• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Arus Kas pada hotel

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Analisis Arus Kas pada hotel "

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

Kelompok 9 :

1. Reza Nur Azis Ak (13520100)

2. Muhammad (13520101)

3. Azzalia Kurnianingrum (13520102)

4. Adi Nugroho (13520105)

Analisis Arus Kas

A. Pengertian Alur Kas (Cash Flow)

Cash flow (aliran arus) adalah sejumlah uang kas yang keluar dan yang masuk sebagai akibat dari aktifitas perusahaan, dengan kata lain adalah aliran kas yang terdiri dari aliran masuk dalam perusahaan dan aliran kas keluar perusahaan serta berapa saldonya setiap periode.

Hal utama yang perlu diperhatikan yang mendasari dalam mengatur arus kas adalah memahami dengan jelas fungsi dana uang yang kita miliki, kita simpan atau investasikan. Secara sederhana fungsi itu terbagi menjadi beberapa macam yaitu: 1. Fungsi Likuiditas : Yaitu dana yang tersedia untuk tujuan memenuhi kebutuhan sehari-hari dan dapat dan dapat dicairkan dalam waktu singkat relatif tanpa ada pengurangan investasi awal.

2. Fungsi anti inflasi : Yaitu dana yang disimpan guna menghindari resiko penurunan pada daya beli dimasa datang dan dapat dicairkan dengan relatif cepat 3. Capital growth : Dana yang diperuntukan untuk penambahan perkembangan kekayaan dengan jangka waktu relatif panjang.

Aliran kas yang berhubungan dengan suatu proyek dapat dibagi menjadi tiga kelompok yaitu:

(2)

3. Aliran kas akhir (Terminal Cash Flow) : Merupakan aliran kas yang berkaitan dengan nilai sisa proyek (nilai residu) seperti nilai sisa modal kerja atau nilai sisa proyek lainnya yaitu penjualan peralatan proyek.

B. Analisis Laporan Arus Kas

Analisis arus kas merupakan alat analisis keuangan untuk mengetahui penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas pada bank selama periode tertentu yang dikelopmokkan dari kegiatan aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan perusaahaan. Aktivitas operasi ( operating) adalah aktivitas penghasil utama pendapatan bank (principal revenue-producing activities) dan aktivitas lain yang bukan merupakan aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan. Aktivitas investasi (investing) adalah aktivitas perolehan dan pelepasan aktiva jangka panjang serta investasi lain yang tidak setara kas. Aktivitas pendanaan (financing) adalah aktivitas yang mengakibatkan perubahan dalam jumlah serta komposisi modal dan peminjaman bank.

Keputusan ekonomi yang diambil pemakai laporan keuangan memerlukan evaluasi atas kemampuan entitas syariah dalam menghasilkan kas (dan setara kas), dan waktu serta kepastian dari hasil tersebut. Kemampuan ini akhirnya menentukan, misalnya kemampuan pembayaran kepada para karyawan dan para pemasok, pembayaran kewajiban dan pembagian penghasilan kepada para pemilik.

Kas dan setara kas terdiri dari :

1. Kas

2. Giro pada Bank Indonesia

3. Giro pada bank lain1

(3)

Laporan arus kas memberikan informasi yang memungkinkan para pemakai untuk mengevaluasi perubahan dalam aktiva bersih bank, struktur keuangan (termasuk likuiditas dan solvabilitas) dan kemampuan untuk memngaruhi jumlah serta waktu arus kas dalam rangka adaptasi dengan perubahan keadaan atau peluang. Informasi arus kas berguna untuk menilai kemampuan bank dalam menghasilkan kas dan setra kas dan memungkinkan para pemakai mengembangkan model untuk menilai dan membandingkan nilai sekarang dari arus kas masa depan (future cash flow) dari berbagai bank. Informasi tersebut juga meningkatkan daya banding pelaporan kinerja operasi berbagai bank karena dapat meniadakan pengaruh penggunaan perlakuan akuntansi yang berbeda terhadap transaksi dan peristiwa yang sama.

