• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Konteks Masalah - Iklan pada Provider AXIS dan TELKOMSEL di Televisi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN 1.1. Konteks Masalah - Iklan pada Provider AXIS dan TELKOMSEL di Televisi"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Konteks Masalah

Perkembangan teknologi yang semakin pesat seiring perkembangan zaman

memberikan banyak kemudahan bagi masyarakat dalam memenuhi kebutuhan,

terutama dalam bidang komunikasi. Komunikasi merupakan suatu proses sosial

yang sangat mendasar dan vital dalam kehidupan manusia. Dikatakan mendasar

karena setiap masyarakat manusia, baik yang primitif maupun yang modern,

berkeinginan mempertahankan suatu persetujuan mengenai berbagai aturan sosial

melalui komunikasi. Dikatakan vital karena setiap individu memiliki kemampuan

untuk berkomunikasi dengan individu–individu lainnya sehingga meningkatkan

kesempatan individu itu untuk tetap hidup (Rakhmat, 1998:1).

Kebutuhan akan komunikasi sudah menjadi kebutuhan yang krusial karena

manusia adalah makhluk sosial yang butuh untuk berinteraksi dan dalam situasi

apa pun akan dihadapkan dengan orang lain. Kehadiran teknologi komunikasi

menjadi jawaban atas sulitnya berkomunikasi dengan orang lain yang berada di

tempat lain. Mulai dari surat, telegraf, radio, telepon, sampai pada internet. Hal ini

membuat jarak tidak lagi menjadi halangan bagi orang untuk berkomunikasi.

Bukan hanya tulisan atau suara, bahkan kita bisa berbicara sambil melihat lawan

bicara seakan mereka berada di dekat kita.

Saat ini, masyarakat bisa berbicara dengan para kerabat tanpa harus

bertatap muka melalui telepon seluler. Telepon seluler atau handphone sebagai

salah satu teknologi komunikasi yang dulu merupakan barang mewah saat ini

sudah menjadi barang yang dimiliki semua kalangan. Hal yang wajar bila kita

melihat pedagang kaki lima, buruh bangunan, atau anak SD sekalipun sudah

memiliki Handphone. Jadi tidak heran apabila perusahaan-perusahaan kartu

seluler atau provider berlomba-lomba untuk merebut hati para pengguna

Handphone. Berbagai cara dilakukan perusahaan tersebut untuk memasarkan

produk mereka. Cara-cara tersebut dinamakan pemasaran. Bagaimana suatu

(2)

tepat sasaran dan menarik, menjadi suatu tolak ukur yang penting untuk

peningkatan loyalitas konsumen atau pengguna provider tersebut.

Komunikasi pemasaran adalah salah satu kegiatan pemasaran yang

berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi, dan atau mengingatkan pasar

sasaran atas perusahaan maupun produk agar bersedia menerima, membeli, dan

setia kepada produk yang ditawarkan produsen. Ada banyak bentuk komunikasi

pemasaran yang biasa dilakukan dalam kegiatan pemasaran. Salah satu bentuk

komunikasi pemasaran tersebut akan menjadi teori dasar penelitian ini, yaitu:

Iklan.

Iklan menurut KBBI adalah “berita atau pesan untuk mendorong,

membujuk khalayak ramai agar tertarik pada barang dan jasa yang ditawarkan.”

Dari definisi di atas, terdapat beberapa komponen utama dalam sebuah iklan yakni

“mendorong dan membujuk”. Dengan kata lain, sebuah iklan harus memiliki sifat

persuasi. Industri periklanan di Indonesia meningkat pesat setelah munculnya

televisi swasta. Dengan adanya televisi swasta masyarakat bisa menikmati

berbagai tayangan hiburan, informasi, olahraga, kesenian dan sebagainya. Hampir

semua acara televisi swasta padat dengan iklan. Sekali “break” bisa 10 jenis iklan

dimunculkan.

Televisi adalah media massa yang merakyat dengan kemampuan publikasi

yang maksimal sehingga televisi juga disebut sebagai saluran budaya massa.

Ketika televisi menjadi institusi kapitalis yang menjual jasa informasi, maka iklan

televisi komersial adalah bagian produk dalam kategori komersial. Televisi

menggantungkan hidupnya untuk mengait sebanyak-banyaknya sumber dari

periklanan atau acara yang diiklankan. Iklan televisi menjadi bagian utama dalam

semua acara televisi, dia adalah urat nadi televisi (Bungin,2001).

