Tatacara pengecualian Informasi Publik
Sesuai UU 14 tahun 2008 tentang KIP
Asas
Pasal 2 UU KIP
(1) Setiap Informasi Publik bersifat terbuka dan dapat diakses oleh setiap Pengguna
Informasi Publik.
Syarat pengecualian
Pasal 6 UU KIP
(1) Badan Publik berhak menolak memberikan informasi yang dikecualikan sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan. (2) Badan Publik berhak menolak memberikan
Informasi Publik apabila tidak sesuai dengan ketentuan peraturan
Pasal 2 ayat (4) UU KIP
Pengecualian informasi harus memenuhi beberapa persyaratan berikut:
• Informasi yang dikecualikan bersifat rahasia.
• Pengecualian harus berdasarkan Undang-undang.
• Pengecualian berdasarkan kepatutan dan kepentingan umum. Untuk itu pengecualian harus didasarkan pada
pengujian tentang konsekuensi dan
Pasal 52 UU KIP
Badan Publik yang dengan sengaja tidak menyediakan, tidak memberikan, dan/atau tidak menerbitkan Informasi Publik berupa Informasi Publik secara berkala, Informasi Publik yang wajib diumumkan secara sertamerta, Informasi Publik yang wajib tersedia setiap saat, dan/atau Informasi Publik yang harus diberikan atas dasar permintaan sesuai dengan UndangUndang ini, dan mengakibatkan kerugian bagi orang lain dikenakan pidana kurungan paling lama 1 (satu) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp 5.000.000,00 (lima juta rupiah).
Pasal 54 UU KIP
(1) Setiap Orang yang dengan sengaja dan tanpa hak mengakses dan/atau memperoleh
dan/atau memberikan informasi yang dikecualikan
sebagaimana diatur dalam Pasal 17
huruf a, huruf b, huruf d, huruf f, huruf g, huruf h, huruf i, dan huruf j dipidana dengan
pidana penjara paling lama 2 (dua) tahun dan pidana denda paling banyak
Rp10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah).
(2) Setiap Orang yang dengan sengaja dan tanpa hak mengakses dan/atau memperoleh
dan/atau memberikan informasi yang dikecualikan
sebagaimana diatur dalam Pasal 17
huruf c dan huruf e, dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun dan
Jenis Informasi Dikecualikan
a. informasi yang dapat membahayakan negara; b. informasi yang berkaitan dengan kepentingan
perlindungan usaha dari persaingan usaha tidak sehat;
c. informasi yang berkaitan dengan hak-hak pribadi;
d. informasi yang berkaitan dengan rahasia jabatan; dan/atau
KERAHASIAAN NEGARA
KERAHASIAAN UNTUK PERSAINGAN YG SEHAT
KERAHASIAAN ATAS HAK PRIBADI
Pasal 17 a,c,d,e,f, i Pasal 17 b Pasal 17 g, h
a. Dapat menghambat
proses Penegakan Hukum c. Dapat membahayakan
Pertahanan dan Keamanan
d.Dapat mengungkap
Kekayaan alam Indonesia e. Dapat membahayakan
ketahanan Ekonomi Nasional
f. Dapat mengganggu Hubungan Internasional i. Surat-surat badan publik
yang sifatnya rahasia, kecuali atas putusan Komisi Informasi dan Pengadilan.
