ISSN : 2502-8928 (Online) 195
Received June 1st,2012; Revised June 25th, 2012; Accepted July 10th, 2012
ANALISIS KINERJA LAYANANJARINGAN
INTERNET WIRELESS LAN MENGGUNAKAN
METODE QUALITY OF SERVICE
(STUDI KASUS : JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
UHO)
Muhammad Irwan Syahib*1, LM Fid Aksara2, LM Bahtiar Aksara3
*1,2,3
Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Halu Oleo, Kendari
e-mail : *1muhammadirwansyahib13@gmail.com, 2fid.aksara@uho.ac.id. 3anamogane@gmail.com Abstrak
Penerapan teknologi WLAN harus memiliki sebuah standar atau yang dikenal sebagai QoS(Quality of service).QoS adalah kemampuan sebuah jaringan untuk menyediakan layanan trafik yang melewatinya. Terdapat beberapa parameter yang dipakai untuk menentukan kualitas dari jaringan WLAN di antaranya delay, throughput dan packet loss.
Penelitianini menganalisa nilai QoS pada jaringan WLAN Jurusan Teknik Informatika UHO. Pengambilan data dilakukan berdasarkan 3 parameter QoSyaituThroughput, Delay dan Packet Loss dengan 3 skenario pengujian yaitu, Download, Upload dan Streaming.
Berdasarkan nilai QoS yang dihasilkan, dapat disimpulkan bahwa nilai QoS jaringan WLAN pada Jurusan Teknik Informatika UHO sangat buruk sehingga penulis merekomendasikan perbaikan topologi untuk memperbaiki nilai-nilai QoS yang buruk.Setelah uji topologi rekomendasi dapat disimpulkan bahwa nilai QoS topologi rekomendasi yang dihasilkan jauh lebih bagus dibanding nilaiQoS awal pada Jurusan Teknik Informatika.
Kata kunci—Download, Quality of Service, Streaming, Upload, Wireless LAN. Abstract
Application of WLAN technology must have a standard or known as QoS (Quality of service). QoS is the ability of a network to provide traffic services through it. There are several parameters used to determine the quality of the WLAN network including delay, throughput, and packet loss.
This study analyzed the value of QoS in WLAN network of UHO Informatics Engineering Department, the data were collected based on 3 parameters of QoS namely Throughput, Delay and Packet Loss with 3 test scenarios namely Download, Upload and Streaming.
Based on the value of QoS generated can be concluded, the value of QoS WLAN network on UHO Informatics Engineering Department is very bad, so the authors recommend a topology repair to improve bad QoS values. After the recommendation topology test it can be concluded that the QoS value of the recommendation topology produced is much better than the value of the initial QoS at the Department of Informatics Engineering.
Keywords— Download, Quality of Service, Streaming, Upload, Wireless LAN.
1. PENDAHULUAN
antangan baru teknologi informasi khususnya untuk para penyedia informasi adalah bagaimana menyalurkan informasi dengan akurat dan
tepat. Salah satuya adalah dengan adanya jaringan internet sebagai media informasi untuk menjawab tantangan tersebut.Internet merupakan jaringan komputer terluas, dengan cakupan seluruh planet bumi ini.Internet menghubungkan semua WAN (WideArea
Network), MAN (Metropolitan AreaNetwork)
dan LAN (Local Area Network) di dalamnya. Sehingga dapat dikatakan bahwa Internet terdiri atas semua komputer dan perangkat lainnya ke dalam satu jaringan komputer terbesar di dunia, yang menghubungkan setiap gedung, setiap tempat, setiap pengguna komputer, dari berbagai daerah, kota, negara, pulau, benua, di dalam kesatuan alam bumi ini [1].
Penerapan teknologi WLAN harus memiliki sebuah standar atau yang dikenal sebagai QoS (Quality of service).QoS adalah kemampuan sebuah jaringan untuk menyediakan layanan trafik yang melewatinya. Terdapat beberapa parameter yang dipakai untuk menentukan kualitas dari jaringan WLAN di antaranya delay, throughput, dan packet loss.
