• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II DASAR TEORI 2.1 Umum - Analisa Kualitas Video Call Menggunakan Perangkat NSN Flexi Packet Radio (Aplikasi Pada Laboratorium Sistem Komunikasi Radio FT-USU)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB II DASAR TEORI 2.1 Umum - Analisa Kualitas Video Call Menggunakan Perangkat NSN Flexi Packet Radio (Aplikasi Pada Laboratorium Sistem Komunikasi Radio FT-USU)"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II DASAR TEORI

2.1 Umum

Dalam perkembangan teknologi komunikasi, dimana tuntutan kebutuhan

pelayanan bagi pengguna jasa komunikasi makin tinggi, dalam penyampainan ide

dan pendapat tidak hanya audio saja akan tetapi diperlukan juga visualnya, oleh

karena itu dibutuhkan komunikasi yang dapat mengirimkan audio visualnya.

Video call memakai telekomunikasi suara dan video untuk membawa orang ke tempat berbeda dalam waktu yang bersamaan untuk pertemuan. Ini bisa

sama sederhananya dengan percakapan diantara dua orang di jabatan pribadi

(titik-ke-titik) atau melibatkan beberapa tempat (multi-titik) dengan lebih dari satu

orang di kamar besar di tempat berbeda. Saat ini video call sudah banyak digunakan dalam berbagai bidang kehidupan. Misalnya, untuk bisnis, pendidikan,

militer dan lain sebagainya. Di dalam pendidikan video conference ini digunakan

untuk keperluan pendidikan jarak jauh, yang dapat dimanfaatkan untuk

memberikan materi pelajaran dari Guru / Dosen / Instruktur kepada siswa / anak

didik yang tidak terbatas oleh tempat dan jarak [1].

2.2 Pengertian Video Call

Video Call adalah

video (gambar) sekaligus suara yang ditransmisikan. Fungsi telepon video sebagai

alat komunikasi antara satu orang dengan orang yang lainnya secara

(2)

karena melalui telepon video, komunikasi bisa dilakukan dengan menggunakan

bahasa isyarat melalui layanan video tersebut. Begitu juga untuk orang-orang

yang berada di tempat lain yang jauh dan ingin berkomunikasi dengan orang yang

berada ditempat lain yang jauh pula. Telepon video dapat digunakan sebagai alat

yang dapat menyalurkan gambar serta suara dalam bentuk video sehingga terlihat

seperti nyata.

Dunia teknologi informasi dan telekomunikasi semakin canggih dan pesat

dengan adanya perkembangan internet. Saat ini teknologi informasi dan

telekomunikasi sudah tidak dapat dipisahkan dari kehidupan sehari-hari dan sudah

menjadi kebutuhan untuk memenuhi dan mendukung berbagai macam kegiatan,

baik individu maupun organisasi.

Dengan teknologi, setiap orang dapat mengakses dan mendapat informasi

secara cepat, tanpa mengenal batas-batas wilayah dan batasan waktu. Ini

menyebabkan informasi menjadi sesuatu yang berharga dan sangat dibutuhkan

guna mengambil keputusan, terutama dalam kegiatan bisnis.

Mulanya, informasi ataupun data yang dilewatkan melalui piranti

teknologi informasi, internet, masih sebatas karakter teks yang direpresentasikan

melalui ASCI code dan gambar yang terdiri dari bit-bit gambar . Sedangkan suara atau voice mulanya dilewatkan melalui jaringan kabel telepon ataupun sinyal seluler. Hal ini membuat data yang berupa suara dan karakter masih terpisah.

(3)

Gambar 2.1 Hubungan Teknologi VideoCall sederhana

Oleh karena itu, muncul konsep agar gambar dan suara dapat dikirimkan

sehingga merepresentasikan sumber suara yang dapat dilihat secara jarak jauh dan

bersifat lebih dinamis dan real time saat digunakan. Konsep inilah yang merupakan cikal bakal lahirnya videophone yang kemudian dikenal di masyarakat sebagai Video Call. Video Call merupakan layanan untuk komunikasi suara di mana kedua pihak dapat saling melihat tampilan wajah lawan bicaranya. Video Call sudah mulai diminati pelanggan dalam 2 tahun belakangan ini. Perkembangan teknologi komunikasi yang semakin canggih membuat jarak yang

jauh dibuat seakan-akan sangat dekat didukung dengan perangkat gadget yang

juga mumpuni. Layanan Video Call dapat membuat penggunanya bertatap muka langsung dan berkomunikasi melalui layar komputer dan layar ponsel [2].

