• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengelolaan Supervisi Akademik Kepala Sekolah Di SDN Pongangan Kecamatan Gunungpati Kota Semarang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengelolaan Supervisi Akademik Kepala Sekolah Di SDN Pongangan Kecamatan Gunungpati Kota Semarang"

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

4.1. Hasil Penelitian

4.1.1. Deskripsi SDN Pongangan

SDN Pongangan Kecamatan Gunungpati Kota Semarang berdiri tahun 1954. Sebelum bernama SDN Pongangan awalnya bernama SDN Pongangan 01, karena penataan administrasi wilayah kelurahan pada tahun 2010 berubah menjadi SDN Pongangan. Alamat sekolah di Jl. Raya Pongangan Rt.03 Rw.02 Kelurahan Pongangan, Kecamatan Gunungpati Kota Semarang, Telepon 024.76916112, Kode Pos : 50224 email : pongangansd@gmail.com, web: http//sdpongangan.com.

Dalam melaksanakan kegiatan pendidikan dan pembelajaran berpegang pada visi yang telah ditetapkan. Visi SDN Pongangan tahun 2014 pada waktu penulis mengadakan penelitian di sekolah tersebut yaitu : Terwujudnya warga sekolah yang bertaqwa, cerdas, berkepribadian dan berbudaya. Adapun misi yang ada di SDN Pongangan meliputi : 1) Melaksanakan pengembangan kegiatan bidang keagamaan. 2) Melaksanakan kurikulum yang berstandar untuk semua jenjang kelas. 3) Melaksanakan pembelajaran tematik scientific dengan bercirikan pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan. 4)Melaksanakan pengembangan kompetensi lulusan. 5)Melaksanakan pengembangan kualifikasi tenaga pendidik dan kependidikan.

(2)

6)Melaksanakan pengembangan fasilitas sarana dan prasarana pendidikan. 7) Melaksanakan pengembangan pengelolaan manajemen sekolah dan kelas. 8) Melaksanakan program pengembangan diri. 9)Melaksanakan pengembangan dan pendidikan karakter dan budaya lingkungan.

Dengan visi dan misi di atas, tujuan yang akan dicapai dalam penyelenggaraan pendidikan adalah : 1)Membentuk warga sekolah yang bertagwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. 2) Menyelenggaraan KBM yang aktif, kreatif inofatif dan efisien sesuai dengan pembelajaran tematik scientifik. 3)Menciptakan lulusan yang memiliki sikap agamis dan sosial dan dapat menerapkan dalam kehidupan sehari-hari. 4) Menghasilkan lulusan yang memiliki pengetahuan dasar untuk menempuh jenjang pendidikan selanjutnya. 5)Menghasilkan lulusan yang memiliki ketrampilan dasar untuk bekal belajar di jenjang pendidikan berikutnya maupun di masyarakat. 6) Mewujudkan sekolah yang memiliki prestasi akademik maupun non akademik yang optimal. 7)Menyiapkan lulusan yang mampu berdaya saing untuk melanjutkan ke SMP/sederajat. 8)Menciptakan siswa/lulusan yang berkeribadian bangsa Indonesia dan menjunjung tinggi budaya jawa. 9) Menjadikan sekolah sebagai pelopor dan penggerak dalam pendidikan karakter dan pengembangan budaya lingkungan.

(3)

perpustakaan, lengkap dengan meubelair beserta buku.

Siswa SDN Pongangan berasal dari berbagai latar belakang sosial ekonomi yang berbeda-beda kebanyak dari kalangan buru. Keadaan siswa pada setiap tahunnya stabil berasal dari kelurahan Pongagan sendiri, kelurahan Nongkosawit, kelurahan Kandri, bahkan ada yang berasal kelurahan Kembangarum.

Prestasi siswa akademis yang diraih selama 4 tahun terakhir juara Olimpiade siswa pada mata pelajaran MIPA tingkat kecamatan dan mewakili ke tingkat kota. Pada akhir tahun 2014 meraih juara I siswa berprestasi putri tingkat kecamatan dan mewakili tingkat kota Semarang. Untuk bidang non akademis selalu mewakili Popda tingkat kota Semarang dalam cabang Kids Atletik. Jumlah siswa pada tahun pelajaran 2014/2015 berdasarkan studi dokumentasi terdari dari 166 siswa yaitu: kelas I berjumlah 24 siswa, kelas II berjumlah 27 siswa, kelas III berjumlah 33 siswa, kelas IV berjumlah 31 siswa, kelas V berjumlah 22 siswa, dan kelas VI berjumlah 28 siswa. Dari data jumlah peserta didik di atas, masing-masing kelas sebagai kelas normal.

(4)

dan satu Staf Sekolah ditempatkan sebagai Penjaga Sekolah.

Untuk memperjelas berikut hasil observasi penulis tersaji pada tabel 4.2 di bawah ini.

Tabel 4.1 Guru SDN Pongangan tahun 2014/2015

No Nama/NIP Jabatan/Guru Pendidikan 1. Bagiyono,M.Pd 9. GatotWidagdo C,S.Pd Guru

Kls. IV

S1 2010 10. Dian Febriyanti,S.Pd Staf Ketata Usahaan S1 11. Muhgni Yasmari

196009281987021001

Staf Sekolah Penjaga Sekolah

SMA

Sumber data: Statistik SDN Pongangan Tahun 2014

4.1.2 Perencanaan Supervisi Akademik yang dilakukan Kepala Sekolah di SDN Pongangan Gunungpati Kota Semarang

(5)

tujuan, sasaran, langkah-langkah, dan waktu yang ditetapkan.

