• Tidak ada hasil yang ditemukan

CATATAN KULIAH PERENCANAAN WILAYAH (2)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "CATATAN KULIAH PERENCANAAN WILAYAH (2)"

Copied!
46
0
0

Teks penuh

(1)

Catatan kuliah

Perencanaan Wilayah

1

oleh

Subaryono, PhD

Jurusan Teknik Geodesi FTUGM

2015

PENDAHULUAN

Perencanaan?

 Perencanaan berkaitan dengan proses penentuan apa yang akan dikerjakan dan bagaimana mengerjakannya.

 Perencanaan merupakan kegiatan yang dilakukan dengan sengaja dan kesadaran – ada intervensi

(2)

3 Prediksi perjalanan sistem yang ada

“Perencanaan” sebagai

intervensi

thd prediksi perjalanan kehidupan

yang ada

Tujuan yang direncanakan

intervensi

Kondisi Eksisting

Prediksi perjalanan sistem yang ada

“Perencanaan” sebagai

intervensi

thd prediksi perjalanan kehidupan

yang ada

intervensi

(3)

Perencanaan?

5

Komponen?

 Masa depan yang diinginkan

 Tindakan antisipasi

Pertimbangan?

 Kondisi eksisting

 Pengalaman

 SWOT

 “driving force”

• Untuk menjelaskan existing condition dibutuhkan data dan informasi, dan merupakan elemen penting bagi perencanaan

• Perencana harus mampu menangani pengumpulan, proses, dan analysis data dan informasi dari berbagai sumber, serta menyampaikannya kepada para pemegang keputusan dan publik

• Daniel Gilbert (2006), the human species greatest and most unique ability is to imagine and anticipate objects and episodes that do not currently exist, that is, to plan for the future.

Perencanaan?

Merupakan proses untuk menetapkan tujuan (objectives) dan menentukan cara untuk pencapaiannya.

Tujuan (objectives) adalah hasil spesifik yang ingin dicapai.

(4)

Rencana? (Plan)

7  Pernyataan apa yang perlu dilakukan untuk

mencapai tujuan.

Rencana harus dapat menjawab:

What

Who

When

Where

How

Benefit Perencanaan?

Membantu dalam pencapaian keinginan akan masa depan yang lebih baik

Pemilihan tindakan yang lebih efektif dan efisien untuk pencapaian tujuan. Disini ditekankan perlunya arah (direction), penetapan prioritas, alokasi sumberdaya, antisipasi adanya perubahan, serta manajemen waktu.

Mencegah hal-hal yang buruk yang mungkin terjadi di masa depan. Disini perencanaan dapat dipakai sebagai acuan dalam kontrol tindakan yang dilakukan

(5)

Mengapa banyak orang tidak melakukan

perencanaan?

Karena hasil perencanaan amat-sangat bervariasi:

hasil tidak sesuai rencana, gagal, sangat berhasil dsb….

Ketidak-pedulian: ignorance, fatalistic: whatever will be –will be….

Mereka tidak memiliki cukup pengetahuan dan skill

untuk merencana….

Mereka terjebak dalam perasaan serba terdesak, mereka terlalu yakin bahwa mereka tidak punya waktu

untuk merencana ….

Mereka tidak suka repot (karena perencanaan

dipersepsikan sebagai kegiatan yang merepotkan)….

9

Mengapa perencanaan seringkali tidak

mudah dan seringkali hasil implementasi

tidak sesuai dengan harapan?

Kompleksitas: banyak komponen yang terlibat, tidak jelas hubungannya (termasuk hubungan sebab-akibat)

Perubahan: komponen berubah dengan kecepatan dan dinamika yang beragam

Ketidakpastian: kompleksitas dan perubahan tsb menyulitkan untuk memprediksi kondisi mendatang

(6)

11

perspectives:

• Sebagian besar orang memilih untuk mengabaikan masalah sampai kemudian tidak dapat dielakkan lagi.

----Perencana adalah orang-orang yang khawatir secara professional (professional worrier) yang mencari masalah-masalah potensial sehingga mereka dapat melakukan mitigasi.

• Sebagian besar orang melihat masalah dari perspektif

tunggal. ---

Perencana bertanggung-jawab untuk mempertimbangan berbagai perspektif. Mereka menanyakan: “Apa yang terbaik secara keseluruhan?”

