• Tidak ada hasil yang ditemukan

Redesign Dan Pembuatan Pintu Mobil Listrik

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Redesign Dan Pembuatan Pintu Mobil Listrik"

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

REDESIGN

DAN PEMBUATAN

PINTU MOBIL LISTRIK

PROYEK AKHIR

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Guna

Memperoleh Gelar Ahli Madya (A.Md)

Program Studi DIII Teknik Mesin Otomotif

Universitas Sebelas Maret

Surakarta

Disusun Oleh :

ACHMAD FACHRUDIN

I 8608036

PROGRAM DIPLOMA III TEKNIK MESIN OTOMOTIF

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

(2)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

REDESIGN

DAN PEMBUATAN

PINTU MOBIL LISTRIK

PROYEK AKHIR

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Guna

Memperoleh Gelar Ahli Madya (A.Md)

Program Studi DIII Teknik Mesin Otomotif

Universitas Sebelas Maret

Surakarta

Disusun Oleh :

SUWANTO

I 8608033

PROGRAM DIPLOMA III TEKNIK MESIN OTOMOTIF

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

(3)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

REDESIGN

DAN PEMBUATAN

PINTU MOBIL LISTRIK

PROYEK AKHIR

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Guna

Memperoleh Gelar Ahli Madya (A.Md)

Program Studi DIII Teknik Mesin Otomotif

Universitas Sebelas Maret

Surakarta

Disusun Oleh :

SIGIT PRIO RAHARJO

I 8608031

PROGRAM DIPLOMA III TEKNIK MESIN OTOMOTIF

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

(4)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

REDESIGN

DAN PEMBUATAN

PINTU MOBIL LISTRIK

PROYEK AKHIR

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Guna

Memperoleh Gelar Ahli Madya (A.Md)

Program Studi DIII Teknik Mesin Otomotif

Universitas Sebelas Maret

Surakarta

Disusun Oleh :

RISKY NUR ARIF WIDODO

I 8608027

PROGRAM DIPLOMA III TEKNIK MESIN OTOMOTIF

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

(5)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

HALAMAN PERSETUJUAN

Proyek Akhir ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji

Proyek Akhir Program Studi D III Teknik Mesin Otomotif Fakultas Teknik

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Surakarta,

Pembimbing I

Heru Sukanto, ST, MT

NIP. 19720731 199702 1 001

Pembimbing II

Bambang Kusharjanta, S.T., M.T.

(6)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

HALAMAN PENGESAHAN

Proyek Akhir ‘Redesign dan pembuatan pintu mobil listrik’ ini, telah

disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Proyek Akhir Program

Studi D III Teknik Mesin Otomotif, Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret

Surakarta dan diterima untuk memenuhi persyaratan mendapat gelar Ahli Madya.

Pada hari :

Tanggal :

Tim Penguji Proyek Akhir

1. Heru Sukanto, ST., MT

NIP. 19720731 199702 1 001 (...)

2. Bambang Kusharjanta, ST., MT

NIP. 19691116 199702 1 001 (...)

3.

(...)

4.

(...)

Mengetahui,

(7)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

HALAMAN MOTTO

- Tak ada suatu kemenangan tanpa adanya suatu pengorbanan.

- Setiap pekerjaan dapat diselesaikan dengan mudah bila dikerjakan tanpa

keengganan.

- Sabar dalam mengatasi kesulitan dan bertindak bijaksana dalam mengatasinya

adalah sesuatu yang utama.

- Hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan hari esok adalah harapan.

- Apa yang kita cita-citakan tidak akan terwujud tanpa disertai doa, usaha yang

keras dan tekad yang kuat.

- Manusia sepantasnya berusaha dan berdoa, tetapi Tuhan yang menentukan.

- Jangan biarkan rasa takut gagal membuatmu berhenti mencoba.

(8)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

HALAMAN PERSEMBAHAN

Hasil karya ini, kami buat dengan kesungguhan hati dan ingin kami

persembahkan kepada :

1. Allah SWT, karena dengan rahmat serta ridho-Nya kami dapat mengerjakan

Tugas Akhir dengan baik serta dapat menyelesaikan laporan tepat waktu.

