• Tidak ada hasil yang ditemukan

6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Komunikasi Dengan SMS 2.1.1 Pengenalan SMS (Short Message Service)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Komunikasi Dengan SMS 2.1.1 Pengenalan SMS (Short Message Service)"

Copied!
35
0
0

Teks penuh

(1)

2.1 Sistem Komunikasi Dengan SMS

2.1.1 Pengenalan SMS (Short Message Service)

SMS adalah sebuah layanan yang dilaksanakan dengan sebuah telepon genggam untuk mengirim atau menerima pesan - pesan pendek. Pada mulanya SMS dirancang sebagai bagian daripada GSM, tetapi sekarang sudah didapatkan pada jaringan bergerak lainnya termasuk jaringan UMTS.

Sebuah pesan SMS maksimal terdiri dari 140 bytes, dengan kata lain sebuah pesan bisa memuat 140 karakter 8-bit, 160 karakter 7-bit atau 70 karakter 16-bit untuk bahasa Jepang, bahasa Mandarin dan bahasa Korea yang memakai Hanzi (Aksara Kanji / Hanja). Selain 140 bytes ini ada data - data lain yang termasuk. Adapula beberapa metode untuk mengirim pesan yang lebih dari 140

bytes, tetapi seorang pengguna harus membayar lebih dari sekali.

SMS bisa pula untuk mengirim gambar, suara dan film. SMS bentuk ini disebut MMS. Pesan-pesan SMS dikirim dari sebuah telepon genggam ke pusat

pesan (SMSC dalam bahasa Inggris), di sini pesan disimpan dan mencoba mengirimnya selama beberapa kali. Setelah sebuah waktu yang telah ditentukan,

biasanya 1 hari atau 2 hari, lalu pesan dihapus. Seorang pengguna bisa mendapatkan konfirmasi dari pusat pesan ini.

(2)

SMS disingkat - singkat. Tetapi kendala kesulitan sekarang sudah teratasi karena banyak telepon genggam yang memiliki fungsi kamus.

2.1.2 Perintah SMS (AT Command)

AT Command adalah perintah - perintah yang digunakan dalam komunikasi dengan Serial port. Dengan AT command kita dapat melihat vendor

dari modem yang digunakan, kekuatan sinyal, membaca pesan yang ada pada SIM Card, mengirim pesan, mendeteksi pesan SMS baru yang masuk secara otomatis, menghapus pesan pada SIM card, dan masih banyak lagi fungsi lainnya.

AT Command sebenarnya hampir sama dengan perintah > (prompt) pada DOS. Perintah - perintahnya digunakan untuk penulisan ke port komputer, dan diawali dengan kata AT, kemudian diikuti karakter lainnya yang memiliki fungsi sendiri - sendiri. Selain digunakan untuk penulisan ke port, AT Command juga dapat digunakan untuk penulisan ke modem.

Contoh perintah AT Command :

 AT : mengetahui kondisi port jika siap untuk berkomunikasi

 AT+CGMI : perintah untuk mengetahui vendor ponsel yang digunakan  AT+CMGR : perintah untuk membaca salah satu SMS

Untuk penulisan data ke modem, maka modem terlebih dahulu harus

dihubungkan dengan suatu kabel data yang tersedia serial port di komputer. AT Command yang digunakan pada modem mengikuti standar dari ETSI GSM 07.05.

(3)

Tabel 2.1 Perintah AT Command

AT+CMGF Untuk mengganti Format SMS dalam Format PDU Mode atau TEXT Mode dalam Bahasa ASCII

AT+CSCA Untuk mengetahui nomor layanan SMS

AT+CMGL Untuk membaca SMS yang ada di Memori Telepon

AT+CMGR Untuk membaca isi SMS yang tersimpan di Memori telepon secara satu per satu sesusai dengan Indeksnya

AT+CMGS Untuk mengirim SMS

AT+CMSS Untuk mengirim SMS dari Memori yang sudah tersimpan dalam Memori

AT+CMGW Untuk menyimpan pesan dalam Memori SMS

AT+CMGD Untuk menghapus SMS yang masih tersimpan dalam Memori

AT+CPBS Untuk menentukan Memori Telepon yang ingin di akses

AT+CPBR Untuk membaca isi dari Memori Nomor Telepon yang sedang di akses secara satu per satu

AT+CPBF Untuk mencari Nomor telepon yang tersimpan dalam Memori Nomor telepon yang sedang di akses

(4)

2.2 Modem GSM Wavecom

Wavecom adalah pabrikan asal Perancis (bermarkas di kota

Issy-les-Moulineaux, Perancis) yaitu wavecom.SA yang berdiri sejak 1003 bermula sebagai biro konsultan teknologi dan sistem jaringan nirkabel GSM dan pada

1996 wavecom mulai membuat desain daripada modul wirelesss GSM pertamanya dan diresmikan pada 1997, bentuk modul GSM pertama berbasis GSM dan pengkodean khusus yang disebut AT-command. Sulit mencari referensi module tipe apa yang pertama dibuat oleh Wavecom SA, namun bisa dicarikan beberapa module yang familiar ditelinga pengguna wavecom Indonesia.

