• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Media Sosial terhadap Kemampuan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Pengaruh Media Sosial terhadap Kemampuan"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

Pengaruh Media Sosial terhadap Kemampuan Menulis dan Penggunaan

Bahasa Indonesia

Oleh

Ani Hayrani, 140210402037, FKIP Bahasa dan Sastra Indonesia, Univeristas Jember 2015

Informasi Kontak : 08979554939

Abstrak

Globalisasi merupakan fenomena mendunia yang menyatukan masyarakat satu dengan yang lain. Globalisasi mengakibatkan kemajuan pengetahuan dan teknologi. Salah satunya adalah internet yang merupakan bagian dari teknologi yang canggih, yang di dalamnya terdapat berbagai macam media sosial. Media sosial ini adalah sarana komunikasi sosial secara online di dunia maya. Media sosial ini memberikan pengaruh besar terhadap masyarakat. Pengaruhnya yakni media sosial sebagai media komunikasi edukasi, dimana masyarakat dapat memberikan pendapat dan saling memberikan informasi satu sama lain. Di sisi lain, media sosial juga dapat berpengaruh terhadap kemampuan menulis dan penggunaan bahasa Indonesia pada seseorang. Masyarakat yang menggunakan media sosial dapat menampilkan kegiatan dan aktifitas yang dikerjakan, mengeluarkan pendapat-pendapat, dan mengekspresikan perasaan mereka.

Kata Kunci: Media Sosial, Pengaruh, Menulis, Berbahasa.

Pendahuluan

Andreas Kaplan dan Michael Haenlein mendefinisikan media sosial sebagai sebuah kelompok aplikasi berbasis internet yang dibangun di atas dasar ideologi dan teknologi Web 2.0, dan memungkinkan penciptaan dan pertukaran user-genereted content. Web 2.0 menjadi platform dasar media sosial. Media sosial ada dalam berbagai bentuk yang berbeda, termasuk

social network, forum internet, weblogs, social blogs, micro blogging, wikis, podcast, gambar, video, rating, dan bookmark sosial (Kaplan dan Haenlein, 2010). Kaplan dan Haenlein menciptakan skema klasifikasi untuk berbagai jenis media sosial dalam artikel Horizons Bisnis mereka yang diterbitkan pada tahun 2010. Menurut mereka, ada enam jenis media sosial yaitu proyek kolaborasi (misalnya wikipedia), blog dan microblogs (misalnya

twitter), komunitas konten (misalnya youtube), situs jaringan sosial (misalnya facebook), virtual game (misalnya world of warcraft), dan virtual social (misalnya second life).

(2)

cepatnya media sosial mengakibatkan terjadinya fenomena besar terhadap arus informasi yang tidak hanya di negara-negara maju, tetapi juga di Indonesia. Karena kecepatannya juga mulai tampak menggantikan peranan media massa konvensional dalam menyebarkan berita-berita.

Menulis merupakan kegiatan yang dilakukan sesorang untuk menghsilkan sebuah tulisan. Sebuah tulisan yang baik memiliki ciri di antarannya bermakna, jelas, merupakan satu-kesatuan, singkat dan padat, serta memenuhi kaidah kebahasaan. Bahasa merupakan alat komunikasi yang paling penting. Dengan bahasa kita dapat menyampaikan persaan, gagasan, bahkan dengan bahasa pula kita dapat berfikir dan bernalar Dari keempat keterampilan berbahasa, menulis merupakan kegiatan komunikasi yang bersifat tidak langsung karena penulis tidak berhadapan langsung dengan pembaca. Keterampilan menulis merupakan keterampilan berbahasa yang paling kompleks karena pada waktu menulis kita harus mampu mengingat dan menerapkan berbagai unsur menulis secara serta merta.

Ada beberapa pengertian mengenai menulis, tetapi pada dasarnya sama. Menulis adalah mengespresikan pikiran atau persaan kepada orang lain dengan menggunakan media bahan tulis dengan harapan dapat di baca oleh pembaca, memberikan pengertian mengenai menulis, yaitu menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafis yang menggambarkan suatu bahasa yang di pahami seseorang sehingga orang lain dapat membaca lambang-lambang grafis tersebut jika memahami bahsa dan lambang-lambang grafis tadi. Pengertian bahwa menulis adalah berkomunikasi mengungkapkan pikiran, perasaan, dan kehendak kepada orang lain secara tertulis. Dari keterangan tersebut dapat di simpulkan bahwa menulis adalah mengekspresikan gagasan, persaan, dan pengalaman dengan menggunakan tulisan yang dapat dipahami pembaca dan sesuai dengan tujuan yang di maksud oleh penulisnya.

