• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penerapan Associaton Rule dengan Algorit

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Penerapan Associaton Rule dengan Algorit"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Penerapan Associaton Rule dengan Algoritma

Apriori Pada Proses Pengelompokan Barang

di Perusahaan Retail

Muhammad Ikhsan, ST., M.Kom

#1

, Muhammad Dahria, SE., M.Kom

#2

, Sulindawaty, M.Kom

#3 #

Sistem Komputer, STMIK-Triguna Dharma

Jl. AH. Nasution No. 73 F Medan Sumatra Utara, Indonesia

1

mhd.ikhsan@gmail.com 2

mhd.dahria@gmail.com 3

sulindawaty@gmail.com

Abstract— Menjamurnya perusahaan retail di Indonesia membuat persaingan yang cukup ketat di bisnis ini. Ketersediaan informasi rinci produk yang dibeli dari setiap transaksi pelanggan di database akan menjadi sampah data, yang terus berkembang setiap harinya. Manajer perusahaan tentunya akan tertarik untuk mengetahui apakah kelompok-kelompok tertentu produk secara konsisten dibeli bersama-sama. Mereka bisa menggunakan data ini untuk pengelompokkan dan penempatan produk secara optimal, dan pihak manajer juga bisa menggunakan informasi tersebut untuk cross-selling, untuk promosi, untuk desain katalog dan untuk mengidentifikasikan segmen pelanggan berdasarkan pola pembelian. Dalam penelitian ini digunakan Data mining dengan teknik Association rule untuk menggali pola hubungan atribut-atribut dan frequent itemset dalam database Retail. Paradigma apriori digunakan untuk mencari large itemset dalam penetapan association rule. Integrasi association rule dengan paradigma apriori telah berhasil menemukan sejumlah pola hubungan antar atribut dalam database retail.

Keywords— Data mining, Association rule, Algoritma Apriori, Frequent Itemset.

I.

I

NTRODUCTION

Data transaksi penjualan yang dimiliki oleh suatu

perusahaan retail setiap harinya semakin lama akan semakin

bertambah banyak. Jumlah data yang begitu besar justru bisa

menjadi masalah bagi perusahaan tersebut jika tidak bisa

dimanfaatkan. Semakin banyak data, maka perusahaan

tersebut semakin memerlukan usaha untuk memilah data

mana yang dapat diolah menjadi informasi. Jika data

dibiarkan saja, maka data tersebut hanya akan menjadi

sampah yang tidak berarti bagi perusahaan tersebut.

Dalam penelitian ini, peneliti akan membangun aplikasi

yang dapat mengelompokkan data pembelian barang

berdasarkan kecenderungannya muncul bersama dalam suatu

transaksi dengan menggunakan algoritma apriori.

Algoritma apriori termasuk jenis aturan assosiasi pada data

mining[3]. Aturan yang menyatakan asosiasi antara beberapa

atribut sering disebut sebagai affinity analysis atau market

basket analysis[3].

Dengan penerapan algoritma apriori pada penelitian ini

diharapkan akan ditemukan pola berupa produk yang sering

dibeli

bersamaan.

Pola ini

dapat

digunakan

untuk

menempatkan produk yang sering dibeli bersamaan ke dalam

sebuah area yang saling berdekatan, merancang tampilan

produk di katalog, merancang kupon diskon (untuk diberikan

kepada pelanggan yang membeli produk tertentu), merancang

penjualan paket, dan lain-lain[3].

Dari latar belakang seperti terpapar diatas, dapat

dirumuskan permasalahan pada penelitian ini yaitu :

bagaimana membuat aplikasi yang mampu mengelompokkan

data produk sesuai dengan tingkat kecenderungannya muncul

bersama dalam suatu transaksi pembelian.

Adapun algoritma yang akan diterapkan pada aplikasi

dalam penelitian ini adalah algoritma apriori yang merupakan

bagian dari data mining.

II.

D

ATA MINING

Data mining didefinisikan sebagai sebuah proses untuk

menemukan hubungan, pola dan trend baru yang bermakna

dengan menyaring data yang sangat besar, yang tersimpan

dalam penyimpanan, menggunakan teknik pengenalan pola

seperti teknik statistik dan matematika [3].

Hubungan yang dicari dalam Data mining dapat berupa

hubungan antara dua atau lebih dalam satu dimensi, misalnya

dalam dimensi produk, kita dapat melihat keterkaitan

pembelian suatu produk dengan produk yang lain. Selain itu

hubungan juga dapat dilihat antara 2 atau lebih atribut dan 2

atau lebih obyek[4].

A.

Association Mining

Analisis asosiasi atau association rule mining adalah teknik

Data mining untuk menemukan aturan assosiatif antara suatu

kombinasi item. Contoh dari aturan assosiatif dari analisa

pembelian di suatu pasar swalayan adalah dapat diketahuinya

berapa besar kemungkinan seorang pelanggan membeli roti

bersamaan dengan susu. Dengan pengetahuan tersebut pemilik

pasar swalayan dapat mengatur penempatan barangnya atau

merancang kampanye pemasaran dengan memakai kupon

diskon untuk kombinasi barang tertentu.