Gambar 2.1 Modem Wavecom Fastrack Type M1306B

Sumber : http://datakreasi.co.id/?wpsc-product=modem-wavecom-single-m1306b-q2406b-usb-gsm

Mulai dirilisnya wavecom fastrack sureme 10/20, wavecom ternyata sudah berganti pemilik yaitu Sierra Wireless bermarkas di Canada dan pada januari 2010

(5)

Modem Wavecom M1306B P2303 USB GSM adalah modem untuk kebutuhan server pulsa dan sms gateway. Para pengusaha server pulsa dan sms

gateway menggunakan tipe modem M1306B Q2406B, M1306B Q2403A dan lain – lain. Tetapi kami memberikan tipe alternatif modem baru yaitu Modem Wavecom M1306B P2303. Modem menggunakan chipset P2303 dan bukan merupakan chipset keluaran baru. Modem tipe chipset ini direkomendasikan

untuk penggunaan SMS dan dial.

Beberapa fungsi kegunaan modem ini di masyarakat adalah antara lain: 1. SMS Broadcast application

2. SMS Quiz application 3. SMS Polling

4. SMS auto-reply 5. M2M integration 6. Aplikasi Server Pulsa 7. Telemetri

8. Payment Point Data 9. PPOB

10.dsb.

Kelebihan menggunakan Modem Wavecom Fastrack ketimbang Modem GSM/HP :

1) Wavecom jauh lebih stabil dibanding Modem GSM/HP 2) Wavecom tidak gampang panas dibanding Modem GSM/HP

3) Pengiriman SMS yang lebih cepat dibanding Modem GSM/HP (1000 s/d 1200 SMS per jam)

4) Support AT Command, bisa cek sisa pulsa, cek point, cek pemakaian terakhir, dll

(6)

6) Tidak memakai baterai sehingga lebih praktis digunakan 7) Dan masih banyak lainnya

2.3 Komunikasi Serial

Komunikasi serial merupakan komunikasi data dengan pengiriman data secara satu per satu pada waktu tertentu. Sehingga komunikasi data serial hanya menggunakan dua kabel yaitu kabel data untuk pengiriman yang disebut transmit (TX) dan kabel data untuk penerimaan yang disebut receive (RX). Kelebihan dari komunikasi serial adalah jarak pengiriman dan penerimaan dapat dilakukan dalam jarak yang cukup jauh dibandingkan dengan komunikasi paralel tetapi kekurangannya kecepatannya lebih lambat dibandingkan komunikasi paralel.

Dikenal dua cara komunikasi data secara serial, yaitu komunikasi data secara sinkron dan komunikasi data secara asinkron. Pada komunikasi data serial sinkron, clock dikirimkan bersama - sama dengan data serial, sedangkan komunikasi data serial asinkron, clock tidak dikirimkan bersama data serial, tetapi dibangkitkan secara sendiri - sendiri baik pada sisi pengirim (transmitter) maupun pada sisi penerima (receiver).

Dalam Tugas Akhir ini komunikasi antara modem wavecom dengan

(7)

konfigurasi port data modem yang digunakan yaitu wavecom m1306b diperlihatkan pada gambar 2.3. Dengan alasan inilah maka digunakan komunikasi

serial standar RS232 sebagai dasar interface antara modem dengan mikrokontroler pada alat.

2.3.1 Komunikasi Serial Modem Wavecom

Komunikasi serial merupakan komunikasi data dengan pengiriman data secara satu per satu pada waktu tertentu. Sehingga komunikasi data serial hanya menggunakan dua kabel yaitu kabel data untuk pengiriman yang disebut transmit (TX) dan kabel data untuk penerimaan yang disebut receive (RX). Kelebihan dari komunikasi serial adalah jarak pengiriman dan penerimaan dapat dilakukan dalam jarak yang cukup jauh dibandingkan dengan komunikasi paralel tetapi kekurangannya kecepatannya lebih lambat dibandingkan komunikasi paralel.

Dikenal dua cara komunikasi data secara serial, yaitu komunikasi data secara sinkron dan komunikasi data secara asinkron. Pada komunikasi data serial sinkron, clock dikirimkan bersama – sama dengan data serial, sedangkan komunikasi data serial asinkron, clock tidak dikirimkan bersama data serial, tetapi dibangkitkan secara sendiri – sendiri baik pada sisi pengirim (transmitter) maupun

pada sisi penerima (receiver).

Dalam Tugas Akhir ini komunikasi antara modem wavecom dengan

(8)

compatible dengan standar RS232 sebagai interface untuk koneksi ke PC, untuk konfigurasi port data modem yang digunakan yaitu wavecom m1306b

diperlihatkan pada gambar 2.16.

Dengan alasan inilah maka digunakan komunikasi serial standar RS232

sebagai dasar interface antara modem dengan mikrokontroler pada alat.

Gambar 2.2 Konfigurasi Port Data Modem Wavecom M1306B Sumber :

(9)

2.4 Interface RS 232

Interface adalah suatu perangkat keras (hardware) yang menghubungkan

dua elemen pemrosesan data yang berbeda. Interface dapat dipakai untuk menghubungkan perangkat keras yang satu dengan perangkat keras yang lain.

RS232 (adalah standar komunikasi serial yang didefinisikan sebagai

antarmuka antara perangkat terminal data (dalam bahasa Inggris : data terminal equipment atau DTE) dan perangkat komunikasi data (dalam bahasa Inggris : data communications equipment atau DCE) menggunakan pertukaran data biner secara serial. Di dalam definisi tersebut, DTE adalah perangkat komputer dan DCE sebagai modem walaupun pada kenyataannya tidak semua produk antarmuka adalah DCE yang sesungguhnya. Komunikasi RS232 diperkenalkan pada 1962 dan pada tahun 1997, Electronic Industries Association mempublikasikan tiga modifikasi pada standar RS232 dan menamainya menjadi EIA-232.