Untuk melakukan analisis jaringan
WLAN, penelitian ini menggunaka
Wireshark.Wireshark adalah tools yang digunakan untuk pemecahan masalah jaringan, analisis, perangkat lunak dan pengembangan protokol komunikasi, dan pendidikan.
Wireshark adalah perangkat lunak yang
sifatnya Open Source dan sangat mudah di dapatkan. Sedangkan Sistem operasi yang digunakan dalam menjalankan Wireshark adalah Windows 7. Windows 7 digunakan bertujuan agar bisa lebih kompatibel terhadap aplikasi-aplikasi dan juga perangkat keras yang akan digunakan. Kelebihan dari Windows 7 adalah tampilan grafis yang lebih baik, perbaikan dari versi Windows sebelumnya, proses booting lebih cepat, lebih optimal dalam load data, dan pencarian data lebih cepat [2].
Teknik Informatika UHO sebagai salah satu Program studi yang senantiasa meningkatkan kualitas teknologi informasi untuk mencapai hasil yang optimal, seperti layanan internet yang memberikan informasi di seluruh dunia.Jaringan WLAN Teknik Informatika UHO dibentuk sebagai sarana untuk mengakses informasi–informasi yang dibutuhkan oleh Dosen dan Mahasiswa dalam bentuk kegiatan perkuliahan.Penerapan jaringan berbasis nirkabelharus memiliki sebuah standar layanan atau yang dikenalsebagai Quality of Services
(Qos).Sementara di Jurusan Teknik Informatika UHO belum dilakukan penelitian mengenai kualitas trafik jaringan Wireless
LAN,dimana sangat dibutuhkan untuk acuan
dalam mengembangkan fasilitas layanan internet di lingkup akademisi tersebut.
Penelitian yang menjadi acuan dalam penelitian ini berjudul Analisis QoS(Quality
Of Services) Pada Jaringan Internet (Studi
Kasus : Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura) yang dilakukan oleh [3] merupakan penelitian yang dilakukan pada jaringan internet kampus menggunakan parameter QoS. Hasil dari penelitian tersebut adalah Universitas Tanjungpura memiliki predikat <95% berdasarkan standar TIPHON sehingga memiliki predikat kurang memuaskan.
Penelitian selanjutnya dilakukan oleh [4] dengan penelitian analisis kualitas layanan jaringan intranet.Penelitian ini mengacu pada pentingnya kualitas layanan jaringan dan untukmengukur seberapa besar kualitas layanan yang harus di penuhi. Alat yang digunakan dalam penelitian ini BizNET speed
Meter, Axence NetTools dan Iperf.Hasil
pengukuran parameter QoS yang terdiri
bandwidth, throughput, delay, jitter
dan packet loss untuk pengukuran EtE QM berpengaruh terhadap QoSjaringan.Faktor-faktor yang bisa mempengaruhi QoSjaringan adalah redaman, distorsi,noise, dan kapasitas
Bandwidth.
Penelitian selanjutnya berjudul “Analisis Qos Pada Jaringan Internet Pada Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungpura” oleh [5].Penelitian ini bertujuan untuk mengukur nilai QoS dari koneksi internet Takultas Kedokteran Universitas Tanjung Pura. Hasil yang didapatkan adalah Beberapa hal yang mempengaruhi QoS pada Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungpura redaman, distorsi dan noise seperti kurangnya bandwidth dan manajemen alokasi bandwidth, media transmisi yang tidak cocok dengan infrastruktur dan faktor cuaca yang tentu tak bisa dihindarkan.
2. METODE PENELITIAN
2.1 Analisis
proses yang merinci usaha secaraformal untuk menemukan tema dan merumuskan hipotesis (ide) seperti yangdisarankan dan sebagai usaha untuk memberikan bantuan dan tema padahipotesis. Dengan demikian definisi tersebut dapat disintesiskanmenjadi, Analisis adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan kedalam pola, kategori dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dandapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang didasarkan oleh data.