(2)

Analisis asosiasi dikenal juga sebagai salah satu teknik

Data mining yang menjadi dasar dari berbagai teknik Data

mining lainnya. Khususnya salah satu tahap dari analisis

asosiasi yang disebut analisis pola frequensi tinggi (frequent

pattern mining) menarik perhatian banyak peneliti untuk

menghasilkan algoritma yang efisien.

Penting tidaknya suatu aturan assosiatif dapat diketahui

dengan dua parameter, support (nilai penunjang) yaitu

persentase kombinasi item tersebut dalam database dan

confidence (nilai kepastian) yaitu kuatnya hubungan antar

item dalam aturan assosiatif.

B.

Algoritma Apriori

Persoalan association rule mining terdiri dari dua sub

persoalan :

1)

Menemukan semua kombinasi dari item, disebut dengan

frequent itemsets, yang memiliki support yang lebih besar

daripada minimum support.

2)

Gunakan frequent itemsets untuk men-generate aturan

yang dikehendaki.Semisal, ABCD dan AB adalah

frequent, maka didapatkan aturan AB -> CD jika rasio

dari support(ABCD) terhadap support(AB) sedikitnya

sama dengan minimum confidence. Aturan ini memiliki

minimum support karena ABCD adalah frequent.

Algoritma Apriori yang bertujuan untuk menemukan

frequent itemsets dijalankan pada sekumpulan data. Pada

iterasi ke -k, akan ditemukan semua itemsets yang memiliki k

items, disebut dengan k -itemsets. Tiap iterasi berisi dua tahap.

Misal Oracle Data mining Fk merepresentasikan himpunan

dari frequent k -itemsets, dan Ck adalah himpunan candidate

k-itemsets (yang potensial untuk menjadi frequent itemsets).

Tahap pertama adalah men-generate kandidat, dimana

himpunan dari semua frequent (k-1) itemsets, Fk-1, ditemukan

dalam iterasi ke-(k-1), digunakan untuk men-generate

candidate itemsets Ck. Prosedur generate candidate

memastikan bahwa Ck adalah superset dari himpunan semua

frequent k-itemsets. Struktur data hash-tree digunakan untuk

menyimpan Ck. Kemudian data di-scan dalam tahap

penghitungan support.

Untuk setiap transaksi, candidates dalam Ck diisikan ke

dalam transaksi, ditentukan dengan menggunakan struktur

data hash-tree hashtree dan nilai penghitungan support

dinaikkan. Pada akhir dari tahap kedua, nilai Ck diuji untuk

menentukan yang mana dari candidates yang merupakan

frequent. Kondisi penghitung (terminate condition) dari

algoritma ini dicapai pada saat Fk atau Ck+1 kosong.

Pseudo-code:

Ck: Candidate itemset of size k

Lk : frequent itemset of size k

L1 = {frequent items};

for (k = 1; Lk !=0; k++) do begin

Ck+1 = candidates generated from L

k

;

for each transaction t in database do

increment the count of all candidates in Ck+1

that are contained in t

Lk+1 = candidates in Ck+1 with min_support

end

return

k

L

k

;

Gambar. 1 Ilustrasi Algoritma Apriori

Dari ilustrasi di atas dapat dijelaskan bahwa:

1)

Untuk menghasilkan L

k

, maka diperlukan candidate

k

-itemset C

k

yang dibentuk dari proses join antar L

k-1

2)

Catatan konvensi: Apriori mengasumsikan bahwa item

dalam transaksi atau itemset telah terurut berdasarkan

urutan lexicographic.

3)

Proses join, L

k-1

× L

k-1

, dilakukan jika (

k-2

itemset dari

L

k-1

“sama”.

4)

Misal l

l

dan l

l

adalah itemset dari L

k-1

, supaya proses

join dapat dilakukan maka harus dipenuhi: (l 1[1] = l

2[1]) ^ l 1[2] = l 2 [2]) ^…^ (l 1 [k-2] = l 2 [k-2]) ^ l 1

[k-1] < l 2 [k-1])

5)

Kondisi (l 1 [k-1] < l 2 [k-1]) menjamin tidak ada

kembar pada proses join. Jadi itemset yang dihasilkan

dari proses join antara I1 dan I2 adalah l 1[1] l 1[2] ... l

1 [k-1] I2

6)

[k-2]

7)

Notasi l 1 [j] menyatakan item yang ke-j dalam l.

C.

Tahapan Association rules

Analisis asosiasi dikenal juga sebagai salah satu teknik

Data mining yang menjadi dasar dari berbagai teknik Data

mining lainnya. Khususnya salah satu tahap dari analisis

asosiasi yang disebut analisis pola frequensi tinggi (frequent

pattern mining) menarik perhatian banyak peneliti untuk

menghasilkan algoritma yang efisien.

Metodologi dasar analisis asosiasi terbagi menjadi dua

tahap :

1)

Analisa pola frekuensi tinggi

Tahap ini mencari kombinasi item yang memenuhi syarat

minimum dari nilai support dalam database. Nilai support

sebuah item diperoleh dengan rumus 1 berikut[3]:

aksi

TotalTrans

ndungA

saksiMenga

JumlahTran

A

(3)

sedangkan nilai support dari 2 item diperoleh dari rumus

berikut [3]:

aksi TotalTrans

ndungAdanB saksiMenga

JumlahTran B

A P B A

Support( , )= ( ∩ )=

2)

Pembentukan aturan assosiatif

Setelah semua pola frekuensi tinggi ditemukan, barulah

dicari aturan assosiatif yang memenuhi syarat minimum

untuk confidence dengan menghitung confidence aturan

assosiatif A › B Nilai confidence dari aturan A › B

diperoleh dari rumus berikut :

ndungA saksiMenga JumlahTran

ndungAdanB saksiMenga

JumlahTran A

B P Confidence= ( | )=

III.