11

Good planning requires special skills and

perspectives:

• Sebagian besar orang memilih problem dan solusi sederhana. ---

Perencana belajar mengapresiasi kompleksitas, dan mencari makna mendalam serta akar permasalahan. Perencana belajar untuk bekerja dalam ketidak-pastian dan ambiguitas.

• Sebagian besar orang berpendapat bahwa kompromi merupakan tanda kelemahan dan kegagalan. ---Perencana siap dengan kompromi karena dapat

menyelesaikan konflik dan seringkali menuju solusi yang lebih baik..

(7)

13

Good planning requires special skills and

perspectives:

• Sebagian besar orang memilih untuk mempertimbangkan satu isu dalam satu waktu.Perencana menerapkan analisis terintegrasi, sehingga keputusan tunggal dalam jangka pendek juga konsisten dengan keputusan ganda dalam jangka panjang.

13

Planning Principles

Good planning requires a methodical process that clearly defines the steps that lead to optimal solutions. This process should reflect the following principles:

Comprehensive – all significant options and impacts are considered.

Efficient – the process should not waste time or money. Inclusive – people affected by the plan have

opportunities to be involved.

Informative – results are understood by stakeholders (people affected by a decision).

Integrated – individual, short-term decisions should support strategic, long-term goals.

Logical – each step leads to the next.

(8)

15

Prinsip Perencanaan

Perencanaan yang baik mensyaratkan proses yang sistematik yang secara jelas mendefinisikan langkah-langkah menuju solusi optimal. Proses ini sebaiknya merefleksikan prinsip-prinsip berikut:

Comprehensive – mempertimbangkan semua opsi signifikan dan dampak yang timbul

Efficient – tidak menyia-nyiakan waktu dan biaya

Inclusive – fihak-fihak yang terdampak oleh rencana diberikan kesempatan untuk dilibatkan

Informative – hasil difahami oleh para stakeholders dan fihak-fihak yang terdampak

Integrated – keputusan tunggal, jangka pendek seyogyanya mendukung tujuan strategik dan jangka panjang.

Logical – setiap tahapan menuju tahap berikutnya

Transparent – everybody involved understands how the process operates.

Perencanaan dan

(9)

Perencanaan (pengembangan)

Wilayah

Perencanaan Pengembangan Wilayah

17 Perencanaan

Kebijakan

1. Teori-teori dasar 2. Teknik-teknik

analisis 3. Model-model sistem

Perencanaan Pengembangan Wilayah

Aspek Pemahaman –mencakup berbagai ilmu pengetahuan dan teori untuk memahami fenomena fisik alamiah hingga sosial ekonomi wilayah

Aspek Perencanaan –mencakup proses formulasi masalah, visi, misi dan tujuan pembangunan, teknik-teknik desain dan pemetaan, sistem pengambilan keputusan hingga perancangan teknis dan kelembagaan perencanaan.

(10)

Pemahaman

DIMENSI TOOLS/UNSUR

4.Formulasi masalah dan tujuan 5.Teknik-teknik desain 6.Formulasi rencana 7.Teknik pengambilan keputusan 8. Evaluasi 9. Target jangka

pendek 10. pelaksanaan BIDANG ILMU • Regional planning • Politik lokal • Administrasi Pemerintahan • Community Planning • Community Development

• Public Policy

• Geobiofisik

• Sosiologi

• Ekonomi

• Regional Science

• Teori lokasi

P er en ca n a a n P en g em b a n g a n W il a y a h 19 Perencanaan

1. Teori-teori dasar 2.Teknik-teknik analisis 3.Model-model sistem Teori Terapan • Publik Policy

Kebijakan dan Proses Pelaksanaan • Management • Art

Aspek Pemahaman

mencakup berbagai ilmu pengetahuan dan teori untuk memahami fenomena fisik alamiah (BIO-GEO-FISIK) hingga sosial ekonomi wilayah, dengan bidang ilmu terapannya adalah Ilmu Wilayah (Regional Science)

Ilmu Geografi:

Ilmu yang menjelaskan tentang keragaman berbagai tempat (diversification of places) yang kemudian disebut sebagai wilayah-wilayah (regions)

Ilmu Ekonomi:

(11)

21

Ilmu Wilayah (Regional Science):

Ilmu yang mempelajari aspek2 dan kaidah2 kewilayahan, dan mencari cara-cara yang efektif dalam mempertimbangkan aspek2 dan kaidah2 tersebut ke dalam proses perencanaan pengembangan kualitas hidup dan kehidupan manusia.

