• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Net Profit Margin, Return on Asset, Return on Equity, Dan Earning Per Share Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Pengaruh Net Profit Margin, Return on Asset, Return on Equity, Dan Earning Per Share Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

r

ro

o

JURNAL PRODUKTIVITAS

JurnalFakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Pontianak

www.openjurnal.unmuhpnk.ac.id/index.php/jp

Pengaruh Net Profit Margin, Return on Asset, Return on

Equity, Dan Earning Per Share Terhadap Harga Saham Pada

Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi

performance focused on Net Profit Margin (NPM), Return on Assets (ROA), Return on Equity (ROE) and Earning Per Share (EPS) to Stock Price on Manufacturing Company of Consumer goods Industry Sector Listed in BEI as of 31 December 2016. The sampling technique used in this research is saturated sampling method and the sample used is 37 companies. The analysis technique used is Multiple Linear Regression, Correlation Coefficient, and Coefficient of Determination. Hypothesis Examination used F- test simultaneously and Hypothesis Examination used t-test partially.The Result of simultaneous test (F-test) indicate that independent variable that is NPM, ROA, ROE and EPS together have no significant effect on attached variable Stock Price on Manufacturing Company of Consumer goods Industry Sector Listed in BEI as of 31 December 2016. The partial test (t test) of NPM ROA ROE variable has no significant effect on the Stock Price on Manufacturing Company of Consumer goods Industry Sector Listed in BEI as of 31 December 2016. And the EPS variable has a significant effect on the Stock Price on Manufacturing Company of Consumer goods Industry Sector Listed in BEI as of 31 December 2016.

1. Pendahuluan

Pada era globalisasi sekarang ini, perkembangan Indonesia semakin pesat dapat dilihat dari banyaknya pembangunan di berbagai bidang terutama sektor ekonomi. Salah satu badan usaha yang menjadi penggerak perekonomian nasional adalah pasar modal. Pasar modal merupakan tempat memperjualbelikan sekuritas. Dengan adanya pasar modal, pihak yang kelebihan dana (investor) dapat menginvestasikan dana yang dimilikinya dengan harapan memperoleh keuntungan, sedangkan perusahaan dapat memanfaatkan dana tersebut untuk kepentingan investasi. Kinerja keuangan yang baik merupakan suatu tantangan penting yang dihadapi oleh perusahaan-perusahaan go public, termasuk perusahaan-perusahaan manufaktur.

Dalam menilai kinerja suatu perusahaan, investor biasanya melihat prospek dan laporan keuangan perusahaan. Salah satu bentuk yang lazim digunakan dalam menganalisis laporan keuangan adalah analisis rasio keuangan. Net Profit Margin (NPM) merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur hasil bersih dari setiap satuan pendapatan yang dilakukan oleh perusahaan dalam kurun waktu tertentu. Return on Asset (ROA) menunjukkan kemampuan mengukur efektifitas perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan aset yang dimilikinya. Return on Equity (ROE) digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba perusahaan dari pembagian laba dengan ekuitas selama tahun terakhir.

(2)

A.. Fahruzzi Jurnal Produktivitas 5 (2018)

2. Metode Penelitian

2.1 Bentuk Penelitian

Menurut Subana (2011:26): “Deskriptif kuantitatif yaitu penelitian ini dimaksudkan untuk mengangkat fakta, keadaan variabel, dan fenomena-fenomena yang terjadi saat sekarang (ketika penelitian berlangsung) dan menyajikan apa adanya”. Berdasarkan karakteristik masalah dalam penelitian ini mempunyai hubungan kausal yaitu hubungan sebab akibat antara variabel bebas dengan variabel terikat.

