• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peranan Teknologi Multimedia dalam Menin (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Peranan Teknologi Multimedia dalam Menin (1)"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

Hari Prasetyo, SM A Al-Izh ar Pondok Labu 0

Peranan Teknologi Multimedia dalam Meningkatkan

Efektivitas Pembelajaran Biologi Siswa Kelas XII IPA

SMA Al-Izhar Pondok Labu

Disusun oleh:

HARI PRASETYO

Guru Biologi

SMA Al-Izhar Pondok Labu

LOMBA KARYA TULIS PARAMADINA 2014 GURU SLTA SEDERAJAT SE-JABODETABEK

UNIVERSITAS PARAMADINA

(2)

Hari Prasetyo. 2014. Peranan Teknologi Multimedia dalam Meningkatkan Efektivitas Pembelajaran Biologi Siswa Kelas XII IPA SMA Al-Izhar Pondok Labu

ABSTRAK

Perkembangan teknologi informasi yang pesat tidak memberikan pilihan lain kepada guru untuk memanfaatkan teknologi tersebut, di antaranya adalah teknologi multimedia. Penulis memanfaatkan teknologi multimedia, sebagai alat bantu dalam mengajar, dalam meningkatkan efektivitas pembelajaran Biologi siswa kelas XII IPA SMA Al-Izhar Pondok Labu, Jakarta Selatan. Teknologi multimedia yang digunakan adalah Microsoft PowerPoint, Aplikasi Web 2.0 (Moodle, Edmodo, dan Prezi), video, dan kuis Who Wants to be a Millionaire. Ada tanggapan positif dari siswa karena belajar menjadi menyenangkan dan efektif. Hasil belajar menunjukkan adanya peningkatan pemahaman konsep dan pencapaian nilai ulangan harian yang sangat baik oleh siswa kelas XII IPA SMA Al-Izhar.

(3)

Hari Prasetyo , SM A Al-Izhar Pondok Labu 2

BAB I PENDAHULUAN

Alvin Toffler dalam Dharma (2005), membagi tahapan peradaban manusia dalam tiga gelombang. Gelombang pertama adalah era pertanian, gelombang kedua adalah era perindustrian dan gelombang ketiga adalah era informasi. Perkembangan teknologi informasi di era ini telah menjadi simbol gelombang perubahan karena kehadiran dan kecepatan perkembangan teknologi informasi telah menyebabkan terjadinya proses perubahan dramatis dalam segala aspek kehidupan. Terutama dalam peningkatan kualitas kehidupan umat manusia. Kehadiran teknologi ini tidak memberikan pilihan lain kepada dunia pendidikan selain turut serta dalam memanfaatkannya.

Peran guru sebagai pembimbing dan motivator bagi siswanya agar menguasai kompetensi sesuai dengan bidang keahliannya. guru juga berperan sebagai fasilitator dan pengelola belajar yang memfasilitasi kegiatan belajar siswa melalui pemanfaatan dan optimalisasi berbagai sumber belajar salah satunya adalah teknologi multimedia. Menurut Rachmat dan Roswanto (2005), multimedia dapat diartikan sebagai penggunaan beberapa media yang berbeda untuk menggabungkan dan menyampaikan informasi dalam bentuk teks, audio, grafik, animasi, dan video.

Dengan penggunaan multimedia dalam pembelajaran dapat menunjang efektivitas dan efisiensi proses pembelajaran. Menurut Miftahudin (2011), kelebihan multimedia adalah menarik indera dan menarik minat, karena merupakan gabungan antara pandangan, suara, dan gerakan. Lembaga riset dan penerbitan komputer, yaitu Computer Technology Research (CTR), menyatakan bahwa orang mampu mengingat 20% dari yang dilihat dan 30% dari yang didengar. Tetapi orang dapat mengingat 50% dari yang dilihat dan didengar dan 30% dari yang dilihat, didengar, dan dilakukan sekaligus. Maka multimedia sangat efektif menjadi alat yang ampuh untuk pengajaran,

(4)

peran dan fungsi guru, karena ada hal yang tidak dapat digantikan oleh multimedia. Multimedia hanya sebagai pilihan dalam menyampaikan informasi kepada siswa untuk menciptakan suasana belajar mandiri yang menyenangkan (Nafiati, 2011).