2. Kedua Orang Tua yang kami sayangi yang telah memberi dorongan moril

maupun materil sehingga kami tetap semangat dalam mengerjakan serta

menyelesikan tugas akhir ini.

3. Kakak dan adek-adekku, yang telah menyemangati dan memberikan

saran-saran yang bermanfaat sehingga kami tidak kehabisan gagasan dalam

mengerjakan tugas akhir ini. Kita sama-sama berjuang untuk cita-cita kita.

4. Para sahabat yang selalu menerangi langkahku dengan cinta kalian hingga

semua halang rintangan itu semudah saya menyayangi kalian.

5. Dosen-dosen Pembimbing dan Pengajar yang dengan senang hati senantiasa

memberikan bimbingan di setiap pijakan kaki saya melangkah.

6. Rekan mahasiswa D-III Teknik Mesin Produksi dan Otomotif angkatan 08’

tetap semangat sampai akhir, jangan biarkan suatu masalah kecil

menghentikan langkah kalian, karena masalah itu akan menambah

pengalaman dan ilmu yang kita miliki.

7. Serta rekan-rekan mahasiswa Teknik Mesin, semoga laporan kami ini dapat

(9)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

ABSTRAK

RISKY NUR ARIF WIDODO, 2011, REDESIGN DAN PEMBUATAN PINTU

MOBIL LISTRIK

Redesign dan pembuatan pintu mobil listrik ini merupakan sarana

pembelajaran penulis dalam merealisasikan ide. Ide penulis adalah bagaimana

merancang ulang design pintu mobil istrik agar pintu mobil listrik yang terbuat

dari bahan komposit dapat berfungsi dengan baik, yaitu kaca pada pintu mobil

dapat digerakkan naik turun.

Metode yang dipakai dalam proses ini mencakup empat tahap, yaitu :

mencari data awal, membuat sketsa rancangan ulang, pengerjaan pintu dan

finishing.

Hasil dari proses rancang ulang dan pembuatan pintu mobil listrik adalah

kaca pintu mobil dapat berfungsi dengan baik dan dapat digerakkan naik turun,

sehingga menambah kenyamanan saat dikendarai. Dana yang dibutuhkan dalam

pengerjaan ini adalah Rp. 4.317.750,00.

(10)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan segala rahmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis

dapat menyelesaikan laporan Proyek Akhir ini dengan judul ”REDESIGN DAN

PEMBUATAN PINTU MOBIL LISTRIK”. Laporan Proyek Akhir ini disusun

untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Ahli Madya (A.Md) dan

menyelesaikan Program Studi DIII Teknik Mesin Otomotif Universitas Sebelas

Maret Surakarta.

Dalam penyusunan laporan ini penulis banyak mengalami masalah dan

kesulitan, tetapi berkat bimbingan serta bantuan dari berbagai pihak maka penulis

dapat menyelesaikan laporan ini. Oleh karena itu, pada kesempatan ini

perkenankanlah penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Allah SWT yang selalu memberikan limpahan rahmat dan hidayah-Nya.

2. Ibu dan Ayahku tercinta atas segala bentuk dukungan, motivasi dan doanya.

3. Bapak Heru Sukanto, S.T., M.T., selaku Ketua Program D III Teknik Mesin

Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta.

4. Bapak Heru Sukanto, S.T., M.T., selaku pembimbing I Proyek Akhir.

5. Bapak Bambang Kusharjanta, S.T., M.T., selaku pembimbing II Proyek

Akhir.

6. Bapak Jaka Sulistya Budi, S.T., selaku koordinator Proyek Akhir.

7. Bapak Basuki dan Bapak Padi terima kasih atas bimbingan dan bantuannya

selama proses pembelajaran komposit di BSK Modified.

8. Lek gung, Bang yanto, Bang david, Bang jono (plend) selaku karyawan BSK

Modified yang telah banyak membantu.

9. Sigit, Achmad, dan wanto sebagai teman satu kelompok terima kasih atas

kekompakkan dan kerja samanya dalam menyelesaikan Proyek Akhir.

