• Tidak ada hasil yang ditemukan

Indonesia Sebagai Pemimpin Bangsa Bangsa

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Indonesia Sebagai Pemimpin Bangsa Bangsa"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

Kerangka Tulisan/Outline

Transformasi Indonesia Agar Layak Dikatakan Sebagai

Pemimpin Bangsa-bangsa Asia

General Statement : Indonesia mempunyai sumber daya manusia yang banyak, sehingga seharusnya memimpin bangsa-bangsa di Asia.

Tesis Sentence : Meskipun memiliki sumber daya manusia yang banyak, modal tersebut tidak cukup untuk bisa memimpin bangsa-bangsa di Asia. Question : Bagaimana Indonesia seharusnya agar mampu memimpin

bangsa-bangsa di Asia dengan modal sumber daya manusia yang banyak? Topic Sentences :

1. Indonesia memiliki tokoh-tokoh besar yang pernah menjadi pemimpin maupun sebagai penggagas ide-ide tentang negara maupun pembangunan.

2. Indonesia mempunyai ideologi negara berupa Pancasila dan UUD 45’ yang diakui kehebatannya oleh negara-negara lain karena memuat semua landasan kehidupan dari bentuk negara yang sangat heterogen namun bisa bersatu pada satu tujuan “Unity in Diversity” serta sebagai ideologi pembangkit negara pada dunia ketiga untuk segera merdeka dari belenggu penjajahan yang menjunjung tinggi Hak Asasi Manusia. 3. Indonesia memang memiliki sumber daya manusia yang banyak, namun kualitasnya

rendah bila dibandingkan dengan negara-negara lain di Asia.

4. Sistem pengembangan SDM yang masih sangat buruk dibanding negara lain.

(2)

Transformasi Indonesia Agar Layak Dikatakan Sebagai

Pemimpin Bangsa-bangsa Asia

Abstraksi

Tulisan ini dibuat untuk mengetahui mengetahui seberapa pantas Indonesia bisa dikatakan layak sebagai negara yang mampu memimpin bangsa-bangsa di Asia. Sebagai salah satu anggota dari negara Asia, Indonesia merupakan negara yang memiliki sumber daya manusia yang banyak. Sumber daya manusia yang banyak ini bisa diperhitungkan untuk memberikan peluang pada Indonesia agar bisa menjadi pemimpin di Asia.

Bila dilihat beberapa keunggulan indonesia seperti sejarah tokoh-tokoh besar dan hebatnya para tokoh yang pernah memimpin, ideologi yang tidak dimiliki negara-negara Asia lainnya, sekilas kita bisa memberi harapan pada Indonesia menjadi pemimpin negara-negara di Asia bila kita bernostalgia dengan masa lalu. Masalahnya kita sekarang tidak hidup di masa lalu, kita hidup di masa sekarang dimana masalah Indonesia yang semakin kompleks dengan para pemimpin negara yang banyak menyalahgunakan jabatan, seperti kasus korupsi yang sudah bukan menjadi rahasia lagi di negeri ini.

Indonesia memang bisa dikatakan unggul dalam hal “kuantitas” sumber daya manusia, namun bila berbicara soal “kualitas” masih kalah jauh dibandingkan dengan negara-negara Asia lainnya, salah satu faktornya yaitu sistem pengembangan sumber daya manusia yang buruk, seperti salah satu contohnya kualitas pendidikan yang masih harus dibenahi serta sarananya yang menunjang.

(3)

akan dibahas dalam tulisan ini, dengan harapan bila sektor-sektor tersebt dapat dipenuhi, menjadi pemimpin di duniapun Indonesia mampu.

Kata kunci : Indonesia, asia, pemimpin, sumber daya

Pendahuluan

Indonesia adalah negara dengan jumlah sumber daya manusia terbesar keempat setelah Cina, India, dan Amerika Serikat. Berdasarkan data Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) tahun 2010, jumlah penduduknya kurang lebih mencapai 237,6 juta jiwa. Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia memiliki posisi yang cukup bersaing dalam masalah sumber daya manusia dibandingkan dengan negara lain. Di Asia sendiri, sebagai salah satu negara dengan sumber daya manusia yang banyak, indonesia juga mempunyai peluang untuk mampu memimpin negara-negara di Asia. Peluang tersebut didasarkan atas pertimbangan fakta dan kondisi akan kelebihan dan kekurangan yang dimiliki Indonesia.