Program perencanaan yang digunakan dalam pengelolaan supervisi akademik di SDN Pongangan dilaksanakan dengan cara mengkoordinasikan lewat rapat dengan semua guru untuk menentukan dasar atau landasan dalam menyusun perencanaan supervisi, menyusun jadwal rencana supervisi akademik, memahami tujuan dari supervisi yang dilakukan nantinya. Dengan panduan kalender pendidikan yang di buat kepala sekolah dan menyiapkan buku-buku sebagai sarana pendukung yang diperlukan. Kegiatan riilnya berupa penyusunan program supervisi akademik, pelaksanaan pembelajaran serta rencana evaluasi dan tindak lanjut. Sedang mekanisme melalui rapat guru untuk mensosialisasikan program supervisi akademik yang akan dilakukan kepala sekolah.

Penyusunan program perencanaan supervisi akademik dilaksanakan setiap awal tahun pelajaran, perencanaan supervisi akademik ini dilakukan oleh Kepala Sekolah dengan matang dan benar-benar pasti. Seperti yang diungkapkan oleh Bagiyono selaku Kepala Sekolah SDN Pongangan Kecamatan Gunungpati Kota Semarang berikut:

(6)

penyusunan laporan). Dalam penyusunan program supervisi tentunya kami memiliki tujuan, sasaran dan waktu penyusunan. Kemudian dalam menyusun instrument pada perencanaan supervisi akademik ini tentunya berdasarkan pada Silabus, RPP serta didukung pula dengan alat peraga dalam proses KBM nantinya.”

Senada dengan ungkapan Bagiyono selaku Kepala Sekolah SDN Pongangan Kecamatan Gunungpati, Sulasih guru kelas III SDN Pongangan Gunungpati mengungkapkan berikut ini:

“Yang dilakukan kepala sekolah SDN Pongangan Gunungpati dalam perencanaan supervisi akademik ini antara lain adalah: 1) mengadakan evaluasi hasil supervisi tahun lalu, 2) mengkomunikasikan kepada semua guru SDN Pongangan Gunungpati ini, 3) menyusun program supervisi akademik, 4) mensosialisasikan kepada guru.”

Berdasarkan pernyataan di atas maka dapat disimpulkan bahwa kepala sekolah dalam perencanaan supervisi akademik di SDN Pongangan Gunungpati ini antara lain adalah 1) Melakukan analisis hasil supervisi tahun lalu, 2) Menyusun program, jadwal dan instrument, 3)melakukan sosialisasi kepada guru, 4) melaksanakan supervisi manajerial dan akademik, 5) melaksanakan tindak lanjut (refleksi, pembinaan dan penyusunan laporan).

(7)

ini yang diungkapkan Bagiyono selaku Kepala Sekolah SDN Pongangan Gunungpati Kota Semarang:

“Saya membuat perencanaan supervisi akademik ini adalah pada awal tahun pelajaran baru. Karena awal semester pada bulan ke dua akan atau sudah harus digunakan. Kemudian saya memulai membuat perencanaan supervisi akademik ini antara lain dengan: 1) menganalisis hasil dari pelaksanaan tahun lalu,2) mengadakan pertemuan dengan guru untuk berdiskusi.

Sulasih selaku guru kelas III SDN Pongangan Gunungpati mengungkapkan berikut ini:

“Kepala sekolah kami di dalam membuat perencanaan supervisi akademik ini dilakukan pada awal tahun pelajaran baru, karena program perencanaan akan dipakai sebagai acuan pelaksanaan supervisi dan pelaksanaan PKG dalam bentuk formatif dan pelaksanaan sasaran kinerja pegawai. Kemudian yang dilakukan bapak Kepala Sekolah kami ini dalam memulai membuat perencanaan supervisi akademik adalah dengan mencari kekurangan supervisi tahun yang lalu untuk diperbaiki dalam penyusunan perencanaan program.Perencanaan program ini didasarkan hasil supervisi klinis dan hasil komunikasi dengan guru.”

(8)

hasil dari pelaksanaan tahun lalu, 2) mengadakan pertemuan dengan guru untuk berdiskusi.

Perencanaan supervisi akademik di SDN Pongangan Gunungpati ini tentunya dilakukan dengan langkah-langkah yang terstruktur serta supervisi akademik ini memiliki aspek atau materi yang harus diketahui kepala sekolah dan guru sehingga dapat disupervisi. Seperti yang diungkapkan Bagiyono selaku Kepala Sekolah SDN Pongangan Gunungpati berikut ini:

“Langkah-langkah yang saya lakukan dalam perencanaan supervisi akademik di SDN Pongangan Gunungpati ini adalah sebagai berikut: 1) menganalisis hasil supervisi tahun lalu dan 2) menyusun program atau rencana. Kemudian untuk aspek atau materi yang saya tanyakan pada guru dalam perencanaan supervisi akademik ini adalah antara lain: 1)aspek manajerial yaitu administrasi kelas dan pembelajaran, dan 2) aspek akademis yaitu perencanaan, pelaksanaan dan penilaian pembelajaran.”

Senada yang diungkapkan oleh Bagiyono selaku Kepala Sekolah SDN Pongangan Gunungpati Semarang, berikut ini yang diungkapkan oleh Sulasih guru kelas III SDN Pongangan Gunungpati:

(9)

itu perencanaan lain yang digunakan dalam pengelolaan supervisi akademik oleh Kepala Sekolah di SDN Pongangan Kecamatan Gunungpati Kota Semarang ini adalahperencanaan supervisi managerial dan akademis yang meliputi program, jadwal, instrument dan program tindak lanjut.”

(10)

4.1.3 Pelaksanaan Supervisi Akademik yang dilakukan Kepala Sekolah di SDN Pongangan Gunungpati Kota Semarang

Pelaksanaan merupakan kegiatan untuk merealisasikan rencana menjadi tindakan nyata dalam rangka mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Rencana yang telah disusun akan mempunyai nilai jika dilaksanakan dengan efektif dan efisien. Dalam pelaksanaan, setiap organisasi harus memiliki kekuatan yang mantap dan meyakinkan sebab jika tidak kuat, maka proses pendidikan yang diinginkan sulit terealisasi.