10. Mas Solikin, Mas Mamad, dan Lek Yan selaku laboran Motor Bakar terima

(11)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

11. Teman – teman D3 Teknik Mesin Otomotif 2008 terima kasih atas

persaudaraan, kekompakan dan canda tawanya.

12. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu – persatu yang telah membantu

dalam penyusunan laporan Proyek Akhir ini.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dan keterbatasan ilmu dalam

penyusunan laporan ini, maka segala kritikan yang sifatnya membangun sangat

penulis harapkan demi kesempurnaan laporan ini.

Akhir kata penulis hanya bisa berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat

bagi penulis sendiri khususnya dan para pembaca baik dari kalangan akademis

maupun lainnya.

Surakarta, 20 November 2011

(12)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

2.3.3. Klasifikasi Komposit. ... 10

BAB III REDESIGN DAN PEMBUATAN PINTU MOBIL LISTRIK. ... 16

3.1. Proses Redesign dan Pembuatan Pintu Mobil Listrik ... 16

3.1.1. Tahap 1 : Mencari Data ... ... 16

(13)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

3.2. Proses Penyambungan Hasil Komposit dengan Pintu. ... 26

3.3. Redesign body…. ... 27

3.3.1. Tahap 1 : Pembuatan Cetakan . ... 27

3.3.2. Tahap 2 : Pembuatan Komposit. ... 28

3.3.3. Tahap 3 : Penyambungan Komposit pada Body. .... 30

3.4. Proses Pembuatan Door Trim. ... 30

3.5. Proses Pendempulan dan Pengampelasan. ... 31

(14)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Mobil listrik adalah mobil yang rodanya digerakkan dengan motor listrik.

Karena mobil akan bergerak dengan jarak yang jauh meninggalkan sumber

listriknya maka dibutuhkan alat penyimpan energi yang sebagian besar

menggunakan baterai atau accu. Karena keterbatasan power baterai maka mobil

listrik harus dibuat ringan. Untuk mengatasi hal itu, maka bodi mobil yang

digunakan terbuat dari bahan komposit. Pemilihan bahan komposit dikarenakan

untuk menjaga konsep mobil listrik yang merupakan kendaraan ramah

lingkungan, ringan, serta dalam pembuatannya tidak rumit. Chasis yang

digunakan juga harus seefisien mungkin yaitu mengambil dari chasis yang sudah

ada atau dengan kata lain tidak membuat sendiri karena pertimbangan efisiensi

waktu dan beberapa faktor lainnya.

Mobil Listrik yang telah ada untuk proyek akhir ini memiliki pintu

depan yang kurang berfungsi dengan baik dan perlu adanya proses

penyempurnaan, yaitu kaca pada pintu depan mobil tidak bisa dibuka dan ditutup

(bergerak naik-turun) karena design dan pemasangan kaca yang tidak tepat. Kaca

pada pintu depan sangat penting untuk bisa dibuka dan ditutup, misalnya pada

saat pengemudi akan meminta kartu parkir, pengemudi tidak perlu membuka

pintu mobil, cukup membuka kaca pada pintu mobilnya saja.

Bahan yang digunakan untuk pembuatan pintu mobil terbuat dari bahan

komposit. Pemakaian bahan komposit dikarenakan sifatnya ringan, mudah

dibentuk serta dengan biaya yang relatif murah. Komposit ini terbuat dari

fiberglass Chopped Strand Mat 300 gram/m2, resin Polyester 157 BQTN serta

katalis MEXPO. Rancang ulang dan pembuatan pintu mobil listrik ini dilakukan

untuk penyempurnaan mobil tersebut. Dengan penyempurnaan ini diharapkan

mobil lebih nyaman untuk dikendarai oleh pengendara dan menambah nilai

(15)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

1.2. Perumusan Masalah

Perumusan masalah dalam Proyek Akhir ini adalah bagaimana

perancangan ulang pintu mobil listrik agar kaca dapat naik turun dan berfungsi

dengan baik.