2.3

(4)

2.3.1

Awalnya, Video Call berbentuk fisik seperti monitor komputer yang diintegrasikan dengan telepon kabel, sehingga panggilan maupun komunikasi

jarak jauh yang akan dilakukan membutuhkan perangkat yang cukup banyak dan

tidak fleksibel.

Seiring dengan perkembangan teknologi, terutama teknologi internet,

suara dan gambar yang sering disebut video dapat ditransmisikan melalui jaringan

internet, sehingga biaya menjadi lebih murah. Hal inilah yang menjadi konsep,

internet dapat dimanfaatkan untuk berkomunikasi secara real time, dua arah dan menyajikan gambar dan suara secara bersamaan. Perangkat yang dibutuhkan pun

menjadi semakin lebih praktis. Sekarang, orang tinggal menyambungkan

komputer yang memiliki fasilitas video input seperti webcam, video output

(monitor), audio input (mikrofon) dan audio output (loudspeaker) dengan jaringan internet atau WAN untuk bisa berkomunikasi secara langsung dan real time serta bertatap muka meskipun jarak jauh [1].

Komunikasi via Video Call yang dibangun melalui jaringan internet memanfaatkan protokol internet atau IP. Selain itu, Video Call dapat pula diatur agar komunikasi hanya terjadi pada jaringan lokal tanpa menghubungkannya

dengan internet (cloud).

Komponen yang diperlukan untuk membangun komunikasi melalui Video Call terdiri dari lapisan internet dan aplikasi serta antar muka pengguna. Pada lapisan aplikasi dan antar muka pengguna terdapat kamera dan mikrofon sebagai

perangkat inputan gambar dan suara. Inputan ini akan ditransmisikan melalui

(5)

dapat dilewatkan di jaringan dan diatur dengan standar protokol yang digunakan.

Untuk komponen yang membangun komunikasi dengan Video Call dapat dilihat di Gambar 2.2 [1].

Gambar 2.2 Arsitektur Jaringan Video Call

Komunikasi melalui internet tentunya membutuhkan aplikasi yang dapat

menjadi antar muka pengguna dengan komputer seperti penjelajah web (web browser) atau aplikasi yang menyediakan fitur Video Call, seperti Yahoo! Messenger, BeeMessenger, Skype dan lain sebagainya. Aplikasi-aplikasi tersebut

dapat diunduh secara gratis maupun berbayar di internet dan penggunaannya pun

saat ini sangat luas dari kepentingan pribadi sampai kepentingan bisnis.

2.3.2

Sekarang manusia cenderung mobile dan dinamis dalam aktivitas dan kegiatannya. Hal ini menyebabkan segala bentuk komunikasi sudah beralih pada

(6)

dengan perkembangan teknologi wireless atau nirkabel yang lebih fleksibel serta mudah dibangun dan dikonfigurasikan.Teknologi seluler yang merupakan bagian

dari teknologi nirkabel telah merambah dari pengiriman suara, data dan akhirnya

sampai pada gambar bergerak (video) [2].

Video Call melalui telepon seluler sering disalah artikan dengan 3G. 3G adalah singkatan dari istilah dalam bahasa Inggris: third-generation technology. Istilah ini umumnya digunakan mengacu kepada perkembangan teknologi telepon

nirkabel (wireless). 3G ini difasilisasi oleh penyelenggara telepon genggam (celluler provider) sedangkan Video Call adalah panggilan telepon Video yang dapat dilakukan dengan jaringan 3G, sehingga penelepon dan penerima bisa saling

bertatap muka.

Perkembangan dan penyebaran Video Call melalui telepon mulai meluas, Karena hampir semua telepon seluler yang mendukung jaringan UMTS dapat

melakukan panggilan video dengan fasilitas kamera yang menjadi perangkat

input.

2.4 Design Jaringan Aplikasi Video Call

Didalam jaringan aplikasi video call saudara harus lebih jeli melihat hal – hal

yang menjadi kunci faktor dari keberhasilan jaringan aplikasi video call itu

sendiri. Faktor – faktornya antara lain Video, Audio, Codec, Bandwidth, Resolition

(7)

2.4.1 Video

Untuk melakukan video call, digunakan webcam sebagai data sumber yang akan dikirimkan. Webcam memiliki resolusi pengambilan gambar, dan resolusi antar satu webcam dengan webcam yang lain dapat bervariasi. Dahulu, webcam

masih memiliki resolusi yang kecil, misalnya 160x120. Namun sekarang sudah

ada webcam yang memiliki resolusi beberapa megapixel. Semakin besar ukuran resolusi semakin besar pula jumlah data yang dikirimkan, sehingga bandwidth

yand diperlukan juga semakin besar. Oleh karena itu, jarang sekali dilakukan

conference dengan ukuran resolusi yang besar. Umumnya ukuran resolusi yang digunakan untuk video conference adalah 320x240.