2.2 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi dokumenter yaitu pengamatan yang dilakukan

tanpa melibatkan diri dan hanya sebagai pengamat. Data dikumpulkan dengan cara mengamati serta mencatat, dan mempelajari uraian-uraian dari buku, karya ilmiah berupa jurnal, skripsi, tesis, dokumen-dokumen yang terdapat dalam Indonesian Capital Market Directory (ICMD) dan annual report pada periode pengamatan, serta mengambil data melalui internet yang terkait dengan penelitian ini, seperti melalui website www.idx.co.id dan www.sahamok.co.id.

2.3 Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan yang termasuk kedalam Sektor Industri Barang Konsumsi yang terdaftar di BEI Tahun 2016. Metode pengumpulan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sampling jenuh. Menurut Sugiyono (2014:122): “Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel”.

2.4 Teknik Analisis Data

Teknik yang digunakan untuk menganalisis data dalam penelitian ini adalah uji regresi linier berganda dan uji hipotesis (Koefisien korelasi dan Koefisien determinasi, uji t, uji F). Perhitungan variabel-variabelnya melalui program SPSS.

3. Hasil dan Pembahasan

3.1 Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam residual dari model regresi yang dibuat berdistribusi normal ataukah tidak. Umumnya regresi dengan residual yang berdistribusi normal diperoleh dari variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Hasil perhitungan uji normalitas dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 1. Hasil Uji normalitas

(3)

Tabel 2 Hasil Uji normalitas setelah transformasi

Hasil uji normalitas menunjukkan Net Profit Margin, Return on Asset, Return on Equity, Earning Per Share dan Harga Saham terdistribusi normal dengan Sig 0,083 > 0,05.

3.2 Uji linearitas

Uji ini digunakan untuk melihat apakah spesifikasi model yang digunakan sudah benar atau tidak. Apakah fungsi dalam suatu studi empiris sebaiknya berbentuk linier, kuadrat atau kubik. Dengan uji ini akan diperoleh informasi apakah model empiris sebaiknya linier, kuadrat atau kubik. Berikut hasil yang diperoleh dari tabel:

Tabel 3. Hasil Uji Linearitas

Pada tabel linearitas diperoleh nilai sebesar R square 0,182 dan jumlah data 37. Jadi apabila kedua data tersebut dikalikan, hasilnya adalah 6,73 menghasilkan c2 hitung. Sedangkan nilai c2 tabel 52,19 dengan tingkat kesalahan 5%. Maka c2 hitung < c2 tabel yaitu dengan nilai 6,73 < 52,19 maka dapat disimpulkan bahwa model yang digunakan adalah model linear.

3.3 Uji Auto korelasi

Uji auto korelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode sebelumnya. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem auto korelasi. Hasil uji auto korelasi dengan Uji Durbin-Watson (DW-test) dapat dilihat melalui tabel berikut

Tabel 4. Hasil uji auto korelasi

(4)

A.. Fahruzzi Jurnal Produktivitas 5 (2018)

Tabel 5. Hasil Uji Multikolinieritas

Pada tabel uji multikolinieritas menunjukkan perhitungan nilai tolerance semua variabel independen memiliki nilai > 0,1 dan hasil perhitungan nilai VIF menunjukkan semua variabel independen memiliki nilai VIF < 10. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolinieritas antar variabel independen dalam model regresi.

3.5 Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah yang tidak mengandung gejala heteroskedastisitas atau mempunyai varians homogen. Jika suatu model regresi yang mengandung gejala heteroskedastisitas akan memberikan hasil prediksi yang menyimpang.Berikut ini hasil uji heteroskedastitas dengan grafik scatterplot:

Gambar 1. Hasil Uji heteroskedastisitas

Dari gambar grafik dilihat bahwa titik-titik menyebar secara acak baik diatas maupun dibawah angka nol pada sumbu Y, maka dalam hal ini dapat dikatakan bahwa tidak terdapat masalah heteroskedastisitas.