Jumlah arus kas yang berasal dari aktivitas operasi merupakan indicator yang menentukan apakah dari operasinya bank dapat menghasilkan arus kas yang cukup untuk melunasi pembiayaan dan pinjaman yang diterima, memlihara kemampuan operasi bank, membayar dividend an melakukan investasi baru tanpamengandalkan pada sumber pendanaan dari luar. Informasi mengenai unsur tertentu arus kas historis bersama dengan informasi lain, berguna dalam memprediksi arus kas operasi masa depan.

Penyajian laporan kas dapat digunakan dua metode, yaitu :

1. Metode langsung

Metode ini merupakan pengungkapan kelompok utama dari penerimaan kas bruto dan pengeluaran kas netto

2. Metode tidak langsung

(4)

pembayaran kas untuk di operasi masa lalu dan masa depan, dan unsur penghasilan atau beban berkaitan dengan arus kas investasi atau pendanaan.

Bank dianjurkan untuk melaporkan arus kas dari aktivitas operasi dengan mengunakan metode langsung. Metode ini menghasilkan informasi yang berguna dalam mengestimasi arus kas masa depan yang tidak dihasilkan dengan metode tidak langsung.2

Penyusunan Laporan Arus Kas

Menurut Smith dan Skousen (1992:191), penyusunan laporan arus kas terdiri dari sumber-sumber data diatas meliputi empat langkah pokok :

1. Menentukan perubahan dalam kas

2. Menentukan arus kas bersih dari aktifitas operasi.

3. Menentukan arus kas dari aktifitas investasi dan pendanaan.

4. Menyiapkan suatu laporan arus kas formal.

METODE PENYUSUNAN LAPORAN ARUS KAS

Salah satu analisis keuangan yang sangat penting bagi manajer keuangan, disamping alat keuangan lainnya adalah laporan arus kas. Yang dimaksud dari analisis ini adalah untuk mengetahui bagaimana akan digunakan dan bagaimana kebutuhan dana tersebut akan dibelanjakan. Analisis arus kas tersebut dapat diketahui darimana diperoleh dan untuk apa dana tersebut digunakan. Suatu laporan yang menggambarkan darimana diperoleh dan untuk apa kas tersebut digunakan, seiring disebut

sebagai laporan arus kas.

Laporan arus kas secara langsung atau tidak langsung mencerminkan

(5)

penerimaan kas entitas yang diklasifikasikan menurut sumber-sumber utama dan pembayaran kas yang diklasifikasikan menurut pengguna utama selama satu periode. Laporan ini memberikan informasi yang berguna mengenai aktivitas entitas dalam menghasilkan kas mengenai aktivitas keuangannya dan mengenai investasi atau pengeluaran kasnya.

Dalam menyusun laporan arus kas terdapat 2 (dua) Metode yang

digunakan yaitu :

1. Metode Langsung

Dalam Metode Langsung dilaporkan golongan penerimaan kas bruto dari aktivitas operasi dan pengeluaran kas bruto untuk kegiatan operasi. Perbedaan antara penerimaan kas dan pengeluaran kas dari kegiatan operasi akan dilaporkan sebagai arus kas bersih dari aktivitas operasi. Dengan kata lain, metode langsung mengurangkan pengeluaran kas operasi dari penerimaan kas operasi. Metode langsung menghasilkan penyajian laporan penerimaan dan pengeluaran kas secara ringkas.

Dalam Metode Langsung laporan arus kas juga melaporkan arus kas bersih dari investasi operasi sebagai golongan utama dari penerimaan kas operasi (misalnya: kas yang diterima dari pelanggan dan kas yang diterima dari bunga dan deviden) dan pengeluaran kas (misalnya: kas yang dibayarkan kepada pemasok untuk barang, kepada karyawan untuk jasa, kepada kreditur untuk bunga dan ke instansi pemerintah untuk pajak).