Selain itu, hal yang berpengaruh pada ukuran data adalah frame rate.

Frame rate adalah jumlah gambar yang dikirimkan tiap detik. Misalkan ukuran gambar 320x240 dengan 30 frame per second (fps), jumlah piksel yang dikirimkan tiap detiknya adalah 320x240x30 = 2.304.000 piksel. Jika frame rate

15 fps, jumlah piksel yang dikirimkan tiap detiknya berkurang drastis menjadi

1.152.000 piksel, dengan demikian dapat menghemat bandwidth. Namun jika

frame rate diturunkan video yang dihasilkan tidak akan lancar seperti video dengan frame rate yang tinggi [3].

2.4.2 Audio

Untuk melakukan video call, digunakan sebuah microphone untuk input audio. Sama halnya dengan data video terdapat faktor yang dapat mempengaruhi

ukuran data yang dikirimkan, misalnya sampling rate (dalam satuan kHz) dan

(8)

streaming ini lebih kecil dibandingkan dengan data video. Sebuah data audio yang

tidak dikompres menghasilkan data sebesar 5 megabyte per channel per menit. Tetapi, masih dimungkinkan jika input dari device ingin dikompres sehingga lebih menghemat bandwidth yang ada. Gambar 2.4 memeperlihatkan proses konversi gelombang analog ke digital [3].

Gambar 2.3 Konversi analog ke digital

2.4.3 Codec

Coding/Decoding yang mana merupakan otak dari system. Dan keberhasilan dari komunikasi visual sangatlah tergantung dari perangkat ini.

Gambar 2.4 memperlihatkan beberapa model codec [1].

Gambar 2.4 Beberapa Model Codec

CODEC merupakan sebuah proses mengubah data suara yang

dikonfersikan dalam bentuk data digital dan kemudian ditransmisikan dan

(9)

digunakan untuk penghematan bandwith. CODEC tersedia dalam bentuk open source dan non-open source.

CODEC adalah teknologi yang memaketkan data voice ke dalam format

data lain dengan perhitungan matematis tertentu sehingga menjadi lebih teratur

dan mudah dipaketkan. Dengan menggunakan CODEC tertentu bandwidth dapat

dihemat. Namun risikonya suara dapat menjadi kurang jernih atau berubah warna

suaranya. Apabila mengejar kualitas suara yang baik, jernih, dan tidak berubah

warna suaranya, dibutuhkan CODEC dengan perhitungan matematis yang minim.

Konsekuensinya kebutuhan bandwidth meningkat.

CODEC dengan bandwidth terboros adalah G.711, menghabiskan

bandwidth sekitar 87 kbps. Sebaliknya, CODEC yang paling hemat dan umum

digunakan adalah G.723.1, menghabiskan bandwidth sekitar 22 kbps. CODEC

lain yang umum digunakan karena suaranya yang lebih jernih dari pada G.723.1,

tetapi bandwidth-nya jauh lebih kecil dibanding G.711 adalah G.729. CODEC ini

menghabiskan bandwidth sekitar 24 kbps. Adapun CODEC lain yang umum dan

gratis adalah GSM dan iLBC yang menghabiskan bandwidth sekitar 29 – 31

kbps.Tabel 2.1 menunjukkan perbandingan bit rate codec [5]. Tabel 2.1 Perbandingan Bit Rate Codec

Codec Algoritma Bit Rate (Kbps)

ITU G.721 PCM (Pulse Code

ITU G.726 ADPCM (Adaptive

Differential Pulse Code Modulation)

16, 24, 32 dan 40

(10)

Tabel 2.1 lanjutan

Codec Algoritma Bit Rate (Kbps)

ITU G.728 LD – CELP (Low – Delay Code Excited Linear

Prediction)

16

ITU G.729 CS-ACELP (Conjugate Structure Algebraic –

Code Excited Linear Prediction)

8

ILBC Internet Low Bitrate Codec

13, 33 dan 15, 20

GSM – Full Rate RPE-LTP(Regular Pulse Excitation Long – term

Prediction)

13

GSM – Enchanced Full ACELP (Algebraic Code Excited Linear Prediction)

Speex CELP (Code Excited Linear Prediction)

2.15 – 44.2

2.4.4 Bandwidth

Persyaratan lain yang perlu diperhatikan dalam melakukan komunikasi

melalui Video Call adalah masalah bandwidth atau kecepatan transmisi data. Semakin kecil bandwidth yang disediakan untuk komunikasi, semakin rendah pula kecepatan transfer data dan kualitas gambar video yang sedang berlangsung juga buruk atau samar.

