• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kebijakan Promosi Dalam Upaya Ekspansi Kredit Wira Usaha (BWU) di PT. Bank “X” (Persero) Tbk. Sentra Kredit Kecil Pematangsiantar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Kebijakan Promosi Dalam Upaya Ekspansi Kredit Wira Usaha (BWU) di PT. Bank “X” (Persero) Tbk. Sentra Kredit Kecil Pematangsiantar"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

KERANGKA TEORITIS

2.1. Arti Pemasaran dan Manajemen Pemasaran

Pemasaran adalah ujung tombak bagi suatu usaha bisnis karena secara langsung fungsi pemasaran berhadapan dengan konsumen. Pemasaran memiliki beberapa arti yang didefiniskan oleh beberapa ahli dengan penekanan yang berbeda-beda. Definisi pemasaran menurut Kotler (1997), sebagai berikut : Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan menciptakan, menawarkan dan menukarkan produk yang bernilai satu sama lain .

Tujuan Pemasaran adalah untuk memahami keinginan dan kebutuhan konsumen agar produk atau jasa sesuai bagi konsumen. Untuk mengarah pada tujuan tersebut, maka proses pertukaran barang dan jasa tersebut harus dapat dikelola dengan baik oleh manusia atau organisasi agar menguntungkan kedua belah pihak. Dalam kaitannya dengan pengelolaan proses pertukaran itu, manajemen pemasaran digunakan sebagai alat bantu agar dapat mempengaruhi tingkat, pemilihan waktu dan sifat permintaan sedemikian rupa sehingga membantu organisasi dalam mencapai tujuannya.

Menurut Kotler (1997) manajemen pemasaran adalah proses yang meliputi analisis, perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan yang mencakup barang dan jasa yang ditujukan kepada konsumen untuk menghasilkan kepuasan bagi individu atau organisasi yang terlibat.

(2)

imbalannya . Sedangkan Yazid (2001) menyatakan bahwa dalam pemasaran jasa, ada elemen-elemen lain yang bias dikontrol dan dikoordinasikan untuk keperluan komunikasi dengan pemuasan konsumen jasa. Elemn-elemen tersebut adalah : orang (people or participants), lingkungan fisik dimana jasa diberikan atau bukti fisik (physical evidence), dan proses (process) jasa itu sendiri . Sebagai suatu bauran, elemen-elemen tersebut saling mempengaruhi satu sama lain sehingga bila salah satu tidak tepat pengorganisasiannya akan mempengaruhi strategi pemasaran secara keseluruhan. Pada dasarnya pemasaran jasa tidak sama dengan pemasaran produk. Pemasaran jasa lebih bersifat intangible dan immaterial. Didalam jasa ada interaksi antara pihak konsumen dan pemberi jasa.

Produk jasa ada dua macam yaitu produk jasa industri dan produk jasa konsumen. Produk jasa indutri disediakan untuk organisasi dalam lingkungan yang luas termasuk pengolahan, pertaambangan, pertanian, organisasi, penelitian, finansial, pendidikan dan sebagainya. Sedangkan produk jasa konsumen banyak digunakan secara luas dalam masyarakat seperti jasa hiburan, kesehatan, transportasi, perbankan, dan lain sebagainya.

(3)

1. memaksimumkan konsumsi atau dengan kata lain memudahkan dan merangsang konsumsi, sehingga dapat menarik nasabah untuk membeli produk yang ditawarkan bank secara berulang-ulang.

2. memaksimumkan kepuasan pelanggan melalui berbagai pelayanan yang diinginkan nasabah. Nasabah yang puas akan menjadi ujung tombak pemasaran selanjutnya, karena kepuasan ini akan ditularkan kepada nasabah lainnya melalui ceritanya(word of mouth).

3. memaksimumkan pilihan (ragam produk) dalam arti bank menyediakan berbagai jenis produk bank sehingga nasabah memiliki beragam pilihan pula.

4. memaksimumkan mutu hidup dengan memberikan berbagai kemudahan kepada nasabah dan menciptkan iklim yang efisien.