Bahasa adalah sistem dari komunikasi, dimana kata-kata dan berbagai bentuk kombinasi simbol tertulis lainnya, yang teratur sehingga menghasilkan sejumlah pesan (Parke, 1999). Bahasa merupakan sarana komunikasi, maka segala yang berkaitan dengan komunikasi tidak lepas dari bahasa, seperti berpikir sistematis dalam menggapai ilmu pengeahuan. Dengan kata lain, tanpa memiliki kemampuan berbahasa, seseorang tidak dapat melakukan kegiatan berpikir secara sistematis dan teratur (Setiawan, 2007).

(3)

Kemampuan berbahasa akan berkembang sesuai dengan tahap perkembangan anak (Morgan, 1981).

Banyak ahli bahasa yang telah memberikan uraiannya tentang pengetahuan bahasa. Bloch dan Trager (dalam Setiawan, 2007) mengatakan bahwa bahasa adalah suatu sistem simbol-simbol bunyi yang dipergunakan oleh suatu kelompok sosial sebagai alat untuk berkomunikasi. Kemudian menurut Josep Broam (dalam Setiawan, 2007) mengatakan bahwa bahasa adalah suatu sistem yang terstruktur dari simbol-simbol bunyi arbitrer yang dipergunakan oleh para anggota suatu kelompok sebagai alat bergaul satu sama lain.

Pendapat yang lain mengatakan bahwa bahasa adalah struktur yang dikendalikan oleh sekumpulan aturan tertentu, semacam mesin untuk memproduksi makna, akan tetapi setiap orang memiliki kemampuan yang terbatas dalam menggunakannya. Bahasa menyediakan pembendaharaan kata atau tanda (vocabulary) serta perangkat aturan bahasa (grammar dan

sintaks) yang harus dipatuhi jika hendak menghasilkan sebuah ekspresi yang bermakna. Sedangkan kemampuan berbahasa adalah kemampuan seseorang dalam mengutarakan maksud atau berkomunikasi tertentu secara tepat dan runtut sehingga pesan yang disampaikan dapat dimengerti oleh orang lain (Sears, 2004).

Bahasa adalah sistem dari komunikasi, dimana kata-kata dan berbagai bentuk kombinasi simbol tertulis lainnya, yang teratur sehingga menghasilkan sejumlah pesan (Parke, 1999). Bahasa merupakan sarana komunikasi, maka segala yang berkaitan dengan komunikasi tidak lepas dari bahasa, seperti berpikir sistematis dalam menggapai ilmu pengeahuan. Dengan kata lain, tanpa memiliki kemampuan berbahasa, seseorang tidak dapat melakukan kegiatan berpikir secara sistematis dan teratur (Setiawan, 2007). Bahasa adalah alat untuk berkomunikasi, mengemukakan perasaaan atau pikiran yang mengandung makna tertentu baik melalui ucapan, tulisan dan bahasa isyarat atau bahasa tubuh. Setiap bahasa memiliki aturan tertentu dan komunikasi dikatakan efektif bila orang yang diajak berkomunikasi mengerti apa yang dikemukakan oleh sumber komunikasi. Kemampuan berbahasa akan berkembang sesuai dengan tahap perkembangan anak (Morgan, 1981).

(4)

Pendapat yang lain mengatakan bahwa bahasa adalah struktur yang dikendalikan oleh sekumpulan aturan tertentu, semacam mesin untuk memproduksi makna, akan tetapi setiap orang memiliki kemampuan yang terbatas dalam menggunakannya. Bahasa menyediakan pembendaharaan kata atau tanda (vocabulary) serta perangkat aturan bahasa (grammar dan

sintaks) yang harus dipatuhi jika hendak menghasilkan sebuah ekspresi yang bermakna. Sedangkan kemampuan berbahasa adalah kemampuan seseorang dalam mengutarakan maksud atau berkomunikasi tertentu secara tepat dan runtut sehingga pesan yang disampaikan dapat dimengerti oleh orang lain (Sears, 2004).

