• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II PROFIL PERUSAHAAN PT. JASA RAHARJA (PERSERO) MEDAN A. SEJARAH PT. JASA RAHARJA - Analisa Kelayakan Besaran Dana Santunan Bagi Korban Kecelakaan Lalu Lintas Oleh PT. Jasa Raharja (Persero) Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan RI No. 36 dan 37 /PMK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB II PROFIL PERUSAHAAN PT. JASA RAHARJA (PERSERO) MEDAN A. SEJARAH PT. JASA RAHARJA - Analisa Kelayakan Besaran Dana Santunan Bagi Korban Kecelakaan Lalu Lintas Oleh PT. Jasa Raharja (Persero) Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan RI No. 36 dan 37 /PMK"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

PROFIL PERUSAHAAN

PT. JASA RAHARJA (PERSERO) MEDAN

A. SEJARAH PT. JASA RAHARJA

Berdirinya Jasa Raharja tidak terlepas dari kebijakan pemerintah untuk melakukan nasionalisasi terhadap Perusahaan-Perusahaan milik Belanda dengan diundangkannya Undang-Undang No.86 tahun 1958 tentang Nasionalisasi Perusahaan Belanda. Penjabaran dari Undang-Undang tersebut dalam bidang asuransi kerugian, pemerintah melakukan nasionalisasi perusahaan-perusahaan asuransi kerugian Belanda berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) No.6 tahun 1960 tentang Penentuan Perusahaan Asuransi Kerugian Belanda yang dikenakan Nasionalisasi.

Adapun perusahaan-perusahaan yang dinasionalisasi dimaksud sebagai berikut:

1. Perusahaan Firma Bekouw & Mijnssen di Jakarta. 2. Perusahaan Firma Blom & van Der Aa di Jakarta. 3. Perusahaan Firma Sluyters di Jakarta.

4. Perusahaan N.V. Assurantie Maatschappij Jakarta di Jakarta. 5. Perusahaan N.V. Assurantie Kantor Langveldt-Schroder di Jakarta.

6. Perusahaan N.V. Zee-en Brandassurantie Maatschappij van 1851 c.s. di Jakarta.

7. Perusahaan N.V. Javasche Verzekerings Agenturen Maatschappij di Jakarta.

(2)

9. Perusahaan N.V. Maskapai Asuransi dan Administrasi Umum Nusantara Llyod di Jakarta.

10. Perusahaan N.V. Assurantie Kantor O.W.J. Schlenceker di Jakarta. 11. Perusahaan N.V. Kantor Asuransi “Kali Besar” di Jakarta.

12. Perusahaan Jakarta Assurantie & Administratie Kantor di Jakarta.

13. Perusahaan Yayasan Onderlinge Landmolestverzekerings Fonds (O.L.F) di Jakarta.

14. Perusahaan PT Maskapai Asuransi Arah Baru (Arba) di Jakarta.

Peraturan Pemerintah tersebut ditetapkan tanggal 16 Januari 1960, namun berlaku surut sampai tanggal 3 Desember 1957.

Selanjutnya, beberapa perusahaan yang telah dinasionalisasi tersebut ditetapkan dengan status badan hukum Perusahaan Negara Asuransi Kerugian (PNAK) sesuai dengan Undang-Undang Nomor 19 Prp Tahun 1960 tentang Perusahaan Negara yang seluruh modalnya merupakan kekayaan Negara Republik Indonesia.

(3)

Tabel 2.1 Perubahan Nama Perusahaan

No. NAMA LAMA NAMA BARU

1. 1. Firma Blom & Van Der Aa di Jakarta 2. Firma Bekouw & Mijnssen di Jakarta. 3. Firma Sluyters & Co

4. N.V. Assurantie Maatschappij Jakarta di Jakarta.

Perusahaan Asuransi Kerugian Negara “IKA BHAKTI”

2. N.V. Assurantie Kantoor Langveldt-Schroder di Jakarta

Perusahaan Asuransi Kerugian Negara “IKA DHARMA” 3. 1. N.V. Zee-en Brandassurantie

Maatschappij van 1851 c.s. di Jakarta. 2. N.V. Javasche Verzekerings Agenturen

Maatschappij di Jakarta.