Pelaksanaan supervisi akademik di SDN Pongangan Kecamatan Gunungpati Kota Semarang ini dilakukan oleh Kepala Sekolah dengan perencanaan yang sudah dibuat sebelumnya untuk menghasilkan suatu hasil dari supervisi akademik yang maksimal. Seperti yang diungkapkan oleh Bagiyono selaku Kepala sekolah SDN Pongangan Kecamatan Gunungpati berikut ini:

“Upaya yang saya lakukan agar pelaksanaan supervisi akademik di SDN Pongangan Kecamatan Gunungpati Kota Semarang ini dapat berjalan baik dan lancar adalah dengan: 1) menyusun program diawali dengan analisis supervisi akademik tahun lalu, 2) mensosialisasikan program kepada guru dan pegawai, 3) melaksanakan program sesuai jadwal, 4) mengadakan evaluasi dan tindak lanjut.”

Pernyataan tersebut diperkuat oleh Siti Rohmah

selaku guru kelas VI SDN Pongangan Kecamatan

Gunungpati Kota Semarang sebagai berikut:

(11)

baik dan lancar antara lain adalah: 1) menyusun jadwal pelaksanaan, 2) melakukan koordinasi kesepakatan dengan guru, 3) melaksanakan supervisi sesuai jadwal, 4) menganalisis hasil supervisi, 5) menyusun laporan.”

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa yang dilakukan kepala sekolah SDN Pongangan Kecamatan Gunungpati Kota Semarang dalam pelaksanaan supervisi akademik supaya dapat berjalan baik dan lancar antara lain adalah 1) menyusun jadwal pelaksanaan, 2) melakukan koordinasi kesepakatan dengan guru, 3) melaksanakan supervisi sesuai prinsip-prinsip supervisi, pendekatan, tehnik dan jadwal, 4) menganalisis hasil supervisi, dan 5) menyusun laporan.

Pelaksanaan supervisi akademik yang dilakukan oleh Kepala Sekolah di SDN Pongangan Kecamatan Gunungpati Kota Semarang ini menggunakan langkah-langkah yang telah terstruktur dan waktu pelaksanaan yang sudah direncanakan sebelumnya sehingga nantinya akan mampu menghasilkan hasil supervisi yang maksimal dan optimal. Berikut ini Bagiyono selaku Kepala Sekolah SDN Pongangan Gunungpat mengungkapkan:

(12)

pembinaan dan PKB, dan 2) Akhir tahun pelajaran, yaitu sebagai penilaian formatif PKG.”

Sulasih selaku guru kelas III SDN Pongangan Gunungpati mengungkapkan berikut ini:

“Langkah-langkah dalam pelaksanaan supervisi akademik kepala sekolah antara lain adalah 1) kepala sekolah mengadakan pertemuan awal lewat rapat, 2) menginformasikan sasaran dan instrument yang dipakai, 3) melakukan pemantauan dokumen administrasi kelas atau pembelajaran, 4) melakukan observasi atau pengamatan pembelajaran, 5) mengadakan balikan atau refleksi. Untuk kapan pelaksanaan supervisi akademik kepala sekolah ini yang saya ketahui adalah sesuai dengan jadwal yang sudah diprogramkan.Misalnya untuk semester satu dilaksanakan pada bulan September-November, untuk semester dua pada bulan Februari-April dan juga terkait dengan supervisi manajerial dan akademik.”

(13)

pembinaan dan PKB, dan 2) Akhir tahun pelajaran, yaitu sebagai penilaian formatif PKG.

Pelaksanaan supervisi akademik oleh kepala sekolah di SDN Pongangan Gunungpati ini tentunya tidak dapat berjalan dengan baik tanpa diketahuinya aspek yang terkandung di dalam pelaksanaan supervisi akademik ini. Untuk itu kepala sekolah perlu menanyakan aspek atau materi kepada guru dalam pelaksanaan supervisi akademik SDN Pongangan Gunungpati. Berikut ini Bagiyono selaku kepala sekolah SDN Pongangan Gunungpati, mengungkapkan:

“Aspek atau materi yang saya tanyakan pada guru menyangkut supervisi akademik di SDN Pongangan Kecamatan Gunungpati Kota Semarang ini meliputi: 1) tentang kendala yang dialami administrasi kelas atau pembelajaran, 2) aspek penyusunan perencanaan pembelajaran, 3) aspek pelaksanaan pembelajaran dengan komponennya, 4) kesulitan pelayanan kepada siswa.”

Siti Rohmah selaku guru kelas VI SDN Pongangan

Kecamatan Gunungpati Kota Semarang

mengungkapkan berikut ini:

“Aspek atau materi yang ditanyakan kepala sekolah kepada saya menyangkut pelaksanaan supervisi akademik ini adalah aspek administrasi kelas, aspek administrasi pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran dan kesulitan yang ditemui guru dalam pembelajaran.”

(14)

Dalam pelaksanaan supervisi akademik ini tentu perlu adanya campur tangan dari kepala sekolah maupun pengawas supaya guru dapat menguasai bahan materi pembelajaran dan guru mampu meningkatkan kinerjanya. Berikut ini diungkapkan oleh Bagiyono selaku kepala sekolah SDN Pongangan Gunungpati berikut ini:

“Yang saya lakukan agar guru menguasai bahan materi pembelajaran antara lain adalah: 1) saya membuka diri, mempersilakan kepada guru untuk konsultasi atau bertanya secara langsung, 2) memfasilitasi melalui forum tidak resmi waktu istirahat, 3) memberikan kesempatan melalui forum rapat atau KKG. Kemudian yang saya lakukan agar guru mampu meningkatkan kinerjanya adalah 1) memotivasi guru untuk belajar, membuka internet dan sharing dengan teman, 2) memberikan rasa aman dan nyaman dalam melakukan kerja, 3) mengikutsertakan dalam pelatihan sesuai keahlian atau kemampuan, 4) mendorong untuk mengikuti KKG.”

