• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka pertanggungjawaban pelaksanaan APBD, maka Kepala Daerah harus

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka pertanggungjawaban pelaksanaan APBD, maka Kepala Daerah harus"

Copied!
203
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

Pemerintah Kota Surabaya dalam melaksanakan pembangunan selalu diawali dengan proses perencanaan pembangunan seperti yang diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 8 tahun 2005 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Perubahan Atas Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2005 nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4548) dan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah serta Undang-Undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, yang dilaksanakan berdasarkan peran serta masyarakat dan program-program yang telah ditetapkan dalam Target APBD tahun 2016.

Berkaitan dengan pengelolaan keuangan daerah, Pemerintah Kota Surabaya dalam penyusunan dan pelaksanaan anggaran, program maupun kegiatan telah mengacu Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah kedua kali dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011. Pedoman tersebut mengisyaratkan bahwa dalam pengelolaan keuangan daerah agar berasaskan prestasi kerja. Hal tersebut merupakan bentuk pertanggungjawaban dari suatu kegiatan untuk sebuah produk/hasil yang mengutamakan output.

Dalam rangka pertanggungjawaban pelaksanaan APBD

, maka Kepala Daerah harus

menyampaikan Laporan Keuangan yang terdiri dari Laporan Realisasi Anggaran (LRA), Laporan Operasional, Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih, Laporan Perubahan Ekuitas, Neraca, Laporan Arus Kas (LAK) dan Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK).

A.1 Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan

a. Maksud disusunnya Laporan Keuangan adalah sebagai bentuk pertanggungjawaban Walikota Surabaya atas pengelolaan keuangan beserta kinerja atas penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Surabaya.

b. Tujuan laporan keuangan disusun untuk menyediakan informasi yang andal dan relevan mengenai posisi keuangan serta seluruh transaksi yang dilakukan Pemerintah Kota Surabaya selama satu periode pelaporan. Laporan keuangan pemerintah daerah juga digunakan untuk membandingkan realisasi pendapatan, belanja, transfer, dan pembiayaan dengan anggaran yang telah ditetapkan, menilai kondisi keuangan, mengevaluasi efektivitas dan efisiensinya, dan membantu menentukan ketaatannya terhadap peraturan perundang-undangan.

(2)

______________________________________________________________________________________ A.2 Landasan Hukum Penyusunan Laporan Keuangan

Secara rinci landasan hukum penyusunan Laporan Keuangan Tahun 2016 meliputi:

1. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

2. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah Kota Besar dalam Lingkungan Propinsi Jawa Timur/Jawa Tengah/Jawa Barat dan Daerah Istimewa Yogyakarta sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1965 (Lembaran Negara Tahun 1965 Nomor 19 Tambahan Lembaran Negara Nomor 2730);

3. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 75 Tambahan Lembaran Negara Nomor 3851);

4. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Tahun 2003 Nomor 47 Tambahan Lembaran Negara Nomor 4286);

5. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 5 Tambahan Lembaran Negara Nomor 4355).

6. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 53 Tambahan Lembaran Negara Nomor 4389);

7. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 66 Tambahan Lembaran Negara Nomor 4400);

8. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 125 Tambahan Lembaran Negara Nomor 4437) sebagaimana telah diubah kedua kali dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaga Negara Tahun 2008 Nomor 59 Tambahan Lembaran Negara Nomer 4844);

9. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 126 Tambahan Lembaran Negara Nomor 4438);

10. Undang - Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Tahun 2009 Nomor 130 Tambahan Lembaran Negara Nomor 5043);

11. Peraturan Pemerintah Nomor 109 Tahun 2000 tentang Kedudukan Keuangan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 210 Tambahan Lembaran Negara Nomor 4028);

12. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 48 Tambahan Lembaran Negara Nomor 4502);

13. Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2005 tentang Pinjaman Daerah (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 136 Tambahan Lembaran Negara Nomor 4574);

(3)

14. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 137 Tambahan Lembaran Negara Nomor 4575);

15. Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2005 tentang Sistem Informasi Keuangan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 138 Tambahan Lembaran Negara Nomor 4576);

16. Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2005 tentang Hibah Kepada Daerah (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 139 Tambahan Lembaran Negara Nomor 4577);

17. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 140 Tambahan Lembaran Negara Nomor 4578);

18. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 150 Tambahan Lembaran Negara Nomor 4585);

19. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 165 Tambahan Lembaran Negara Nomor 4593);

20. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Tahun 2006 Nomor 25 Tambahan Lembaran Negara Nomor 4614);

21. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (Tambahan Lembaran Negara Nomor 5165);

22. Peraturan Pemerintah Nomor 91 Tahun 2010 tentang Jenis Pajak Daerah Yang Dipungut Berdasarkan Penetapan Kepala daerah atau Dibayar Sendiri Oleh Wajib Pajak (Lembaran Negara Tahun 2010 Nomor 153 Tambahan Lembaran Negara Nomor 5179);

23. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah kedua kali dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011;

24. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 53 Tahun 2007 tentang Pengawasan Peraturan Daerah dan Peraturan Kepala Daerah;

25. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 65 Tahun 2007 tentang Pedoman Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah dan Rancangan Peraturan Kepala Daerah tentang Penjabaran Pertanggungjawaban Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah;

26. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 52 Tahun 2015 tentang Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2016 dan perubahannya;

27. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 2013 tentang Penerapan Standar Akuntansi Pemerintah Berbasis Akrual pada Pemerintah Daerah;

(4)

______________________________________________________________________________________

28. Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 11 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan Yang Menjadi Kewenangan Daerah (Lembaran Daerah Kota Surabaya Tahun 2008 Nomor 11 Tambahan Lembaran Daerah Kota Surabaya Nomor 11);

29. Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 12 Tahun 2008 tentang Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Kota Surabaya Tahun 2008 Nomor 12 Tambahan Lembaran Daerah Kota Surabaya Nomor 12) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 4 Tahun 2009 (Lembaran Daerah Kota Surabaya Tahun 2009 Nomor 4 Tambahan Lembaran Daerah Kota Surabaya Nomor 4);

30. Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 5 Tahun 2015 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2016;

31. Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 11 Tahun 2016 tentang Perubahan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2016.

32. Peraturan Walikota Surabaya Nomor 10 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Walikota Surabaya Nomor 32 Tahun 2014 Tentang Kebijakan Akuntansi Pemerintah Kota Surabaya;

33. Peraturan Walikota Surabaya Nomor 75 Tahun 2015 Tentang Perubahan Atas Peraturan Walikota Nomor 33 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntansi Pemerintah Kota Surabaya;

34. Peraturan Walikota Surabaya Nomor 69 Tahun 2015 tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2016;

35. Peraturan Walikota Surabaya Nomor 3 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Peraturan Walikota Surabaya Nomor 71 Tahun 2014 tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2016;

36. Peraturan Walikota Surabaya Nomor 11 Tahun 2016 tentang Perubahan kedua atas Peraturan Walikota Surabaya Nomor 71 tahun 2014 tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Kota Surabaya Tahun Anggaran 2016;

37. Peraturan Walikota Surabaya Nomor 16 Tahun 2016, tentang Perubahan ketiga atas Peraturan Walikota Surabaya Nomor 71 Tahun 2014 tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Kota Surabaya Tahun Anggaran 2016;

38. Peraturan Walikota Surabaya Nomor 23 Tahun 2016, tentang Perubahan ke empat atas Peraturan Walikota Surabaya Nomor 71 Tahun 2014 tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Kota Surabaya Tahun Anggaran 2016;

39. Peraturan Walikota Surabaya Nomor 29 Tahun 2016, tentang Perubahan ke lima atas Peraturan Walikota Surabaya Nomor 71 Tahun 2014 tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Kota Surabaya Tahun Anggaran 2016;

40. Peraturan Walikota Surabaya Nomor 41 Tahun 2016 tentang Penjabaran Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2016;

(5)

A.3 Sistematika Penulisan Catatan Atas Laporan Keuangan

Catatan atas Laporan Keuangan Pemerintah Kota Surabaya Tahun 2016 disusun dengan sistematika sebagai berikut :

Bab I Pendahuluan

Memuat informasi tentang: Maksud dan tujuan penyusunan laporan keuangan, Landasan hukum penyusunan laporan keuangan dan Sistematika penulisan catatan atas laporan keuangan.

Bab II Ekonomi makro, kebijakan keuangan dan pencapaian target kinerja APBD Memuat informasi tentang: Ekonomi makro, Kebijakan keuangan dan Pencapaian target kinerja APBD.

Bab III Ikhtisar pencapaian kinerja keuangan

Memuat informasi tentang: Ikhtisar realisasi pencapaian target kinerja keuangan serta hambatan dan kendala yang ada dalam pencapaian target yang telah ditetapkan.

Bab IV Kebijakan akuntansi

Memuat informasi tentang: Entitas pelaporan keuangan daerah, Basis akuntansi yang mendasari penyusunan laporan keuangan, Basis pengukuran yang mendasari penyusunan laporan keuangan, Penerapan kebijakan akuntansi berkaitan dengan ketentuan yang ada dalam Standar Akuntansi Pemerintahan.

Bab V Penjelasan pos-pos laporan keuangan

Memuat informasi tentang: Rincian dan penjelasan masing-masing pos-pos pelaporan keuangan, Pengungkapan atas pos-pos aset dan kewajiban yang timbul sehubungan dengan penerapan basis akrual atas pendapatan dan belanja serta rekonsiliasinya dengan penerapan basis kas, untuk entitas pelaporan yang menggunakan basis akrual.

Bab VI Penjelasan atas informasi-informasi non keuangan

Memuat informasi tentang hal-hal yang belum diinformasikan dalam bagian manapun dari Laporan Keuangan.