Tokoh-tokoh Besar Sebagai Penggagas Ide-ide Negara

(4)

Dalam suatu kunjungan Presiden Hugo Chavez ke makam Soekano di Blitar di sela kunjungan kenegaraannya pada tahun 2007 silam. Chavez pernah berujar bahwa dia adalah pengagum pemikiran sekaligus guru politiknya setelah Simon Bolivar dan Fidel Castro. Chavez begitu terkesan dengan penyelenggaraan Konferensi Asia-Afrika di Bandung pada tahun 1955 yang menurutnya merupakan momentum besar bagi perjuangan politik negara dunia ketiga untuk memperjuangkan kemerdekaannya.

Soekarno merupakan figur kunci bagi tergugahnya semangat bangsa terjajah untuk merebut kemerdekaan dan terbebas dari pengaruh kekuatan asing. Soekarno hingga kini masih dikagumi bagi kebanyakan negara berkembang baik di kawasan Afrika, Asia, maupun Amerika Latin yang notabene merupakan kawasan yang terlahir dari proses politik dekolonialisasi. Maka tidaklah mengherankan apabila nama Soekarno dikenang dalam berbagai bentuk memorabilia seperti Masjid Biru Soekarno di Saint Petersburg, Jalan Ahmed Soekarno di Maroko maupun Mesir, Bangunan Soekarno Square di Peshawar dan Lahore, maupun perangko Kuba pada tahun 2008 silam, Oleh karena itulah bisa dikatakan sosok Presiden Soekarno sendiri tidak hanya milik Indonesia, namun juga menjadi bapak dunia ketiga melalui pemikiran politiknya, gerakan, maupun emansipasi perjuangan yang membuat namanya kemudian berkibar sebagai salah satu tokoh dunia yang berpengaruh pada abad 20.

(5)

sedikit melebihi US$ 1.000 setahun. Eksport Indonesia yang juga tumbuh cepat dan mencapai sekitar US$ 55 miliar setahun dengan penduduk yang sangat banyak.

Selama sekitar 30 tahun itu laju pertumbuhan ekonomi Indonesia sekitar 6,7 persen setahun. Ini berarti bahwa selama 30 tahun itu PDB tumbuh 8?10 kali dan PDB per kapita sekitar 4 kali, dari US$ 250 menjadi US$ 1.000 per tahun. Karena golongan mayoritas yang bawah tidak menikmati kenaikan pendapatan empat kali itu, maka golongan "kelas menengah" di kota-kota, baik di Jakarta maupun di daerah, mengalami kemajuan pendapatan yang jauh lebih besar. Lepas dari adil atau tidaknya, kemakmuran serta purchasing power (daya beli) inilah yang pada dirinya menjadi sumber pertumbuhan lebih lanjut. (M.Sadli dalam tulisannya di Tempo) Juga didukung dengan banyaknya ikut campurnya Indonesia dalam masalah Internasional, seperti JIM (persoalan Kamboja), salah satu pendiri ASEAN, kasus East Timor, Perwakilan PLO di Jakarta, sumbangan pada ANC, pemimpin gerakan non blok (1991), berperan di APEC dan OKI, semakin tingginya apresiasi internasional, penghargaan dari FAO (1985) è swasembada, penghargaan dari PBB (1990) è “population policy”, peningkatan kondisi ekonomi Indonesia.

(6)

Hanya Habibie-lah, orang diluar kebangsaan Jerman yang mampu menduduki posisi kedua tertinggi itu. (A. Makmur : 2008)

Prestasi keilmuan Habibie mendapat pengakuan di dunia internasional. Ia menjadi anggota kehormatan berbagai lembaga di bidang dirgantara. Antara lain di Gesselschaft fuer Luft und Raumfahrt (Lembaga Penerbangan dan Angkasa Luar) Jerman, The Royal Aeronautical Society London (Inggris), The Royal Swedish Academy of Engineering Sciences (Swedia), The Academie Nationale de l’Air et de l’Espace (Prancis) dan The US Academy of Engineering (Amerika Serikat). Sedangkan dalam bentuk penghargaan, Habibie menerima Von Karman Award (1992) yang di bidang kedirgantaraan boleh dibilang gengsinya hampir setara dengan Hadiah Nobel. Dan dua tahun kemudian menerima penghargaan yang tak kalah bergengsi, yakni Edward Warner Award. (A. Makmur : 2008)