Pernyataan tersebut diperkuat oleh Hartini selaku guru kelas I SDN Pongangan Gunungpati mengungkapkan berikut ini:

“Yang dilakukan kepala sekolah supaya kami selaku guru bisa menguasai bahan materi pembelajaran adalah kepala sekolah membuka diri untuk menerima pertanyaan atau keluhan guru dalam materi dan membahas bersama-sama dalam forum KKG sekolah. Kemudian dalam meningkatkan kinerja kami dalam proses pembelajaran adalah kepala sekolah memberikan kesempatan untuk belajar kepada kami, kepala sekolah mendorong untuk kegiatan KKG, dan mendorong atau mengirim guru dalam forum work shop.”

(15)

meningkatkan kinerjanya adalah 1) memotivasi guru untuk belajar, membuka internet dan sharing dengan teman, 2) memberikan rasa aman dan nyaman dalam melakukan kerja, 3) mengikutsertakan dalam pelatihan sesuai keahlian atau kemampuan, 4) mendorong untuk mengikuti KKG.

Pelaksanaan supervisi akademik di SDN Pongangan Gunungpati tentunya harus memiliki faktor kondisi yang mampu mendukungnya supaya dapat berjalan baik dan lancar. Berikut ini diungkapkan oleh Bagiyono selaku Kepala Sekolah SDN Pongangan Gunungpati:

“Kondisi dalam pelaksanaan supervisi akademik ini berjalan dengan akrab dan bersifat kolegial. Kemudian dalam pelaksanaan pengelolaan supervisi akademik ini dilakukan dengan menganalisis pelaksanaan tahun lalu kemudian menyusun program.Program ini kemudian disosialisasikan kepada guru.Tentunya pelaksanaan supervisi akademik ini sesuai dengan program yang telah disusun.Setelah itu menindaklanjuti hasil berupa pembinaan dan pelaporan.Setelah itu semua kegiatan didokumenkan.”

Senada dengan yang diutarakan kepala sekolah SDN Pongangan Gunungpati, berikut ini Siti Rohmah selaku guru kelas VI SDN Pongangan Gunungpati mengungkapkan:

“Kondisi dalam pelaksanaan supervisi akademik Kepala Sekolah berjalan dengan akrab dan kolegial.”

(16)

pertemuan awal dengan guru, 7) menyampaikan instrument untuk disepakati, 8) melakukan pemantauan dokumen pembelajaran atau administrasi kelas, 9) melaksanakan pengamatan atau observasi pembelajaran, dan 10) mengadakan balikan guna melakukan refleksi.

4.1.4 Tindak Lanjut Supervisi Akademik yang dilakukan Kepala Sekolah di SDN Pongangan Gunungpati Kota Semarang

Tindak lanjut supervisi akademik adalah suatu kegiatan yang dilakukan kepala sekolah yang berguna untuk menganalisis kelemahan dan kekuatan guru dengan alat instrumen penilaian kinerja guru (IPKG), sehingga hasil analisis catatan supervisor dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan kompetensi guru dalam melaksanakan pembelajaran, meningkatkan profesional guru.

Pada pelaksanan supervisi akademik sebelumnya di SDN Pongangan Gunungpati tentunya kepala sekolah maupun guru menemukan faktor pendukung serta hambatan yang nantinya akan mampu mencapai suatu titik hasil akhir. Hal tersebut seperti yang diungkapkan oleh Bagiyono selaku kepala sekolah SDN Pongangan Gunungpati Semarang berikut ini:

“Yang jadi pendukung dalam pelaksanaan supervisi di SDN Pongangan Gunungpati ini adalah 1) adanya tanggapan positif dari guru, 2) adanya dukungan tenaga administrasi untuk ketersediaan instrument yang telah dibuat kepala sekolah, 3) adanya ketersediaan guru untuk disupervisi. Sedangkan yang menjadi hambatan dalam pelaksanaan supervisi akademik ini adalah kadang jadwal supervisi tidak dapat berjalan karena adanya kegiatan denah yang situasional.”

(17)

“Pada pelaksanaan supervisi akademik ini memiliki factor pendukung yaitu adanya program dan adanya keterbukaan dari guru untuk program supervisi. Sedangkan factor penghambat dari pelaksanaan supervisi akademik adalah bahwa jadwal tidak dapat berjalan sesuai program, karena terbentur adanya kegiatan dinas kepala sekolah yang mendadak dan tidak terprogram dari UPTD maupun Dinas terkait.”

Berdasarkan wawancara di atas dapat diambil kesimpulan bahwa faktor pendukung dalam pelaksanaan supervisi akademik di SDN Pongangan Gunungpati Kota Semarang antara lain adalah 1) adanya tanggapan positif dari guru, 2) adanya dukungan tenaga administrasi untuk ketersediaan instrument yang telah dibuat kepala sekolah, 3) adanya ketersediaan guru untuk disupervisi, 4) adanya program, dan 5) adanya keterbukaan dari guru untuk program supervisi. Sedangkan faktor penghambat pelaksanaan supervisi akademik di SDN Pongangan Gunungpati Semarang adalah kadang jadwal supervisi tidak dapat berjalan karena adanya kegiatan yang situasional dan karena terbentur adanya kegiatan dinas kepala sekolah yang mendadak dan tidak terprogram dari UPTD maupun Dinas terkait.