P

EMBAHASAN

D

AN

H

ASIL

Banyaknya rules yang dihasilkan memberikan banyak

kemungkinan untuk melihat pola-pola yang muncul dalam

database Transaksi Penjualan. Sehingga memberikan berbagai

kemungkinan yang dapat dijadikan sebagai dasar untuk

membuat keputusan. Tidak semua rules yang ditemukan

dalam penelitian ini diinterpretasi. Yang diinterpretasi adalah

rule-rule yang memiliki nilai Lift yang tinggi (alasan obyektif)

dan rule yang memiliki relevansi dengan kebutuhan (alasan

subyektif).

Lift merupakan sebuah angka ratio yang menunjukkan

berapa banyak kemungkinan menemukan sebuah atribut

(misal ID) muncul bersama dengan atribut lainnya (misal

Kualifikasi, Nomor Unik, dan Mapel sertifikasi) dibandingkan

dengan seluruh kejadian adanya atribut yang terpenuhi

Lift menunjukkan adanya tingkat kekuatan rule atas

kejadian acak dari antecedent dan consequence berdasarkan

pada supportnya masing-masing. Hal ini akan mermberikan

informasi tentang perbaikan dan peningkatan probabilitas dari

consequent berdasarkan antecedent. Lift didefinisikan sebagai

berikut :

Lift = Confidence / Expected Confidence

Dimana :

Expected Confidence = (Jumlah Transaksi memiliki itemconsequent) / (Total jumlah transaksi)

Atau dengan cara:

)

Pr(

)

|

Pr(

C

C

A

Lift

=

Ketika Lift sama dengan 1 maka A dan B adalah independen

karena Pr(C|A)=Pr(C). Ketika probabilitas C terjadi

dipengaruhi oleh terjadinya A lebih besar dari 1. Ketetapan

Lift ratio adalah apabila hasil perhitungan berada dibawah 1

maka item-item tersebut tidak menunjukkan adanya saling

keterkaitan antara antacedent dengan consequent.

Misalkan daftar transaksi beserta item yang dibeli seperti

tabel 1 dibawah:

TABLEI DAFTAR TRANSAKSI

Kode

Transaksi Item Pembelian Barang

001 SikatGigi,PastaGigi,SabunMandi,Detergen

002 SabunMandi,Bedak,Gula,Teh

003 Shampo,Bedak,SabunMandi

004 Bedak,SabunMandi,Detergen,Shampo,Softener

005 Shampo,Bedak,SikatGigi,PastaGigi,Softener,Detergen

006 Gula,Teh,SabunMandi,SikatGigi,PastaGigi

007 Detergen,SabunMandi,Softener,PastaGigi,SikatGigi

008 SabunMandi,Gula,Teh,Detergen

009 Softener,Detergen,Gula,Teh,SabunMandi

010 Detergen,Gula,Softener,Teh

Gambar 2 dibawah ini adalah tampilan hasil running

program aplikasi untuk mengimplementasikan algoritma

apriori.

Gambar. 1 Penginputan Data Transaksi

Dengan menginputkan data Minimum Support 50% dan

Minimum Confidence 50% diperoleh hasil Frequent Item Set

sebagai berikut:

Minimum Support = 50% Minimum Confidence = 50%

1 Item set (L1)

************************

(4)

{Gula} = 5/10 = 50,000% <Diterima> {PastaGigi} = 4/10 = 40,000% >Ditolak< {SabunMandi} = 8/10 = 80,000% <Diterima> {Shampo} = 3/10 = 30,000% >Ditolak< {SikatGigi} = 4/10 = 40,000% >Ditolak< {Softener} = 5/10 = 50,000% <Diterima> {Teh} = 5/10 = 50,000% <Diterima>