Perusahaan Asuransi Kerugian Negara “IKA CHANDRA”

4. 1. N.V. Nederlandsche Lloyd di Jakarta. 2. N.V. Maskapai Asuransi dan

Administrasi Umum Nusantara Llyod di Jakarta.

3. NV Brandwaarberg Maatschaapij B.M.I van 1863

Perusahaan Asuransi Kerugian Negara “IKA CHANDRA”

5. 1. N.V. Assurantie Kantor O.W.J. Schlenceker di Jakarta.

2. N.V. Kantor Asuransi “Kali Besar” di Jakarta

Perusahaan Asuransi Kerugian Negara “IKA MULYA”

6. Jakarta Assurantie & Administratie Kantor di Jakarta.

Perusahaan Asuransi Kerugian Negara “IKA DJASA” 7. PT Maskapai Asuransi Arah Baru (Arba) di

Jakarta.

(4)

No. NAMA LAMA NAMA BARU

8. Yayasan Onderlinge Landmolestverzekerings Fonds (O.L.F)

Perusahaan Asuransi Kerugian Negara “IKA BHARATA”

Sumber: www.jasaraharja.co.id (2014)

Tahun 1961

(5)

PNAK Eka Karya yang berkedudukan dan berkantor pusat di Jakarta dan dapat mempunyai kantor cabang, kantor perwakilan, agen atau koresponden di dalam dan/atau di luar negeri, bergerak dalam bidang usaha perasuransian yaitu:

1. mengadakan dan menutup segala macam asuransi termasuk reasuransi, kecuali pertanggungan jiwa.

2. memberi perantaraan dalam penutupan segala macam asuransi.

Tahun 1965

Berdasarkan Peraturan Pemerintah No.8 tahun 1965 tentang Pendirian Perusahaan Negara Asuransi Kerugian Djasa Rahardja, mulai 1 Januari 1965 PNAK Eka Karya dilebur menjadi perusahaan baru dengan nama “Perusahaan Negara Asuransi Kerugian Jasa Raharja” dan seluruh kekayaan, pegawai dan segala hutang piutang PNAK Eka Karya dialihkan kepada PNAK Jasa Raharja. Sebagaimana PNAK Eka Karya, PNAK Jasa Raharja pun berkedudukan dan berkantor pusat di Jakarta dan dapat mempunyai kantor cabang, kantor perwakilan, sedangkan untuk agen atau koresponden hanya diperkenankan di dalam negeri.

(6)

Urusan Pendapatan, Pembiayaan dan Pengawasan No. B.A.P.N. 1-3-3 yang menunjuk PNAK Jasa Raharja untuk melaksanakan penyelenggaraan Dana Pertanggungan Wajib Kecelakaan Penumpang dan Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan sesuai Undang-Undang Nomor 33 dan Undang-Undang Nomor 34 tahun 1964.

Tahun 1970

Pada tahun 1970, PNAK Jasa Raharja diubah statusnya menjadi Perusahaan Umum (Perum) Jasa Raharja. Perubahan status ini dituangkan dalam Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. Kep.750/KMK/IV/II/1970 tanggal 18 November 1970, yang merupakan tindak lanjut dikeluarkannya Undang-Undang Nomor 9 tahun 1969 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1969 Tentang Bentuk-Bentuk Usaha Negara Menjadi Undang-Undang. Pasal 2 ayat 2 dari UU tersebut menyatakan bahwa PERUM adalah Perusahaan Negara yang didirikan dan diatur berdasarkan ketentuan-ketentuan yang termaktub dalam Undang-Undang No. 19 Prp tahun 1960.