Ilmu wilayah merupakan ilmu interdisiplin yang menyangkut interaksi antara komponen2 wilayah, yaitu: (1) geobiofisik, (2) ekonomi, (3) kelembagaan, dan (4) politik, di dalam suatu ruang (space).

Ilmu Wilayah (Regional Science):

Ilmu wilayah memfokuskan kajian pada mengapa sesuatu menjadi demikian adanya? (Why are things as they are?)

Ilmu Wilayah mencoba menjelaskan hal-hal yang selama ini kurang dijelaskan secara memuaskan oleh cabang2 ilmu lain.

Digunakan sebagai kerangka analisis dalam mempelajari lokasi-alokasi tatanan keruangan.

Awalnya, bersumber dari 2 mashab: (1) regional economics,

(12)

23

Kajian Perencanaan dan Pengembangan Wilayah

memiliki sifat:

1. Berorientasi kewilayahan: mencakup aspek

sumberdaya secara keseluruhan, serta interaksi dan interrelasi antar wilayah

2. Futuristik: mencakup analisis yang bersifat prediction

dan forecasting

3. Berorientasi publik: mencakup pertimbangan kepentingan publik.

Secara umum, dua unsur penting dalam perencanaan:

 Hal yang ingin dicapai  Cara untuk mencapainya

Dalam praktek hal tersebut dinyatakan dalam visi,

misi, tujuan, sasaran, strategi, kebijakan, program, projek, dlsb

Perencanaan memiliki dimensi ruang dan waktu:

• Memerlukan penjelasan fenomena masa lalu dan masa datang

(13)

25

Perencanaan harus ditujukan untuk kepentingan pembangunan manusia secara berkelanjutan

Perencanaan harus dimaknai sebagai kerja sosial budaya yang selaras dengan kelestarian lingkungannya, sehingga harus mempertimbangkan:

• Modal sosial (social capital)

• Sumberdaya bersama (common resources) yang

harus dikelola secara berkelanjutan

Berbagai istilah terkait wilayah

• Wilayah

• Daerah

• Kawasan

• Ruang

• Region

(14)

27

Berbagai istilah terkait wilayah

• Suatu area yang memiliki arti=meaningful (Isard, 1975)

• Unit geografis dengan batas-batas tertentudimana komponen-komponen di dalamnya memiliki ketrkaitan dan hubungan fungsional satu dengan lainnya (Rustiadi dkk, 2011)

• Bentuk istilah teknis klasifikasi spasial dan merekomendasikan dua tipe wilayah:

• Wilayah Formal

• Wilayah Fungsional/Nodal

Berbagai istilah terkait wilayah

• Area geografis, territorial atau tempat, yang dapat berwujud sebagai suatu negara, negara bagian, provisnsi, distrik – pada umumnya tidak sekedar merujuk suatu tempat atau area, melainkan

(15)

29

Keragaman definisi wilayah terjadi karena perbedaan dalam permaslahan maupun tujuan pengembangan wilayah yang dihadapi.

Wilayah dapat dibagi menjadi 3 kategori:

1. Wilayah homogen (uniform/homogenous region)

2. Wilayah Sistem/Fungsional

3. Wilayah perencanaan (planning Region)

WILAYAH

Homogen

Sistem/ Fungsional

Perencanaan/ Pengelolaan

Sistem Kompleks Sistem Sederhana

Nodal

Desa - Kota

Budidaya -Lindung

Sistem Ekonomi: produksi, industri

Sistem Ekologis: DAS, pesisir

Sistem Sos-pol-bud: wilayah etnik

Wilayah Prencanaan Khusus: Jabodetabek

(16)

31

Perwilayahan sebagai Alat Pendeskripsian

dan Perencanaan

• Pengembangan konsep wilayah akan menghasilkan perwilayahan

• Permukaan bumi akan terbagi-bagi atas berbagai wilayah sesuai dengan konsep wilayahnya.

• Perbedaan konsep wilayah yang diterapkan menghasilkan unit-unit atau batas-batas wilayah yang dihasilkan.

