• Tidak ada hasil yang ditemukan

ARTIKEL PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERB

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "ARTIKEL PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERB"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

ARTIKEL

“ PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS E-LEARNING

TERHADAP HASIL BELAJAR MELALUI MINAT BELAJAR SISWA KELAS X PADA MATA PELAJARAN EKONOMI

DI SMA KATOLIK AQUINO AMURANG”

DiajukanUntuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

YOULA PATTYRANIE 11 310 374

UNIVERSITAS NEGERI MANADO FAKULTAS EKONOMI

(2)
(3)

1

ABSTRAK

Pengaruh Model Pembelajaran berbasis e-Learning terhadap Hasil Belajar

melalui Minat Belajar Siswa Kelas X Pada Mata Pelajaran Ekonomi di SMA Katolik Aquino Amurang

Oleh :

Youla Pattyranie. NIM.11 310 374

e-mail :youla017.pattyranie@ymail.com

Henry J. D. Tamboto Roycke I. J. Pangkey

Program Studi Pendidikan Ekonomi - Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Manado

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Model Pembelajaran berbasis e-learning terhadap Hasil Belajar melalui Minat Belajar Siswa Kelas X Pada Mata Pelajaran Ekonomi. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Katolik Aquino Amurang, dengan menggunakan metode penelitian ” Quasi Eksperiment (penelitian yang tidak menggunakan kelas kontrol)”. Populasi berjumlah 125 orang, maka Penelitian ini melibatkan sampel sebanyak 102orang yang diambil dengan teknik NonProbability Sampling > dengan cara Purposive Sampling terhadap kelas yang setara. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Angket/Kuesioner , dan Hasil Belajar Siswa diambil dengan Dokumentasi Hasil Belajar Siswa pada Ujian/tes murni yang diselenggaralan guru & sekolah pada tahun ajaran berjalan. Data dianalisis dengan menggunakan Path Analisis (Analisis Jalur) untuk menghitung pengaruh langsung-tidak langsung. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Dari pengujian hipotesis secara parsial antar variable, „Minat Belajar‟ berpengaruh secara signifikan terhadap „Hasil Belajar‟ siswa, dengan besarnya kekuatan „Minat Belajar‟ memengaruhi secara langsung „Hasil Belajar‟ adalah sebesar 0,0030 (3,0%). „Model Pembelajaran berbasis e-Learning‟ berpengaruh secara signifikan terhadap „Hasil Belajar‟ secara tidak langsung melalui „Minat Belajar‟, dengan besarnya pengaruh tidak langsung adalh sebesar 0,0009 (0,9%).. Dari pengujian hipotesis yang ada, maka dapat disimpulkan secara keseluruhan bahwa Adanya pengaruh simultan/secara serentak dan signifikan „Model Pembelajaran berbasis

e-Learning’ dan „Minat Belajar‟ terhadap „Hasil Belajar‟ siswa itu sendiri, dengan besarnya kekuatan „Model Pembelajaran berbasis e-Learning’ dan „Minat Belajar‟ mempengaruhi „Hasil Belajar‟ adalah sebesar 0,086 (8,6%). Dan sisanya, sebesar 0,9914 (99,14%) dipengaruhi oleh variable lain diluar penelitian.

(4)

2

PENDAHULUAN

Bidang Ekonomi adalah salah satu bidang yang sangat berpengaruh dalam kemajuan suatu Negara. Agar bidang ini dapat berkembang dengan baik, tentunya pendidikan bagi anak-anak haruslah diterapkan sedini mungkin di tingkat sekolah yang sepadan. Pembelajaran IPS- Ekonomi di sekolah bertujuan agar siswa dapat berpartisipasi dalam kegiatan ekonomi masyarakat , membuat keputusan yang bertanggung jawab pada tingkat pribadi dan social, serta ikut membantu kebijakan pemerintah dalam pengelolan kinerja dakam bidang ekonomi.

