpelihara. Di tempat kerja yang terawat dengan baik, kerawanan dan penyimpangan dapat segera dikenali, sehingga berbagai masalah dapat dicegah sedini mungk in (Kristianto,1995: 47).

Memelihara tempat kerja tetap bersih tanpa sampah atau tetesan minyak adalah aktivitas Seiketsu, antara seiso dengan seiketsu sangat berkaitan erat.

(4)

Shitsuke adalah metode yang digunakan untuk memotivasi pekerja agar terus menerus melakukan dan ikut serta dalam kegiatan perawatan dan aktivitas perbaikan serta membuat pekerja terbiasa mentaati aturan (rajin). Hal ini dianggap sebagai komponen yang paling sukar dari 5 S. Untuk aktivitas ini, pekerja Jepang diharapkan melatih pengandalian diri sendiri, bukan dikendalikan manajemen

(Yasuhiro, 1995:266).

Metodologi Penelitian

3.1. Langkah-langkah Pemecahan

Masalah

Berikut ini adalah langkah- langka h yang dilakukan dalam proses penelitian ini:

a. Mulai

b. Studi lapangan, dilakukan dengan cara berkunjung ke PT.KSP KAB.BANDUNG, disana penelit i mengumpulkan data berupa wawancara dengan karyawan perusahaan dan pengamatan langsung ke tempat proses pengemasan bakso.

c. Studi Literatur, dilakukan dengan mencari bahan materi referensi

berupa jurnal ilmiah, buku elektronik dan buku cetak.

d. Perumusan Masalah, dilakukan dengan menanyakan tentang kendala yang sedang dihadapi oleh PT.KSP

e. Tujuan Penelitian, untuk menerapkan metode kaizen pada proses pengemasan bakso agar dapat mengurangi pemborosan dan meningkatkan produktivitas berupa output yang lebih banyak dengan sumber daya yang lebih sedikit.

f. Pengumpulan Data, dilakukan dengan cara mengambil gambar secara langsung di tempat proses pengemasan bakso.

g. Pengolahan Data, dilakukan dengan cara menerapkan konsep kaizen dengan Tools 5S( Sort,

Set-in-order, Shine, Standardized,

Sustain) di tempat proses

pengemasan bakso.

h. Analisis, Melakukan analisis dari hasil pengolahan data.

i. Kesimpulan dan Saran, Menarik kesimpulan dari hasil analisis dan memberikan saran untuk pengambilan keputusan bagi pihak manajemen PT.KSP

(5)

Pengolahan data

Sort (Ringkas)

Kegiatan menyingkirka n barang-barang yang tidak diperlukan, seperti yang terlihat pada gambar keadaan tempat pengemasan bakso banyak sekali barang yang tidak diperlukan sehingga membatasi ruang kerja operator yang bekerja di tempat tersebut.

Set-In-Order (Rapi)

Segala sesuatu harus diletakan sesuai posisi yang ditetapkan, jika melihat keadaan tempat pengemasan bakso di PT. KSP, penempatan bahan jadi siap bungkus, mesin packing dan hasil outputnya sangat tidak teratur.

Shine (Resik)

Kegiatan membersihka n peralatan dan daerah kerja, banyak terdapat sampah dari plastik sisa bungkus yang tidak layak dan plastik untuk mengumpulkan hasil output mesin packing yang tidak terpakai. .

Standardize (Rawat)

Menjaga dan

Mempertahankan 3 kegiatan sebelumnya, untuk bisa tercapai

lingkungan kerja yang efektif dan efisien setiap pekerja harus bisa menjaga dan mempertahankan apa yang telah dilakukan pada 3 kegiatan sebelumnya.

Sustain (Disiplin)

Pemeliharaan kedisiplina n pribadi masing- masing, agar tujuan lebih produktif dilingkungan kerja tercapai setiap pekerja harus memelihara kedisiplinan pribadi masing- masing untuk seluruh kegiatan 5S yang telah diterapkan.