Kepala Sekolah dalam menindak lanjuti pelaksanaan supervisi akademik tentunya dilakukan dengan serinci mungkin.Hal tersebut dilakukan supaya hasil yang diperoleh nantinya dapat sesempurna yang diinginkan.Begitu pula dalam mengatasi hambatan dalam pelaksanaan supervisi akademik di SDN Pongangan Gunungpati Semarang kepala sekolah harus mampu mengatasinya dengan semaksimal mungkin. Seperti yang diutarakan Bapak Bagiyono selaku kepala sekolah SDN Pongangan Gunungpati Semarang berikut ini:

(18)

untuk tindak lanjut yang akan saya lakukan dengan hasil yang sudah saya dapat ini adalah bahwa setelah saya melakukan refleksi, maka dilakukan pembinaan langsung maupun tidak langsung sesuai Permasalahan dan melakukan secara kelompok sesuai temuan kemudian saya baru menyusun laporan untuk finalnya.”

Siti Rohmah selaku guru kelas VI juga Hartini guru kelas I SDN Pongangan Gunungpati Semarang mengungkapkan pernyataan berikut ini ( sesuai wawancara tanggal,20 Desember 2014);

“Menurut saya kepala sekolah dalam mengatasi hambatan dari pelaksanaan supervisi akademik di SDN Pongangan Gunungpati Semarang ini yaitu bahwa jika pelaksanaan terhambat oleh kegiatan maka harus diganti dengan waktu lain dengan didasarkan konfirmasi pada guru yang bersangkutan. Kemudian untuk tindak lanjut yang dilakukan oleh kepala sekolah dalam pelaksanaan supervisi akademik ini adalah dengan melakukan balikan kepada guru baik dalam catatan instrument maupun pembinaan cara langsung maupun tidak langsung kepada guru dan pembinaan melalui rapat sekolah.”

(19)

4.2 Pembahasan

4.2.1 Perencanaan Supervisi Akademik Kepala Sekolah di SDN Pongangan Kecamatan Gunungpati Kota Semarang

Perencanaan adalah proses kegiatan rasional dan sistemik dalam menetapkan keputusan, kegiatan atau langkah-langkah yang akan dilaksanakan di kemudian hari dalam rangka usaha mencapai tujuan secara efektif dan efisien.

Perencanaan ini mengandung arti: pertama, manajer memikirkan dengan matang terlebih dahulu sasaran dan tindakan berdasarkan pada beberapa metode, rencana atau logika dan bukan berdasarkan perasaan. Kedua, rencana mengarahkan tujuan organisasi. Ketiga, disamping itu rencana merupakan pedoman untuk: a) Organisasi memperoleh dan menggunakan sumber daya yang diperlukan untuk mencapai tujuan, b) Anggota organisasi melaksanakan aktivitas yang konsisten dengan tujuan dan prosedur yang sudah ditetapkan, dan c) Memonitor dan mengukur kemajuan untuk mencapai tujuan, sehingga tindakan korektif dapat diambil bila kemajuan tidak memuaskan.

(20)

tindak lanjut (refleksi, pembinaan dan penyusunan laporan), 6) pembuatan dilakukan pada awal tahun pelajaran baru hal tersebut dimaksudkan karena awal semester pada bulan ke dua supervisi akademik tersebut akan atau sudah harus digunakan, 7) menganalisis hasil dari pelaksanaan tahun lalu, 8) mengadakan pertemuan dengan guru untuk berdiskusi, 9) menyusun program atau rencana, dan 10) kepala sekolah menanyakan kepada guru aspek atau materi yang perlu disupervisi akademik ini meliputi aspek manajerial yaitu administrasi kelas dan pembelajaran dan aspek akademis yaitu perencanaan, pelaksanaan dan penilaian pembelajaran.

Perencanaan supervisi akademik di SDN Pongangan Kecamatan Gunungpati ini perlu menyusun program supervisi yang berdasarkan atas tujuan, jadwal, sasaran dan waktu.Pada penyusunan program supervisi ini memiliki tujuan untuk mewujudkan program akademik dan supervisi manajerial kepala sekolah. Untuk sasaran dari program supervisi akademik di SDN Pongangan Kecamatan Gunungpati sendiri adalah sebagai program supervisi perencanaan PBM, pelaksanaan PBM, perbaikan dan pengayaan, bimbingan dan pembinaan. Sedangkan waktu penyusunan program supervisi biasanya dilakukan pada awal ajaran baru sebelum proses PBM berlangsung.

(21)

melihat bagaimana kesiapan guru dalam pelaksanaan supervisi yang akan dilaksanakan nantinya. Instrument tersebut biasanya berupa instrument cek list yang akan dibuat oleh supervisor sendiri yaitu kepala sekolah untuk melihat apakah semua persiapan guru dalam pembelajaran sudah sesuai atau belum seperti penyusunan Silabus, RPP, alata peraga pembelajaran, media pembelajaran dan lain sebagainya.

Penelitian yang dilakukan peneliti dibandingkan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Rucinski and Hazi (2007: 3), yang berjudul Supervision as Profesional Development: Compatible or Strange bedfellows in the Policy Quest for Increased Student Achievement. Hasilnya menyatakan bahwa supervisi merupakan usaha evaluasi guru yang berguna untuk meningkatkan kualifikasi guru sebagai tenaga pengajar.Prosesnya berlangsung secara berjangka atau bertahap yang dilakukan dalam rangka peningkatan pembelajaran siswa di kelas melalui guru yang disupervisi. Perencanaan supervisi akademik kepala sekolah akan menunjukkan hasil yang baik apabila dapat memotivasi guru dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya. Supervisi akademik akan bermakna apabila dilaksanakan sesuai program, prinsip, tujuan dan teknik supervisi di bidang pendidikan.

(22)

secara bertahap dengan terstruktur sedangkan jurnal Rucinski and Hazi (2007: 3) hanya mengungkap tentang manfaat supervisi akademik saja.