Keunggulan utama dari metode langsung adalah metode ini memperlihatkan laporan penerimaan dan pengeluaran kas lebih konsisten dengan tujuan suatu laporan arus kas. Disamping itu, metode langsung ini lebih mudah dimengerti dan memberikan informasi yang lebih banyak

dalam mengambil keputusan.

(6)

b. Menyesuaikan penjualan, beban pokok penjualan dan pos-pos lain dalam laporan laba rugi mengenai:

1) Perubahan persediaan, piutang usaha dan hutang dagang selama periode berjalan.

2) Pos bukan kas lainnya.

3) Pos lainnya yang berkaitan dengan arus kas investasi dan pendanaan.

2. Metode Tidak Langsung

Dalam Metode Tidak Langsung, pengaruh dari semua penangguhan penerimaan dan pengeluaran kas di masa lalu dan semua akurat dari penerimaan kas dan pengeluaran kas yang diharapkan pada masa yang akan datang dihilangkan dan laba bersih yang diperhitungkan laba rugi. Penyediaan ini dilakukan dengan menambahkan pos-pos yang tidak memerlukan pengeluaran kas kembali ke laba bersih serta penambahan dan pengurangan kenaikan maupun penurunan hutang dan piutang.

Keunggulan utama metode ini adalah bahwa hal ini memusatkan perbedaan antara laba bersih dan aliran kas bersih dari aktivitas operasi. Arus kas bersih dari aktivitas operasi ditentukan dengan menyesuaikan laba atau rugi bersih dari pengaruh :

a. Perubahan persediaan dan piutang usaha serta hutang usaha selama periode berjalan.

b. Pos bukan kas, seperti: penyusutan, penyisihan, pajak yang ditangguhkan, keuntungan dan kerugian valuta asing yang belum direalisasi, laba perusahaan asosiasi yang belum dibagikan dan hak minoritas dalam rugi konsolidasi / perbandingan.

(7)

hutang usaha selama periode tertentu. Sedangkan dengan cara pelaporan

arus kas bentuk investasi dan pendanaan pada kedua metode, baik

langsung maupun tidak langsung adalah sama. Jadi yang berbeda adalah

metode pelaporan arus kas untuk kegiatan operasi perusahaan.

Lembaga keuangan mempunyai keinginan yang kuat terhadap metode

tidak langsung karena menurut anggapan mereka metode ini lebih

informatif. Meskipun lembaga keuangan yang menghendaki agar

debiturnya menyusun laporan arus kas perusahaannya dengan metode

langsung namun debiturnya tidak dapat begitu saja memenuhi keinginan

kreditur, karena baginya lebih bermanfaat penggunaan metode tidak

langsung ini mampu menggambarkan arus kas bersih dari kegiatan

operasi juga pendekatan ini dapat lebih menarik perhatian dengan

penyesuaian yang kompleks.

(8)

Soal 7-3 Menyiapkan dan Menganalisis laporan keuangan Arus Kas (Metode Tidak

(9)

pendanaan

0) Pembayaran Biaya –biaya

Biaya depresisasi (5,000)

C. Laporan rugi laba lebih merefleksikan profitabilitas jika dibandingkan dengan laporan aliran kas

karena laporan rugi laba lebih menggambarkan kinerja perusahaan yang sesungguhnya dengan

memasukkan unsur accrued revenues and expenses sedangkan laporan aliran kas lebih berfokus

(10)

Soal 7-4 Menganalisis Laporan Arus Kas (Metode Tidak Langsung)

DAX CORPORATION

Laporan Arus Kas – Metode tidak Langsung 31 Desember, tahun ke 2

Arus kas dari aktivitas operasi

Laba bersih 160,000

Penyesuaiaan

Biaya depresiasi dan amortisasi 105,000 Piutang usaha (+) (310,000)

Pembayaran dividen (109,000)

Arus kas bersih dari

aktivitas pendanaan 891,000

Kenaikan kas bersih (140,000)

Saldo kas awal periode 640,000

(11)