b. Dapat mengganggu perlindungan
Persaingan usaha yang sehat dan
Perlindungan atas Kekayaan intelektual
g. Dapat mengungkap Akta Otentik dan Wasiat
seseorang
h. Dapat mengungkap Informasi Pribadi (finansial, kapabilitas, riwayat hidup, kondisi fisik dan psikologis catatan pendidikan)
j. Dilarang berdasarkan undang-undang lain
Pasal 18 ayat (2):
Tidak termasuk informasi yang dikecualikan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 huruf g dan huruf h, antara lain apabila :
a. pihak yang rahasianya diungkap memberikan persetujuan tertulis; dan/atau
Kategori Informasi Dapat Berubah Status (Contoh)
8
Kelompok
Informasi Dikecualikan
Terbuka
Belum tersedia Berkala Tersedia
setiap saat Serta merta Perencanaan
dan kebijakan
• Renstra
• Program kerja tahunan
• Peraturan dan keputusan
• Risalah rapat pembahasan
Keuangan dan Penganggaran
• Dokumen usulan peserta lelang pada saat lelang berlangsung
• Anggaran KL
• Daftar Pemenang Lelang
• Hasil Audit BPKP dan tindak lanjut sebel-umnya (per smester)
• RKA
• DPA
• Dokumen usulan peserta lelang (pasca lelang)
Implementasi & Pelayanan
• Laporan transaksi non pidana dan tanpa ijin presiden
• Laporan hasil analisa sesuai UU
• Laporan
pelaksanaan dan perkembangan kegiatan
•Laporan transaksi terkait pidana dan diijinkan presiden
Evaluasi • Laporan Kinerja Tahunan dan 5 tahunan
Kelembagaan • Struktur organisasi dan jumlah staf
• Dokumen
kerjasama lembaga
• Hasil Kajian
1 1
Persiapan Uji Konsekuensi
1. Menyiapkan diri dengan suasana psikologis beragam yang dimiliki oleh setiap individu di jajaran PPID,
seperti:
• kekhawatiran dan kepedulian yang besar sebagai aparat negara atas rahasia negara dan konsekuensinya jika
dibuka,
• Beban tambahan yang merepotkan
• Keinginan yang kuat untuk tunduk pada peraturan
Persiapan Uji Konsekuensi
2. Menyiapkan semua jenis dokumen yang dikuasai instansi bersangkutan.
3. Menyiapkan tim penguji konsekuensi
4. Berkonsultasi atau meminta masukan dari Komisi Informasi tentang tata cara
pengecualian (dengan catatan, masukan
tersebut tidak dapat dijadikan alat pembenar dalam proses penyelesaian sengketa
Pengecualian Informasi
Pengklasifikasian informasi
publik yang dikuasai
Pasal 18 PERKI tentang SLIP
Badan Publik dapat mengatur lebih lanjut mengenai tata cara pengecualian Informasi Publik
Pasal 3 PP No 61 Tahun 2010
1) Pengklasifikasian Informasi ditetapkan oleh PPID di setiap Badan Publik berdasarkan Pengujian Konsekuensi secara saksama dan penuh ketelitian sebelum menyatakan Informasi Publik tertentu dikecualikan untuk diakses oleh setiap orang.
Pasal 4 PP No 61 Tahun 2010
(1) Pengklasifikasian Informasi sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 3 ditetapkan dalam bentuk surat
Pasal 4 PP No 61 Tahun 2010
(2) Surat penetapan klasifikasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling sedikit memuat:
a. jenis klasifikasi Informasi yang Dikecualikan; b. identitas pejabat PPID yang menetapkan;
c. Badan Publik, termasuk unit kerja pejabat yang menetapkan;
d. Jangka Waktu Pengecualian; e. Alasan pengecualian; dan
Pasal 16 PERKI tentang SLIP
PPID wajib melakukan pengujian konsekuensi
berdasarkan alasan pada Pasal 17
Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik sebelum menyatakan suatu Informasi Publik sebagai
Informasi Publik yang dikecualikan
Identifikasi dan klarifikasi permintaan
Analisa konsekuensi
Identifikasi ketentuan korektif
Memperjelas informasi yang dimohon dan dokumen yang memuatnya
Memahami informasi terkait tujuan pemohon.
Jika informasi termasuk dalam informasi yang berpotensi dikecualikan, boleh jadi pemohon dapat memberikan alternatif informasi yang untuk memenuhi tujuannya.
Langkah 1
Identifikasi dan klarifikasi
Contoh permintaan yang perlu diklarifikasi
 Laporan lengkap pengadaan barang/jasa
tahun 2017 yang sudah selesai dilaksanakan, yang masih dalam proses berjalan, dan yang akan segera dilaksanakan
 Dokumen lengkap pencairan anggaran untuk kegiatan pengadaan barang/jasa pada tahun 2017 beserta seluruh lampiran dan dokumen
 Laporan Keuangan SKPD TA 2017, lengkap beserta seluruh lampiran dan dokumen
pendukungnya.