2.2. Pengertian Bauran Pemasaran dan Bauran Pemasaran Jasa

Menurut Kotler (2005), bauran pemasaran adalah kombinasi dari empat variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistim pemasaran perusahaan yaitu produk, struktur harga, promosi dan sistim distribusi.

Bauran pemasaran jasa menurut Lupiyoadi (2001), menambahkan tiga elemen dari bauran pemasaran yaitu manusia, proses dan pelayanan konsumen.

(4)

bauran pemasaran mengacu pada panduan strategi produk, distribusi, promosi dan penentuan harga yang bersifat unik yang dirancang untuk menghasilkan pertukaran yang saling memuaskan dengan pasar yang dituju .

Perbedaan di dalam bauran pemasaran tidak terjadi secara kebetulan, manajer pemasaran merencanakan strategi pemasaran untuk mendapatkan keunggulan dibandingkan dengan para pesaingnya den memberikan pelayanan yang baik. Dengan mengubah elemen-elemen bauran pemasaran, manajer pemasaran dapat menyesuaikan dengan saran yang diberikan oleh konsumen. Hal ini sejalan dengan pendapat Assauri (2004) yang menjelaskan bahwa strategi bauran pemasaran ini merupakan bagian dari strategi pemasaran (marketing strategy), dan berfungsi sebagai pedoman dalam menggunakan unsur-unsur atau variabel-variabel pemasaran yang dapat dikendalikan pimpinan perusahaan, untuk mencapai tujuan perusahaan dalam bidang pemasaran .

2.3. Pengertian dan Tujuan Promosi(Promotion)

(5)

Bahwa promosi merupakan suatu alat komunikasi untuk menyebar luaskan informasi tentang barang dan jasa yang ditawarkan suatu lembaga. Dengan bantuan kegiatan promosi konsumen, dapat diketahui dengan jelas produk yang ditawarkan lembaga dengan harapan konsumen tertarik sekaligus melakukan pembelian. Untuk memperkenalkan produksi dan jasa agar diterima oleh konsumen dalam rangka meningkatkan volume pengumpulan, suatu lembaga harus merumuskan strategi promosi yang jelas sebagai pedoman bagi manajer pemasaran maupun tenaga pemasaran. Kegiatan promosi yang dilakukan lembaga tentu saja memiliki tujuan, antara lain modifikasi tingkah laku dan melalui promosi diharapkan dapat merubah tingkah laku konsumen yang sebelumnya setia pada suatu produk namun berubah dan beralih menjadi konsumen dari produk yang ditawarkan lembaga tersebut. Sedangkan tujuan lain adalah membujuk dengan menciptakan kesan positif dari produk yang ditawarkan sehingga konsumen terbujuk untuk membeli produk atau jasa tersebut.

Kesan yang diciptakan tidak dapat membujuk konsumen seketika dan perlu waktu yang lama melalui kegiatan promosi yang berulang-ulang, Kemudian kegiatan promosi untuk memberitahu, yaitu informasi tentang produk atau jasa yang ditawarkan sehingga konsumen mengerti tentang manfaat suatu produk atau jasa yang ditawarkan karena konsumen tidak akan membeli apabila tidak memiliki informasi yang lengkap terhadap suatu produk atau jasa. Tujuan lainnya kegiatan promosi adalah mengingatkan konsumen guna mempertahankan merek suatu produk atau jasa yang telah dikonsumsi atau digunakan konsumen jangan sampai beralih ke produk atau jasa pesaing.

(6)

promosi dalam bauran pemasaran adalah untuk mencapai berbagai tujuan komunikasi dengan setiap konsumen.

Komponen-komponen bauran promosi mencakup periklanan, penjualan perorangan, promosi penjualan, dan hubungan masyarakat. Tanggung jawab pemasaran yang penting adalah merencanakan dan mengkoordinasikan strategi promosi terpadu dan memilih strategi yang paling efektif. Dalam rangka merancang komunikasi pemasaran efektif, setiap pemasar perlu memahami proses komunikasi secara umum yaitu pelaku komunikasi (pengirim dan penerima pesan), alat komunikasi (pesan dan media), fungsi komunikasi (encoding, decoding, respon dan umpan balik) serta gangguan.

Promosi dipandang sebagai arus informasi atau persuasif satu arah yang dibuat untuk mempengaruhi seseorang atau organisasi kepada tindakan yang menciptakan pengukuran dalam pemasaran. Hasan (2008), menyatakan bahwa promosi merupakan proses mengomunikasikan variabel bauran pemasaran (marketing mix) yang sangat penting untuk dilaksanakan oleh perusahaan dalam memasarkan produk.

Menurut Swastha (1996), bauran promosi adalah kombinasi strategi yang paling baik dari variabel-variabel periklanan,personal sellingdan alat promosi lainnya, yang kesemuanya direncanakan untuk mencapai tujuan program penjualan . Kotler (2000), mengemukan berbagai faktor dalam menentukan bauran promosi, sebagai berikut :

(7)

a. Perusahaan barang konsumen, biasanya mengalokasikan lebih banyak dana untuk iklan, menyusun promosi penjualan, penjualan perorangan dan kemudian hubungan masyarakat.

b. Perusahaan barang industri, biasanya menyediakan dana lebih banyak untuk penjualan perorangan diikuti dengan promosi penjualan, iklan dan hubungan masyarakat.

2. Strategi Dorong atau Tarik a. Strategi Dorong(Push Strategy)

Merupakan strategi promosi yang menggunakan tenaga penjual dan promosi perdagangan untuk mendorong produk lewat saluran distribusi. Produsen mempromosikan produk kepada pedagang besar, pedagang besar kepada pengecer, dan pengecer mempromosikan kepada konsumen.

b. Strategi Tarik(Pull Strategy)

Merupakan strategi promosi yang menggunakan banyak biaya untuk periklanan dan promosi konsumen demi meningkatkan permintaan konsumen. Apabila strategi tidak berhasil maka konsumen akan mencari produk dari poengecer, pengecer akan mencari ke pedagang besar dan pedagang besar akan mencari dari produsen.

3. Kesiapan Pembeli

Pengaruh dari alat promosi itu bervariasi untuk tahap kesiapan pembeli yang berbeda. Iklan dan hubungan masyarakat, memegang peran utama dalam tahap kesadaran dan pengetahuan.

(8)

Iklan dan hubungan masyarakat baik untuk menghasilkan kesadaran tinggi, dan promosi penjualan bermanfaat untuk mempromosikan penjualan awal.

b. Tahap Pertumbuhan

Semua kiat tersebut dapat diperlambat karena permintaan memiliki momentumnya sendiri lewat pembicaraan dari mulut ke mulut.

c. Tahap Kedewasaan

Pada tahap ini promosi penjualan, periklanan dan penjualan perorangan semua bertambah penting secara berurutan.

d. Tahap Kemunduran

Promosi berlangsung kuat, iklan dan publisitas dikurangi, dan tenaga penjualan hanya memberi perhatian minimal pada produk itu.

2.3.1.Perangkat Promosi

Terdapat beberapa jenis alat dan sarana yang dapat digunakan untuk melakukan promosi sebagai upaya perusahaan untuk melakukan komunikasi dan memberikan informasi dengan maksud membujuk konsumen. Tentu saja setiap jenis promosi akan mempunyai peranan, namun lembaga/perusahaan harus dapat mengkombinasikan jenis tersebut dengan cara yang tepat dan disebut sebagai bauran promosi.

(9)

promosi yang mencakup aktivitas periklanan, personal selling, promosi pengumpulan, public relation, informasi dari mulut ke mulut (Word of mouth), direct marketing, publikasi. (Lupiyoadi, 2001)

Zeithaml dan Bitner dalam Yazid (2001), menjelaskan faktor-faktor promosi yang terdapat dalam pemasaran produk terdiri dari : tenaga penjualan atau pelayanan, jumlah, seleksi, pelatihan, insentif, target, jenis media, dan periklanan, serta unsur-insur bauran promosi (advertising, sales promotion, personal selling, dan publicity) .

a. Periklanan(Advertising)

Periklanan merupakan salah satu bentuk dari komunikasi impersonal (impersonal communication) yang digunakan oleh lembaga/perusahaan baik barang/jasa. Peranan periklanan dalam pemasaran jasa adalah untuk membangun kesadaran terhadap keberadaan jasa yang ditawarkan, untuk menambah pengetahuan konsumen tentang jasa yang ditawarkan, untuk membujuk calon customer untuk membeli atau menggunakan jasa tersebut, dan untuk membedakan diri lembaga/perusahaan satu dengan lembaga/perusahaan lain yang mendukungpositioning jasa. Periklanan mempunyai beberapa tujuan, diantaranya adalah :

1. iklan yang bersifat memberikan informasi (informative advertising), yaitu iklan yang secara panjang lebar menerangkan produk/jasa dalam tahap rintisan (perkenalan) guna menciptakan permintaan atas produk tersebut.

(10)

3. iklan pengingat (reminder advertising), iklan ini akan sangat penting dalam tahap kedewasaan (maturity) suatu produk untuk menjaga agar konsumen selalu ingat akan produk tersebut.

4. iklan pemantapan (reinforcement advertising), yang berusaha menyakinkan para pembeli bahwa mereka telah mengambil pilihan yang tepat.

Periklanan merupakan segala bentuk penyajian dan promosi ide, barang, atau jasa secara non-personal oleh suatu sponsor tertentu yang memerlukan pembayaran. Sifat-sifat periklanan adalah sebagai berikut :

Periklanan dapat digunakan untuk membangun citra produk dalam jangka panjang. 1. Presentasi umum

Periklanan bersifat umum dan memberikan semacam keabsahan pada produk. Hal ini juga berarti menawarkan tawaran yang terstandarisasi. Oleh karena banyak orang yang menerima pesan yang sama, pembeli mengetahui bahwa motif mereka untuk membeli produk tersebut akan dimaklumi oleh umum.

2. Tersebar luas

Periklanan adalah medium yang berdaya sebar luas yang memungkinkan penjual mengulang pesan berkali-kali. Iklan juga memungkinkan pembeli menerima dan membandingkan pesan dari berbagai pesaing. Periklanan berskala besar oleh seorang penjual menyiratkan hal yang positif tentang ukuran, kekuatan dan keberhasilan penjual.

3. Ekspresi yang lebih kuat

Periklanan memberikan peluang untuk mendramatisasi perusahaan dan produknya melalui penggunaan cetakan, suara dan warna yang penuh seni.

(11)

Pada periklanan audiens tidak merasa wajib untuk memperhatikan atau menanggapi. Iklan hanya mampu melakukan monolog, bukan dialog dengan audiens.

b. Promosi penjualan(sales promotion)

Menurut Kotler (2000). promosi penjualan terdiri dari kumpulan alat-alat insentif yang beragam, sebagian besar berjangka pendek, dirancang untuk mendorong pembelian suatu produk/jasa tertentu secara lebih cepat dan/atau lebih besar oleh konsumen atau pedagang .

Walaupun alat promosi penjualan seperti kupon berhadiah, kontes, harga premi, dan sejenisnya sangatlah beragam, namun secara umum semuanya memberikan tiga manfaat yang berbeda sebagai berikut :

1. Komunikasi

Promosi penjualan menarik perhatian dan biasanya memberikan informasi yang mengarahkan konsumen ke produk bersangkutan.

2. Insentip

Promosi penjualan menggabungkan sejumlah kebebasan, dorongan, atau kontribusi yang memberi nilai bagi konsumen.

3. Ajakan

Promosi penjualan merupakan ajakan untuk melakukan transaksi pembelian sekarang.

Menurut Kotler (2000), terdapat beberapa cara untuk membuat suatu promosi penjualan sebagai alat pembangun kesadaran merek yang efektif yaitu sebagai berikut : 1. Memastikan bahwa promosi yang dilakukan mempunyai alasan yang benar,

(12)

perusahaan, dan jenis perayaan lainnya merupakan alasan yang baik untuk melakukan promosi.

2. Mengaitkan kegiatan promosi penjualan dengan citra merek.

3. Promosi sebagai alat komunikasi dan juga sebagai tugas penjualan, sebuah promosi merupakan salah satu dari begitu banyak suatu merek, promosi penjualan dapat membantu membangun kesadaran merek jika mengatakan hal yang benar.

c. Penjualan Personal(Personal Selling)

Tujuan seluruh usaha pemasaran pada umumnya adalah meningkatkan penjualan yang dapat menghasilkan leba dengan menawarkan kebutuhan yang memuaskan kepada pasar dalam jangka panjang. Personal selling merupakan salah satu metode promosi untuk mencapai tujuan tersebut dan usaha ini memerlukan lebih banyak tenaga kerja atau tenaga penjualan.

Menurut Swastha (1996), Personal selling adalah interaksi antar individu, saling bertemu muka yang ditujukan untuk menciptakan, memperbaiki, menguasai atau mempertahankan hubungan pertukaran yang saling menguntungkan dengan pihak lain.

(13)

Penjualan personal memiliki 3 ciri khusus sebagai berikut : 1. Konfrontasi Personal,

Penjualan personal mencakup hubungan yang hidup, langsung dan interaktif antara dua orang atau lebih.

Masing-masing pihak dapat mengobservasi dari pihak lain dengan lebih dekat. 2. Mempererat,

Penjualan personal memungkinkan timbulnya berbagai jenis hubungan mulai dari hubungan penjualan sampai hubungan persahabatan. Wiraniaga biasanya sudah benar-benar mengetahui minat pelanggan yang terbaik.

3. Tanggapan,

Penjualan personal membuat pembeli merasa berkewajiban untuk mendengarkan pembicaraan wiraniaga.

d. Hubungan Masyarakat (publicity)

Hubungan masyarakat merupakan berbagai program yang dirancang untuk mempromosikan atau melindungi citra perusahaan atau produk individualnya. Daya tarik hubungan masyarakat dan publisitas didasarkan pada tiga sifat khusus sebagai berikut :

1. Kredibilitas yang tinggi,

Cerita dan gambar mengenai beritanya lebih otentik dan dipercaya oleh pembaca dibandingkan dengan iklan.

2. Kemampuan menangkap pembeli yang tidak dibidik sebelumnya,

Hubungan masyarakat dapat menjangkau banyak calon pembeli yang cenderung menghindari wiraniaga dan iklan.

(14)

Hubungan masyarakat memiliki kemampuan untuk mendramatisasi suatu perusahaan atau produk.

Program hubungan masyarakat yang direncanakan dengan baik dan dikoordinasikan dengan elemen-elemen bauran promosi yang lain dapat menjadi sangat efektif. Perusahaan-perusahaan membentuk hubungan masyarakat pemasaran untuk mendukung secara langsung promosi perusahaan/produk dan pembentukan citra. Hubungan masyarakat pemasaran dapat menempatkan cerita di media untuk menarik perhatian orang terhadap suatu produk, jasa, orang, organisasi atau ide.

e. Word of mouth

Dalam hal ini peranan orang sangat penting dalam mempromosikan jasa. Customer sangat dekat dengan pengiriman jasa, dengan kata lain customer tersebut akan berbicara kepada pelanggan lain yang berpotensial tentang pengalamannya dalam menerima jasa tersebut, sehingga Word of mouth ini sangat besar pengaruhnya dan dampaknya terhadap pemasaran jasa dibandingkan dengan aktivitas komunikasi lainnya.

f. Direct Marketing

Merupakan elemen terakhir dalam bauran komunikasi /promosi . Terdapat enam area dari direct marketing yaitu direct mail, mail order, direct response, direct selling, telemarketing, digital marketing.

2.4. Pemasaran Bank

Menurut Kotler (1996) pengertian pemasaran bank adalah sebagai berikut : 1. Pemasaran adalah pengiklanan, promosi dan publikasi. Tujuannya adalah menarik

(15)

2. Pemasaran adalah penciptaan suasana yang menyenangkan dan bersahabat. Bankir serta seluruh pihak di bank dituntut untuk bersikap ramah terutama yang berhadapan langsung dengan nasabah.

3. Pemasaran adalah inovasi. Bank harus dapat mengantisipasi kebutuhan masyarakat dengan memperkenalkan produk jasa bank untuk memenuhi kebutuhan nasabahnya. Inovasi perlu dilakukan terus menerus, sambil memantau kebutuhan masyarakat akan produk jasa bank seperti home banking atau on line service.

4. Pemasaran adalah positioning. Bank dituntut memiliki ketidak samaan dengan bank-bank lain, misalnya citra bagi nasabahnya sebagai bank yang besar, profesional, efisiensi dekat dan akurat pelayanannya. Serta di segmen pasar tertentu, bank tersebut harus memperlihatkan kelebihannya dari bank-bank yang lain.

5. Pemasaran adalah analisis, perencanaan dan pengawasan pemasaran.

Dalam pemasaran jasa bank, penciptaan kualitas jasa bank merupakan dasar penting. Kualitas jasa bank tidak dapat dipisahkan dengan pemasaran jasa bank. Jasa bank yang berkualitas merupakan produk bank yang senantiasa sesuai dengan yang dijanjikan oleh pemasarnya. Hal ini juga penting untuk menjaga kepercayaan para nasabah.

2.5. Kredit Perbankan 2.5.1.Pengertian Kredit

(16)

pembayaran). Apabila orang mengatakan membeli secara kredit maka hal itu berarti si pembeli tidak harus membayarnya pada saat itu juga.

Menurut Wahjono (2010), kredit adalah pemberian prestasi (misalnya uang, barang) dengan balas prestasi (kontraprestasi) yang akan terjadi pada waktu yang akan datang. Kehidupan ekonomi modern adalah prestasi uang yang dengan demikian transaksi kredit menyangkut uang sebagai alat kredit. Kredit berfungsi kooperatif antara si pemberi kredit dan si penerima kredit atau antara kreditur dan debitur. Mereka menarik keuntungan dari saling menanggung resiko. Singkatnya kredit dalam arti luas didasarkan atas komponen kepercayaan, resiko dan pertukaran ekonomi pada masa yang akan datang.

2.5.2.Fungsi Kredit

Kredit pada awal perkembangannya mengarahkan fungsinya untuk merangsang kedua belah pihak untuk tujuan pencapaian kebutuhan baik dalam bidang usaha maupun kebutuhan sehari-hari. Pihak yang mendapat kredit harus dapat menunjukkan prestasi yang lebih tinggi pada kemajuan usahanya itu, atau mendapatkan pemenuhan atas kebutuhannya. Adapun bagi pihak yang memberi kredit, secara material dia harus mendapatkan rentabilitas berdasarkan perhitungan yang wajar dari modal yang dijadikan objek kredit dan secara spritual mendapatkan kepuasan karena dapat membantu pihak lain untuk mencapai kemajuan.

(17)

kemajuan ekonomi yang bersifat mikro maupun makro. Kredit juga berfungsi membantu pertumbuhan ekonomi masyarakat yang terjadi ditengah-tengah masyarakat saat ini.

2.5.3.Jenis Kredit

Dari segi lembaga pemberi-penerima kredit yang menyangkut struktur pelaksana kredit di Indonesia, maka jenis kredit dapat digolongkan menjadi sebagai berikut :

1. Kredit perbankan kepada masyarakat untuk kegiatan usaha dan atau konsumsi. Kredit ini diberikan oleh bank pemerintah atau bank swasta kepada dunia usaha guna membiayai sebahagian kebutuhan permodalan dan atau kredit dari bank kepada individu untuk membiayai pembelian kebutuhan hidup yang berupa barang maupun jasa.

2. Kredit likuiditas yaitu kredit yang diberikan oleh bank Sentral kepada bank-bank yang beroperasi di Indonesia yang mana selanjutnya digunakan sebagai dana kegiatan perkreditannya.

3. Kredit langsung, kredit ini diberikan oleh Bank Indonesia kepada lembaga-lembaga pemerintah atau semi pemerintah, Misalnya Bank Indonesia memberi kredit langsung kepada Bulog.

Dari segi tujuan penggunaannya, kredit dapat dikelompokan menjadi :

(18)

2. Kredit produktip, yaitu kredit investasi maupun kredit eksploitasi. Kredit adalah kredit yang ditujukan untuk pembiayaan modal tetap yaitu peralatan produksi, gedung dan mesin-mesin, atau untuk membiayai rehabilitasi dan ekspansi.

3. Kredit perpaduan antara kredit konsumtif dan kredit produktif (semi produktif dan semi konsumtif).

2.6. Analisis SWOT

SWOT adalah akronim dariStrengths, Weaknesses, Opportunities dan Threats (kekuatan, kelemahan, kesempatan dan ancaman). Analisis ini akan menghasilkan suatu gambaran ringkas tentang posisi strategis perusahaan, berdasarkan prinsip bahwa strategi yang dihasilkan harus memiliki ketepatan dengan kemampuan internal dan situasi eksternalnya. Untuk mengetahui lebih jauh tindakan strategis yang ditempuh bagi penetapan strategi kebijakan promosi bagi PT. Bank X (Persero) Tbk. Sentra Kredit Kecil Pematangsiantar perlu juga dilakukan analisis faktor strategis dengan menggunakan analisa SWOT.

Strengths - Weakness - Opportunities - Threats(SWOT) merupakan matching tool yang penting untuk membantu para pengambil keputusan dalam mengembangkan ke-empat tipe strategi tersebut. Keempat tipe strategi yang dimaksud adalah :

1. Strategi SO(Strength-Opportunity) 2. Strategi WO(Weakness-Opportunity) 3. Strategi ST(Strength-Threat)

4. Strategi WT(Weakness-Threat)

(19)

matching tool bukanlah untuk memilih atau menentukan strategi mana yang terbaik melainkan untuk membangkitkan strategi alternatif yang fisibel untuk dilaksanakan.

Menurut Pearce and Robinson (1991), salah satu cara dalam menggunakan analisis SWOT untuk membantu menganalisa strategi adalah melihat kesempatan dan ancaman utama dari lingkungan eksternal serta kekuatan dan kelemahan internal dengan menggunakan pendekatan terstruktur, seperti terlihat pada Gambar 2.1.berikut dibawah ini :

Kesempatan

Kuadran 3 : Kuadran 1 :

Mendukung Strategi Mendukung Strategi Turn around Agresif

Kelemahan Kekuatan

Kuadran 4 : Kuadran 2 :

Mendukung Strategi Mendukung Strategi Defensif Diversifikasi

Ancaman

Gambar 2.1. Diagram Matriks SWOT

Dalam analisis SWOT juga digunakan matriks menurut Kinnear and Taylor, (1983) sebagai berikut :

Tabel 2.1. Matriks SWOT

Internal

Strengths Weaknesses

Eksternal

Oppertunities SO WO

Threats ST WT

Gambar

Gambar 2.1. Diagram Matriks SWOT

Referensi

Dokumen terkait

Pada penelitian di SD Negeri betro tepatnya pada kelas III yang berjumlah 32 siswa ketika mengajar guru terkesan mononton dan masih menggunakan metode pembelajaran

Dalam kelompok sosial , manusia membutuhkan norma untuk pengaturannya.. Sebagai makhluk sosial , masyarakat memiliki

Peningkatan dosis ekstrak etanol batang sipatah-patah ( C. quadrangula Salisb.) yang diberikan seiring dengan meningkatnya jumlah sel hati dan sel tubulus ginjal mencit

Pemilihan secara demokratis terhadap Kepala Daerah tersebut, dengan mengingat bahwa tugas dan wewenang DPRD menurut Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2003 tentang

Website rekrutmen akan mengirimkan email konfirmasi pendaftaran, pengguna dikirimkan url untuk proses konfirmasi registrasi website rekrutmen BPJS

Pada penelitian utama, data yang dikumpulkan dari variabel terikat yaitu kadar serat, aktivitas antioksidan, amilosa dan uji kesukaan mi basah dengan substitusi

Berdasarkan hasil penelitian ini juga diketahui bahwa sebagian besar responden masih merasa puas dengan kemampuan untuk merawat anggota keluarga yang menderita skizofrenia,dan

2012.Dari segi teori, hasil penelitian ini sesuai dengan pendapat pertama dalam irrelevance theory mengenai pengaruh kebijakan dividen terhadap harga saham.Teori