3 hal pokok yang diatur standard RS232, antara lain adalah :

1. Bentuk sinyal dan level tegangan yang dipakai.

2. Penentuan jenis sinyal dan konektor yang dipakai, serta susunan sinyal pada kaki - kaki di konektor.

3. Penentuan tata cara pertukaran informasi antara perangkat keras.

2.4.1 Karakteristik Sinyal RS232

Karakteristik sinyal yang diatur meliputi level tegangan sinyal, kecuraman perubahan tegangan (slew rate) dari level tegangan ‘0’ menjadi ‘1’ dan sebaliknya, serta impedansi dari saluran yang dipakai.

(10)

1. Dalam standard RS232, tegangan antara +3 sampai +15 volt pada input line receiver dianggap sebagai level tegangan ‘0’, dan tegangan antara -3 sampai -15 volt dianggap sebagai level tegangan ‘1’.

2. Agar output line driver bisa dihubungkan dengan baik, tegangan output

line driver berkisar antara +5 sampai +15 volt untuk menyatakan level tegangan ‘0’, dan berkisar antara -5 sampai -15 volt untuk menyatakan level tegangan ‘1’.

Beda tegangan sebesar 2 volt ini disebut sebagai noise margin dari RS232. Untuk mengurangi kemungkinan terjadinya gangguan ‘cross talk’ antara kabel saluran sinyal RS232, kecuraman perubahan tegangan sinyal dibatasi tidak boleh lebih dari 30 volt atau mikro-detik (makin besar kecuraman sinyal, makin besar pula kemungkinan terjadi ‘cross talk’).

Di samping itu ditentukan pula kecepatan transmisi data seri tidak boleh lebih besar dari 20 KBit/detik. Impedansi saluran dibatasi antara 3 kilo-ohm sampai 7 kilo-ohm, dalam standard RS232 ditentukan pula panjang kabel tidak boleh lebih dari 15 meter, tapi ketentuan ini telah direvisi pada standard RS232 versi ’D’. dalam ketentuan baru tidak lagi ditentukan panjang kabel maksimum, tapi ditentukan nilai kapasitan dari kabel tidak boleh lebih besar dari 2500 pF, sehingga dengan menggunakan kabel dengan kualitas baik bisa dicapai

(11)

2.4.2 Menghubungkan TTL ke RS232

IC digital, termasuk mikrokontroler, umumnya bekerja pada level

tegangan TTL, yang dibuat atas dasar tegangan catu daya +5 Volt. Rangkaian input TTL menganggap tegangan kurang dari 0,8 volt sebagai level tegangan ‘0’ dan tegangan lebih dari 2,0 volt dianggap sebagai level tegangan ‘1’. Level tegangan ini sering dikatakan sebagai level tegangan TTL. Untuk menjamin output bisa diumpankan ke input dengan baik, tegangan output TTL saat level ‘0’ dijamin lebih rendah dari 0,4 volt, atau 0,4 lebih rendah dari tegangan yang dituntut oleh input TTL. Sedangkan tegangan output TTL pada saat level ‘1’ dijamin lebih tinggi dari 2,4 volt atau 2,4 volt lebih tinggi dari tegangan yang dituntut oleh input TTL.

Hampir semua komponen digital bekerja pada level tegangan TTL, dengan demikian dalam membentuk saluran RS232 diperlukan pengubahan level tegangan timbal balik antara TTL dengan RS232 yaitu RS232 line driver yang berfungsi mengubah level tegangan TTL ke level tegangan RS232. Salah satu IC yang bisa digunakan adalah IC MAX232 yang memiliki 2 buah RS232 line driver dan 2 buah RS232 line receiver.

Gambar 2.3 IC MAX 232

(12)

2.5 Mikrokontroler

Mikrokontroler adalah sebuah sistem microprosesor dimana didalamnya

sudah terdapat CPU, ROM, RAM, I/O, clock dan peralatan internal lainnya yang sudah saling terhubung dan terorganisasi dengan baik oleh pabrik pembuatannya

dan dikemas dalam satu chip yang siap pakai. Sehingga kita tinggal memprogram isi ROM sesuai aturan penggunaan oleh pabrik yang membuatnya.

Mikrokontroler umumnya dikelompokkan dalam satu keluarga. Berikut adalah contoh-contoh keluarga mikrokontroler :

a. Keluarga MCS-51. b. Keluarga MC68HC05. c. Keluarga MC68HC11. d. Keluarga AVR.