Sebuah kapasitas transmisi medium menuju pada transmit info (video, audio

& data). Bila digambarkan aliran telpon itu sebagai pipa air, bandwidth adalah

ukuran dari pipa itu sendiri sedangkan isi yang mengalir didalamnya adalah

(11)

komunikasi sebagai pipa air diperlihatkan pada gambar 2.5. Untuk video call di rekomendasikan 384 Kbps untuk bisa dihasilkan kualitas yang lebih baik. Namun

saat ini telah banyak perangkat video call yang dapat berkomunikasi dengan hanya menghasilkan kurang dari 128 Kbps bahkan sampai pada bandwidth 64

Kbps [3].

Gambar 2.5 Penggambaran aliran komunikasi sebagai pipa air

2.4.5 Resolusi

Resolusi sering digunakan sebagai jumlah pixel dalam pencitraan gambar digital. Sebuah gambar dengan tinggi sejumlah N pixel dan lebar M pixel, dapat

memiliki resolusi garis yang kurang dari itu. Namun, jika jumlah pixel digunakan

sebagai pengukur resolusi, metode yang digunakan adalah mengambil dua buah

bilangan bulat yang menunjukkan berapa pixel tinggi gambar tersebut dan berapa

pixel lebarnya, kemudian mengalikan angka ini, dan membaginya dengan satu

juta untuk mendapatkan angka megapixel. Jenis – jenis resolusi video

diperlihatkan pada gambar 2.6 [4].

Persepsi resolusi dimana hubungan antara resolusi adalah pada ukurannya.

Biasanya penggambaran pada penulisannya adalah dot atau pixel. Berikut ini

(12)

- HD

Sebuah standarisasi yang dimanfaatkan sistem televisi digital.

- XGA

Standarisasi grafik resolusi tinggi yang di perkenalkan oleh IBM.

Gambar 2.6 Resolusi video

Semakin besar resolusi yang dipakai maka semakin besar bandwidth yang

dipakai, hal ini diperlihatkan Gambar 2.7 [3].

(13)

2.4.6 Frame Rate

Frame rate adalah Jumlah bingkai gambar atau frame yang ditunjukkan setiap detik dalam membuat gambar bergerak; diwujudkan dalam satuan fps

(frames per second), makin tinggi angka fps-nya, semakin mulus gambar

bergeraknya. Game dan film, biasanya tinggi fps-nya.

Pengkodean video merupakan salah satu cara untuk mengatasi permasalahan

mengenai tingginya bit rate yang harus disediakan untuk proses transmisi dan

penyimpanan dari data video digital. Salah satu standar pengkodean video adalah

ITU-T G.1010 yang mendefinisikan pengkodean video untuk target bit rate 64

kbps hingga 1024 kbps. Dalam pengkodean ITU-T G.1010, dilakukan kompresi

intraframe melalui transform coding dan kompresi interframe melalui motion

compensation.

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh variasi frame rate

sebagai salah satu teknik kompresi interframe pada input encoder sekaligus

sebagai mekanisme rate control pada pengkodean video ITU-T G.1010 dengan bit

rate tetap. Hasil penelitian dan analisis yang dilakukan meliputi jumlah bit pada

proses pengkodean, kualitas pengkodean secara obyektif dengan penghitungan

peak-to-peak signal to noise ratio (PSNR), dan kualitas pengkodean secara

subyektif berdasarkan mean opinion score dari hasil penilaian responden. Selain

itu, juga dilakukan analisis mengenai manajemen buffer pada decoder untuk

memperbaiki kualitas pengkodean secara visual [6].

Perkiraan framerate 22 fps pada penglihatan mata manusia sebagai

(14)

adalah 704 x 480 (pixel x line), sedangkan Eropa dan Indonesia adalah 25 fps

dengan bentuk standarisasi video PAL yang ukuran gambarnya 704 x 576 .