Fakta menarik dari beberapa hal di dunia, kita tentu mengenal produk peragaan busana terkenal kelas dunia GUCCI asal Italia. Produk langganan publik figur dunia tersebut ternyata menggunakan kain tenun asal Indonesia sebagai bahan bakunya. Hal tersebut secara tidak langsung menunjukkan bahwa kain tenun asal Indonesia telah diakui oleh dunia. Seperti kain tenun yang mendunia, ternyata orang Indonesia pun telah banyak yang berkarya untuk dunia. Salah satunya yaitu, Ir. Ahmad Murdijad, warga negara Indonesia yang memang bermukim di Kuala Lumpur, Malaysia selama belasan tahun lamanya itu adalah perancang menara Kuala Lumpur di Malaysia yang merupakan menara keempat tertinggi di dunia.

(7)

perubahan dunia. Bahkan Nelson Mandela pernah berkata tentang Syekh Yusuf “pahlawan Indonesia tersebut adalah salah seorang putra Afrika terbaik”.

Selain tokoh-tokoh tersebut, masih banyak para penggagas ide-ide tentang negara seperti Tan Malaka, M. Yamin, Amin Rais, Abdur Rahman Wahid dan tokoh-tokoh besar lainnya yang dimiliki Indonesia dan juga memiliki pengaruh terhadap dunia. Tokoh-tokoh intelektual itulah yang mampu dijadikan peluang bagi Indonesia untuk menjadi pemimpin bangsa-bangsa di Asia. Itu menandakan bahwa sebenarnya kelompok intelektual Indonesia juga mampu bersaing dan berpengaruh terhadap dunia.

Ideologi Pancasila

Ideologi negara indonesia adalah Pancasila. Sebuah ideology yang didialamnya kaya akan falsafah dan landasan hidup manusia termasuk dalam bernegara. Pancasila dengan silanya berjumlah lima mencangkup semua landasan kehidupan manusia mulai hubungannya dengan Tuhan, sesama manusia dan negara. Berikut adalah isi dari lima sila yang terterah dalam Pancasila: Ketuhanan yang maha esa; Kemanusiaan yang adil dan beradap; Persatuan Indonesia; Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmad kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan dan Keadilan sosial bagi seluh rakyat Indonesia. Sebuah ideologi dengan kata sederhana namun memuat semua falsafah kehidupan inilah yang menjadikan Pancasila banyak dikagumi dan diakui kehebatannya oleh negara-negara lainnya. Selain didalamnya memuat falsafah hidup, pancasila juga memuat tujuan negara yaitu mempersatukan seluruh rakyat Indonesia, mencapai masyarakat yang adil, makmur dan sejahtera secara keseluruhan. Akibatnya, banyak negara-negara yang memandang Pancasila sebagai ideologi yang sangat sempurna yang tidak dimiliki oleh negara lain selain Indonesia.

(8)

dikarenakan beragam banyak pemikiran tokoh dunia yang turut mengilhami pemikiran Soekarno seperti Karl Marx, Friederich Hegel, Mahatma Gandhi, Mao Zedong, Sun Yat Sen, John Locke, Martin Luther King, Mirabeau, Alexis Tocqueville, dan lain sebagainya. (Tjipta Lesmana, 2010 : hal.145) yang kemudian disadurkan dan diindonesiakan melalui versi Soekarno. Adapun bagi Soekarno yang turut membidani pembukaan UUD 45’ yang berbunyi “Bahwa kemerdekaan adalah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai perikemanusiaan dan perikeadilan” menilai bahwa pembukaan tersebut tidak hanya berlaku bagi Indonesia saja namun juga berlaku universal bagi seluruh dunia di mata Soekarno. Hal inilah yang kemudian mendorong Soekarno atas nama Indonesia untuk mempromosikan pembukaan UUD 1945 ke seluruh bangsa dunia yang memiliki perasaan senasib dan sepenanggungan dengan kondisi Indonesia. Adapun dunia ketiga dalam versi pemikiran Soekarno adalah dunia impian bagi terwujudnya perdamaian, kesetaraan, dan kesejahteraan yang terbebas dari segala bentuk intervensi kekuatan asing.

