BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Tingkat kepercayaan terhadap bisnis di kalangan pelaku usaha kecil menengah
(UKM) di Indonesia terus meningkat. Tren ini seiring dengan pulihnya optimisme
pelaku usaha kecil di Asia maupun dunia sebelum masa krisis melanda. Menurut
Tjoeng (2010) head of business banking (HSBC) Indonesia mengatakan pelaku usaha
kecil siap meningkatkan bisnisnya. Hasil survei menunjukkan bahwa pelaku usaha
kecil memiliki kepercayaan yang lebih tinggi terhadap prospek perekonomian
Indonesia pada enam bulan mendatang. Lebih dari setengah responden percaya
bahwa ekonomi Indonesia akan stabil bahkan meningkat. Sebesar 70 persen
responden berpandangan bahwa ekonomi Indonesia akan tumbuh di level yang sama
atau meningkat. Jumlah UKM yang optimis ini naik dari tahun 2009, menunjukkan
bahwa semakin banyak pelaku bisnis yang percaya akan prospek perekonomian di
tahun 2010, (mail.waspada.co.id/index.php:pengusaha-ukm-makin-optimis).
Usaha Kecil Menengah (UKM) juga mampu menurunkan tingkat pengangguran
di Indonesia. Hasil statistik yang dilakukan BPS menunjukan bahwa tingkat
pengangguran terbuka pada Februari 2014 sebesar 5,70%, turun dari Agustus 2013
yang sebesar 6,17%. Pertumbuhan dan perkembangan kualitas sumber daya manusia
itu sendiri, merupakan suatu kewajiban yang harus dipenuhi, bukan hanya dari negara
rakyatnya sendiri juga harus turut serta membantu mempercepat pertumbuhan dan
perkembangan kualitas diri mereka sendiri. Berita resmi statistik
(www.wikipedia.org/wiki?list_of_countries_by_population)
Semakin banyak yang membuka usaha dari waktu ke waktu, banyak di antara
para pengusaha tersebut mampu bertahan dan bahkan berkembang. Pada saat
mengawali usaha, pendiri bukan hanya harus memiliki modal yang sangat besar,
tetapi harus menjadi pemimpin yang mampu mengelola usaha tersebut dengan
mengetahui segala pengetahuan akan bisnisnya, dengan demikian dapat tercapainya
suatu keberhasilan usaha dari bisnis tersebut. Di samping itu wirausaha sebagai
individu yang dituntut memiliki kemauan kerja yang keras dan didorong suatu
motivasi yang tinggi untuk mencapai keberhasilan usahanya, (Ranto, 2007:22).
Setiap pengusaha berkeinginan para karyawannya bekerja dengan baik dan
benar, mengikuti segala “aturan main” yang telah dibuat oleh pemilik usaha.
Karyawan yang baik adalah karyawan yang mampu bertanggung jawab atas
pekerjaannya. Pekerjaan terlaksana dengan baik, tepat waktu, hasil yang dicapai
memuaskan tentu bukan hanya disebabkan karena karyawan tetapi peran pemimpin
juga ikut di dalamnya.
Pemimpin merupakan penggerak kegiatan didalam perusahaan atau organisasi
untuk kearah kesuksesan yang akan dan ingin dicapai (Lako, 2004:177). Dalam
tercipta kerjasama yang baik didalam pekerjaan dan mengatasi segala hambatan dan
rintangan.
Kepemimpinan menurut Stephen (2002:135) adalah kemampuan untuk
mempengaruhi suatu kelompok untuk mencapai tujuan. Dalam suatu organisasi
kepemimpinan merupakan faktor yang sangat penting dalam menentukan pencapaian
tujuan yang telah ditetapkan oleh organisasi. Kepemimpinan merupakan titik sentral
dan penentu kebijakan dari kegiatan yang akan dilaksanakan dalam organisasi.
Menurut Tjiharjadi (2012:22), pengaruh kepemimpinan yang diterapkan
dalam perusahaan mengindikasikan tanda keberhasilan pada masing-masing usaha.