2.5.1 Mikrokontroller Keluarga MCS-51

Mikrokontroler MCS51 buatan Atmel terdiri dari dua versi, yaitu versi 20

kaki dan versi 40 kaki. Semua mikrokontroler ini dilengkapi dengan Flash PEROM (Programmable Eraseable Read Only Memory) sebagai media

memori-program, dan susunan kaki IC tersebut sama pada tiap versinya. Perbedaan dari mikrokontroler tersebut terutama terletak pada kapasitas memori – program, memori – data dan jumlah pewaktu 16 – bit. Mikrokontroler MCS51 Atmel versi

mini (20 pin) dan versi 40 pin secara garis besar memiliki struktur dasar penyusun arsitektur mikrokontroler yang sama. Bagian-bagian tersebut secara lebih lengkap

(13)

2.5.1.1 Diagram Blok Microkontroller Atmel MCS51

Gambar 2.4 Diagram Blok Mikrokontroller Atmel MCS51

(14)

Mikrokontroler MCS51 Atmel versi 40 kaki mempunyai 32 kaki sebagai port paralel dan 8 pin yang lain untuk konfigurasi kerja mikrokontroler. Satu port

paralel terdiri dari 8 kaki, dengan demikian 32 kaki tersebut membentuk 4 buah port paralel yang masing – masing dikenal sebagai port 0, port 1, port 2, port 3. Nomor dari masing – masing jalur (kaki) dari port paralel mikrokontroler MCS51 Atmel mulai dari 0 sampai 7, jalur (kaki) pertama dari port 0 disebut sebagai P0.0

dan jalur terakhir untuk port 3 adalah P3.7. Mikrokontroler MCS51 Atmel versi mini mempunyai 20 kaki, 15 kaki diantaranya adalah kaki port 1 dan port 3. 5 kaki yang lain untuk konfigurasi kerja mikrokontroler. Port 1 terdiri dari 8 jalur yaitu P1.0 sampai P1.7 dan port 3 terdiri dari 7 jalur yaitu P3.0 sampai P3.5 dan P3.7. Susunan kaki mikrokontroler MCS51 atmel versi 40 kaki dapat dilihat pada gambar berikut.

2.5.1.2 Konstruksi Pin Mikrokontroller Atmel MCS51

Gambar 2.5 Konstruksi Pin Mikrokontroller Atmel MCS51

(15)

2.5.2 Mikrokontroller Keluarga MC68HC05

Mikrokontroler MC68HC05 terdapat sepuluh jalur alamat sehingga didapatkan 1024 lokasi memori. Sedangkan mikrokontroler MC68HC11 memiliki

16 jalur alamat sehingga dapat mengalamati 65536 lokasi memori. Komputer 8-bit dengan sepuluh jalur alamat akan mempunyai peta memori dengan 1024

alamat dan masing – masing alamat memiliki 8 bit data. Alamat pertama dari lokasi memori adalah 00 0000 00002 dan alamat akhir 11 1111 11112. Sepuluh bit alamat tersebut pada umumnya dinyatakan dalam heksadesimal, sehingga jangkauan alamat memori tersebut menjadi $0000 sampai $03FF. Komputer menentukan lokasi memori mana yang akan digunakan dengan meletakkan kombinasi biner pada 10 jalur alamat kemudian mengirimkan sinyal read atau write. Hasilnya, informasi yang diinginkan pada alamat memori tertentu di atas

akan muncul dalam delapan jalur data.

2.5.3 I/O Sebagai Tipe Memori

Informasi status dan kontrol dari I/O adalah suatu tipe dari lokasi memori

yang mengijinkan sistem komputer untuk mendapatkan informasi dari dan ke dunia luar. Tipe lokasi memori ini tidak seperti memori pada umumnya karena

informasi yang ada dapat berubah karena pengaruh selain dari CPU. Jenis paling sederhana dari lokasi memori I/O adalah port input dan port output

(16)

Gambar di bawah memperlihatkan rangkaian ekuivalen dari satu bit RAM, satu bit port input, dan satu bit port output yang umum dan memiliki kemampuan

membaca kembali. Dalam mikrokontroller nyata, rangkaian ini ada delapan untuk membentuk delapan bit RAM, port input, dan port output. Saat sinyal clock high,

data dari input D menuju output Q. Saat input clock low, data ditahan pada kaki output Q.

Gambar 2.6 Rangkaian Ekuivalen dari satu bit RAM MC68HC05 Sumber :

http://www.scribd.com/doc/60442972/BAB-II-Dasar-Teori-Baru#scribd

Saat CPU menyimpan informasi ke dalam RAM dalam gambar (a), sinyal write diaktifkan untuk menahan data dari jalur data bus ke dalam flip – flop [1].

Latch ini akan terus mengingat data yang telah diberikan sampai terjadi proses

penulisan kembali atau jika daya dihilangkan. Saat CPU membaca data dalam RAM ini, sinyal read diaktifkan, yang kemudian mengaktifkan multiplekser [2]. Multiplekser ini membuat data dari output latch muncul kembali ke jalur data bus. Saat CPU membaca data dari port input seperti pada gambar (b), sinyal READ diaktifkan, yang akan mengaktifkan multiplekser [3]. Multiplekser ini akan

(17)

Saat CPU menyimpan data ke port output seperti pada gambar (c), sinyal

write diaktifkan untuk menahan data dari data bus menuju ke flip – flop [4]. Output dari latch ini, yang di buffer oleh buffer driver [5], muncul sebagai harga

digital pada kaki output. Saat CPU akan membaca data dari port output, sinyal

read diaktifkan, yang akan mengaktifkan multiplekser [6]. Multiplekser ini akan

menyalurkan data dari output flip – flop ke jalur data bus.