Perwilayahan sebagai metode klasifikasi:

• sebagai alat penyederhanaan fenomena dunia nyata

• Sebagai alat pendeskripsian

• Memudahkan penjelsan keragaman dan berbagai karakeristik fenomena yang ada

(17)

33

Perbedaan klasifikasi spasial dengan

klasifikasi pada umumnya:

• aspek spatial contiguity

• aspek spatial compactness

Spatial interaction dan spatial linkages merupakan bahasan penting dalam ilmu wilayah

Wilayah yang saling berkesinambungan secara spatial akan mempermudah pengelolaan, sebaliknya wilayah yang terfragmentasi akan menciptakan berbagai bentuk inefisiensi.

Bentuk yang kompak biasanya akan menunjukkan wilayah yang efisien.

Keragaman definisi wilayah terjadi karena perbedaan dalam permaslahan maupun tujuan pengembangan wilayah yang dihadapi.

1. Wilayah homogen (uniform/homogenous region)

• Dibatasi berdasarkan kenyataan bahwa faktor-faktor dominan pada wilayah tersebut bersifat homogen

• Faktor-faktor yang tidak dominan bisa saja heterogen

(18)

35

2. Wilayah Fungsional

• Menekankan perbedaan komponen wilayah yang terpisah berdasarkan fungsinya

• Pengertian wilayah sebagai suatu sistem: (1) sistem sederhana, (2) sistem kompleks

Wilayah yang diidentifikasikan berdasarkan fungsi yang menonjol di wilayah tsb.

No Ruang /

Wilayah Tujuan dan Manfaat Penggunaan Contoh

1 Wilayah

Homogen 1. Penyederhanaan dan pendeskripsian ruang/wilayah 2. Perwilayahan pengelolaan

1. Pola penggunaan lahan

2. Perwilayahan komoditas 2 Wilayah

Nodal 1.2. Identifikasi daerah Deskripsi hubungan nodalitas pelayanan/pengaruh 3. Penyusunan hirarki

pelayanan/fasilitas

1. Keterkaitan CBD dan daerah pelayanannya 2. Growth Pole area 3. Central Place and

Periphery 4. Sistem Ordo

kota/pusat

(19)

37

No

Ruang /

Wilayah Tujuan dan Manfaat Penggunaan Contoh 3 Wilayah

Sistem Ekologi

1. Pengelolaan sumberdaya wilayah berkelanjutan 2. Identifikasi carrying capacity

kawasan

3. Siklus alam aliran sumber daya, energi biomassa, limbah, dll

1. Pengelolaan DAS 2. Cagar alam 3. Mangrove

5 Wilayah

Sistem Sosial 1. Perwilayahan menurut sistem budaya, etnik, dsb 1.2. Perlindungan/cagar Kawasan adat budaya

6 Wilayah

Politik 1. Menjaga keutuhan/integrasi wilayah teritorial 1.2. Provinsi Negara 3. Kabupaten 7 Wilayah

Administratif 1. Optimasi fungsi-fungsi administrasi dan pelayanan publik pemerintahan

(20)

39

Wilayah Nodal

 Wilayah dipandang secara dikotomis (dua hal yang berbeda)

 Wilayah dianalogikan sebagai sel hidup yang memiliki plasma dan inti:

 Inti: pusat-pusat pelayanan

 Plasma: daerah belakang (periphery/hinterland)

 Berfokus pada pengaruh pusat serta hubungan ketergantungan pusat dengan elemen-elemen di sekelilingnya.

Wilayah Nodal

HINTERLAND

INTI Industri Pengolahan Bahan mentah

Sejumlah Uang

Barang Industri

Sejumlah Uang

Tenaga Kerja

(21)

41 41 Wilayah Nodal

 Pusat wilayah berfungsi:  Permukiman

 Pelayanan daerah hinterland

 Pasar bagi komoditas  Lokasi pusat industri

manufaktur

 Wilayah belakang (hinterland) berfungsi:

 Pemasok/produsen bahan baku

 Pemasok tenaga kerja  Pemasaran barang dan jasa  Penjaga keseimbangan

ekologis

2

3

3

3

2

3

3

3

2

3

3

3

2

3

3

3

1

(22)

43

Kritik Konsep Penggunaan analisis

skalogram Wilayah Nodal

 Batas wilayah nodal tidak selalu berimpit dengan wilayah adminstratif

 Batas wilayah nodal mudah/cepat berubah

Sistem Kompleks

 Memiliki subsistem penyusun::  Sistem ekologi –ekosistem  Sistem ekonomi

 Sistem sosial

Wilayah Pesisir sebagai Sistem Kompleks

 Wilayah pertemuan darat, laut, udara: hasil keseimbangan dinamis proses unsur-unsur tsb

 Zona penyangga, habitat berbagai jenis biota baik biota laut maupun darat

(23)

45 45

Wilayah Perencanaan/Pengelolaan

Khusus

 Wilayah yang dibatasi berdasar kenyataan sifat-sifat tertentu pada wilayah baik sifat-sifat alamiah maupun non alamaiah yang sedemikian rupa sehingga perlu direncanakan dalam satu kesatuan wilayah perencanaan/pengelolaan.