Dari uraian tersebut di atas dapatlah kita menarik garis bawah analisis data bermaksud pertama-tama mengorganisasikan data.Data yang terkumpulbanyak sekali dan terdiri dari catatan lapangan dan komentar peneliti, gambar,dokumen, berupa laporan,
biografi, artikel, dan
sebagainya.Pekerjaananalisis data dalam hal ini ialah mengatur, mengurutkan, mengelompokkan,memberikan kode, dan mengategorikannya.
Pengorganisasian dan pengelolaandata tersebut bertujuan menemukan tema dan hipotesis kerja yang akhirnyadiangkat menjadi teori substantif.
2.2 Jaringan Komputer
Jaringan komputer adalah sebuah sistem yang terdiri atas komputer-komputer yang didesain untuk dapat berbagi sumber daya (printer, CPU), berkomunikasi (surel, pesan instan), dan dapat mengakses informasi (peramban web).Tujuan dari jaringan komputer adalah agar dapat mencapai tujuannya, setiap bagian dari jaringan komputer dapat meminta dan memberikan layanan (service).Pihak yang meminta atau menerima layanan disebut klien (client) dan yang memberikan/mengirim layanan disebut peladen (server).Desain ini disebut dengan sistem client-server, dan digunakan pada hampir seluruh aplikasi jaringan komputer [8].
Jaringan komputer merupakan gabungan antara teknologi dan teknologi komunikasi. Gabungan teknologi ini melahirkan pengolahan data yang dapat didistribusikan, mencakup pemakaian
database, software aplikasi dan peralatan hardware secara bersamaan. Jaringan komputer disini dapat berupa kumpulan beberapa komputer dan perangkat lain seperti:
printer, hub, dan sebagainya yang saling
terhubung satu sama lain melalui media
perantara. Media perantara ini bisa berupa media kabel ataupun media tanpa kabel (nirkabel). Informasi berupa data akan mengalir dari satu komputer ke komputer lainnya atau dari satu komputer ke perangkat yang lain, sehingga masing-masing komputer yang terhubung tersebut bisa saling bertukar data [9].
2.3 Jaringan Wireless LAN
Wireless LAN adalah suatu
jaringannirkabel yang menggunakan
frekuensiradio untuk komunikasi antara perangkat komputer dan akhirnya titik akses yangmerupakan dasar dari transiver radio dua arah yang tipikalnya bekerja dibandwidth 2,4GHz(802.11b, 802.11g) atau
5GHz(802.11a). Kebanyakan
peralatan mempunyai kualifikasi Wi-Fi,IEEE802.11b atau akomodasi IEEE802.11g
dan menawarkan beberapa levelkeamanan seperti WEP dan WPA.
Jaringan wireless merupakan sekumpulan komputer yang salingterhubung antara satu dengan lainnya sehingga terbentuk sebuah jaringankomputer dengan menggunakan media udara/gelombang sebagai jalur lintasdatanya.
2.4 Quality of Service
Quality of Service (QoS) didefinisikan
sebagai suatu pengukuran tentang seberapa baik jaringan dan merupakan suatu usaha untuk mendefinisikan karakteristik dan sifat dari suatu layanan. Kinerja jaringan komputer dapat bervariasi akibat beberapa masalah, seperti halnya masalah QoS mengacu pada kemampuan jaringan untuk menyediakan layanan yang lebih baik pada trafik jaringan tertentu melalui teknologi yang berbeda-beda. Tujuan dari QoS adalah untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan layanan yang berbeda, yang menggunakan infrastruktur yang sama.Parameter QoS adalahdelay,packet loss, danthroughput [10].
1. Delay
Delay adalah waktu tunda suatu paket
yang diakibatkan oleh proses transmisi dari satu titik ke titik lain yang menjadi tujuannya.
