• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hitung Jenis Leukosit Dan Rasio Netrofil

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Hitung Jenis Leukosit Dan Rasio Netrofil"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH HEMATOLOGI II

HITUNG JENIS LEUKOSIT (different count)

NAMA : DELIANA ELSA BELLA

MAHASISWA : DIII TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIK NIM : AK816015

SEMESTER : IV KELAS : A

MATA KULIAH : HEMATOLOGI II

DOSEN PENGAMPU : DIAN NURMANSYAH S.ST.M.Biomed

YAYASAN BORNEO LESTARI

AKADEMI ANALIS KESEHATAN BORNEO LESTARI BANJARBARU

(2)

DAFTAR ISI

(3)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang.

Darah adalah jaringan tubuh yang berada dalam konsistensi cair menyerupai sirop dengan berat jenis 1,055 dan kekentalan dua setengah kali air. Beredar dalam suatu sistem tertutup yang dinamakan pembuluh darah, yang berfungsi sebagai alat transfor serta hemostasis. Sel darah putih (leukosit) adalah sel yang terdapat dalam darah, yang Berfungsi sebagai pertahanan tubuh terhadap benda asing. Biasanya leukosit tidak hanya satu jenis saja, tapi ada 5 jenis leukosit yang terdapat dalam darah normal (Nurlaela, 2017).

Darah terdiri dari komponen cair yang disebut plasma dan berbagai unsur yang dibawa dalam plasma yaitu sel-sel darah. Sel-sel darah terdiri dari eritrosit atau sel darah merah, yaitu sel yang mengangkut oksigen, leukosit atau sel darah putih yaitu sel yang berperan dalam kekebalan dan pertahanan tubuh dan trombosit yaitu sel yang berperan dalam homeostasis.Sel darah putih atau Leukosit merupakan "bala tentara" kita. Tugasnya melindungi tubuh agar tahan menghadapi serangan kuman, entah itu virus, bakteri, atau sejenisnya.Pendek kata leukosit berperan penting dalam sistem kekebalan tubuh.

Dalam melakukan aktivitas sehari-hari manusia tidak luput dari serangan berbagai macam kuman pembawa bibit penyakit. Beruntung, tidak setiap serangan tersebut bisa merobohkan tubuh, berkat pasukan tempur yang selalu siap melawan kuman. Pasukan tempur itu adalah sel darah putih yang dikenal dengan sebutan leukosit. Sebagai gambaran, luka akibat goresan merupakan pintu masuk bagikuman. Di daerah luka itulah sel darah putih akan berkumpul dan berperang melawan kuman hingga tuntas. Bagian tubuh yang luka seringkali tampak merah dan membengkak serta seringkali mengeluarkan nanah. Itu merupakan efek dari peperangan kuman melawan sel darah putih.

Hitung jenis leukosit adalah penghitungan jenis leukosit yang ada dalamdarah berdasarkan proporsi (%) tiap jenis leukosit dari seluruh jumlah leukosit. Untuk mendapatkan jumlah absolut dari masing-masing jenis sel maka nilai relatif (%) dikalikan jumlah leukosit total (sel/µl). Sebagai contohnya, dengan limfosit 30% dan leukosit 10.000, limfosit mutlak adalah 30% dari 10.000 atau 3.000. Hasil pemeriksaan ini dapat menggambarkan secara spesifik kejadian dan proses penyakit dalam tubuh, terutama penyakit infeksi. Tipe leukosit yang dihitung ada 5 yaitu basofil, eosinofil, neutrofil, monosit, dan limfosit( Brunner & Suddarth. 2002).

1.2 Rumusan Masalah.

1.2.1 Apa yang dimaksud dengan Leukosit ?

(4)

1.3 Tujuan Penulisan.

Tujuan peulisan makalah ini adalah untuk memberikan informasi kepada pembaca tentang leukosit, jenis-jenis dari sel leukosit.

1.4 Manfaat Penulisan

(5)

BAB II PEMBAHASAN 2.1 Definisi Leukosit

Leukosit adalah sel darah putih yang diproduksi oleh jaringan hemopoetik yang berfungsi untuk membantu tubuh mela0an berbagai penyakit infeksi sebagai bagian dari sistem kekebalan tubuh. Leukosit adalah sel heterogen yang memiliki fungsi yang sangat beragam. Walaupun demikian sel sel ini berasal dari suatu sel bakal (stem cell) yang berdifferensiasi (mengalami pematangan) sehingga fungsi-fungsi tersebut dapat berjalan (Gandosoebrata, 2010).