 Tidak selalu berwujud wilayah administratif,

46 46 46

Contoh Wilayah yang perlu direncanakan dalam satu kesatuan wilayah perencanaan/pengelolaan

 DAS:

 Terdapat keterkaitan yang tinggi antara daerah hilir dan daerah hulu. Daerah hulu dan hilir memiliki hubungan fungsional Kondisi daerah hilir sangat dipengaruhi oleh daerah hulu: banjir, penurunan kualitas air, pendangkalan sungai dan waduk.

 Perwilayahan Komoditas:

 Sistem perwilayahan komoditas

diharapkan dapat meningkatkan efisiensi sistem produksi dan distribusi komoditas.  Efektifitas dan efisiensi pengelolaan

(24)

47 47 47

Perwilayahan Komoditas biasanya diterapkan berbasis unit-unit wilayah homogen, karena produksi komoditas secara alamiah tergantung pada kesesuaian dan

kemampuan lahan.

Namun untuk mencapai efektifitas dan efisiensi, maka pemilihan komoditas juga harus mempertimbangkan sifat non-alamiah: jumlah penduduk, ketrampilan/skill penduduk, kelembagaan, pasar dll.

Alasan:

 Budidaya bermacam komoditas dalam satuan

wilayah kecil tidak efisien.

 Upaya penurunan biaya input dan output

 Memudahkan manajemen.

Wilayah Administratif Politis

 Wilayah perencanaan/pengelolaan yang memiliki landasan yuridis-politis yang paling kuat.

 Wilayah berada dalam satu kesatuan politis yang umumnya dipimpin oleh sustu sistem birokrasi atau sistem kelembagaan dengan otonomi tertentu  Wilayah ini berada dalam batas-batas pengelolaan

(25)

Teori Lokasi Spasial

49

Teori von Thunen

Pertanyaan yang ingin dijawab:

• Pola tanam dan penggunaan lahan seperti apa

yang akan terjadi pada kondisi ini?

• Bagaimana sistem pertanian pada wialayah

yang dipengaruhioleh jarak dari kota?

Asumsi:

• Pusat kota sebagai kota pemasaran, pusat

permukiman, pusat industri

• Biaya transportasi berbanding lurus dengan

jarak

• Petani memilih jenis tanaman yang

(26)

Teori von Thunen (lanjutan)

51

Zona konsentris vo Thunen

1. Zona 1: paling mendekati kota/pasar

2. Zona 2: hutan dengan hasil kayu

3. Zona 3: hasil biji2an seperti gandum, relatif

tahan lama dan biaya transportasi murah 4. Zona 4: lahan garapan dan rerumputan: hasil

perahan: susu, mentega, keju.

5. Zona 5: pertanian yang berubah-ubah, dua

sampai tiga tanaman.

6. Zona 6: rerumputan dan peternakan.

Teori von Thunen (lanjutan)

Kesimpulan teori von Thunen

Keuntungan cenderung menurun jika semakin jauh lokasi produksi dengan pasar.

Jumlah pilihan-pilihan yang menguntungan semakin menurun dengan bertambahnya jarak ke kota/pusat pasar.

Von Thunen:

hold land quality constant, and only transport costs vary, rent is the price of accessibility to

(27)

53

Concentric Zones

(Burgess)

1. central business district 2. zone of transition or inner ring 3. zone of working men’s homes 4. residential zone

5. outer commuter zone

4

2 3

1 5

 hanya mengindikasikan struktur penggunaan tanah secara garis besar  kurang

merepresentasikan keadaan sebenarnya, kurang detail

concentric zones

1. central business district 2. zone of transition or inner ring 3. zone of working men’s homes 4. residential zone

5. outer commuter zone

4

2

3

1

5  hanya mengindikasikan struktur

penggunaan tanah secara garis besar  kurang merepresentasikan keadaan

sebenarnya, kurang detail  kurang memperhatikan aspek

(28)

55

Livestock farming Three-field system Crop framing, fallow and pasture Crop farming without fallow

