• Tidak ada hasil yang ditemukan

FAKTOR FAKTOR DETERMINAN DALAM KEHIDUPAN (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "FAKTOR FAKTOR DETERMINAN DALAM KEHIDUPAN (1)"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

FAKTOR FAKTOR DETERMINAN DALAM KEHIDUPAN

Makalah

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Dasar Dasar Pendidikan Pada Program Studi Tadris Bahasa Inggris

Jurusan Tarbiyah STAIN Watampone

Oleh :

SRI SUCI HAMZAH

ERNI

LADYENI PUTRI

SYAHRUL STIAWAN

TADRIS BAHASA INGGRIS

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGRI (STAIN) WATAMPONE

(2)

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT Yang telah melimpakan Rahmat dan Hidaya-Nya kepada kita semua dan khususnya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan makalah ini dengan sebaik-baiknya.

Makalah ini berjudul “Faktor Faktor Determinan Dalam kehidupan Manusia”, ini dibuat sebagai penunjang kegiatan pembelajaran pada mata kuliah Dasar Dasar Pendidikan.

Penulis sanga tmenyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempuraan dan masih terdapat berbagai kekurangan. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritk dan saran dari teman-teman yang sifatnya membangun demi kesempurnaan makalah ini, sekalian sangat diharapkan sebagai konstribusi merevisi makalah ini.

Akhir kata, semoga makalah ini dapat diterima dan dapat memberi manfaat bagi pihak yang membutuhkan.

Watampone, 25 Maret 2018

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ……….i

DAFTAR ISI ………...ii

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ………..1 B. Rumusan Masalah………..2 C. Tujuan Penulisan ...…………...………....3

BAB II PEMBAHASAN

A. Faktor Faktor Determinan Dalam Kehidupan ………..4

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan……….14 B. Saran………...15

DAFTAR PUSTAKA………...16

(4)

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah salah satu upaya manusia untuk bisa menggapai cita-citanya, sebagaimana defenisi pendidikan itu sendiri adalah aktivitas atau usaha manusia untuk menumbuh kembangkan potensi-potensi bawaan baik jasmani maupun rohani sesuai dengan nilai-nilai yang ada didalam masyarakat dan kebudayaan untuk memperoleh hasil dan potensi. Dengan pendidikan ini pula manusia berpikir lebih maju dan ingin selalu mengetahui sesuatu yang semula tahu menjadi tahu, karena penemuan-penemuan itu pula maka terjadilah yang namanya inovasi. Dan guna efesiensi, relevansi, kualitas dan efektivitas.

Untuk meningkatkan kualitas hidup, manusia memerlukan pendidikan, baik pendidikan yang formal, informal maupun nonformal. Pendidikan merupakan bagian penting dari kehidupan manusia yang sekaligus membedakan manusia dengan makhluk hidup lainya. “Hewan” juga belajar, tetapi lebih ditentukan oleh ingstingnya, sedangkan manusia belajar berarti merupakan rangkaian kegiatan menuju kehidupan yang lebih berarti. Anak-anak menerima pendidikan dari orang tuanya dan manakala anak-anak ini sudah dewasa dan berkeluarga, merekaakan mendidik anak-anaknya. Begitu juga di sekolahdan perguruan tinggi, para siswa dan mahasiswa diajar oleh guru dan dosen.

(5)

B. Rumusan Masalah

1. Apa Faktor Fakor Determinan Dalam Pendidikan

C. Tujuan dan Manfaat Makalah

1. Mengetahui apa saja Faktor Faktor Determina alam Pendidikan

(6)

PEMBAHASAN

A. Faktor Faktor Determinan Dalam Pendidikan

pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, keagamaa, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, serta akhlak mulia serta kecerdasan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Pendidikan juga adalah satu usaha mengatur pengetahuan untuk menambahkan lagi pengetahuan yang semula tidak tahu menjadi tahu.

Dalam proses tidak tahu menjadi tahu tersebut manusia mengalami sebuah rangkaian proses pembelajaran. Di mulai dari pembelajaran pertama yang datang dari lingkungan mikro yaitu lingkungan keluarga, kemudian beralih di sekolah dan pada akhirnya mereka aka mengaplikasikan ilmu nya di lingkungan masyarakat, semua itu merupakan salah satu unsur pendidikan yaitu lingkungan pendidikan. Dalam proses tersebut manusia senantiasa berinteraksi dan bergaul dengan sesamanya di dalam lingkungan pendidikan tersebut. Dalam interaksi tersebut terdapat proses saling mempengaruhi antara manusia yang satu dengan yang lainnya sehingga akan menimbulkan suatu situasi pergaulan pendidikan tertentu. Pergaulan pendidikan ini tentunya hanya terjadi antara orang dewasa dan anak.