Televisi masih mendominasi pangsa iklan di Indonesia dewasa ini.

Kendati begitu, surat kabar tetap menjadi pilihan pemasang iklan untuk

memasarkan produk mereka, membidik konsumen yang sedang naik kelas.

Belanja iklan di Indonesia pada kuartal I/2011 meningkat tumbuh 20% menjadi

Rp 15,6 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu senilai Rp 13,0 triliun.

Setidaknya itulah yang diungkapkan hasil survei The Nielsen Indonesia,

(3)

total belanja iklan senilai Rp 59,844 triliun. Data yang dilansir Nielsen itu

merupakan angka gross rate card dengan tidak memperhitungkan diskon, promo,

paket bundling, atau lainnya.(www.tnol.co.id)

Demi mencapai tujuan pemasarannya, provider-provider yang ada

masing-masing memberikan penawaran yang berbeda. Mulai dari perang tarif hingga

perang gratisan. Hal tersebut yang menjadi alasan mengapa ada begitu banyak

iklan provider yang saling menyindir.

Pada skripsi ini, peneliti akan menggambarkan dan membandingkan iklan

dari dua provider yang berbeda yaitu AXIS dan TELKOMSEL. Peneliti memilih

provider AXIS dan TELKOMSEL karena sama-sama memiliki iklan-iklan yang

kreatif tetapi kedua provider ini muncul pada masa yang berbeda. Provider

TELKOMSEL lebih dulu ada dan merajai pasar sebelum provider AXIS ikut

meramaikan persaingan.

Kita tahu bahwa TELKOMSEL merupakan provider pertama yang muncul

di Indonesia pada tahun 1995. TELKOMSEL merupakan salah satu operator

telekomunikasi seluler GSM di Indonesia yang pernah meluncurkan layanan

paskabayar pertamanya sekitar tanggal 26 Mei 1995. Pada saat itu kepemilikan

saham TELKOMSEL dikuasai oleh PT. Telkom (51%) dan PT. Indosat (49%),

dan TELKOMSEL pernah berhasil menjadi sebuah operator seluler pertama yang

menawarkan layanan prabayar GSM di Asia pada November 1997. Sepanjang

sejarah TELKOMSEL, operator ini memiliki tiga produk GSM, yaitu simPATI

(prabayar), KartuAS (prabayar) dan kartuHALO (paskabayar). Saat ini saham

TELKOMSEL dimiliki oleh TELKOM (65%) dan perusahaan telekomunikasi

Singapura SingTel (35%). Telkom merupakan BUMN Indonesia yang mayoritas

sahamnya dimiliki oleh Pemerintah Republik Indonesia, sedangkan SingTel

merupakan perusahaan yang mayoritas sahamnya dimiliki oleh Pemerintah

Singapura. Slogan yang dimiliki oleh PT.TELKOMSEL adalah “Begitu Dekat

Begitu Nyata”. Dengan slogan ini pula diharapkan dapat menjadikan

TELKOMSEL sebagai perusahaan jasa telekomunikasi bergerak yang paling

banyak jumlah pelanggannya serta selalu mengutamakan kualitas dan

ketersediaan kapasitas jaringan terluas dalam menyediakan jasa pelayanan yang

(4)

AXIS hadir sebagai salah satu jaringan operator seluler baru dengan slogan “GSM

YANG BAIK”. AXIS adalah satu-satunya operator seluler yang memiliki

hubungan dengan STC, operator terbesar di Arab Saudi, yang memberi

kenyamanan maksimal konsumennya pada saat menjalankan ibadah Haji maupun

Umrah. AXIS sendiri didukung oleh Saudi Telecom Company, penyedia layanan

telekomunikasi nasional Arab Saudi, dan MAXIS Communications Berhad,

penyedia layanan telekomunikasi terbesar di Malaysia. Sepanjang tahun 2011

AXIS telah banyak mendapatkan penghargaan dari organisasi nasional dan

internasional. Penghargaan tersebut antara lain Best Marketing Program dan Best

Mobile Data Service for GSM pada Selular Award 2011, Best Growth Story of

The Year di TMT Finance and Investments Middle East 2011 Conference, 2011

Frost & Sullivan Indonesia Excellence Award sebagai Most Promising Mobile

Provider of The Year. (www.axisworld.co.id)

Kedua provider ini sudah menampilkan banyak iklan-iklan yang berhasil

menarik perhatian pemirsa televisi. Contohnya iklan AXIS versi “Joni edisi

lebaran” dan iklan TELKOMSEL versi “Aku Ga Punya Pulsa” . Peneliti akan

menyajikan beberapa iklan baik dari TELKOMSEL maupun AXIS untuk

menggambarkan komunikasi pemasarannya. Iklan-iklan yang dibahas adalah iklan

yang dipublikasikan pada bulan Maret 2012, ini mengingat begitu banyaknya

iklan dari kedua provider maka untuk hasil yang maksimal, peneliti akan memilih

beberapa iklan saja untuk diteliti.

Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk meneliti

komunikasi pemasaran pada provider AXIS sebagai pendatang baru dalam bisnis

kartu seluler dan provider TELKOMSEL yang sudah berkecimpung sangat lama

dalam bisnis ini.

1.2. Fokus Masalah

Persaingan para pengusaha provider kartu seluler melalui media cetak,

maupun media elektronik merupakan hal yang wajar dalam dunia bisnis. Saat ini

bahkan dapat kita lihat antar provider terjadi sikut-menyikut dengan

menggunakan iklan. Persaingan ini terlihat jelas di layar kaca televisi, yaitu lewat

(5)

memasarkan produk atau jasa merupakan bagian dari strategi komunikasi

pemasaran. Hal ini memicu ketertarikan dari penulis untuk menjadikannya sebuah

penelitian.

“Bagaimanakah komunikasi pemasaran iklan pada provider AXIS dan

TELKOMSEL di televisi?”

Agar ruang lingkup penelitian tidak terlalu luas dan permasalahan yang

diteliti menjadi jelas, terarah dan lebih spesifik, maka diperlukan adanya

pembatasan masalah. Adapun yang menjadi pembatasan masalah dalam penelitian

ini adalah :

1. Penelitian ini adalah studi deskriptif komparatif, yaitu melihat

perbandingan secara deskriptif. Dikatakan deskriptif karena hanya

menggambarkan situasi atau peristiwa. Tidak menjelaskan hubungan, tidak

menguji hipotesis atau membuat prediksi.

2. Objek penelitian adalah iklan provider AXIS versi “Group Hug” dan

provider TELKOMSEL versi “Aku Ga Punya Pulsa” di televisi yang

ditayangkan pada bulan Maret 2012.

3. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Maret 2012 sampai Juli 2013.

1.3. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui bagaimana komunikasi pemasaran iklan provider

AXIS di televisi.

2. Untuk mengetahui bagaimana komunikasi pemasaran iklan provider

TELKOMSEL di televisi.

1.4. Manfaat Penelitian

1. Secara akademis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi

untuk memperkaya sumber bacaan, referensi dan bahan penelitian di

lingkungan Ilmu Komunikasi FISIP USU.

2. Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat memperluas pengetahuan

peneliti khususnya tentang komunikasi pemasaran pada provider AXIS

(6)

3. Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan respon olah gerak heaving dan pitching terendah pada haluan kapal yang telah dimodifikasi dengan tiga tipe bulbous

Jika data atau masalah yang dihadapi hanya memberi informasi tentang harga jual atau laba suatu produk dan tidak ada data moneter lainya maka fungsi tujuan

Kemarin Presiden Joko Wiidodo (Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengumumkan daftar menteri yang menjadi anggota Kabinet Kerja, nama Kabinet dibawah Jokowi-JK..

DWI MURNI MUJIYANTI. Tingkat Pengetahuan Ibu dan Pola Konsumsi pada Anak Autis di Kota Bogor. Dibimbing Oleh TIURMA SINAGA dan EDDY S. Tujuan penelitian ini

https://www.bicsi.org/uploadedfiles/PDFs/Presentations/Region_Events/canadian _Lachine,QC_4-27-11/Data Center Standards Roundup-Steve Kepekci.pdf diakses tanggal 20 Februari

Penafsiran dan pe- nyimpulan dari hasil penelitian ini dapat dilakukan dengan menggunakan tahap- tahap penyimpulan, meliputi: mengamati kemampuan siswa dalam bermain

Hasil uji multikolinieritas menunjukkan bahwa model tidak mengalami multikolinieritas karena nilai variance inflation factor (VIF) kurang dari 10 dan nilai toleransi lebih

• Pada bayi, dapat ditemukan skuama kekuningan atau putih yang berminyak dan tidak gatalA. - Skuama biasanya terbatas pada batas kulit kepala (skalp) dan dapat pula ditemukan