Delay versi Telecommunications and Internet Protocol Harmonization Over Networks (TIPHON) dikelompokkan menjadi
empat kategori.Persamaan delay ditunjukkan pada Persamaan (1).
Delay = (1)
Tabel 1 menunjukkan nilai kategori
Delay.
Tabel 1 Kategori Delay
Kategori
Degradasi Delay Index
Sangat Bagus <150 ms 4
Bagus 150 ms s/d 300
ms 3
Sedang 300 ms s/d 450
ms 2
Buruk >450 ms 1
2. Packet Loss
Merupakan suatu parameter yang menggambarkan suatu kondisi yang menunjukkan jumlah total paket yang hilang, dapat terjadi karena collision dan congestion pada jaringan dan hal ini berpengaruh pada semua aplikasi karena retransmisiakan
mengurangi efisiensi jaringan secara keseluruhan meskipun jumlah bandwidth cukup tersedia untuk aplikasi-aplikasi tersebut. Umumnya perangkat jaringan memiliki buffer untuk menampung data yang diterima. Jika terjadi kongesti yang cukup lama, bufferakan penuh, dan data baru tidak akan diterima.
Persamaan Packet loss ditunjukkan oleh Persamaan (2).
= ( – ) 100% (2)
Nilai Packet loss Versi
Telecommunications and Internet Protocol Harmonization Over Networks (TIPHON)
dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2Kategori Packet Loss
KategoriDegradasi Packet Loss Index
Sangat Bagus 0 %-2% 4
Bagus 3%-14% 3
Sedang 15%-24% 2
Buruk >25% 1
3. Throughput
Throughput adalah kecepatan (rate) transfer data efektif, yang diukur dalam bps.
Troughput merupakan jumlah total kedatangan
paket yang sukses yang diamati pada
destination selama interval waktu tertentu
dibagi oleh durasi interval waktu tersebut. Persamaan Troughput ditunjukkan pada Persamaan (3).
Throughput = (3)
Nilai Throughput Versi
Telecommunications and Internet Protocol Harmonization Over Networks (TIPHON)
dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3 Kategori Throughput
KategoriDegradasi Throughput Index Sangat Bagus 76%-100% 4
Bagus 51%-75% 3
Sedang 26%-50% 2
Buruk <25% 1
Quality of Service digunakan untuk
mengukur tingkat kualitas koneksi jaringan TCP/IP internet atau intranet.Penyebab QoS yang buruk yaitu Redaman, Distorsi dan
Noise.
1. Redaman, yaitu jatuhnya kuat sinyal karena pertambahan jarak pada media transmisi. Setiap media transmisi memiliki redaman yang berbeda-beda, tergantung dari bahan yang digunakan. Untuk mengatasi hal ini, perlu digunakan
repeater sebagai penguat sinyal. Pada
daerah frekuensi tinggi biasanya mengalami redaman lebih tinggi dibandingkan pada daerah frekuensi
rendah.
2. Distorsi, yaitu fenomena yang disebabkan
transmisi yang memadai dalam mengakomodasi adanya spektrum sinyal. Dianjurkan digunakan pemakaian
bandwidth yang seragam, sehingga
distorsi dapat dikurangi.
3. Noise adalah sinyal-sinyal yang tidak
diinginkan yang selalu ada dalam suatu sistem transmisi. Noise ini akan mengganggu kualitas dari sinyal terima yang diinginkan dan akhirnya menggangu proses penerimaan dan pengiriman data.
2.5 Wireshark
Wireshark adalah sebuah Network Packet Analyzer.Network Packet Analyzerakan
mencoba “menangkap” paket-paket jaringan dan berusaha untuk menampilkan semua informasi di paket tersebut sedetail mungkin. Kita bisa mengumpamakan sebuah Network
Packet Analyzer sebagai alat untuk memeriksa
apa yang sebenarnya sedang terjadi di dalam kabel jaringan, seperti halnya voltmeter atau
tespen yang digunakan untuk memeriksa apa
yang sebenarnya sedang terjadi di dalam sebuah kabel listrik.