Biologi termasuk salah satu mata pelajaran ilmu alam yang relatif agak sulit untuk dipahami oleh siswa SMA Kelas XII jurusan IPA karena Biologi cukup rumit untuk dipahami dan terkadang abstrak. Selain itu, penjelasan konsep-konsep, teori-teori, dan penamaan organ yang menggunakan bahasa latin sehingga hal ini menambah tingkat kesulitan dan kebosanan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran Biologi di kelas sehingga belajar menjadi tidak efektif. Kebosanan tersebut dapat memicu kurang seriusnya siswa untuk tetap dapat fokus dalam kegiatan belajar. Dapat pula disebabkan minimya waktu siswa dalam membaca dan mengeksplorasi sumber belajar atau dapat juga disebabkan oleh rendahnya motivasi belajar dari siswa itu sendiri.

(5)

Hari Prasetyo , SM A Al-Izhar Pondok Labu 4

BAB II PEMBAHASAN

A. Penggunaan Aplikasi PowerPoint

Microsoft PowerPoint merupakan program komputer untuk presentasi yang

dikembangkan oleh Microsoft. Aplikasi ini sangat populer dan banyak digunakan oleh kalangan para pendidik dan siswa. Dalam PowerPoint, seperti halnya perangkat lunak pengolah presentasi lainnya, objek teks, grafik, video, suara, dan objek-objek lainnya diposisikan dalam beberapa halaman individual yang disebut dengan istilah slide.

Menurut Suratman (2009), program PowerPoint adalah program sederhana dan mudah digunakan sebagai media pembelajaran. Program ini memiliki fitur yang lengkap untuk memperindah penampilan slide. PowerPoint diharapkan dapat lebih memotivasi siswa dan pada akhirnya dapat meningkatkan prestasinya.

Seluruh materi pelajaran Biologi kelas XII IPA telah dibuatkan slide PowerPoint-nya kemudian untuk mempermudah aksesnya, file tersebut diunggah ke blog yang dimiliki oleh penulis di alamat www.hariprasetyo.org sehingga siswa dapat mengunduhnya kapanpun dan dimanapun.

Animasi di dalam slide PowerPoint tersebut mempermudah siswa dalam belajar, hal-hal yang tadinya abstrak menjadi lebih mudah dipahami. Contohnya pada materi mutasi genetik, ada animasi yang memudahkan siswa dalam memahami perbedaan antara mutasi insersi, inversi, delesi dan subtitusi. Begitu juga dengan materi tentang tulang manusia.

(6)

Gambar 1. Kegiatan Belajar Mengenai Sistem Rangka Manusia Lebih Mudah dengan Bantuan PowerPoint.

(7)

Hari Prasetyo, SM A Al-Izh ar Pondok Labu 6 Gambar 3. Siswa Mengerjakan Soal di Papan Tulis dengan Menggunakan

Bantuan PowerPoint yang Telah Diunduh Melalui Tablet

Gambar 4. Siswa Dapat Menjelaskan Sebuah Konsep dengan Menggunakan PowerPoint dari Laptop atau Tablet

B. Penggunaan Aplikasi Web 2.0

(8)

sangat senang terutama dalam melakukan berbagai kolaborasi dan berbagi informasi di berbagai bidang. Pemanfaatan platform web 2.0 yang dewasa ini sangat digandrungi di kalangan remaja, dapat dijadikan salah satu pilihan dalam melakukan pembelajaran secara jarak jauh (Yustim, 2010)

Aplikasi web 2.0 yang penulis sering gunakan dalam kegiatan belajar mengajar biologi di kelas adalah Moodle, Edmodo, Prezi.

a. Moodle

Moodle merupakan perangkat lunak Learning Management System (LMS) open source yang mendukung implementasi e-learning dengan paradigma terpadu dimana berbagai fitur penunjang pembelajaran dengan mudah dapat diakomodasi dalam suatu portal e-learning. Fitur-fitur penting penunjang pembelajaran tersebut misalnya: tugas, kuis, komunikasi, kolaborasi, serta fitur utama yang dapat meng-upload berbagai format materi pembelajaran (Surjono, 2009).

Portal Moodle yang penulis bangun menggunakan fasilitas website yang ada di sekolah penulis. Dengan melakukan instalasi manual dan sedikit bantuan admintrator dari bagian IT (admin access) maka penulis sudah dapat menggunakan Moodle dalam pemberian kuis dan ulangan daring untuk siswa.