2.5.4 Register Kontrol dan Status Internal

Register kontrol dan status internal adalah lokasi memori I/O yang spesial. Di samping aksi sensor dan pengontrolan kaki eksternal, register ini juga melakukan aksi sensor dan pengontrolan sinyal level logika internal. Lihat gambar dan bandingkan antara RAM dengan port output. Perbedaan yang tampak hanyalah bahwa port output memiliki buffer untuk menghubungkan state dari flip-flop ke kaki eksternal. Dalam kasus bit kontrol internal, output dari buffer terhubung dengan sinyal kontrol internal tertentu. Suatu bit status internal mirip dengan bit port input tetapi bit status ini hanya melakukan aksi sensor terhadap sinyal register internal.

Mikrokontroller M68HC05 memiliki kaki-kaki I/O paralel. Arah jalur dari setiap kaki dapat diprogram dengan bit kontrol melalui software. Gambar di

bawah menggambarkan I/O dua arah (bi-directional) dengan latch output dan bit kontrol arah data. Kaki suatu port dikonfigurasi sebagai output jika bit DDR

(18)

Gambar 2.7 Rangkaian Register Kontrol dan Status Internal MC68HC05 Sumber :

http://www.scribd.com/doc/60442972/BAB-II-Dasar-Teori-Baru#scribd

2.5.5 Peta Memori

Karena terdapat ribuan dan bahkan lebih lokasi memori dalam suatu sistem mikrokontroller, menjadi penting untuk memiliki cara yang enak untuk menangani alamat masing – masing data dalam memori. Suatu peta memori adalah penggambaran yang mewakili semua spasi dalam memori mikrokontroller. Empat digit heksadesimal yang terletak pada bagian kiri dari gambar di bawah adalah alamat yang dimulai pada $0000 di atas dan terus bertambah sampai $03F di bagian bawah. Alamat $0000 berhubungan dengan awal lokasi memori sedangkan alamat $03FF berhubungan dengan lokasi memori akhir. Sedangkan ketrangan dalam kotak menunjukkan macam tipe dari memori dan isinya (RAM, EPROM, register I/O, dan sebagainya). Beberapa daerah, seperti register I/O, perlu dijelaskan lebih detail karena penting untuk mengetahui nama dari setiap

(19)

Lokasi memori 256 pertama ($0000-$00FF) dapat diakses oleh komputer dengan cara khusus yang sebut dengan mode pengalamatan langsung (direct

addressing mode). Register I/O on – chip dan 32 byte RAM terletak dalam area $0000-$00FF.

2.5.6 Mikrokontroller Keluarga MC68HC11

Mikrokontroller MC68HC11 buatan Motorola merupakan suatu keping tunggal yang memuat suatu sistem mikrokontroller terintegrasi dengan konfigurasi sebagai berikut:

a. RAM dengan kapasitas 256 byte. b. EEPROM dengan kapasitas 512 byte.

c. PortA, merupakan kombinasi masukan dan keluaran sebanyak 8-bit, yaitu port A0 – A2 untuk input, A3 – A6 sebagai output dan A7 digunakan sebagai input atau output.

d. PortB dan PortC, merupakan port data dan alamat. PortB untuk alamat atas (ADDR8, ADDR9, ..., ADDR15)

e. PortC untuk data dan alamat bawah (ADDR0, ADDR1, ... , ADDR7)

f. PortD, dapat di kembangkan sebagai jalur SPI (Serial Peripheral Interface).

(20)

2.5.7 Mikrokontroller Keluarga AVR

Mikrokontroller AVR merupakan keluarga mikrokontoller atmel yang dibuat berdasarkan architecture RISC (Reduced Instruction Set Computing)

terbaru untuk meningkatkan kecepatan, ukuran program dan penggunaan catu daya. AVR telah berhasil menggabungkan fast access register file dan single cycle

instruction dengan 32 register x 8 bit. Dengan 32 register AVR dapat

mengeksekusi beberapa instruksi sekali jalan (single cycle), hal inilah yang membuat AVR relatif lebih cepat bila dibandingkan dengan mikrokontroller 8 bit lainnya. Enam dari 32 register yang ada dapat digunakan sebagai indirect address register pointer 16 bit untuk pengalamatan data space, yang memungkinkan

penghitungan alamat yang efisien. AVR mempunyai kecepatan dari 0 – 16 Mhz bahkan AVR yang telah ditambahkan beberapa alat dapat mencapai kecepatan 20 Mhz. AVR merupakan mikrokontroller yang sangat powerful dan efisien dalam addressing code karena AVR dapat mengakses program memori dan data

memori.

AVR secara umum terbagi dau jenis yaitu high – voltage dan low – voltage performance untuk varian ATMega tersebut perbedaan dapat dilihat pada

akhiran nomor seri setiap AVR seperti tipe ATMega 8535 dan ATMega 8535L. Setiap tipe yang berakhiran L merupakan versi low – voltage dari AVR yang

artinya AVR tersebut dapat bekerja pada tegangan 2,7 V. Untuk seri ATTiny sendiri juga terdapat dua jenis varian misalnya pada ATTiny 2313 dan ATTiny

(21)

2.6 Mikrokontroller ATMega 8535

Mikrokontroller ATMega8535 adalah mikrokontroler CMOS 8 bit daya

rendah berbasis arsitektur RISC. Semua intruksi dikemas dalam kode 16-bit (16-bit word) dan sebagian besar intruksi dieksekusi dalam satu siklus intruksi clock. ,

ATMega8535 mempunyai throughput mendekati 1 MIPS per MHz, hal ini membuat ATMega8535 dapat bekerja dengan kecepatan tinggi walaupun dengan

penggunaan daya rendah. Mikrokontroler ATMega8535 memiliki beberapa fitur atau spesifikasi yang menjadikannya sebuah solusi pengendali yang efektif untuk berbagai keperluan.