Tampilan dari aplikasi
Wiresharkditunjukkan pada Gambar 1.
Gambar 1 Tampilan Aplikasi Wireshark
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Implementasi
Tahap implementasi merupakan tahap penerapan sistem agar dapat berfungsi sesuai dengan kebutuhan dan perancangan sebelumnya. Selain itu juga pada implementasi ini juga akan dijelaskan bagaimana sistem ini akan bekerja.
Pada penelitian mengenai Quality of
Service pada layananjaringan Internetberbasis Wireless LAN ini digunakan beberapa
perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) yang nantinya digunakan pengukuran Quality of Service.
Adapun hardware yang digunakan antara lain laptop yang berfungsi untuk melakukan capture data. Sedangkan software yang digunakan yaituWireshark yang berfungsi untuk melakukan capture data untuk menghitung nilai QoS secara manual.
3.2 Pengujian dan Analisa
Berdasarkan studi literatur dan hasil observasi yang dilakukan, maka dilakukan percobaan pengukuran layanan Quality of
Servicedari jaringan berbasis Wireless LAN
pada Jurusan Teknik Informatika. Percobaan dilakukan pada 3 Access Point dengan 3 skenario berbeda yaitu, Download, Upload, dan Streaming dilakukan selama 3 kali percobaan dengan 2 kondisi berbeda dimana ke 2 kondisi tersebut yaitu:
1. Waktu Pagi 2. Waktu Siang
Dari dua kondisi tersebut, waktu pagi dilakukan pada jam 09.00-12.00 WITA, sedangkan waktu siang dilakukan pada jam 13.00-15.00 WITA.Kedua kondisi penelitian tersebut dimaksudkan agar pada penelitian ini dapat menganalisis kinerja layanan internet jaringan Wireless LAN Jurusan Teknik Informatika.
Dalam menganalisa QoS (Quality of
Service) pada penelitian ini menggunakan 3
parameter QoS. Adapun ketiga parameter tersebut yaitu:
1. Delay, yang merupakan waktu tunda suatu
paket yang diakibatkan oleh proses transmisi dari satu titik ke titik lain yang menjadi tujuannya.
2. Packet loss, didefinisikan sebagai kegagalan transmisi paket mencapai tujuannya.
3. Throughput merupakan kinerja jaringan
yang terukur. Troughput merupakan jumlah bit yang berhasil dikirim pada suatu jaringan.
Berdasarkan hasil pengujian pada
Access Point 1, Access Point 2, dan Access Point 3 dengan melakukan 3 skenario
pengujian, yaitu Download, Upload, dan
maka dapat dihitung nilai rata-rata yang ditunjukkan pada Tabel 4.
Tabel 4 Nilai Rata-rata QOS
QOS Rata-Rata Index
Delay (ms) 0,0288 4
Packet Loss (%) 60,16 1
Throughput (Mbps) 2,161 2
Rata Rata Index 2.33
Percobaan dari Access Point 1 menunjukkan nilai Delay yang berada pada kategori sangat bagus karena bernilai kurang dari 150 ms. Nilai Packet Loss pada Access
Point 1 menghasilkan nilai QoS yang cukup
besar dimana pada pagi hari nilainya mencapai 59,3 % yang berarti berada pada kategori buruk. Sama halnya dengan nilai Packet Loss pada siang hari yang mencapai 32,7 %. Sedangkan nilai Throughput pada pagi hari bernilai 0,25 MBps dan pada siang hari bernilai 2,59 MBps. Dari ketiga nilai QoS tersebut menunjukkan bahwa nilai QoS pada siang hari lebih baik daripada pagi hari. Hal ini disebabkan oleh gangguan yang berupa noise dimana jumlah pengguna pada pagi hari lebih banyak dari siang hari yang menyebabkan nilai QoS berbeda.