Tahun 1978

(7)

Penunjukan tersebut menjadikan Jasa Raharja sebagai pionir penyelenggara surety bond di Indonesia, di saat perusahaan asuransi lain umumnya masih bersifat fronting office dari perusahaan surety di luar negeri sehingga terjadi aliran devisa ke luar negeri untuk kepentingan tersebut. Kemudian sebagai upaya pengemban rasa tanggung jawab sosial kepada masyarakat khususnya bagi mereka yang belum memperoleh perlindungan dalam lingkup UU No.33 dan UU No.34 tahun 1964, maka dikembangkan pula usaha Asuransi Aneka.

Tahun 1980

Pada perkembangan selanjutnya, mengingat usaha yang ditangani oleh Perum Jasa Raharja semakin berkembang sehingga diperlukan pengelolaan usaha yang lebih terukur dan efisien, maka pada tahun 1980 berdasarkan PP No.39 tahun 1980 tentang Pengalihan Bentuk Perusahaan Umum Asuransi Kerugian “Jasa Raharja” menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) tanggal 6 November 1980, status Jasa Raharja diubah lagi menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) dengan nama PT (Persero) Asuransi Kerugian Jasa Raharja.

Tahun 1981

(8)

Menteri Keuangan memperbaharui penunjukan Jasa Raharja dengan menerbitkan Keputusan Menteri Keuangan No: 337/KMK.011/1981 tanggal 2 Juni 1981 tentang Penunjukan Perusahaan Perseroan (Persero) Asuransi Kerugian Jasa Raharja untuk Menyelenggarakan Dana Pertanggungan Wajib Kecelakaan Penumpang dan Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan.

Tahun 1994 – Sekarang

Pada tahun 1994, pemerintah menetapkan Peraturan Pemerintah Nomor 73 Tahun 1992 tentang Penyelenggaraan Usaha Perasuransian sebagai penjabaran UU No.2 Tahun 1992 tentang Usaha Perasuransian. Peraturan Pemerintah tersebut mengatur antara lain ketentuan yang melarang Perusahaan Asuransi yang telah menyelenggarakan program asuransi sosial untuk menjalankan asuransi lain selain program asuransi sosial.

(9)

Tabel 2.2 Profil Perusahaan PT. Jasa Raharja (Persero)

Nama: PT JASA RAHARJA (Persero)

Bidang Usaha : Asuransi Sosial

Pemilik: 100% dimiliki oleh Negara Republik Indonesia

Dasar Hukum : 1. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 1965 tentang Pendirian Perusahaan Negara Asuransi Kerugian Djasa Rahardja

2. Surat Keputusan Menteri Keuangan Nomor KEP-750/MK/IV/11/1970 tanggal 18 Nopember 1970 tentang Pernyataan

mengenai Perusahaan Negara (P.N.) Asuransi Kerugian Djasa Rahardja sebagai Usaha Negara seperti yg dimaksud dalam ayat (2) Pasal Undang-Undang No. 9 Tahun 1969 3. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 1980

tentang Pengalihan Bentuk Perusahaan Umum Asuransi Kerugian Jasa Raharja Menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) Modal Perseroan: Rp. 500.000.000.000

Modal Disetor: Rp. 250.000.000.000

Akte Pendirian: Akta Nomor 49 tanggal 28 Februari 1981 yang dibuat di hadapan Imas Fatimah, Sarjana Hukum, Notaris di Jakarta, yg telah beberapa kali diubah dan ditambah, terakhir dengan Akta Nomor 18 tanggal 2 Oktober 2009 yang dibuat dihadapan Yulius

(10)

Kegiatan Usaha: Melaksanakan Asuransi Kecelakaan penumpang alat angkutan umum dan asuransi tanggung jawab menurut hukum terhadap pihak ketiga sebagaimana diatur UU No. 33 dan 34 tahun 1964 berikut

peraturan pelaksanaannya.