B. Selisih antara net income dan cash flows from operation antara lain disebabkan karena pos

penjualan pada net income didominasi oleh penjualan secara kredit sehingga penjualan tidak

merefleksikan penerimaan kas, selain itu kenaikan produksi yang mengakibatkan meningkatnya

jumlah persediaan akhir pada akhirnya akan meningkatkan net income (dengan COGS yang rendah)

Soal 7-5 Menyiapkan Laporan Arus Kas (Metode Langsung)

(12)

investasi )

Berikut beberapa contoh penggolongan arus kas dari kegiatan aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan bank :

1. Aktivitas Operasi

Arus kas masuk berasal dari aktivitas berikut ini : a. Penerimaan pendapat bagi hasil, jual beli, sewa b. Penerimaan pendapatan usaha lainnya

c. Penerimaan dari pembiayaan dan piutang yang dihapusbukukan d. Penerimaan pendapataan/pembayaran beban non-usaha

Arus kas keluar berasal dari aktivitas berikut : a. Pembayaraan beban karyawan

b. Pembayaran tansiem

c. Pembayaran beban usaha selain beban karyawan d. Pembayaran pajak

(13)

f. Penyaluran dana kebajikan 2. Aktivitas Investasi

Arus kas masuk yang diterima misalnya hasil penjualan asset tetap, penjualan surat berharga. Arus kas keluar dari aktivitas ini misalnya pembelian surat berharga dan pembelian asset tetap.

3. Aktivitas Pendanaan

Sumber arus kas dari aktivitas pendanaan misalnya berasal dari setoran modal, pembiayaan yang diterima dan surat berharga subordinasi yang diterbitkan.

D. Teknik Analisis Arus Kas 1. Analisis Perbandingan dan Trend

Analisis horizontal pada laporan arus kas untuk mengetahui perubahan-perubahan yang terjadi pada penerimaan, pengeluaran dan laba bersih bank apakah mengalami kenaikan atau penurunan dari suatu periode. Analisis ini menggunakan laporan keuangan arus kas bank untuk dua periode atau lebih.

a. Analisis Trend

Analisis laporan arus kas dengan menggunakan analisis trend pada data laporan arus kas diatas, tahun 2009 dijadikan sebagai tahun dasar (disajikan dengan angka (100%)

b. Analisis Perbandingan (Comporatif)

Analisis laporan kas dengan menggunakan analisis perbandingan (Comporatif) dari tahun 2009 ke tahun 2010 untuk mengetahui kenaikan atau penurunan yang disajikan dengan presentase.

2. Analisis Common Size

(14)

persentase atas dasar total arus kas masuk dan setara kas yang berasal dari sumber aktivitas operasi, investasi maupun pendanaan. 3

E. Skematis Laporan Arus Kas

Secara skematis, laporan perubahan laporan arus kas dapat dijabarkan sebagai berikut :

Dalam perubahan non-kas dan perubahan hutang dan modal akan dibedakan yang mana yang merupakan sumber dan yang mana yang merupakan pengguna kas. Untuk membedakan sumber dan penggunaan kas ini dapat dijabarkan ringkasan sebagai berikut :

Sumber Kas

 Peningkatan dalam Hutang:

Dianggap bahwa setiap peningkatan atau penambahan hutang atau dana, bank akan menrima uang kas sehingga sebagai sumber kas

 Penurunan dalam Aktiva Non-Kas:

3 Hanafi,Mmaduh M. dan Abdul Halim. 1996. Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta: UPP AMP YKPN.

Perubahan Kas Perubahan

Aktiva

Non-Kas Perubahan Hutang Dan

(15)

Setiap penurunan dalam aktiva non-tunai akan dianggap menimbulkan dana bagi bank, seperti penjualan aktiva, pencairan investasi, dan sebagainya. Dengan demikian penurunan ini dianggap sebagai sumber kas.