Leukosit adalah sel darah yang mengandung inti, disebut juga sel darah putih.Jika dilihat dalam mikroskop cahaya maka sel darah putih mempunyai granula spesifik (granulosit) mempunyai bentuk inti yang bervariasi dan yang tidak memiliki granula (agranulosit) inti berbentuk bulat atau bentuk ginjal.Leukosit mempunyai peranan dalam pertahanan seluler dan humoral organisme terhadap zat-zat asing (Hayati, 2015).

Berdasarkan granulasi sitoplasmanya, leukosit dibedakan menjadi granuler meliputi Basofil, eosinofil, dan neutrofil serta agranuler meliputi Limfosit dan monosit. Peningkatan jumlah leukosit (disebut Leukositosis) menunjukkan adanya proses infeksi atau radang akut, misalnya pneumonia (radang paru paru), meningitis (radang selaput otak), apendiksitis (radang usus buntu), tuberkulosis, tonsilitis, dan lain-lain. Selain itu juga dapat disebabkan oleh obat-obatan misalnya aspirin, antibiotika terutama ampicilin, eritromycin, kanamycin, streptomycin, dan lain-lain. Penurunan jumlah Leukosit (disebut Leukopeni) dapat terjadi pada infeksi tertentu terutama virus, malaria, alkoholik, dan lain-lain. Selain itu juga dapat disebabkan obat-obatan, terutama asetaminofen (parasetamol), kemoterapi kanker, antidiabetika oral, dan antibiotika (penicillin, cephalosporin) (Gandosoebrata, 2010).

Leukosit adalah sel darah putih yang diproduksi oleh jaringan hemopoetik yang berfungsi untuk membantu tubuh melawan berbagai penyakit infeksi sebagai bagian dari sistem kekebalan tubuh. Leukosit adalah sel heterogen yang memiliki fungsi yang sangat beragam. Walaupun demikian sel sel ini berasal dari suatu sel bakal (stem cell) yang berdifferensiasi (mengalami pematangan) sehingga fungsi-fungsi tersebut dapat berjalan(Tarwoto. 2008).

Maturasi / hematopoesis dari sel leukosit adalah sebagai berikut : Stem cell (myeloid)→myeloblast→promyelocyte→metamyelocyte→band granulocyte→segmented granulocyte (neutrofil, eosinofil, basofil). Nilai normal :

Bayi baru lahir 9000 -30.000 /mm3 Bayi/anak 9000 - 12.000/mm3 Dewasa 4000-10.000/mm3

(6)

Leukositosis) menunjukkan adanya proses infeksi atau radang akut, misalnya pneumonia (radang paru-paru), meningitis (radang selaput otak), apendiksitis (radang usus buntu), tuberculosis, tonsilitis, dan lain-Iain. Selain itu juga dapat disebabkan oleh obat-obatan misalnya aspirin, antibiotika terutama ampicilin, eritromycin, kanamycin, streptomycin, dan Iain-Iain. Penurunan jumlah Leukosit (disebut Leukopeni) dapat terjadi pada infeksi tertentu terutama virus, malaria, alkoholik, dan Iain-Iain. Selain itu juga dapat disebabkan obat-obatan, terutama asetaminofen (parasetamol), kemoterapi kanker, antidiabetika oral dan antibiotik (Gandasoebrata, 2010).

2.1.1 Fungsi Umum Leukosit Sebagai berikut :

1. Defensif yaitu mempertahankan tubuh dari benda benda asing yang dilakukan oleh neutofil dan monosit.

2. Reparatif yaitu memperbaiki jaringan yang rusak yang dilakukan oleh basofil. 2.1.2 Fungsi Khusus Leukosit Sebagai Berikut :

1. Neutrofil berperan dalam fagositosis.

2. Eosinofil berperan dalam respon terhadap penyakit parasit dan penyakit alergi.

3. Basofil berperan dalam mengeluarkan histamin, heparin dan dilepaskan setelah pengikatan IgE ke reseptor permukaan, berperan penting pada reaksi hipersensitivitas segera.

4. Limfosit berperan dalam pertahanan tubuh lewat sel ( sel B sel T) sel B memperantarai imunitas humoral. Sel T memperantarai imunitas seluler.