1.3. Batasan Masalah

Berdasarkan rumusan masalah di atas agar permasalahan yang dibahas

tidak melebar, maka dilakukan pembatasan pada:

1. Engsel dan frame pada pintu mobil listrik tidak dilakukan perubahan.

2. Berat pintu tidak diperhitungkan (engsel dianggap mampu menahan berat

pintu).

1.4. Tujuan Proyek Akhir

Tujuan dari pelaksanaan Proyek Akhir ini adalah:

1. Perancangan ulang dan membuat pintu mobil listrik agar kaca pada pintu

dapat membuka dan menutup.

1.5. Manfaat Proyek Akhir

Manfaat yang diperoleh dari penyusunan laporan Tugas Akhir ini adalah

sebagai berikut:

1. Bagi Lulusan

Dapat menambah pengetahuan, dan pengalaman tentang proses

pembuatan pintu mobil dari bahan komposit.

2. Bagi Perguruan Tinggi

Sebagai referensi untuk inovasi pembuatan mobil listrik yang lebih

baik.

3. Bagi Industri

Diharapkan ke depan banyak bermunculan industri mobil lokal

sehingga mampu bersaing dengan mobil yang ada di pasaran.

4. Bagi Pengembangan IPTEKS

(16)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

1.6.Sistematika Laporan

Bab I : PENDAHULUAN

Mengungkapkan latar belakang, rumusan masalah, batasan

masalah, tujuan proyek akhir, manfaat, metode pembahasan, serta

sistematika laporan.

Bab II : LANDASAN TEORI

Mengungkapkan tinjauan teori mengenai pengertian komposit,

macam- macam komposit dan bahan pembentuk komposit, serta

kekurangan dan kelemahan komposit. Keseluruhan tinjauan teori

tersebut sebagai landasan dalam perancangan dan pembuatan

pintu mobil lstrik dari bahan komposit.

Bab III : REDESIGN DAN PEMBUATAN PINTU MOBIL LISTRIK

Berisikan uraian tentang keseluruhan langkah dalam proses

perancangan ulang pintu mobil listrik yang meliputi :

3.1. Proses Pembuatan Komposit Pintu

Proses pembuatan komposit pintu terdiri dari beberapa

tahap, diantaranya :

3.2. Proses Penyambungan Hasil Komposit dengan Pintu

3.3. Redesign Body

Proses Redesign Body meliputi :

a. Pembuatan Cetakan

b. Pembuatan Komposit Body

c. Penyambungan Hasil Komposit pada Body

(17)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

3.5. Proses Pendempulan dan Pengampelasan

3.6. Proses Pengecatan dan finishing

Bab IV : PERAWATAN DAN PERINCIAN BIAYA

Membahas tentang metode perawatan komposit yang benar agar

produk lebih tahan lama dan solusi apabila terjadi kerusakan pada

komposit. Selain perawatan komposit, bab ini juga membahas

tentang perincian biaya dari keseluruhan proses pengerjaan pintu

mobil listrik.

Bab V : PENUTUP

Mengungkapkan kesimpulan dari proses perancangan ulang pintu

mobil listrik dan saran untuk pemberian materi yang lebih tentang

komposit agar mahasiswa benar-benar paham.

(18)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

gabungan. Komposit berasal dari kata kerja “to compose” yang berarti menyusun

atau menggabung. Jadi secara sederhana bahan komposit diartikan suatu jenis

bahan baru hasil rekayasa yang terdiri dari dua atau lebih material berbeda yang

bergabung pada unit struktural makroskopik. Dapat juga dikatakan bahwa

Komposit adalah perpaduan dari bahan yang dipilih berdasarkan kombinasi sifat

fisik masing-masing material penyusun untuk menghasilkan material baru dengan

sifat yang unik dibandingkan sifat material dasar sebelum dicampur dan terjadi

ikatan permukaan antara masing-masing material penyusun (Gibson, 1994)

a. Gabungan makro :

- Sulit dipisahkan, tetapi dapat dilakukan secara kimia

Bahan komposit merupakan bahan gabungan secara makro, maka bahan

komposit dapat didefinisikan sebagai suatu sistem material yang tersusun dari

campuran / kombinasi dua atau lebih unsur-unsur utamanya yang secara makro

berbeda di dalam bentuk dan komposisi material yang tidak dapat dipisahkan

(Schwartz, 1984).