Oleh karena itu, kami disini akan berusaha mengkaji tentang hal-hal mengenai pergaulan pendidikan, lingkungan pendidikan, kedudukan manusia sebagai mahkluk pendidikan, serta kewibawaan kita sebagai tenaga pendidik.

Dalam ilmu pendidikan kita mengenal berbagai macam faktor pendidikan. Sementara itu ahli-ahli pendidikan membagi faktor-faktor pendidikan tersebut menjadi lima macam:

(7)

5. Faktor alam sekitar (milieu)

Ada sementara ahli pendidikan yang membagi faktor pndidikan menjadi empat macam;

1. Faktor tujuan 2. Faktor pendidik 3. Faktor peserta didik 4. Faktor alat-alat

Faktor faktor pendidikan dapat berdiri sendiri, tetapi saling memengaruhi dan berhubungan satu sama lainnya. Adapun faktor-faktor pendidikan tersebut akan dijelaskan sebagai berikut:

A. FAKTOR TUJUAN

Tujuan pendidikan merupakan sesuatu yang ingin dicapai dalam kegiatan penddikan. Tujuan pendidikan menurut jenisnya terbagi dalam beberapa jenis, yaitu tujuan nasional, institusional, kurikuler dan instruksional.

Tujuan nasional adalah tujuan yang ingin dicapai oleh suatu bangsa. Tujuan institusional adalah tujuan yang igin dicapai oleh suatu lembaga pendidikan. Tujuan kurikuler adalah tujuan yang ingin dicapai oleh suatu mata pelajaran tertentu dan tujuan instuksional (tujuan pembelajaran/kompetensi) adalah tujuan pendidikan yang ingin dicapai oleh suatau pokok atau suat sub bahasa tertentu.

Menurut Langeveld ada enam tujuan pendidikan, yaitu: 1. Tujuan umum

Tujuan umum adalah tujuan yang akan dicapai duniakhirat proses pendidikan, yaitu tercapainya kedewasaan jasmani dan rohani.

2. Tujuan khusus

Tujuan khusus adalah pengkhususan tujuan umum atas dasar usia, jenis kelamin, tahap-tahap perkembangan, tuntunan syarat pekerjaan, dan sebagainya.

(8)

Tujuan yang menyangkut sebagian aspek manusia, misalnya aspek psikologi, biologis, atau sosiologis saja.

4. Tujuan smentara

Tujuan sementara adalah yang sifatnya sementara. Apabila tujuan sementara sudah tercapai, tujuan itu akan ditinggalkan dan diganti dengan tujuan yang lain.

5. Tujuan intermediet

Tujuan intrmediet adalah tujuan perantara untuk mencapai tujuan yang lain yang utama. Misalnya, anak dibiasakan untuk menyapu halaman, maksudnya agar kelak ia mempunyai rasa tanggng jawab.

6. Tujuan insindental

Tujuan insindental adalah tujuan yang dicapai pada saat-saat tertentu, yang sifatnya seketika dan spontan. Misalnya, orang tua menegur anaknya agar bebicara sopan.

B. FAKTOR PENDIDIK

Dalam prosesbelajar mengajar, terdiri dari beberapa kompenen yang diantaranya adalah pendidik. Pendidik adalah sosok pengganti dari orang tua baik di lembaga formal maupun non formal. Keberadaan pendidik menjadi suri tauladan bagi peserta didik baik perkataan maupun perbuatannya.

Seorang pendidik berkewajiban mendampingi peserta didik untuk mencapai tujuan pendidikan yang dicita-citakan. Oleh sebab itu diperlukan hubungan yang harmonis antara pendidik dan peserta didik dalam rangka pencapaian tujuan pendidikan.

Dari segi bahasa pendidik adalah orang yang memberi pendidikan (pengajar). Sehingga pendidik dalam konteks ini adalah orang yang melakukan kegiatan dalam bidang mendidik.

(9)

sengaja mempengaruhi orang lain untuk mencapai kedewasaa. Ahmad Tafsir menyatakan bahwa pendidik adalah siapa saja yang bertanggung jawab terhadap perkembangan peserta didik. Dengan demikian secara umum pendidik adalah orang yang memikul pertanggungjawaban untuk mendidik.