3.6 Analisis Regresi Linier Berganda

(5)

Tabel 6. Hasil Uji Regresi Linier Berganda

Dari tabel di atas dapat diketahui model regresi berganda antar variabel bebas dan terikat dapat diformulasikan dalam bentuk persamaan sebagai berikut:

Y = 3862,943 + 12690,482X1 + 2053,494X2 - 511,988X3 + 0,675X4

Model persamaan regresi yang dapat dituliskan dari hasil tersebut dalam bentuk persamaan regresi adalah sebagai berikut: 1. Nilai konstanta (α) sebesar 3862,943 menjelaskan bahwa apabila Net Profit Margin (NPM), Return on Asset (ROA), Return

on Equity (ROE), dan Earning Per Share (EPS) sama dengan nol, maka pengaruh terhadap Harga Saham adalah sebesar 3862.943.

2. Apabila Net Profit Margin (NPM) meningkat sebesar satu satuan maka pengaruh terhadap Harga Saham akan naik sebesar 12690,482.

3. Apabila Return on Asset (ROA) meningkat sebesar satu satuan maka pengaruh terhadap Harga Saham akan naik sebesar 2053,494.

4. Apabila Return on Equity (ROE) meningkat sebesar satu satuan maka pengaruh terhadap Harga Saham akan turun sebesar 511,988.

5. Apabila Earning per Share (EPS) meningkat sebesar satu satuan maka pengaruh terhadap Harga Saham akan naik sebesar 0,675.

3.7 Koefisien Korelasi Berganda

Analisis korelasi dilakukan dalam rangka menguji hipotesis asosiatif, yaitu dugaan hubungan antar variabel dalam populasi melalui data hubungan variabel dalam sampel. Hasil perhitungannya dapat dilihat pada tabel di bawah ini

Tabel 7. Hasil Uji KoefisienKorelasi Berganda (R)

Pada tabel dilihat nilai R (korelasi) diperoleh sebesar 0,426 hal ini berarti hubungan antara Net Profit Margin (X1), Return on Asset (X2), Return on Equity (X3), dan Earning Per Share (X4) terhadap Harga Saham memiliki hubungan yang sedang.

3.8Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi adalah nilai yang menunjukkan seberapa besar variabel bebas dapat menjelaskan variabel terikat. Uji ini untuk mengetahui seberapa besar kontribusi Net Profit Margin (NPM), Return on Asset (ROA), Return on Equity (ROE), dan

Earning Per Share (EPS) terhadap variabel Harga Saham. Berikut tabel hasil uji koefisien determinasi:

(6)

A.. Fahruzzi Jurnal Produktivitas 5 (2018)

3.9Uji Pengaruh Simultan (Uji F)

Uji pengaruh simultan (Uji F) pada dasarnya menunjukkan apakah semua Net Profit Margin (NPM), Return on Asset (ROA),

Return on Equity (ROE), dan Earning Per Share (EPS) yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap Harga Saham. Hasil perhitungan Uji F dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 9. Hasil Uji F

Berdasarkan tabel Uji F menunjukkan bahwa secara bersama-sama variabel independen tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap dependen. Hal ini dapat dibuktikan dari nilai Fhitung 1,775 lebih kecil dari Ftabel sebesar 2,66 serta pada nilai Sig. 0,158 > 0,05. Dengan demikian H0 diterima dan Ha ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel Net Profit Margin (NPM), Return on Asset (ROA), Return on Equity (ROE), dan Earning Per Share (EPS) secara bersama-sama tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Harga Saham perusahaan Sektor Industri Barang Konsumsi Tahun 2016.

3.10Uji Pengaruh Parsial (Uji t)

Uji pengaruh parsial (Uji t) dilakukan untuk mengetahui pengaruh masing-masing atau secara parsial variabel bebas atau Net Profit Margin (NPM), Return on Asset (ROA), Return on Equity (ROE), dan Earning Per Share (EPS) terhadap variabel terikat atau Harga Saham. Sementara itu secara parsial pengaruh dari kedua variabel bebas tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 10. Hasil Uji t

Dari tabel menunjukkan hasil uji pengaruh parsial (Uji t) menghasilkan nilai Sig. yang akan diinterpretasikan sebagai berikut: 1. Hasil dari uji t (parsial) menunjukkan bahwa NPM tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap Harga Saham. Hal ini dapat

dibuktikan dari nilai thitung sebesar 0,251 lebih kecil dari ttabel sebesar 1,687 serta pada nilai Sig. sebesar 0,804 yang lebih

besar dari 0,05. Dengan demikian H0 diterima dan Ha ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel NPM tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap Harga Saham perusahaan Sektor Industri Barang Konsumsi Tahun 2016.