Percobaan dari Access Point 2 menunjukkan nilai Delay yang berada pada kategori sangat bagus karena bernilai kurang dari 150 ms. Nilai Packet Loss pada Access
Point 2 menghasilkan nilai QoS yang cukup
besar dimana pada pagi hari nilainya mencapai 60,6 % yang berarti berada pada kategori buruk. Sama halnya dengan nilai Packet Loss pada siang hari yang mencapai 20,9 %. Sedangkan nilai Throughput pada pagi hari bernilai 1,58 MBps dan pada siang hari bernilai 3,86 MBps. Dari ketiga nilai QoS tersebut menunjukkan bahwa nilai QoS pada siang hari lebih baik daripada pagi hari. Hal ini disebabkan oleh gangguan yang berupa noise dimana jumlah pengguna pada pagi hari lebih banyak dari siang hari yang menyebabkan nilai QoS berbeda.
Percobaan dari Access Point 3 menunjukkan nilai Delay yang berada pada kategori sangat bagus karena bernilai kurang dari 150 ms. Nilai Packet Loss pada Access
Point 3 menghasilkan nilai QoS yang cukup
besar dimana pada pagi hari nilainya mencapai 4,43 % yang berarti berada pada kategori buruk. Sama halnya dengan nilai Packet Loss pada siang hari yang mencapai 7,96 %. Sedangkan nilai Throughput pada pagi hari bernilai 2,14 MBps dan pada siang hari bernilai 2,55 MBps. Dari ketiga nilai QoS tersebut menunjukkan bahwa nilai QoS pada siang hari lebih baik daripada pagi hari. Hal ini disebabkan oleh gangguan yang berupa noise dimana jumlah pengguna pada pagi hari lebih banyak dari siang hari yang menyebabkan nilai QoS berbeda.
Berdasarkan hasil analisa yang telah di jabarkan sebelumnya, penulistelah merangkum faktor-faktor apa saja yang menyebabkan turunnya nilai QoS pada jaringaninternet di Jurusan Teknik Informatika UHO. Untuk mengantisipasi apasaja yang menjadi penyebab buruknya nilai QoS terutama nilai
PacketLoss yang diakibatkan oleh noise, dan distorsimaka penulis merekomendasikan perbaikan topologi jaringan internet di Jurusan Teknik Informatika seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2.
Gambar 2 Topologi Rekomendasi
Gambar 2 menunjukkan rekomendasi topologi yang diusulkan adalah penambahan perangkat berupa sebuah Mikrotik agar fenomena yang disebabkan bervariasinya kecepatan internet akibat perbedaan
bandwidthuntuk mengurangi distorsi.Distorsi
pengiriman data yang signifikan misalnya
Downloadingatau Uploading.
Dari permasalahan tersebut, maka pada penelitian ini direkomendasikan sebuah model topologi jaringan yang dapat meminimalisir gangguan yang menyebabkan nilai QoS turun seperti pada gambar di atas dimana ditambahkan sebuah Mikrotik yang berfungsi memanajemen bandwidth untuk masing-masing ruangan sehingga tidak terjadi distorsi. Mikrotik sendiri merupakan perangkat untuk pengaturan koneksi internet secara terpusat dan memudahkan untuk pengelolaannya.
Tabel 5 menunjukkan perbandingan nilai rata-rata QoS sebelum dan sesudah
menggunakan topologi yang
direkomendasikan.