(9)

Hari Prasetyo , SM A Al-Izhar Pondok Labu 8 ketuntasan minimal maka siswa diberikan kesempatan sekali lagi untuk mengulang dan nilainya akan dirata-ratakan atau bisa juga diambil yang terbaik.

Gambar 5. Screen Shoot Kuis Daring dengan Moodle

(10)

Berdasarkan kemudahan dan kepraktisan penggunaan Moodle oleh guru dan siswa ini maka pembelajaran makin efektif sehingga keluhan guru tentang kurangnya jam untuk tatap muka dapat diminimalisir. Begitu juga dengan siswa tidak hanya belajar di sekolah saja tapi siswa dapat belajar atau bekerja kapanpun dan dimanapun mereka berada. Sekaligus dapat meningkatkan hasil belajar siswa di kelas.

Situs Moodle yang penulis kembangkan dapat dikunjungi di http://www.al-izhar-jkt.sch.id/ao7/biologi/login/index.php

b. Edmodo

Edmodo.com atau yang populer disebut Edmodo adalah situs pembelajaran bagi

guru dan siswa berbasis sosial media yang terhubung dan berkolaborasi, berbagi konten dan akses pekerjaan, nilai dan pemberitahuan sekolah. Edmodo membantu guru memanfaatkan kekuatan media sosial untuk membangun sebuah kelas virtual berdasarkan pembagian kelas nyata di sekolah, dimana dalam kelas tersebut terdapat penugasan, quiz dan pemberian nilai pada setiap akhir pembelajaran (Kolengsusu, 2013).

Edmodo hampir mirip dengan Moodle, bedanya adalah edmodo merupakan situs

media sosial yang sering digambarkan sebagai Facebook-nya guru dan siswa. Edmodo memiliki fitur memberikan pesan/peringatan, tugas, penilaian, polling dan agenda yang diberikan kepada siswa. Edmodo juga lebih mudah diakses dengan menggunakan gadget atau smartphone yang berbasis Android.

(11)

Hari Prasetyo , SM A Al-Izhar Pondok Labu 10 Gambar 7. Siswa sedang Mengerjakan Kuis Daring di Edmodo

(12)

c. Prezi

Banyak pengguna komputer sudah sangat akrab dan sering menggunakan dengan Microsoft PowerPoint untuk presentasi. Sekarang banyak yang sudah beralih menggunakan Prezi, sebuah zooming presentation, presentasi dengan Prezi tidak perlu berpindah dari satu slide ke slide lain. Cukup dengan satu kanvas besar yang bisa disisipi gambar, video dari Youtube.com, data, dan lain-lain serta cukup digeser-geser saja maka jadilah presentasi kita seperti melihat tampilan lukisan grafiti di dinding yang lebar. Jadi untuk presentasi dengan Prezi tak perlu banyak slide. Cukup menggunakan satu slide atau kanvas saja. Istimewanya Prezi adalah presentasi dapat disunting secara daring dengan rekan-rekan penulis dimanapun mereka berada. Berdasarkan hasil penelitian Aribowo (2012), penggunaan multimedia Prezi ini dapat menimbulkan daya tarik dan motivasi serta daya ingat siswa, yang pada akhirnya dapat meningkatkan prestasi siswa.

Gambar 9. Screen Shoot Presentasi Virus dengan Prezi

(13)

Hari Prasetyo , SM A Al-Izhar Pondok Labu 12

C. Penggunaan Video

Video dapat menggambarkan suatu obyek yang bergerak bersama-sama dengan suara alamiah atau suara yang sesuai. Kemampuan video melukiskan gambar hidup dan suara memberikan daya tarik tersendiri. Video menyajikan informasi, memaparkan proses, menjelaskan konsep-konsep yang rumit, mengajarkan ketrampilan, menyingkat atau memperpanjang waktu, dan mempengaruhi sikap (Mulatsih, 2012).