(9)

Banyaknya Sumber Daya Manusia

Kita lihat sisi lain dari Indonesia. Indonesia memiliki sumber daya manusia yang banyak, namun masih dalam kategori kualitas rendah. Inilah yang menjadi kelemahan bangsa Indonesia. Peningkatan jumlah penduduk yang semakin pesat tidak diimbangi dengan kenaikan kualitas sumber daya manusianya. Pendidikan seringkali dianggap sebagai salah satu indikator yang menentukan kualitas sumber daya manusia. Pendidikan merupakan langkah utama yang dapat ditempuh untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia karena pendidikan dapat membentuk watak dan perilaku manusia ke arah yang lebih baik. Menurut Binti Maunah (2009:1-2), pendidikan diartikan sebagai segala pengalaman belajar yang berlangsung dalam segala lingkungan dan sepanjang hidup dan merupakan situasi hidup yang mempengaruhi pertumbuhan individu.

(10)

dimana tujuan pendidikan terkandung dan dapat dipahami dalam setiap pengalaman belajar, tidak hanya ditentukan dari luar. Tujuan pendidikan tidak jauh berbeda dengan tujuan hidup.

Di dalam Undang-Undang Dasar 1945 pasal 31 ayat 3 juga dijelaskan bahwa penyelenggarakan sistem pendidikan nasional, bertujuan untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dengan Undang-Undang. Pendidikan juga erat kaitannya dengan pembangunan. Pendidikan yang ditujukan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa turut pula akan memberikan kualitas sumber daya manusia yang baik. Keberhasilan dalam tercapainya pembangunan nasional tergantung dari kualitas sumber daya manusia sebagai pelaksana dalam pembangunan tersebut.

Ada beberapa hal yang menyebabkan rendahnya mutu pendidikan di Indonesia diantaranya pertama, kurang berfungsinya lembaga pendidikan secara optimal untuk memberdayakan masyarakat secara keseluruhan. Kedua, kurang relevannya program pembangunan sektor pendidikan dalam menghadapi persoalan-persoalan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia dalam perspektif kekinian dan masa depan. Ketiga, kurangnya efektifitas, efisiensi, dan standardisasi pendidikan di Indonesia. Pendidikan dikatakan efektif apabila peserta didik dapat belajar dengan mudah, menyenangkan dan dapat tercapai tujuan sesuai dengan yang diharapkan. Sehingga dari tujuan tersebut baik peserta didik maupun pengajar mampu mempunyai gambaran yang jelaa tentang proses pendidikan. Pendidikan juga dikatakan efisien jika pendidikan tersebut dapat menghasilkan efektifitas dari tujuan pendidikan dengan biaya yang rendah.

(11)

intelektualitas ke dalam diri setiap individu. Akibatnya, dengan baiaya pendidikan yang mahal banyak masyarakat Indonesia yang tidak mampu untuk mendapatkan porsi pendidikan yang sama. Berdasarkan fakta di Indonesia, taraf hidup masyarakat yang rendah dan ketidakmeratan ekonomi di beberapa lapisan masyarakat menyebabkan banyak diantara mereka yang tidak mempunyai kesempatan untuk mendapatkan pendidikan yang layak. Banyak diantara mereka yang tidak mampu sekolah atau putus sekolah dan lebih memilih bekerja hanya untuk menghidupi keluarganya.

Indikator Pendidikan di Indonesia pada tahun 2010 (BPS 2011) tentang jumlah penduduk yang menamatkan sekolah berdasarkan stratanya menunjukkan gambaran yang beragam (lihat lampiran tabel 1)

Tampak pada Tabel 1 (lihat lampiran), jumlah penduduk yang menamatkan sekolah dengan tingkat pendidikan rendah relative kecil. Mereka kebanyakan terus melanjutkan ke tingkat pendidikan yang lebih tinggi. Di sisi lain penduduk yang masih buta huruf relatif masih besar. Mereka yang buta huruf pada kelompok usia di atas 10-14 tahun mencapai 6,34%. Kemudian pada golongan usia di atas 14-15 tahun tercatat 7,09% disusul kelompok usia 15-44 tahun yang mencapai jumlah 1,71%. Sementara mereka yang buta huruf di kelompok usia di atas 45 tahun mencapai jumlah terbanyak yakni 18,25%. Selain itu mereka yang buta huruf khususnya yang di atas usia 45 tahun relative besar. Kondisi tingkat pendidikan tersebut berkaitan dengan dengan sebaran jumlah penduduk yang bekerja berdasarkan tingkat pendidikan tertinggi seperti terlihat pada Tabel 2 berikut ini.

(12)

SMP-SMA yakni sekitar 40%. Sementara yang berpendidikan tinggi relatif paling kecil. Kondisi seperti itu dari tahun 2009 hingga 2011 cenderung tidak berubah.