2.2. Tujuan Dibentuknya Komposit

(19)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

a. Mempermudah design yang sulit pada manufaktur, untuk membentuk

kontur yang rumit lebih mudah dengan menggunakan komposit daripada

bahan logam.

b. Menghemat biaya, dari segi harga bahan-bahan pembuat komposit lebih

murah apabila dibandingkan dengan bahan logam.

c. Bahan lebih ringan, kalau dibandingkan berat dua bahan yaitu logam dan

komposit yang mempunyai dimensi yang sama, komposit lebih ringan.

2.3. Bagian Utama dari Komposit

2.3.1. Reinforcement

Salah satu bagian utama dari komposit adalah penguat (reinforcement) yang

berfungsi sebagai penanggung beban utama pada komposit.

2.3.1.1.Serat Gelas

Glass fiber adalah bahan yang tidak mudah terbakar. Serat jenis ini

biasanya digunakan sebagai penguat matrik jenis polymer. Komposisi kimia serat

gelas sebagain besar adalah SiO2 (Silicon dioksida) dan sisanya adalah

oksida-oksida alumunium (Al), kalsium (Ca), magnesium (Mg), natrium (Na), dan

unsur-unsur lainnya.

Berdasarkan bentuknya serat gelas dapat dibedakan menjadi beberapa

macam antara lain (Schwartz, 1984):

a. Roving, berupa benang panjang yang digulung mengelilingi silinder.

Gambar 2.1. Serat gelas roving

(20)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

b.Yarn, berupa bentuk benang yang lekat dihubungkan pada filamen.

Gambar 2.2. Serat gelas yarn

(http://w13.itrademarket.com)

c. Chopped Strand, adalah strand yang dipotong-potong dengan ukuran

tertentu kemudian digabung menjadi satu ikatan.

Gambar 2.3. Serat gelas chopped strand

(http://sinofuwang.com)

d. Reinforcing Mat, berupa lembaran chopped strand dan continuous strand yang

tersusun secara acak.

Gambar 2.4. Serat gelas reinforcing mat

(21)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

e. Woven Roving, berupa benang panjang yang dianyam dan digulung pada

silinder

Gambar 2.5. Serat gelas woven roving

(http://www.fiberjn.com)

f. Woven Fabric, berupa serat yang dianyam seperti kain tenun.

Gambar 2.6. Serat gelas woven fabric

(http://www.asia.ru)

2.3.2. Matrik

Matrik adalah fasa dalam komposit yang mempunyai bagian atau fraksi

volume terbesar (dominan). Matrik mempunyai fungsi sebagai berikut :

a. Mentransfer tegangan ke serat secara merata.

b. Melindungi serat dari gesekan mekanik.

c. Memegang dan mempertahankan serat pada posisinya.

d. Melindungi dari lingkungan yang merugikan.

e. Tetap stabil setelah proses manufaktur.

Sifat-sifat matrik (Ellyawan, 2008) :

a. Sifat mekanis yang baik.

(22)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

c. Ketangguhan yang baik.

d. Tahan terhadap temperatur.

Menurut Gibson (1994) matrik dalam struktur komposit dapat dibedakan

menjadi:

1) Komposit Matrik Polimer (Polymer Matrix Composites – PMC)

Bahan ini merupakan bahan komposit yang sering digunakan, biasa

disebut polimer berpenguat serat (FRP – Fibre Reinforced Polymers or Plastics).

Bahan ini menggunakan suatu polimer berbahan resin sebagai matriknya, dan

suatu jenis serat seperti kaca, karbon dan aramid (Kevlar) sebagai penguatannya.

2) Komposit Matrik Logam (Metal Matrix Composites – MMC)

Bahan ini menggunakan suatu logam seperti aluminium sebagai matrik

dan penguatnya dengan serat seperti silikon karbida.

3) Komposit Matrik Keramik (Ceramic Matrix Composites – CMC)

Bahan ini menggunakan keramik sebagai matrik dan diperkuat dengan

serat pendek, atau serabut-serabut (whiskers) dimana terbuat dari silikon karbida

atau boron nitride.