 Penurunan dalam Hutang:

Setiap penurunan dalam hutang dianggap mempergunakan dana bank untuk memnuhi kewajiban tersebut. Dengan demikian penurunan dalm hutang dianggap sebagai penggunaan kas.

 Peningkatan dam Akativa Non-Kas

Setiap peningkatan dalam aktiva non-kas dianggap memerlukan dana untuk mebiayainya. Dengan demikian peningkatan dalam aktiva non-kas dianggap sebagai pengguna dana

 Perubahan dalam komponen Modal

Perubahan dalam komponen modal dibagi kedalam peningkatan dan

penurunan. Peningkatan dalam komponen modal lazimnya diperoleh dari laba usaha.

 Depresiasi Aktiva Tetap

Semua depresiasi aktiva tetap akan meruupakan beban n on-kas yang dikurangkan terhadap saldo laba.4

(16)

Dalam menyusun Cash Flow, ada beberapa prinsip yang harus diketahui terlebih dahulu yaitu: Cash Flowdisusun dengan basis tunai (Cash Basis). Hal ini berbeda dengan penyusunan Laporan Keuangan yang umumnya menggunakan Accrual Basis. Pada Cash Basis:

1. Pendapatan diakui pada saat uang tunai diterima, bukan pada saat penjualan dilakukan.

2. Biaya-biaya diakui pada saat uang tunai dikeluarkan, bukan pada saat biaya timbul.

Pada Accrual Basis, pendapatan dan biaya diakui pada saat kejadian, dan hal tersebut belum tentu sama dengan waktu terjadi perpindahan uang tunai.

Contoh:

PT. WAHID menjual barang secara kredit selama 3 bulan. Pada Accrual Basis, penjualan dicatat pada saat barang dijual, sedangkan pada Cash Basis,penjualan baru dicatat setelah uang diterima beberapa waktu kemudian.

Dalam menyusun Cash Flow kita tidak memperhitungkan biaya-biaya non kas (Non-cash Charges) seperti depresiasi dan amortisasi. Yang diperhatikan adalah transaksi tunai saja. Dengan demikian, akibat adanya beberapa perbedaan pencatatan, dalam bentuk jumlah Laba Bersih (Net Profit) yang ditunjukkan dalam Income Statementsama dengan jumlah uang tunai yang dimiliki perusahaan tersebut.

PT. WAHID memiliki sistem penjualan dan pembelian yang dilakukan secara tunai. Income Statementper akhir tahun adalah sebagai berikut:

Penjualan Bersih : Rp. 1.000

Harga Pokok Penjualan : Rp. 800(-)

Laba Kotor : Rp. 200 Biaya Operasional

(17)

- Lain-lain : Rp. 40

- Depresiasi : Rp. 20 (+)

Rp. 110 (-)

Laba Bersih Operasional Rp. 90 Pajak Penghasilan 30 % Rp. 30 (-)

Laba Bersih Setelah Pajak Rp. 60

Dalam perhitungan Cash Flow, kita tidak memperhitungkan biaya depresiasi sebagai biaya karena depresiasi merupakan biaya non-kas. Dengan demikian, dari perhitungan Rugi/Laba diatas, Cash Flowyang sebenarnya adalah sebagai berikut:

Laba Bersih : Rp. 60

Depresiasi : Rp. 40 (+)

Cash flow : Rp 100

Cash Flow dapat disusun dengan periode (interval) per tahun, per bulan, bahkan per hari. Tentu saja semakin pendek interval yang dipakai, hasil penyusunan akan memiliki ketepatan yang lebih tinggi. Untuk Bank, umumnya kita menggunakan interval bulanan atau tahunan.

Bentuk (format) cash flowsangat bervariasi. Tidak ada satu bentuk baku yang dipakai secara umum. Walaupun demikian, apapun bentuk yang dipakai, format Cash Flowterdiri dari komponen-komponen berikut:

1. Saldo Awal Kas (Beginning Cash Balance)

Yaitu jumlah uang tunai (kas) yang dimiliki perusahaan di awal periode.