2. Hasil dari uji t (parsial) menunjukkan bahwa ROA tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap Harga Saham. Hal ini dapat dibuktikan dari nilai thitung sebesar 0,055 lebih kecil dari ttabel sebesar 1,687 serta pada nilai Sig. sebesar 0,957 yang lebih

besar dari 0,05. Dengan demikian H0 diterima dan Ha ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel ROA tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap Harga Saham perusahaan Sektor Industri Barang Konsumsi Tahun 2016.

3. Hasil dari uji t (parsial) menunjukkan bahwa ROE tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap Harga Saham. Hal ini dapat dibuktikan dari nilai thitung sebesar -0,273 lebih kecil dari ttabel sebesar 1,687 serta pada nilai Sig. sebesar 0,787 yang lebih

besar dari 0,05. Dengan demikian H0 diterima dan Ha ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel ROE tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap Harga Saham perusahaan Sektor Industri Barang Konsumsi Tahun 2016.

4. Hasil dari uji t (parsial) menunjukkan bahwa EPS memiliki pengaruh signifikan terhadap Harga Saham. Hal ini dapat dibuktikan dari nilai thitung sebesar 2,421 lebih besar dari ttabel sebesar 1,687 serta pada nilai Sig. sebesar 0,021 yang lebih

kecil dari 0,05. Dengan demikian Ha diterima dan H0 ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel EPS memiliki pengaruh signifikan terhadap Harga Saham perusahaan Sektor Industri Barang Konsumsi Tahun 2016.

3.11Pembahasan Hasil Penelitian

(7)

menyatakan bahwa secara statistik NPM memiliki pengaruh negatif signifikan terhadap harga penutupan saham perusahaan (Studi perusahaan Property dan Real Estate yang terdaftar di BEI periode 2010-2012) dengan nilai sig. 0,068 > 0,05. Berdasarkan pembahasan tersebut maka NPM dapat tidak digunakan sebagai pertimbangan dalam melakukan investasi saham pada perusahaan Industri Barang Konsumsi.

2. Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel ROA tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Harga Saham dalam Industri Barang Konsumsi Tahun 2016. ROA tidak berpengaruh terhadap Harga Saham karena investor lebih berorientasi dalam investasi dengan memperhatikan return yang diterima dibandingkan dengan kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba dengan menggunakan aktiva. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Amalya (2018) bahwa secara parsial variabel ROA tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Harga Saham Perusahaan Pertambangan Sektor Batubara yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2014. Berdasarkan pembahasan tersebut maka ROA tidak dapat digunakan sebagai pertimbangan dalam melakukan investasi saham pada perusahaan Industri Barang Konsumsi.

3. Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel ROE tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Harga Saham dalam Industri Barang Konsumsi Tahun 2016. ROE digunakan untuk mengukur besarnya pengembalian terhadap investasi para pemegang saham. Atau dalam pengertian lain ROE merupakan perbandingan antara laba bersih dengan modal sendiri. Variabel ROE dalam penelitian ini tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Harga Saham. Berarti hal ini mengindikasikan bahwa hasil pengembalian atas ekuitas yang diperoleh perusahaan tidak menyebabkan naiknya Harga Saham. Artinya naik atau turunnya pengembalian atas ekuitas secara parsial tidak mempengaruhi harga saham, sehingga pasar tidak terlalu merespon besar kecilnya ROE sebagai bahan pertimbangan investasi yang akan dilakukan investor. Hasil ini didukung oleh penelitian Perdana, Darminto, dan Sudjana (2013) menyatakan bahwa ROE tidak berpengaruh signifikan terhadap Harga Saham Perusahaan Industri Manufaktur yang tercatat di Bursa Efek Indonesia Periode 2006-2010.

4. Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel EPS memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Harga Saham dalam Industri Barang Konsumsi Tahun 2016. EPS digunakan untuk mengukur seberapa besar tiap lembar saham dapat menghasilkan keuntungan untuk pemiliknya. Dalam penelitian ini EPS memiliki pengaruh yang signifikan sehingga dapat disimpulkan EPS merupakan hal utama yang perlu diperhatikan investor dalam membuat keputusan investasinya. Nilai EPS yang meningkat menunjukkan bahwa jumlah laba yang dibagikan kepada investor semakin tinggi, sehingga dengan meningkatnya EPS ini akan menarik investor untuk membeli saham, dengan permintaan saham yang meningkat maka Harga Saham perusahaan juga akan ikut meningkat. Hasil penelitian ini didukung berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Safitri (2013) menyatakan bahwa secara statistik EPS memiliki pengaruh positif signifikan terhadap Harga Saham dalam kelompok JII Tahun 2008-2011 dengan nilai sig. 0,000 < 0,05. Berdasarkan pembahasan tersebut maka EPS dapat digunakan sebagai pertimbangan dalam melakukan investasi saham pada perusahaan Industri Barang Konsumsi.

4. Kesimpulan dan Saran

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan yang telah dilakukan, adapun hasilnya sebagai berikut:

1. Hasil uji koefisien korelasi berganda dilihat nilai R (korelasi) yang diperoleh sebesar 0,426 hal ini berarti bahwa hubungan antara Net Profit Margin (X1), Return on Asset(X2), Return on Equity (X3), dan Earning Per Share(X4) terhadap Harga Saham sebesar 0,426 yang berarti memiliki hubungan yang sedang.

2. Hasil uji koefisien determinasi (R2) atau R Square yang diperoleh sebesar 0,182. Hal ini berarti bahwa 18% (1 x 0,182 x

100%) pengaruh terhadap Harga Saham dijelaskan oleh variabel Net Profit Margin (NPM), Return on Asset (ROA), Return on Equity (ROE), dan Earning Per Share (EPS), sedangkan sisanya yaitu sebesar 82% (1 - 0,560 x 100%) Harga Saham dipengaruhi oleh variabel-variabel lainnya yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

3. Hasil uji pengaruh simultan (Uji F) secara bersama-sama variabel bebas tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat. Hal ini dapat dibuktikan dari nilai f hitung < f tabel yaitu 1,775 > 2,66 serta memiliki nilai probabilitas (sig) sebesar 0,158 > 0,05.

4. Hasil uji pengaruh parsial (Uji t) masing-masing variabel bebas tidak memiliki pengaruh terhadap Harga Saham. Net Profit Margin (X1) nilai thitung sebesar 0,251 lebih kecil dari ttabel sebesar 1,687 pada nilai probabilitas (sig) sebesar 0,804 > 0,05

berarti tidak berpengaruh signifikan terhadap Harga Saham (Y), Return on Asset (X2) nilai thitung sebesar 0,055 lebih kecil

dari ttabel sebesar 1,687 pada nilai probabilitas (sig) sebesar 0,957 > 0,05 berarti tidak berpengaruh signifikan terhadap Harga

Saham (Y), Return on Equity (X3) nilai thitung sebesar -0,273 lebih kecil dari ttabel sebesar 1,687 pada nilai probabilitas (sig)

sebesar 0,787 > 0,05 berarti tidak berpengaruh signifikan terhadap Harga Saham (Y), Earning per Share (X1) nilai thitung

sebesar 2,421 lebih besar dari ttabel sebesar 1,687 pada nilai probabilitas (sig) sebesar 0,021 < 0,05 berarti mempunyai

(8)

A.. Fahruzzi Jurnal Produktivitas 5 (2018)

Harga Saham, karena dengan meningkatkan nilai perusahaan maka para investor tertarik untuk melakukan investasi pada perusahaan yang bersangkutan.