Selama ini pembelajaran yang diterapkan untuk pembelajaran Ekonomi di SMA adalah pembelajaran konvensional. Pembelajaran konvensional merupakan pembelajaran yang lebih berpusat pada guru dan lebih mengutamakan strategi pembelajaran efektif guna memperluas informasi materi ajar. Dan Pada kenyataannya secara umum kemampuan dan hasil belajar siswa dalam Ekonomi itu sendiri masih rendah.

Berdasarkan observasi awal yang dilakukan Peneliti di objek peneitian, didapati permasalahan bahwa kurangnya atau rendahya pencapaian hasil belajar siswa. Hal Ini disebabkan oleh berbagai faktor diantaranya adalah faktor internal dan faktor eksternal (Tampubolon, 2003: 72). Faktor internal adalah faktor yang datang dari dalam diri siswa itu sendiri, salah satunya adalah minat siswa untuk belajar. Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari lingkungan siswa itu berada ataupun cara-cara pengajaran/didikan yang ia terima di lembaga pendidikan, Salah satu Faktor eksternal yang dapat mempengaruhi rendahnya Hasil Belajar siswa pada Pelajaran Ekonomi yaitu model pembelajaran yang kurang bervariasi.

Dalam perkembangannya, Komputer menjadi sebuah media sebagai alat bantu tambahan dalam proses pembelajaran. Manfaat komputer meliputi penyajian info rmasi, isi materi pelajaran dan latihan atau kombinasinya. Cara seperti ini yang dikenal sebagai Computer Assisted Instruction (CAI) atau Pembelajaran Berbasis Komputer. Sejalan dengan perkembangan CAI, maka munculah inovasi baru dalam pembelajaran berbasis komputer berjaringan internet. Inovasi tersebut sekarang dikenal dengan nama e-learning. Saat ini konsep e-learning sudah banyak diterima oleh masyarakat dunia, terbukti dengan maraknya implementasi e-learning di lembaga pendidikan maupun industri. Di dunia pendidikan dan pelatihan sekarang, banyak sekali praktik yang disebut learning. Sampai saat ini pemakaian kata e-learning sering digunakan semua kegiatan pendidikan yang menggunakan media komputer dan atau internet. E-learning merupakan sebuah pembelajaran yang memproduksi atau menyajikan materi dengan menggunakan sumber daya dengan basis komputer.

(5)

3

Sehingga. Atas dasar-dasar pemahaman dan hasil observasi tersebut, maka Peneliti tertarik menjadikan permasalaha tersebut sebagai bahan penelitian.

Kajian Pemahaman

Model Pembelajaran berbasis e-earning

Model Pembelajaran dapat diartikan sebagai kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu,dan berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran (Toeti Soekamto dan Winataputra. 1995 : 78)

Model Pembelajaran sebagai kerangka konseptual yang digunakan sebagai pedoman dalam melakukan pembelajaran (Joyce&Weil. 1982).

Menurut Dong (dalam Kamarga,2002), e-Learning adalah kegiatan belajar melalui perangkat elektornik computer yang mperoleh bahan belajar sesuai dengan kebutuhannya.

Menurut Rosenberg (2002), e-Learning merujuk pada penggunaan teknologi internet untuk mengirimkan serangkaian solusi yang dapat menignkatkan pengetahuan dan keterampilan.

Dengan demikian, Model Pembelajaran Berbasis E-Learning adalah suatu perangkat rencana atau pola pembelajaran yang dipergunakan guru untuk merancang bahan-bahan pembelajaran serta membimbing aktivitas didalam pembelajaran dengan menerapkan system pembelajaran elektronik atau belajar melalui perangkat elektronik computer yang bisa dipublikasikan, dan dapat diperoleh dimanapu,kapanpun, lewat media jaringan dan computer, sebagai bahan materi untuk para siswa.

Minat Belajar

Minat merupakan suatu dorongan yang kuat dalam diri seseorang terhadap sesuatu. Minat adalah rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh (Slameto, 2007: 121). Minat dapat timbul dengan sendirinya, yang ditengarai dengan adanya rasa suka terhadap sesuatu.

Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan diri sendiri dengan sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin besar minatnya (Djaali, 2007: 121).