Video sangat membantu guru dalam menjelaskan konsep yang terkadang abstrak dan alat dan bahan agak sulit tersedia untuk dilakukan percobaannya. Video pembelajaran yang dapat diputarkan biasanya diproduksi oleh Discovery Channel dan National Geographic. Video-video tersebut dapat diperoleh dari membeli di toko buku, toko kaset, bahkan juga dapat diperoleh di supermarket-supermarket besar. Untuk video dan animasi yang gratis dapat diunduh dari situs Youtube, Vimeo, Dailymotion atau situs yang berkaitan dengan animasi pembelajaran Biologi seperti situs McGraw-Hill.

Contoh video yang sering penulis putarkan adalah materi Pertumbuhan dan Perkembangan, berkaitan dengan pertumbuhan sel-sel pada hewan dan dua jenis perkecambahan yaitu epigeal dan hipogeal. Jika diberikan penjelasan secara lisan maka sebagian besar siswa tidak dapat membayangkan, namun dengan adanya video akan membantu mempercepat pemahaman siswa. Begitupula dengan sejarah bumi, asal-usul kehidupan dan teori evolusi yang penulis yakini bahwa siswa akan lebih tertarik jika melihat secara langsung videonya karena dengan video memiliki daya tarik berupa memunculkan imajinasi, kreativitas, dan keingintahuan dari siswa. Guru hanya sekedar mengarahkan sesuai dengan perkembangan ilmu dan pengetahuan yang terkini.

(14)

Gambar 10. Video adalah Alat yang Efektif dalam Pembelajaran Biologi

Umumnya siswa akan teringat dengan video atau animasi yang diputar dibandingkan dengan penjelasan yang guru berikan. Hal ini dapat penulis simpulkan bahwa dengan menonton video atau animasi maka akan dapat meningkatkan pemahaman siswa mengenai sebuah konsep yang diajarkan. Kombinasi menonton video dengan tugas-tugas lain (lembar kerja dan diskusi kelompok) tentunya berdampak kepada meningkatnya hasil belajar siswa karena manusia dapat mengingat 80% dari yang dilihat, didengar, dan dilakukan sekaligus.

D. Penggunaan Kuis Who Wants to be a Millionaire

Kuis Who Wants to Be a Millionaire adalah acara kuis terlaris populer di lebih 100 negara dari Inggris dan Amerika Serikat ke Kazakhstan dan Venezuela (ITV, 2008 dalam Turner, 2008). Menurut Deavor (2001), acara permainan televisi Who Wants to be a Millionaire telah diadaptasi untuk digunakan di ruang kelas untuk meningkatkan

(15)

Hari Prasetyo , SM A Al-Izhar Pondok Labu 14 instruktur dan dapat digunakan sebagai metode review atau sebagai cara untuk menyajikan materi baru. Masing-masing siswa diberi kesempatan untuk menjawab pertanyaan pilihan ganda secara lisan, dengan kemungkinan menerima bantuan dari kelas pada umumnya. Ide untuk topik yang mungkin disajikan.

Cochran (2000) telah mengembangkan kuis Who Wants to be a Millionaire dalam kelasnya sebagai metode untuk mengatasi permasalahan kehilangan momentum pembelajaran karena gangguan akibat perpindahan kelas (class break). Dengan adanya kuis ini mampu menjaga momentum pembelajaran, memotivasi peserta didik, dan memberikan paparan dan penguatan topik sambil memberikan waktu rileks dalam pembelajaran. Cochran juga menyatakan bahwa kuis yang dirancangnya telah berhasil mencapai tujuan pedagogis yang telah ia tetapkan.

Berdasarkan praktik di dalam kelas yang telah dilakukan oleh penulis, prosedur permainan telah dimodifikasi dari kuis aslinya berdasarkan situasi dan kondisi, tergantung kebutuhannya. Peserta dibentuk kelompok dengan 3 anggota. Untuk mendapatkan kesempatan bermain maka kelompok peserta diundi. Kelompok diberikan penjelasan mengenai aturan dalam bermain, jawaban bantuan berupa ask the audience melibatkan siswa yang lain, meskipun di programnya terdapat pilihan ask the audience secara otomatis. Pilihan jawaban bantuan phone a friend diganti dengan bertanya langsung dengan salah satu rekan siswa di kelas yang sebelumnya telah ditunjuk oleh kelompok tersebut. Penulis telah menyiapkan 10 variasi kelompok pertanyaan sehingga pertanyaan untuk kelompok yang maju akan berbeda dengan kelompok sebelumnya. Cara penilaiannya dapat diadaptasi berdasarkan situasi dan kondisi. Permainan ini juga mengenai titik aman pertama dan kedua. Titik aman pertama maka kelompok mendapatkan nilai minimal sedangkan titik aman kedua maka kelompok mendapatkan nilai 90.