Bab VII Penutup

(6)

______________________________________________________________________________________

BAB II

EKONOMI MAKRO, KEBIJAKAN KEUANGAN DAN PENCAPAIAN TARGET

KINERJA APBD

2.1 Kondisi Ekonomi a. Potensi Unggulan

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) pada dasarnya merupakancerminan produktivitas (nilai tambah) yang dihasilkan dari aktivitas ekonomi yang berlangsung selama satu tahun di suatu daerah tertentu. Besaran PDRB tersebut dapat digunakan sebagaisalah satu tolak ukur ekonomi suatu wilayah. Selain itu, besaran PDRB juga dapat digunakan untuk mengetahui pertumbuhan ekonomi dan struktur ekonomi. Penyajian PDRB terdiri dari 2 (dua) perhitungan yaituPDRBatas dasar harga berlaku (PDRB ADHB) maupun atas dasar harga konstan (PDRB ADHK).

Nilai PDRB Kota Surabaya atas dasar harga berlaku pada tahun 2016 sebesar Rp452.345.242,07 juta yang meningkat dibanding tahun2015 sebesar Rp406.196.760,34 juta. Kinerja sektor ekonomi pembentuk PDRB tersebut pada tahun 2016 mengalami peningkatan yang bervariasi namun masih lebih tinggi dibanding dengan tahun sebelumnya. Kinerja sektor tertinggi yang berkontribusi terhadap PDRB ADHB Kota Surabaya adalah kategori lapangan usaha Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor sebesar Rp124.801.368,44 juta. Kategori utama Kota Surabaya ini memberikan kontribusi terhadap perekonomian Kota Surabaya sebesar 27,59 persen. Kategori tertinggi selanjutnya adalah Industri Pengolahan sebesar Rp85.527.271,00 juta dan Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum sebesar Rp70.922.863,27 juta.

(7)

Tabel 2.1

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kota Surabaya Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2015-2016 (Juta Rupiah)

(Juta (Rp) (% ) (Juta (Rp) (% )

A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 746.720,05 0,18 820.350,49 0,18 B Pertambangan dan Penggalian 26.941,94 0,01 29.713,21 0,01 C Industri Pengolahan 78.093.618,11 19,23 85.527.271,00 18,91 D Pengadaan Listrik dan Gas 2.065.169,29 0,51 2.094.419,86 0,46 E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah,

Limbah dan Daur Ulang 626.533,26 0,15 678.586,67 0,15 F Konstruksi 40.707.433,65 10,02 45.133.943,92 9,98 G Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi

Mobil dan Sepeda Motor 111.640.311,30 27,48 124.801.368,44 27,59 H Transportasi dan Pergudangan 21.369.674,62 5,26 23.634.681,26 5,22

I Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 61.613.863,04 15,17 70.922.863,27 15,68 J Informasi dan Komunikasi 22.165.986,70 5,46 24.457.105,38 5,41 K Jasa Keuangan dan Asuransi 21.640.835,24 5,33 24.105.835,15 5,33 L Real Estate 10.706.034,35 2,64 11.889.141,32 2,63 M,N Jasa Perusahaan 9.852.481,84 2,43 10.926.169,75 2,42

O Administrasi Pemerintahan, Pertahanan

dan Jaminan Sosial Wajib 5.602.248,98 1,38 6.221.289,53 1,38 P Jasa Pendidikan 10.156.316,47 2,50 11.036.182,83 2,44 Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 3.089.796,01 0,76 3.389.778,02 0,75 R,S,T,U Jasa lainnya 6.092.795,54 1,50 6.676.541,93 1,48

406.196.760,34 100,00 452.345.242,07 100,00 Lapangan Usaha

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO

2015 2016*

Sumber data: BPS Kota Surabaya, Februari 2017 Catatan: *) data sementara

Sama halnya dengan PDRB ADHB Kota Surabaya, PDRB ADHK pada tahun 2016 juga mengalami peningkatan. Pada tahun 2015 PDRB ADHK Kota Surabaya sebesar Rp324.221.699,88 juta meningkatmenjadi sebesar Rp343.914.132,30 juta di tahun 2016. Kategori lapangan usaha yang paling besar menghasilkan PDRB ADHK tahun 2016 masih sama dengan tahun-tahun sebelumnya yaitu Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor yaitu sebesar Rp97.586.534,54 juta; Industri Pengolahan sebesar Rp66.657.284,99 juta serta Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum sebesar Rp49.931.297,69 juta.

(8)

______________________________________________________________________________________

Tabel 2.2

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kota Surabaya Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2015-2016* (Juta Rupiah)

(Juta (Rp) (% ) (Juta (Rp) (% )

A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 547.043,18 0,17 570.894,08 0,17 B Pertambangan dan Penggalian 19.418,15 0,01 20.183,42 0,01 C Industri Pengolahan 63.457.368,36 19,57 66.657.284,99 19,38 D Pengadaan Listrik dan Gas 1.518.492,25 0,47 1.508.608,17 0,44 E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah,

Limbah dan Daur Ulang 498.808,25 0,15 528.322,40 0,15 F Konstruksi 32.314.502,25 9,97 33.887.787,14 9,85 G Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi

Mobil dan Sepeda Motor 92.054.398,55 28,39 97.586.534,54 28,38 H Transportasi dan Pergudangan 15.803.144,72 4,87 16.554.190,88 4,81

I Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 45.918.309,15 14,16

49.931.297,69 14,52 J Informasi dan Komunikasi 20.958.313,01 6,46 22.421.127,22 6,52 K Jasa Keuangan dan Asuransi 15.964.079,12 4,92 17.184.785,53 5,00 L Real Estate 8.683.388,84 2,68 9.145.630,78 2,66 M,N Jasa Perusahaan 7.388.567,17 2,28 7.761.412,08 2,26

O Administrasi Pemerintahan, Pertahanan

dan Jaminan Sosial Wajib 4.172.196,30 1,29 4.384.611,62 1,27 P Jasa Pendidikan 7.595.525,11 2,34 8.052.649,03 2,34 Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 2.502.680,04 0,77 2.649.121,77 0,77 R,S,T,U Jasa lainnya 4.836.400,63 1,49 5.077.815,13 1,48

324.221.699,88 100,00 343.914.132,30 100,00 PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO

Lapangan Usaha 2015 2016*

Sumber data: BPS Kota Surabaya, Februari 2017 Catatan: *) data sementara

B. Ekspor Impor Kota Surabaya

Kota Surabaya sebagai salah satu ibu kota Provinsi yang memiliki fungsi strategis dalam perekonomian Indonesia memiliki beragam infrastruktur untuk mendukung aktivitas ekonomi termasuk aktivitas perdagangan, baik perdagangan antar pulau maupun perdagangan antar negara. Beragam infrastruktur tersedia di Kota Surabaya seperti kemudahan aksesibilitas, transportasi, ketersediaan energi dan tersedianya kawasan industri.Disamping itu, keberadaan Pelabuhan Tanjung Perak dan Pelabuhan Teluk Lamongturut menjadikan faktor pendorong Kota Surabaya sebagai kota penghubung (cityhub) aktivitas perdagangan, baik untuk daerah lain maupun daerah sekitar Kota Surabaya.

(9)

Tabel 2.3

Komoditas Ekspor-Impor Non Migas Kota Surabaya Tahun 2016

Nilai Nilai

(US$) (US$)

71. Perhiasan dan Permata 4.161.666.666 84. Mesin/Peralatan Mekanik 1.716.117.342 15. Lemak dan Minyak Nabati 1.282.540.857 72. Besi dan Baja 1.222.447.238 44. kayu dan Barang dari Kayu 1.151.378.213 39. Plastik dan Barang dari Plastik 1.056.304.896

03. Ikan dan Udang 1.079.142.817 10. Gandum-ganduman 950.936.468

48. Kertas dan Karton 872.072.011 23. Sisa Industri Makanan 949.117.573

74. Tembaga 840.747.408 31. Pupuk 698.563.161

29. Bahan Kimia Organik 810.697.348 71. Perhiasan dan Permata 558.543.866 38. Produk-produk Kimia 584.868.984 85. Mesin dan Peralatan Listrik 506.287.884 94. Perabot dan Penerangan Rumah 506.494.414 29. Bahan Kimia Organik 471.301.144

64. Alas Kaki 502.738.201 07. Sayur-sayuran 461.522.297

Jumlah Komoditas 10 Komoditas 11.792.346.919 Jumlah Komoditas 10 Komoditas 8.591.141.869 Jumlah Komoditas Lainnya 6.109.058.750 Jumlah Komoditas Lainnya 6.258.417.668 Nilai Total Ekspor Non Migas 17.901.405.669 Nilai Total Impor Non Migas 14.849.559.537

Ekspor Impor

Sumber data: Bank Indonesia, Februari 2017

Berdasarkan catatan data Bank Indonesia, aktivitas perdagangan di Kota Surabaya yang tercermin dari nilai ekspor impornon migas cukup baik. Seperti nampak pada tabel 2.3 kinerja perdagangan Kota Surabaya selama tahun 2016 menunjukkan kinerja positif, yang berarti nilai ekspor non migas Kota Surabaya lebih tinggi dibanding kinerja impornya. Selama tahun 2016 kinerja ekspor non migas Kota Surabaya sebesar US$17.901.405.669 sementara kinerja impor non migas Kota Surabaya menghasilkan nilai yang lebih kecil yaitu sebesar US$14.849.559.537 sehingga pada tahun 2016 neraca perdagangan Kota Surabaya mengalami surplus sebesar US$3.051.846.132.

Berdasarkan komoditasnya, komposisi komoditi yang dieskpor Kota Surabaya hampir sama dengan tahun tahun sebelumnya, dimana perhiasan dan permata masih menjadi daya tarik yang paling diminati di pasar internasional yang ditunjukkan oleh tingginya permintaan di tahun 2016 yang mencapai US$4.161.666.666. Komoditi terbesar yang mendominasi ekspor Kota Surabaya selanjutnya adalah lemak dan minyak nabati, kayu dan barang dari kayu, ikan dan udang yang mencapai lebih dari 1 juta dollar. Sebaliknya, komoditas yang mayoritas diimpor Kota Surabaya merupakan alat-alat berat beserta produk kimia seperti mesin/peralatan mekanik serta besi dan baja, plastik dan barang dari plastik, dan bahan kimia organik

.