Dengan demikian, Minat belajar adalah suatu dorongan atau kegairahan yang tinggi dalam hal pemusatan perhatian terhadap kegiatan belajar melalui interaksi dengan lingkungannya dan akan menimbulkan perubahan perilaku.

Hasil Belajar

Menurut dimiyati dan mujiono (2011 :5), hasil belajar untuk sebagian adalah berkat tindak guru, suatu pencapaian tujuan pengajaran. Pada bagian lain merupakan peningkatan kemampuan mental siswa. Hasil belajar tersebut dapat dibedakan menjadi: dampak pengajaran dan dampak pengiringan. Dampak pengajaran adalah hasil yang dapat di ukur.Sedangkan dampak pengiringan adalah terapan pengetahuan dan kemampuan dibidang lain sebagai transfer belajar.

(6)

4

Catharina tri anni (2004:4) hasil belajar yang dimaksud adalah hasil belajar yang diperoleh siswa sebagai akibat proses belajar yang dilaksanakan oleh siswa. Makin tinggi proses belajar yang dilakukan siswa harus semakin tinggi pula hasil belajar yang dicapainya.

Dengan demikian, Hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindakan belajar dan tindakan mengajar.

METODE PENELITIAN

Metode penelitian adalah suatu cara untuk memecahkan berbagai masalah penelitian. Menurut Suharsimi Arikunto (2006:160), metode penelitian adalah ”cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya". Metode penelitian ini menggunakan penelitian Kuantitatif. Penelitian Kuantitatif adalah penelitian yang difokuskan pada kajian fenomena objektif untuk dikaji secara kuantitatif. Jenis datanya dikuantifikasikan dalam bentuk angka dan dianalisis menggunakan statistic. Dengan berdasarkan metode Penelitian ini, maka digunakan Pendekatan Penelitian Eksperimental, artinya murni kuantitatif, karena semua metode dan kaidah penelitian kuantitatif dapat diterpakan dalam penelitian ini (Syoadih, 2010: 57). Dari jenis ini, maka Peneliti menggunakan Quasi Eksperiment (Kuasi Eksperimen/Eksperimen Semu) . Quasi Eksperimen bertujuan untuk mengetahui pengaruh suatu perlakuan variable bebas terhadap variable terikat, menggunakan seluruh subjek penelitian dalam kelompok belajar (intact group) untuk diberikan perlakuan (treatment),dengan bentuk Time Series Design yaitu dengan tidak menggunakan kelas control.

Yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Siswa Kelas X yang berjumlah 125 orang. Sedangkan untuk penarikan sampel dalam penelitian ini , menggunakan teknik Non Probability Sampling dengan cara Purposive Sampling. Menurut Sugiyono (2001 : 61) Purposive Sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Menurut Margono (2004 : 128), pemilihan sekelompok subjek dalam Purposive Sampling didasarkan pada ciri tertentu yang dipandang mempunyai sangkut paut yang erat dengan ciri-ciri populasi yang sudah diketahui sebelumnya. Dengan kata lain, unit sampel yang dihubungi disesuaikan dengan kriteria-kriteria tertentu yang diterapkan berdasarkan tujuan penelitian.

Dalam penentuan sampel dengan teknik ini dibantu dengan Tabel Isaac dan Michael. Tabel penentuan jumlah sampel dari Isaac dan Michael memberikan kemudahan penentuan jumlah sampel berdasarkan tingkat kesalahan 1%, 5% dan 10%. Dengan tabel ini, peneliti dapat secara langsung menentukan besaran sampel berdasarkan jumlah populasi dan tingkat kesalahan yang dikehendaki.

Berdasarkan Populasi yang ada adalah seluruh siswa kelas X berjumlah 125 orang, jumlah sampel ditentukan dengan Tabel Isaac dan Michael dengan tingkat kesalahan adalah sebesar 1% (N = 120) sehingga jumlah sampel ditentukan sebesar 102 orang/responden. Dari Jumlah sampel ini selanjutnya responden diambil dari sejumlah Populasi yang ada, dengan memperhatikan kriteria-kriteria dan pertimbangan yang ada.