Dengan demikian, dalam artikel ini akan diperoleh gambaran tentang pengaruh media sosial terhadap kemampuan menulis dan berbahasa. Artikel ini akan menjelaskan dan memahami mengenai pengaruh-pengaruh media sosial secara umum dengan mengaitkan pengaruh-pengaruh tersebut terhadap kemampuan menulis dan berbahasa. Sumber data yang dipelajari berupa artikel-artikel berita yang menyediakan fakta tentang penggunaan media sosial dan beberapa referensi buku dan internet.

Pembahasan

a. Penggunaan Media Sosial

Indonesia merupakan negara yang konsumsi masyarakatnya tinggi terhadap media sosial. Media sosial yang dipakai masyarakat sangat beraneka ragam, diataranya yaitu

facebook, twitter, path, line dan sebagainya. Masing-masing media sosial memiliki fasilitas dan keunikan yang berbeda-beda, sebagai berikut.

1) Facebook

Facebook adalah jejaring sosial paling populer yang masih digunakan masyarakat hingga saat ini. Facebook didirikan oleh Mark Zuckerberg pada tahun 2004. Jejaring sosial ini menawarkan konten dan fasilitas yang lebih lengkap dari jejaring sosial lainnya. Fasilitas yang diandalkan dari jejaring ini antara lain konten chat, berbagi foto dan video, beragam permainan facebook, ataupun dapat berbagi status maupun catatan (note). Saat ini ada lebih dari 600 juta orang di dunia yang menggunakan facebook dan Indonesia merupakan salah satu negara penyumbang pengguna terbanyak.

2) Twitter

(5)

digunakan oleh tokoh-tokoh masyarakat maupun artis untuk menyampaikan aktivitasnya maupun pemikiran-pemikiran dari tokoh-tokoh tersebut. Bahkan berbagai situs baik situs berita, lembaga pemerintahan, perusahaan, dan lainnya menggunakan media ini untuk menyampaikan aktivitasnya.

3) Path

Path adalah media sosial privat yang berjalan di perangkat mobile, memungkinkan pengguna berbagai pesan dan foto. Media sosial satu ini unik karena tertuju pada kalangan muda agar mereka tetap terhubung dengan keluarga dan teman-teman. Pengguna path

berbeda dari jejaring sosial lainnya dimana hanya pengguna yang telah disetujui yang dapat mengakses halaman path seseorang. Status privasi dari aplikasi ini menjadikan path

lebih eksklusif dari berbagai jejaring sosial yang ada. 4) Instagram

Instagaram adalah sebuah aplikasi untuk berbagi foto yang dapat dilihat oleh

followers dari pengunggah foto tersebut dan dapat saling memberikan komentar antara sesamanya. Nama instagram berasal dari ‘insta’ yang bersal dari kata instant dan ‘gram’ yang bersal dari telegram, dapat disimpulkan bahwa instagram berguna menginformasikan atau membagikan foto kepada orang lain dengan cepat. Salah satunya yang unik dari

instagram adalah fotonya yang berbentuk persegi yang menggunakan rasio.

Penggunaan media sosial tidak hanya digunakan oleh Indonesia, namun negara-negara lain juga menggunakan media sosial. Berikut ini urutan pengguna media sosial yang terbanyak di dunia peringkat media sosial diurutkan berdasarkan jumlah pengguna terbanyak per Januari 2015.

Media sosial merupakan media yang tidak ada batas ruang dan waktu, di mana media sosial dapat dibuka 24 jam. Pembuatan dan penggunaan media sosial sangat mudah dan tidak rumit, sehingga media sosial dapat digunakan oleh semua kalangan dari usia, profesi, maupun kelas sosial. Karena hal tersebut membuat masyarakat mengalami kecanduan terhadap media sosial. Kecanduan ini dapat dilihat berapa seringnya remaja memegang gadget mereka. Dari seluruh total penggunaan internet di Indonesia 95% adalah untuk mengakses situs jejaring sosial seperti facebook dan twitter (sumber: Statistika).