(10)

______________________________________________________________________________________

Gambar 2.1

Kawasan Negara Tujuan Ekspor-Impor Non Migas Kota Surabaya Tahun 2016*

Sumber data: Bank Indonesia, Februari 2017

Berdasarkan kawasannya asal dan tujuan ekspor impor non migas Kota Surabaya, selama tahun 2016 ekspor non migas Kota Surabaya sebagian besar ke negara kawasan Asia yaitu sebesarUS$11.633.138.611,20 atau 64,98 persen terhadap total ekspor Kota Surabaya tahun 2016. Share terbesar ekspor Kota Surabaya di Kawasan Asia mayoritas tujuan ekspor ke negara utamanya yaitu Singapura (US$3.154.145.373), Jepang (US$2.550.177.376), danCina (US$1.880.737.637). Tujuan mayoritas ekspor non migas Kota Surabaya selanjutnya adalah negara-negara di kawasan Eropa dengan nilai ekspor sebesar US$3.565.993.307 dan negara Amerika sebesar US$1.910.826.888.

Pola yang sama juga terjadi pada sisi impor, di mana asal negara yang menjadi pengimpor kebutuhan Kota Surabaya dan wilayah Indonesia Bagian Timur mayoritas dipenuhi oleh negara-negara yang berada di kawasan Asia yaitu sebesar US11.633.138.611 yang utamanya berasal dari Singapura sebesar US$3.154.145.373 dan Jepang Sebesar 2.550.177.376.Negara-negara di kawasan Eropa menjadi negara pengimpor terbesar selanjutnya yaitu sebesar US$3.565.993.307.

c. Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi Kota Surabaya pada tahun 2016 mengalami

(11)

capaian pertumbuhan ekonomi menandakan bahwa aktivitas pembangunan ekonomi Kota Surabaya pada tahun 2016 masih tumbuh menggeliat.

Berdasarkan komponen pembentuknya, 17 kategori lapangan usaha pembentuk PDRB Kota Surabaya pada tahun 2016 mayoritas mengalami pertumbuhan positif terkecuali pada kategori pengadaan listrik, gas dan produksi es batu. Kategori yang mengalami pertumbuhan ekonomi tertinggi selama tahun 2016 yaitu kategori lapangan usaha penyediaan akomodasi dan makanan minuman, kategori lapangan usaha jasa keuangan serta kategori lapangan usaha informasi dan komunikasi.

Kategori lapangan usaha penyediaan akomodasi dan makanan minumanpada tahun 2016 mengalami pertumbuhan ekonomi sebesar 8,71 persen. Sama halnya di tahun-tahun sebelumnya, kategori penyediaan akomodasi dan makanan minuman ini merupakan lapangan usaha yang tergolong dalam kategori utama yang berperan dalam menggerakkan ekonomi Kota Surabaya. Hal ini ditandai dengan maraknya pembangunan hotel dan restoran yang tersebar di seluruh wilayah Kota Surabaya. Sebagai kota bisnis dengan karakteristik masyarakat modern, gaya hidup yang semakin praktis mendorong tumbuhnya hotel dan rumah makan/restoran cepat saji yang mudah dan cepat dijangkau oleh masyarakat.Hal ini mengindikasikan bahwa prospek lapangan usaha kategori penyediaan akomodasi dan makanan minuman masih akan tumbuh sangat pesat di masa yang akan datang.

Kategori lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan tinggi kedua di tahun 2016 yaitu adalah kategori jasa keuangan. Semakin berkembangnya perekonomian Kota Surabaya secara otomatis akan menstimulus kategori usaha lainnya seperti kategori usaha jasa keuangan. Kategori tersebut mengalami pertumbuhan tinggi setiap tahunnya disebabkan oleh perannya dalam mendongkrak aktivitas ekonomi di Kota Surabaya terutama dalam akses permodalan. Tentunya semakin pesat aktivitas ekonomi maka kebutuhan permodolan yang diwujudkan melalui pinjaman kredit akan semakin besar sehingga pada tahun 2016 kategori lapangan usaha jasa keuangan mengalami pertumbuhan ekonomi tinggi kedua yaitu sebesar 7,65 persen.

Kategori lapangan usaha lainnya yang mengalami pertumbuhan tinggi yaitu kategori lapangan usaha informasi dan komunikasi yang mengalami pertumbuhan ekonomi pada tahun sebesar 6,98 persen. Sebagai kota yang sedang berkembang maka kebutuhan akan teknologi otomatis semakin tinggi termasuk teknologi informasi dan komunikasi. Hal tersebut tercermin dari semakin meningkatnya pengguna jasa telekomunikasi (handphone) setiap tahun. Penggunaan HP saat ini sudah menjadi barang kebutuhan untuk mendukung aktivitas sehari-hari sehingga memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi pada kategori lapangan usaha informasi dan komunikasi.

(12)

______________________________________________________________________________________

Sementara, kategori lapangan usaha perdagangan besar dan eceran reparasi mobil dan sepeda motor yang selama ini menjadi tumpuan perekonomian Kota Surabaya pada tahun 2016 tumbuh sebesar 6,01 persen. Lapangan ini masih tetap tumbuh tinggi meskipun mengalami sedikit perlambatan pertumbuhan ekonomi dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi pada tahun 2015. Kinerja kategori lapangan usaha ini yang masih belum optimal dipengaruhi oleh persepsi masyarakat terhadap kondisi ekonomi saat ini yang akhirnya mempengaruhi Keputusan masyarakat Kota surabaya untuk membatasi konsumsinya.

Gambar 2.2

Pertumbuhan Ekonomi Per Kategori Lapangan Usaha Kota Surabaya Tahun 2016*

Sumber data: BPS Kota Surabaya, Februari 2017 Catatan : *) data sementara

Tabel 2.4

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kota Surabaya Tahun 2016* (Juta Rupiah)

Keterangan Surabaya Jawa Timur Nasional

Pertumbuhan Ekonomi (%) 6,07 5,55 5,02

PDRB Atas Harga Berlaku (Juta Rp) 452.345.242,07 1.855.040.000 12.406.800.000 PDRB Atas Harga Konstan (Juta Rp) 343.914.132,30 1.405.240.000 9.433.000.000

PDRB Perkapita (Juta Rp) 156,86 47,96

Sumber data: BPS Kota Surabaya dan Bappeko Surabaya,diolah,Februari 2017 Catatan : *) data sementara

Pada tahun 2016, Nilai Produk Domestik Regional Bruto kota Surabaya atas dasar harga berlaku sebesar Rp452.345.242,07juta sementara PDRB atas dasar harga konstan sebesar Rp343.914.132,30 juta. Nilai PDRB tersebut mengalami peningkatan dibanding tahun 2015 baik PDRB ADHB maupun PDRB ADHK sehingga menghasilkan tingkat pertumbuhan ekonomi Kota Surabaya pada tahun 2016 sebesar 6,07 persen. Selain itu, capaian

(13)

pertumbuhan ekonomi Kota Surabaya lebih tinggi dibanding pertumbuhan ekonomi Jawa Timur dan Nasional.sebagaimana yang ditunjukkan pada Tabel 2.4.

d. Inflasi Kota Surabaya

Indikator ekonomi lainnya yang dapat digunakan sebagai berometer dalam mengukur kinerja perekonomian suatu wilayah adalah inflasi. Capaian inflasi digunakan sebagai salah satu indikator untuk mengetahui kondisi kestabilan harga barang dan jasa.

Berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik, pada tahun 2016 Kota Surabaya mengalami inflasi sebesar 3,22 persen yang mengalami penurunan dibandingkan inflasi tahun 2015 sebesar 3,43 persen. Jika dibandingkan capaian inflasi pada tahun 2015, semakin terkendalinya inflasi Kota Surabaya tersebut merupakan capaian keberhasilan program Pemerintah Kota Surabaya dalam menjaga kestabilan harga komoditi di Kota Surabaya. Meskipun pada tahun 2016 capaian inflasi Kota Surabaya masih lebih tinggi dibanding dengan capaian inflasi Provinsi sebesar 2,74 persen serta capaian inflasi Nasional yang sebesar 3,02 persen, namun pengendalian inflasi di Kota Surabaya sudah dapat dikatakan cukup baik, yakni masih dalam sasaran inflasi yang telah ditetapkan yaitu 4%±1%.

Meskipun capaian inflasi Kota Surabaya lebih tinggi dibanding Provinsi dan Nasional, namun kondisi tersebut dapat dikatakan cukup wajar dimana capaian Provinsi dan Nasional merupakan capaian rata-rata akumulasi dari inflasi Kab/Kota yang masing-masing masing-masing memiliki capaian yang bervariasi. Sebaliknya, capaian inflasi Kota Surabaya yang sedikit lebih tinggi dipengaruhi oleh karakteristik Kota Surabaya yang cukup berbeda dengan karakteristik kab/kota lain di Jawa Timur dan Nasional seperti jumlah penduduk, komposisi pemakaian listrik dan bahan bakar, fasilitas pendidikan, tingkat daya beli, ketersediaan komoditi pangan dan aksesibilitas dan faktor lainnya.

Berdasarkan disagregasinya, selama tahun 2016, inflasi Kota Surabaya sebagian besar dipicu oleh kelompok inti dan kelompok barang bergejolak. Komoditi-komoditi yang menyumbang inflasi terbesar terhadap pembentukan inflasi Kota Surabaya pada tahun 2016 antara lain, bawang merah, bawang putih, cabai rawit, rokok kretek filter, perguruan tinggi, sekolah dasar, teh manis, sewa rumah,gula pasir dan tukang bukan mandor.

Sama seperti kondisi tahun 2015, inflasi yang disebabkan oleh harga yang diatur pemerintah pusat (administeredprice) di tahun 2016 cenderung menjadi penyumbang deflasi karena terjadi penurunan harga bahan bakar minyak khususnya harga bensin sebagai imbas menurunnya harga minyak dunia. Selengkapnya terkait kondisi inflasi Kota Surabaya, Jawa Timur dan Nasional terangkum dalam Gambar 2.3.