2 Item set (L2)

************************

{Bedak,Detergen} = 2/10 = 20,000% >Ditolak< {Bedak,Gula} = 1/10 = 10,000% >Ditolak< {Bedak,PastaGigi} = 1/10 = 10,000% >Ditolak< {Bedak,SabunMandi} = 3/10 = 30,000% >Ditolak< {Bedak,Shampo} = 3/10 = 30,000% >Ditolak< {Bedak,SikatGigi} = 1/10 = 10,000% >Ditolak< {Bedak,Softener} = 2/10 = 20,000% >Ditolak< {Bedak,Teh} = 1/10 = 10,000% >Ditolak< {Detergen,Gula} = 3/10 = 30,000% >Ditolak< {Detergen,PastaGigi} = 3/10 = 30,000% >Ditolak< {Detergen,SabunMandi} = 5/10 = 50,000% <Diterima> {Detergen,Shampo} = 2/10 = 20,000% >Ditolak< {Detergen,SikatGigi} = 3/10 = 30,000% >Ditolak< {Detergen,Softener} = 5/10 = 50,000% <Diterima> {Detergen,Teh} = 3/10 = 30,000% >Ditolak< {Gula,PastaGigi} = 1/10 = 10,000% >Ditolak< {Gula,SabunMandi} = 4/10 = 40,000% >Ditolak< {Gula,Shampo} = 0/10 = ,000% >Ditolak< {Gula,SikatGigi} = 1/10 = 10,000% >Ditolak< {Gula,Softener} = 2/10 = 20,000% >Ditolak< {Gula,Teh} = 5/10 = 50,000% <Diterima> {PastaGigi,SabunMandi} = 3/10 = 30,000% >Ditolak< {PastaGigi,Shampo} = 1/10 = 10,000% >Ditolak< {PastaGigi,SikatGigi} = 4/10 = 40,000% >Ditolak< {PastaGigi,Softener} = 2/10 = 20,000% >Ditolak< {PastaGigi,Teh} = 1/10 = 10,000% >Ditolak< {SabunMandi,Shampo} = 2/10 = 20,000% >Ditolak< {SabunMandi,SikatGigi} = 3/10 = 30,000% >Ditolak< {SabunMandi,Softener} = 3/10 = 30,000% >Ditolak< {SabunMandi,Teh} = 4/10 = 40,000% >Ditolak< {Shampo,SikatGigi} = 1/10 = 10,000% >Ditolak< {Shampo,Softener} = 2/10 = 20,000% >Ditolak< {Shampo,Teh} = 0/10 = ,000% >Ditolak< {SikatGigi,Softener} = 2/10 = 20,000% >Ditolak< {SikatGigi,Teh} = 1/10 = 10,000% >Ditolak< {Softener,Teh} = 2/10 = 20,000% >Ditolak<

3 Item set (L3)

************************

{Bedak,Detergen,Gula} = 0/10 = ,000% >Ditolak< {Bedak,Detergen,PastaGigi} = 1/10 = 10,000% >Ditolak< {Bedak,Detergen,SabunMandi} = 1/10 = 10,000% >Ditolak< {Bedak,Detergen,Shampo} = 2/10 = 20,000% >Ditolak< {Bedak,Detergen,SikatGigi} = 1/10 = 10,000% >Ditolak< {Bedak,Detergen,Softener} = 2/10 = 20,000% >Ditolak< {Bedak,Detergen,Teh} = 0/10 = ,000% >Ditolak< {Bedak,Gula,PastaGigi} = 0/10 = ,000% >Ditolak< {Bedak,Gula,SabunMandi} = 1/10 = 10,000% >Ditolak< {Bedak,Gula,Shampo} = 0/10 = ,000% >Ditolak< {Bedak,Gula,SikatGigi} = 0/10 = ,000% >Ditolak< {Bedak,Gula,Softener} = 0/10 = ,000% >Ditolak< {Bedak,Gula,Teh} = 1/10 = 10,000% >Ditolak< {Bedak,PastaGigi,SabunMandi} = 0/10 = ,000% >Ditolak< {Bedak,PastaGigi,Shampo} = 1/10 = 10,000% >Ditolak< {Bedak,PastaGigi,SikatGigi} = 1/10 = 10,000% >Ditolak< {Bedak,PastaGigi,Softener} = 1/10 = 10,000% >Ditolak< {Bedak,PastaGigi,Teh} = 0/10 = ,000% >Ditolak< {Bedak,SabunMandi,Shampo} = 2/10 = 20,000% >Ditolak< {Bedak,SabunMandi,SikatGigi} = 0/10 = ,000% >Ditolak< {Bedak,SabunMandi,Softener} = 1/10 = 10,000% >Ditolak<

