• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang - Hubungan Dukungan Keluarga dengan Konsep Diri Lansia di Lingkungan XI Kelurahan Titi Papan Kecamatan Medan Deli

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang - Hubungan Dukungan Keluarga dengan Konsep Diri Lansia di Lingkungan XI Kelurahan Titi Papan Kecamatan Medan Deli"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

1. Latar Belakang

Dampak kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) terutama dibidang kedokteran, termasuk penemuan obat-obatan seperti antibiotika yang mampu mengatasi berbagai penyakit infeksi, berhasil menurunkan angka kematian bayi dan anak, memperlambat kematian, memperbaiki gizi dan sanitasi sehingga kualitas dan umur harapan hidup meningkat. Keadaan ini menyebabkan jumlah penduduk lanjut usia (lansia) semakin bertambah banyak, bahkan cenderung lebih cepat dan pesat (Nugroho, 2008).

Jumlah penduduk lansia di dunia saat ini diperkirakan mencapai 1 milyar dengan usia rata-rata 60 tahun (Depkes RI, 2013). Indonesia termasuk kedalam lima besar negara dengan jumlah penduduk lansia terbanyak di dunia. Pada tahun 2010 jumlah penduduk lansia di Indonesia mencapai 18,1 juta jiwa. Jumlah lansia pada tahun 2011 di Indonesia mencapai 19,5 juta jiwa. Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS) memproyeksikan jumlah penduduk lansia berusia 60 tahun atau lebih akan meningkat menjadi 29,1 juta jiwa (2020) dan 36 juta jiwa (2025) (Depkes RI, 2012).

(2)

saat ini mencapai angka yang besar, dan di Indonesia jumlah peduduk lansia tahun 2011 mengalami peningkatan sebesar 1,4 juta jiwa dari tahun 2010, dan akan terus mengalami peningkatan setiap tahunnya.

Bertambahnya jumlah penduduk dan usia harapan hidup lansia menimbulkan berbagai masalah karena lansia mengalami proses menua yang disertai dengan kemunduran atau perubahan kondisi fisik, psikososial, dan mental. Masalah yang bisa terjadi pada lansia antara lain masalah kesehatan, psikologis/ mental, sosial, dan ekonomi (BKKBN, 2012). Salah satu masalah psikologis pada lanjut usia adalah konsep diri. Konsep diri terdiri dari beberapa komponen yaitu gambaran diri atau citra tubuh (body image), ideal diri (self ideal), penampilan peran (role performance), identitas (identity), dan harga diri (self esteem) (Potter & Perry, 2005).

(3)

Hurlock (1994 dalam Suarmini, 2010) menyatakan bahwa konsep diri berkembang dengan bertambahnya usia, konsep diri lansia sangat berhubungan dengan yang mereka rasakan saat menjadi tua. Masyarakat yang tinggal di kota besar memberikan stres pada lansia, masyarakat memandang lansia dengan gambaran negatif, seperti tua berarti sakit-sakitan, lemah, membosankan, buruk rupa, dan julukan-julukan negatif lainnya. Anggapan semacam ini dapat mempengaruhi konsep diri lansia.

Dukungan keluarga mampu meningkatkan semangat lansia menghadapi masa tuanya dengan baik sehingga dapat membentuk konsep diri yang baik (Romadlani, et al., 2013). Keluarga merupakan dasar pembentukan konsep diri karena dapat memberikan perasaan mampu atau tidak mampu, perasaan diterima atau ditolak, dan dalam keluarga individu mempunyai kesempatan untuk mengidentifikasi perilaku orang lain, dan mempunyai penghargaan yang pantas tentang tujuan, perilaku dan nilai (Dalami, et al., 2009).

(4)

kehidupan sehari-hari serta mempunyai relevansi dalam masyarakat yang berada dalam lingkungan yang penuh dengan tekanan.

Hasil penelitian Romadlani, Nurhidayati, dan Syamsianah (2013) dengan judul “Hubungan dukungan keluarga dan kemandirian lansia dengan konsep diri

lansia di Kelurahan Bambankerep Kecamatan Ngaliyan Kota Semarang” menunjukkan bahwa lansia yang memiliki konsep diri baik sebanyak 55 lansia (96,5%) dan cukup sebanyak 2 lansia (3,5%). Lansia yang menerima dukungan keluarga baik sebanyak 51 lansia (89,5%) dan cukup baik sebanyak 6 lansia (10,5%). Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar lansia yang menerima dukungan keluarga baik memiliki konsep diri yang juga baik.

Perubahan lansia baik fisik, mental, maupun emosional memerlukan dukungan keluarga, karena dukungan keluarga membantu masalah lansia. Hasil penelitian Rahayu, Wijayanti dan Nusi (2010) menyatakan dukungan keluarga di Desa Sokaraja Lor Kecamatan Sokaraja tahun 2009 sebanyak 38 responden atau 50.7% mendapatkan dukungan keluarga yang efektif sedangkan 37 responden atau 49,3% mendapatkan dukungan keluarga yang tidak efektif. Berdasarkan data diatas diketahui bahwa di lingkungan masyarakat tidak semua keluarga memberikan dukungan baik kepada lansia, masih ada keluarga yang kurang memberikan dukungannya kepada lansia.

(5)

diperlukan sehingga timbul koping yang baik dari lansia dalam menghadapi stressor (Kristyaningsih, 2011).