Analisis

Usulan Perbaikan untuk perusahaan Sort

Membuang barang yang tidak terpakai dan menyisihkan barang yang jarang terpakai agar tidak membatasi ruang kerja dari sistem pengemasan bakso di PT. KSP Set-In-Order

(6)

terurut mulai dari bakso yang siap bungkus, mesin packing dan bakso yang telah dibungkus akan meningkatkan produktivitas .

Shine

Menyediakan tempat sampah bersih untuk bungkus yang tidak layak pakai akan membant u merapikan dan menjaga kebersihan sistem kerja pengemasan bakso di PT. KSP

Standardize

Motivasi perlu ditanamka n oleh manajer kepada setiap karyawan yang bekerja di sistem kerja pengemasan bakso PT. KSP untuk menjaga dan mempertahankan tiga kegiatan sebelumnya.

Sustain

Disiplin harus menjadi kebiasaan yang ditanamkan oleh perusahaan untuk setiap karyawannya agar metode 5S dari konsep kaizen bisa dilaksanakan secara berkesinambungan.

Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan diambil secara keseluruhan mulai dari pengolaha n data dan analisis dari pengolahan data yang telah dilakukan.

Konsep kaizen yang diterapkan di PT. KSP menggunakan metode 5S yaitu sort, set-in-order, shine, standardize dan sustain khususnya pada sistem kerja pengemasan bakso. Metode yang digunakan cukup sederhana diterapkan pada sistem kerja pengemasan bakso namun memberikan hasil yang cukup signifikan untuk meningka tka n produktivitas. Metode 5S bukan hanya diterapkan secara langsung pada sistem kerja tapi diterapkan pula pada karyawan untuk menjaga kedisiplinan.

Saran yang bisa disampaika n kepada perusahaan adalah untuk segera menerapkan perbaikan sistem kerja dengan menggunakan metode 5S yang telah diusulkan, karena metode ini cukup sederhana untuk diaplikasikan dan hanya membutuhkan sedikit biaya bahkan tanpa biaya namun cukup signifika n untuk meningkatkan produktivitas pada sistem kerja pengemasan bakso di PT.KSP.

Daftar Pustaka

(7)

Handayani, 2005. Kaizen Culture, Education and Training, New York: Irwing Professional.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil dari penelitian ini, Pengukuran produktivitas dengan metode OMAX sangatlah sistematis dan efektif digunakan karena dibangun dari faktor-faktor yang

Batas elastis terjadi pada tegangan 14,07 MPa dengan regangan vertikal maksimum rata-rata adalah 23,8x10 -4 dan regangan horizontal maksimum rata-rata adalah 9,4x10

DAFTAR URUT KEPANGKATAN (DUK) PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA SABANG KEADAAN BULAN : DESEMBER TAHUN: 2014..

Microsoft Excel atau Microsoft Office Excel adalah sebuah program aplikasi lembar kerja spreadsheet yang dibuat dan didistribusikan oleh Microsoft Corporation untuk system operasi

Rüzgardan üretilecek elektrik enerjisi hesabı için, “Rüzgar Enerjisi Potansiyelinin Değerlendirilmesi Hakkında Yönetmelik”te tanımlanan 65 m yüksekliğinde ve 1 MW

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa: (1) Terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan antara model pembelajaran Guided Inquiry dan discovery learning terhadap

Pratikto, M.Si Khaerul Azmi, M.Sos.I Khaerul Azmi, M.Sos.I Muhammad Shaufi, M.Pd.I Benny Muhdaliha, M.Sn Benny Muhdaliha, M.Sn Nawiroh Vera, S.Sos, M.Si Geri Suratno, M.I.Kom

Adapun faktor yang mempengaruhinya ada beberapa yaitu faktor guru, guru pendidikan agama Islam di SMAN 1 Teladan Yogyakarta memiliki kemampuan untuk memahami