Data pada tabel menunjukkan angka buta huruf di Indonesia. meskipun kesadaran pendidikan masyarakat Indonesia untuk setiap tahunnya semakin meningkat, banyak pula diantara mereka yang pada akhirnya putus sekolah. Hal seperti inilah yang akan menghambat inovasi, kreatifitas, dan cara berpikir yang rasional dan intelektual masyarakat Indonesia. akibatnya, masyarakat Indonesia cenderung konsumtif. Kegiatan Impor negara ini lebih banyak dari kegiatan ekspornya. Untuk pemenuhan kebutuhan dalam negeri, Indonesia seringkali mengimpor produk-produk dari negara lain. Tidak hanya untuk memenuhikebutuhan sekunder dan tersier saja, impor juga kerap kali dilakukan untuk memnuhi kebutuhan primer seperti beras, daging sapi, dan kebutuhan pokok lainnya.

Sistem Pengembangan SDM yang Masih Buruk

Indonesia adalah negara yang mempunyai sumber daya alam yang cukup banyak baik sumber daya alam hayati maupun non hayati. Menurut Undang-Undang Dasar 1945 pasal 33 ayat 2, bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh Negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat, dan pengusahaan hasil-hasil tambang dikelola untuk menambah kesejahteraan rakyat. Namun kenyataannya sumber daya manusia (SDM) di Indonesia sulit untuk mengembangkan potensi diri, mengolah dan memanfaatkan secara optimal sumber daya alam yang dimilikinya. Akibatnya, sumber daya alam yang dimiliki cenderung dikelola dan dimanfaatkan negara lain.

(13)

oleh perusahaan PMA PT Freeport Indonesia yang sebagian besar sahamnya dikuasai oleh perusahaan raksasa Amerika Serikat Freeport-Mc Moran Copper & Gold Inc sebesar 90%, sedangkan saham Pemerintah Indonesia hanya 10% (Kompas, 15 Oktober 1998). Banyak kalangan yang menyatakan bahwa usaha-usaha pertambangan (yang dikelola oleh pihak asing) selama ini cenderung merugikan masyarakat sekitarnya. Beberapa waktu yang lalu terjadi masyarakat di sekitar kawasan pertambangan Freeport memblokir jalan menuju kea rah areal pertambangan akibat merasa dirugikan oleh usaha pertambangan tersebut.

Pemerintah Indonesia tidak berdaya menghadapi situasi yang kian memburuk antara tetap mempertahankan PT Freeport Indonesia ataukah meloloskan permintaan sebagian masyarakat Papua untuk menutup usaha pertambangan yang sudah beroperasi sejak tahun 1967 (Kompas, 6 Maret 2006). Kegiatan-kegiatan usaha PMA di sektor pertambangan terlihat hanya memberikan keuntungan kepada pemegang saham perusahaan itu sendiri dan kurang memberikan manfaan kepada bangsa Indonesia. Disamping kehadirannya untuk memberikan keuntungan bagi negara penerima modal, PMA juga menghadirkan dampak negatif. Dampak negative yang ditimbulkan menurut Sumantoro (1987: 13) dikarenakan kegiatan PMA sering tidak sejalan dengan politik pembangunan nasional maupun internasional, dan sering juga kegiatannya menyaingi golongan ekonomi nasional umumnya. Fenomena inilah yang menjadi kendala utama bagi Indonesia agar mampu memimpin Indonesia dengan sumber daya manusinya yang banyak namun tidak berkualitas.

Kasus Penyimpangan dan Penyalahgunaan Wewenang

(14)

semakin tinggi. Dari data BPS mengenai tingkat kejahatan dan kriminalitas yang terjadi di Indonesia dari tahun 2009-2011 bersifat fluktuatif. Tindak kejahatan dan kriminalitas total dari 344.000 kasus pada tahun 2009 menurun menjadi sekitar 332.000 kasus. Namun pada tahun 2011 meningkat kembali menjadi 347.00 kasus. Untuk kasus kejahatan seksual khususnya, di Indonesia sejak tahun 2012, Komnas Anak telah menerima laporan 2.637 laporan kekerasan terhadap anak. 62 persen dari pengaduan tersebut merupakan kekerasan seksual (okezone.com, 13 Januari 2013).