{Bedak,SabunMandi,Teh} = 1/10 = 10,000% >Ditolak< {Bedak,Shampo,SikatGigi} = 1/10 = 10,000% >Ditolak< {Bedak,Shampo,Softener} = 2/10 = 20,000% >Ditolak< {Bedak,Shampo,Teh} = 0/10 = ,000% >Ditolak< {Bedak,SikatGigi,Softener} = 1/10 = 10,000% >Ditolak< {Bedak,SikatGigi,Teh} = 0/10 = ,000% >Ditolak< {Bedak,Softener,Teh} = 0/10 = ,000% >Ditolak< {Detergen,Gula,PastaGigi} = 0/10 = ,000% >Ditolak< {Detergen,Gula,SabunMandi} = 2/10 = 20,000% >Ditolak< {Detergen,Gula,Shampo} = 0/10 = ,000% >Ditolak< {Detergen,Gula,SikatGigi} = 0/10 = ,000% >Ditolak< {Detergen,Gula,Softener} = 2/10 = 20,000% >Ditolak< {Detergen,Gula,Teh} = 3/10 = 30,000% >Ditolak< {Detergen,PastaGigi,SabunMandi} = 2/10 = 20,000% >Ditolak< {Detergen,PastaGigi,Shampo} = 1/10 = 10,000% >Ditolak< {Detergen,PastaGigi,SikatGigi} = 3/10 = 30,000% >Ditolak< {Detergen,PastaGigi,Softener} = 2/10 = 20,000% >Ditolak< {Detergen,PastaGigi,Teh} = 0/10 = ,000% >Ditolak< {Detergen,SabunMandi,Shampo} = 1/10 = 10,000% >Ditolak< {Detergen,SabunMandi,SikatGigi} = 2/10 = 20,000% >Ditolak< {Detergen,SabunMandi,Softener} = 3/10 = 30,000% >Ditolak< {Detergen,SabunMandi,Teh} = 2/10 = 20,000% >Ditolak< {Detergen,Shampo,SikatGigi} = 1/10 = 10,000% >Ditolak< {Detergen,Shampo,Softener} = 2/10 = 20,000% >Ditolak< {Detergen,Shampo,Teh} = 0/10 = ,000% >Ditolak< {Detergen,SikatGigi,Softener} = 2/10 = 20,000% >Ditolak< {Detergen,SikatGigi,Teh} = 0/10 = ,000% >Ditolak< {Detergen,Softener,Teh} = 2/10 = 20,000% >Ditolak< {Gula,PastaGigi,SabunMandi} = 1/10 = 10,000% >Ditolak< {Gula,PastaGigi,Shampo} = 0/10 = ,000% >Ditolak< {Gula,PastaGigi,SikatGigi} = 1/10 = 10,000% >Ditolak< {Gula,PastaGigi,Softener} = 0/10 = ,000% >Ditolak< {Gula,PastaGigi,Teh} = 1/10 = 10,000% >Ditolak< {Gula,SabunMandi,Shampo} = 0/10 = ,000% >Ditolak< {Gula,SabunMandi,SikatGigi} = 1/10 = 10,000% >Ditolak< {Gula,SabunMandi,Softener} = 1/10 = 10,000% >Ditolak< {Gula,SabunMandi,Teh} = 4/10 = 40,000% >Ditolak< {Gula,Shampo,SikatGigi} = 0/10 = ,000% >Ditolak< {Gula,Shampo,Softener} = 0/10 = ,000% >Ditolak< {Gula,Shampo,Teh} = 0/10 = ,000% >Ditolak< {Gula,SikatGigi,Softener} = 0/10 = ,000% >Ditolak< {Gula,SikatGigi,Teh} = 1/10 = 10,000% >Ditolak< {Gula,Softener,Teh} = 2/10 = 20,000% >Ditolak< {PastaGigi,SabunMandi,Shampo} = 0/10 = ,000% >Ditolak< {PastaGigi,SabunMandi,SikatGigi} = 3/10 = 30,000% >Ditolak< {PastaGigi,SabunMandi,Softener} = 1/10 = 10,000% >Ditolak< {PastaGigi,SabunMandi,Teh} = 1/10 = 10,000% >Ditolak< {PastaGigi,Shampo,SikatGigi} = 1/10 = 10,000% >Ditolak< {PastaGigi,Shampo,Softener} = 1/10 = 10,000% >Ditolak< {PastaGigi,Shampo,Teh} = 0/10 = ,000% >Ditolak< {PastaGigi,SikatGigi,Softener} = 2/10 = 20,000% >Ditolak< {PastaGigi,SikatGigi,Teh} = 1/10 = 10,000% >Ditolak< {PastaGigi,Softener,Teh} = 0/10 = ,000% >Ditolak< {SabunMandi,Shampo,SikatGigi} = 0/10 = ,000% >Ditolak< {SabunMandi,Shampo,Softener} = 1/10 = 10,000% >Ditolak< {SabunMandi,Shampo,Teh} = 0/10 = ,000% >Ditolak< {SabunMandi,SikatGigi,Softener} = 1/10 = 10,000% >Ditolak< {SabunMandi,SikatGigi,Teh} = 1/10 = 10,000% >Ditolak< {SabunMandi,Softener,Teh} = 1/10 = 10,000% >Ditolak< {Shampo,SikatGigi,Softener} = 1/10 = 10,000% >Ditolak< {Shampo,SikatGigi,Teh} = 0/10 = ,000% >Ditolak< {Shampo,Softener,Teh} = 0/10 = ,000% >Ditolak< {SikatGigi,Softener,Teh} = 0/10 = ,000% >Ditolak<

4 Item set (L4)

************************

(5)