3. Bagi investor saham, sebaiknya memperhatikan variabel EPS sebagai acuan investasi di Industri Barang Konsumsi. Dari hasil penelitian ini membuktikan bahwa variabel EPS memiliki pengaruh signifikan terhadap Harga Saham perusahaan Sektor Industri Barang Konsumsi Tahun 2016.

Daftar Pustaka

Amalya, Neneng Tirta. 2018. Pengaruh Return on Asset, Return on Equity, Net Profit Margin, dan Debt Equity Ratio Terhadap Harga Saham. Jurnal Sekuritas.Vol. 1 (3), Universitas Pamulang.

Azis. Musdalifah, Sri Mintarti, dan Maryam Nadir. 2015. Manajemen Investasi Fundamental, Teknikal, Perilaku Investor dan Return Saham. Edisi Pertama. Cetakan Pertama. Deepublish, Yogyakarta.

Ginting, Suriani dan Suriany. 2013. Analisis Faktor-faktor yang mempengaruhi Harga Saham pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Wira Ekonomi Mikroskil. Vol. 03 (02), 61-65.

Bursa Efek Indonesia 2016, Data Emiten Di Bursa Efek Indonesia (Online). Tersedia dalam http://www.idx.co.id/index.html, diakses tanggal 16 Oktober 2017.

.

Hadi, Nor. 2013. Pasar Modal. Edisi Pertama. Cetakan Pertama. Graha Ilmu, Yogyakarta.

Harahap, sofyan safri. 2011. Analisis Kritis dan Laporan Keuangan. Edisi Pertama. Cetakan Kesepuluh. PT RajaGrafindo, Jakarta.

Kartika, Dyah Ayu, 2018, “Emiten Bank & Barang Konsumsi Kuasai 10 Market Cap Terbesar. Bisnis.com, dalam

m.bisnis.com/amp/read/20180814/192/827951/emiten-bank-barang-konsumsi-kuasai-10-market-cap-terbesar, diakses tanggal 9 Oktober 2018.

Kevin, Anthony, 2018, “Keyakinan Konsumen Naik, Saham Barang Konsumsi Menguat. CNBC Indonesia, dalam https://www.cnbcindonesia.com/market/20180710093346-17-22754/keyakinan-konsumen-naik-saham-barang-konsumsi-menguat. diakses tanggal 9 Oktober 2018.

Kevin, Anthony 2018, “Saham barang konsumsi akan terpengaruh pelemahan penjualan, dalam

https://www.cnbcindonesia.com/market/20180207190732-17-3829/saham-barang-konsumsi-akan-terpengaruh-pelemahan-penjualan, diakses tanggal 9 Oktober 2018

Martalena dan Maya Marlinda. 2011. Pengantar Pasar Modal. Penerbit Andi, Yogyakarta.

Nugraha, Rheza Dewangga dan Budi Sudaryanto. 2016. Analisis Pengaruh Dividend Payout Ratio (DPR), Debt to Equity Ratio (DER), Return on Equity (ROE), dan Total Asset Turnover (TATO) terhadap Harga Saham (Studi Kasus pada Industri Dasar dan Kimia yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2014. Journal of Management. Vol. 05 (04), 1-12.

Perdana, Rizky Agustine Putri, Darminto, Nengah Sudjana. 2013. Pengaruh Return on Investment, Return on Equity, Net Profit Margin, dan Earning Per Share terhadap Harga Saham (Studi pada perusahaan Makanan dan minuman yang Go Public di Bursa Efek Indonesia periode 2008-2011). Jurnal Administrasi dan Bisnis. Vol. 2 (1), Fakultas Imu Administrasi Malang.

Priyatno, Dwi. 2012. Belajar Cepat Oleh Data Statistik Dengan SPSS. C.V ANDI OFFSET, Yogyakarta.

Putra, Yoga Pratama, Moch. Zulkirom AR, dan Sri Mangesti Rahayu. 2015. Pengaruh Return on Equity (ROE), Earning Per Share (EPS), dan Debt Equity Ratio(DER) terhadap Harga Saham (Studi pada perusahaan Properti dan Real Estate yang terdaftar di BEI periode 2010-2012). Jurnal Administrasi dan Bisnis. Vol. 8 (2), Universitas Brawijaya.

Rahardjo, budi. 2007. Keuangan Dan Akuntansi Untuk Manajer Dan Non Keuangan. Edisi Pertama. Cetakan Pertama. Graha Ilmu, Yogyakarta.

Safitri, Abied Luthfi. 2013. Pengaruh Earning per Share, Price Earning Ratio, Return on Asset, Debt to Equity Ratio dan

Market Value Added Terhadap Harga Saham Dalam Kelompok Jakarta Islamic Index. Management Analysis Journal Vol. 2 (2), 1-8. Universitas Negeri Semarang.

Saham OK. 2016. Kapitalisasi Pasar Tahun 2016 (Online). Tersedia dalam https://www.sahamok.com/amp/, diakses tanggal 16 Oktober 2017.

(9)

Sirait, Pirmatua. 2017. Analisis Laporan Keuangan. Ekuilibria, Yogyakarta.

Subana, H.M. 2011. Dasar-dasar Penelitian Ilmiah. Edisi Pertama. Cetakan Keempat. Graha Ilmu, Bandung.

Subhan, Azis Muhamad dan Pardiman. 2016. Pengaruh Net Profit Margin, Return on Equity Dan Earning Per Share Terhadap Harga Saham Perusahaan Industri Barang Konsumsi Yang Tercatat Di Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2011. Jurnal Profita Edisi 3 Tahun 2016

Sugiyono. 2014. Metodologi Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.

Gambar

Tabel 1. Hasil Uji normalitas
Tabel 2 Hasil Uji normalitas setelah transformasi
Tabel 5. Hasil Uji Multikolinieritas
Tabel 6. Hasil Uji Regresi Linier Berganda
+2

Referensi

Dokumen terkait

Pemanfaatan unggas dapat menjadi alternatif bahan konsumsi selain lauk dan sayur serta sebagai investasi lahan bisnis. Tingginya tingkat konsumsi terhadap unggas harus disertai dengan

Layar mencari lokasi merupakan tampilan apabila pengguna melakukan proses pencarian lokasi, pada tampilan ini terdapat formulir yang harus diisi yaitu kriteria dan nama

dari aspek ini, penelitian ini diharapkan dapat dipakai untuk menguji keberlakuan teori-teori yang diperoleh dalam Administrasi Pendidikan pada

atau tidaknya pelatihan bagi karyawan, dan membuat sebuah laporan akhir dengan judul “ PENYELENGGARAAN PROGRAM PELATIHAN DAN KINERJA KARYAWAN PADA KANTOR DIREKSI PT

Dalam penelitian ini, peneliti akan menggunakan indikator motif yang dikemukakan oleh Greenberg dan Woods (1999) yaitu motif pelarian, motif pembelajaran sosial,

Berbeda dengan penelitian Susilowati dan Turyanto (2011) yang melakukan penelitan pada perusahaan manufaktur dengan menggunakan variabel EPS, NPM, ROA, ROE, dan DER untuk

Namun pada era milenial saat ini hijrah justru lebih diartikan dengan perubahan seseorang dari yang sebelumnya buruk menjadi ke arah yang lebih baik atau

Bagaimana cara membantu lembaga pendidikan PAUD Aisyiyah 3 Salatiga melakukan manajemen data akademik secara on line dengan melalui website sehingga pengelolaan data