2.5 Prinsip Kerja Video Call

Video Call merupakan suatu teknologi yang mampu melewatkan trafik suara, video dan data secara real time, dengan mengubahnya kedalam bentuk

digital, dan dikelompokkan menjadi paket–paket data yang dikirim dengan

menggunakan platform IP (Internet Protokol). Perbedaan antara teknologi Video

Call dengan Teknologi PSTN adalah informasi suara yang ditransmisikan dalam bentuk paket dimana pendudukan kanal tidak terjadi secara terus menerus seperti

pada layanan PSTN, sehingga kanal informasi masih dapat diisi oleh jenis layanan

lain. Dengan adanya teknologi Video Call, kita dapat melakukan komunikasi suara dan gambar dengan memanfaatkan jaringan IP dengan biaya yang murah.

Hubungan komunikasi suara antara pengguna dapat dilakukan selama

pengguna memiliki koneksi ke jaringan dengan menggunakan headphone yang

tersambung ke komputer dan software Video Call seperti NetMeeting, X-Lite, SJPhone, Skype, dan lain-lain [7].

2.6 Protokol Penunjang Jaringan Video Call

Video Call pada abad ke-20 terbatas pada protokol

CiscoVideo Call baru sering menggunakan

mudah untuk mengatur jaringan yang bersifat rumahan. H.323 masih digunakan,

(15)

untuk penggunaan pribadi. Sejumlah metode-setup panggilan berdasarkan

Protokol lain yang digunakan untuk Video Call atau videophone adalah H.324 yang merupakan campuran call setup dan kompresi video. Videophone

yang bekerja di saluran kabel telepon biasanya menggunakan protokol ini dan

bandwidth-nya terbatas oleh modem sekitar 33 kbps. Selain itu ada juga protokol H.320 yang menetapkan persyaratan teknis untuk sistem telepon dan pealatan

terminal yang biasa dipakai untuk video conference.

Ada beberapa protokol yang menjadi penunjang jaringan Video Call, antara lain [5]:

2.6.1 Protokol TCP/IP (Transfer Control Protocol/Internet Protocol)

Merupakan sebuah protokol yang digunakan pada jaringan Internet.

Protokol ini terdiri dari dua bagian besar, yaitu TCP dan IP. Susunan model

TCP/IP dapat dilihat pada Gambar 2.5[4].

(16)

2.6.2 Application Layer

Fungsi utama lapisan ini adalah pemindahan file. Perpindahan file dari sebuah sistem ke sistem lainnya yang berbeda memerlukan suatu sistem

pengendalian untuk menangatasi adanya ketidak cocokan sistem file yang berbeda – beda. Protokol ini berhubungan dengan aplikasi. Salah satu contoh aplikasi yang

telah dikenal misalnya HTTP (Hypertext Transfer Protocol) untuk web, FTP (File Transfer Protocol) untuk perpindahan file, dan TELNET untuk terminal maya jarak jauh.

2.6.3 TCP (Transmission Control Protocol)

Dalam mentransmisikan data pada layer Transpor ada dua protokol yang

berperan yaitu TCP dan UDP. TCP merupakan protokol yang connection-oriented

yang artinya menjaga reliabilitas hubungan komunikasi end – to – end. Konsep dasar cara kerja TCP adalah mengirim dan menerima segmen– segmen informasi

dengan panjang data bervariasi pada suatu datagram internet. TCP menjamin

realibilitas hubungan komunikasi karena melakukan perbaikan terhadap data yang

rusak, hilang atau kesalahan kirim.

Hal ini dilakukan dengan memberikan nomor urut pada setiap paket yang

dikirimkan dan membutuhkan sinyal jawaban positif dari penerima berupa sinyal

ACK (acknoledgment). Jika sinyal ACK ini tidak diterima pada interval pada waktu tertentu, maka data akan dikirikmkan kembali. Pada sisi penerima, nomor

urut tadi berguna untuk mencegah kesalahan urutan data dan duplikasi data. TCP

juga memiliki mekanisme pengendalian aliran dengan cara mencantumkan

informasi dalam sinyal ACK mengenai batas jumlah paket data yang masih boleh

(17)

Dalam hubungan Video Call, TCP digunakan pada saat pengiriman sinyal. TCP tidak digunakan dalam pengiriman data suara pada Video Call karena pada suatu komunikasi data Video Call penanganan data yang mengalami keterlambatan lebih penting daripada penanganan paket yang hilang [8].

2.6.4 UDP (User Datagram Protocol)

UDP yang merupakan salah satu protokol utama diatas IP merupakan

transport protokol yang lebih sederhana dibandingkan dengan TCP. UDP

digunakan untuk situasi yang tidak mementingkan mekanisme reliabilitas. UDP

pada Video Call digunakan untuk mengirimkan aliran suara yang dikirimkan secara terus menerus.