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas perencanaan supervisi akademik yang dilakukan oleh kepala sekolah menekankan pada tujuan yang berorientasi pada peningkatan profesionalisme dan peningkatan kualitas guru dalam pembelajaran. Selain itu sasaran supervisi akademik sudah berdasarkan permasalahan dan karateristik permasalahan yang dihadapai guru.

Peran kepala sekolah dalam membina guru atau yang lebih dikenal dengan istilah supervisi pendidikan/pengajaran, kedudukannya sangat strategis dalam rangka meningkatkan kemampuan profesionalisme guru khususnya dalam kegiatan pembelajaran. Dalam hal ini, kepala sekolah diharapkan mampu membimbing, membina, dan mendorong guru dalam memecahkan problematika kegiatan belajar mengajar yang dihadapi guru. Hal ini sebagaimana yang dijelaskan oleh SyaifulSagala (2010: 95) yaitu kegiatan supervisi menaruh perhatian utama pada bantuanyang dapat meningkatkan kemampuan profesional guru. Kemampuan professionalini tercermin pada kemampuan guru memberikan bantuan belajar kepadamuridnya, sehingga terjadi perubahan perilaku akademik pada siswanya.

(23)

guru dalam pembelajaran terbuka dan mendapat perhatian.

Perencanaan supervisi akademik yang baik jika di dalamnya berisi dan memuat langkah-langkah dan waktu pelaksanaan supervisi. Kepala sekolah SDN Pongangan dalam penyusunan rencana supervisi akademik berdasarkan hasil penilitan dinyatakan telah memasukkan prosedur, tehnik, dan jadwal pelaksanaan.

(24)

Berdasarkan uraian di atas tersebut maka dapat dijelaskan bahwa kepala sekolah SDN Pongangan dalam perencanaan supervisi akademik dengan menetapkan komponen serta langkah-langkah supervisi akademik yang akan ditempuh dengan disertai jadwal pelaksanaan sudah tepat sehingga pelayanan pembinaan guru nantinya dapat berjalan dengan baik.

4.2.2. Pelaksanaan Supervisi Akademik Kepala Sekolah Di SDN Pongangan Kecamatan Gunungpati Kota Semarang

Pelaksanaan merupakan kegiatan untuk merealisasikan rencana menjadi tindakan nyata dalam rangka mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Rencana yang telah disusun akan mempunyai nilai jika dilaksanakan dengan efektif dan efisien. Dalam pelaksanaan, setiap organisasi harus memiliki kekuatan yang mantap dan meyakinkan sebab jika tidak kuat, maka proses pendidikan yang diinginkan sulit terealisasi.

(25)

pengamatan atau observasi pembelajaran, dan 10) mengadakan balikan guna melakukan refleksi.

Pelaksanaan supervisi akademik di SDN Pongangan Kecamatan Gunungpati Kota Semarang ini dilakukan dengan tiga tahap yaitu perencanaan, inti dan penutup. Pelaksanaan supervisi akademik di SDN Pongangan Kecamatan Gunungpati Kota Semarang dilakukan pada kelas I, II, III, IV, V dan VI. Pada pelaksanaan supervisi akademik kelas bawah yaitu kelas I dan III diketahui bahwa Silabus maupun RPP masih kurang lengkap sehingga perlu untuk melakukan tindak lanjut sehingga mampu menyempurnakan kekurangan kelengkapan Silabus maupun RPP yang digunakan sebagai acuan proses pembelajaran. Sedangkan pada pelaksanaan supervisi akademik kelas atas yaitu kelas V dan VI diketahui bahwa alat peraga serta media dalam pembelajaran masih kurang sehingga peserta didik merasa jenuh dan tidak minat dengan proses pembelajaran yang monoton tanpa ada media pembelajaran yang menarik dan tidak membuat bosan sehingga perlu adanya tambahan sarana dan prasarana serta adanya proses tindak lanjut supervisi untuk guru yang bersangkutan.

Penelitian ini pernah dilakukan oleh Hamadi (FISIPUI, 2011:113) dengan tesisnya berjudul

“Pelaksanaan Supervisi Akademik Kepala Sekolah

(26)
(27)

dilaksanakan oleh kepala sekolah terhadap guru-guru belum tercapai secara efektif. Sehingga supervisi akademik belum memiliki dampak yang besar untuk membantu guru dalam memperbaiki dan meningkatkan kualitas pengajaran. Secara administratif, masih ada kepala sekolah yang tidak mampu menyusun program supervisi, tidak melaksanakan supervisi, melaksanakan supervisi hanya sebagai tugas saja ,sehingga belum ada umpan balik bagi guru untuk perbaikan dalam pembelajaran.

Dibandingkan penelitian yang penulis lakukan dengan penelitian terdahulu terdapat persamaan dan perbedaan. Persamaan dari kedua penelitian ini adalah supervisi akademik dilakukan oleh kepala sekolah untuk meningkatkan keprofesionalan guru dalam mengajar. Sedangkan perbedaannya adalah bahwa jika penelitian sekarang dilakukan untuk meningkatkan kinerja guru dalam proses pembelajaran dengan melalui KKG, namun jika penelitian yang dilakukan oleh Hamadi (FISIPUI, 2011:113) adalah untuk memberikan layanan dan bantuan untuk memperbaiki proses pembelajaran dan meningkatkan kompetensi guru.

(28)

dalam rangka peningkatan kemampuan profesional, terutama dalam proses belajar mengajar.

Melalui kegiatan supervisi tersebut diharapkan proses belajar mengajar, yang di dalamnya melibatkan guru dan siswa, melalui serangkaian tindakan, bimbingan dan arahan akan menjadi baik. Proses belajar mengajar akan baik pencapaiannya antara lain melalui peningkatan kemampuan profesional guru tersebut diharapkan memberikan kontribusi bagipeningkatan mutu pendidikan.