Setiap orang memiliki kepemimpinan yang berbeda-beda, Kepemimpinan yang
berhasil yaitu berawal dari efektifitas, pengambilan keputusan, kreatifitas, dinamis,
perubahan, memiliki inspirasi dan menjalankan visi.
Kepemimpinan yang baik akan memperlihatkan suatu keterkaitan bahwa
keberhasilan atau kegagalan suatu usaha dalam mencapai tujuannya berhubungan
dengan seorang pemimpin. Kemampuan yang dimiliki oleh seorang pemimpin dapat
memberikan pengaruh bagi karyawan untuk melakukan pekerjaan sesuai dengan
standar kerja yang telah ditetapkan dan dikehendaki oleh pemilik usaha dalam upaya
mencapai tujuan yang telah direncanakan.
Keberhasilan usaha kecil dan menengah di Indonesia tidak serta merta harus
selalu dipuji dan dibanggakan, akan tetapi pemerintah juga harus menjaga kinerja dari
penurunan penjualan yang cepat kemudian mati dengan datangnya usaha kecil lainya.
Keberhasilan usaha merupakan salah satu tujuan yang harus dicapai oleh setiap
wirausahawan. Keberhasilan usaha dalam hal ini di indikasikan dalam lima hal yaitu
jumlah penjualan meningkat, hasil produksi meningkat, keuntungan atau profit
bertambah, perkembangan dan pertumbuhan usaha berkembang cepat dan
memuaskan.
Ukuran keberhasilan usaha dalam menerapkan strategi pemasarannya adalah
mampu memberikan kepuasan kepada pelanggan. Semakin banyak pelanggan yang
menerima produk atau jasa yang ditawarkan maka semakin puas, dan ini berarti
strategi yang dijalankan sudah cukup berhasil. Ukuran mampu meraih pelanggan
sebanyak mungkin hanya merupakan salah satu ukuran bahwa strategi yang
dijalankan sudah cukup baik. Masih ada lagi ukuran lainnya, misalnya tingkat laba
yang di peroleh dan ukuran lainnya, (Kasmir, 2006:172).
Minuman khas kota Medan ini biasa disebut Teh Susu Telur (TST), adalah jenis
minuman yang sangat familiar di kota Medan, bahkan sangat mudah ditemukan di
sekitar kota Medan. Sesuai dengan namanya bahan yang digunakan untuk membuat
TST ini adalah teh, susu, dan telur yang diracik hingga kemudian menjadi segelas
minuman yang nikmat dan konon katanya mampu menambah atau membantu
memulihkan tenaga yang lemah karena aktifitas, jadi bisa dibilang minuman ini
adalah jamu yang enak dan tidak pahit, untuk jenis telur yang digunakan dalam
kampung, telur yang digunakan adalah kuningnya saja karena untuk mengurangi bau
amis pada minuman tersebut, minuman ini sangat mudah ditemukan di sepanjang
Jalan Halat, karena mayoritas usaha yang dijalankan di sepanjang Jalan Halat adalah
warung Teh Susu Telur (TST).
Dengan melakukan survei lapangan ke delapan belas (18) warung Teh Susu
Telur (TST) di jalan Halat Medan, bahwa terlihat jelas banyaknya pengunjung setiap
hari, peniliti mengambil fenomena bahwa seluruh usaha kecil warung TST di jalan
Halat Medan ramai pengunjung untuk membeli minuman teh susu telur (TST), juga
melihat dari banyak nya usaha kecil warung Teh Susu Telur (TST) dijalan Halat
Medan.