Adapun pendidik dalam kaitannya dengan pendidikan terhadap orang lain pada garis besarnya dapat dikategorikan kedalam orang tua, guru dan masyarakat.

a. Orang tua

Orang tua merupakan pendidik yang utama dan pertama bagi seorang anak. Karena dari merekalah anak mula-mula menerima pendidikan. Di dalam lingkungan keluarga dalam pertumbuhan psikis dan fisisknya sangat membutuhkan bimbingan dari orang tua.

b. Guru

Sejalan dengan tuntutan kebutuhan manusia dan pekerjaan, maka orang tua tidak bisa bertanggung jawab sepenuhnya terhadap pendidikan anak. Karena itulah orang tua melimpahkan sebagaian tanggung jawabnya kepada orang lain, dalam hal ini adalah guru. Guru yang ideal harus mempunyai empat kompetensi, yaitu kompetensi paedagogik, kompetensi profesional, kompetensi personal dan kompetensi sosial.

c. Masyarakat

Masyarakat turut serta memikul tanggung jawab pendidikan. Karena itulah pendidikan dalam islam merupakan tanggung jawab bersama setiap anggota masyarakat, bukan tanggung jawab individu ertentu.

C. FAKTOR PESERTA DIDIK

(10)

berpola pada (Student Learning Centered), yaitu suatu pola proses pembelajaran yang dituntut lebih aktif adalah peserta didik.

Untuk mengetahui paradigma di atas, maka kita harus mengetahui apa, siapa dan bagaimana peserta didik harus berbuat dan bersikap dalam proses pembelajaran agar dapat mencapai tujuan dari proses pendidikan yang sedang dilaksanakan.

Dilihat dari segi kedudukannya, peserta didik adalah makhluk yang sedang mengalami perkembangan dan pertumbuhan menurut fitrahnya masing-masing. Mereka sedang memerlukan bimbingan dan pengarahan yang konsisten menuju kearah titik optimal kemampuan optimal kemampuan fitrahnya. Dengan kata lain peserta didik dapat dicirikan sebagai orang yang sedang memerlukan pengetahuan atau ilmu, bimbingan dan pengarahan.

Dalam pandagan yang lebih modern, peserta didik tidak hanya dianggap sebagai objek atau sasaran pendidikan sebagaimana disebutkan di atas, melainkan juga harus diperlukan sebagai subyek pendidikan. Demikian ini dapat dilakukan dengan cara melibatkan mereka dalam memecahkan masalah dalam proses pembelajaran.

Dengan paradigma di atas, jelaslah dapat dipahami bahwa peserta didik merupakan subyek dan objek pendidikan yang memerlukan bimbingan orang lain (pendidik) untuk membantu mengarahkannya mengembangkan potensi yang dimilikinya, serta membimbingnya menuju kedewasaan. Potensi yang dimiliki oleh peserta didik tidak akan mampu dikembangkan secara optimal tanpa bantuan dari pendidik. Karena pemahaman yang lebih kongret tentang peserta didik sangat diperlukan oleh setiap peserta didik. Hal ini sangat beralasan sebab melalui pemahaman tersebut akan membantu pendidik dalam melaksanakan tugas dan fungsinya melalui berbagai akivitas kependidikan.

(11)

internal meliputi: karakteristik peserta didik dilihat dari sisi fisiologis otak (otak kanan dan kiri) dan karakteristik peserta didik dilihat dari kemampuan intelegensinya.

D. FAKTOR ALAT-ALAT PENDIDIKAN

Alat pendidikan adalaha hal yang tidak hanya membuat kondisi-kondisi yang memungkinkan terlaksananya pekerjaan mendidik, tetapi juga mewujudkan diri sebagai perbuatan atau situasi yang membantu tercapainya tujuan pendidikan.

Abu Ahmadi membedakan alat pendidikan ini kedalam beberapa kategori: 1. Alat pendidikan positif dan negative

Alat pendidikan yang positif dimaksudkan agar anak menegerjakan sesuatu yang baik. Misalnya, pujian. Alat pendidikan negaif dimaksudkan agar anak tidak mengerjakan ssuatu yang buruk. Misalnya, larangan atau hukuman agar anak tidak mengulang perbuatan yang tidak baik.

2. Alat pendidikan preventif dan korektif

Alat pendidikan preventif merupakan alat pendidikan untuk mencegah anak mengerjakan sesuatu yang tidak baik. Misalnya, pringatan atau larangan.

Alat pendidikan korektif adalah alat untuk memperbaiki kesalahan atau kekeliruan yang telah dilakuka peserta didik. Misalnya, hukuman.

3. Alat pendidikan yang menyenangkan dan tidak menyenangkan

Alat pendidikan yang menyenangkan merupakan alat pendidikan yang digunakan agar peserta didik menjadi senang. Misalnya, dengan hadiah atau ganjaran.

Alat pendidikan yang tidak menyenangkan dimaksudkan agar membuat peserta didik tidak senang. Misalnya, dengan hukuman atau celaan.

E. FAKTOR ALAM SEMESTA

(12)

1. Lingkungan keluarga

Keluarga merupakan lingkungan pendidikan yang pertama dan utama. Keluarga memiliki pengaruh yang kuat terhadap perkembangan kepribadian anak, karena sebagian besar kehidupan anak berada di tengah-tengah keluarganya. Untuk mengoptimalkan kemampuan dan kepribadian anak, orang tua harus menumbuhan suasana edukatif dalam lingkungan keluarga sejak dini.