Firewood and lumber production

Market gardening and milk production Navigable river Central city

Isolated State

Modified Conditions

radial or

axial development theory

5 4 3 2

1

A B

(29)

57

radial or

axial development theory

5 4 3 1 A B (a) (b) 2

 modifikasi dari concentric zone theory dengan mempertimbangkan faktor topografi yang

mempengaruhi pola jaringan transportasi

 pertumbuhan concentric berdasarkan proximity, sedangkan axial berdasarkan accesibility

 jarak yang berbeda tidak selalu membedakan penggunaan lahan

wedge or radial sector theory

3

3 3 3 3 4 4 5 2 2

 elaborasi teori concentric zone dengan memungkinkan pengembangan pola yang tidak teratur

 berkonsentrasi pada pemukiman di perkotaan

1. central business area

2. wholesaling and light industry

3. low income housing

4. middle income housing

5. high income housing

(30)

59

multiple nuclei

8

9

7

6

1

2

3

3

4

3

5

10

10

1. Central business area 2. wholesaling and light industry 3. low income housing

4. middle income housing 5. upper income housing 6. heavy industry 7. outlying business area 8. residential suburb 9. industrial suburb 10. commuter zone

Pola Penggunaan Tanah Perkotaan (7)

multiple nuclei

8 9 7 6 1 2 3 3 4 3 5

10

10

 kota besar mempunyai struktur yang “cellular,

yang merupakan hasil pengembangan

sejumlah “nuclei” yang bertindak sebagai titik

fokus sehingga bersifat aggloromerative

 nuclei-nuclei tersebut dapat berbeda asal-usulnya

(31)

61

sector zone theory

mengkombinasikan concentric zone dan sector theories

5

1

2 3

4 5

5

A

B C D B C

A. middle class B. lower middle class C.working class

D.lower working class and industry

1. central business 2. zone of transition 3. houses

4. housing on the fringe 5. commuting villages concentric zones sectors

Pola Penggunaan Tanah Perkotaan (9)

Central Place Theory

W Christaller

(32)

63

Central Place Theory

Central Place” merupakan hunian

(settlement) yang menyediakan barang

dan jasa untuk populasi di sekitarnya..

“Central Place” dapat kecil (desa) atau

besar (kota)

Central Place Theory

Pelayanan dasar sederhana (toko bahan

pangan) disebut orde rendah (low

order), sedangkan pelayanan khusus

(universitas) disebut orde tinggi (high

order)

Adanya pelayanan orde tinggi

(33)

65

“Growth does not appear everywhere at the same time,

it becomes manifest at points or poles of growth, with variable intensity; it spreads through different channels, with various terminal effects on the whole of the

economy.”

Francois Perroux 1903-1987

Growth Pole Theory

(34)

Growth Pole Theory

Francois Perroux (1903-1987)

• Aplikasi di Eropa Barat: Inggris, Perancis, Italy • Populer di negara berkembang pada th 1960an,

terutama di Amerika Latin

• Namun pada th 1970an menjadi diragukan setelah gagal mencapai hasil yang diinginkan

“A point of economic growth. Growth poles are usually

urban locations, benefiting from agglomeration economies, and should interact with surrounding areas, spreading

prosperity from the core to the periphery”.

Most theories of urban development have growth pole theory at their core

“Build it and they will come….

67

• Terkonsentrasi pada titik (pole)

• Pertumbuhan menyebar dari titik pusat

(35)

69

Dasar GPT

Kombinasi teori pertumbuhan dan teori

spasial

Memperluas konsep “location rent”

Hubungan inter-regional:

Region mana yang tumbuh?

Bagaimana region tsb tumbuh?

Hubungan Inter-sektoral

Konsentrasi industri

Keterkaitan (linkages)

Efek aglomerasi

Polarisasi

Kompleksitas pusat pertumbuhan

meningkat seiring dengan waktu.

Dasar GPT

(36)

71

Perencanaan Wilayah dalam Konteks

Penataan Ruang

• Meskipun dalam kajian akademis Perencanaan Wilayah

dapat menjadi satu kajian tersendiri, tetapi dalam prakteknya Perencanaan Wilayah tidak terpisah dari Penataan Ruang.