Jaringan Kantor: Jasa Raharja memiliki 28 kantor cabang, 61 kantor perwakilan, 45 Kantor Pelayanan Jasa Raharja (KPJR) dan 1.013 Kantor Bersama Samsat, yang tersebar diseluruh Indonesia

Kantor Pusat: Jalan H.R. Rasuna Said Kav. C-2 Kuningan-Jakarta 12920

Telp. (021) 5203454, Fax. (021) 5220284

Website : www.jasaraharja.co.id Email : pusat@jasaraharja.com

Sumber : www.jasaraharja.co.id (2014)

B. Visi Dan Misi PT. Jasa Raharja (Persero)

Visi

Menjadi perusahaan terkemuka di bidang Asuransi dengan mengutamakan penyelenggaraan program Asuransi Sosial dan Asuransi Wajib sejalan dengan kebutuhan masyarakat.

Misi

a. Catur Bakti Ekakarsa Jasa Raharja.

(11)

c. Bakti kepada Negara, dengan mewujudkan kinerja terbaik sebagai penyelenggara Program Asuransi Sosial dan Asuransi Wajib, serta Badan Usaha Milik Negara.

d. Bakti kepada Perusahaan, dengan mewujudkan keseimbangan kepentingan agar produktivitas dapat tercapai secara optimal demi kesinambungan Perusahaan.

e. Bakti kepada Lingkungan, dengan memberdayakan potensi sumber daya bagi keseimbangan dan kelestarian lingkungan.

C. Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur organisasi perusahaan merupakan gambaran sistematis yang menunjukkan kedudukan, wewenang, tanggung jawab dan tugas yang berbeda-beda dalam organisasi. pengorganisasian berguna untuk mempersatukan orang-orang dan sumber daya yang ada agar berjalan dengan baik untuk mencapai tujuan perusahaan. organisasi di bentuk untuk dapat menghasilkan suatu yang efektifitas dan efisiensi kerja, sehingga terdapat suatu koordinasi yang baik diantara tiap-tiap bagian yaitu dengan adanya suatu kesatuan pemerintah perintah dan tanggung jawab.

(12)

Gambar 2.1 Struktur Organisasi PT. Jasa Raharja

Sumber : PT. Jasa Raharja (Persero) perwakilan TK.1 Medan (2014)

KEPALA PERWAKILAN TK. I 

MEDAN

KASIR 

BIDANG TEKNIK 

SAMSAT CORNER 

MEDAN FAIR 

SAMSAT CORNER 

(13)

D. Job Description

Berikut ini adalah uraian tugas dari PT. Jasa Raharja (Persero) Perwakilan TK. I MEDAN.

1. Kepala Perwakilan

Tugas pokok kepala perwakilan adalah sebagai berikut :

a) Memimpin, memotivasi dan membina pegawai bawahannya.

b) Merencanakan dan mengamankan Sumber Daya Manusia (SDM), alat dan sarana fisik dalam unit kerja yang dipimpinnya.

c) Melakukan kerja sama dengan unit-unit kerja yang lain dalam perusahaan. d) Mengendalikan seluruh pelaksanaan kegiatan di dalam unit kerja yang

dipimpinnya.

e) Membantu kelancaran kerja atasan.

f) Menyusun rencana kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) Perwakilan. g) Mengendalikan pungutan atau pemasaran Iuran Wajib (IW) dan Sumbangan

Wajib (SW) di perwakilan.

h) Mengendalikan pelayanan klaim di perwakilan. i) Mengendalikan pengelolaan keuangan di perwakilan.

j) Memimpin pemeliharaan saran fisik dan barang material di perwakilan. k) Mengadakan penyuluhan terhadap masyarakat mengenai bidang usaha Jasa

Raharja.

(14)

b) Merekomendasikan status pegawai bawahannya kepada kepala atasan langsung.

c) Menandatangani cek sebatas yang ditentukan direksi.

d) Menyetujui pembayaran klaim UU NO. 33 dan 34 /1964 yang terjamin. e) Mengatur dan mengembangkan SDM serta menggunakan alat/sarana fisik

yang berada di bawah pimpinannya sejauh dalam usaha memenuhi tanggung jawabnya.

f) Mengeloala penggunaan dana untuk kelancaran operasional bidang usaha jasa raharja di kantor perwakilan sebatas yang di setujui oleh kantor cabang.