(22)

2.6.1 Arsitektur Atmega8535

Secara umum arsitektur mikrokontroler Atmega8535 dapat dilihat pada

gambar 2.13 berikut:

(23)

Dari gambar blok diagram diatas dapat dilihat bahwa ATMega8535 memiliki bagian – bagian sebagai berikut :

a. Saluran I/O sebanyak 32 buah, yaitu port A, port B, port C, dan port D. b. Kecepatan maksimal 16 MHz.

c. ADC (Analog to Digital Converter) 10 bit sebanyak 8 channel.

ADC ATMega8535 memiliki konfigurasi pewaktuan, tegangan referensi,

mode operasi, dan kemampuan filter yang amat fleksibel. d. Tiga buah timer/counter dengan kemampuan pembanding.

Tiga buah timer/counter ini dapat diatur dalam mode yang berbeda secara individu dan tidak saling mempengaruhi satu sama lain. Selain itu, timer/counter juga dapat difungsikan sebagai sumber interupsi. Masing – masing timer/counter ini memiliki register tertentu yang digunakan untuk mengatur mode dan cara kerjanya.

e. CPU yang terdiri dari 32 buah register.

32 buah register ini dapat diakses sebagai bagian dari memori RAM atau dapat diakses sebagai I/O.

f. Watchdog timer dengan osilator internal. g. SRAM sebesar 512 byte.

h. Memori flash sebesar 8 Kb dengan kemampuan Read While Write. i. Unit interupsi internal dan eksternal.

j. Port antarmuka SPI.

Serial Peripheral Interface (SPI) merupakan salah satu mode komunikasi

serial syncrhronous kecepatan tinggi yang dimiliki oleh ATMega8535.

k. EEPROM sebesar 512 byte yang dapat diprogram saat operasi.

Memori EEPROM hanya dapat diakses dengan menggunakan register –

(24)

eksekusinya relatif lebih lama bila dibandingkan dengan mengakses data dari SRAM.

l. Antarmuka komparator analog. m. Port USART untuk komunikasi serial.

Asyncrhronous Serial Receiver and Transmitter (USART) merupakan komunikasi yang memiliki fleksibiltas tinggi yang dapat digunakan untuk

melakukan transfer data baik antar mikrokontroller maupun dengan modul – modul eksternal termasuk yang memiliki fitur UART (Universal Asynchronous Receiver Transmitter).

2.6.2 Konfigurasi Pin dan Fungsi Masing – Masing Pin ATMega8535

Konfigurasi pin ATmega8535 dengan kemasan 40 pin DIP (Dual Inline Package) dapat dilihat pada gambar 2.14

(25)

Dari gambar diatas dapat dijelaskan fungsi dari masing – masing pin ATMega8535 sebagai berikut:

1. VCC berfungsi sebagai masukan catu daya sebesar +5V. 2. GND berfungsi sebagai pertanahan atau grounding.

3. Port A (Port A7 – Port A0) merupakan pin input/output dua arah dan pin masukan ADC, seperti yang dapat dilihat dalam tabel 2.2:

Tabel 2.2 Fungsi Pin Pada Port A

Pin Keterangan

PA.7 ADC7 (ADC Input Channel7)

PA.6 ADC6 (ADC Input Channel6)

PA.5 ADC5 (ADC Input Channel5)

PA.4 ADC4 (ADC Input Channel4)

PA.3 ADC3 (ADC Input Channel3)

PA.2 ADC2 (ADC Input Channel2)

PA.1 ADC1 (ADC Input Channel1)

(26)

4. Port B (Port B7 – Port B0) merupakan pin input/output dua arah dan memiliki fungsi khusus, seperti yang dapat dilihat dalam tabel 2.3:

Tabel 2.3 Fungsi Pin Pada Port B

Pin Keterangan

PB.7 SCK (SPI Bus Serial Clock)

PB.6 VISO (SPI Bus Master Input/Slave Output)

PB.5 VOSI (SPI Bus Master Output/Slave Input)

PB.4 SS (SPI Slave Select Input)

PB.3 AIN1 (Analog Comparator Negative Input)

OCC (Timer/Counter0 Output Compare Match Output)

PB.2 AIN0 (Analog Comparator Positive Input)

INT2 (External Interrupt2 Input)

PB.1 T1 (Timer/Counter1 External Counter Input)

PB.0 T0 (Timer/Counter0 External Counter Input)

(27)

5. Port C (Port C7 – Port C0) berfungsi sebagai port I/O dua arah. Fungsi lain port ini seperti yang dapat dilihat dalam tabel 2.4:

Tabel 2.4 Fungsi Pin Pada Port C

Pin Keterangan

PC.7 TOSC2 (Timer Oscillator Pin2)

PC.6 TOSC1 (Timer Oscillator Pin1)

PC.5 Input/Output

PC.4 Input/Output

PC.3 Input/Output

PC.2 Input/Output

PC.1 SDA (Two – Wire Serial Bus Data Input/Output Line)

PC.0 SCL (Two – Wire Serial Bus Clock Line)

(28)

