• Tidak ada hasil yang ditemukan

MP15 Pengenalan Tata Kelola Pembangkit

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MP15 Pengenalan Tata Kelola Pembangkit"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

MATA PELAJARAN 1 5

PENGENALAN TATA KELOLA PEMBANGKIT

TUJUAN PEMBELAJARAN :

Setelah mengikuti pembelajaran Pembidangan Prajabatan S1/D3

Bidang Pembangkitan – Pengenalan Tata Kelola Pembangkitan

peserta mengetahui dan memahami Tata Kelola Pembangkitan sesuai

dengan standar yang berlaku di perusahaan.

DURASI

: 24 JP 3 HARI EFEKTIF

PENYUSUN

:

1. Muhammad Mawardi (Instruktur – Udiklat Suralaya)

DAFTAR ISI

(2)

MANAJEMEN PEMELIHARAAN...Error! Bookmark not defined.

TUJUAN PELAJARAN...i

DAFTAR ISI...ii

DAFTAR GAMBAR...iii

DAFTAR TABEL...iiii

1. PENDAHULUAN...1

2. PERKEMBANGAN TEKNOLOGI KONTROL INSTRUMEN...5

2.1. Pengertian Kontrol dan Proteksi...7

2.2. Sistem Kontrol Manual...8

2.3. Sistem Kontrol Otomatis...8

2.4. Fungsi Kontrol Instrumen pada Pembangkitan...10

(3)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Pengaturan temperatur air secara manual ...3

Gambar 2 Pengaturan temperatur air dengan kontrol pneumatik...4

Gambar 3 Pengaturan sistem kontrol proses berbasis komputer ...4

Gambar 4 Perkembangan teknologi instrumentasi dan kontrol industri...5

Gambar 5 Hierarki dan response time jenis-jenis sistem kendali ...6

Gambar 6 Sistem kontrol manual pengendali level tangki...8

Gambar 7 Sistem kontrol otomatisl pengendali level tangki ...9

Gambar 8 Instrumentasi pada pengendalian level tangki secara otomatis...9

Gambar 9 Loop tertutup pengendalian secara otomatis...10

Gambar 10 Sistem kontrol instrumen terpadu berbasis komputer...11

Gambar 11 Contoh penerapan proses sistem kontrol instrumen (heat exchanger)...12

(4)

DAFTAR TABEL

(5)

PENGENALAN TATA KELOLA PEMBANGKIT

1. GENERATION PLAN

1.1 Pendahuluan

Perusahaan dapat berkembang merupakan keinginan setiap individu yang berada di dalam perusahaan tersebut, sehingga diharapkan dengan perkembangan tersebut perusahaan mampu bersaing dan mengikuti kemajuan zaman.

Mengapa Performance Management diperlukan?

Manajemen Kinerja menurut George R Terry dalam bukunya Principles of Management, Manajemen merupakan suatu proses yang menggunakan metode ilmu dan seni untuk menerapkan fungsi-fungsi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian pada kegiatan-kegiatan dari sekelompok manusia yang dilengkapi dengan sumber daya/ faktor produksi untuk mencapai tujuan yang sudah ditetapkan lebih dahulu, secara efektif dan efisien. Sedangkan menurut John R Schermerhorn Jr dalam bukunya Management, manajemen adalah proses yang mencakup perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian terhadap penggunaan sumber daya yang dimiliki, baik manusia dan material untuk mencapai tujuan.

Dari dua pengertian tersebut diatas, maka kita ambil sarinya bahwa, Manajemen Kinerja (Performance Management) adalah suatu proses, perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian terhadap sumber daya yang dimiliki untuk mencapai tujuan yang sudah ditetapkan secara efektif dan efisien.