5. Monosit berperan dalam fagositosis ekstravaskuler. 2.1.3 Sifat-sifat leukosit sebagai berikut :

1. Kemoktaksis yaitu tertarik pada daerah yang mengeluarkan zat kimia tertentu. 2. Amoeboid motion yaitu dapat bergerak seperti amoeba.

3. Diapedesis yaitu dapat melewati membran kapiler sehingga dapat melewati pembuluh darah dengan mengerutkan sel nya.

4. Fagositosis yaitu menghancurkan benda benda asing yang masuk ke dalam tubuh yang dilakukan oleh neutrofil dan monosit.

2.1.4 Pembentukan Leukosit

Pembentukan leukosit dimulai pada usia 5 minggu gestasi di hepar. Pada usia 20 minggu gestasi sumsum tulang menjadi lokasi primer pembentukan leukosit. Pembentukan leukosit dimulai dari diferensiasi dini dari sel stem hemopoietik pluripoten menjadi berbagai tipe sel stem committed. Dalam pembentukan leukosit terdapat dua sistem hematopoeitik yaitu sistem hematopoesis mielositik dan sistem hematopoeisis limfositik. Pembentukan leukosit tipe mielositik dimulai dengan sel muda yang berupa mieloblas sedangkan pembentukan leukosit tipe limfositik dimulai dengan sel muda yang berupa limfoblas. Tipe mielositik akan berproliferasi dan berdiferensiasi menjadi eritroid, mieloid dan prekursor megakariosit. Eritosit, leukosit dan trombosit berkembang dari prekursor ini sedangkan sistem limfositik akan memproduksi limfosit yang kemudian akan memproduksi limfosit T atau limfosit B (Diva, 2018).

(7)

di berbagai jaringan limfogen, khususnya kelenjar limfe, limpa, timus, tonsil dan berbagai kantong jaringan limfoid dalam sumsum tulang dan plak peyer di bawah epitel dinding usus. Pembentukan neutrofil berlangsung dalam enam tahapan perkembangan yaitu mieloblas, promielosit, mielosit, metamielosit, batang, hingga menjadi neutrofil matur. Perkembangan limfosit dimulai dengan limfoblas menjadi prolimfoblas dan akhirnya menjadi limfosit. Perkembangan monosit dimulai dengan monoblas menjadi promonosit dan selanjutnya menjadi monosit (Diva, 2018).

2.2 Definisi Hitung Jenis Leukosit

Hitung jenis leukosit merupakan jumlah relatif/ persentase dari masing masing jenis sel leukosit yang dinyatakan dalam persen. Hitung jenis leukosit dapat menentukan persentase relatif dari jenis leukosit namun tidak dapat menentukan persentase absolut. Terdapat dua cara dalam penghitungan persentase leukosit yaitu secara manual dan otomatis. Pengukuran dengan cara manual dilakukan secara langsung di bawah mikroskop dengan mengamati jumlah dan morfologi masing-masing jenis leukosit. Penghitungan secara otomatis dapat mempergunakan alat yang dinamakan automatic blood counter (Diva, 2018).

Hitung jenis leukosit (leukocyte differential count) bertujuan untuk menghitung persentase jenis-jenis leukosit di dalam darah tepi.Leukosit yang dihitung dari apusan darah tepi sebanyak 100 sel. Lima jenis leukosit yang dihitung, yaitu neutrofil (batang dan segmen), monosit, eosinofil, dan basofil. Perhitungan jenis leukosit ini bertujuan untuk mengetahui adanya peningkatan jumlah sel yang terjadi pada beberapa jenis leukosit pada penderita kecacingan (Hayati, 2015).

Hitung jenis leukosit adalah penghitungan jenis leukosit yang ada dalam darah berdasarkan proporsi (%) tiap jenis leukosit dari seluruh jumlah leukosit. Untuk mendapatkan jumlah absolut dari masing-masing jenis sel maka nilai relatif (%) dikalikan jumlah leukosit total (Gandosoebrata, 2010).