Hal serupa juga juga dinyatakan oleh majalah online (http://investor.co.id), pengguna

facebook di Indonesia nomor empat setelah USA, Brazil, dan India. Sedangkan pengguna

(6)

Penggunaan media sosial di Indonesia 2014 (data pengguna Facebook, Twitter, LinkedIn, Google+, Instagram). Media sosial yang beredar ke penjuru dunia memberikan pengaruh yang positif dan negatif. Pengaruh positif yakni para pengguna dapat berkomunikasi yang edukatif dimana pengguna dapat memberikan pendapat dan saling bertukar informasi kepada sesama pengguna sehingga memberikan pengetahuan. Namun, di sisi lain banyak pengaruh yang negatif. Penggunaan media sosial mengakibatkan berubahnya gaya komunikasi serta karakteristik masyarakat seperti membanggakan diri sendiri secara berlebihan atas apa yang dimilikinya (narsis) dengan mengunggah foto diri dengan gaya yang aneh, dan perilaku kampungan (alay). Pengaruh negatif lainnya yakni media sosial sebagai tempat berinteraksi antar sesama teman memberikan pengaruh adanya garis pemisah antara kelas sosial atas dan kelas sosial menengah bawah.

Path salah satu media sosial yang memiliki fasilitas seperti memberitahukan dimana kita sedang berada, memberitahukan sedang mendengarkan lagu apa, membaca buku apa, dan sebagainya, bisa menggambarkan perbedaan antara masyarakat kelas atas dan masyarakat kelas bawah. Contoh pengguna sedang berada di salah satu mall, tempat-tempat yang dikunjungi oleh pengguna dan diunggah ke media sosial dapat memperlihatkan bahwa pengguna tersebut dari golongan kelas atas. Media sosial yang digunakan semua kalangan kelas sosial ini dapat mengakibatkan kecemburuan sosial. Contoh pengaruh negatif lainnya dari kecanduan jejaring sosial belakangan ini adalah maraknya orang yang mengunggah foto makanan atau foto perjalanan dan tempat-tempat yang pernah kunjungi ke dalam jejaring sosial facebook, twitter, atau instagram mereka.

Ada juga para remaja mengunggah foto spidometer ke media sosial untuk menunjukkan eksistensinya. Karena pergaulan remaja masa kini makin dipengaruhi media sosial, mereka bukan hanya ingin eksis di dunia nyata, melainkan juga di dunia maya. Kebiasaan menggunggah foto makanan, tempat yang pernah dikunjungi dan sebagainya mereka sebut budaya kekinian. Jadi remaja dikatakan kekinian ‘ngehits’ apabila sudah mengunggah foto. Foto-foto tersebut merupakan bukti bahwa mereka pernah mencicipi makanan atau telah mengunjungi tempat-tempat seperti tempat wisasata, muncak, dan lain-lain yang bermakna dan sedang marak dalam masyarakat.

(7)

mungkin dalam situasi tertentu untuk mencapai tujuannya. Dalam panggung drama terdapat peran individu di bagian front stage dan back stage. Saat di front stage individu bersifat tidak otonom dalam artian tidak dapat menjadi dirinya sendiri, karena situasi ini mengharuskan individu memainkan perannya sesuai dengan naskah yang ada. Kaitannya dengan fenomena media sosial yakni remaja selalu menampilkan dirinya sebaik mungkin di dunia maya (media sosial). Remaja memposisikan dirinya agar setara dengan remaja yang lain, dengan mengunggah foto-foto yang sedang kekinian di dalam masyarakat. Unggahan foto tersebut adalah tampilan yang paling baik (cantik) karena foto tersebut akan dilihat oleh banyak para pengguna media sosial. Di dalam fenomena ini terdapat struktur bahwa unggahan foto tersebut sudah menjadi aturan yang ada di kalangan remaja tersebut.