• Di Indonesia, dari aspek legal Perencanaan Wilayah diatur

dalam Undang-undang No 26 Th 2007 tentang Penataan Ruang

Fakta

 Pembangunan semakin berskala besar dan kompleks;

 Kegiatan pembangunan bersifat open system yang mempunyai keterkaitan yang luas

 Pembangunan seringkali bersifat permanen, seringkali irreversible dan mempunyai dampak jangka panjang;

(37)

73

Fakta

 Jumlah penduduk bertambah, kebutuhan meningkat secara kuantitatif dan kualitatif: percepatan urbanisasi, industrialisasi, turisme, dan kebutuhan akan

lingkungan yang sehat;

 Ruang mempunyai keterbatasan tertentu; Keterbatasan lahan, khususnya di Jawa – konflik dengan area

produktif pertanian;

 Tata ruang mempunyai dampak tidak saja fisik, melainkan juga sosial, ekonomi, dan budaya

Penataan Ruang

Penataan ruang adalah suatu sistem proses perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang, dan pengendalian pemanfaatan ruang.

Ditujukan untuk:

1. Efisiensi sumber daya

2. Keadilan pemanfaatan

(38)

75

Tata Ruang?

• Tata ruang adalah wujud struktur ruang dan pola ruang.

• Struktur ruang adalah susunan pusat-pusat permukiman dan sistem jaringan prasarana dan sarana yang berfungsi sebagai pendukung kegiatan sosial ekonomi masyarakat yang secara hierarkis memiliki hubungan fungsional.

• Pola ruang adalah distribusi peruntukan ruang dalam suatu wilayah yang meliputi peruntukan ruang untuk fungsi lindung dan peruntukan ruang untuk fungsi budi daya

 Ruang adalah wadah yang meliputi ruang darat, ruang laut, dan ruang udara, termasuk ruang di dalam bumi sebagai satu kesatuan wilayah, tempat manusia dan makhluk lain hidup, melakukan kegiatan, dan memelihara kelangsungan hidupnya.

 Wilayah adalah ruang yang merupakan kesatuan geografis beserta segenap unsur terkait yang batas dan sistemnya ditentukan berdasarkan aspek

(39)

77 77

Konsepsi-konsepsi

tentang Tata Ruang

1. Ecological approach:

 carrying capacity, - ecological footprint

 land-capability evaluation

2. Function/economical:

 central place theory – mekanisme pasar

3. Socio-political approach

 “penguasaan ruang” 4. Behavioral approach

 interaksi manusia dan ruang: “setting”

 pemahaman perilaku: norma, kultur, dsb

 Tata ruang memiliki banyak dimensi dan aspek

 Persoalan tata ruang merupakan refleksi persoalan sosial, ekonomi, politik

Manfaat Tata Ruang

1. Menjamin kepentingan dan pelayanan publik 2. Efisiensi sumber daya

3. Menjamin kepentingan individu 4. Konservasi lingkungan dan budaya 5. Mengurangi konflik ruang

6. Mengurangi ketimpangan spasial (spatial equity) 7. Koordinasi pembangunan antar sektor

(40)

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 26 TAHUN 2007

TENTANG

PENATAAN RUANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK

INDONESIA

NOMOR 15 TAHUN 2010

TENTANG

PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG

Ruang adalah wadah yang meliputi ruang darat, ruang laut, dan ruang udara, termasuk ruang di dalam bumi sebagai satu kesatuan wilayah, tempat manusia dan makhluk lain hidup, melakukan kegiatan, dan memelihara

kelangsungan hidupnya.

(Pasal1.1) UU no 26 th 2007 ttg PENATAAN RUANG

Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan

semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan perikehidupan, dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain.

(41)

81

13. Perencanaan tata ruang adalah suatu proses

untuk menentukan struktur ruang dan pola

ruang yangmeliputi penyusunan dan

penetapan rencana tata ruang.

16. Rencana tata ruang adalah hasil perencanaan

tata ruang.

17. Wilayah adalah ruang yang merupakan

kesatuan geografis beserta segenap unsur

terkait yang batas dan sistemnya ditentukan

berdasarkan aspek administratif dan/atau

aspek fungsional

Pasal 1

2. Tata ruang adalah wujud struktur ruang dan pola ruang.

3. Struktur ruang adalah susunan pusat-pusat permukiman dan sistem jaringan prasarana dan sarana yang berfungsi sebagai pendukung kegiatan sosial ekonomi masyarakat yang secara hierarkis memiliki hubungan fungsional.