Tabel 2.5 Fungsi Pin Pada Port D

Pin Keterangan

PD.7 OC2 (Timer/Counter Output Compare Match Output)

PD.6 ICP (Timer/Counter1 Input Capture Pin)

PD.5 OC1A (Timer/Counter1 Output Compare A Match Output)

PD.4 OC1B (Timer/Counter1 Output Compare B Match Output)

PD.3 INT1 (External Interrupt 1 Input)

PD.2 INT0 (External Interrupt 0 Input)

PD.1 TXD (USART Output Pin)

PD.0 RXD (USART Input Pin)

7. RESET merupakan pin yang digunakan untuk me – reset mikrokontroller.

8. XTAL1 dan XTAL2 merupakan pin masukan clock eksternal. 9. AVCC merupakan pin masukan tegangan untuk ADC.

10.AREF merupakan pin masukan tegangan referensi ADC.

2.6.3 Konstruksi Memori ATMega8535

Mikrokontroler ATmega8535 memiliki 3 jenis memori, yaitu memori program, memori data dan memori EEPROM. Ketiganya memiliki ruang sendiri dan terpisah.

(29)

terbagi menjadi 2 bagian yaitu bagian program boot dan bagian program aplikasi.

b. Memori data ATmega8535 memiliki kapasitas memori data sebesar 608 byte yang terbagi menjadi 3 bagian yaitu register serba guna, register I/O

dan SRAM. ATmega8535 memiliki 32 byte register serba guna, 64 byte register I/O yang dapat diakses sebagai bagian dari memori RAM

(menggunakan instuksi LD atau ST) atau dapat juga diakses sebagai I/O (menggunakan instruksi IN atau OUT), dan 512 byte digunakan untuk memori data SRAM.

Memori EEPROM ATmega8535 memiliki memori EEPROM sebesar 512 byte yang terpisah dari memori program maupun memori data. Memori EEPROM ini hanya dapat diakses dengan menggunakan register-register I/O yaitu register EEPROM Address, register EEPROM Data, dan register EEPROM Control. Untuk mengakses memori EEPROM ini diperlakukan seperti mengakses data eksternal, sehingga waktu eksekusinya relatif lebih lama bila dibandingkan dengan mengakses data dari SRAM.

2.7 Buzzer

Buzzer hanya menggunakan sebuah relay yang berfungsi memberikan

(30)

Buzzer merupakan komponen yang berisikan lilitan dan 3 batang kawat yang berbentuk seperti switch. Apabila arus dialirkan, maka kumparan akan

menghasilkan medan magnetik, sehingga menarik kawat (K3), dan memutuskan kawat (K2) dengan kawat (K1), tetapi kalau arus dimatikan, maka kumparan akan

kehilangan medan magnetnya sehingga kawat K3 akan terlepas dari kumparan, dan kawat K2 berhubungan dengan K1. Buzzer biasa dipakai pada alat-alat ringan

yang membutuhkan daya kecil.

Gambar 2.10 Bentuk Buzzer

(31)

2.8 Light Emiting Dioda

Light Emiting Diode (LED) adalah komponen yang dapat memancarkan

cahaya. struktur LED sama dengan dioda. Untuk mendapatkan pancaran cahaya pada semikonduktor, dopping yang dipakai adalah gallium, arsenic, dan

phosporus. Jenis dopping yang berbeda akan menghasilkan warna cahaya yang berbeda. Bentuk LED bermacam-macam, ada yang bulat, persegi empat dan lonjong.imbol

LED adalah dioda yang dapat memancarkan cahaya pada saat mendapat arus bias maju (forward bias). LED merupakan salah satu jenis dioda, sehingga hanya akan mengalirkan arus listrik satu arah saja. LED akan memancarkan cahaya apabil diberikan tegangan listrik dengan konfigurasi forward bias. Berbeda dengan dioda pada umumnya, kemampuan mengalirkan arus pada LED cukup rendah yaitu maksimal 20 mA. Apabila LED dialiri arus lebih besar dari 20 mA maka LED akan rusak, sehingga pada rangkaian LED dipasang sebuah resistor sebgai pembatas arus.

Gambar 2.11 LED

Sumber : www.wikipedia.com/LED.html

(32)

pada LED (Light Emitting Diode) ditandai dengan bagian body LED yang di papas rata. Kaki anoda dan kaki katoda pada LED (Light Emitting Diode)

disimbolkan seperti pada gambar 2.9 diatas. Pemasangan LED (Light Emitting Dioda) agar dapat menyala adalah dengan memberikan tegangan bias maju yaitu

dengan memberikan tegangan positif ke kaki anoda dan tegangan negatif ke kaki katoda.

2.9 LCD

LCD atau Liquid Crystal Display sekarang semakin banyak digunakan, dari yang berukuran kecil, seperti LCD pada sebuah MP3 player, sampai yang berukuran besar seperti monitor PC atau televisi. Warna yang dapat ditampilkan bisa bermacam-macam, dari yang 1 warna (monokrom) sampai yang 65.000 warna. LCD sangat berbeda dengan display 7 segmen atau display dot matriks. Untuk menyalakan LCD diperlukan sinyal khusus (gelombang AC). Oleh karena itu, diperlukan sebuah IC driver yang khusus juga.

Dalam modul LCD (Liquid Cristal Display) terdapat mikrokontroller yang berfungsi sebagai pengendali tampilan karakter LCD (Liquid Cristal Display).