Peranan supervisor pendidikan yang disandang oleh pengawas dalam melaksanakan supervisi akademik harus dihindarkan tindakan-tindakan yang bersifat menyuruh atau menggurui, tetapi hendaknya harus dilakukan dengan pola pendekatan kemitraan dengan jalan mendukung, membantu, dan membagi tugas dan pekerjaan kepada seluruh komponen pendidikan.

(29)

untuk menghadapi kesulitan-kesulitan yang mungkin akan terjadi. Konstruktif, artinya supervisi memberikan saran-saran perbaikan kepada yang disupervisi untuk terus dikembangkan sesuai dengan ketentuan atau aturan yang berlaku. Kreatif, artinya supervisi mengembangkan kreatifitas dan inisiatif guru dalam mengembangkan proses pembelajaran. Kooperatif, artinya supervisi mengembangkan perasaan kebersamaan untuk menciptakan dan mengembangkan situasi pembelajaran yang baik. Kekeluargaan, artinya supervisi mempertimbangkan saling asah, asuh dan asih antar warga sekolah yang sering dikenal dengan Tutwuri Handayani.

(30)

Selain itu, penerapan pola supervisi akademik yang dilakukan pengawas juga cukup bervariasi. Hal ini menunjukkan bahwa pengawas telah memiliki pengetahuan dan keterampilan bagaimana menerapkan pola supervisi agar kegiatan supervisi yang dilakukannya dapat menarik perhatian serta tidak membosankan bagi guru. Sebagaimana telah disampaikan, mulai dari tahapankegiatan supervisi, waktu yang dipilih untuk kegiatan supervisi, media atau alatyang digunakan dalam melakukan supervisi, maupun evaluasi kegiatan supervisi, secara keseluruhan dilakukan secara bervariasi.

Aspek-Aspek yang disupervisi oleh Kepala Sekolah adalah aspek perencanaan, pelaksanaan kegiatan belajar mengajar, dan kegiatan tindak lanjut. Aspek perencanaan pembelajaran, yakni program/materi supervisi yang berhubungan/berkaitan dengan administrasi guru meliputi: program tahunan,program semester, silabus, RPP, KKM, kalender pendidikan, jadwal tatap muka, agenda harian, daftar nilai, dan absensi siswa. Pada komponen pelaksanaan pembelajaran, kegiatan supervisi diarahkan pada kemampuan guru dalam mengelola kelas, dimulai dari kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan penutup.

(31)

sesuai tujuan dan permasalahan. Kesemuanya dilakukan dengan berbagai tehnik dengan kunjungan kelas, pertemuan pribadi, kelompok melalui rapat serta dengan memanfaatkan informasi dari guru lain, siswa dan orangtua. Kesemuanya dibingkai dalam pelaksanaan supervisi kolegial familier sebagaimana dinyatakan kepala sekolah.

4.2.3. Tindak Lanjut Supervisi Akademik Kepala Sekolah SDN Pongangan Kecamatan Gunungpati Kota Semarang

Tindak lanjut supervisi akademik adalah suatu kegiatan yang dilakukan kepala sekolah yang berguna untuk menganalisis kelemahan dan kekuatan guru dengan alat instrumen penilaian kinerja guru (IPKG), sehingga hasil analisis catatan supervisor dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan kompetensi guru dalam melaksanakan pembelajaran, meningkatkan profesional guru.

(32)

Kecamatan Gunungpati Kota Semarang ini adalah dengan mengadakan pelatihan/workshop pada guru yang disupervisi, kepala sekolah memberikan pengarahan pada guru yang disupervisi pada tiap akhir semester atau pada akhir bulan yang gunanya untuk meningkatkan kemampuan guru dalam pelaksanaan proses kegiatan belajar mengajar.

Penelitian yang dilakukan oleh peneliti dibandingkan dengan penelitian yang dilakukan oleh Hamadi (FISIPUI, 2011:113) dengan tesisnya berjudul

“Pelaksanaan Supervisi Akademik Kepala Sekolah

dalam Upaya Meningkatkan Profesionalisme Guru Sekolah Dasar Kecamatan Kelapa Kampit Kabupaten Belitung Timur. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Dalam penelitian ini dapat ditarik kesimpulkan

untuk menjawab permasalahan sebagai berikut: 1)

(33)

untuk memperbaiki proses pembelajaran dan meningkatkan kompetensi guru. 2) Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pelaksanaan supervisi akademik yaitu, faktor yang mendukung antara lain program supervisi yang telah disusun, komitmen terhadap tugas dan tanggungjawab, motivasi serta penilaian terhadap kinerja kepala sekolah. Sedangkan faktor yang menghambat pelaksanaan supervisi akademik yaitu, kompleksitas dan beban tugas yang tinggi, rendahnya kompetensi, kurangnya komunikasi dan wawasan ilmu pengetahuan serta penguasan teknologi. Hal ini sangat menjadi kendala dalam pelaksanaan supervisi terhadap guru di sekolah, apalagi kompetensi yang dimiliki sangat rendah dan berdampak terhadap pengelolaan sekolah secara keseluruhan. 3) Pelaksanaan supervisi akademik yang dilaksanakan oleh kepala sekolah terhadap guru-guru belum tercapai secara efektif. Sehingga supervisi akademik belum memiliki dampak yang besar untuk membantu guru dalam memperbaiki dan meningkatkan kualitas pengajaran. Secara administratif, masih ada kepala sekolah yang tidak mampu menyusun program supervisi, tidak melaksanakan supervisi, melaksanakan supervisi hanya sebagai tugas saja,sehingga belum ada umpan balik bagi guru untuk perbaikan dalam pembelajaran.