Instrument yang digunakan dalam penelitian ini yakni dalam bentuk kuesioner yang diberikan kepada responden yang dijadikan sampel. Kuesioner dibuat dengan menggunakan skala likert.

(7)

5

hasil penelitian yang valid bila terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada obyek yang di teliti (Sugiyono, 2008:121).

Dengan jumlah 25 reponden untuk pengujian instrument , diperoleh data untuk Uji Validitas Instrumen X1 dan X2 dengan t-Tabel 2,0687, dan criteria pengujian item VALID jika t-Hitung > t-Tabel, sehingga hasil pengujian validitas instrument Variabel X1 dari 10 item diperoleh 9 item valid dan 1 tidak valid . dan untuk X2 dari 10 item diperoleh 10item semuanya Valid.

Penyajian data hasil perhitungan validitas instrument seperti pada table berikut

Tabel 1

Hasil Perhitungan Pengujian Validitas Instrumen

X1 X2

Maka soal yang tidak valid tidak digunakan dalam pengujian selanjutnya. Kemudian, dilakukan pengujian reliabilitas. Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa sesuatu instrument dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrument tersebut sudah baik. Instrument yang dapat dipercaya yang reliable akan dapat menghasilkan data yang dapat dipercaya.

Kemudian, instrument dihitung nilai reliabilitasnya. Reliabilitas tiap variable dihitung dengan terlebih dahulu memilah data menjadi bagian skor ganjil dan skor

** Pengujian menggunakan Ms.Excel 2007

Untuk variable X1 didapati nilai reliabilitasnya senilai 0.961, Dengan demikian, tingkat reliabilitas Variabel X1 adalah sangat tinggi. Sedangkan untuk nilai reliabilitas variable X2 senilai 0.908. Dengan demikian tingkat reliabilitasnya Sangat Tinggi. Berdasarkan tingkat reliabilitas yang telah diketahui, maka untuk instrument penelitian dengan indicator variable tiap variable X1 dan X2, berapa kalipun diuji cobakan akan menghasilkan hasil yang sama, dengan tingkat reliabilitas tiap itemnya sangat tinggi.

(8)

6

Normal P-P Plot of Regression Standa Dependent Variable: Y

Setelah instrument diuji kualitas datanya lewat validitas dan reliabiitasnya, maka selanjutnya dilakukan pengumpulan data pada objek penelitian. Dengan jumlah sampel 102orang,data X1 dan X2 diambil lewat kuesioner dan data Y diambil dari dokumentasi Hasil Belajar dari guru.

Tabulasi Data

Data-data yang didapatkan dalam instrument telah dihitung berdasarkan nilai atau bobot yang telah ditetapkan pada masing-masing pilihan jawaban baik untuk variable X1,dan X2 maupun variable Y, dapat diperoleh hasil dengan penyebaran skor tiap responden yakni sebagai berikut :

TABEL 3

Kuesioner Belajar Hasil

Y No

Hasil Kuesioner

Hasil

Belajar No Hasil Kuesioner Belajar Hasil Y

Belajar No Hasil Kuesioner Hasil

4.1.1 Hasil Uji Asumsi Klasik 1) Uji Normalitas

(9)

7

Dari Analisis kurva, dapat dilihat bahwa data menyebar disekitar diagram dan mengikuti model regresi. Sehingga, dapat disimpulkna bahwa data yang diolah merupakan data yang berdistribusi Normal, sehingga uji normalitas terpenuhi.

2) Uji Linearitas

Berdasarkan hasil output data uji linearitas dengan program SPPS, nilai hubungan X1 dengan Y senilai 0.004 < 0.05,maka bersifat Linier sehingga dapat disimpulkan memenuhi syarat linearitas. Sedangkan hubungan antara X2 dengan Y senilai 0.482 > 0.05, dan X1 dengan Y senilai 0.574 > 0.05 berarti tidak linier, sehingga tidak dapat memenuhi syarat linearitas.