 Dokumen lengkap Laporan Penerimaan siswa
(1) PPID wajib melakukan pengujian konsekuensi
berdasarkan alasan pada Pasal 17
Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik sebelum menyatakan suatu Informasi Publik sebagai
Informasi Publik yang dikecualikan.
(4) Dalam melaksanakan pengujian konsekuensi, PPID dilarang mempertimbangkan alasan
pengecualian selain hal-hal yang diatur dalam Pasal 17 Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik.
Langkah 2
Analisa konsekuensi
Konsekuensi Negatif Dasar Hukum Relevansi
Jika diberikan dapat membahayakan negara
Jika diberikan dapat
mengganggu perlindungan usaha dari persaingan usaha tidak sehat
Jika diberikan dapat
mengungkapkan catatan yang menyangkut pribadi seseorang
Konsekuensi Negatif Dasar Hukum Relevansi
Masyarakat tidak perlu mendapatkan informasi karena sudah ada lembaga pengawas yang berwenang
X x
Jika diberikan dapat
mengungkapkan catatan yang menyangkut pribadi seseorang terkait dengan kegiatan satuan
pendidikan formal dan satuan pendidikan
nonformal
Pasal 17 huruf h angka 5.
Relevan, kecuali jika yang bersangkutan memberikan ijin tertulis kepada pemohon
Pemohon tidak jelas
tujuannya dan diragukan
kredibilitasnya X X
Pasal 17 huruf h UU KIP
Informasi Publik yang apabila dibuka dan
diberikan kepada Pemohon Informasi Publik dapat mengungkap rahasia pribadi
Langkah 3
PENGECUALIAN MENJADI TIDAK BERLAKU
Pasal 18 ayat (2) UU KIP
Tidak termasuk informasi yang dikecualikan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 huruf g dan huruf h, antara lain apabila :
a. pihak yang rahasianya diungkap memberikan persetujuan tertulis; dan/atau
Langkah 4
Kesimpulan
buka jika terbukti tidak ada dasar hukum
buka jika terbukti ada dasar hukum tapi sudah tidak relevan
Pasal 8 ayat (4) huruf c PERKI tentang SLIP
menyertakan alasan tertulis pengecualian
Informasi Publik secara jelas dan tegas, dalam hal permohonan Informasi Publik ditolak;
Pasal 16 ayat 3 PERKI tentang SLIP
Pasal 26 ayat (5) PERKI tentang SLIP
Dalam hal permohonan Informasi Publik ditolak, PPID wajib menyampaikan
pemberitahuan tertulis bersamaaan dengan Surat Keputusan PPID tentang Penolakan
h
Mengungkap rahasia pribadi berupa catatan yang menyangkut pribadi seseorang yang berkaitan dengan kegiatan satuan pendidikan formal dan satuan pendidikan nonformal.
Mengajukan
permintaan kepada PPID
10 hari (perpanjangan 7 hari)
Mengajukan keberatan kepada
atasan PPID
30 hari
Mengajukan penyelesaian sengketa ke KI
14 hari
Pasal 22-26 PERKI ttg SLIP
PERKI 1/2013 ttg PPSIP
PRINSIP DASAR
ringan, dan cara sederhana’‘Cepat, tepat waktu, biayaSemua Informasi bersifat
terbuka
selain yang
dikecualikan
.
‘Bersifat Ketat dan Terbatas’
(berdasarkan undang-undang, melalui uji konsekuensi dan uji kepentingan publik)
TERTUTUP (RAHASIA)
PASIF
(Hanya disediakan ketika ada permintaan)
Berkonsekuensi
negatif jika ditutup
atau jika tidak diberikan Berkonsekuensi
negatif jika dibuka
atau jika diberikan
DIKECUALIKAN
(Tidak boleh diketahui oleh
publik)
Pasal 17 Pasal 22 (10+7 hk)
Pasal 7 ayat (4) dan (5)
Pertimbangan Tertulis:
Sosial, Ekonomi Budaya, Politik, dan Hankam
INFORMASI TERBUKA YANG SENSITIF
DIPUTUS OLEH KOMISI INFORMASI
Salinan sesuai asli
Salinan dengan format
berbeda Hanya menyaksikan dan mencatat
Hanya me-nyaksikan
tan-pa mencatat