Sedangkan di bagian back stage individu merupakan aktor otonom dimana ia memposisikan diri apa adanya. Dalam back stage aktor tersebut akan kembali ke peran asli dan tidak memainkan peran sesuai dengan naskah yang ditentukan. Di luar media sosial, remaja melakukan kegiatan dan aktifitas yang sewajarnya sesuai dengan kepribadian masing-masing. Mereka menjadi diri mereka seutuhnya saat bersama keluarga maupun teman dekatnya yang memang tiap hari mereka berada di kalangan lingkungan yang mengerti dirinya.

b. Pengaruh Positif dan Negatif Media Sosial secara Umum

Berbicara sosial media sekarang ini memang sudah tidak asing lagi dikalangan masyarakat, hampir tiap individu menggunakan media sosial dari yang muda hingga yang tua baik untuk berbinis maupun hanya sebatas terhubung dengan teman. Dengan adanya media sosial memang sangatlah membantu dalam berhubungan dengan orang lain, baik teman maupun saudara. Namun di dalam kemudahan itu juga terdapat pengaruh positif serta negatifnya.

(8)

Sedangkan pengaruh negatif yang ditimbulkan yaitu, 1) munculnya tindak kejahatan. Banyak juga orang yang menggunakan media sosial sebagai alat untuk melakukan kejahatan seperti contohnya penculikan dan penipuan. 2) Mengganggu hubungan antar pasangan, media sosial juga dapat memicu kecemburuan antar pasangan jika memang pasangan itu berhubungan yang tidak wajar dengan orang lain. 3) Menimbulkan sifat candu, media sosial juga dapat menimbulkan candu yang dapat mengakibatkan sifat penggunanya menjadi autis atau lebih menutup diri pada kehidupan sekitar.

c. Pengaruh Media Sosial terhadap Kemampuan Menulis

Media sosial bagi sebagian masyarakat terkesan banyak memberi pengaruh negatif untuk perkembangan psikolog anak. Media sosial dapat memberikan banyak manfaat apabila penggunanya menggunakan dengan bijak, misalnya bertukar informasi atau berbagi ilmu dengan tulisan-tulisan yang dirangkai secara menarik untuk menarik minat pembaca. Selain menarik minat pembaca untuk membaca salah satu tulisan yang diposting pada media sosial, ada beberapa tujuan menulis yang perlu diketahui secara lebih mendalam.

Menurut Hipple, tujuan menulis dapat digolongkan sebagai berikut: 1) Tujuan penugasan (assignment purpose)

Penulisan tidak memiliki tujuan, untuk apa ia menulis. Penulis hanya menulis, tanpa mengetahui tujuan. Dia menulis karena mendapat tugas, bukan atas kemauan sendiri. Misalnya siswa ditugaskan merangkum sebuah buku atau seorang guru disuruh membuat laporan oleh kepala sekolahnya.

2) Tujuan altruistic (altruistic purpose)

Penulis bertujuan untuk menyenangkan pembaca, menghindarkan kedukaan para pembaca, ingin menolong para pembaca menghargai, memahami, menghargai perasaan dan penalarannya, ingin membuat hidup pembaca lebih mudah dan menyenangkan dengan karyanya itu. Penulis harus beryakinan bahwa pembaca adalah teman hidupnya. Sehingga penulis benar-benar dapat mengkomunikasikan suatu idea atau gagasan bagi kepentingan pembaca.

3) Tujuan persuatif (persuasive purpose)

(9)

4) Tujuan informasional (information pupose)

Penulis meluangkan idea tau gagasan dengan tujuan member informasi atau keterangan kepada pembaca. Di sini penulis berusaha menyampaikan informasi agar pembaca menjadi tahu mengenai apa yang di informasikan oleh penulis.

5) Tujuan pernyataan diri (self ekspressive purpose)

Penulis berusaha untuk memperkenalkan atau menyatakan dirinya sendiri kepada para pembaca. Melalui tulisannya, pembaca dapat memahami “siapa” sebenarnya sang penulis itu.

6) Tujuan kreatif (creative purpose)

Penulis bertujuan agar para pembaca, dapat memiliki nilai -nilai artistik atau nilai-nilai kesenian dengan membaca tulisan si penulis. Di sini penulis bukan hanya memberikan informasi, melainkan lebih dari itu. Dalam informasi yang di sajikan oleh penulis, para pembaca bukan hanya sekedar tahu apa yang disajikan oleh penulis, tetapi juga merasa terharu membaca tulisan tersebut.