(34)

bahwa dalam penelitian sekarang supervisi akademik dilakukan memang untuk meningkatkan kinerja guru dalam proses pembelajaran dan untuk meningkatkan mutu pembelajaran, sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Hamadi (FISIPUI, 2011:113) pelaksanakan supervisi hanya sebagai tugas saja, sehingga belum ada umpan balik bagi guru untuk perbaikan dalam pembelajaran.

Kegiatan tindak lanjut adalah kegiatan supervisi diarahkan pada pembimbingan dan penilaian profesional guru, dan dilakukan upaya perbaikan mutu pendidikan melalui supervisi administrasi penilaian pembelajaran dengan jalan pembimbingan guru sebagai refleksi dan feedback hasil penilaian kinerja.

Dilihat dari pendekatannya, pengawas dalam melakukan kegiatan supervisi menerapkan tiga model pendekatan, yakni: menggunakan pendekatan kedinasan, pendekatan sebagai mitra kerja, dan pendekatan cara kekeluargaan. Sedangkan dilihat dari teknik, pengawas menerapkan atau melaksanakan kegiatan supervisi dengan teknik-teknik yang cukup bervariasi. Teknik-teknik kegiatan supervisi kepala sekolah yang dapat diidenifikasi antara lain: teknik diskusi kelompok atau rapat supervisi, teknik pertemuan individual, dan teknik kunjungan kelas/lapangan.

(35)

kekuatan yang dimiliki sekolah dalam rangka meningkatkan kemampuan guru dalam hal mengelola pembelajaran, sehingga pada gilirannya dapat pula meningkatkan mutu proses dan hasil pembelajaran.

Kepala sekolah SDN Pongangan dalam menjalankan fungsinya sebagai supervisor pendidikan tidak dapat dilepaskan dari beberapa kendala baik secara internal maupun eksternal. Secara internal kendala-kendala kegiatan supervisi dapat diidentifikasi menjadi dua jenis, yakni kendala yang berhubungan dengan teknis dan kendala yang bersifat non-teknis. Secara teknis kendala pengawas dalam mengadakan kegiatan supervisi yaitu kendala yang berhubungan dengan kemampuan atau keterampilan sebagai supervisor, sedangkan kendala yang bersifat non-teknis diantaranya adalah jika kepala sekolah sakit sementara guru-guru yang lain kurang respon, maka jadwal kegiatan supervisi menjadi terganggu.

Upaya yang dilakukan kepala sekolah dalam melaksanakan supervisi akademik dapat berjalan dengan baik dan lancar adalah berkat kemampuan yang dimiliki oleh kepala sekolah yang selalu membina atau membangun komunikasi yang baik dengan para guru.

Kepala sekolah juga berkolaborasi dengan pengawas sekolah dalam pelaksanaannya. Hal tersebut selalu mendapat respon yang baik dari para guru, karena hal tersebut dikomunikasikan dengan guru.

(36)

sikap yang bersahabat dan menganggap kehadiran kepala sekolah di kelas dirasakan membantu tugas dan akivitasnya. Hal itu semua disebabkan berkat terjalin komunikasi dengan baik. Mereka selalu memberikan respon yang positif karena sudah memiliki persepsi yang sama mengenai program dan jadwal pelaksanaan supervisi akademik tersebut.

Kunjungan kepala sekolah lebih sering dan lebih banyak membantu guru baik melalui kegiatan pembinaan, pemantauan, penilaian mapun pembimbingan dan pelatihan. Di sekolah ini sudah terbentuk budaya saling menghormati dan akrab dengan baik mulai dari staf TU, guru-guru sampai oleh kepala sekolahnya sendiri.

Kehadiran kepala sekolah di ruang kelas selalu disambut dengan baik bahkan dengan penuh keakraban, para guru bersemangat melakukan konsultasi seputar permasalahan pembelajaran yang sedang dihadapinya. Kepala sekolah sangat leluasa dalam melaksanakan supervisi akademik.

Hasil supervisi akademik dievaluasi dan dianalisis untuk kemudian didiskusikan dan diinterpretasikan melalui rapat. Sikap guru terhadap hasil supervisi merespon dengan baik bahkan untuk ke depan bisa diberikan bimbingan lebih baik. Selain itu hasil dilaporkan kepada pengawas sebagai bukti pelaksanaan supervisi.

Gambar

Tabel 4.1  Guru SDN Pongangan tahun 2014/2015

Referensi

Dokumen terkait

4m2/instruktur.. Perancangan SMK Pertanian & Perkebunan ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dan programatik. Metode deskriptif kualitatif yang dilakukan

kawin lari merupakan perbutan yang menyimpang dan kawin lari merupakan perbuatan yang tidak di sukai oleh masyarakat karena merusak nama baik keluarga karena adat istiadat dikelurahan

Kesehatan sebagai suatu spectrum merupakan suata kondisi yang fleksibel antara badan dan mental yang dibedakan dalam rentang yang selalu berfluktuasi atau

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebelum ibu bersalin dilakukan perlakuan mendengarkan Ayat Suci Al- Qur’an sebagian besar ibu mengalami nyeri berat atau 69.6%,

1) Ditetapkan harga emas oleh penggadai pada saat pelelangan dengan margin 2% untuk pembeli. 2) Harga penawaran yang dilakukan oleh banyak orang tidak

Dalam kedudukannya sebagai wilayah administrasi, maka pelaksanaan asas dekonsentrsi diletakkan dalam wilayah provinsi untuk melaksanakan kewenangan dan

Berkat rahmat dan pertolongan Allah SWT, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Gambaran hargadiri pada lansia yang masih aktif bekerja di desa Wijirejo Pandak

Berdasarkan latar belakang penelitian, maka penulis tertarik untuk meneliti dalam suatu karya tulis bentuk tesis dengan judul: Pengaruh Persepsi Siswa tentang