Untuk melakukan hitung jenis leukosit, pertama membuat sediaan apus darah yang diwarnai dengan pewarna Giemsa, Wright atau May Grunwald. Amati di bawah mikroskop dan hitung jenis-jenis leukosit hingga didapatkan 100 sel. Tiap jenis sel darah putih dinyatakan dalam persen (%)(Gandosoebrata, 2010) 2.3 Jenis-Jenis Leukosit

Terdapat lima macam sel leukosit yang dapat dihitung persentasenya yaitu neutrofil, eosinofil, monosit, basofil dan limfosit. Persentase masing masing jenis leukosit berbeda-beda pada setiap laboratorium (Gandosoebrata, 2010).

1. Basofil

(8)

Basofilia adalah suatu keadaan dimana jumlah basofil lebih dari 100/ul darah. Peningkatan basofil terdapat pada proses inflamasi (radang), leukemia, dan fase penyembuhan infeksi. Penurunan basofil terjadi pada penderita stress, reaksi hipersensitivitas (alergi), dan kehamilan.

2. Eosinofil

Eosinofil merupakan jenis leukosit yang terlibat dalam alergi dan infeksi (terutama parasit) dalam tubuh. Nilai normal dalam tubuh : 1 - 3%.

Sel ini mirip dengan neutrofil kecuali granula sitoplasmanya lebih kasar, lebih berwarana merah tua, jarang dijumpai lebih dari 3 lobus inti. Sel ini memasuki eksudat inflamatorik dan berperan khusus dalam respon alergi, pertahanan terhadap parasit, dan pembuangan fibrin yang terbentuk selama inflamasi. Eosinofilia adalah suatu keadaan dimana jumlah eosinofil lebih dari 300/ul darah. Eosinofilia terutama dijumpai pada keadaan alergi, infeksi parasit. Histamin yang dilepaskan pada reaksi antigen-antibodi merupakan substansi khemotaksis yang menarik eosinofil. Penyebab lain dari eosinofilia adalah penyakit kulit kronik, dan kanker tulang, otak, testis, dan ovarium.

Eosinopenia adalah suatu keadaan dimana jumlah eosinofil kurang dari 50/ul darah. Hal ini dapat dijumpai pada keadaan stress seperti syok, luka bakar, perdarahan dan infeksi berat, juga dapat terjadi pada hiperfungsi koreks adrenal dan pengobatan dengan kortikosteroid. Pemberian epinefrin akan menyebabkan penurunan jumlah eosinofil dan basofil, sedang jumlah monosit akan menurun pada infeksi akut. Walaupun demikian, jumlah basofil, eosinofil dan monosit yang kurang dari normal kurang bermakna dalam klinik. Pada hitung jenis leukosit pada pada orang normal, sering tidak dijumlah basofil maupun eosinofil.

3. Neutrofil

(9)

Netropenia adalah suatu keadaan dimana jumlah netrofil kurang dari 2500 ul darah. Penyebab netropenia dapat disebabkan karena pemindahan netrofil dari peredaran darah misalnya umur netrofil yang memendek karena penggunaan obat, gangguan pembentukan netrofil yang dapat terjadi akibat radiasi atau obat-obatan dan yang terakhir yang tidak diketahui penyebabnya. Penurunan jumlah neutrofil terdapat pada infeksi virus, leukemia, anemia defisiensi besi, dan lain-lain.

4. Limfosit

Limfosit adalah jenis leukosit agranuler dimana sel ini berukuran kecil dan sitoplasmanya sedikit. Salah satu leukosit yang berperan dalam proses kekebalan dan pembentukan antibodi. Nilai normal : 20-40% dari seluruh leukosit. Limfosit adalah sel yang kompeten secara imunologik dan membantu fagosit dalam petahanan tubuh terhadap infeksi dan invasi asing lain. Limfosit lebih umum dalam sistem limfa. Darah mempunyai tiga jenis limfosit, yaitu :

a. Sel B

Berfungsi membuat antbodi yang mengikat patogen lalu menghancurkannya (sel B tidak hanya membuat antibodi yang dapat mengikat patogen tetapi setelah adanya serangan, beberapa sel B akan mempertahankan kemampuannya dalam menghasilkan antibodi sebagai layanan sistem ‘memori’). b. Sel T = CD+4 (pembantu).

Berfungsi mengkoordinir tanggapan ketahanan (yang bertahan dalam infeksi HIV) serta penting untuk menahan bakteri intraseluler. CD+8 (sitotoksik) dapat membunuh sel yang terinfeksi virus.

c. Sel natural killer = sel pembunuh alami (NK, Natural Killer ) dapat membunuh sel tubuh.