(15)
(16)

Kendala yang cukup banyak inilah yang menyulitkan Indonesia untuk memimpin negara-negara di Asia, selain kasus internal yang begitu rumit dan sulit untuk diselesaikan, eksistensi bangsa Indonesia di Asia juga cenderung redup. Selain diredupkan kasus korupsi yang menggurita, nama baik Indonesia juga mulai redup semenjak adanya kasus terorisme. Sejak awal terjadinya terorisme di Indonesia pada tahun 2002 yang dikenal dengan istilah bom Bali 1, keamanan dan stabilitas Indonesia mulai diragukan. Peristiwa bom bali 1 ini terjadi pada tanggal 12 Oktober tahun 2002 dengan tiga lokasi pengeboman yaitu di Paddy’s Pub dan Sari Club di jalan Legian, Kuta Bali dan di Konsulat Amerika Serikat. Tahun 2003, terjadi pengeboman dengan dugaan bom bunuh diri di Hotel JW Marriot di Kawasan Mega Kuningan, Jakarta. Tahun 2004, pengeboman selanjutnya terjadi di Kedubes Australia di Kawasan Kuningan Jakarta. Tahun 2005, terorisme kembali dilakukan di Bali yang di sebuat dengan istilah bom Bali 2 pada tanggal 1 Oktober 2005. Ledakan terjadi di R.AJA’s Bar dan Restaurant, Kuta square, daerah pantai kuta dan di Nyoamn Cafe’ Jimbaran. Dan terakhir tahun 2011 terjadi peneboman yang diduga bom bunuh diri di sebuah masjid Mapolresta Cirebon saat shalat Jumat. Meskipun para terorisnya sudah ditangkap dan dihukum mati, pengeboman yang terjadi lima tahun berturut-turut telah mengurangi tingkat kepercayaan internasional terhadap keamanan dan stabilitas Indonesia. Citra buruk sebagai negara teroris itu tetap melekat untuk Indonesia. Dengan kondisi semacam inilah selain dituntut untuk membenahi diri menjadi lebih baik, Indonesia juga dituntut untuk mengembalikan rasa kepercanyaan masyarakat Internasional terhadap negara Indonesia.

Kesimpulan :

(17)

dan tokoh-tokoh besar yang pernah memimpin akan tetapi itu masa lalu, yang menjadi permasalahan adalah masa kini. Seharusnya, dengan sumber daya manusia yang banyak harus diimbangi dengan kualitas yang dimiliki. Tidak hanya itu, kesadaran dari nilai-nilai ideologi yang ada juga harus ditanamkan agar para sumber daya manusia yang telah menjadi kualitas nanti mau membangun negaranya dan mampu menyelesaikan masalah-masalah sosial yang telah mengakar di bumi Indonesia ini.

Ada beberapa hal penting yang perlu perhatian khusus dalam upaya Indonesia untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusianya agar benar-benar mampu dan layak dikatakan sebagai pemimpin dari negara-negara di Asia. Sehingga tujuan untuk menjadi pemimpin negara-negara di Asia dapat teralisasikan, seperti:

Pertama, Peningkatan kualitas pendidikan.

(18)

suatu motivasi dalam diri mereka untuk maju. Keempat, sarana prasarana untuk menunjang kegiatan belajar mengajar.

Kedua, Peningkatan ketersediaan lapangan kerja.

Dalam komponen peningkatan ketersedian lapangan kerja bagi Indonseia agar benar-benar mampu dan layak dikatakan sebagai pemimpin dari negara-negara di Asia,tentunya ada banyak aspek yang harus dipikirkan karena adanya suatu lapangan pekerjaaan bagi suatu negara adalah hal yang terpenting dimana hal itu bisa dilihat bagaimana keadaan suatu negara.Indonesia sendiri pernah mengalami krisis ekonomi pada tahun 1997 yang mengakibatkan terpuruknya kondisi ekonmi nasional.Dalam kasus itu bisa dilihat bahwa Indonesia meiliki kelemahan fundamental ekonomi. Dan berbicara mengenai peningkatan ketersediaan lapangan pekerjaan,di Indonesia sendiri masih sangat kurang sektor lapangan kerja yang ada, banyaknya pengangguran yang ada di Indonesia sudah mencadi bukti yang kogkrit bahwa ketersediaan lapangan pekerjaan di Indonesia masih belum memadai. Kesedian lapangan pekerjaan harus juga didasari pada 1.) tenaga ahli yang terampil dan siap dalam bidang kerja yang digeluti, yaitu dalam hal ini harus adanya penyiapan pendidikan formal, 2.) menyiapakan program kewirausahaan sebagai penunjang dalam proses perkuliahan sebagai sarana penentuan kualitas dan kwantitas perorangan, 3.) adanya wajib belajar 9 tahun, dan 4.) yang paling penting adalah penciptaan lapangan pekerjaan yang inovatif bagi para masyarakat.