UDP digunakan pada Video Call karena pada pengiriman aliran suara yang berlangsung terus menerus lebih mementingkan kecepatan pengiriman data agar

tiba di tujuan tanpa memperhatikan adanya paket yang hilang walaupun mencapai

50% dari jumlah paket yang dikirimkan. Karena UDP mampu mengirimkan aliran

data dengan cepat, maka dalam teknologi Video Call UDP merupakan salah satu protokol penting yang digunakan sebagai header pada pengiriman data selain RTP dan IP. Untuk mengurangi jumlah paket yang hilang saat pengiriman data (karena

tidak terdapat mekanisme pengiriman ulang) maka pada teknolgi Video Call

pengiriman data banyak dilakukan pada private network [8].

2.6.5 IP (Internet Protocol)

Pada jaringan TCP/IP, sebuah komputer diidentifikasi dengan alamat IP.

Tiap-tiap komputer memiliki alamat IP yang unik, masing-masing berbeda satu

(18)

Terakhir, protokol data akses berhubungan langsung dengan media fisik. Secara

umum protokol ini bertugas untuk menangani pendeteksian kesalahan pada saat

transfer data. Untuk komunikasi datanya, Internet Protokol mengimplementasikan

dua fungsi dasar yaitu addressing dan fragmentasi. Salah satu hal penting dalam IP, dalam pengiriman informasi adalah metode pengalamatan pengirim dan

penerima. Saat ini terdapat standar pengalamatan yang sudah digunakan yaitu

IPv4 dengan alamat terdiri dari 32 bit [8].

2.6.6 RTP (Real Time Transport Protocol)

RTP (Real Time Transport Protocol) adalah sebuah protokol yang dapat memperhatikan masalah waktu dan merupakan standar internet untuk melakukan pengiriman data secara real-time, yang meliputi audio dan video yang bergantung pada protokol transport. Gambar 2.6 memperlihatkan lokasi protokol RTP pada TCP/IP [5].

Gambar 2.9 Lokasi protokol RTP pada TCP/IP

(19)

menjalankan RTP berada diatas protokol UDP. RTP tidak menyediakan

mekanisme apapun untuk memastikan pengiriman yang tepat waktu.

2.7 Kualitas Layanan Video Call

Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi kualitas suara, yaitu waktu

tunda (delay), variasi waktu tunda (jitter), dan pemilihan jenis codec. Ukuran dan pengalokasian kapasitas jaringan juga mempengaruhi kualitas Video Call secara

keseluruhan. Berikut penjelasan dari beberapa faktor tersebut [9].

2.7.1 Waktu Tunda (Delay)

Delay adalah waktu tunda suatu paket yang diakibatkan oleh proses

transmisi dari satu titik ke titik lain yang menjadi tujuannya. Rumus yang

digunakan untuk mencari nilai delay dibawah ini[14]:

𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑 = 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑

𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑 𝑝𝑝𝑑𝑑𝑝𝑝𝑝𝑝𝑑𝑑𝑑𝑑 ...……….. (2.1)

Keterangan:

Duration = total waktu pengiriman paket

Total packet = total paket yang dikirim

Total waktu tunda merupakan penjumlahan dari waktu tunda pemrosesan,

waktu tunda paketisasi, waktu tunda antrian, waktu tunda propagasi, dan waktu

tunda akibat jitter buffer di sisi penerima. Waktu tunda sangat mempengaruhi kualitas layanan suara, karena pada dasarnya suara memiliki karakteristik

(20)

secara real-time. ITU G.114 membagi karakteristik waktu tunda berdasarkan tingkat kenyamanan user, seperti pada Tabel 2.2[13].

Tabel 2.2 Pengelompokan Waktu Tunda

Waktu Tunda Kualitas

0 – 150 ms Baik

150 – 300 ms Cukup, masih dapat diterima

> 300 ms Buruk

Ada beberapa komponen waktu tunda yang terjadi di jaringan. Komponen

waktu tunda tersebut yaitu waktu tunda pemrosesan, waktu tunda paketisasi,

waktu tunda propagasi, dan waktu tunda akibat adanya jitter buffer di terminal penerima. Berikut ini penjelasan mengenai beberapa jenis waktu tunda yang dapat

mempengaruhi kualitas layanan telepon internet [9]:

1. Processingdelay

Waktu tunda yang terjadi akibat proses pengumpulan dan pengkodean

sampel analog menjadi digital. Waktu tunda ini tergantung pada jenis

codec yang digunakan.

2. Packetizationdelay

Waktu tunda ini terjadi akibat proses paketisasi sinyal suara menjadi

paket-paket yang siap ditransmisikan ke dalam jaringan.