3) Uji Autokorelasi

Dari hasil output SPPS, didapatkan nilai Durbin-Watson sebesar 1.728 atau dibulatkan 2. Berdasarkan criteria yang telah ditentukan, DW hitung berada diantara -2 dan 2 maka ini berarti tidak terjadi autokorelasi. Sehingga, dpat dikatakan adalah Uji

Dari gambar diatas diketahui bahwa tidak terjadi Heteroskedastisitas, sebab tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka O pada sumbu Y. sehingga, dapat dikatakan Uji Heteroskedastisitas terpenuhi.

Hasil Analysis Jalur

Analisis jalur menggunakan program SPSS dan program pengolah angka Ms.Office Excel 2007. Hasil analisis disajikan dalam data sebagai berikut :

Gambar 3 > Bagan Hubungan Kausalitas X1, X2, dan Y

Interprestasi Hasil Analisis Jalur :

 Membentuk sebuah Matriks (ordo 3x3), dimana nilai ����� dilihat dari Tabel “Correlations”. Untuk nilai korelasi Xi terhadap Xk dilihat pada nilai ‘Pearson

Correaltion’

(10)

8

Berdasarkan data output SPSS, maka dibentuklah Matriks dengan nilai-nilai korelasi antar variable.

1.000 0.057 −0.288 0.057 1.000 −0.071 −0.288 −0.071 1.000

 Koefisien Jalur variable X1, X2 terhadap Y. dimana nilai koefisien jalur dilihat di Tabel „Coefficients a’ > kolom „Standardized Coeficients’ dapat disebut juga koefisien Beta.

� 1 = −0.285 � 2 = −0.055

 Koefisien Jalur Variabel Lain (ɛ). � ɛ = (1− � �� �). = 1−0.086 = 0.956

 Menguji Koefisien Jalur ρyxi Ho : � = 0

Ho : � ≠ 0 i. Koefisien Jalur � 1

Nilai Sig = 0.004 lebih kecil dari 0.05, sedangkan t-hitung = -2.956 lebih kecil dari t-tabel dengan df=99 adalah 1.984 dengan demikian Ho ditolak.

ii. Koefisien Jalur � 2

Nilai Sig = 0.569 lebih kecil dari 0.05, t-hitung = -0.571 lebih kecil dari t-tabel = 1.984, dengan demikian Ho ditolak.

Pembahasan :

Koefisien Jalur X1 ke Y , dan X2 ke Y keduanya Tidak Bermakna. Karena melihat hasil X1 nilai t-hitung < t-tabel dan nilai sig lebih kecil dari 0.05, sedangkan untuk hasil X2 t-hitung < t-tabel,sebaliknya nilai sig nya lebih besar dari 0.05. sehingga, dapat dikatakan bahwa X1 dan X2 tidak mempunyai Pengaruh Positif terhadap Y.

 Pengaruh Langsung/Tidak Langsung, Totak, Serempak. Pengaruh X1

Pengaruh Langsung (DE) = � 1.� 1 = -0.285 x -0.285 = 0.0812

Pengaruh melalui X2 (IE) = � 1. 1 2 . � 2= -0.285 x 0.057 x -0.055 = 0.0009 Pengaruh X1 ke Y total (TE) = DE + IE = 0.0812 + 0.0009 = 0.0821

Pengaruh X2

Pengaruh Langsung (DE) = � 2.� 2 = -0.055 x -0.055 = 0.0030

Pengaruh melalui X1 = � 1. 1 2 . � 2 = -0.285 x 0.057 x -0.055 = 0.0009 Pengaruh X2 ke Y total (TE) = DE + IE = 0.0030 + 0.0009 = 0.0039

Pengaruh Gabungan X1X2 ke Y

TE X1 + TE X2 = 0.0821 + 0.0039 = 0.086 (0.086 adalah nilai �2 / R-square itu sendiri –lihat di table output data SPSS “Model Summary”)

Y X2

X1

X1

Y

(11)

9 Hasil Analisis Regresi

Model Persamaan Regresi Linear

Y’ = 123,464 + (-1,807)X1 + (-0,5136)X2

Y : Hasil Belajar

X1 : Model Pembelajaran berbasis e-Learning X2 : Minat Belajar

Interpretasi Hasil :

1. Konstanta sebesar 123,464; artinya jika „Model Pembelajaran berbasis

e-Learning’ (X1) dan „Minat Belajar‟ (X2) nilainya adalah 0, maka nilai Hasil Belajar (Y‟) adalah 123,464.