Jenis polimer yang sering digunakan :

1) Thermoplastic

Thermoplastic adalah plastik yang dapat dilunakkan berulang kali (recycle)

dengan menggunakan panas. Thermoplastic merupakan polimer yang akan

menjadi keras apabila didinginkan. Thermoplastic meleleh pada suhu tertentu,

melekat mengikuti perubahan suhu dan mempunyai sifat dapat balik (reversibel)

kepada sifat aslinya, yaitu kembali mengeras bila didinginkan. Contoh dari

thermoplastic yaitu Nylon 66, Polytetrafluoroethylene (PTFE/teflon), Polieter

sulfon, dan Poliyether etherketone (PEEK).

2) Thermoset

Thermoset tidak dapat mengikuti perubahan suhu. Bila sekali pengerasan

telah terjadi maka bahan tidak dapat dilunakkan kembali. Pemanasan yang tinggi

tidak akan melunakkan thermoset melainkan akan membentuk arang dan terurai

karena sifatnya yang demikian sering digunakan sebagai tutup ketel, seperti

(23)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

ulang karena selain sulit penanganannya juga volumenya jauh lebih sedikit

(sekitar 10%) dari volume jenis plastik yang bersifat thermoplastic. Contoh dari

thermoset yaitu Epoksida, Bismaleimida (BMI), dan Poli-imida (PI).

2.3.3. Klasifikasi Komposit

Berdasarkan penguatnya (bahan pengisinya), klasifikasi komposit

dibedakan menjadi 3 macam yaitu bahan pengisi partikel, serat dan struktur.

Gambar 2.7. Klasifikasi bahan komposit berdasarkan penguatnya

(George H Staab, 1999) komposit

partikel serat partikel

memanjang pendek gabungan berlapis

(24)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

Komposit dibedakan menjadi 5 kelompok menurut bentuk struktur dari

penyusunnya yaitu (Schwartz, 1984) :

1. Komposit Serat (Fiber Composites)

Komposit serat merupakan jenis komposit yang menggunakan serat

sebagai bahan penguatnya. Dalam pembuatan komposit, serat dapat diatur

memanjang (continuous composites) atau dapat dipotong kemudian disusun secara

acak (random fibers) serta juga dapat dianyam (cross-ply laminate) (Schwartz,

1984).

a. serat memanjang b. Serat acak

Gambar 2.8. Komposit serat (Fiber Composites)

(George H Staab, 1999)

2. Komposit Serpih (Flake Composites)

Flake Composites adalah komposit dengan penambahan material berupa

serpih kedalam matriksnya. Flake dapat berupa serpihan mika dan metal

(Schwartz, 1984).

Gambar 2.9. Komposit serpih (Flake Composites)

(25)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

3. Komposit Partikel (Particulate Composites)

Particulate composites adalah salah satu jenis komposit di mana dalam

matriks ditambahkan material lain berupa serbuk/butir. Perbedaan dengan flake

dan fiber composites terletak pada distribusi dari material penambahnya. Dalam

particulate composites, material penambah terdistribusi secara acak atau kurang

terkontrol daripada flake composites. Sebagai contoh adalah beton (Schwartz,

1984).

Gambar 2.10. Komposit partikel (Particulate Composites)

(George H Staab, 1999)

4. Filled (skeletal) Composites

Filled composites adalah komposit dengan penambahan material ke dalam

matriks dengan struktur tiga dimensi (Schwartz, 1984).

Gambar 2.11. Filled (skeletal) Composites

(26)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

5. Laminar Composites

Laminar composites adalah komposit dengan susunan dua atau lebih layer,

di mana masing-masing layer dapat berbeda – beda dalam hal material, bentuk,

dan orientasi penguatannya (Schwartz, 1984).