Begitu besar pengaruh pedidikan keluarga terhadap anak, sihingga orang tua harus menyadari tanggung jawab terhadap anaknya. Tanggung jawab yang harus dilakukan orang tua antara lain:

a) Memelihara dan mebesarkannya b) Melindungi dan menjamin kesehatanya c) Mendidik dengan berbagai ilmu

d) Membahagiakan kehidupan anak. 2. Lingkungan sekolah

Sekolah adalah ligkungan resmi yang menyelenggarakan kegiatan pembelajaran secara sistematis, bencana, sengaja dan terarah, yang dilakukan oleh pendidik yang profesioal, dengan program yang dituangkan dalam kurikulum tertentu dan diikuti peserta didik pada setiap jenjang tertentu, mulai dari tingkat kanak-kanak (TK) sampai pendidikan tinggi (PT).

Sekolah sebagai penyelenggara pndidikan formal mempunyai tanggung jawab sebgai berikut:

a. Tanggung jawab formal

Sesuai dengan fungsinya, lembaga pendidikan bertugas untuk mencapai tujuan pendidikan berdasarkan undang-undang berlaku. b. Tanggung jawab keilmuwan

(13)

c. Tanggung jawab fungsional

Tanggung jawab yang diterima sebagai pengelola fungsional dalam melaksanakan pendidikan oleh para pendidik yang pelaksanaanya berdasarkan kurikulum.

3. Lingkungan masyarakat

Dalam konsep pendidikan, masyarakat merupakan sekumpulan orang dengan berbagai ragam kualitas diri dari yang tidak berpendidikan sampai yang berpendidikan tinggi. Baik buruknya kualitas masyarakat ditentukan oleh kualitas pendidikan anggotanya, sehingga semakin baik pendidikan anggotanya, semakin baik pula kualitas masyarakat secara keseluruhan.

(14)

BAB III PENUTUP

A. Simpulan

Istilah faktor determinan dalam pengertian ini adalah satu faktor yang tegas menentukan atau final sifatnya dalam satu relasi sebab akibat.

1. Pendidik adalah orang yang diserahi tugas atau amanah untuk mendidik. Pendidikan itu sendiri dapat berarti memelihara, membina, membimbing, mengarahkan, menumbuhkan.

2. Anak didik atau peserta didik konotasinya adalah pada orang-orang yang sedang belajar.

3. Tujuan pendidikan (tujuan akhir) merupakan dunia cita yang sulit untuk diwujudkan. Ia berada di dunia sana yang hanya ada dalam angan-angan 4. Alat pendidikan adalah segala sesuatu atau apa saja yang dipergunakan dalam

usaha mencapai tujuan pendidikan

5. Lingkunganpendidikan merupakan salah satu faktor pendidikan yang ikut serta menentukan corak pendidikan yang tidak sedikit pengaruhnya terhadap peserta didik.

B. Saran

(15)

DAFTAR PUSTAKA

Referensi

Dokumen terkait

Lingkungan internal yang menjadi kekuatan KRB adalah (1) pusat konservasi ex-situ , (2) panorama arsitektur lanskap yang bernuansa alami, (3) KRB memiliki aksesbilitas tinggi

Disahkan dalam rapat Pleno PPS tanggal 26 Februari 2013 PANITIA PEMUNGUTAN SUARA. Nama

Hasil dari penelitian ini yaitu; (1) menghasilkan komik yang memiliki karakteristik berbasis desain grafis, dan berisi materi Besaran dan Satuan SMP kelas VII SMP, dan

Sarana Praktek Penunjang Pembelajaran : diisikan ketersediaan sebagian peralatan pembelajaran umum yang digunakan di Ruang Pembelajaran, dan Alat praktek kejuruan utama yang

p asam men ebabkan kalium be mi asi ke lua sel sehin a kada kalium ekst aselule Asidosis Laktat pada Ketoasidosis Diabetik Berat.. di Instalasi

Rahyono (2003) menyatakan intonasi sebuah bahasa memiliki keteraturan yang telah dihayati bersama oleh para penuturnya.Penutur sebuah bahasa tidak memiliki kebebasan yang

2. Kongres Pemuda Kedua adalah kongres pergerakan pemuda Indonesia yang melahirkan keputusan yang memuat ikrar untuk mewujudkan cita-cita berdirinya negara Indonesia, yang

Jika anda tertarik untuk membudidayakan tanaman buah berwarna merah ini, anda tidak perlu khawatir karena pada kesempatan kali ini JualBenihMurah.com akan memberikan ulasan