Berdasarkan survey awal di Lingkungan XI Kelurahan Titi Papan Kecamatan Medan Deli diperoleh jumlah penduduk pada tahun 2013 sebanyak 555 Kepala Keluarga (KK) atau sebesar 2.883 jiwa. Data penduduk lansia yang berusia 60 tahun keatas pada tahun 2014 diperoleh sebanyak 80 jiwa. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti pada hari Kamis, 30 Oktober 2014 dengan 6 lansia di Lingkungan XI kelurahan Titi Papan, sebanyak 3 lansia menyatakan bahwa mereka masih ingin melakukan pekerjaan rumah sehari-hari, namun dilarang oleh keluarga, hal seperti ini membuat lansia merasa tenaganya tidak diperlukan lagi, perannya sudah berubah, dan merasa pesimis untuk mewujudkan suatu keinginan.

Lansia juga menyatakan sudah berkurangnya perhatian dari keluarga, keluarga tidak melibatkannya dalam mengambil keputusan jika ada masalah keluarga, sehingga lansia merasa tidak dihargai. Keluarga tidak memberikan informasi dan kurang memperhatikan perubahan fisik seperti penglihatan dan pendengaran yang berkurang membuat lansia terganggu dan kurang bisa menerima perubahan tersebut. Dukungan keluarga yang kurang ini bisa menimbulkan berbagai masalah psikis dan berdampak pada konsep diri lansia.

(6)

2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut maka dapat dirumuskan masalah penelitian yaitu “Bagaimanakah hubungan dukungan keluarga dengan konsep diri lansia di Lingkungan XI Kelurahan Titi Papan Kecamatan Medan Deli? ”.

3. Pertanyaan Penelitian

3.1.Bagaimana gambaran karakteristik data demografi lansia di Lingkungan XI Kelurahan Titi Papan Kecamatan Medan Deli?.

3.2.Bagaimana gambaran dukungan keluarga meliputi dukungan emosional, dukungan informasi, dukungan instrumental/nyata, dan dukungan penilaian/penghargaan pada lansia di Lingkungan XI Kelurahan Titi Papan Kecamatan Medan Deli?.

3.3.Bagaimana gambaran konsep diri lansia meliputi gambaran diri, ideal diri, harga diri, peran diri, dan identitas diri lansia di Lingkungan XI Kelurahan Titi Papan Kecamatan Medan Deli?.

3.4.Bagaimana hubungan dukungan keluarga dengan konsep diri lansia di Lingkungan XI Kelurahan Titi Papan Kecamatan Medan Deli?

4. Tujuan Penelitian

4.1.Tujuan Umum

Mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan konsep diri lansia di Lingkungan XI Kelurahan Titi Papan Kecamatan Medan Deli .

4.2.Tujuan Khusus

(7)

4.2.2. Mengetahui gambaran dukungan keluarga meliputi dukungan emosional, dukungan informasi, dukungan instrumental/nyata, dan dukungan penilaian/penghargaan pada lansia di Lingkungan XI Kelurahan Titi Papan Kecamatan Medan Deli.

4.2.3. Mengetahui gambaran konsep diri lansia meliputi gambaran diri, ideal diri, harga diri, peran diri, identitas diri lansia di Lingkungan XI Kelurahan Titi Papan Kecamatan Medan Deli.

4.2.4. Mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan konsep diri lansia di Lingkungan XI Kelurahan Titi Papan Kecamatan Medan Deli.

5. Manfaat Penelitian

5.1.Pendidikan Keperawatan

Hasil penelitian ini dapat menambah data dan wacana adanya peran keluarga dalam memberikan dukungan yang bisa mempengaruhi konsep diri lansia sehingga lansia hidup bahagia dan sejahtera.

5.2.Pelayanan Keperawatan

(8)

dukungan agar lansia dapat menerima perubahan-perubahan yang dialami sehingga membentuk konsep diri yang positif.

5.3.Penelitian Keperawatan

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi untuk penelitian berikutnya, sebagai wacana ilmiah dan acuan untuk melaksanakan penelitian-penelitian lebih lanjut, khususnya yang menyangkut tentang hubungan dukungan keluarga dengan konsep diri lansia.

5.4.Keluarga Lansia

Referensi

Dokumen terkait

Kendala yang dihadapi yaitu tidak adanya alat untuk mengukur kelembaban yaitu dehumidifer, tidak adanya pustakawan yang ahli akan kegiatan pelestarian bahan pustaka,

Anak dengan pencernaan sehat umumnya akan memiliki tumbuh kembang yang optimal karena zat-zat gizi yang diperoleh dari makanan dan minuman yang dikonsumsi dapat dicerna dan

dengan sektor pengembangan kawasan unggulan pada sektor pertanian, perkebunan, perikanan, dan kehutanan. Kawasan andalan laut Kuala Pembuang yang berada di Kabupaten Surayan

Adapun perbedaan yang pertama adalah penambahan variabel independen yaitu variabel komisaris independen karena komisaris independen merupakan suatu persyaratan mutlak yang

Fakta perbuatan hukum akta P.P.J.B lunas dengan kuasa terhadap peralihan hak milik atas tanah memiliki problematika filosofis, sosiologis, yuridis, teoritis

Upaya yang dilakukan adalah bagaimana agar kegiatan ini dapat meningkatkan kualitas proses pembelajaran dan hasil belajar peserta didik menyangkut semua bidang

Untuk bisa mengaplikasikan skills manajemen kebutuhan terhadap sebuah proyek, perekayasa kebutuhan harus memahami beberapa konsep yang berguna bagi semua orang yang