7) Tujuan pemecahan masalah (problem solving purpose)

Penulis berusaha memacahkan suatu masalah yang di hadapi. Dengan tulisannya, penulis berusaha member kejelasan pada para pembaca tentang bagaimana cara pemecahan suatu masalah.

Dengan adanya situs media sosial untuk memperdalam kemampuan menulis seseorang seperti wattpad.com dan fanfiction.net tentu memudahkan sesorang untuk mengembangkan kekreatifitasannya dalam bidang fiksi contohnya. Untuk bidang nonfiksi seseorang dapat menggunakan situs kaskus.com dimana para penggunanya kebanyakan adalah golongan yang gemar mencari informasi-informasi menarik seperti artikel, resep, dan sebagainya. Tidak hanya itu, jenis media sosial yang sudah disebutkan juga memiliki banyak manfaat yang dapat dirasakan oleh pengguna jika digunakan sebagaimana mestinya bukan menarik empati ataupun memicu terjadinya adu argumen yang disebabkan oleh pengguna yang menulis tulisan sindiran maupun penghinaan.

d. Pengaruh Media Sosial terhadap Penggunaan Bahasa Indonesia

(10)

ditemukan pada ancaman penggunaan bahasa media sosial, atau yang dikenal dengan ‘bahasa gaul’ terhadap keorisinilan bahasa ibu.

Banyaknya kemudahan yang ditawarkan dalam dunia sosial, terutama kemudahan bahasa tersedianya berbagai bahasa di dunia, bagi penikmatnya berakibat pada semakin banyaknya penngunjung sosial media setiap harinya. Tidak adanya batasan sosial dan bahasa semakin memperkuat maraknya perkembangan bahasa gaul di kalangan masyarakat. Sebagai contoh, fenomena bahasa alay. Bahasa alay merupakan suatu fenomena yang muncul dikalangan remaja. Fenomena ini, menurut beberapa pustakawan, terjadi karena adanya pemberontakan pada diri remaja terhadap tata bahasa. Menurut Owen (dalam Papilia, 2004) remaja memiliki kepekaan terhadap kata-kata bermakna ganda. Mereka menyukai penggunaan metafora, ironi, dan bermain kata-kata untuk mengungkapkan pendapat dan ekspresi mereka. Selain itu, remaja juga sangat kreatif dalam bermain kata-kata.

Umumnya, penggunaan bahasa alay ini banyak ditemukan pada postingan remaja diberbagai sosial media. Namun, penggunaan bahasa alay ini memiliki efek domino terhadap remaja lainnya. Rata-rata dari mereka akan menyerap dan meniru apa yang telah teman mereka post. Karena, menurut mereka hal tersebut merupakan sesuatu yang ngetren. Seperti contoh penggunaan metafora ‘bingung tingkat dewa’, ‘kesel setengah mampus’, yang mengekspresikan kebingungan dan kekesalan luar biasa yang sedang mereka alami. Adapula penggunaan kata-kata yang mereka reduksi sendiri menjadi sebuah kata baru, seperti

‘warbiyazah’, yang sekilas terlihat seperti serapan dari bahasa arab. Padahal kata tersebut merupakan reduksi dari frase ‘luar biasa’ yang direduksi agar memiliki makna berlipat.

Kebiasaan menggunakan bahasa gaul dalam media sosial berakibat pada sulitnya masyarakat Indonesia berkomunikasi dalam lingkungan formal. Misalnya, ketika mereka harus mempresentasikan sesuatu atau membuat makalah berbahasa Indonesia. Beberapa penelitian menemukan bahwa gaya bahasa yang digunakan oleh remaja di Indonesia kebanyakan sudah tercampur dengan bahasa gaul. Dalam suatu situasi pembelajaran, ketika akan mempresentasikan sesuatu di depan kelas, remaja Indonesia pada umumnya menggunakan kata‘mempresentasiin’ ketimbang ‘mempresentasikan’.

(11)

Akibatnya, karena sering berinteraksi di media sosial dengan bahasa gaul/alay, tingkat pemahaman bahasapun akan terganggu.