Mikrokontroller pada suatu LCD (Liquid Cristal Display) dilengkapi dengan memori dan register.

Memori yang digunakan mikrokontroller internal LCD adalah :

1. DDRAM (Display Data Random Access Memory) merupakan memori tempat karakter yang akan ditampilkan berada.

(33)

3. CGROM (Character Generator Read Only Memory) merupakan memori untuk menggambarkan pola sebuah karakter dimana pola tersebut

merupakan karakter dasar yang sudah ditentukan secara permanen oleh pabrikan pembuat LCD (Liquid Cristal Display) tersebut sehingga

pengguna tinggal mangambilnya sesuai alamat memorinya dan tidak dapat merubah karakter dasar yang ada dalam CGROM.

Register control yang terdapat dalam suatu LCD diantaranya adalah.

1. Register perintah yaitu register yang berisi perintah-perintah dari mikrokontroler ke panel LCD (Liquid Cristal Display) pada saat proses penulisan data atau tempat status dari panel LCD (Liquid Cristal Display) dapat dibaca pada saat pembacaan data.

2. Register data yaitu register untuk menuliskan atau membaca data dari atau ke DDRAM. Penulisan data pada register akan menempatkan data tersebut ke DDRAM sesuai dengan alamat yang telah diatur sebelumnya.

Gambar 2.12 LCD 16x2

(34)

Umumnya, sebuah LCD karakter akan mempunyai 14 pin untuk mengendalikannya. Pin - pin terdiri atas 2 pin catu daya (Vcc dan Vss), 1 pin

untuk mengatur contrast LCD (Vee), 3 pin kendali (RS, R/W dan E), 8 pin data (DB0 - DB7). Pada LCD yang mempunyai back light, disediakan 2 pin untuk

memberikan tegangan ke dioda back light (disimbolkan dengan A dan K).

Tabel 2.6 Memperlihatkan pin-pin LCD dan fungsinya.

No Nama Fungsi Keterangan

1. Vss Catu daya (0 V atau GND)

2. Vcc Catu daya +5 V

3. Vee Tegangan LCD

4. RS Register Select, untuk mengirim perintah (Input)

“0” memilih register perintah “1” register data

5. R/W Read/Write, Pin untuk pengendali baca atau tulis

(Input)

“0” ditulis “1” baca, dalam banyak aplikasi tidak ada proses pembacaan

data dari LCD , sehingga R/W bisa langsung dihubungkan ke GND

6. E Enable, untuk

mengaktifkan LCD untuk memulai operasi baca tulis

Pulsa:

Rendah-Tinggi Rendah

7. DB0 -

DB7

Bus data (Input/Output)

Pada operasi 4 bit hanya DB4 – DB7

yang digunakan, yang lain dihubungkan ke GND.

(35)

2.10 Saklar Push Button

Saklar merupakan komponen elektronika yang berfungsi untuk

menghubungkan dan memutuskan dua titik atau lebih dalam suatu rangkaian elektronika. Salah satu jenis saklar adalah saklar Push ON yaitu saklar yang hanya

akan menghubungkan dua titik atau lebih pada saat tombolnya ditekan dan pada saat tombolnya tidak ditekan maka akan memutuskan dua titik atau lebih dalam suatu rangkaian elektronika. Simbol saklar Push ON ditunjukan pada gambar 2.1 berikut.

Gambar 2.13 Saklar Push Button

Sumber : http://elektronika-dasar.web.id/komponen/limit-switch-dan-saklar-push-on/

Saklar push ON dapat berbentuk berbagai macam, ada yang menggunakan tuas dan ada yang tanpa tuas. Saklar push ON sering diaplikasikan pada tombol-tombol perangkat elektronik digital. Saklar push ON juga dikenal sebagai saklar push button. Salah satu contoh penggunaan saklar push ON adalah pada keyboard

Gambar

Tabel  2.1 Perintah AT Command
Gambar 2.1 Modem Wavecom Fastrack Type M1306B
Gambar 2.2 Konfigurasi Port Data Modem Wavecom M1306B
Gambar 2.3 IC MAX 232
+7

Referensi

Dokumen terkait

Accelerometer merupakan alat yang dapat berfungsi untuk mengukur percepatan dari sebuah benda.. Percepatan tersebut di

Salah satu jenis sensor getaran yang saat ini sering digunakan adalah accelerometer , alat ini merupakan alat yang dapat berfungsi untuk mengukur percepatan dari

Bahasa penyusun pemrograman yang digunakan adalah bahasa basic dan BASCOM - AVR yang dirilis oleh MCS - ELECTRONIC kemudian digunakan untuk mendownload program,

Saat sebuah SMS dikirim, SMS ini akan diterima oleh SMS Center (SMSC), dimana SMSC ini akan mengatur pengiriman ke ponsel yang dituju SMSC adalah perangkat

Motor servo ini digunakan untuk membuka perangkat fish feeder dengan level pembukaan yang telah diatur dalam program pada mikrokontroler.. Port mikrokontroler yang

Pengertian jaringan komputer menurut Oetomo (2004) adalah sekelompok komputer otonom yang dihubungkan satu dengan yang lainnya dengan menggunakan protokol komunikasi melalui

dalam alur sungai banyak batu yang berukuran besar (bongkah) dari runtuhan tebing, dan aliran air sungai mengalir di sela-sela batu-batu tersebut.. Air