(16)

Gambar 11. Interaksi Siswa dalam Kuis Who Wants to be a Millionaire

Gambar 12. Gambar Panorama Situasi Permainan Kuis Who Wants to be a Millionaire

Dari permainan ini, penulis dapat melihat perbedaan kompetensi konsep yang dimiliki oleh setiap siswa. Hal ini sesuai dengan Hudson dan Bristow (2005), kuis Who Wants to be a Millionaire yang interaktif adalah salah satu kesempatan tersebut untuk siswa dan

guru untuk menemukan setiap kesalahan konsep. Kuis ini juga menunjukkan bahwa, meskipun beberapa siswa telah belajar, tetap ada kesenjangan konsep yang telah dipelajari siswa, mereka dapat menggunakan kuis ini untuk memperbaiki kesenjangan konsep tersebut.

(17)

Hari Prasetyo , SM A Al-Izhar Pondok Labu 16 egois. Dengan ini, maka guru dapat memberikan saran yang membangun dalam rangka memperbaiki karakter siswa.

Software kuis ini dapat di unduh di: http://www.superteachertools.com/millionaire/

E. Efektivitas Pembelajaran

Kemp dalam Rohmana (2012), mengemukakan bahwa cara mengukur efektivitas pembelajaran pembelajaran diawali dengan mengajukan pertanyaan “apa yang telah dicapai siswa?” maka untuk menjawab pertanyaan ini berupa jumlah siswa yang berhasil mencapai tujuan pembelajaran, penulis dapat menyebutnya sebagai hasil belajar. Selain itu, efektivitas berkaitan dengan ketercukupan waktu yang tersedia kemudian dapat dimanfaatkan dengan baik dalam proses pembelajaran.

Berikut adalah olahan data nilai sederhana yang penulis susun berdasarkan nilai harian 113 siswa kelas XII IPA pada mata pelajaran Biologi yang menggunakan Kuis Who Wants to be a Millionaire sebagai alat bantu dalam mengajar pada materi Subtansi Genetika, kemudian dibandingkan dengan nilai ulangan harian Subtansi Genetika, untuk mengukur pencapaian kompetensi siswa setelah menyelesaikan materi Substansi Genetika, yang dilakukan setelah kuis berakhir.

Tabel 1. Perbandingan Nilai Kuis Who Wants to be a Millionaire dengan Nilai Ulangan Harian pada Materi Substansi Genetika

Kuis Who Wants to be a Millionaire Ulangan Harian

Rentang Nilai Jumlah Siswa Jumlah Siswa

(18)

Pencapaian siswa pada Ulangan Harian dengan rentang nilai 96-100 naik dua kali lipat menjadi 70 siswa dari sebelumnya saat kuis, nilai tersebut, hanya dapat dicapai oleh 35 siswa. Kenaikan ini berasal dari sebagian siswa yang pada saat kuis mencapai rentang nilai dibawahnya yaitu 91-95, 86-90, dan 75-80.

Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, ada banyak peningkatan pemahaman konsep pada materi Substansi Genetika oleh siswa dengan dilakukannya kuis tersebut, dimana kuis tersebut menggunakan teknologi multimedia. Hal ini membuktikan bahwa penggunaan teknologi multimedia dapat meningkatkan efektivitas pembelajaran biologi untuk siswa kelas XII IPA SMA Al-Izhar Pondok Labu.

F. Pernyataan dari Siswa Kelas XII IPA

Dengan kuis atau ulangan harian online caranya mudah dan menyenangkan, lebih menghemat

waktu dan kuis Who Wants to be a Millionaire sangat menyenangkan membuat belajar menjadi seru dan tidak melelahkan. Video yang ditampilkan juga membuat saya lebih mengerti daripada hanya dijelaskan saja. -Ashrini Kaninta, Kelas A

Beliau satu-satunya guru yang membuat kuis dalam bentuk Who Wants to be a Millionaire, beliau membuat online quiz, dan terkadang jika pertemuannya kurang, beliau juga membuat ulangan secara online. Kemudian dengan multimedia, pelajaran Biologi menjadi makin seru dan semangat karena tidak membosankan. –N. Ayu Nazhira, Kelas B