{Bedak,Detergen,Gula,Shampo} = 0/10 = ,000% >Ditolak< {Bedak,Detergen,Gula,SikatGigi} = 0/10 = ,000% >Ditolak< {Bedak,Detergen,Gula,Softener} = 0/10 = ,000% >Ditolak< {Bedak,Detergen,Gula,Teh} = 0/10 = ,000% >Ditolak< {Bedak,Detergen,PastaGigi,SabunMandi} = 0/10 = ,000% >Ditolak< {Bedak,Detergen,PastaGigi,Shampo} = 1/10 = 10,000% >Ditolak< {Bedak,Detergen,PastaGigi,SikatGigi} = 1/10 = 10,000% >Ditolak< {Bedak,Detergen,PastaGigi,Softener} = 1/10 = 10,000% >Ditolak< {Bedak,Detergen,PastaGigi,Teh} = 0/10 = ,000% >Ditolak< {Bedak,Detergen,SabunMandi,Shampo} = 1/10 = 10,000% >Ditolak< {Bedak,Detergen,SabunMandi,SikatGigi} = 0/10 = ,000% >Ditolak< {Bedak,Detergen,SabunMandi,Softener} = 1/10 = 10,000% >Ditolak< {Bedak,Detergen,SabunMandi,Teh} = 0/10 = ,000% >Ditolak< {Bedak,Detergen,Shampo,SikatGigi} = 1/10 = 10,000% >Ditolak< {Bedak,Detergen,Shampo,Softener} = 2/10 = 20,000% >Ditolak< {Bedak,Detergen,Shampo,Teh} = 0/10 = ,000% >Ditolak< {Bedak,Detergen,SikatGigi,Softener} = 1/10 = 10,000% >Ditolak< {Bedak,Detergen,SikatGigi,Teh} = 0/10 = ,000% >Ditolak< {Bedak,Detergen,Softener,Teh} = 0/10 = ,000% >Ditolak< {Bedak,Gula,PastaGigi,SabunMandi} = 0/10 = ,000% >Ditolak< {Bedak,Gula,PastaGigi,Shampo} = 0/10 = ,000% >Ditolak< {Bedak,Gula,PastaGigi,SikatGigi} = 0/10 = ,000% >Ditolak< {Bedak,Gula,PastaGigi,Softener} = 0/10 = ,000% >Ditolak< {Bedak,Gula,PastaGigi,Teh} = 0/10 = ,000% >Ditolak< {Bedak,Gula,SabunMandi,Shampo} = 0/10 = ,000% >Ditolak< {Bedak,Gula,SabunMandi,SikatGigi} = 0/10 = ,000% >Ditolak< {Bedak,Gula,SabunMandi,Softener} = 0/10 = ,000% >Ditolak< {Bedak,Gula,SabunMandi,Teh} = 1/10 = 10,000% >Ditolak< {Bedak,Gula,Shampo,SikatGigi} = 0/10 = ,000% >Ditolak< {Bedak,Gula,Shampo,Softener} = 0/10 = ,000% >Ditolak< {Bedak,Gula,Shampo,Teh} = 0/10 = ,000% >Ditolak< {Bedak,Gula,SikatGigi,Softener} = 0/10 = ,000% >Ditolak< {Bedak,Gula,SikatGigi,Teh} = 0/10 = ,000% >Ditolak< {Bedak,Gula,Softener,Teh} = 0/10 = ,000% >Ditolak< {Bedak,PastaGigi,SabunMandi,Shampo} = 0/10 = ,000% >Ditolak< {Bedak,PastaGigi,SabunMandi,SikatGigi} = 0/10 = ,000% >Ditolak< {Bedak,PastaGigi,SabunMandi,Softener} = 0/10 = ,000% >Ditolak< {Bedak,PastaGigi,SabunMandi,Teh} = 0/10 = ,000% >Ditolak< {Bedak,PastaGigi,Shampo,SikatGigi} = 1/10 = 10,000% >Ditolak< {Bedak,PastaGigi,Shampo,Softener} = 1/10 = 10,000% >Ditolak< {Bedak,PastaGigi,Shampo,Teh} = 0/10 = ,000% >Ditolak< {Bedak,PastaGigi,SikatGigi,Softener} = 1/10 = 10,000% >Ditolak< {Bedak,PastaGigi,SikatGigi,Teh} = 0/10 = ,000% >Ditolak< {Bedak,PastaGigi,Softener,Teh} = 0/10 = ,000% >Ditolak< {Bedak,SabunMandi,Shampo,SikatGigi} = 0/10 = ,000% >Ditolak< {Bedak,SabunMandi,Shampo,Softener} = 1/10 = 10,000% >Ditolak< {Bedak,SabunMandi,Shampo,Teh} = 0/10 = ,000% >Ditolak< {Bedak,SabunMandi,SikatGigi,Softener} = 0/10 = ,000% >Ditolak< {Bedak,SabunMandi,SikatGigi,Teh} = 0/10 = ,000% >Ditolak< {Bedak,SabunMandi,Softener,Teh} = 0/10 = ,000% >Ditolak< {Bedak,Shampo,SikatGigi,Softener} = 1/10 = 10,000% >Ditolak< {Bedak,Shampo,SikatGigi,Teh} = 0/10 = ,000% >Ditolak< {Bedak,Shampo,Softener,Teh} = 0/10 = ,000% >Ditolak< {Bedak,SikatGigi,Softener,Teh} = 0/10 = ,000% >Ditolak< {Detergen,Gula,PastaGigi,SabunMandi} = 0/10 = ,000% >Ditolak< {Detergen,Gula,PastaGigi,Shampo} = 0/10 = ,000% >Ditolak< {Detergen,Gula,PastaGigi,SikatGigi} = 0/10 = ,000% >Ditolak< {Detergen,Gula,PastaGigi,Softener} = 0/10 = ,000% >Ditolak< {Detergen,Gula,PastaGigi,Teh} = 0/10 = ,000% >Ditolak< {Detergen,Gula,SabunMandi,Shampo} = 0/10 = ,000% >Ditolak< {Detergen,Gula,SabunMandi,SikatGigi} = 0/10 = ,000% >Ditolak< {Detergen,Gula,SabunMandi,Softener} = 1/10 = 10,000% >Ditolak< {Detergen,Gula,SabunMandi,Teh} = 2/10 = 20,000% >Ditolak< {Detergen,Gula,Shampo,SikatGigi} = 0/10 = ,000% >Ditolak< {Detergen,Gula,Shampo,Softener} = 0/10 = ,000% >Ditolak< {Detergen,Gula,Shampo,Teh} = 0/10 = ,000% >Ditolak< {Detergen,Gula,SikatGigi,Softener} = 0/10 = ,000% >Ditolak< {Detergen,Gula,SikatGigi,Teh} = 0/10 = ,000% >Ditolak< {Detergen,Gula,Softener,Teh} = 2/10 = 20,000% >Ditolak< {Detergen,PastaGigi,SabunMandi,Shampo} = 0/10 = ,000% >Ditolak< {Detergen,PastaGigi,SabunMandi,SikatGigi} = 2/10 = 20,00% >Ditolak< {Detergen,PastaGigi,SabunMandi,Softener} = 1/10 = 10,000% >Ditolak<