Ketiga, Peningkatan kualitas lingkungan alam.

(19)

keindahan alam Indonesia dan hal itu bisa digunakan sarana untuk membuka mata dunia bahwa negara Indonesia memiliki potensi dan kekayaan alam yang memadahi.

Keempat, Pemerintahan yang bersih.

Dalam menjadi pemimpin bagi negara-negara asia, Inodensia harus memiliki kualitas yang benar-benar memadai dalam struktur pemerintahannya, seperti saat ini dalam struktur pemerintahan di Indonesia masih dibunbui dengan adanya kasus korupsi dimana bisa dikatakan pemerintahan yang ada di Indonesia belum bersih. Suatu negara bisa dikatakan bisa memimpin negara lain jika keseluruhan dalam struktur pemerintahannya tertata secara terperinci dan sedetail mungkin karena dengan sistem pemerintahan yang tertata dengan baik maka suatu negara tersebut juga bisa dikatakan bahwa negara tersebut bisa menjadikan negara tersebut sebagai pemimpin.

Seperti Indonesia yang saat ini kasus korupsi seakan menjamur dengan subur, harus adanya penekanan jumlah korupsi yang ada di Indonesia dan itu bisa dimulai dengan menuntaskan kasus-kasus yang ada dan juga menghukum pelakunya dan memberikan efek jera bagi pelakunya. Dan menciptakan negara Indonesia bersih dalam struktur pemerintahannya.

Kelima, Penegakan/supremasi hukum.

(20)

ketahui bahwa melemahnya hukum adalah dari menurunnya kepercayaan masyarakat kepada aparat penegak yang berwenang baik juga pembuat hukum dan pemberi keputusan hukum.

Maka dari itu guna menunjang tujuan Indonesia untuk memimpin negara-negara di Asia, berikuti ini adalah beberapa solusi agar hukum Indonesia kembali tegak dan mampu meningkatkan kualitas masyarakat yang sadar hukum. Pertama, peraturan konstitusional untuk menjamin kemandirian dan integritas lembaga peradilan, meliputi : prosedur-prosedur yang jelas dan transparan dalam penunjukan hakim, peraturan yang jelas yang mengambarkan pokok-pokok situasi perkecualian di mana dan bagaimana hakim-hakim dapat dihentikan, perlindungan terhadap syarat-syarat, kondisi, dan masa jabatan hakim, perlindungan lembaga peradilan dari kontrol dan intervensi lembaga eksekutif. merancang kode etik bagi hakim yang menuntut pengumuman kekayaannya. Kedua, aturan hukum harus diperkuat dengan membuka peluang bagi tinjauan hukum terhadap tindakan-tindakan legislatif dan eksekutif. Ketiga, pranata-pranata berikut ini harus dibentuk dan diberdayakan melalui konstitusi dengan tugas-tugas dan tujuan-tujuan disebut jelas : pengadilan khusus konstitusional untuk menajalankan tinjauan hukum, peradilan hak asasi manusia untuk mendukung Komisi Hak Asasi Manusia. Keempat, Mengubah Komisi Hukum Nasional menjadi Institut Hukum Nasional dan memberdayakannya lewat undang-undang untuk mengambil tanggung jawab perencanaan hukum dan reformasi hukum. Dan terakhir yang kelima, membentuk pranata-pranata transisi untuk meningkatkan kepercayaan publik kepada komitmen negara untuk menyediakan keadilan bagi warga negaranya, misalnya “Komisi Kebenaran”

(21)

Kualitas infrastuktur sebagai penunjang kelangsungan dalam kegiatan sehari-sehari saat ini memang telah dikembangkan oleh pemerintah sebagai kebutuhan di era modern saat ini. Seperti halnya adanya peningkatan insfrstuktur dalam bidang transportasi di kota-kota besar yang ada di Indonesia khususnya yang ada di ibu kota negara. Peningkatan insfrastruktur ini juga bertujuan untuk mengatur situasi kota-kota besar yang saat ini mengalami pembeludakan jumlah penduduk dan berdampat besar bagi kehidupan sehari-sehari di kota-kota besar,

Seperti contohnya kemacetan dimana-mana,jumlah mobil yang dimiliki setia individu melebihi batas karena dengan seiringnya jaman teknologi semakin canggih dan menuntut manusia untuk mengikuti pertubuhan jaman yang ada. Dengan ketersediaan dan kualitas insfratuktur yang mumpuni diharapkan dapat membuat menata dan mesejahterakan masyarakat.