3. Queueingdelay

Waktu tunda yang disebabkan oleh antrian paket data akibat terjadinya

(21)

4. Propagationdelay

Waktu tunda ini disebabkan oleh medium fisik jaringan dan jarak yang

harus dilalui oleh sinyal suara pada media transmisi data antara pengirim

dan penerima.

5. Serializationdelay

Waktu tunda ini terjadi karena adanya waktu yang dibutuhkan untuk

pentransmisisan paket IP dari sisi originating (pengirim). 6. Component delay

Waktu tunda ini disebabkan oleh banyaknya komponen yang digunakan di

dalam system transmisi.

2.7.2. Jitter

Jitter merupakan perbedaan selang waktu kedatangan antar paket di terminal tujuan. Jitter dapat disebabkan oleh terjadinya kongesti, kurangnya kapasitas jaringan, variasi ukuran paket, serta ketidak urutan paket. Faktor ini

perlu diperhitungkan karena karakteristik komunikasi voice adalah sensitif terhadap waktu tunda dan jitter.

Untuk meminimalisasi jitter dalam jaringan maka perlu diimplementasikan suatu buffer yang akan menahan beberapa urutan paket sepanjang waktu tertentu hingga paket terakhir datang. Namun adanya buffer tersebut akan memepengaruhi waktu tunda total sistem akibat adanya tambahan proses untuk mengompensasi

(22)

Tabel 2.3 Standar Jitter

Jitter Kualitas

0 – 20 ms Baik

20 – 50 ms Cukup

>50 ms Buruk

Semakin besar nilai jitter maka akan seakin menurunkan performansi dari

jaringan, karena itu nilai jitter harus seminimum mungkin. Rumus yang digunakan

untuk menghitung jitter adalah[14]:

𝑅𝑅𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑 − 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑗𝑗𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑 = 𝑇𝑇𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑 𝑗𝑗𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑

𝑇𝑇𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑 𝑃𝑃𝑑𝑑𝑑𝑑𝑃𝑃𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑃𝑃𝑑𝑑𝑑𝑑 𝑃𝑃𝑑𝑑𝑝𝑝𝑑𝑑𝑑𝑑 ……….. (2.2)

2.7.3 Packet Loss (Tingkat Paket Hilang)

Sinyal suara pada telepon internet akan ditransmisikan dalam jaringan IP

dalam bentuk paket-paket IP. Karena jaringan IP merupakan best effort network

maka tidak ada jaminan pada pengiriman paket tersebut. Setiap paket dapat

dirutekan pada jalur yang berbeda menuju penerima. Pada best effort network

tidak ada perbedaan antara paket data voice dengan paket-paket data lainnya yang mengalir di jaringan. Maka dari itu tentunya akan mempengaruhi kualitas layanan.

Tabel 2.4 memperlihatkan standar tingkat paket hilang pada jaringan[13].

Tabel 2.4 Standar Tingkat Paket Hilang

Tingkat Paket Hilang Kualitas

0 – 5 % Baik

5 – 10 % Cukup

(23)

Rumus yang digunakan untuk menghitung packetloss adalah[14]:

𝑃𝑃𝑑𝑑𝑝𝑝𝑝𝑝𝑑𝑑𝑑𝑑𝐿𝐿𝑑𝑑𝐿𝐿𝐿𝐿=𝑃𝑃𝑑𝑑𝑝𝑝𝑝𝑝𝑑𝑑𝑑𝑑 𝑇𝑇𝑑𝑑𝑑𝑑𝑝𝑝𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑃𝑃 −𝑃𝑃𝑑𝑑𝑝𝑝𝑝𝑝𝑑𝑑𝑑𝑑 𝐷𝐷𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑃𝑃𝑑𝑑

𝑃𝑃𝑑𝑑𝑝𝑝𝑝𝑝𝑑𝑑𝑑𝑑 𝑇𝑇𝑑𝑑𝑑𝑑𝑝𝑝𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑃𝑃 𝑥𝑥 100% ... (2.4)

2.7.4 Throughput

Throughput adalah bandwidth aktual yang terukur pada suatu ukuran

waktu tertentu. Throughput lebih menggambarkan bandwidth yang sebenarnya

(aktual) pada suatu waktu tertentu yang digunakan untuk mendownload suatu file

dengan ukuran tertentu. Throughput merupakan jumlah bit yang berhasil dikirim

pada suatu jaringan. Rumus yang digunakan untuk mencari nilai throughput

adalah[14]:

𝑇𝑇ℎ𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑃𝑃ℎ𝑝𝑝𝑑𝑑𝑑𝑑 =𝐽𝐽𝑑𝑑𝑃𝑃𝑑𝑑𝑑𝑑 ℎ𝑏𝑏𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑃𝑃 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑝𝑝𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑃𝑃

𝑇𝑇𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑 𝑃𝑃𝑑𝑑𝑑𝑑𝑃𝑃𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑃𝑃𝑑𝑑𝑑𝑑 𝑃𝑃𝑑𝑑𝑝𝑝𝑑𝑑𝑑𝑑 …………... (2.5)

Beberapa faktor yang menentukan nilai throughput adalah :

1. Piranti jaringan

2. Tipe data yang ditransfer

3. Topologi jaringan

4. Banyaknya pengguna jaringan

5. Spesifikasi komputer client/user

6. Spesifikasi komputer server

7. Induksi listrik dan cuaca

2.7.5 Pengkodean Sinyal Suara

Pengkosean sinyal suara merupakan suatu teknik yang menjelaskan

bagaimana suatu aliran sinyal suara yang analog didigitalisasi dan dikompresi

(24)

sehingga didapat ukuran yang lebih padat. Proses pengkodean ini biasa dikenal

dengan nama codec. Beberapa codec telah distandarisasi oleh ITU-T seperti G.711, G.723 dan G.729. Setiap codec tersebut memiliki metode kompresi, waktu tunda untuk code dan decode suara, serta bitrate yang berbeda-beda. Pemilihan

codec yang tepat akan mempengaruhi kualitas layanan secara keseluruhan.

Tabel 2.5 memperlihatkan perbandingan beberapa jenis codec terhadap nilai MOS. Codec dengan bitrate yang lebih besar tentunya memiliki kualitas suara yang lebih baik dibanding codec dengan bitrate yang lebih rendah. Akan tetapi codec dengan bitrate yang tinggi membutuhkan kapasitas jaringan yang besar pula[13].

Tabel 2.5 Perbandingan Beberapa Codec Terhadap MOS.

Codec Bitrate (Kbps) Framing Size (ms) MOS Score

G.711 64 0.125 4.1

G.726 32 0.125 3.85

G.728 16 0.625 3.61

G.729 8 10 3,92

G.723.1 6.3 30 3.9

G.723.1 5.3 30 3.65

Dengan adanya teknologi Video Call yang menyebabkan setiap orang dapat berkomunikasi dan seperti bertatap muka langsung. Saat ini pemanfaatan

(25)

didukung oleh Video Call sebagai sarana komunikasi real time yang sangat membantu [2].

1. Bisnis : Dengan adanya Video Call, individu-individu di tempat yang jauh dan akan mengadakan tatap muka ataupun rapat dapat dilakukan video conference, semacam Video Call tetapi dalam skala lebih besar.

2. Kesehatan dan obat-obatan : Dengan adanya Video Call, penanganan

medis secara jarak jauh pun dapat dilakukan. Ini biasa dilakukan di daerah

terpencil yang sarana pengobatannya tidak begitu baik, sehingga

dibutuhkan yang lebih canggih dan professional untuk kasus tertentu.

Dengan melakukan komunikasi dan tatap muka, pasien dapat dilihat secara

langsung dan real time mengenai gejala penyakitnya.

3. Pendidikan : Dengan adanya teknologi Video Call, antar siswa ataupun

guru dapat saling berdiskusi, berksperimen dan bereksplorasi baik dalam

Gambar

Gambar 2.1 Hubungan Teknologi Video Call sederhana
Gambar 2.2 Arsitektur Jaringan Video Call
Gambar 2.4 memperlihatkan beberapa model codec [1].
Tabel 2.1 lanjutan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Aplikasi permainan catur ini merupakan aplikasi permainan yang mensimulasikan permainan catur ke dalam PC agar dapat dimainkan oleh user yang menyukai permainan 2 dimensi.

[r]

[r]

When the experimental effects among cases generated by only the high rate officers are examined, they differ from those originally reported for the full sample by Sherman and

Tujuan utama dalam Lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional ini adalah mengembangkan pemikiran mahasiswa dalam mengkaji permasalahan lingkungan yang berkaitan dengan banjir yang

Apabila dalam Plane truss diperlukan elemen-elemen segitiga yang terdiri dari 3 rangka batang untuk menyusun satu kesatuan struktur yang stabil, maka dalam Space Truss setiap

Persentase dari alokasi Laba Bersih akan dimintakan persetujuan pada RUPS Tahunan Tahun

Pajak penghasilan terkait pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi - 2.. Pos-pos yang akan direklasifikasi ke