2. Bagian Kasir

Tugas Bagian Kasir adalah sebagai berikut :

a) Betanggung jawab atas penerimaan dan pengeluaran uang kas perusahaan. b) Membuat laporan harian kas/bank dan membuat memorial berikut buktinya. c) Bertanggung jawab penggunaan cek, materai, perangko serta laporannya. d) Mengirim laporan mingguan ke kantor cabang dan mengarsip berkas

keuangan.

e) Melakukan konsolidasi dan membuat laporan hasil usaha (LHU). f) Melaksanakan kearsipan dinamis.

Kewenangan bagian kasir adalah sebagai berikut :

(15)

3. Penanggung Jawab Pelayanan dan Operasi

Tugasnya adalah sebagai berikut :

a) Menerima dan meneliti berkas klaim dari klaiment dan petugas samsat. b) Melaksanakan entry data, menyelesaikan berkas dan mengirim berkas

keluar daerah.

c) Melakukan survey dan surat menyurat bidang klaim.

d) Membuat laporan pengajuan, penyelesaian, pembayaran dan out standing klaim serta disket ke kantor cabang.

e) Mengarsip berkas-berkas klaim.

f) Menerima pembayaran Iuran Wajib dari Perusahaan Otobitas (PO). g) Membuat LHP Iuaran Wajib dan menyetorkan ke kas Perusahaan . h) Melaksanakan penagihan ke PO-PO.

i) Membuat laporan penerimaan dan tunggakan setiap bulan.

j) Bertanggung jawab atas penerimaan dan penyaluran stock resi terpadu dan kuitansi bermotor.

k) Melaksanakan kearsipan dinamis.

4. Bagian pelaksanaan administrasi bidang tehnik

Tugasnya adalah sebagai berikut:

a) Mengendalikan tertib Admistrasi Iuaran Wajib di kantor Perwakilan. b) Melakukan pengutipan Iuran Wajib Kendaraan Bermotor Umum

(IWKBU).

(16)

d) Mengentri data penerimaan IWKBU.

e) Membuat laporan harian penerimaan IWKBU.

f) Memegang, membuat dan meneliti pencatatan stock resi IWKBU.

g) Meneliti dan mengoreksi laporan harian, mingguan dan bulanan IWKBU dari samsat.

h) Mengupdate data outstanding IWKBU.

i) Membuat laporan bulanan (Bordero UU.33/ 1964).

j) Berkunjung ke PO-PO untuk memantau dan menggali potensi. k) Membuat data potensi IWKBU.

l) Membuat laporan IWKBU, SWDKLJ dan stock resi setiap bulan. m) Melaksanakan kegiatan cheking setiap bulan di wilayah kerja kantor

perwakilan.

n) Membuat perencanaan kerja bulanan.

5. Penanggung Jawab Keuangan dan Umum

Tugasnya adalah sebagai berikut :

a) Pelaksanaan Administrasi bidang keuangan dan menjaga kelancaran penerimaan dan pengeluaran uang di kantor perwakilan.

b) Membantu kepala perwakilan menyusun RKAP perwakilan. c) Bertanggung jawab atas kegiatan bidang SDM.

d) Memelihara dan menjaga barang-barang inventaris kantor. Kewenangannya adalah sebagai berikut:

(17)

b) Terselenggaranya Administrasi bidang SDM dengan baik. c) Terpeliharanya sarana dan prasarana perusahaan.