4. Pola ruang adalah distribusi peruntukan ruang dalam suatu wilayah yang meliputi peruntukan ruang untuk fungsi lindung dan peruntukan ruang untuk fungsi budi daya.

(42)

83

Pasal 1

5. Penataan ruang adalah suatu sistem proses

perencanaan tata ruang,

pemanfaatan ruang, dan pengendalian pemanfaatan ruang.

6. Penyelenggaraan penataan ruang adalah kegiatan yang meliputi pengaturan, pembinaan, pelaksanaan, dan pengawasan penataan ruang.

UU Penataan Ruang

Pasal 3

Penyelenggaraan penataan ruang bertujuan untuk

mewujudkan ruang wilayah nasional yang aman,

nyaman, produktif, dan berkelanjutan berlandaskan

Wawasan Nusantara dan Ketahanan Nasional

dengan:

a. terwujudnya keharmonisan antara lingkungan alam dan lingkungan buatan;

b. terwujudnya keterpaduan dalam penggunaan sumber daya alam dan sumber daya buatan dengan

memperhatikan sumber daya manusia; dan

(43)

85 Pasal 5

(3) Penataan ruang berdasarkan wilayah administratif terdiri atas penataan ruang wilayah nasional, penataan ruang wilayah provinsi, dan penataan ruang wilayah

kabupaten/kota

(4) Penataan ruang berdasarkan kegiatan kawasan terdiri atas penataan ruang kawasan perkotaan dan penataan ruang kawasan perdesaan.

(5) Penataan ruang berdasarkan nilai strategis kawasan terdiri atas penataan ruang kawasan strategis nasional, penataan ruang kawasan strategis provinsi, dan penataan ruang kawasan strategis kabupaten/kota.

KLASIFIKASI PENATAAN RUANG

UU NOMOR 26 TAHUN 2007

BAB VI

PELAKSANAAN PENATAAN RUANG

Bagian Kesatu

Perencanaan Tata Ruang

(44)

87

PP 15 th 2010

BAB IV

PELAKSANAAN PERENCANAAN TATA

RUANG

Bagian Kesatu

Umum

Pasal 18

Pasal 18

Pelaksanaan perencanaan tata ruang diselenggarakan

untuk:

a. menyusun rencana tata ruang sesuai prosedur;

b. menentukan rencana struktur ruang dan pola

ruang yang berkualitas; dan

(45)

89

Beberapa Kendala Penataan Ruang

1. Kesadaran pentingnya penataan ruang

masih rendah

2. Penataan ruang merupakan proses yang

makan waktu, biaya, dan tenaga

3. Proses penataan ruang belum

transparan dan partisipatif

4. Law enforcement yang rendah

Kaitan Tata Ruang & Lingkungan

1.

Tata ruang sebagai

sumber dampak

;

2.

Tata ruang sebagai yang

terkena dampak;

3.

Tata ruang untuk

mencegah terjadinya

dampak

negatif

4.

Tata ruang untuk

menanggulangi

terjadinya dampak

negatif.

(46)

Referensi

Dokumen terkait

Kebijakan akuntansi yang dipergunakan dalam penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Kota Surabaya Tahun 2011 berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang

Gigi depan rahang atas goyang dan gusi bengkak. Riwayat Penyakit

Penelitian ini dibatasi pada pembahasan mengenai penghitungan nilai kapasitansi terhadap setiap nilai permitivitas yang diberikan pada sistem ECVT dengan menggunakan algoritma

Pengetahuan adalah merupakan hasil mengingat suatu hal, termasuk mengingat kembali kejadian yang pernah dialami baik secara sengaja maupun tidak sengaja dan ini terjadi setelah

Berdasarkan rumusan masalah, tujuan dari dilakukanya penelitain ini adalah mengimplementasikan metode Shallow Parsing pada kalimat tanya dan teks dari teknologi

Diperoleh komponen kimia minyak atsiri yang berbeda baik jenis maupun jumah dari rimpang tanaman jahe yang diintroduksi dengan FMA disbanding tanaman tanpa

Penggunaan teknologi informasi dan komunikasi untuk perguruan tinggi selain banyak berkaitan dengan hal teknis dan dari aspek-aspek pengelolannya, semuanya juga akan dapat berjalan

Dari data kadar hormon FSH menunjukkan bahwa hasil analisis statistik ternyata tidak terdapat perbedaan yang signifikan pengaruh pemberian ekstrak cabe jawa (p>0,05) terhadap