(18)

Yaitu aliran kas yang diterima oleh perusahaan selama waktu tertentu sesuai dengan interval perhitungan (sehari, sebulan, triwulan, dan seterusnya). Yang dimaksud dengan Cash Flow adalah uang tunai yang benar-benar diterima.

Beberapa contoh komponen yang termasuk dalam Cash Flow adalah:

 Piutang Dagang yang tertagih (Account Receivable Collected), yaitu Piutang Dagang yang dibayar oleh pelanggan sehubungan dengan penjualan kredit yang dilakukan oleh perusahaan.

 Pendapatan Bunga (Interest Income) atas simpanan yang ada di Bank, seperti jasa giro, bunga deposito, dan lain-lain. Pendapatan bunga mungkin juga diperoleh dari pelanggan perusahaan yang terlambat membayar piutang dagang yang telah jatuh tempo sehingga memberikan sejumlah kompensasi kepada perusahaan dalam bentuk bunga. Pendapatan jenis ini dapat ditemukan di pos Other Income (pendapatan lain-lain) di Income Statement.

 Restitusi PPN (Pajak Pertambahan Nilai) untuk para eksportir yang menggunakan bahan baku dalam negeri, yang pada saat membeli bahan baku mereka telah membayar PPN.

 Pengembalian Kelebihan Pph (Pajak Penghasilan) yang telah dibayar

 Penerimaan Uang Tunai sehubungan dengan penjualan aktiva tetap yang dilakukan perusahaan.

 Injeksi Dana Segar dari pemegang saham. Misalnya adanya penambahan

modal disetor, pemberian pinjaman oleh para pemegang saham, dan lain-lain.

3. Total Kas yang Tersedia (Total Cash Available)

(19)

4. Kas Keluar atau Pengeluaran Kas (Cash Out Flow)

Yaitu aliran pembayaran kas (tunai) yang dilakukan perusahaan. Komponen ini adalah kebalikan dari Cash In Flow. Pada Cash In Flow perusahaan menerima uang tunai, maka pada Cash Out Flow perusahaan mengeluarkan uang tunai.

Beberapa contoh komponen Cash Out Flowadalah:

 Pembayaran Utang Dagang (Account Payable Paid), Yaitu utang dagang yang jatuh tempo yang harus dibayar sehubungan dengan pembelian secara kredit oleh perusahaan.

 Biaya Margin (Margin Expense) akibat pemakaian dana pinjaman, seperti pinjaman bank, leasing, dan lain-lain.

 Upah Buruh (Labour Cost), misalnya untuk industri manufaktur.

 Biaya Operasional Tunai seperti biaya gaji dan bonus karyawan, biaya utilitas (listrik, air, telepon), biaya asuransi, biaya perjalanan, dan lain-lain.

 Utang Pph yang masih harus dibayar

 Biaya-biaya kredit seperti provisi kredit, biaya administrasi kredit, dan lain-lain.

 Pembelian Aktiva Tetap (Capital Expenditure) seperti pembelian mesin-mesin, peralatan, tanah, dan bangunan, dan lain-lain.

 Pembayaran Deviden Tunai (Cash Dividend)

 Pembayaran Angsuran Pokok Utang (Principle Repayment)

5. Surplus/Defisit Kas Perusahaan (Net Cash Surplus/Defisit)

(20)

1. Kemampuan membayar angsuran pokok pinjaman (bila ada) masih cukup besar. Dalam kasus seperti ini, kita dapat mempertimbangkan kemungkinan pemberian pinjaman yang tidak terlalu lama.

2. Jika perusahaan memiliki pinjaman jangka pendek, kas yang surplus menunjukkan bahwa pinjaman jangka pendek tersebut dapat dilunasi.

Segalanya, bila kas adalah defisit, ada beberapa indikasi yang ditunjukkan:

1. Angsuran pokok pinjaman (bila ada) terlalu besar. Untuk menguji hal ini, kita dapat mencoba mengeluarkan angsuran pokok dari Cash Out Flow. Bila pengujian ini benar, kita harus memberi pinjaman yang lebih panjang yang angsuran pokoknya per periode lebih ringan.