Ketujuh, Peningkatan kualitas layanan publik.

Semakin majunya suatu negara maka kualitas dalam negara tersebut juga berkembang dengan maju dan juga jika negara Indonesia bisa menjadi suatu pioneer bagi negara-negara asia maka Indonesia hasus memiliki layanan publik yang memadai bagi masyarakatnya. Karena masyarakat merupakan elemen penting bagi suatu negara. Peningkatan kualitas layanan public tidak hanya diperlukan sebagai penunjang namun juga sebagai kebutuhan yang harus dimiliki negara,seperti mengatur pemerintahan yang ada di daerah-daerah, yang nantinya juga akan dikembangkan di sektor kota. Dengan adanya pelayanan publik yang dinilai mampu mengatasi kebutuhan masyarakat bisa dinilai pemerintahan sudah mampu isebut berhasil dalam mengatasi kebutuhan masyarakat saat ini.

(22)

berkualitas mampu berkontribusi dengan baik yang kemudian mampu menjadikan Indonesia sebagai pemimpin negara-negara di Asia.

Sumber Rujukan

1. Bernhard, Dahm, 1987. Soekarno dan Perjuangan Kemerdekaan, diterjemahkan oleh

Hasan Basri. Jakarta: LP3ES.

2. Soekarno, 1960. Di Bawah Bendera Revolusi. Jakarta: Panitya Penebit Di Bawah

Bendera Revolusi.

3. Tjipta Lesmana, 2010. “Dari Soekarno ke SBY: Intrik dan Lobi Politik Para

Penguasa.” Jakarta: Gramedia.

4. Makka, A. Makmur, 2008. The True Life of Habibie (Cerita di Balik Kesuksesan

Habibie). Jakarta: Pustaka Iman.

5. Tempo Edisi Khusus Soeharto. (halaman? Tahun?

6. Lembaga Internasional untuk Bantuan Demokrasi dan Pemilu (International IDEA) .

2000.

7. Maunah Binti, 2009. Landasan Pendidikan. Yogyakarta: Teras

8. Sumantoro (1985). Bunga Rampai Permasalahan Penanaman Modal dan Pasar

Modal. Bandung: Bina Cipta

9. Kartono, Kartini.1983. Pathologi Sosial (edisi baru). Jakarta: Cv. Rajawali Press

(23)

http://puzzleminds.com/kualitas-kependudukan-di-indonesia/.html

Lampiran

Tabel 1

Tabel 1 Jumlah penduduk usia 15 tahun ke atas yang menamatkan pendidikannya (%) dan Angka

Buta Huruf 2010

Tabel 2

Tabel 2. Jumlah pekerja (%) menurut tingkat tingkat pendidikan tertinggi yang ditamatkan,

Gambar

Tabel 2. Jumlah pekerja (%) menurut tingkat tingkat pendidikan tertinggi yang ditamatkan, 2009-

Referensi

Dokumen terkait

Peradangan gingiva adalah proses peradangan didalam jaringan periodonsium yang terbatas pada gingiva, yang disebabkan oleh mikroorganisme yang membentuk

Tujuan kegiatan praktik mengajar ini adalah menerapkan sistem pembelajaran di sekolah dengan menggunakan ilmu yang dimiliki. Praktik mengajar dilakukan 9 kali

Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT atas berkat dan rahmat-Nya sehingga penulisan dapat menyelesaikan Laporan akhir yang berjudul “Pembuatan Plastik

Pelaksanaan tindakan merupakan implementasi kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Observasi tidak dipisahkan dengan

Tujuan dari NAT adalah untuk melakukan multiplexing terhadap lalu lintas dari jaringan internal untuk kemudian menyampaikannya kepada jaringan yang lebih luas

Analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif komparatif, dengan melihat penanggalan Sunda secara astronomi kemudian membandingkan antara penanggalan kala saka

Secara rata-rata industri dari data sampel yang diambil, besarnya laba perusahaan pada kuartal 1 hingga kuartal 3 tahun 2020 mengalami penurunan yang sangat besar

Hal ini membuktikan bahwa pemeliharaan burung hantu Tyto alba untuk pengendalian tikus sangat efektif karena dapat menurunkan tingkat serangan tikus dari serangan tikus