2. Koefisien regresi variabel „Model Pembelajaran berbasi e-Learning‟ (X1) sebesar -1,807 ; artinya jika variabel independen lain nilainya tetap dan „Model Pembelajaran berbasis e-Learning‟ mengalami kenaikan 1%, maka nilai „Hasil Belajar‟ (Y) akan mengalami penurunan sebesar 1,807. Koefisien bernilai negatif artinya terjadi hubungan negatif antara „Model Pembelajaran berbasis e-Learning‟ dengan Hasil Belajar, semakin naik penerapan „Model Pembelajaran berbasis e-Learning‟ maka semakin turun pencapaian „Hasil Belajar‟.

3. Koefisien regresi variabel „Minat Belaar‟ (X2) sebesar -0,136; artinya jika variabel independen lain nilainya tetap dan Minat Belajar mengalami kenaikan 1%, maka „Hasil Belajar‟ (Y‟) akan mengalami penurunan sebesar 0,136. Koefisien bernilai negatif artinya terjadi hubungan negative antara „Minat Belajar‟ dengan pencapaian „Hasil Belajar‟, semakin naik „Minat Belajar‟, maka pencapaian Hasil Belajar semakin menurun.

 Hasil Analisis Koefisien Korelasi

Berdasarkan tabel „Model Summary‟ output SPPS analisis jalur variael X1,X2,dan Y, diperoleh angka R sebesar 0,293. Hal ini menunjukkan bahwa hubungan yang rendah antara Model Pembelajaran berbasis e-Learning dan Minat Belajar terhadap Hasil Belajar

Berdasarkan tabel di atas diperoleh angka R2 (R Square) sebesar 0,086 atau (8,6%). Hal ini menunjukkan bahwa prosentase sumbangan pengaruh variabel independen (Model Pembelajaran berbasi e-Learning dan Minat Belajar) terhadap variabel dependen (Hasil Belajar) 8,6%. Atau variasi variabel independen yang digunakan dalam model (Model Pembelajaran berbasis e-Learning dan Minat Belajar) mampu menjelaskan sebesar 8,6% variasi variabel dependen (Hasil Belajar). Sedangkan sisanya sebesar 91,4% dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian ini.

Tabel 4

Output SPSS >> Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 123.464 19.854 6.219 .000

e-learning -1.807 .611 -.285 -2.956 .004

Minat Belajar -.136 .238 -.055 -.571 .569

(12)

10  Hasil Uji Simultan/serentak (Uji-F)

Hipotesis

Ho : Tidak ada pengaruh secara signifikan antara Model Pembelajaran berbasis e-Learning dan Minat Belajar secara bersama-sama terhadap Hasil Belajar

Ha : Ada pengaruh secara signifikan antara Model Pembelajaran berbasis e-Learning dan Minat Belajar secara bersama-sama terhadap Hasil Belajar

Tingkat signifikansi

Tingkat signifikansi menggunakan α = 5% (signifikansi 5% atau 0,05 adalah ukuran standar yang sering digunakan dalam penelitian)

Menentukan F hitung dan F tabel

Berdasarkan tabel „ANOVA‟ output SPSS Analsisi Jalur variable X1,X2, dan Y, diperoleh F hitung sebesar 4,645

Dengan menggunakan tingkat keyakinan 95%, ฀ = 5%, df1 (jumlah variabel–1) = 2, dan df 2 (n-k-1) atau 102-2-1 = 99 (n adalah jumlah kasus dan k adalah jumlah variabel independen), hasil diperoleh untuk F tabel sebesar 3,088

Kriteria pengujian

- Ho diterima bila F hitung < F tabel - Ho ditolak bila F hitung > F table

Nilai F hitung > F tabel (4,645 > 3,6088), maka Ho ditolak.