2. Perusahaan membutuhkan tambahan pinjaman untuk menutup kekurangan kas tersebut.

3. Bila defisit hanya terjadi pada interval awal, berarti terdapat kebutuhan akan grace period untuk pinjaman jangka panjang yang diberikan. Perusahaan baru mulai dapat melakukan pembayaran angsuran pokok pinjaman bila saldo telah menunjukkan angka positif (surplus).

6. Saldo Kas Minimum (Minimum Cash Balance)

Yaitu sejumlah uang tunai tertentu yang mengendap di perusahaan sepanjang waktu, misalnya untuk keperluan kas kecil. Untuk pedagang mobil bekas (used car), setiap saat harus memiliki sejumlah uang tunai agar dapat langsung melakukan pembelian bila ada mobil yang ingin dibeli.

7. Kebutuhan Dana Tambahan (Additional Financial Needs)

Yaitu jumlah dana yang dibutuhkan untuk menutup defisit kas. Jumlah dana yang dibutuhkan ini tergantung pada besarnya saldo kas minimum dan kondisi kas perusahaan (defisit / surplus).

(21)

2. Bila ada saldo kas minimum yang harus di jaga, dan saldo kas adalah defisit, kebutuhan dana tambahan sebesar saldo kas minimum ditambah jumlah defisit kas.

3. Bila ada saldo kas minimum yang harus di jaga, dan saldo kas adalah surplus, tetapi lebih kecil daripada saldo kas minimum yang disyaratkan, kebutuhan dana tambahan adalah sebesar selisih antara saldo kas minimum dengan saldo surplus.

4. Bila ada saldo kas minimum yang harus di jaga, dan posisi kas adalah surplus, dimana nilai surplus di atas saldo kas minimum, maka tidak dibutuhkan dana tambahan.

8. Saldo Kas Akhir (Ending Cash Balance)

Yaitu posisi kas di akhir periode (interval) setelah memperhitungkan kebutuhan dana tambahan. Secara matematis, suatu Format Cash Flow secara umum dapat ditulis sebagai berikut5:

BEGINNING CASH BALANCE : A

CASH INFLOW : B

TOTAL CASH AVAILABLE : C ( A + B )

CASH OUTFLOW : D

NET CASH SURPLUS : E ( C – D ) MINIMUM CASH BALANCE : F

ADDITIONAL FINANCIAL NEEDS : G

(22)

F = 0

Jika E < 0 maka G = E (Nilai Absolut)

Jika E > = 0 maka G = 0

F > 0 Jika E < 0 maka G = F + E (Nilai Absolut)

Jika E = 0 maka G = F

Jika E < E < E maka G = F - E

Referensi

Dokumen terkait

Jenis Pemeriksaan Jenis Sampel Biaya / sampel (Rp) Waktu Pengujian (Hari kerja) Keterangan.. BAK91

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan perumusan masalah: Apakah Sistem Pengendalian Intern terhadap persediaan

Moodle adalah salah satu aplikasi e-learning yang berbasis open source dengan menggunakan paket software yang diproduksi untuk kegiatan belajar berbasis internet dan website

Menurut Bonczek dkk, (1980) dalam buku “Decission Support System and intelligent system (Turban 2005:137) mendefinisikan Sistem pendukung keputusan (SPK) sebagai system

karena bisa digolongkan termasuk pengguna internet pemula, sehingga terkadang akan sulit untuk menggunakan mesin pencarian yang sudah ada karena kebingungan menggunakan

Segala puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang merupakan salah satu

Dari beberapa kombinasi, pemberian protein 45% dan kalsium 2% dalam pakan memberikan hasil yang terbaik terhadap laju pertumbuhan rerata harian, efisiensi

Puji syukur kepada Allah SWT atas berkat, ridho dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan akhir Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Pengaruh Stres Kerja