Gambar 2.12. Laminar Composites

(George H Staab, 1999)

Berdasarkan penempatannya terdapat beberapa tipe serat pada komposit,

seperti ditunjukkan pada Gambar 2.13 (Gibson, 1994).

a. serat memanjang b. Serat anyam

c. serat acak d. Serat gabungan

(27)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

a. Continuous Fiber Composite

Continuous atau uni-directional composite mempunyai susunan serat

panjang dan lurus, membentuk lamina diantara matriksnya. Jenis komposit

ini paling banyak digunakan. Kekurangan tipe ini adalah lemahnya kekuatan

antar lapisan. Hal ini dikarenakan kekuatan antar lapisan dipengaruhi oleh

matriksnya.

b. Woven Fiber Composite (bi-dirtectional)

Komposit ini tidak mudah terpengaruh pemisahan antar lapisan karena

susunan seratnya juga mengikat antar lapisan. Akan tetapi susunan serat

memanjangnya yang tidak begitu lurus mengakibatkan kekuatan dan

kekakuan tidak sebaik tipe continuous fiber.

c. Discontinuous Fiber Composite (chopped fiber composite)

Komposit dengan tipe serat pendek masih dibedakan lagi menjadi :

1. Serat pendek searah (Aligned discontinuous fiber)

2. Serat pendek diagonal (Off-axis aligned discontinuous fiber)

3. Serat pendek acak (Randomly oriented discontinuous fiber)

Randomly oriented discontinuous fiber merupakan komposit dengan serat

pendek yang tersebar secara acak diantara matriksnya. Kekurangan dari

jenis serat acak adalah sifat mekanik yang masih dibawah dari penguatan

dengan serat lurus pada jenis serat yang sama (Gibson,1994).

a. Serat pendek searah b. Serat pendek diagonal c. Serat pendek acak

(28)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

d. Hybrid fiber composite

Hybrid fiber composite merupakan komposit gabungan antara tipe serat

lurus dengan serat acak. Pertimbangannya supaya dapat mengeliminir

kekurangan sifat dari kedua tipe dan dapat menggabungkan kelebihannya.

Hybrid Fiber Composite

(29)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Perawatan ini dilakukan bila terjadi kerusakan atau gangguan-gangguan

yang terjadi, perawatan untuk pintu yang terbuat dari bahan komposit sangatlah

minim perawatannya.

4.1.1. Perawatan Komposit Fiberglass

Fiberglass sebenarnya bebas perawatan (maintenance free). Perawatan

hanya dilakukan apabila terjadi kerusakan tergores atau pecah. Sedangkan untuk

permukaan yang dilapisi cat, perawatannya sama seperti perawatan bodi mobil

pada umumnya.

a. Perawatan pada fiberglass yang tergores

Fiberglass yang tergores dapat diperbaiki dengan melapisi permukaan

dengan gelcoat. Pelapisan gelcoat dimaksudkan agar warna produk tidak belang.

Untuk meratakan permukaan yang dilapisi ulang dilakukan pengampelasan.

Proses pengampelasan dilakukan secara bertahap dengan amplas kasar dan

bertahap hingga ampelas halus yang dibasahi dengan air.

b. Perawatan pada materi fiberglass yang pecah

Fiberglass yang pecah dapat diperbaiki dengan cara melakukan laminasi

ulang atau penambalan pada bagian yang rusak. Laminasi atau penambalan bagian

yang pecah dilakukan sama halnya dengan proses laminasi produk.

c. Perawatan pada fiberglass yang sudah dicat

Perawatan fiberglass yang sudah dicat sama dengan perawatan bodi mobil

pada umumnya, yaitu :

1. Pada saat tidak digunakan, jauhkan dari sinar matahari langsung atau

tempatkan di tempat yang teduh.