Tabel 5 Perbandingan Nilai Rata-Rata QOS
QOS Sebelum Index Rekomendasi Index
Delay (ms) 0,0288 4 0,0604 4 Packet loss 60,16 % 1 0,17 % 4
Troughput 2,161
Mbps 2 0,337 Mbps 2
Rata-rata 2,33 3,33
Tabel 5 menunjukkan rata-rata hasil perhitungan nilai QoS topologi sebelum dan sesudah rekomendasi. Tabel tersebut menunjukkan nilai Delay sesudah rekomendasi lebih rendah dibanding topologi awal, dimana nilainya adalah 0,0604 ms sedangkan nilai rata-rata delay sebelum rekomendasi adalah 0,0288 ms, namun keduanya masih berada pada kategori sangat bagus karena bernilai kurang dari 150 ms. Nilai Packet Loss sangat mencolok dimana nilai QoS sebelum rekomendasi rata-rata 60,16% yang dikategorikan Buruk menurut THIPON sedangkan pada pengujian topologi rekomendasi rata-rata Packet
Losssebesar 0,17 % yang dikategorikan
Sangat Bagus. Ini disebabkan adanya manajemen bandwidth pada topologi rekomendasi sehingga gangguan jaringan yang disebabkan oleh noise dan distorsi dapat dikurangi. Nilai Throughput sebelum rekomendasi berada pada 2,161 Mbps sedangkan sesudah rekomendasi adalah 0,337 Mbps.
Berdasarkan rata-rata index yang dihasilkan, dapat disimpulkan bahwa kualitas jaringan WLAN pada Jurusan Teknik Informatika berada pada kondisi Sedang karena nilai rata-rata index yang dihasilkan adalah 2,33. Sedangkan untuk topologi rekomendasi berada pada kondisi Sedang karena nilai rata-rata index yang dihasilkan adalah 3.33.
4. KESIMPULAN
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan selama penelitian maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Nilai QoS pada topologi awal jaringan
WLAN Jurusan Teknik Informatika berada
pada kondisi Sedang, berdasarkan rata-rata index yang dihasilkan. Dimana nilai rata-rata Delay sebesar 0,0288 ms, nilai rata-rata Packet Loss60,16 %, dan nilai rata-rata Throughput2,161 Mbps.
2. Untuk rekomendasi topologi pada jaringan Teknik Informatika, penulis menambahkan sebuah perangkat Mikrotik. Mikrotik ini berfungsi untuk memanajemen bandwidth untuk ruangan-ruangan sehingga masalah-masalah buruknya nilai QoS akibat noise dan
distorsi bisa diminimalisasi.
3. Nilai QoS pada topologi rekomendasi jaringan WLANJ urusan Teknik Informatika berada pada kondisi Sangat bagus berdasarkan rata-rata index yang dihasilkan. Dimana nilai rata-rata Delay sebesar 0,0604 ms, nilai rata-rata Packet
1. Untuk penelitian selanjutnya, lingkup pengujian diharapkan membahas tentang QoS pada jaringan LAN.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Pratama, I. 2014. Handbook JaringanKomputer:Teori dan Praktik Berbasiskan Open Source. Bandung:
Informatika.
[2] Info Windows. 2011. Melakukan
Analisis Paket
Jaringan.http://odad.blogdetik.com/201
1/12/13/melakukan-analisis-paket-jaringan-menggunakan-tcpdump 13 Desember 2011. Diakses7 Februari 2017.
[3] Yanto. 2013. Analisis QoS Pada
Jaringan Internet (Studi Kasus
:Fakultas Teknik Universitas
Tanjungpura). Tanjungpura: Teknik Informatika.
[4] Fatoni. 2012. Analisis Kualitas Layanan
Jaringan Internet. Palembang:
Informatika.
[5] Wahyu P.S. 2013.Analisis QoS Jaringan
Internet Pada Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungpura.Tanjungpura:
TeknikInformatika.
[6] Patton. 2008.Pengorganisasian Ke
Dalam Suatu Pola.Yogyakarta :
GrahaIlmu.
[7] Taylor. 2005.Definisi Analisis Data. Surabaya: Merapi Komputindo.
[8] Yudianto, M. 2007. Jaringan Komputer
dan Pengertiannya.Semarang.
[9] Supandi, D. 2006. Instalasi dan
Konfigurasi Jaringan Komputer.
Bandung:Informatika.
[10] Jonathan, Pradana, Hermawan, Didit. 2011. Network Traffic Management,
Quality of Service (QoS), Congestion
Control dan Frame Relay.