• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENDIDIKAN KARAKTER UNTUK REMAJA (4)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENDIDIKAN KARAKTER UNTUK REMAJA (4)"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK

TUGAS ARTIKEL

“PENDIDIKAN KARAKTER UNTUK REMAJA”

Disusun oleh :

Mutiara Mufatikhah

1401050033

FAKULTAS ILMU KEGURUAN DAN PENDIDIKAN

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS

UNIVERSITAS MUHAMADIYAH PURWOKERTO

(2)

PENDIDIKAN KARAKTER UNTUK REMAJA

Setiap individu mengalami pertumbuhan dan perkembangan secara bertahap. Setiap tahapan pertumbuhan dan perkembangan tersebut memiliki karakter yang berbeda-beda. Salah satu tahapan perkembangan dan pertumbuhan manusia adalah masa remaja. Masa remaja merupakan masa peralihan dari anak-anak menuju dewasa. Sering kali disebut juga masa pubertas. Menurut Harlod Alberty masa remaja merupakan suatu periode dalam perkembangan yang dijalani seseorang yang terbentang sejak berakhirnya masa kanak-kanak sampai dengan awal masa dewasa. Sedangkan Corger berpendapat masa remaja merupakan masa yang amat kritis (trotzalter).

Pada tahapan ini, setiap individu memiliki tingkat emosional yang tinggi dan bersifat labil. Mereka masih mencari-cari tentang jati diri mereka masing-masing. Mereka memiliki keinginan untuk melakukan hal-hal yang bersifat ekstrim. Dalam masa ini sangat dibutuhkan pemberian pendidikan karakter agar mereka dapat menjadi pribadi yang berkualitas.

Pada dasarny prinsip pendidikan karakter yang ada di Indonesia berpedoman pada nilai-nilai yang terkandung didalam Pancasila. Para siswa diajarkan dan dibentuk untuk menjadi manusia Indonesia seutuhnya yang dapat mencerminkan nilai-nilai luhur Pancasila. Kesuksesan setiap individu tidak hanya dipengaruhi oleh pengetahuan dan kemampuan teknis (hard skill) melainkan juga memerlukan kemampuan mengelola diri sendiri dan orang lain (soft skill). Maka dari itu konsep pembelajaran disekolah meliputi kemampuan afektif, kognitif dan psikomotorik. Hal ini bertujuan untuk menciptakan individu yang cakap, terampil dan memiliki kecerdasan sosial yang baik.

(3)
(4)

DAFTAR PUSTAKA

Prayitno. 1975. Pelayanan Bimbingan Di Sekolah. Jakarta : Ghalia Indonesia.

Referensi

Dokumen terkait

Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis deskriptif kuantitatif, yaitu memaparkan hasil pengembangan produk berupa modul matematika dengan

Perkembangan Jumlah Industri Makanan, Minuman dan Tembakau (JIMMT), Jumlah Tenaga Kerja Industri Makanan, Minuman dan Tembakau (JTKMMT), Investasi Sektor Industri (INV),

Kabupaten Siak merupakan daerah yang memiliki mangrove cukup luas, salah satunya yang terdapat di Desa Sungai Rawa Kecamatan Sungai Apit Kabupaten Siak. Pada

Ventilator-associated Pneumonia (VAP) merupakan infeksi pernafasan yang beresiko untuk terjadi pada pasien yang di rawat di ICU yang terpasang selang trakeal dan / atau

Pembelajaran yang dikemukakan di atas kurang optimal dan tidak terstruktur dengan baik dalam memori atau ingatan siswa sehingga berakibat pada rendahnya hasil belajar

Wajib adalah beban untuk memberikan sesuatu yang semestinya dibiarkan atau diberikan melulu oleh pihak tertentu tidak dapat oleh pihak lain manapun yang pada prinsipnya dapat

Akibat tidak memiliki penglihatan maka tunanetra banyak mengalami masalah dalam hidupnya, secara umum masalah yang dialami tunanetra adalah masalah dalam orientasi

Dengan memanjatkan puji dan syukur Kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, Saya menyambut gembira atas diterbitkannya buku “KECAMATAN KEPULAUAN BATANG LOMANG DALAM ANGKA