Pembelajaran multimedia dapat membantu saya yang bergaya visual. Melalui tampilan visual dari media ini, pelajaran Biologi lebih membekas di otak saya dibandingkan membaca buku. Kuis Who Wants to be a Millionaire keren banget karena kita belajar kerjasama. It was memorable-in-inventive way in learning deh. –Vandana Mernisi, Kelas B

Kuis yang dilakukan secara online cukup efektif dan sangat membantu siswa dari segi

(19)

Hari Prasetyo , SM A Al-Izhar Pondok Labu 18

BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

A.Kesimpulan

Berdasarkan uraian pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Teknologi multimedia, sebagai alat bantu guru, mengefektifkan pembelajaran Biologi siswa kelas XII IPA SMA Al-Izhar Pondok Labu ditinjau dari segi hasil belajar.

2. Dengan modifikasi dan penggunaan yang tepat, teknologi multimedia dapat meningkatkan pemahaman konsep dan hasil belajar Biologi siswa kelas XII IPA SMA Al-Izhar Pondok Labu.

3. Ada banyak teknologi multimedia yang dapat digunakan untuk efektivitas pembelajaran Biologi, di antaranya adalah penggunaan:

a. Microsoft PowerPoint, untuk keperluan presentasi baik guru dan siswa. b. Aplikasi Web 2.0 seperti Moodle Learning Management System, Edmodo,

dan Prezi.

c. Video, sebagai alat audio dan visual yang membantu pemahaman siswa. d. Kuis Who Wants to be a Millionaire yang telah dimodifikasi sesuai

kebutuhan untuk pembelajaran Biologi di kelas.

B.Saran

Kepada guru-guru rekan sejawat penulis:

1. Guru-guru rekan sejawat penulis dapat dengan bebas menggunakan dan mengembangkan kembali teknologi multimedia yang penulis gunakan sesuai dengan kebutuhan dan situasi serta kondisi sekolah rekan masing-masing.

(20)

3. Menggunakan teknologi lain yang kiranya dapat digunakan untuk kepentingan pembelajaran seperti Skype untuk pembelajaran lintas sekolah lintas negara, Google Drive dan aplikasi yang lain.

Kepada sekolah:

1. Sesuai dengan kemampuannya, berupaya meningkatkan fasilitas dan sarana yang berkaitan dengan pembelajaran multimedia, terutama koneksi Internet sehingga guru dan murid dapat mengakses informasi yang berkaitan dengan pembelajaran dan mengunduh aplikasi multimedia yang dibutuhkan guru.

2. Memberikan apresiasi kepada guru-guru yang memiliki inisiatif mengembangkan pembelajaran kreatif berbasiskan teknologi sehingga guru-guru akan terpacu menciptakan kondisi kegiatan belajar dan mengajar yang lebih bermakna dan menyenangkan. Sebagai contoh nyata, sekolah penulis telah memberikan penghargaan kepada penulis sebagai Guru Inspiratif pada Bidang Aplikasi IPTEK dan IT dalam Mengajar dan Menulis (Blogging). Jadi hal tersebut dapat dilakukan oleh sekolah-sekolah lain.

Kepada pemerintah atau instansi yang terkait:

1. Membangun jaringan Internet dengan kapasistas bandwidth yang lebih besar dengan biaya langganan yang terjangkau sehingga akses Internet menjadi lancar dan cepat. Karena dalam pembelajaran yang interaktif dibutuhkan akses Internet yang lancar dan cepat.

(21)

Hari Prasetyo , SM A Al-Izhar Pondok Labu 20

DAFTAR PUSTAKA

Aribowo, I.T. 2012. Keefektifan Penggunaan Multimedia Prezi Pada Pembelajaran Keterampilan Menulis Bahasa Jerman di SMAN 2 Banguntapan Bantul. (Skripsi), Universitas Negeri Yogyakarta.

Cochran, J. J. 2000. Who Wants To Be A Millionaire: The Classroom Edition. Online http://archive.ite.journal.informs.org/Vol1No3/Cochran/Cochran.pdf. Diakses tanggal 6 Agustus 2012

Dharma, A. 2005. Peran Sains & Teknologi dlm Percepatan Pembangunan (Materi Kuliah Urban & Lingkungan). Fakultas Teknik Sipul dan Perencanaan. Universitas Gunadarma.