{Detergen,PastaGigi,SabunMandi,Teh} = 0/10 = ,000% >Ditolak< {Detergen,PastaGigi,Shampo,SikatGigi} = 1/10 = 10,000% >Ditolak< {Detergen,PastaGigi,Shampo,Softener} = 1/10 = 10,000% >Ditolak< {Detergen,PastaGigi,Shampo,Teh} = 0/10 = ,000% >Ditolak< {Detergen,PastaGigi,SikatGigi,Softener} = 2/10 = 20,000% >Ditolak< {Detergen,PastaGigi,SikatGigi,Teh} = 0/10 = ,000% >Ditolak< {Detergen,PastaGigi,Softener,Teh} = 0/10 = ,000% >Ditolak< {Detergen,SabunMandi,Shampo,SikatGigi} = 0/10 = ,000% >Ditolak< {Detergen,SabunMandi,Shampo,Softener} = 1/10 = 10,000% >Ditolak< {Detergen,SabunMandi,Shampo,Teh} = 0/10 = ,000% >Ditolak< {Detergen,SabunMandi,SikatGigi,Softener} = 1/10 = 10,000% >Ditolak< {Detergen,SabunMandi,SikatGigi,Teh} = 0/10 = ,000% >Ditolak< {Detergen,SabunMandi,Softener,Teh} = 1/10 = 10,000% >Ditolak< {Detergen,Shampo,SikatGigi,Softener} = 1/10 = 10,000% >Ditolak< {Detergen,Shampo,SikatGigi,Teh} = 0/10 = ,000% >Ditolak< {Detergen,Shampo,Softener,Teh} = 0/10 = ,000% >Ditolak< {Detergen,SikatGigi,Softener,Teh} = 0/10 = ,000% >Ditolak< {Gula,PastaGigi,SabunMandi,Shampo} = 0/10 = ,000% >Ditolak< {Gula,PastaGigi,SabunMandi,SikatGigi} = 1/10 = 10,000% >Ditolak< {Gula,PastaGigi,SabunMandi,Softener} = 0/10 = ,000% >Ditolak< {Gula,PastaGigi,SabunMandi,Teh} = 1/10 = 10,000% >Ditolak< {Gula,PastaGigi,Shampo,SikatGigi} = 0/10 = ,000% >Ditolak< {Gula,PastaGigi,Shampo,Softener} = 0/10 = ,000% >Ditolak< {Gula,PastaGigi,Shampo,Teh} = 0/10 = ,000% >Ditolak< {Gula,PastaGigi,SikatGigi,Softener} = 0/10 = ,000% >Ditolak< {Gula,PastaGigi,SikatGigi,Teh} = 1/10 = 10,000% >Ditolak< {Gula,PastaGigi,Softener,Teh} = 0/10 = ,000% >Ditolak< {Gula,SabunMandi,Shampo,SikatGigi} = 0/10 = ,000% >Ditolak< {Gula,SabunMandi,Shampo,Softener} = 0/10 = ,000% >Ditolak< {Gula,SabunMandi,Shampo,Teh} = 0/10 = ,000% >Ditolak< {Gula,SabunMandi,SikatGigi,Softener} = 0/10 = ,000% >Ditolak< {Gula,SabunMandi,SikatGigi,Teh} = 1/10 = 10,000% >Ditolak< {Gula,SabunMandi,Softener,Teh} = 1/10 = 10,000% >Ditolak< {Gula,Shampo,SikatGigi,Softener} = 0/10 = ,000% >Ditolak< {Gula,Shampo,SikatGigi,Teh} = 0/10 = ,000% >Ditolak< {Gula,Shampo,Softener,Teh} = 0/10 = ,000% >Ditolak< {Gula,SikatGigi,Softener,Teh} = 0/10 = ,000% >Ditolak< {PastaGigi,SabunMandi,Shampo,SikatGigi} = 0/10 = ,000% >Ditolak< {PastaGigi,SabunMandi,Shampo,Softener} = 0/10 = ,000% >Ditolak< {PastaGigi,SabunMandi,Shampo,Teh} = 0/10 = ,000% >Ditolak< {PastaGigi,SabunMandi,SikatGigi,Softener} = 1/10 = 10,000% >Ditolak< {PastaGigi,SabunMandi,SikatGigi,Teh} = 1/10 = 10,000% >Ditolak< {PastaGigi,SabunMandi,Softener,Teh} = 0/10 = ,000% >Ditolak< {PastaGigi,Shampo,SikatGigi,Softener} = 1/10 = 10,000% >Ditolak< {PastaGigi,Shampo,SikatGigi,Teh} = 0/10 = ,000% >Ditolak< {PastaGigi,Shampo,Softener,Teh} = 0/10 = ,000% >Ditolak< {PastaGigi,SikatGigi,Softener,Teh} = 0/10 = ,000% >Ditolak< {SabunMandi,Shampo,SikatGigi,Softener} = 0/10 = ,000% >Ditolak< {SabunMandi,Shampo,SikatGigi,Teh} = 0/10 = ,000% >Ditolak< {SabunMandi,Shampo,Softener,Teh} = 0/10 = ,000% >Ditolak< {SabunMandi,SikatGigi,Softener,Teh} = 0/10 = ,000% >Ditolak< {Shampo,SikatGigi,Softener,Teh} = 0/10 = ,000% >Ditolak<