Yang tidak menunjukkan sinyal bahwa dia tidak boleh dibunuh karena telah terinfeksi virus atau telah menjadi kanker.

Limfositosis adalah suatu keadaan dimana terjadi peningkatan jumlah limfosit lebih dari 8000 ul pada bayi dan anak-anak serta lebih dari 4000 ul darah pada dewasa. Limfositosis dapat disebabkan oleh infeksi virus seperti morbili, mononukleosis infeksiosa; infeksi kronik seperti tuberkulosis, sifilis, pertusis dan oleh kelainan limfoproliferatif seperti leukemia limfositik kronik dan makroglobulinemia primer. Pada orang dewasa limfopenia terjadi bila jumlah limfosit kurang dari 1000 ul dan pada anak-anak kurang dari 3000 ul darah. Penyebab limfopenia adalah produksi limfosit yang menurun yang disebabkan oleh kortikosteroid dan obat-obat sitotoksis.

5. Monosit

Monosit merupakan salah satu leukosit yang berinti besar dengan ukuran 2x lebih besar dari eritrosit sel darah merah, terbesar dalam sirkulasi darah dan diproduksi di jaringan limpatik. Nilai normal dalam tubuh : 2-8 % dari jumlah seluruh leukosit. biasanya berukuran lebih besar dari leukosit darah tepi lainnya dan mempunyai inti sentral berbentuk lonjong atau berlekuk dengan kromatin yang menggumpal. Sitoplasmanya yang banyak berwarna biru dan mengandung banyak vakuola halus sehingga memberikan gambaran kaca asah (ground-glass-apperance). Granula sitoplasma juga sering d-glass-apperance. Granula sitoplasma juga sering dijumpai.

(10)
(11)

BAB III KESIMPULAN 3.1 Kesimpulan

(12)

DAFTAR PUSTAKA

Brunner & Suddarth. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Ed. 8, Vol. 2. Jakarta. EGC.

Diva Iole Humaira. 2018. Hubungan Obesitas Sentral Terhadap Hitung Jenis Leukosit (Differential Count) Pada Laki-Laki Dewasa Dengan Obesitas Di Lingkungan Universitas Lampung.

Gandosoebrata, R. 2010 .Penuntun Laboratorium Klinik Edisi Keenambelas. Dian Rakyat: Jakarta.

Hayati Inayah. 2015. Gambaran Hitung Jenis Leukosit Siswa Kelas 1-3 SDN 03 Kayu Manis Selupu Rejang Yang Terinfeksi Cacing Nematoda Usus. Jurnal Gradien Vol. 11 No. 1

Nurlaela Chandra, dkk. 2017. Perbandingan Pemeriksaan Hitung Jenis Leukosit Dengan Pewarnaan Kombinasi Giemsa Dan Wright. Vol. 4. No. 1.

Referensi

Dokumen terkait

Mula bukane anane Tradhisi Sinongkelan diwiwiti warga nandur tanem tuwuh ora panen ana priyagung saka Mojopahit namur kawula sesinglon jenenge Kanjeng

Secara prospektif, untuk instrumen keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dan aset keuangan yang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual,

Preseptoring merupakan suatu program yang dilakukan untuk memberikan dukungan kepada bidan baru atau mahasiswa yang sedang praktik di rumah sakit agar tercipta orientasi dan

Pendekatan terhadap bentuk bangunan mengambil bentuk-bentuk dasar ruang, baik untuk ruang luarnya yang mencakup ruang latihan terbuka serta ruang dalamnya, mencakup

Pada Tabel 9, Kecamatan Kemiling merupakan kecamatan yang mempunyai luas wilayah terbesar di Kota Bandar Lampung, yaitu sebesar 27,65 km 2 , sedangkan kecamatan yang mempunyai

Respon masyarakat.. Hasil pengamatan yaitu 1) keadaan kandang lembab dan becek, 2) kondisi ayam banyak ayam yang sudah selayaknya diafkir (tua) dan ayam yang masih dara yang masih

Kalau di dalam rutinitas manasik terkadang jama’ah malu ingin bertanya langsung kepada pembimbing terhadap masalah yang dialaminya, maka dengan kegiatan bimbingan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses pelaksanaan perlindungan hukum klub PSIS Semarang kepada pemain sepak bola yang didasarkan atas perjanjian kontrak pemain.. Dan