6. Penanggung Jawab Samsat

Tugasnya adalah sebagai berikut :

a) Menetapkan dan menerima hasil Iuran Wajib –Sumbangan Wajib Dana kecelakaan Lalu Lintas Jalan (IW-SWDKLLJ) serta membuat laporan Hasil Penjualan (LHP) IW-SW.

b) Menyetor hasil penerimaan ke bank.

c) Membuat laporan bulanan Sisa Stock Resi, KD, Keandalan data mutasi Ranmor, out standing dan pengesahan STNK.

d) Mencatat dan meneliti data mutasi laka lantas dari Polres Wilayah Kerja. e) Bertanggung jawab atas investasi perusahaan di Samsat dan kendaraan

Dinas.

Kewenagannya adalah sebagai berikut :

Menerima uang dari Bendahara Samsat dan menyetorkan ke bank.

7. Bagian Pelaksana Administrasi Keuangan

Tugasnya adalah sebagai berikut : a) Menerima Iuaran Wajib dari PO.

b) Membuat LHP Iuaran Wajib dan menyetorkan ke kas perusahaan. c) Melaksanakan penagihan ke PO-PO.

(18)

e) Bertanggung jawab atas penerimaan dan penyaluran stock resi terpadu dan kuitansi bermotor.

f) Melaksakan kearsipan.

Kewenangannya adalah sebagai berikut: a) Mengentri LHP IWKBU.

b) Penetapan tarif IWKBU.

8. Bagian pelaksanaan administrasi pelayanan

Tugasnya adalah sebagai berikut:

a) Menerima dan meneliti berkas klaim dari kliment dan petugas Samsat. b) Melaksanakan entri data dan menyelesaikan berkas.

c) Melakukan survey dan surat menyurat bidang klaim. d) Mengarsip berkas-berkas klaim.

(19)

E.Kegiatan Usaha

Tugas Pokok Jasa Raharja (Persero) memberikan santunan kepada masyarakat yang mengalami kecelakaan lalu lintas sesuai ketentuan Undang-Undang No.33 dan 34 tahun 1964, dengan cara Jasa Raharja (Persero) menghimpun dan memupuk dana masyarakat melalaui iuran dan sumbangan wajib dari penumpang alat angkutan umum darat, laut dan udara serta sumbangan wajib dari pemilik kendaraan bermotor. untuk selanjutnya menyalurkannya kembali kepada masyarakat yang berwujud santunan Jasa Raharja, terhadap korban kecelakaan lalu lintas.

Gambar

Tabel 2.1 Perubahan Nama Perusahaan
Tabel 2.2 Profil Perusahaan PT. Jasa Raharja (Persero)
Gambar 2.1 Struktur Organisasi PT. Jasa Raharja

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian payung dapat dikembangkan dan dilaksanakan untuk mempercepat studi dengan cara- cara: (a) Menentukan tema penelitian payung oleh dosen, dalam hal

Beliau menggunakan pendekatan kualitatif untuk menelusuri pembelajaran dalam budaya komputasional, mempelajari bagaimana lingkungan bahasa pemrograman Scratch dan komunitas

Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan keefektifan penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation dan Jigsaw dalam meningkatkan hasil belajar

Pengalaman dan keterampilan seorang pegawai pada Fakultas matematika dan ilmu pengetahuan Alam dalam menjalankan tugas, merupakan wujud dari penjabaran tugas pokok

Menurut Sunita Almatsier (2009, hlm 252) diperkirakan hanya 5-15% besi makanan diabsorpsi oleh orang dewasa yang berada dalam status besi baik. Dalam keadaan defisiensi besi

Sikap siswi SMP Negeri 15 Kota Yogyakarta tentang pencegahan kanker serviks setelah diberikan penyuluhan, kategori baik berjumlah 34 responden (94.5%), kategori cukup

Peranan Polisi Air dan Udara dalam Tindak Pidana Perikanan (Illegal Fishing) Ditinjau dari Undang-undang Nomor 2 Tahun 2002 Tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia ...

dapat disimpulan bahwa terdapat masalah dengan servicescape , pelayanan dan kepuasan konsumen pada Jasa Titipan JNE Pangkalpinang. Berdasarkan uraian masalah telah