(6)

1.2 Pengukuran Kontrak Kinerja

1.2.1 KPI Manajemen

1.2.2 Kontak Kinerja Unit

1.2.3 Kinerja Perspektif Kepuasan Pelanggan

1.2.4 Kinerja Perspektif Produk dan Layanan

1.2.5 Kinerja Perspektif Keuangan dan Pasar

1.2.6 Kinerja Proses

1.2.7 Perspektif Kepemimpinan

1.3 Perencanaan dan Pemantauan Kinerja

2. RELIABILITY MANAGEMENT

2.1 Pendahuluan

2.2 Implementasi Reliability Improvement Management

2.2.1 Equipment Audit

2.2.2 System Equipment Reliability Prioritization (SERP)

2.2.3 Kriteria Ranking

2.2.4 Failure Mode and Effect Analysis (FMEA)

2.2.5 Root Cause Failure Analysis (RCFA)

2.3 Maturity Level dan KPI Reliability Management

3. OPERATION MANAGEMENT

3.1 Pendahuluan

3.2 Konsep Dasar & Ruang Lingkup

(7)

3.3 Kegiatan Operation Management

3.3.1 Perencanaan Operasi

3.3.2 Pelaksanaan dan Pengendalian Operasi

3.3.3 Evaluasi dan Pelaporan Operasi

3.4 Maturity Level Operation Management

4. EFFICIENCY MANAGEMENT

4.1 Pendahuluan

4.2 Performance test

5. WORK PLANNING AND CONTROL

5.1 Pengantar WPC Management

5.1.1 Latar Belakang WPC

5.1.2 Konsep Dasar Pemeliharaan

5.1.3 Konsep Dasar Planning Schedulling dan Controlling

5.2 Maintenance Planning

5.2.1 Longterm Planning (5 Tahunan)

5.2.2 Yearly Planning (Rencana Tahunan)

5.2.3 Quarterly Planning (Rencana 3 Bulanan)

5.2.4 Weekly Planning (Rencana Mingguan)

5.2.5 Daily Planning (Rencana Harian)

5.2.6 Memahami Work Order (WO)

5.3 Maintenance Control

(8)

5.3.1 Kontrol Perencanaan

5.3.2 Kontrol Penjadwalan

5.3.3 Kontrol Pelaksanaan

5.4 Backlog Management

5.5 Maturity Level dan KPI WPC Management

6. OUTAGE MANAGEMENT

6.2 Framework Manajemen Outage

6.2.1 Siklus Overhaul

6.2.2 Framework Outage Management

6.2.3 Framework Pre-Outage

6.2.4 Framework Outage Execution

6.2.5 Framework Post Outage

6.3 Standard Pelaporan Hasil Overhaul

6.4 KPI Manajemen Outage

7. MATERIAL & FUEL MANAGEMENT

7.1 Latar Belakang

(9)

7.2 Definisi Manajemen Material

7.3 Klasifikasi Material

7.4 Sertifikasi Material

7.5 Peran Material terhadap Kinerja Pembangkit

7.6 Proses Bisnis Manajemen Material

7.7 KPI Manajemen Material

Referensi

Dokumen terkait

Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Nusantari, dkk (2008) model pembelajaran kooperatif tipe Pair Checks dapat meningkatkan kerja sama siswa dalam memecahkan masalah

Infeksi pada manusia dapat terjadi melalui penetrasi kulit oleh larva filariorm yang ada di tanah. Cacing betina mempunyai panjang sekitar 1 cm, cacing jantan kira-kira 0,8

Apabila responden setuju, maka responden diminta untuk mengisi lembar persetujuan (informed consend) dan menandatanganinya, dan sebaliknya apabila responden tidak bersedia,

Dari hasil penelitian yang penulis lakukan mengenai Implementasi Pendekatan Saintifik Pada Pembalajaran Tematik Kelas II C di MI Darul Hikmah Bantarsoka

dokumen dengan penguna lainnya secara online serta siswa tidak harus membawa media penyimpanan file seperti harddisk, flashdisk dan lain-lain. Penggunaan fasilitas sekolah

penelitian Khomsiyah dan Susanti (2003) serta Indayani dan Mutia (2013), namun penelitian ini tidak konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Ifonie (2012) yang

Program kerja ini disusun untuk mempermudah dalam pelaksanaan kegiatan Program kerja ini disusun untuk mempermudah dalam pelaksanaan kegiatan  berdasarkan