Dan seterusnya hingga 9 Item Set (L9)

Daftar Interesting Rules :

*******************************

(6)

Gambar. 3 Hasil Perhitungan Frequent Item Set

IV.

K

ESIMPULAN

Dari hasil penjelasan dan uraian sebelumnya, dapat

disimpulkan bahwa :

1)

Algoritma apriori telah berhasil diterapkan untuk melihat

aturan asosiasi antar produk pada transaksi yang terjadi di

database penjualan pada perusahan retail.

2)

Untuk mengimplementasikan algoritma apriori untuk

menemukan aturan asosiasi produk dalam aplikasi seperti

yang kami bangun diperlukan penyesuaian tabel dan

kolom dari database yang sudah ada.

3)

Kecendrungan pola yang terbentuk dari Association rule

Mining dari percobaan diatas adalah terdapat pola jika

pelanggan membeli Detergen maka dia juga akan

membeli Sabun Mandi, begitu pula jika pelanggan

membeli Detergen maka di juga akan membeli Softener.

Demikian pula terdapat pola Pembelian pelanggan yang

akan membeli Gula sekaligus Teh. Hal ini berguna untuk

menentukan tata letak dan pengelompokan barang yang

akan dijual di perusahaan retail.

D

AFTAR

P

USTAKA

[1] Abidi dan Yu-N, 2000, A Convergence of Knowledge Management and Data mining: Towards ‘Knowledge-Driven’ Strategic Services. 3rd

International Conference on the Practical Applications of Knowledge Management (PAKeM’2000), April 12-14 2000, Manchester. [2] Berry, Michael J.A dan Linoff , Gordon S., 2004, Data mining

Techniques For Marketing, Sales, Customer RelationshipManagement Second Editon, Wiley Publishing, Inc.

[3] Larose , Daniel T, 2005, Discovering Knowledge in Data: An Introduction to Data mining, John Willey & Sons. Inc

[4] Ponniah, P., 2001, Datawarehouse Fundamentals : A comprehensive Guide for IT Professional, John Willey & Sons. Inc

[5] Pramudiono, I., 2006, Apa itu data mining?, http://datamining.japati.net/cgi-bin/

indodm.cgi?bacaarsip&1155527614&artikel, tanggal terakhir akses 16 Januari 2007

[6] Srikant, R ., Vu, Q., dan Agrawal R., 1997, Mining Association rules with Item Constraints, www.aaai.org

[7] Turban, E., dkk, 2005, Decicion Support Systems and Intelligent Systems,Andi Offset.

Gambar

Gambar. 1  Ilustrasi Algoritma Apriori
Gambar 2 dibawah ini adalah tampilan hasil running program aplikasi apriori. untuk mengimplementasikan algoritma
Gambar. 3  Hasil Perhitungan Frequent Item Set

Referensi

Dokumen terkait

Keberhasilan pelaksanaan kegiatan Diseminasi Produk Teknologi ke Masyarakat, Ditjen Risbang (Direktorat Penguatan Riset dan Pengembangan) dapat dicapai melalui koordinasi

Berdasarkan struktur biaya usahatani padi sawah baik pada MH maupun MK pada petani SL-PTT maupun non SL- PTT ada beberapa temuan yang sejalan dengan hasil penelitian Nurasa

Jika yang dimaksud beliau dengan pluralisme sosial adalah sikap menerima pluralitas sosial dengan cara toleransi dan bergaul dengan akur dan damai, maka yakinlah cita-cita dakwah

Selain nilai-nilai budaya tersebut ada factor lain yang mendorong masyarakat Hindu Bali dapat berintergrasi dengan baik dengan masyarakat Tionghoa penganut Buddha, yaitu

Pemerintah Kabupaten Siak juga memanfaatkan City Branding sebagai salah satu strategi promosi dalam meningkatkan daya tarik pariwisata daerahnya, yakni melalui “Siak The

lapangan khususnya menyangkut keterbukaan kegiatan, keterbukaan anggaran, dan dukungan kebijakan petugas Perhutani di lapangan dalam kerjasama kegiatan teknis

Dari hasil penelitian dokumentasi pengkajian nyeri menggunakan comfort scale pada pasien dengan kesadaran delirium sampai dengan koma yang menggunakan ventilator

Nilai TSS pada perlakuan eceng gondok setiap minggu mengalami peningkatan dimana kandungan yang tertinggi terdapat pada minggu keenam yaitu sebesar 56,063 mg/L, sedangkan