Berdasarkan hal ini lah yang juga mendorong peneliti untuk memilih warung
teh susu telur (TST) sebagi sampel penelitian, mengapa usaha ini banyak ditemukan
di jalan Halat Medan dan ramai pengunjung setiap hari. Adapun data warung Teh
Susu Telur (TST), jumlah rata-rata pengunjung setiap hari, tahun berdiri dan lama
usaha pada usaha kecil warung Teh Susu Telur (TST) di sepanjang jalan Halat
Medan, antara lain:
TABEL 1.1
Data Warung Teh Susu Telur (TST) di Jalan Halat Medan
7 Bangbay TST & Café 61.4 5 2010
Sumber: Hasil penelitian, 2015
Pada TABEL 1.1, dapat diketahui usaha dengan jumlah rata-rata pengunjung
terbanyak yaitu 68,6 orang yaitu terdapat pada usaha De’Doga TST dan jumlah
rata-rata pengunjung terendah yaitu 37,1 orang yaitu terdapat pada usaha Raja TST. Pada
tahun berdiri, usaha yang paling lama berdiri pada tahun 2000, sedangkan usaha yang
baru berdiri pada tahun 2012.
TABEL 1.2
Analisis deskriptif Warung Teh Susu Telur (TST) Di Jalan Halat Medan
No. Uraian Kategori Jumlah
Nominal 100%
1 Rata-rata Pengunjung
Pada TABEL 1.2 menjelaskan bahwa dari delapan belas usaha warung teh susu
telur (TST) di jalan Halat Medan, terlihat rata – rata pengunjung dengan jumlah 30 –
40 orang sebesar 16,5 %, jumlah 40 – 50 orang sebesar 33 %, dan di atas 50 orang
sebesar 49,5 %. Dari segi lama usaha, 3 – 4 tahun sebesar 5,5 %, 4 – 5 tahun sebesar
27,5 % dan di atas 5 tahun sebesar 66 %. Dari uraian tahun berdiri, tahun 2000 –
2005 sebesar 27,5 %, 2005 – 2010 sebesar 44 %, dan di atas 2010 sebesar 27,5 %.
Dapat dilihat pada diagram rata – rata pengunjung dari delapan belas usaha TST di
jalan Halat Medan, di bawah ini:
Diagram 1.1
Data Rata – rata Pengunjung
Warung Teh Susu Telur (TST) di Jalan Halat Medan
Diagram 1.2
Perkembangan Usaha Warung Teh Susu Telur (TST) Di Jalan Halat Medan
Sumber: Hasil Penelitian, 2015
Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk mengetahui apakah
pengaruh kepemimpinan yang terdiri dari efektifitas, pengambilan keputusan,
kreatifitas, dinamis, perubahan, memiliki inspirasi dan menjalankan visi
mempengaruhi keberhasilan usaha kecil warung teh susu telur, sehingga penulis
memutuskan untuk membuat penelitian yang berjudul “Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Keberhasilan Usaha Pada Usaha Kecil Warung Teh Susu Telur (TST) di Jalan Halat Medan”.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian di atas, dapat dirumuskan masalah
penelitian sebagai berikut: “Bagaimana pengaruh kepemimpinan yang terdiri dari
efektifitas, pengambilan keputusan, kreatifitas, dinamis, perubahan, memiliki
inspirasi dan menjalankan visi terhadap keberhasilan usaha pada usaha kecil warung
1.3 Tujuan penelitian
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang telah diuraikan maka
tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh
kepemimpinan terhadap keberhasilan usaha pada usaha kecil warung TST di Jalan
Halat Medan dan Mengetahui tujuan yang ingin dicapai pemilik usaha dalam
menjalankan usaha kecil tersebut.
1.4 Manfaat penelitian
Adapun manfaat penelitian yang penulis harapkan adalah:
1. Wirausaha
Sebagai sumber informasi untuk menjadi pertimbangan bagi para pemilik
usaha dalam memecahkan berbagai masalah, terutama yang berkaitan
dengan kepemimpinan.
2. Bagi penulis
Memberikan konstribusi bagi pemikiran untuk dapat menambah wawasan
dan pengetahuan penulis mengenai kepemimpinan yang berhasil dalam
berwirausaha.
3. Bagi peniliti lain
Sebagai bahan referensi yang nantinya dapat memberikan perbandingan