Deavor, James P. 2001. Who Wants to Be a (Chemical) Millionaire? Journal of Chemistry Education 78 (4), p 467.

Hudson, J.N dan Bristow, D.R. 2005. Formative Assessment can be Fun as Well as Educational. Adv Physiol Educ 30: 33–37.

Kolengsusu, H. 2013. Panduan Edmodo Bagi Student. Materi Pelatihan E-learning Bagi Dosen dan Mahasiswa Unversitas Darussalam Ambon.

Miftahudin. 2011. Perancangan Aplikasi Multimedia Pengenalan Profil IPSI Merpati Putih (Skripsi). STMIK Amikom, Yogyakarta.

Mulatsih, N.S. 2012. Meningkatan Hasil Belajar IPS Melalui Penggunaan Media Video Bagi Siswa Kelas V di SD Negeri Kalinegoro 6 Mertoyudan Magelang Jawa Tengah Tahun Ajaran 2011/2012 (Skripsi). Universitas Negeri Yogyakarta.

Nafiati, DA. 2011. Meningkatkan Efektivitas Pembelajaran Melalui Penggunaan Multimedia. Jurnal Universitas Pancasakti Tegal. Volume 6 No 10.

Rachmat, A. dan Roswanto, A. 2005. Pengantar Multimedia. Universitas Kristen Duta Wacana. http://lecturer.ukdw.ac.id/anton/v2/multimedia.php?id=1

Rohmana, O.P. 2012. Efektivitas Penggunaan Media Pembelajaran Mengenal Produk Hasil Pengawetan Bahan Hewani yang Diasinkan Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Kalibawang (Skripsi), Universitas Negeri Yogyakarta.

Suratman, D. 2009. Pemanfaatan MS PowerPoint dalam Pembelajaran. Jurnal Cakrawala Kependidikan Volume 7 No 1.

Surjono, H. 2009. Membangun E-Learning dengan Moodle. Politeknik ATMI Surakarta.

Turner, I. J. 2008. Who wants to be a Biologist? An Excellent Quiz Tool for Students. Biological Sciences Research Group, Faculty of Education, Health and Science, University of Derby.

Gambar

Gambar 1. Kegiatan Belajar Mengenai Sistem Rangka Manusia Lebih Mudah dengan Bantuan PowerPoint
Gambar 4. Siswa Dapat Menjelaskan Sebuah Konsep dengan Menggunakan  PowerPoint dari Laptop atau Tablet
Gambar 6.  Skor Nilai Kuis Daring dengan Moodle
Gambar 7.  Siswa sedang Mengerjakan Kuis Daring di Edmodo
+4

Referensi

Dokumen terkait

Jika kedua fasa tersebut adalah zat cair yang tidak saling bercampur, disebut ekstraksi cair-cair.Partisi adalah keadaan kesetimbangan keberhasilan pemisahan sangat tergantung

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana Strategi Marketing Politik Ridho Ficardo – Bakhtiar Basri Melalui Media

Organ seks pada laki-laki yaitu gonad atau testeis yang terletak didalam scrotum. Kemudian terjadilah pertumbuhan selama 1-2 tahun, lalu pertumbuhan menurun. Testis

Menu data kunjungan pasien berfungsi menampilkan data pasien- pasien yang sudah mendaftar secara online, data-data yang ditampilkan berupa nomor regristrasi, nama, tanggal

Keluarga Tn.Y mengatakan hanya sedikit mengetahui tentang tanda dan gejala,srta tidak mengetahui apa saja yang harus di hindari untuk mencegah terjadi nya penyakit pada Tn.Y, Jika ada

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi gliserol terhadap karakteristik edible film dan konsentrasi yang terbaik yang ditambahkan dalam pembuatan

Kebutuhan energi listrik di kabupaten Bolaang Mangondow, Sulawesi utara dari tahun ke tahun semakin meningkat seiring dengan meningkatnya kegiatan pembangunan

Konsumsi pangan siswa yang dikumpulkan dengan metode recall sebanyak dua kali yaitu pada awal dan akhir periode empat bulan pelaksanaan Program PMT- AS, di Desa Tanjung