2. Melakukan pemolesan permukaaan dengan bahan–bahan yang

(30)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

4.1.2. Perawatan Mekanisme kaca

Perawatan yang dilakukan untuk sesuatu yang bergesekan adalah

pemberian oli atau bahan anti karat lainnya agar tidak terjadi macet karena

pengaruh karat dan kotoran yang ada. Pelumasan atau pemberian bahan anti karat

sebaiknya dilakukan pada komponen-komponen sebagai berikut :

(31)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

2. Alat dan Bahan Komposit

(32)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

5. Clear Rp. 74.500,- 2 kg Rp. 149.000,-

6. Compound Rp. 45.000,- 1 kg Rp. 45.000,-

7. Amplas :

· 400 Rp. 3.500,- 3 lembar Rp. 10.500,-

· 800 Rp. 3.500,- 3 lembar Rp. 10.500,-

· 1000 Rp. 3.500,- 3 lembar Rp. 10.500,- 8. Dempul Alfagloss Rp. 56.000,- 8 kaleng Rp. 448.000,-

9. Amplas meter :

· P 80 Rp. 8.500,- 6 meter Rp. 51.000,-

· P 150 Rp. 10.500,- 6 meter Rp. 63.000,-

10. Kain Compound - - Rp. 8.000,-

11. Lakban Kertas Rp. 6.000,- 2 buah Rp. 12.000,-

Total Rp.1.543.250,-

5. Total Biaya

NO PENGELUARAN TOTAL

1. Biaya alat dan bahan Rp. 843.000,-

2. Biaya alat dan bahan komposit Rp. 1.931.500,-

3. Biaya pengecatan Rp. 1.543.250,-

(33)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Dari hasil proses perancangan ulang dan pembuatan pintu mobil listrik

ini serta pembahasan yang diuraikan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Pintu mobil listrik dapat bekerja dengan baik, yaitu kaca pada mobil dapat

naik dan turun (membuka dan menutup).

2. Perancanagan ulang pintu mobil listrik adalah dengan membuat pintu

menjadi cembung, sehingga bentuk body mobil juga diubah agar sesuai

dengan body pintu .

3. Perancangan ulang dan pembuatan pintu mobil listrik menghabiskan biaya

sebesar Rp. 4.317.750,-

5.2. Saran

1. Perlu adanya pengembangan terhadap pembuatan komponen bodi mobil

dengan komposit ini, jika sebelumnya bodi komposit ini menggunakan

bahan dari fiberglass, maka selanjutnya dapat menggunakan serat lainnya,

misalnya serat alam yang lebih ekonomis.

2. Perlu adanya bimbingan khusus mengenai material komposit, karena

pengetahuan mahasiswa DIII sangat kurang dalam hal material komposit.

3. Keselamatan kerja yang perlu diperhatikan dalam hal yang berhubungan

dengan fiberglass adalah penyimpanan bahan serta saat proses pengerjaan

dilakukan, harus selalu memakai alat keselamatan kerja, seperti sarung

Gambar

Gambar 2.1. Serat gelas roving
Gambar 2.2. Serat gelas yarn
Gambar 2.5. Serat gelas woven roving
Gambar 2.7. Klasifikasi bahan komposit berdasarkan penguatnya
+6

Referensi

Dokumen terkait

Hasil ini menunjukkan bahwa independensi berpengaruh secara parsial terhadap kualitas audit di Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Perwakilan Provinsi Jawa

Hasil perhitungan Amova menunjukkan variasi genetik diantara populasi burung walet sarang putih di Airmolek dengan di Belilas sangat kecil, yaitu 2,772 %2. Variasi

Input adalah jumlah sisa perkara pidana tahun sebelumnya yang harus diselesaikan pada tahun tahun berjalan.. Output adalah jumlah sisa perkara pidana yang diselesaikan pada

Dampak jangka panjang dari peningkatan teknologi pada industri penang- kapan ikan dengan fungsi permintaan tidak elastis terhadap perubahan harga adalah berkurangnya

Perkembangan penawaran unit usaha kami saat ini bisa dikatakan normal dengan target margin laba yang efektif. Hal tersebut disebabkan karena harga jual dari

The purpose of the present study was to find out the target and language learning needs of learners pursuing a Tour Guide ESP course as perceived by the

Hasil pengamatan pada akhir percobaan dari beberapa parameter pengaruh dosis pestisida serbuk daun Nimba terhadap hama Tribolium castaneum Hbst pada kacang kedelai setelah

Fakta lain yang penulis temukan dalam wawancara dengan 5 mahasiswa yang mengalami keterlambatan dalam menyelesaikan pendidikannya di perguruan tinggi adalah hampir sebagian besar