• Tidak ada hasil yang ditemukan

Studi Eksperimental Sinyal Vibrasi Torsional Pada Transmisi Roda Gigi Lurus Dengan Variasi Putaran

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Studi Eksperimental Sinyal Vibrasi Torsional Pada Transmisi Roda Gigi Lurus Dengan Variasi Putaran"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ketepatan waktu pengiriman, kualitas produk yang dapat diterima dan

harga produk yang wajar merupakan kondisi yang menentukan dari kepuasan

pelanggan. Jika pelanggan puas maka permintaan pun akan meningkat.

Sehubungan dengan itu hendaknya suatu perusahaan manufaktur mampu

melaksanakan kegiatan produksi dengan cara efisien.

Kegiatan produksi dengan cara efisien merupakan tanggung jawab semua

pihak didalam perusahaan. Kerusakan mesin saat rencana produksi berjalan

tentunya tidak diharapkan, karena dapat menggagalkan target pencapaian

ketepatan waktu pengiriman produk. Dalam hal ini dibutuhkan peran pihak

engineer untuk berupaya mencari solusi, antara lain dengan menghilangkan

kegiatan breakdown maintenance dan menggantinya dengan kegiatan predictif

Maintenance, yaitu menghilangkan adanya perbaikan mesin ditengah-tengah

rencana produksi sedang berjalan dengan cara mendiagnosa kapan masalah

gangguan tersebut akan terjadi atau menjaga masalah gangguan mesin agar tidak

terjadi lagi. Dengan mendiagnosis dan memprediksi kapan dilakukan perbaikan

tentunya skeduling kegiatan perbaikan mesin tersebut dapat disusun dengan baik,

sehingga urutan pelaksanaan kegiatan seperti penyediaan bahan, peralatan dan

lain-lain dapat direncanakan. Dengan terencananya skedul perbaikan mesin,

sehubungan dengan itu maka ketepatan waktu pengiriman kepada pelanggan

terpenuhi, kualitas produk dapat terjaga dan tentunya mesin-mesin berproduksi

pada efisiensi maksimum.

Pada dekade ini telah dikembangkan suatu kegiatan Predictive

Maintenance yang tercakup pada British Standard BS3811 (1984) tentang

monitoring kondisi mesin, dimana dilakukan pengukuran secara rutin terus

menerus ataupun berkala serta kegiatan interpretasi data terhadap kondisi mesin

dan peralatan. Metode ini lebih dikenal dengan nama condition based

(2)

kondisi mesin ataupun peralatan dengan mendeteksi sinyal getaran mesin

(vibration monitoring). Sebuah mesin yang ideal sempurna pada prinsipnya tidak

menimbulkan getaran sama sekali, karena seluruh energi yang dihasilkan diubah

menjadi kerja. Namun fenomena yang dapat dirasakan ada sebagian bentuk energi

yang salah satunya terbuang menjadi getaran. Getaran timbul akibat transfer gaya

siklik melalui elemen-elemen mesin yang ada, dimana elemen-elemen tersebut

saling beraksi satu sama lain dan energi disipasi melalui struktur dalam bentuk

getaran. Rendahnya tingkat kepresisian peralatan yang bersuaian, kerusakan atau

keausan akibat umur pemakaian peralatan dan deformasi akan mengubah

karakteristik dinamik sistem dan cenderung meningkatkan energi getaran.

Sejalan dengan perkembangan teknologi, pendeteksian getaran mesin

dengan metode klasik yaitu interaksi antara manusia (operator) dan mesin dengan

cara mendengarkan suara mesin dan menyentuh/meraba (hearing and touching) tidak lagi handal untuk dilakukan, karena mesin-mesin modern dirancang berjalan

secara otomatis dan beroperasi pada putaran dan kecepatan tinggi, untuk itu

dibutuhkan peralatan uji ataupun peralatan pengukur sebagai bagian proses

kegiatan CBM. Penelusuran getaran yang terjadi pada mesin dapat berupa getaran

translasi maupun rotasi. Getaran translasi dapat terjadi dalam arah lateral ataupun

aksial. Getaran lateral terjadi pada arah tegak lurus sumbu poros, sedangkan

getaran aksial terjadi dalam searah sumbu poros. Getaran rotasi merupakan

getaran yang terjadi dalam arah putar sering disebut sebagai getaran torsional.

Interpretasi dari data sinyal-sinyal getaran tersebut dapat digunakan untuk

mendeteksi adanya perubahan yang terjadi tiap-tiap waktu dari kondisi mesin

yang sedang berproduksi, sehingga prediksi pelaksanaan overall maintenaice dan

Repair mesin tersebut terskedul lebih akurat.

Penulis melakukan penelitian ini berdasarkan alat uji studi kasus tesis s2.

Dimana usulan penelitian ini merupakan alat uji penelitian sistem transmisi roda

gigi untuk menganalisa secara khusus getaran torsional yang terjadi. Perangkat uji

ini merupakan bagian unit kecil dari transmisi roda gigi yang terdapat di

manufaktur Pabrik Baterai ABC dimana mahasiswa s2 tersebut bekerja, dengan

(3)

mesin seperti pergeseran jarak antar sumbu poros dan misaligment pada roda gigi, hal ini merupakan efek dari mengendurnya baut pengikat ataupun kekurang

telitian setelah melaksanakan repair, tidak jarang ditemui kasus pada mesin

manufaktur diawal selesai overall maintenance yang mempunyai efisiensi produksinya tidak dapat mencapai efisiensi puncak, melainkan perlu adanya

penyesuaian (Running Up). Kasus adanya usaha peningkatan putaran mesin yang merupakan kegiatan improvisasi sebagai planning inovasi. Kasus-kasus ini tidak

jarang terjadi di manufaktur Pabrik Baterai ABC.

Getaran torsional adalah gerakan sudut yang menimbulkan puntiran pada

poros, gerakan osilasi ditumpangkan pada gerak rotasi stabil dari sebuah mesin

yang berputar. Meskipun getaran ini tidak dapat diteksi dengan alat ukur khusus,

amplitudonya dapat merusak. Sebagai contoh sepasang roda gigi yang mengubah

kecepatan sistem transmisi daya mengirimkan ke casing. Demikian pula,

mekanisme mesin silinder dalam suatu mesin kompresor mengkonversi torsi

untuk kekuatan radial yang dapat dilihat oleh persepsi manusia tetapi tidak terukur

karena ketidakpekaan alat uji dan latar belakang kebisingan. Jika gear box atau

mesin torak adalah bagian dari drive train, kelebihan kebisingan dan getaran dapat

menunjukkan masalah. Standar dan metode pengukuran yang berhubungan

dengan besaran yang diterima getaran radial, gerak jarang menjadi perhatian

dengan getaran torsional kecuali mempengaruhi fungsi sistem. Tekanan ini yang

mempengaruhi integritas struktural dan umur komponen dengan demikian

menentukan besarnya yang diijinkan getaran torsional. Gerakan getaran torsional

dapat menghasilkan tegangan yang menyebabkan kelelahan logam. Selain itu,

faktor konsentrasi tegangan diasosiasikan dengan komponen mesin untuk

mengurangi efektivitas bahan beban.

Telah banyak dilakukan penelitian dan pengujian terhadap getaran yang

terjadi pada roda gigi dengan penekanan pada aspek yang berbeda, antara lain:

(Helson 2007) Analisis spektrum getaran yang dilakukan menitik

beratkan pada masalah identifikasi sinyal yang ditimbulkan oleh kontak gigi

(4)

sistem poros rotor ganda. (M. Yudha Swara, 2008) melakukan analisis getaran

roda gigi melalui penggunaan cepstrum getaran. Selain itu, dibahas pula

karakteristik dan sumber getaran pada sistem transmisi roda gigi beserta

simulasinya menggunakan bantuan perangkat lunak MatLab 7.0.4. Selanjutnya

dilakukan pengujian Fungsi Respon Frekuensi (FRF) dan spektrum linier pada

perangkat uji. (Riyanto, Moch. Saleh, 2010) Sinyal getaran dianalisa dalam

frekuensi domain yang memperlihatkan spektrum sinyal getaran tersebut dengan

menggunakan peralatan pico scope analayser sehingga dapat diketahui amplitudo

dan frekuensinya. Karakteristik frekuensi dari pasangan roda gigi yang mengalami

kerusakan akan dibandingkan dengan data referensi untuk mengetahui pengaruh

ada tidaknya patah gigi pada salah satu gigidan roda gigi transmisi.

Dari penelitian sebelum-sebelumnya telah dilakukan peneliti terdahulu,

tentang getaran yang terjadi pada roda gigi serta karakteristik frekuensi yang

ditimbulkan akibat kerusakan roda gigi. Dari itu penulis melakukan penelitian

untuk mengetahui karakteristik getaran torsional pada transmisi roda gigi lurus.

1.2Tujuan Penelitian

Ada 2 tujuan dilakukannya penelitian ini yaitu:

1. Memperoleh data getaran pada roda gigi lurus dengan menggunakan

vibrometer laser ometron VQ-A-400-F.

2. Mengetahui getaran torsional yang terjadi pada roda gigi lurus.

Menganalisa data sinyal sebagai bukti adanya peningkatan getaran yang

dipengaruhi variasi putaran dan penyimpangan sumbu poros sistem

transmisi roda gigi lurus.

1.3Perumusan Masalah

Penelitian ini dilakukan untuk mencari karakteristik vibrasi pada roda gigi

(5)

Pemantauan pengukuran yang dilakukan dengan mengumpulkan data hasil

pengukuran getaran roda gigi pada tiga arah pengukuran yakni: horizontal,

vertikal dan aksial dengan menggunakan vibrometer laser ometron VQ-A-400-F.

1.4Manfaat Penilitian

Penelitian ini merupakan suatu upaya yang dilakukan agar dapat

diaplikasikan ke industri-industri dengan memanfaatkan sinyal vibrasi sebagai

parameter untuk mengidentifikasi kerusakan mesin, khususnya pada komponen

roda gigi.

1.5Batasan Masalah

Melihat begitu kompleksnya permasalahan mengenai getaran, maka

dalam penelitian ini penulis membatasi 4 batasan masalah sebagai berikut:

1. Roda gigi yang digunakan adalah roda gigi lurus dengan jumlah gigi

36.

2. Dengan kondisi roda gigi normal, roda gigi aus, roda gigi sompel, dan

roda gigi patah.

3. Roda gigi yang di ukur hanya pada roda gigi normal, roda gigi aus, roda

gigi sompel, dan roda gigi patah yang dipasangkan secara bergantian

pada roda gigi penggerak.

4. Getaran dianalisis berdasarkan spektrum getaran yang terjadi.

1.6Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan ini disajikan dalam tulisan yang terdiri dari 5 bab.

BAB I merupakan pendahuluan. Bab ini memberikan gambaran menyeluruh

mengenai tugas akhir yang meliputi pembahasan latar belakang, tujuan penulisan,

perumusan masalah, manfaat penulisan dan sistematika penulisan. BAB II adalah

tinjauan pustaka, dimana pada bab ini berisikan landasan teori dan studi literatur

yang berkaitan dengan pokok permasalahan serta metode pendekatan yang

digunakan untuk menganalisa persoalan. BAB III merupakan metode penelitian

yang berisikan metode dari pengerjaan meliputi langkah-langkah pengolahan dan

(6)

pengujian eksperimental. BAB V merupakan kesimpulan dan saran yang berisikan

Referensi

Dokumen terkait

HALAMAN JUDUL ....

Dari aspek pengetahuan, proses, dan juga sikap pendidikan fisika, beberapa nilai karakter dapat dibantukan pada siswa yang belajar fisika.. Dengan nilai-nilai itu siswa

Berdasarkan hasi observasi dan wawancara yang dilakukan, bahwa perilaku yang cenderung dimunculkan oleh mahasiswa adalah mahasiswa langsung menyalin referensi yang

Pendekatan pembelajaran terpadu dapat digunakan untuk pembelajaran kecakapan hidup bagi tunagrahita karena pembelajaran kecakapan hidup menumt Lanny Hardhy (Ed.) 2002: 10-11)

Sinamo ilah etos karena menemukan bahwa etos mengandung pengertian tidak hanya sebagai perilaku khas dari suatu organisasi atau komunitas, tetapi juga mencakup motivasi

Dari pengumpulan data tersebut didapatkan hasil bahwa lebih dari setengah responden (53,2%) memiliki dukungan keluarga yang tidak mendukung, lebih dari setengah

Hal ini sejalan dengan penelitian yang dil- akukan oleh Wulan yang ditemukan 4 sampel bakso yang mengandung formalin dari pedagang bakso di Kecamatan Panakukkang Kota

Di dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup disebutkan bahwa baku mutu lingkungan hidup adalah ukuran batas atau