Kesimpulan

Ada pengaruh secara signifikan antara Model Pembelajaran berbasis e-Learning dan Minat Belajar secara bersama-sama terhadap terhadap Hasil Belajar.

 Hasil Uji Koefisien Regresi Secara Parsial (Uji t)

 Pengujian koefisien regresi variabel Model Pembelajaran berbasis e-Learning Hipotesis

Ho : β = 0 (konstanta tidak signifikan / tidak ada pengaruh secara parsial) Ha : β ≠ 0 (konstanta signifikan / adanya pengaruh secara parsial)

Tingkat Signifikansi: α = 0.05

Daerah Kritis:

P_value ≤ α : Tolak H0/Terima Ha t-hitung > t table = Tolak Ho/Terima Ha Statistika Uji:

α = 0.004 ; Pvalue = -2.956 t-hitung = -2.956 ; t-tabel = 1.9842 Keputusan Uji :

(13)

11 Kesimpulan :

Jadi dengan tingkat signifikansi 5% didapatkan kesimpulan bahwa model regresi X1 dengan Y adalah Signifikan, dan adanya Pengaruh secara parsial.

 Pengujian koefisien regresi variabel Minat Belajar Hipotesis

Ho : β = 0 (koefisien regresi tidak signifikan / tidak ada pengaruh secara parsial) Ha : β ≠ 0 (koefisien regresi signifikan / adanya pengaruh secara parsial)

Tingkat Signifikansi: α=0.05 Daerah Kritis:

P_value ≤ α : Tolak H0/Terima Ha t-hitung > t table = Tolak Ho/Terima Ha Statistika Uji:

α = 0.569 ; Pvalue = -0.571

t-hitung = -0.571 < t-tabel = 1.9842 Keputusan Uji :

Nilai Pvalue < α maka keputusannya adalah tolak H0 Nilai t-hitung < t-tabel , maka tolak Ho

Kesimpulan :

Jadi dengan tingkat signifikansi 5% didapatkan kesimpulan bahwa model regresi X2 dengan Y adalah Signifikan, dan adanya Pengaruh secara parsial)

KESIMPULAN DAN SARAN

Dari pengujian hipotesis yang ada, maka dapat disimpulkan :

1. Adanya pengaruh simultan/secara serentak dan signifikan „Model Pembelajaran berbasis e-Learning’ dan „Minat Belajar‟ terhadap „Hasil Belajar‟ siswa. Pengaruh „Model Pembelajaran berbasis e-Learning’dan „Minat Belajar‟ secara bersama-sama terhadap „Hasil Belajar‟ sebesar 0.86% (0.086).

2. ‟Model Pembelajaran berbasis e-Learning‟ tidak berpengaruh secara parsial dan signifikan terhadap „Minat Belajar‟ siswa .

3. „Model Pembelajaran berbasis e-Learning‟ berpengaruh secara parsial dan signifikan terhadap „Hasil Belajar‟.

4. „Minat Belajar‟ berpengaruh secara parsial dan signifikan terhadap „Hasil Belajar‟ siswa.

5. Ketiga model hubungan (X1 > X2, X2 > Y , X1 > Y) tidak memiliki hubungan yang positif.

(14)

12

Saran dari saya, pihak sekolah (Kepala Sekolah, Guru, bidang kurikulum, kemahasiswaan) lebih aktif dalam meningkatkan Hasil Belajar Siswa. Juga lebih melakukan pendekatan kepada para siswanya, karena meskipun Model, metode, ataupun cara mendidik guru sudah sangat efektif, namun hasil belajarnya siswa tidaka da peningkatan, tentunya ada hal-hal lain yang mempengaruhinya. Entah itu pengaruh Masalah belajar, factor eksternal lainnya (Keluarga, masyarakat, teman). Juga, Para siswa tentunya diharapkan dan saya sarankan untuk lebih aktif dalam kegiatan belajar di lingkungan sekolah. Kalaupun ada permasalahan lain diluar sekolah yang dapat menghambat para siswa dalam mencapai prestasi dalam belajarnya, ada baiknya untuk melakukan konsultasi dengan para guru. Karena salah satu tugas Guru juga untuk membimbing dan mengayomi para siswanya. Guru adalah orangtua siswa dalam lingkungan sekolahnya.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto Suharsimi. 2005. Manajemen Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta

Arikunto Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktis. Edisi revisi 2010. Jakarta : Rineka Cipta

Dr.H.M.Musfiqon,M.Pd, Juni 2012. Panduan lengkap : METODOLOGI PENELITIAN PENDIDIKAN & PTK. Prestasi Pustaka Publisher.

Jonathan Sarwono, 2007. Analisis Jalur untuk Riset Bisnis. Yogyakarta : Andi. Page : 1-2

Koswara, E. 2005. Konsep Pendidikan Tinggi Berbasis E-learning : Peluang dan Tantangan. Prosiding Konferensi Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi Indonesia ITB, 3-4 Mei 2005

Kusnendi, 2008. Model-model Persamaan Struktural. Bandung : Alfabeta. Page : 147-148

Nasution, S. (1982). Berbagai Pendekatan Dalam Proses Belajar Mengajar. Edisi Pertama. Jakarta : Bina Aksar

Sudjana. 2002. Model Statistika. Bandung: Tarsito.

Sudjana, Nana. 2001. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Suparno, Paul. (1997). Filsafat Konstruktivisme Dalam Pendidikan. Yogyakarta : Kanisius.

Siahaan, S. 2004. E-learning (Pembelajaran Elektronik) Sebagai Salah Satu Alternatif Pembelajaran. http://www.depdiknas.go.id/Jurnal/42/ sudirman.htm (3 November 2006)

Uma Sekaran. 2006. Metode Penelitian Bisnis. Jakarta : Salemba Empat.

Verduin, J.R. & Clark, T.A. (1991). Distance Education: The Foundations Of Effective Practice. San Francisco, CA: Jossey-Bass Publishers.

Wulf, K. (1996). Training Via The Internet: Where Are We?. Training and Development 50 No. 5. (20 September 2006).

Gambar

Tabel 1 Hasil Perhitungan Pengujian Validitas Instrumen
TABEL 3 Penyebaran Skor Tiap Responden
Gambar 3 > Bagan Hubungan Kausalitas X1, X2, dan Y
Tabel 4 Output SPSS >> Coefficients

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini adalah untuk lebih memahami kesadaran hukum Ibu terhadap kewajiban pemberian ASI Eksklusif pada Bayi di Sampang dan untuk memahami tentang upaya apa saja yang

Secara terperinci, sebagai kesimpulan dari upaya kepala sekolah dalam meningkatkan profesionalisme guru di SMA Negeri 1 Tewang Sangalang Garing, adalah sebagai

Segala puji syukur hanya kepada Tuhan Yesus Kristus yang telah memberikan berkat dan anugrah-Nya, sehingga penulis dapat melaksanakan penelitian dan menyelesaikan

Banyak dari mereka yang kurang memahami akan sejarah serta peranan Sungai Ciliwung di masa lalu sehingga mereka terkesan tidak peduli terhadap kondisi Sungai Ciliwung saat

 KONFLIK ADALAH SEBUAH SITUASI KETIKA SUMBER DAYA YANG TERBATAS DIBUTUHKAN OLEH BEBERAPA ORANG DALAM WAKTU YANG BERSAMAAN..  KONFLIK DIARTIKAN SEBAGAI

Fakultas/Universitas : Farmasi/Universitas Muhammadiyah Purwokerto Menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa skripsi ini adalah hasil dari proses penelitian saya yang telah

Sejauh ini belum diterapkan vaksin IVD (Infeksi Virus Dengue) di Indonesia. Pencegahan yang bisa dilakukan adalah dengan memutus penyebaran langsung dari vektornya. Upaya

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon korban terhadap aksi bullying verbal yang dialami, kondisi korban pasca bullying verbal,respon dari teman sebaya,