Apabila hal ini dibiarkan terus menerus dan tidak dilakukan pencegahan, lama-lama bahasa gaul inipun akan bersifat arbiter. Hilanglah sudah keorisinilan bahasa ibu kita, bahasa Indonesia. Maka, untuk menghidari hal ini perlu adanya upaya untuk menanamkan dan menumbuhkan kecintaan terhadap pemahaman bahasa Indonesia. Salah satu upaya yang telah terbukti efektif adalah pendekatan pembelajaran bahasa Indonesia dengan menggunakan media sosial dalam membantu siswa memahami kaidah tata bahasa Indonesia yang baik dan benar. Selain media sosial sudah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Indonesia, terutama kaum remaja, upaya ini juga dilatarbelakangi fenomena remaja masa kini yang lebih banyak berinteraksi di dunia maya.

Sebenarnya, ada banyak sekali upaya-upaya pencegahan yang dapat kita lakukan agar perkembangan bahasa gaul di media sosial ini tidak berkembang dengan pesat. Seperti yang kita ketahui bahwa jika suatu bahasa digunakan secara terus-menerus dan diterima di masyarakat, maka akan munculnya pengakuan sehingga bahasa tersebut sah digunakan. Namun, dibalik semua upaya yang dapat dilakukan, sebenarnya upaya terbesar datang dari diri kita sendiri. Upaya penyadaran diri akan kaidah tata bahasa yang baik dan benar.

Penutup

Media sosial meskipun dinilai terkesan memberi pengaruh negatif terhadap perkembangan psikolog, sisi lain mengungkapkan bahwa media sosial dapat mengembangkan kemampuan menulis dan berbahasa jika penggunanya memanfaatkan secara bijak. Boleh pamer, tetapi setidaknya hal yang dipamerkan bernuansa mendidik dan bermanfaat bagi pengguna yang lain dan tentunya tidak menyembunyikan jati diri.

Facebook, twitter, instagram, path, wattpad, fanfiction, ataupun kaskus sebenarnya dibuat untuk saling bertukar informasi dengan pengguna lain yang berasal dari berbagai kalangan maupun berbagai daerah. Sehingga manfaat lain yang dapat dirasakan pengguna adalah mendapat teman baru dan memperbaiki penggunaan bahasa Indonesia yang benar.

(12)

Daftar Pustaka

Croteau, David, William Hoynes. 2003. Media Society. United Kingdom: Sage Publications

Muchlisoh. 1993. Pendidikan Bahasa Indonesia 3. Jakarta: Debdikbud

Sarbakti, Akhidah. 2007. Menulis. Jakarta: Depdikbud

Sutari. 2007. Dasar-dasar Kemampuan Menulis. Bandung: FPBS IKIP

Subakti, R. 2010. Anatomi dan Perkembangan Teori Sosial. Malang: Aditya Media Publishing

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk menentukan karakteristik katalis Mo-Ni/HZ serta menguji kemampuan dari katalis Mo- Ni/HZ yang diperoleh dalam mengkonversi minyak nabati yang

Pada kententuan yang lain pencantuman ketentuan label beberapa tidak dicantumkan dan/atau tidak sesuai, seperti: pencantuman komposisi, nama dan alamat pelaku usaha

Hasil penelitian ini menemukan bahwa; Pertama, Istihsan dapat di jadikan sebagai dalil syara’ karena istihsan itu bukan menetapkan hukum dengan ra’yi semata, istihsan itu

Tous les pays qui n’ont pas encore introduit le vaccin antiru- béoleux et qui délivrent 2 doses de vaccin antirougeoleux dans le cadre de la vaccination systématique

Meskipun manajemen didefinisikan berbeda-beda oleh para pakar, akan tetapi pada hakekatnya terdapat kesamaan yang menyatakan bahwa manajemen sebagai suatu proses, manajemen

Contoh : Berapa banyak cara untuk menampung tujuh petinju dalam tiga kamar hotel, bila satu kamar bertempat tidur tiga sedangkan dua lainnya. mempunyai dua tempat

Aksi mogok nasional buruh tidak hanya membuat perusahaan mengalami kerugian, tetapi juga membuat para investor asing merasa tidak nyaman. Bahkan beberapa investor sempat

Untuk menjaga agar kinerja karyawan tetap baik dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, maka salah satu yang mempengaruhinya adalah kepuasan kerja karyawan tersebut,