(14)

______________________________________________________________________________________

Gambar 2.3

Perkembangan Inflasi Kota Surabaya, Jawa Timur dan Nasional Tahun 2011 - Tahun 2016 (%)

Sumber data: BPS Kota Surabaya, Februari 2017

2.2. Kebijakan Keuangan a. Pendapatan Daerah

Memperhatikan potensi yang masih akan dihadapi pada Tahun 2016, maka sasaran pendapatan daerah yang ditetapkan adalah meningkatnya PAD dan penerimaan daerah lainnya, yang tercermin dari adanya peningkatan realisasi penerimaan PAD sebesar 101,35% dari Rp4.035.649.478.397,97 pada tahun 2015, dibandingkan dengan realisasi untuk tahun anggaran 2016 sebesar Rp4.090.206.769.387,53.

Terkait gambaran proyeksi pendapatan di atas, maka pendapatan daerah yang merupakan unsur penting dalam mendukung penyediaan kebutuhan belanja daerah diharapkan dapat memanfaatkan momentum pertumbuhan ekonomi yang akan memberikan konsekuensi logis bagi peningkatan potensi penerimaan daerah. Selain itu, perlu tetap dihindari upaya peningkatan peneriman pajak dan retribusi daerah yang akan menambah beban masyarakat dan dapat menimbulkan distorsi ekonomi baik jangka pendek maupun jangka panjang.

b. Belanja Daerah

1. Pada sisi belanja daerah, dana yang disediakan akan digunakan untuk mendukung pelaksanaan program RPJM Daerah sebesar Rp4.824.751.533.910,00 dan dialokasikan untuk belanja non program sebesar Rp2.326.910.015.520,48.

(15)

2. Sehubungan dengan aspek belanja daerah ini, maka penggunaan belanja daerah diharapkan dapat lebih diarahkan dalam mendukung peningkatan nilai tambah sektor-sektor ekonomi yang akan memberikan kontribusi yang besar bagi pertumbuhan ekonomi daerah dan penyerapan tenaga kerja sebagai upaya untuk turut meningkatkan perluasan lapangan kerja guna menurunkan angka kemiskinan. Beberapa sektor tersebut adalah sektor perdagangan-hotel-restoran, sektor industri pengolahan (pendukung sektor jasa), sektor pengangkutan–komunikasi dan sektor jasa-jasa, serta sektor konstruksi. 3. Penggunaan belanja juga harus dapat meningkatkan kuantitas dan kualitas kebutuhan

dasar masyarakat (pendidikan, kesehatan, perumahan dan permukiman), penanggulangan masalah sosial, menjaga kelayakan penyediaan fasilitas umum dan fasilitas sosial. 4. Keseluruhan upaya penggunaan belanja sebagaimana tersebut diatas harus tetap dalam

koridor pencapaian sasaran pembangunan daerah dan pelaksanaan program daerah yang telah tertuang dalam target APBD tahun 2016.

c. Pembiayaan

1. Pada sisi pembiayaan daerah yang direncanakan, penerimaan sebesar

Rp1.414.929.806.904,82 dan pengeluaran sebesar Rp20.000.000.000,00.

2. Terkait dengan aspek pembiayaan daerah ini, maka pada sisi penerimaan pembiayaan daerah, harus dapat mengoptimalkan alternatif penerimaan yang paling cepat dan memungkinkan untuk dapat dimanfaatkan dalam mengantisipasi munculnya defisit anggaran yang diperkirakan akan terjadi. Disamping itu pula dalam kaitan penerimaan pembiayaan ini perlu mulai dipertimbangkan untuk mencari alternatif sumber-sumber pembiayaan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

3. Selanjutnya dari sisi pengeluaran pembiayaan, harus dapat memenuhi kewajiban angsuran utang pokok serta penyertaan modal yang ditujukan untuk meningkatkan kinerja BUMD.

2.3. Pencapaian Target Kinerja APBD

Anggaran Belanja Pemerintah Kota Surabaya pada Tahun 2016 direncanakan sebesar Rp8.115.231.350.395,00 yang terdiri dari Belanja Operasi sebesar Rp5.960.102.058.775,00, Belanja Modal sebesar Rp2.144.518.665.570,00, Belanja Tidak Terduga sebesar Rp10.000.000.000,00 dan Belanja Transfer sebesar Rp610.626.050,00. Sedangkan Anggaran

Belanja Pemerintah Kota Surabaya pada Tahun 2015 direncanakan sebesar

Rp7.928.337.395.393,00 yang terdiri dari Belanja Operasi sebesar Rp5.428.462.664.366,00, Belanja Modal sebesar Rp2.486.345.703.617,00, Belanja Tidak Terduga sebesar Rp10.000.000.000,00 dan Belanja Transfer sebesar Rp3.529.027.410,00.

(16)

______________________________________________________________________________________

Realisasi belanja Pemerintah Kota Surabaya Tahun 2016 adalah sebesar Rp7.151.661.549.430,48 yang terdiri dari Belanja Operasi sebesar Rp5.362.267.504.603,48 dan Belanja Modal sebesar Rp1.789.394.044.827,00. Sedangkan realisasi belanja Pemerintah Kota Surabaya Tahun 2015 adalah sebesar Rp6.490.359.759.532,00 yang terdiri dari Belanja Operasi sebesar Rp4.705.234.504.032,00 dan Belanja Modal sebesar Rp1.785.125.255.500,00.

Anggaran Pendapatan Pemerintah Kota Surabaya pada Tahun 2016 direncanakan sebesar Rp6.720.301.543.490,00 yang terdiri dari Pendapatan Asli Daerah sebesar Rp3.944.467.129.125,00, Pendapatan transfer sebesar Rp2.770.834.414.365,00 dan Lain-lain Pendapatan yang sah sebesar Rp5.000.000.000,00. Dibanding Anggaran Pendapatan Pemerintah Kota Surabaya pada Tahun 2015 direncanakan sebesar Rp6.642.257.716.374,00 yang terdiri dari Pendapatan Asli Daerah sebesar Rp3.782.647.234.297,00, Pendapatan transfer sebesar Rp2.834.807.600.077,00 dan Lain-lain Pendapatan yang sah sebesar Rp24.802.882.000,00.

Realisasi pendapatan Pemerintah Kota Surabaya pada Tahun 2016 adalah sebesar

Rp6.825.754.275.891,53 yang terdiri dari Pendapatan Asli Daerah sebesar

Rp4.090.206.769.387,53, Pendapatan transfer sebesar Rp2.730.547.506.504,00 dan Lain-lain Pendapatan yang sah sebesar Rp5.000.000.000,00. Sedangkan Realisasi pendapatan Pemerintah Kota Surabaya pada Tahun 2015 adalah sebesar Rp6.619.031.160.936,97 yang terdiri dari Pendapatan Asli Daerah sebesar Rp4.035.649.478.397,97, Pendapatan transfer sebesar Rp2.558.578.800.539,00 dan Lain-lain Pendapatan yang sah sebesar Rp24.802.882.000,00.

Berikut ini ringkasan rencana dan realisasi anggaran untuk masing-masing program yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Surabaya pada Tahun 2016 dan 2015.

Tabel 2.5

Rencana dan Realisasi Belanja Program Tahun 2016

KODE

PROG NAMA PROGRAM ANGGARAN REALISASI %

1 01 01 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 6.940.090.193,00 6.257.852.894,00 90,17 1 01 02 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana

Aparatur 3.755.724.460,00 2.912.639.590,00 77,55

1 01 15 Program Pendidikan Anak Usia Dini 40.247.020.030,00 34.325.285.320,00 85,29 1 01 16 Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar

Sembilan Tahun 586.596.743.820,00 527.665.213.788,00 89,95

1 01 17 Program Pendidikan Menengah 212.787.758.260,00 179.677.494.632,00 84,44

1 01 18 Program Pendidikan Non Formal 38.847.596.190,00 38.200.120.680,00 98,33

1 01 20 Program Peningkatan Mutu Pendidik dan

Tenaga Kependidikan 97.571.124.121,00 90.166.941.580,00 92,41

(17)

KODE

PROG NAMA PROGRAM ANGGARAN REALISASI %

1 02 01 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 189.663.516.737,00 163.120.885.401,00 86,01 1 02 02 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana

Aparatur 34.544.838.119,00 25.851.947.168,00 74,84

1 02 15 Program Obat dan Perbekalan Kesehatan 139.597.756.969,00 110.821.757.782,00 79,39 1 02 16 Program Upaya Kesehatan Masyarakat 69.921.684.457,00 51.248.940.969,00 73,29

1 02 20 Program Perbaikan Gizi Masyarakat 8.719.420.280,00 6.602.109.595,00 75,72

1 02 23 Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan 73.111.075.305,00 55.639.931.638,00 76,10 1 02 24 Program Pelayanan Kesehatan Penduduk

Miskin 214.841.219.311,00 196.833.145.575,00 91,62

1 02 25

Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana Puskesmas/Puskemas Pembantu dan Jaringannya

43.733.942.654,00 34.565.029.862,00 79,03

1 02 26

Program Pengadaan, Peningkatan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit/Rumah Sakit Jiwa/Rumah Sakit Paru-Paru/Rumah Sakit Mata

96.329.082.477,00 90.818.635.404,00 94,28

1 02 32 Program Peningkatan Keselamatan Ibu

Melahirkan dan Anak 38.811.897.132,00 34.870.219.217,00 89,84

1 03 01 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 28.516.308.230,00 23.775.303.938,00 83,37 1 03 02 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana

Aparatur 7.155.098.134,00 6.188.353.039,00 86,49

1 03 28 Program Pengendalian Banjir 558.559.997.620,00 509.995.062.792,00 91,31

1 03 31 Program Pengelolaan dan Pembangunan Jalan

dan Jembatan 242.455.920.894,00 198.286.625.681,00 81,78

1 03 32 Program Pembangunan Jaringan Air Bersih

Perkotaan 6.102.901.401,00 -

-1 04 0-1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 21.574.984.472,00 20.837.618.374,00 96,58 1 04 02 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana

Aparatur 2.204.942.988,00 1.875.072.536,00 85,04

1 04 21 Program Utilitas Perkotaan 197.139.696.975,00 165.455.635.633,00 83,93

1 04 22 Program Perumahan dan Permukiman 303.929.354.116,00 170.687.403.690,00 56,16 1 04 23 Program Pencegahan dan Penanggulangan

Kebakaran 39.930.673.458,00 35.763.112.349,00 89,56

1 05 01 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 6.320.649.650,00 5.881.816.171,00 93,06 1 05 02 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana

Aparatur 156.486.109.232,00 150.632.686.734,00 96,26

1 05 18 Program Penataan Ruang 32.040.391.015,00 31.006.495.026,00 96,77

1 06 01 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 3.414.687.520,00 3.090.256.046,00 90,50 1 06 02 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana

Aparatur 805.550.431,00 636.577.003,00 79,02

1 06 21 Program Perencanaan Pembangunan Daerah 17.319.542.290,00 15.030.723.242,00 86,78 1 06 26 Program Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan

Kepala Daerah 1.654.051.080,00 1.615.131.145,00 97,65

1 07 01 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 10.277.886.128,00 6.637.492.080,00 64,58 1 07 02 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana

Aparatur 6.920.464.820,00 5.061.631.795,00 73,14

1 07 21 Program Pengembangan Sistem Transportasi 153.034.505.731,00 143.149.843.190,00 93,54 1 08 01 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 6.340.477.471,00 5.642.772.729,00 89,00

(18)

______________________________________________________________________________________

KODE

PROG NAMA PROGRAM ANGGARAN REALISASI %

1 08 02 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana

Aparatur 2.568.206.617,00 2.362.936.405,00 92,01

1 08 16 Program Pengendalian Pencemaran dan

Perusakan Lingkungan Hidup 12.049.383.708,00 11.207.281.684,00 93,01

1 08 24 Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau

(RTH) 66.715.304.351,00 58.198.120.685,00 87,23

1 08 25 Program Pengelolaan Kebersihan Kota 295.119.429.748,00 279.725.665.646,00 94,78 1 09 01 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 2.822.294.794,00 2.512.509.374,00 89,02 1 09 02 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana

Aparatur 792.348.629,00 680.320.838,00 85,86

1 09 19 Program Sertifikasi Tanah Milik Pemerintah

Kota 7.928.297.032,00 6.359.776.296,00 80,22

1 09 20 Program Pengadaan Tanah dan/atau Bangunan

bagi Pembangunan untuk Kepentingan Umum 337.975.892.544,00 267.272.019.298,00 79,08 1 10 01 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 6.907.270.629,00 5.927.281.159,00 85,81 1 10 02 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana

Aparatur 2.816.855.971,00 1.905.489.780,00 67,65

1 10 15 Program Penataan Administrasi Kependudukan 16.364.960.571,00 14.275.956.248,00 87,23 1 11 20 Program Peningkatan Kualitas Hidup dan

Perlindungan Perempuan dan Anak 8.912.015.174,00 8.061.190.565,00 90,45

1 12 01 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 3.064.430.196,00 2.919.574.859,00 95,27 1 12 02 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana

Aparatur 3.388.140.864,00 3.198.428.181,00 94,40

1 12 15 Program Keluarga Berencana 3.497.561.116,00 3.241.438.256,00 92,68

1 12 25 Program Bina Keluarga 620.110.260,00 591.779.240,00 95,43

1 13 01 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 2.579.558.866,00 2.419.505.159,00 93,80 1 13 02 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana

Aparatur 1.106.247.430,00 898.938.677,00 81,26

1 13 16 Program Pelayanan dan Rehabilitasi

Kesejahteraan Sosial 174.277.572.810,00 166.295.666.982,00 95,42

1 13 21 Program Pemberdayaan Kelembagaan

Kesejahteraan Sosial 17.634.580.742,00 15.901.034.695,00 90,17

1 14 01 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 1.925.814.246,00 1.780.246.458,00 92,44 1 14 02 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana

Aparatur 586.662.133,00 407.985.895,00 69,54

1 14 16 Program Peningkatan Kesempatan Kerja 10.990.459.737,00 10.505.372.369,00 95,59 1 14 18 Program Pengawasan dan Perlindungan

Ketenagakerjaan 1.555.344.550,00 1.408.869.688,00 90,58

1 14 19 Program Peningkatan Kompetensi Tenaga

Kerja dan Produktivitas 2.649.240.326,00 2.616.019.691,00 98,75

1 14 20 Program Pengembangan Hubungan Industrial

dan Syarat Kerja 2.078.390.136,00 1.895.592.945,00 91,20

1 15 01 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 3.542.996.385,00 3.162.921.559,00 89,27 1 15 02 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana

Aparatur 2.582.106.091,00 2.353.740.399,00 91,16

1 15 17 Program Pengembangan Sistem Pendukung

Usaha Bagi Usaha Mikro Kecil Menengah 37.703.919.615,00 34.616.023.626,00 91,81 1 15 19 Program Peningkatan Kualitas Koperasi 4.497.790.310,00 3.753.649.752,00 83,46 1 16 01 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 1.581.441.867,00 1.460.774.276,00 92,37 1 16 02 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana

(19)

KODE

PROG NAMA PROGRAM ANGGARAN REALISASI %

1 16 16 Program Peningkatan Iklim Investasi dan

Realisasi Investasi 7.328.877.738,00 6.870.016.872,00 93,74

1 17 01 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 9.026.752.828,00 8.685.442.047,00 96,22 1 17 02 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana

Aparatur 891.649.656,00 784.938.483,00 88,03

1 17 16 Program Pengelolaan Kekayaan Budaya 1.172.547.925,00 1.147.710.118,00 97,88 1 17 17 Program Pengelolaan Keragaman Budaya 7.946.377.159,00 7.587.077.710,00 95,48 1 18 01 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 2.258.164.055,00 2.046.622.983,00 90,63 1 18 02 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana

Aparatur 644.640.848,00 492.181.893,00 76,35

1 18 16 Program Peningkatan Peran Serta Kepemudaan 10.351.415.648,00 9.595.567.449,00 92,70 1 18 20 Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olah

Raga 101.126.861.157,00 92.634.816.779,00 91,60

1 19 01 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 4.141.273.779,00 3.819.990.558,00 92,24 1 19 02 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana

Aparatur 4.565.663.327,00 3.441.053.256,00 75,37

1 19 15 Program Peningkatan Keamanan dan

Kenyamanan Lingkungan 20.911.779.379,00 19.855.287.830,00 94,95

1 19 16 Program Pemeliharaan Kantrantibmas dan

Pencegahan Tindak Kriminal 49.094.486.047,00 47.476.254.653,00 96,70

1 20 01 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 94.496.912.988,00 87.789.889.920,00 92,90 1 20 02 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana

Aparatur 20.195.458.896,00 17.179.309.788,00 85,07

1 20 05 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya

Aparatur 10.116.427.743,00 8.851.622.321,00 87,50

1 20 15 Program Peningkatan Kapasitas Lembaga

Perwakilan Rakyat Daerah 71.476.621.197,00 60.278.265.107,00 84,33

1 20 16 Program Peningkatan Pelayanan Kedinasan

Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah 5.896.304.854,00 5.675.942.242,00 96,26

1 20 17 Program Peningkatan dan Pengembangan

Pengelolaan Keuangan Daerah 69.778.191.045,00 64.852.917.762,00 92,94

1 20 20

Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH

3.956.875.405,00 3.722.150.753,00 94,07

1 20 25 Program Peningkatan Kerjasama Antar

Pemerintah Daerah 13.467.378.594,00 6.450.849.419,00 47,90

1 20 26 Program Penataan Peraturan

Perundang-Undangan 4.007.358.172,00 3.833.356.537,00 95,66

1 20 28 Program Penataan Kelembagaan dan

Ketatalaksanaan 2.293.777.696,00 2.025.017.423,00 88,28

1 20 29 Program Penataan Daerah Otonom 115.551.827.293,00 109.515.027.694,00 94,78 1 20 30 Program Pengelolaan Sarana dan Prasarana

Aparatur 69.473.707.570,00 43.631.959.845,00 62,80

1 21 01 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 750.481.161,00 673.547.195,00 89,75 1 21 02 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana

Aparatur 221.177.577,00 180.108.272,00 81,43

1 21 30 Program Peningkatan Ketahanan Pangan

(Pertanian/Perkebunan) 1.954.277.218,00 1.787.952.890,00 91,49

1 22 20 Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat 10.463.332.262,00 8.958.290.491,00 85,62 1 24 15 Program Perbaikan Sistem Administrasi

(20)

______________________________________________________________________________________

KODE

PROG NAMA PROGRAM ANGGARAN REALISASI %

1 24 16 Program Penyelamatan dan Pelestarian

Dokumen/Arsip Daerah 1.714.477.212,00 1.544.022.762,00 90,06

1 25 01 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 3.321.073.029,00 2.955.548.278,00 88,99 1 25 02 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana

Aparatur 1.989.179.766,00 1.788.194.353,00 89,90

1 25 15 Program Pengembangan Komunikasi,

Informasi dan Media Massa 11.680.838.282,00 9.584.917.769,00 82,06

1 25 19 Program Peningkatan Pemanfaatan Teknologi

Informasi dan Komunikasi 35.976.584.343,00 35.250.143.440,00 97,98

1 25 20 Program Komunikasi dan Publikasi Masyarakat 6.371.407.214,00 6.293.955.416,00 98,78 1 26 01 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 3.667.610.873,00 3.198.814.802,00 87,22 1 26 02 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana

Aparatur 945.193.454,00 750.956.100,00 79,45

1 26 15 Program Pengembangan Budaya Baca dan

Pembinaan Perpustakaan 22.126.165.094,00 21.719.148.668,00 98,16

2 01 01 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 7.125.216.731,00 6.826.916.849,00 95,81 2 01 02 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana

Aparatur 1.255.502.648,00 1.160.982.661,00 92,47

2 01 19 Program Peningkatan Produksi

Pertanian/Perkebunan 3.928.331.349,00 2.434.014.358,00 61,96

2 01 21 Program Pencegahan dan Penanggulangan

Penyakit Hewan Ternak 747.707.619,00 591.833.193,00 79,15

2 01 22 Program Peningkatan Produksi Hasil

Peternakan 1.386.820.862,00 1.264.995.206,00 91,22

2 01 25

Program Pelayanan Pembibitan dan

Penyuluhan pertanian/Perkebunan, Perikanan dan Peternakan

2.907.354.606,00 2.669.142.074,00 91,81 2 03 18 Program Pengelolaan Energi Baru Terbarukan

dan Konservasi Energi 1.253.967.104,00 1.233.743.517,00 98,39

2 04 15 Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata 8.445.931.212,00 7.614.394.126,00 90,15 2 04 16 Program Pengembangan Destinasi Pariwisata 9.576.657.497,00 9.121.698.243,00 95,25 2 05 15 Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat

Pesisir 2.293.752.847,00 2.028.295.128,00 88,43

2 05 21 Program Pengembangan Perikanan Tangkap 1.244.429.745,00 318.647.203,00 25,61 2 05 25 Program Pengembangan Perikanan Budidaya 1.165.616.846,00 630.504.650,00 54,09 2 06 15 Program Perlindungan Konsumen dan

Pengamanan Perdagangan 3.162.256.041,00 2.353.390.719,00 74,42

JUMLAH TOTAL 5.586.608.336.658,00 4.824.751.533.910,00 86,36

(21)

Tabel 2.6

Rencana dan Realisasi Belanja Program Tahun 2015

KODE

KEGIATAN NAMA KEGIATAN ANGGARAN REALISASI %

1 01 01 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 6.157.475.202,00 5.093.586.221,00 82,72 1 01 02 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 3.888.517.997,00 2.822.099.950,00 72,58 1 01 15 Program Pendidikan Anak Usia Dini 34.148.293.060,00 30.202.588.230,00 88,45 1 01 16 Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan

Tahun 551.243.518.991,00 476.557.688.954,00 86,45

1 01 17 Program Pendidikan Menengah 149.754.891.357,00 131.519.889.387,00 87,82

1 01 18 Program Pendidikan Non Formal 41.987.658.292,00 40.846.775.405,00 97,28

1 01 20 Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga

Kependidikan 56.062.703.234,00 51.346.033.076,00 91,59

1 02 01 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 147.132.100.317,00 135.623.918.906,00 92,18 1 02 02 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 108.666.655.865,00 21.142.847.871,00 19,46 1 02 16 Program Upaya Kesehatan Masyarakat 250.655.329.941,00 224.817.972.513,00 89,69 1 02 25 Program pengadaan, peningkatan dan perbaikan

sarana dan prasarana puskesmas/puskesmas pembantu dan jaringannya

33.994.826.811,00 29.143.096.294,00 85,73 1 02 32 Program peningkatan keselamatan ibu melahirkan

dan anak 31.997.369.354,00 30.373.952.993,00 94,93

1 02 33

Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit/Rumah Sakit Jiwa/Rumah Sakit Paru-Paru/Rumah Sakit Mata

327.662.681.470,00 291.863.952.589,00 89,07 1 03 01 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 24.065.754.481,00 21.331.940.150,00 88,64 1 03 02 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 5.243.505.692,00 4.588.270.452,00 87,50

1 03 28 Program pengendalian banjir 554.846.611.414,00 469.326.921.278,00 84,59

1 03 31 Program Pembangunan jaringan Air Bersih Perkotaan 1.822.427.229,00 311.275.417,00 17,08 1 03 32 Program Pengelolaan dan Pembangunan Jalan dan

Jembatan 655.989.377.416,00 551.411.693.254,00 84,06

1 04 01 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 19.697.100.839,00 18.902.733.206,00 95,97 1 04 02 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 35.853.161.703,00 10.592.628.198,00 29,54 1 04 21 Program Pencegahan dan Penanggulaangan

Kebakaran 40.377.484.140,00 34.536.754.128,00 85,53

1 04 22 Program Utilitas Perkotaan 175.364.992.768,00 144.726.531.412,00 82,53

1 04 23 Program Perumahan dan Permukiman 154.946.449.903,00 101.838.407.855,00 65,72 1 05 01 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 6.271.863.770,00 5.341.527.566,00 85,17 1 05 02 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 120.238.471.104,00 113.922.241.982,00 94,75

1 05 18 Program Penataan Ruang 16.669.339.671,00 14.936.763.045,00 89,61

1 06 01 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 2.503.937.285,00 2.220.448.513,00 88,68 1 06 02 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 702.412.595,00 514.658.354,00 73,27 1 06 21 Program perencanaan pembangunan daerah 13.487.254.979,00 11.404.208.004,00 84,56 1 07 01 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 9.671.556.705,00 7.190.283.038,00 74,34 1 07 02 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 4.431.573.174,00 3.475.227.915,00 78,42 1 07 21 Program Pengembangan Sistem Transportasi 121.802.709.344,00 111.635.662.493,00 91,65 1 08 01 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 4.827.298.355,00 4.584.419.092,00 94,97

(22)

______________________________________________________________________________________

KODE

KEGIATAN NAMA KEGIATAN ANGGARAN REALISASI %

1 08 02 Program Peningkatan Sarana dan

Prasarana Aparatur 1.807.272.880,00 1.521.088.246,00 84,16

1 08 16 Program Pengendalian Pencemaran dan

Perusakan Lingkungan Hidup 11.708.750.685,00 9.910.591.515,00 84,64 1 08 24 Program Pengelolaan ruang terbuka

hijau (RTH) 126.380.506.493,00 51.997.666.899,00 41,14

1 08 25 Program Pengelolaan Kebersihan Kota 408.065.226.624,00 220.507.792.931,00 54,04

1 08 26 Program Pengelolaan Energi Baru

Terbarukan dan Konservasi Energi 1.743.566.756,00 1.145.053.318,00 65,67 1 09 19 Program Sertifikasi Tanah Milik

Pemerintah Kota 5.927.768.501,00 4.288.569.621,00 72,35

1 10 01 Program Pelayanan Administrasi

Perkantoran 5.906.853.483,00 4.390.438.420,00 74,33

1 10 02 Program Peningkatan Sarana dan

Prasarana Aparatur 1.422.592.861,00 1.204.963.273,00 84,70

1 10 15 Program Penataan Administrasi

Kependudukan 11.078.912.631,00 9.945.078.078,00 89,77

1 11 16 Program Penguatan Kelembagaan

Pengarusutamaan Gender dan Anak 4.137.517.450,00 3.590.496.297,00 86,78

1 11 17 Program Peningkatan Kualitas Hidup

dan Perlindungan Perempuan 2.211.752.526,00 2.006.217.398,00 90,71 1 12 01 Program Pelayanan Administrasi

Perkantoran 3.468.987.865,00 2.890.202.751,00 83,32

1 12 02 Program Peningkatan Sarana dan

Prasarana Aparatur 3.228.232.066,00 2.605.984.900,00 80,72

1 12 15 Program Keluarga Berencana 3.094.146.569,00 2.445.249.110,00 79,03 1 13 01 Program Pelayanan Administrasi

Perkantoran 2.626.525.468,00 2.184.351.481,00 83,17

1 13 02 Program Peningkatan Sarana dan

Prasarana Aparatur 1.177.495.888,00 866.870.248,00 73,62

1 13 16 Program Pelayanan dan Rehabilitasi

Kesejahteraan Sosial 170.532.565.786,00 149.849.901.224,00 87,87 1 13 21 Program Pemberdayaan Kelembagaan

Kesejahteraan Sosial 13.482.366.395,00 12.239.663.003,00 90,78 1 14 01 Program Pelayanan Administrasi

Perkantoran 1.795.001.703,00 1.483.194.454,00 82,63

1 14 02 Program Peningkatan Sarana dan

Prasarana Aparatur 1.008.457.339,00 762.555.242,00 75,62

1 14 16 Program Peningkatan Kesempatan

Kerja 12.288.565.854,00 10.697.451.608,00 87,05

1 14 17 Program Perlindungan Pengembangan

Lembaga Ketenagakerjaan 3.237.992.395,00 2.760.433.891,00 85,25

1 14 18 Program Peningkatan Kompetensi

Tenaga Kerja dan Produktifitas 4.704.411.875,00 3.660.712.156,00 77,81 1 15 01 Program Pelayanan Administrasi

(23)

KODE

KEGIATAN NAMA KEGIATAN ANGGARAN REALISASI %

1 08 26 Program Pengelolaan Energi Baru

Terbarukan dan Konservasi Energi 1.743.566.756,00 1.145.053.318,00 65,67 1 09 19 Program Sertifikasi Tanah Milik

Pemerintah Kota 5.927.768.501,00 4.288.569.621,00 72,35

1 10 01 Program Pelayanan Administrasi

Perkantoran 5.906.853.483,00 4.390.438.420,00 74,33

1 10 02 Program Peningkatan Sarana dan

Prasarana Aparatur 1.422.592.861,00 1.204.963.273,00 84,70

1 10 15 Program Penataan Administrasi

Kependudukan 11.078.912.631,00 9.945.078.078,00 89,77

1 11 16 Program Penguatan Kelembagaan

Pengarusutamaan Gender dan Anak 4.137.517.450,00 3.590.496.297,00 86,78

1 11 17 Program Peningkatan Kualitas

Hidup dan Perlindungan Perempuan 2.211.752.526,00 2.006.217.398,00 90,71

1 12 02 Program Peningkatan Sarana dan

Prasarana Aparatur 3.228.232.066,00 2.605.984.900,00 80,72

1 12 15 Program Keluarga Berencana 3.094.146.569,00 2.445.249.110,00 79,03 1 13 01 Program Pelayanan Administrasi

Perkantoran 2.626.525.468,00 2.184.351.481,00 83,17

1 13 02 Program Peningkatan Sarana dan

Prasarana Aparatur 1.177.495.888,00 866.870.248,00 73,62

1 13 16 Program Pelayanan dan Rehabilitasi

Kesejahteraan Sosial 170.532.565.786,00 149.849.901.224,00 87,87

1 13 21 Program Pemberdayaan

Kelembagaan Kesejahteraan Sosial 13.482.366.395,00 12.239.663.003,00 90,78

1 14 01 Program Pelayanan Administrasi

Perkantoran 1.795.001.703,00 1.483.194.454,00 82,63

1 14 02 Program Peningkatan Sarana dan

Prasarana Aparatur 1.008.457.339,00 762.555.242,00 75,62

1 14 16 Program Peningkatan Kesempatan

Kerja 12.288.565.854,00 10.697.451.608,00 87,05 1 14 17 Program Perlindungan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan 3.237.992.395,00 2.760.433.891,00 85,25

1 14 18 Program Peningkatan Kompetensi

Tenaga Kerja dan Produktifitas 4.704.411.875,00 3.660.712.156,00 77,81

1 15 01 Program Pelayanan Administrasi

Perkantoran 1.379.619.946,00 1.316.795.953,00 95,45

1 15 02 Program Peningkatan Sarana dan

Prasarana Aparatur 658.322.362,00 569.670.330,00 86,53

1 15 17

Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi Usaha Mikro Kecil Menengah

58.858.198.443,00 26.510.909.798,00 45,04

1 15 18 Program Peningkatan Kualitas

Kelembagaan Koperasi 3.100.927.519,00 2.749.253.674,00 88,66 1 16 01 Program Pelayanan Administrasi

Perkantoran 1.326.368.151,00 1.292.693.074,00 97,46

1 16 02 Program Peningkatan Sarana dan

(24)

______________________________________________________________________________________

KODE

KEGIATAN NAMA KEGIATAN ANGGARAN REALISASI %

1 16 16 Program Peningkatan Iklim Investasi dan

Realisasi Investasi 5.649.187.213,00 5.282.233.793,00 93,50

1 17 01 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 8.126.721.276,00 7.752.576.020,00 95,40 1 17 02 Program Peningkatan Sarana dan

Prasarana Aparatur 819.990.307,00 715.461.840,00 87,25

1 17 17 Program Pengelolaan Keragaman

Budaya 5.991.272.118,00 5.804.908.000,00 96,89

1 18 01 Program Pelayanan Administrasi

Perkantoran 1.509.831.466,00 1.355.780.269,00 89,80

1 18 02 Program Peningkatan Sarana dan

Prasarana Aparatur 905.148.158,00 729.091.198,00 80,55

1 19 01 Program Pelayanan Administrasi

Perkantoran 2.920.021.023,00 2.610.691.792,00 89,41

1 19 02 Program Peningkatan Sarana dan

Prasarana Aparatur 3.651.155.000,00 2.995.466.066,00 82,04

1 19 16 Program pemeliharaan kamtrantibmas

dan pencegahan tindak kriminal 48.925.757.747,00 44.702.863.833,00 91,37 1 20 01 Program Pelayanan Administrasi

Perkantoran 86.481.195.817,00 79.442.179.814,00 91,86

1 20 02 Program Peningkatan Sarana dan

Prasarana Aparatur 72.721.359.525,00 66.776.899.987,00 91,83

1 20 15 Program peningkatan kapasitas lembaga

perwakilan rakyat daerah 59.659.183.870,00 34.747.150.586,00 58,24 1 20 17

Program peningkatan dan

Pengembangan pengelolaan keuangan daerah

62.576.317.671,00 49.973.720.243,00 79,86

1 20 20

Program peningkatan sistem pengawasan internal dan pengendalian pelaksanaan kebijakan KDH

6.147.688.015,00 5.375.052.907,00 87,43

1 20 24 Program Mengintensifkan penanganan

pengaduan masyarakat 295.697.860,00 270.925.948,00 91,62

1 20 25 Program Peningkatan Kerjasama Antar

Pemerintah Daerah 5.773.231.984,00 4.077.929.882,00 70,64

1 20 26 Program Penataan Peraturan

Perundang-undangan 3.483.390.530,00 3.069.721.254,00 88,12

1 20 29 Program peningkatan kapasitas

sumberdaya aparatur 16.146.958.846,00 13.046.081.182,00 80,80

1 20 31 Program Penataan Kelembagaan dan

Ketatalaksanaan 127.126.694.514,00 115.016.501.051,00 90,47

1 20 32 Program Penataan Daerah Otonom 4.575.983.028,00 3.802.213.419,00 83,09 1 21 01 Program Pelayanan Administrasi

Perkantoran 581.167.973,00 528.903.109,00 91,01

1 21 02 Program Peningkatan Sarana dan

Prasarana Aparatur 224.199.497,00 196.183.548,00 87,50

1 21 16 Program Peningkatan Ketahanan Pangan

(Pertanian/Perkebunan) 4.391.660.628,00 2.625.015.037,00 59,77

1 22 20 Program Penanggulangan Kemiskinan 11.556.306.726,00 9.974.295.498,00 86,31 1 24 15 Program perbaikan sistem administrasi

kearsipan 2.245.589.969,00 1.893.080.642,00 84,30

1 25 01 Program Pelayanan Administrasi

Perkantoran 1.721.439.073,00 1.433.127.056,00 83,25

1 25 02 Program Peningkatan Sarana dan

(25)

KODE

KEGIATAN NAMA KEGIATAN ANGGARAN REALISASI %

1 25 15 Program Pengembangan Komunikasi,

Informasi dan Media Massa 8.934.274.850,00 8.197.717.411,00 91,76

1 25 19 Program peningkatan Pemanfaatan

Teknologi Informasi dan Komunikasi 31.973.598.568,00 29.534.065.089,00 92,37 1 26 01 Program Pelayanan Administrasi

Perkantoran 1.692.228.804,00 1.510.114.776,00 89,24

1 26 02 Program Peningkatan Sarana dan

Prasarana Aparatur 622.407.135,00 489.772.961,00 78,69

1 26 21 Program Pengembangan Budaya Baca dan

Pembinaan Perpustakaan 20.029.124.404,00 19.300.651.122,00 96,36

2 01 01 Program Pelayanan Administrasi

Perkantoran 6.342.016.050,00 6.126.398.478,00 96,60

2 01 02 Program Peningkatan Sarana dan

Prasarana Aparatur 1.475.968.091,00 1.331.895.435,00 90,24

2 01 15 Program Peningkatan Kesejahteraan Petani 4.337.879.512,00 2.840.268.224,00 65,48 2 04 15 Program Pengembangan Pemasaran

Pariwisata 11.596.341.709,00 11.064.178.803,00 95,41

2 04 16 Program Pengembangan Destinasi

Pariwisata 1.126.894.726,00 1.108.261.519,00 98,35

2 05 15 Program pemberdayaan ekonomi

masyarakat pesisir 3.798.009.152,00 2.598.442.918,00 68,42

2 06 01 Program Pelayanan Administrasi

Perkantoran 1.773.730.793,00 1.682.322.366,00 94,85

2 06 02 Program Peningkatan Sarana dan

Prasarana Kantor 1.359.765.805,00 1.150.409.530,00 84,60

2 06 15 Program Perlindungan Konsumen dan

pengamanan perdagangan 670.604.309,00 536.128.255,00 79,95

2 06 19 Program Pembinaan pedagang kaki lima

dan asongan 13.182.376.755,00 9.822.539.623,00 74,51

5.333.988.736.348,00 4.288.087.411.764,00 80,39

(26)

______________________________________________________________________________________

BAB III

IKHTISAR PENCAPAIAN KINERJA KEUANGAN

3.1. Ikhtisar Pencapaian Kinerja Keuangan

Pengelolaan keuangan daerah dicerminkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). APBD merupakan rencana tahunan Pemerintah Daerah yang menggambarkan semua hak dan kewajiban daerah dalam rangka penyelenggaraan Pemerintahan Daerah, dapat dinilai dengan uang termasuk didalamnya segala bentuk kekayaan yang berhubungan dengan hak dan kewajiban daerah tersebut dalam kurun waktu satu tahun. APBD juga merupakan instrumen dalam rangka mewujudkan pelayanan dan peningkatan kesejahteraan untuk tercapainya tujuan bernegara.

Anggaran Pendapatan Pemerintah Kota Surabaya pada Tahun 2016 sebesar

Rp6.720.301.543.490.00 yang terdiri dari Pendapatan Asli Daerah sebesar

Rp3.944.467.129.125,00, Dana Perimbangan sebesar Rp1.795.430.214.560,00, Bagi Hasil Pajak Provinsi sebesar Rp970.489.960.582,00, Bantuan Keuangan dari Propinsi atau Pemerintah daerah Lainnya Rp3.554.900.000,00, Dana Bagi Hasil Lainnya Rp1.359.339.223,00 dan Lain-lain pendapatan daerah yang sah sebesar Rp5.000.000.000,00. Sedangkan Anggaran Pendapatan Pemerintah Kota Surabaya pada Tahun 2015 sebesar Rp6.642.257.716.374.00 yang terdiri dari Pendapatan Asli Daerah sebesar Rp3.782.647.234.297,00, Dana Perimbangan sebesar Rp1.510.882.244.633,00, Bagi Hasil Pajak Provinsi sebesar Rp856.175.299.211,00, Penyesuaian dan Otonomi Khusus Rp463.025.317.000,00, Bantuan Keuangan dari Propinsi atau Pemerintah daerah Lainnya Rp3.365.400.000,00, Dana Bagi Hasil Lainnya Rp1.359.339.223,00 dan Lain-lain pendapatan daerah yang sah sebesar Rp24.802.882.000,00.

Sedangkan realisasi pendapatan Pemerintah Kota Surabaya pada Tahun 2016 adalah sebesar Rp6.825.754.275.891,53 (tercapai 101,57%) yang terdiri dari Pendapatan Asli Daerah sebesar Rp4.090.206.769.387,53 (tercapai 103,69%), Dana Perimbangan sebesar Rp1.941.019.526.654,00 (tercapai 108,11%), Bagi Hasil Pajak Propinsi sebesar Rp786.702.579.850,00 (tercapai 81,06%), Bantuan Keuangan dari Propinsi atau Pemerintah Daerah Lainnya sebesar Rp2.825.400.000,00 (tercapai 79,48%), Lain-lain pendapatan daerah yang sah Rp5.000.000.000,00 (tercapai 100%). Dibandingkan dengan realisasi pendapatan Pemerintah Kota Surabaya pada Tahun 2015 adalah sebesar Rp6.619.031.160.936,97 (tercapai 99,65%) yang terdiri dari Pendapatan Asli Daerah sebesar Rp4.035.649.478.397,97 (tercapai 106,69%), Dana Perimbangan sebesar Rp1.384.772.424.683,00 (tercapai 91,65%), Bagi Hasil Pajak Propinsi sebesar Rp707.673.658.856,00 (tercapai 82,66%), Penyesuaian dan otonomi khusus sebesar Rp463.025.317.000,00 (tercapai 100%), Bantuan Keuangan dari Propinsi atau

(27)

Pemerintah Daerah Lainnya sebesar Rp3.107.400.000,00 (tercapai 92,33%), Lain-lain pendapatan daerah yang sah Rp24.802.882.000,00 (tercapai 100%).

Anggaran Belanja Pemerintah Kota Surabaya pada Tahun 2016 sebesar

Rp8.115.231.350.395,00 dan tahun 2015 sebesar Rp7.928.337.395.393,00. Sedangkan realisasi belanja Pemerintah Kota Surabaya Tahun 2016 adalah sebesar Rp7.151.661.549.430,48 dan tahun 2015 adalah sebesar Rp6.490.359.759.532,00 yang terdiri dari belanja tidak langsung tahun 2016 sebesar Rp2.326.910.015.520,48 dan tahun 2015 sebesar Rp2.202.272.347.768,00, belanja langsung / program tahun 2016 sebesar Rp4.824.751.533.910,00 dan tahun 2015 sebesar Rp4.288.087.411.764,00.

Realisasi pendapatan pada tahun 2016 sebesar Rp6.825.754.275.891,53 bila dibandingkan dengan pengeluaran belanja sebesar Rp7.151.661.549.430,48 maka terjadi defisit sebesar Rp325.907.273.538,95. Penerimaan pembiayaan pada tahun 2016 adalah sebesar Rp1.414.942.990.240,82 dan pengeluaran pembiayaan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kota sebesar Rp20.000.000.000,00 sehingga menghasilkan SILPA tahun 2016 sebesar Rp1.069.035.716.701,87. Sedangkan Realisasi pendapatan pada tahun 2015 sebesar Rp6.619.031.160.936,97 bila dibandingkan dengan pengeluaran belanja sebesar Rp6.490.395.759.532,00 maka terjadi surplus sebesar Rp128.671.401.404,97 Sedangkan penerimaan pembiayaan pada tahun 2015 adalah sebesar Rp1.311.550.405.499,85 dan pengeluaran pembiayaan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kota sebesar Rp25.292.000.000,00 sehingga menghasilkan SILPA tahun 2015 sebesar Rp1.414.929.806.904,82. Secara rinci realisasi APBD kota Surabaya Tahun 2016 dan 2015 dapat dilihat pada tabel berikut:

(28)

______________________________________________________________________________________

Tabel 3.1.1

Ringkasan Anggaran dan Realisasi Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun 2016

No. Uraian Anggaran Realisasi

1. Pendapatan

a. Pendapatan Asli Daerah 3.944.467.129.125,00 4.090.206.769.387,53

b. Dana Perimbangan 1.795.430.214.560,00 1.941.019.526.654,00

c. Hibah -

-d. Bagi Hasil Pajak dari Propinsi 970.489.960.582,00 786.702.579.850,00

e. Dana Penyesuaian & Otonomi Khusus - 0,00

f. Bantuan Keuangan dari Propinsi 3.554.900.000,00 2.825.400.000,00

g. Bagi Hasil Lainnya Propinsi 1.359.339.223,00 0,00

h. Lain-lain pendapatan daerah yang sah 5.000.000.000,00 5.000.000.000,00

Jumlah Pendapatan 6.720.301.543.490,00 6.825.754.275.891,53

2. Belanja Daerah

Belanja Tidak Langsung

a. Belanja Pegawai 2.226.029.492.379,00 2.092.288.193.728,00

b. Belanja Subsidi 22.172.976.000,00 19.005.408.000,00

c. Belanja Hibah 267.632.969.713,00 214.488.143.792,48

d. Belanja Bantuan Sosial -

-e. Belanja Bagi Hasil & Pemerintah Daerah

Lainnya 610.626.050,00

-f.

Belanja Bantuan Keuangan kepada Provinsi/Kabupaten/Kota dan Pemerintahan Desa

2.176.949.595,00 1.128.270.000,00

g. Belanja Tidak Terduga 10.000.000.000,00

-Jumlah Belanja Tidak Langsung 2.528.623.013.737,00 2.326.910.015.520,48

Belanja Langsung/Program

a. Belanja Pegawai 485.875.910.620,00 448.667.099.371,00

b. Belanja Barang dan Jasa 2.956.213.760.468,00 2.586.690.389.712,00

c. Belanja Modal 2.144.518.665.570,00 1.789.394.044.827,00

Jumlah Belanja Langsung/Program 5.586.608.336.658,00 4.824.751.533.910,00

Jumlah Belanja Daerah 8.115.231.350.395,00 7.151.661.549.430,48

Surplus/Defisit (1.394.929.806.905,00) (325.907.273.538,95) 3. Pembiayaan a. Penerimaan 1.414.929.806.904,82 1.414.942.990.240,82 b. Pengeluaran 20.000.000.000,00 20.000.000.000,00 Jumlah Pembiayaan 1.394.929.806.904,82 1.394.942.990.240,82 SILPA Tahun 2014 - 1.069.035.716.701,87

(29)

Tabel 3.1.2

Ringkasan Anggaran dan Realisasi Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun 2015

No. Uraian Anggaran Realisasi

1. Pendapatan

a. Pendapatan Asli Daerah 3.782.647.234.297,00 4.035.649.478.397,97

b. Dana Perimbangan 1.510.882.244.633,00 1.384.772.424.683,00

c. Hibah -

-d. Bagi Hasil Pajak dari Propinsi 856.175.299.221,00 707.673.658.856,00

e. Dana Penyesuaian & Otonomi Khusus 463.025.317.000,00 463.025.317.000,00

f. Bantuan Keuangan dari Propinsi 3.365.400.000,00 3.107.400.000,00

g. Bagi Hasil Lainnya Propinsi 1.359.339.223,00 0,00

h. Lain-lain pendapatan daerah yang sah 24.802.882.000,00 24.802.882.000,00

Jumlah Pendapatan 6.642.257.716.374,00 6.619.031.160.936,97

2. Belanja Daerah

Belanja Tidak Langsung

a. Belanja Pegawai 2.148.743.837.057,00 1.949.428.530.122,00

b. Belanja Bunga -

-c. Belanja Hibah 428.341.520.833,00 252.111.246.646,00

d. Belanja Bantuan Sosial 1.651.000.000,00

-e. Belanja Bagi Hasil & Pemerintah Daerah

Lainnya 3.529.027.410,00

-f.

Belanja Bantuan Keuangan kepada Provinsi/Kabupaten/Kota dan Pemerintahan Desa

2.083.273.745,00 732.571.000,00

g. Belanja Tidak Terduga 10.000.000.000,00

-Jumlah Belanja Tidak Langsung 2.594.348.659.045,00 2.202.272.347.768,00

Belanja Langsung/Program

a. Belanja Pegawai 430.459.688.706,00 376.989.023.238,00

b. Belanja Barang dan Jasa 2.417.183.344.025,00 2.125.973.133.026,00

c. Belanja Modal 2.486.345.703.617,00 1.785.125.255.500,00

Jumlah Belanja Langsung/Program 5.333.988.736.348,00 4.288.087.411.764,00

Jumlah Belanja Daerah 7.928.337.395.393,00 6.490.359.759.532,00

Surplus/Defisit (1.286.079.679.019,00) 128.671.401.404,97 3. Pembiayaan a. Penerimaan 1.311.544.540.066,85 1.311.550.405.499,85 b. Pengeluaran 25.464.861.048,00 25.292.000.000,00 Jumlah Pembiayaan 1.286.079.679.018,85 1.286.258.405.499,85 SILPA Tahun 2015 - 1.414.929.806.904,82

Gambar

Tabel 5.3 Realisasi Belanja 2016 JUMLAH (Rp) 1 2 3 4 6 = (4-3) 7 5 2 BELANJA DAERAH 8.115.231.350.395,00 7.151.661.549.430,48 (963.569.800.964,52) 88,13 6.490.359.759.532,00 2.1 Belanja Operasi 5.960.102.058.775,00 5.362.267.504.603,48 (597.834.554.171,52)

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian pola bakteri pada otitis media supuratif kronik di RSUD Ulin Banjarmasin dengan 33 sampel dapat ditarik simpulan bahwa pola bakteri

Secara umum potensi bahan galian unggulan di Kabupaten Karawang yang layak untuk dikembangkan lebih lanjut adalah Batu Gamping, Batu Andesit dan Sirtu. Hal ini didasarkan atas

Perlakuan hidrolisis asam pada fraksi air daun mengkudu dan batang brotowali dapat meningkatkan aktivitas penangkapan radikal DPPH yang ditunjukkan pada nilai

Sehubungan dengan posisi keuangan Perseroan per 30 Juni 2021 berdasarkan Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan (Unaudited) per tanggal 30 Juni 2021, Perseroan

Dalam kegiatan PKM kali ini, untuk mengatasi permasalahan yang tampak, tim Dosen Prodi PAI menawarkan pelaksanaan PKM dengan bentuk Penyuluhan Pendidikan Karakter Sebagai

Artikel ini bertujuan untuk mengetahui potensi beberapa jenis rumput laut di pantai Bayah, Banten dalam menghambat pertumbuhan bakteri Escherichia coli penyebab penyakit

Berdasarkan Peraturan Pemerintah RI Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan, penerapan SAP dalam laporan keuangan pemerintah berbasis akrual diberlakukan

Penyusunan Laporan Keuangan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan