Teori Sosiologi yang dikemukakan oleh E.H.Sutherland sangat bermanfaat untuk menguatkan teori dalam bidang penydidkan dan sangat relevan digunakan untuk membahasa tingkah laku criminal yang dilakukan oleh penyidik atau penyidik pembantu berupa KKN dalam penyidikan tidank pidana. Menurut teori ini atau lebih dikenal dengan teori deffrensial Association yang terdiri dari :
1. Bahwa tingkah laku criminal dapat dipelajari.
2. Tingkah ;aku criminal dipelajari dalam hubungan interaksi dengan orang mellaui suatu proses komunikasi.
3. Bagian penting dari mempelajari tingkah laku kriminal terjadi dalam kelompok yang intim 4. Mempelajari perilaku criminal termasuk didalamnya terknik-teknik melakukan kejahatan dan motivasi/dorongan atau landasan pembenaran.
5. Dorongan terntu itu dipelajari melalui penghayatan atas peraturan perundangan.
6. Seseorang menjadi delinquent karena penghayatannya terhadap pelaturan perundangan, lebih suka melanggar dari pada mentaati.
7. Proses mempelajari tingkah laku criminal melalui pergaulan dengan pola criminal dan anti criminal melibatkan semua mekanisme yang berlaku dalam setiap proses belajar.
8. Sekalipun tingkah laku criminal merupakan pencerminan dari kebutuhan-kebutuhan umum dan nilai-nilai, akan tetapi tingkah laku criminal tersebut tidak dapat dijelaskan melalui kebutuhan umum dari nilai-nilai tadi oleh karena tingkah laku non kriminalpun merupakan pencerminan dari
kebutuhan umum dan nilai-nilai yang sama.
Teori penegakan hukum menurut John Graham penegakan hukum dilapangan oleh polisi merupakan kebijakan penegakan hukum dalam pencegahan kejahatan. Dan menurut Hamis MC.Rae mengatakan bahwa penegakan hukum dilakukan dengan pendayagunaan kemampuan berupa penegakan hukum dilakukan oleh orang yang betul-betul ahli dibidangnya dan dalam penegakan hukum akan lebih baik jika penegakan hukum mempunyai pengalaman praktek berkaitan dengan bidang yang ditanganinya.
Menurut Margono Slamet bahwa salah satua kekuatan yang mempengaruhi perubahan social yanitu kekuatan pendorong, kekuatan mana terdapat dalam masyarakat dan bersifat mendorong orang-orang untuk berubah. Hal ini dinilai sebagai suatu kondisi atau keadaan yang penting sekali. Oleh karena tanpa adanya kekuatan tersebut, orang tidak akan berubah.
Menurut
Lawrence M. Friedman
menyatakan bahwa berhasil atau tidaknya penegakan
hukum bergantung pada: Substansi Hukum, Struktur Hukum/Pranata Hukum dan Budaya
Hukum.
1[7]
Jimly Asshiddiqie menuliskan dalam makalahnya, mengemukakan pengertian penegakan hukum adalah proses dilakukannya upaya untuk tegaknya atau berfungsinya norma-norma hukum secara nyata sebagai pedoman perilaku dalam lalu lintas atau hubungan-hubungan hukum dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara