• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kesuburan tanah dan budidaya pertanian

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Kesuburan tanah dan budidaya pertanian"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 1. KESUBURAN TANAH DAN PEMUPUKAN

1.1 Kesuburan Tanah

Tanah adalah bagian terluar dari kulit bumi yang biasanya dalam keadaan lepas-lepas. Lapisannya bisa sangat tipis dan bisa sangat tebal perbedaannya dengan lapisan di bawahnya adalah hal warna, struktur, sifat fisik, sifat biologis, komposisi kimia, proses kimia dan morfologinya. Tanah dapat dikatakan subur jika di tanami dapat menghasilkan panen sepanjang tahun. Tanah tersusun dari empat komponen dasar yakni bahan mineral yang berasal dari pelapukan batu-batuan, bahan organik yang berasal dari pembusukan sisa makhluk hidup air dan udara, berdasarkan unsur penyusunnya tanah dibedakan menjadi dua yaitu tanah mineral dan tanah organik ( Marbut, ahli tanah Amerika Serikat ).

Kesuburan tanah adalah kemampuan suatu tanah untuk menyediakan unsur hara pada takaran dan kesetimbangan tertentu secara sinambung, untuk menunjang pertumbuhan suatu jenis tanaman. Kesuburan tanah dibedakan menjadi dua kesuburan tanh yang hakiki (asli / alamiah) dan kesuburan tanah potensial yaitu kesuburan tanah maksimum yang dapat diperoleh dengan intervensi teknologi yang mengoptimumkan semua faktor misalnya dengan memasang instalasi pengairan untuk lahan yang tidak tersedia air secara terus menerus. Di Indonesia umumnya PH berkisar antara 3-9 tanah gambut memiliki PH nya di bawah 3 karena banyak mengandung asam sulfat. Sedangkan di daerah kering atau daerah dekat pantai PH nya mencapai diatas 9 karena banyak mengandung garam natrium. PH yang baik untuk bercocok tanam berkisar antara 5,6 sampai 7,2.

1.2 Pemupukan

(2)

pemupukan adalah tindakan memberikan tanaman unsur-unsur hara pada komplek tanah, baik langsung maupun tak langsung dapat menyumbangkan bahan makanan pada tanaman. Tujuannya untuk memperbaiki tingkat kesuburan tanah agar tanaman mendapatkan nilai yang cukup untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas pertumbuhan tanaman. (Ariyanto, 2010).

Tujuan pemberian pupuk, terutama pada tingkat produksi tinggi, adalah sebagai berikut :

a.Melengkapi penyediaan hara secara alami yang ada didalam tanah untuk memenuhi kebutuhan tanaman.

b.Menggantikan unsur-unsur hara yang hilang karena terangkut dengan hasil panen, pencucian dan sebagainya.

c. Memperbaiki kondisi tanah yang kurang baik atau mempertahankan kondisi tanah yang sudah baik untuk pertumbuhan tanaman.

(3)

Bab2. Intensifikasi Pertanian dan Extensifikasi Pertanian

2.1 Intensifikasi Pertanian

Menurut Yopantri, 2010. Pengertian dari intensifikasi pertanian adalah pengolahan lahan pertanian yang ada dengan sebaik-baiknya untuk meningkatkan hasil pertanian dengan menggunakan berbagai sarana. Intensifikasi pertanian banyak dilakukan di Pulau Jawa dan memperluas Bali yang memiliki lahan pertanian sempit. Pada awalnya intensifikasi pertanian ditempuh dengan program Panca Usaha Tani, yang kemudian dilanjutkan dengan program sapta usaha tani. Adapun sapta usaha tani dalam bidang pertanian menurut Yopantri, 2010 meliputi beberapa kegiatan yaitu pengolahan tanah yang baik, pengairan yang teratur, pemilihan bibit unggul, pemupukan, pemberantasan hama dan penyakit tanaman, pengolahan pasca panen, dan pemasaran. Menurut pandangan kami intensifikasi pertanian ini memiliki dampak positif bagi para petani yaitu hasil panen yang diperoleh sangat maksimal. Sedangkan dampak negatifnya adalah terletak pada penggunaan pupuk dan pemberantasan hama karena penggunaan pupuk dan pestisida dalam pemberantasan hama ini, kebanyakan para petani menggunakan bahan yang mengandung kimia dan anorganik. Ditinjau dari segi lingkungan sangatlah tidak baik karena penggunaan bahan kimia pada pestisida untuk memberantas hama ini dapat mencemari tanah dan udara. Sedangkan penggunaan pupuk anorganik pada tanaman memang dinilai sangat baik tetapi dampak yang ditimbulkannya adalah tanah yang dihasilkan memiliki PH tidak netral.

2.2 Extensifikasi Pertanian

(4)
(5)

BAB 3. Pemanfaatan Lahan Pertanian dengan Konsep Agroteknologi yang Berkelanjutan

3.1 Pemanfaaatan Lahan Pertanian dengan Konsep Agroteknologi yang Berkelanjutan.

(6)

1. Mantap secara ekologis, yang berarti bahwa kualitas sumberdaya alam dipertahankan dan kemampuan agroekosistem secara keseluruhan dan manusia, tanaman dan hewan sampai oragnisme tanah ditingkatkan. Kedua hal

ini akan dipenuhi jika tanah dikelola dan kesehatan tanaman, hewan serta

masyarakat dipertahankan melalui proses biologis (regulasi sendiri). Sumberdaya lokal dipergunakan sedemikian rupa sehingga kehilangan unsur hara, biomassa dan energi bisa ditekan serendah meungkin serta mampu mencegah pencemaran.

2. Bisa berlanjut secara ekonomis, yang berarti bahwa petani bisa cukup menghasilkan untuk pemenuhan kebutuhan dan/ atau pendapatan sendiri serta mendapatkan penghasilan yang mencukupi untuk mengembalikan tenaga dan biaya yang dikeluarkan. Keberlanjutan ekonomis ini bisa diukur bukan hanya dalam hal produk usaha tani yang langsung, namun juga dalam hal fungsi seperti melestarikan sumberdaya alam dan meminimalkan resiko.

3. Adil, yang berarti bahwa sumberdaya dan kekuasaan terdistribusikan

sedemikian rupa sehingga kebutuhan dasar semua anggota masyarakat terpenuhi dan hak-hak mereka dalam penggunaan lahan, modal yang memadai, bantuan teknis serta peluang pemasaran terjamin.

4. Manusiawi, yang berarti bahwa semua bentuk kehidupan (tanaman, hewan dan manusia) dihormati. Integritas budaya dan spiritualitas masyarakat dijaga dan dipelihara.

5. Luwes, yang berarti bahwa masyarakat pedesaaan mampu menyesuaikan diri dengan perubahan kondisi usaha tani yang berlangsung terus, misalnya

(7)

BAB 4. Budidaya Tanaman Pertanian

4.1 Tanaman Semusim

Tanaman semusim adalah tanaman yang memiliki kemampuan untuk dapat dipanen 1 kali dalam setahun atau semusim dan harus ditanam kembali jika ingin memperoleh hasilnya.

1. Persiapan bahan tanam, memilih bibit yang bagus, dengan cara direndam dalam air, apabila biji tenggelam maka biji tersebut layak untuk ditanam dan memilih bibit yang tepat guna.

2. Persiapan lahan, mengolah lahan dengan cara menggemburkan tanah agar mudah menyerap air, serta menentukan PH yang tepaat untuk tanaman tersebut.

3. Penanaman, harus diberi jarak ideal, sekitar 40 X 40 cm antar tanaman agar perkembangan dan pertumbuhan tanaman berjalan maksimal. 4. Pemeliharaan, membersihkan gulma di sekitar tanaman dan memberi

pupuk secara rutin dan sesuai takaran, serta pemberantasan hama yang harus dilakukan agar menjaga kualitas tanaman.

5. Pemanenan, memanen tanaman yang benar-benar siap panen, jangan tanaman yang masih muda

6. Pasca panen, mengolah lahan sisa panen sehingga siap untuk ditanami lagi Juga memaksimalkan hasil pasca panen yang dapat dimanfaatkan.

4.2 Tanaman Keras / Tahunan

Tanaman keras atau tanaman tahuan adalah tanaman yang dapat

(8)

1. Pembibitan, umumnya pada tanaman keras cara memperbanyak tanaman nya dengan cara okulasi, cangkok dan sambung pucuk hal ini dapat dilakukan karena melihat dari struktur tanaman yang memungkinkan dan juga cara perkembangbiakan seperti ini sangatlah efektif.

2. Penanaman, menanam dengan cara sesuai aturan biasanya antara jarak tanaman 3 sampai 4 meter, karena tumbuhan keras memiliki batang dan dahan yang besar.

3. Pemeliharaan, menjaga dari serangan hama dengan memberikan pestisida dan gulma memberantas gulma yang menganggu pertumbuhan tanaman. Terutama pada hewan wereng yang sering menggagu tanaman keras, serta benalu yang sering menggagu pada tanaman ini pada pohon mangga. 4. Pemupukan, memberi pupuk secara rutin dan sesuai takaran, Pupuk buatan

yang diberikan berupa campuran 150 kg urea, 450 kg TSP (667 kg SP-36), dan 125 kg KCl per hektar atau 150 g urea, 450 g TSP, dan 125 g KCl per tanaman. Pemupukan dilakukan empat kali dengan selang tiga bulan. Dosisnya meningkat sesuai dengan umur tanaman

5. Pemanenan, memanen yang sudah siap panen, agar mendapat hasil yang maksimal.

4.3 Tanaman holtikultura

Tanaman holtikulura adalah meliputi tanaman hias, sayuran, dan buah-buahan. Cara budidaya tanaman holtikultura :

1. Pembibitan, memilih bibit yang unggul dan berkualitas.

2. Penanaman, menanam dengan cara sesuai aturan dan memilih suhu yang tepat untuk pertumbuhan tanaman tersebut.

3. Pemeliharaan, menjaga dari serangan hama dan gulma 4. Pemupukan, memberi pupuk secara rutin dan sesuai takaran

5. Pemanenan, memanen yang sudah siap panen, agar mendapat hasil yang maksimal.

4.4 Budidaya tanaman padi menggunakan metode SRI.

(9)

Menurut Suprapto (2006) budidaya SRI ini, adalah usaha pemanfaatan pada sistem padi secara intensifikasi dengan memanfaatkan sebesar mungkin segala potensi yang terdapat dialam baik tanaman itu sendiri maupun dari lingkungan tanaman itu hidup seperti tanah, air, sinar matahari dan akhluk hidup sehingga tanaman itu dapat tumbuh dengan optimal sesuai kemampuan yang dimilikinya.

4.4.2 Keunggulan budidaya metode SRI

Menurut Suprapto (2006) keuntungan yang diperoleh dari penggunaan metode ini sangat banyak yaitu

a. Tanaman hemat air, Selama pertumbuhan dari mulai tanam sampai panen memberikan air max 2 cm, paling baik macak-macak sekitar 5 mm dan ada periode pengeringan sampai tanah retak (irigasi terputus). b. Hemat biaya, hanya butuh benih 5 kg per hektar. Tidak memerlukan

biaya pencabutan bibit, tidak memerlukan biaya pindah bibit, tenaga tanam kurang, dll.

c. Hemat waktu, ditanam bibit muda 5 – 12 hari setelah semai, dan waktu panen akan lebih awal.

d. Produksi meningkat, di beberapa tempat mencapai 11 ton per hektar. e. Ramah lingkungan, tidak menggunaan bahan kimia dan digantikan

dengan mempergunakan pupuk organik (kompos, kandang dan mikro-oragisme lokal), begitu juga penggunaan pestisida.

4.4.3 Budidaya tanaman padi metode SRI secara umum

(10)

1) Pemilihan benih untuk disemai

Benih dari hasil panen petani dapat digunakan sebagai bibit kembali, dengan cara ini petani tidak perlu membeli bibit setiap kali tanam, hanya saja perlu diseleksi dengan baik, dapat diseleksi dengan teknik perendaman dengan air garam, pertama yang dilakukan telur sebagai tester, setelah telur tersebut mengapung ke atas maka larutan tersebut sudah pas dan siap untuk dimasuki gabah, unutk menentukan gabah yang layak atau tidak dilihat dari gabah yang terisi penuh akan tenggelam dengan sendirinya dan gabah tersebut layak untuk dijadikan benih, setelah itu cuci gabah dengan air untuk menghilangkan kadar garamnya.

2) Pengolahan lahan yang maksimal

Pemanfaatan lahan organik dilakukan sebelum mengolah tanah tujuannya agar tanah mampu memberi daya dukung yang cukup bagi tanaman dan berfungsi sebagai penyedia hara yang dibutuhkan tanaman dengan komposisi jerami, kotoran, dan batang pisang yang telah diolah digunakan sebagai organik untuk menghemat biaya dengan cara ini sudah memenuhi kebutuhan tanaman dari bahan organik tersebut. Secara keseluruhan prosesnya adalah mengistirahatkan tanah dahulu setelah panen, mengolah tanah secara baik, dan mengembalikan jerami yang akan diolah.

3) Penyemaian

Untuk memperoleh bibit yang bisa ditanam muda bisa menggunakan beberapa beberapa cara, intinya bagaimana bibit dapa dengan mudah dipindahkan dari persemaian ke penanaman pada umur muda yaitu antara umur 7 sampai dengan 14 hari.

(11)

ditiriskan dan keluar titik putih kemudian ditebarkan diatas nampan, dan setelah tumbuh daun 4 baru siap untuk ditanam.

Cara kedua : dilakukan di lahan seperti menyemai, hanya saja diatas tanah diberi alas untuk tempat tanah dan pupuk kompos, kemudian diberi campuran tanah dan pupuk kompos dengan perbandingan 1 : 1 tipis saja dengan ketebalan 1 cm setelah itu tebari bibit yang telah disiapkan, apabila sudah siap untuk ditanam antara umur 7 sampai dengan 14 hari bisa memotong alas tersebut dengan menggunakan papan sebagai alasnya.

4) Penanaman

Pada saat penanaman gabah hasil dari pembibitan masih ada dan penanamannya membentuk huruf L, posisi penanaman seperti huruf L adalah gabah sebagai garis bawah dan batang padi yang keatas sebagai garis yang keatas. Untuk kondisi tanaman berdaun 4, mengapa kita harus menanam dengan dengan berdaun 4, karena kondisi daun 4 itu masih tanam muda dan ditanam dengan dangkal, tanam bibit muda memberikan keuntungan yaitu memberikan kesempatan tumbuh tanpa perlu memakan waktu lama untuk beradaptasi dengan lingkungan yang baru. Yaitu lahan dimana tanaman dipindahkan dari persemaian karena bibit muda lebih memiliki cadangan makanan dari dalam biji, dan lebih potensial untuk lebih melahirkan lebih banyak anakan, karena kondisi jarak tanaman yang lebih lebar menggunakan sistem satu lubang satu tanam. Jarak tanam kurang lebih 25 cm karena dapat tumbuh dengan maksimal dan menyerap kandungan hara dalam tanah dengan baik selain itu juga melahirkan anakan dan memaksimalkan pertumbuhan anakan, selan itu keunggulannya adalah dalam kesediaan pangan dan pengendalian hama.

(12)

Pada penanaman budidaya padi organic dengan metode SRI yang paling penting adalah menjaga aliran air supaya sawah tidak tergenang terus menerus namun lebih pada pengaliran air saja. Berikut panduan pengairan SRI:

 Penanaman dangkal, tanpa digenangi air, macak-macak, sampai anakan sekitar 10-14 hari, kkondisi air tidak boleh menggenangi tanaman, jika menggenangi maka padi akan roboh, maka tanah harus dalam keadaan basah.

 Setelahitu, isi air untuk menghambat pertumbuhan rumput dan untuk pemenuhan kebutuhan air dan melumpurkan tanah, digenangi sampai tanah tidak tersinari matahari, setelah itu dilairi air saja.

 Sekitar seminggu jika tidak ada pertumbuhan yang signifikan dilakukan pemupukan, ketika pemupukan dikeringkan dan galengan ditutup

 Ketika mulai berbunga, umur 2 bulan, harus digenangi lagi, dan ketika akan panen dikeringkan

6) Pemupukan

Pemberian Pupuk Organik pada metode SRI diarahkan kepada perbaikan kesehatan tanah dan penambahan unsur hara. Pemberian pupuk organik yang dilakukan pada tahap pengolahan tanah dilakukan terus menerus pada setiap musimnya dan dosis pemakaiannya akan berkurang sesuai dengan kondisi tanah yang semakin baik. Pemupukan kedua dilakukan pada umur padi 15 hari disemprotkan merata pada permukaan padi seperti teknik penyemprotan seperti biasanya. Selanjutnya pemupukan ketiga dilakukan pada umur padi 30 hari pemupukan keempat pada umur padi 45 hari sehingga total pemupukan sebanyak 4 kali, tetapi bisa juga dilakukan sampai dengan 5 kali dengan selang waktu yang kita tentukan. Dan pemupukan dihentikan apabila tanaman tersebut telah berbunga

7) Pemanenan

(13)

4.5 Budidaya Tanaman Karet

Tanaman karet merupakan salah satu komoditi perkebunan yang

menduduki posisi cukup penting sebagai sumber devisa non migas bagi Indonesia, sehingga memiliki prospek yang cerah. Oleh sebab itu upaya peningkatan

produktifitas usahatani karet terus dilakukan terutama dalam bidang teknologi budidayanya . Hevea sp. Termasuk famili Euphorbiaceae. Dari sejumlah. Tanaman-tanaman lain dapat menghasilkan karet ternyata Hevea brasilliensis sebagai bahan penghasil keret (rubber).

4.5.1 Pedoman budidaya

Untuk mendapatkan tanaman karet dengan produktivitas tinggi penggunaan bibit tidak boleh sembarangan. Selain dapat ditanam secara monokultur, karet juga dapat ditumpangsari dengan berbagai tanaman lain. 4.5.2 Persiapan lahan

Ada dua jenis penanaman karet yaitu newplanting dan replanting. Newplanting adalah usaha penanaman karet di areal yang belum dipakai untuk budidaya karet. Sementara itu replanting adalah usaha penanaman ulang di areal karet karena tanaman lama sudah tidak produktif lagi (peremajaan). Khusus untuk newplanting tahap awal yang harus dilakukan adalah memastikan kondisi lahan sesuai untuk budidaya karet Selanjutnya lakukan pekerjaan pengolahan lahan yang terdiri dari 3 (tiga) tahapan yaitu:

1. membabat pepohonan atau semak yang tumbuh, dapat dikakukan secara manual atau mekanis bergantung luas lahannya

2. Pengumpulan sisa pohon dan semak dalam satu tempat, dimana daun dan rantingnya dapat digunakan sebagai bahan kompos, sedangkan kayu yang besar-besar sabagai kayu bakar

3. Pembangunan sarana jalan baik untuk pemeliharaan maupun kegiatan produksi. Jalan ini diantaranya jalan utama, jalan antar blok, jalan kontrol dan jalan

(14)

- Benih disemai di bedengan dengan lebar 1-1,2 m, panjang sesuai tempat. - Di atas bedengan dihamparkan pasir halus setebal 5-7 cm. Tebarkan pupuk kandang setebal 5 cm.Bedengan dinaungi jerami/daun-daun setinggi 1 m di sisi timur dan 80 cm di sisi Barat.

- Benih direndam zat pengatur tumbuh akar selama 3-6 jam (11cc/liter air).

- Benih disemaikan, air perendamannya tadi siramkan ke benih yang ditanam tadi. - Jarak tanam benih 1-2 cm.

- Siram benih secara teratur, dan benih yang normal akan berkecambah pada 10-14 hari setelah semai dan selanjutnya dipindahkan ke tempat persemaian bibit. Namun demikian, cara perbanyakan yang lebih menguntungkan adalah secara vegetatif yaitu dengan okulasi tanaman. Okulasi sebaiknya dilaksanakan pada awal atau akhir musim hujan dengan tahapan sebagai

berikut: Okulasi ada 2 macam okulasi yaitu okulasi coklat dan okulasi hijau. Teknik Okulasi keduanya sama.

4.5.4 Penentuan jarak tanam

Jarak tanam disesuaikan dengan tajuk tanaman, jika tajuk tanaman tinggi dan lebar maka jarak tanam semakin jauh jarak antartanamannya. Jarak tanaman yang lebar ini diharapkan tidak mengganggu pertumbuhan perakaran dan

perkembangan tajuk tanaman. 4.5.5 Pembuatan lubang tanaman

Lahan/kebun diolah sebaik mungkin sebelumnya. Buat lubang tanam dengan jarak tanam yang sudah ditentukan . Setelah ditentukan dan ditandai dengan ajir, lubang tanam segera dibuat. Ukuran lubang tanam disesuaikan dengan jenis karet dan stadium bibit. Bentuk lubang tanam tidak harus kubus, tetapi juga dapat berbentuk silinder atau kerucut yang semakin menyempit ke dalam lubang.

4.5.6 Perawatan tanaman sebelum panen

Tanaman yang belum menghasilkan ini berumur sekitar 1-4 tahun. Perawatan tanaman ini umumnya sama dengan perawatan tanaman perkebunan

(15)

Lakukan penyiangan untuk menghindari persaingan tanaman didalam

pengambilan unsur hara. Kegiatan penyiangan sebenarnya dapat dilakukan setiap saat, yaitu ketika pertumbuhan gulma sudah mengganggu perkembangan tanaman karet. Meskipun demikian, umumnya penyiangan dilakukan tiga kali dalam setahun untuk menghemat tenaga dan biaya.

- Pemupukan

Kegiatan ini dilakukan untuk memacu pertumbuhan karet muda dan mempercepat matang sadap.

4.5.7 Panen / penyadapan

Penyadapan pertama dilakukan setelah tanaman berumur 5-6 tahun. Tinggi bukaan sadap pertama 130 cm dan bukaan sadap kedua 280 cm diatas pertautan okulasi.

Kriteria umum untuk menentukan tanaman karet sudah matang sadap atau belum dengan kriteria:

(16)

DAFTAR PUSTAKA

Adnany, Z. 2013. Budidaya Padi Pendekatan Teknologi SRI (System Of Rice Intensification).

http://epetani.deptan.go.id/budidaya/budidaya-padi-dengan-pendekatan-teknologi-sri-system-rice-intensification

Ahsoni, MA 2008.

repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/9867/2008maa.pdf

Anwar, D. 2002. Kamus Bahasa Indonesia Modern. Cetakan I. Surabaya : Amelia

ariyanto.staff.uns.ac.id/files/2010/06/pupuk-bw.pdf

bse.mahoni.com/data/.../kelas_12_Teknik_Budidaya_Tanaman_Jilid_3.p

disbun.kuansing.go.id/_uploads/2010/06/budidaya-tanaman-karet.pdf

perkebunan.litbang.deptan.go.id/wp.../perkebunan_budidaya_karet.pdf

sugeng.lecture.ub.ac.id/files/2012/09/6.-Pemupukan.pdf

xa.yimg.com/kq/groups/25896088/1494902981/.../BUKU+karet.doc

Yopantry, A. 2010. Program Intensifikasi dan Extensifikasi Tanaman .

Referensi

Dokumen terkait

Gambar 2.3 Timbunan diletakkan secara bertahap Besarnya beban preloading yang akan diberikan dapat ditentukan terlebih dahulu, kemudian dibandingkan dengan tinggi timbunan atau

Penelitian yang dilakukan oleh Hidayat dan Meiranto (2014) juga mendapatkan hasil yang berbeda pada perusahaan manufaktur yang tercatat di BEI menyatakan bahwa rasio

Seleksi Jalur Mandiri Alih Jenjang adalah jalur seleksi bagi calon mahasiswa baru yang dilakukan berdasarkan seleksi terhadap kompetensi profesi sesuai jenjangnya

Pada saat kondisi peserta tidak stail+ peserta dapat dir,k kemali ke dokter spesialiss spesialis seelm 3 lan dan menertakan keteran/an medis

Dilihat dari kategori gambar/ilustrasi berita, baik surat kabar Solopos, Suara Merdeka, maupun Kompas sama-sama lebih banyak tidak melampirkan gambar/ilustrasi pada berita

Formulir ini digunakan oleh Pemotong Pajak PPh Pasal 21 untuk menghitung besarnya penghasilan dan PPh Pasal 21 yang terutang untuk tahun takwim yang bersangkutan dari setiap

Variabel citra merekmemiliki pengaruh yang signifikan terhadap niat pembelian Mistubishi Pajero Sport, hal ini menunjukkan bahwa niat pembelian konsumen dapat

Berdasarkan hasil observasi, kegiatan pada tahap siklus I dan siklus II dilakukan selama 3 pertemuan yang masing-masing memiliki tahapan kegiatan pendahuluan,