BAB IV
MORFOLOGI DAN
FISIKA TANAH
OLEH:
DR. IR. TETI ARABIA, M.S. DR. IR. SYAKUR, M.P. IR. MANFARIZAH, M.SI.
Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
Morfologi tanah adalah sifat-sifat tanah yang
dapat diamati & dipelajari di lapang.
Pengamatan sebaiknya dilakukan pada profil
tanah yang baru dibuat.
Pengamatan di lapangan biasanya dimulai dgn
membedakan lapisan-lapisan tanah atau horison-horison
Horison adalah lapisan dlm tanah lebih kurang
sejajar dengan permukaan tanah dan trbentuk krn proses pmbentukn tanah.
Di lapangan masing-masing horison diamati
sifat-sifatnya meliputi: tekstur, struktur, konsistensi, warna, kutan, konkresi & batas-batas horison.
Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
PROFIL TANAH DAN PEDON
Profil tanah adalah penampang melintang (vertical) tanah yang terdiri dari lapisan tanah (solum) dan lapisan bahan induk. Solum tanah adalah bagian dari profil
tanah yang terbentuk akibat proses pembentukan tanah (horison A dan B). Perubahan Sifat-sifat Tanah (Soil Sequum) Sifat-sifat tanah berubah, baik ke arah
vertikal maupun lateral. Perubahan vertikal ditunjukkan oleh perubahan susunan horison dalam profil tanah. Perubahan lateral adalah perubahan sifat-sifat tanah ke arah tanah lain yang berbeda.
Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
Control section adalah bagian dari profil tanah yang sifat-sifatnya digunakan sebagai penciri dalam klasifikasi tanah, misalnya bagian tanah pada kedalaman 25 –100 cm, 50 cm teratas dari horizon argilik dsb. Pedon adalah volume terkecil yang dapat
disebut sebagai tanah. Pedon mempunyai ukuran tiga dimensi. Batas bawahnya
merupakan batas antara tanah dengan bukan tanah, sedangkan batas lateralnya (panjang dan lebar) cukup luas untuk mempelajari sifat-sifat horison tanah yang ada. Luasnya berkisar antara 1 – 10 m2 tergantung dari
keragaman horison.
Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
Polipedon adalah kumpulan > 1 pedon yang sama
atau hampir sama, yaitu semuanya memp sifat yang memenuhi syarat untk dikelpkan sbg 1 seri
tanah. Luas polipedon minimum 2 m2(2 pedon),
sedangkan luas maksimum tidak terbatas. Gb 2.1 mnjk hbg antara profil tanah, solum, pedon & polipedon.
Simbol Horison dan Lapisan
Horison yang diberi simbol adalah horison
genetik, yaitu lapisan-lapisan di dalam tanah yang kurang lebih sejajar dengan permukaan tanah dan terbentuk sebagai hasil dari proses pembentukan tanah.
Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
Sedangkan horison penciri tidak setara dengan horison genetik, horison penciri adalah horison yang mungkin terdiri dari beberapa horison genetik yang sifatnya dinyatakan secara kuantitatif dan digunakan sebagai penciri dalam klasifikasi tanah.
Horison dan Lapisan Utama
Menurut Soil Survey Staff (2006) ada sembilan horison (lapisan) utama dalam tanah yang masing-masing diberi simbol dengan satu huruf besar, yaitu sebagai berikut: O, L, A, E, B, C, R, M, dan W (tidak semua horison ini ada di dalam suatu profil tanah).
The smallest volume we call a soil: 1-10 m2area
to a depth of 3-4 m
Figure 3.1
Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
Horison/lapisan O: (nama lama Ao; Aoo) Horison atau lapisan yang didominasi oleh
bahan organik, baik yang selalu jenuh air, yang drainasenya telah diperbaiki, atau yang tidak pernah jenuh air.
Horison/lapisan L: (belum ada pada nama lama*) Horison atau lapisan limnik meliputi bahan
limnik organik dan mineral diendapkan dalam air karena kegiatan organisme air, seperti algae dan diatom; atau berasal dari tanaman air yang terapung dan berikutnya diubah oleh hewan air
Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
Horison A : (nama lama A1)
Horison mineral di permukaan tanah atau di
bawah horison O dan mempunyai salah satu atau kedua sifat berikut:
1) merupakan akumulasi bahan organik halus yang tercampur dengan bahan mineral dan tidak didominasi oleh sifat horison E atau B (2) menunjukkan sifat sbg hasil pengolahan tnh.
Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
Horison E : (nama lama A2)
Horison mineral dengan sifat utama terjadi
pencucian liat, Fe, Al, atau kombinasinya, bahan organik, dan lain-lain; sehingga tertinggal pasir dan debu, dan umumnya berwarna pucat. Warna tersebut lebih terang daripada horison A di atasnya atau horison B di bawahnya.
Horison B: (nama lama B2)
Horison yang terbentuk di bawah horison O,A,
atau E dan mempunyai salah satu atau lebih sifat berikut:
(1) terdapat penimbunan (iluviasi) liat, Fe, Al, humus, karbonat, gipsum, atau silika (salah satu atau kombinasinya);
(2) ada bukti pemindahan karbonat; (3) penimbunan relatif residual seskuioksida
(Fe2O3 & Al2O3) akibat pencucian silika (SiO2); (4) selaput seskuioksida sehingga mempunyai
value lebih rendah, kroma lebih tinggi, atau hue lebih merah daripada horison di atas atau di bawahnya, tanpa iluviasi besi;
Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
(5) perubahan (alterasi) yang menghasilkan liat, atau membebaskan oksida atau kedua-duanya dan membentuk struktur granuler, gumpal, atau prismatik bila perubahan volume menyertai perubahan kelembaban tanah; atau
(6) mudah hancur atau rapuh (brittle) dan mempunyai bukti alterasi lain seperti struktur prismatik atau ada akumulasi liat iluviasi.
Horison/lapisan C:(nama lama C)
Horison atau lapisan yang tidak termasuk
batuan keras, yang sedikit dipengaruhi oleh proses pedogenik, dan tidak mempunyai sifat horison O, A, E, atau B. Bahan lapisan C dapat serupa ataupun tidak serupa dengan bahan yang membentuk solum di atasnya.
Yang termasuk lapisan C adalah bahan endapan,
saprolit, batuan yang tidak padu
(unconsolidated), dan bahan geologi yang agak keras tetapi pecahan kering udara atau lebih kering dapat hancur bila direndam dalam air selama 24 jam, sedangkan bila lembab dapat digali dengan cangkul.
Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
Lapisan R: (nama lama R atau D)
Lapisan batuan yang keras, pecahan kering udara atau lebih kering tidak dapat hancur bila direndam dalam air selama 24 jam, dan batuan yang lembab tidak dapat digali dengn cangkul. Batuan ini mungkin pecah-pecah tetapi jumlah retakan sedikit, sehingga hnya sedikit akar yang dapat menembus lewat retakan.
Lapisan M: (belum ada pada nama lama*) Lapisan penghambat perakaran terdiri dari:
hampir kontinyu, terorientasi secara
horisontal & bahan-bahan buatan manusia.
Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
Horison Peralihan
Horison peralihan diberi simbol dengan dua huruf besar dari masing-masing horison utama yang beralih sifat.
Horison AB: (Nama lama A3)
Horison peralihan dari A ke B, tetapi lebih menyerupai horison A.
Horison EB: (Nama lama A3)
Horison peralihan dari E ke B, tetapi lebih menyerupai horison E.
Horison BA: (Nama lama B1)
Horison peralihan dari A ke B, tetapi lebih menyerupai horison B.
Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
Horison BE: (Nama lama B1)
Horison peralihan dari E ke B, tetapi lebih menyerupai horison B.
Horison BC: (Nama lama B3)
Horison peralihan dari B ke C, tetapi lebih menyerupai horison B.
Kadang-kadang ditemukan horison peralihan yang terdiri dari dua horison utama, misalnya akibat salah satu horison menyusup ke dalam horison yang lain. Untuk horison seperti ini simbol khusus perlu diberikan, dengan garis miring di antara kedua simbol horison yang bersangkutan.
Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
Horison E/B:
Horison peralihan terdiri dari horison E dan horison B, volume horison E lebih banyak daripada horison B.
Horison B/E:
Horison peralihan terdiri dari horison E dan horison B, volume horison B lebih banyak daripada horison E.
Horison B/C:
Horison peralihan terdiri dari horison B dan horison C, volume horison B lebih banyak daripada horison C.
Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
Warna Tanah dan Karatan
Warna tanah adalah sifat tanah yang paling jelas dan mudah ditentukan. Walupun warna
mempunyai pengaruh yang kecil terhadap kegunaan tanah, tetapi kadang-kadang dapat dijadikan petunjuk adanya sifat khusus dari tanah tersebut. Misalnya warna tanah gelap mencirikan kandungan bahan organik yang tinggi, warna kelabu pengaruh air yang dominan, sedangkan warna merah tanah telah mengalami pelapukan lanjut. Warna tanah ditentukan dengan cara membandingkan dengan warna baku
yang terdapat pada “Munsell Soil Color Chart”
warna dinyatakan dlm 3 satuan HUE, VALUE & CHROMA
HUE berhubungan dengan panjang gelombang cahaya, VALUE berhubungan dengan
kebersihan warna dan CHROMA disebut kejenuhan atau kemurnian relatif dari spektrum warna;
1.Tanah harus lembab.
2.Tempat pengamatan terlindung dari sinar
matahari langsung.
3.Taruh tanah di bawah lubang kertas
Munsell dengan jari atau pisau.
Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
Munsell Notation
Hue
(position on the color wheel)
Value (amount of black or white added to the color
Chroma (amount of brightness of saturation of the color
Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
(1 to 8)
Hue (10YR)
(2 to 8)
Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
Apabila di dalam satu horison terdapat lebih
dari satu warna tanah, maka masing-masing warna ditentukan tersendiri, dengan menyebutkan warna tanah yang dominan (matriks) dan warna tanah yang hanya merupakan bercak-bercak (karatan).
Hampir tiap profil tanah terdiri dari
horison-horison yang berlainan warnanya, warna tiap horison ini harus diamati. Satu horison mungkin berwarna seragam, tetapi mungkin pula
bercampur warna lain, berupa warna reduksi yang mempunyai warna lebih kea rah biru, atau
dalam bentuk bintik, bercak (mottling)
berwarna merah, coklat, kuning atau hitam
Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
Bercak-bercak (karatan) ini merupakan akumulasi senyawa-senyawa Fe atau Mn. Bila makin besar akumulasinya makin jelas terkumpul dan membentuk konkresi.
Untuk bercak (karatan) ini selain warnanya perlu pula diamati jelas-tidaknya
(bandingan/ kontras), jumlah, ukuran, dan bentuknya.
Tekstur
Tekstur merupakan perbandingan relatif (dalam Persen) fraksi pasir, debu dan liat. Penetapan tekstur dilab. dengan analisis mekanis. Untuk aplikasi dilapangan massa tanah kering atau lembab dibasahi kemudian dipirid antara ibu jari dan telunjuk sehingga membentuk pita lembab sambil diperhatikan adanya rasa kasar dan licin. tekstur tanah digolongkan dalam 5 kelas yaitu sebagai berikut :
Tekstur tanah menunjukkan perbandingan butirbutir pasir (2 mm 50 µ), debu (50 -2 µ) dan liat (< -2 µ) di dalam tanah.
Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
Gambar 2 Pengaruh perlakuan penyimpanan pada suhu rendah terhadap kemunculan imago
Tekstur Tingkat Halus/Kasar
Kr (Kerikil) Butir-butir tanah kasar sekali dengan ukuran lebih dari 2 mm
P (Pasir) Rasa kasar jelas, tidak membentuk bola dan gulungan serta tidak melekat D (Debu) Rasa licin sekali, membentuk bola,
dapat sedikit menggulung dengan permukaan mengkilap dan agak lekat L(Lempung) Terasa tidak kasar dan tidak licin,
membentuk bola teguh, dapat sedikit digulung dengan permukaan mengkilap dan agak melekat.
Li (Liat) Rasanya berat, membentuk bola dengan baik dan sangat lekat
Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
Disamping itu:
a.Pasir berlempung:rasa kasar jelas, membentuk bola yang
mudah sekali hancur, sedikit sekali melekat
b.Lempung berpasir: rasa kasar agak jelas, membuat bola
agak keras, mudah hancur, sedikit melekat.
c.Lempung berdebu:rasa licin, agak melekat, dapat dibentuk
bola agak teguh, gulungan dengan permukaan mengkilat.
d.Lempung liat berpasir: rasa halus dengan sedikit bagian
agak kasar, membentuk bola agak teguh, membentuk gulungan jika dipirid, gulungan mudah hancur, dan agak melekat.
e.Lempung liat berdebu: rasa halus agak licin, membentuk
bola teguh, gulungan mengkilat, dan melekat.
f.Lempung berliat:rasa agak licin, membentuk bola teguh dan
gulungan, jika dipirid gulungan mudah hancur, agak melekat.
g.Liat berpasir: rasa halus, berat, tetapi terasa sedikit
kasar, membentuk bola, mudah digulung, melekat.
h.Liat berdebu: rasa halus, berat, agak licin, membentuk
bola, mudah digulung, sangat lekat.
i.Liat berat: berat sekali, membentuk bola dengan baik,
sangat lekat. Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
Example 1
42% sand 20% clay 38% silt
“Loam”
Example 2
10% sand 46% silt 44% clay
?
28
Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
10% sand 46% silt 44% clay
Silty Clay 29
Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
STRUKTUR: PENYUSUNAN PARTIKEL-PARTIKEL TANAH SEPERTI PASIR, DEBU DAN LIAT MEMBENTUK AGREGAT -AGREGAT, YANG SATU DENGAN YANG LAIN DIBATASI OLEH BIDANG BELAH ALAMI YANG LEMAH.
Pembentukan struktur
Sebab-sebab perkembangan struktur didalam tanah diperlukan karena mempengaruhi pertumbuhan tanaman dan berubah karena pengolahan tanah.
Struktur dapat berkembang dari butir tunggal
atau massive.
Bukti menunjukkan bahwa fraksi liat mrpk
komponen aktif, yang tanpa kehadirannya justru struktur butir tunggal yang terbentuk.
BENTUK(TYPE) STRUKTUR TANAH ADALAH SBB: Struktur : Dilapangan struktur tanah meliputi
bentuk (type), tingkat perkembangan dan ukuran struktur.
Kp (Keping)
Sumbu vertikal lebil kecil dari sumbu horizontal
Pr (Prismatik)
Sumbu vertikal lebih berkembang dari sumbu horizontal,sisi ats datar Ti (Tiang) Sumbu vertikal lebih berkembang
dari sumbu horizontal, sisi bagian atas membulat
Gs (Gumpal)
Sumbu vertikal sama dengan sumbu horizontal, sisinya membentuk bulat
Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
Gambar 4 Pengaruh perlakuan penyimpanan pada suhu rendah terhadap nisbah kelamin
Gs (Gumpal bersudut)
Sumbu vertikal sama dengan sumbu horizontal
B (Butir) Membulat, kurang porous, ukuran kecil, tidak terikat antar agregat R (Remah) Membulat, sangat porous,
agregat tidak terikat sesamanya Lp (Lepas) Butir-butir tanah berdiri sendiri M (Masive) Butir-butir tanah melekat satu
sama lain dengan kuat sehingga tidak membentuk gumpalan-gumpalan
Ts (tanpa struktur)
Apabila unit-unit struktur tanah tsb tidak terbentuk
Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
(Granuler)
(Prismatik)
(Kolumnar/tiang) (Gumpal)
(Lempeng)
(Gumpal)
(Gumpal bersudut)
(Granuler)
(Pejal) (Butir Tunggal)
(Baji)
Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
(Prismatik) (Gumpal membulat)
34
Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
Gambar 5 Persentase telur inang yang menetas menjadi larva
SEDANGKAN TINGKAT PERKEMBANGAN ATAU KEMATANGAN TANAH ADALAH SEBAGAI BERIKUT:
Lm (Lemah)
Butir-butir dapat dilihat tapi mudah rusak dan hancur waktu diambil dari profil untuk diperiksa Sd
(sedang)
Butir-butir struktur agak kuat dan tidak hancur waktu diambil dari profil untuk diperiksa
Ku (Kuat) Butir-butir struktur kuat, tidak merusak walau digerakkan
Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
UKURAN DAN KELAS STRUKTUR TERDIRI DARI:
Ukuran Type pr.ti Kp g. Gs bu.r
cm
Sh (sgt hls) < 1 < 0,1 < 0,5 < 0,1
Halus 1- 2 0,1–0,2 0,5-1 0,1–0,2
Sd (Sedang) 2- 5 0,2–0,5 1 - 2 0,2–0,5 Bs (besar) 5–10 0,5–1.0 2 – 5 0,5–1.0 Sbs (Sgtbsr) >10 > 1 > 5 > 1
Konsistensi: Menyatakan daya kohesi dan adhesi massa tanah terhadap gaya-gaya air.
Pengertian konsistensi berbeda untuk keadaan basah (B), lembab (L) dan kering (K)
Konsistensi basah menyatakan tngkt kelekatan tanah terhadap benda-benda lain. Dilapangan konsistensi ditentukan dengan pemijatan ibu jari dan telunjuk. Derajat kelekatan tanah dala suasana basah adalah sebagai berikut : Kepentingan untuk mendapatkan beberapa kriteria sifat fisika tanah untuk klasifikasi tanah.
Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
Gambar 8 Pengaruh umur inang terhadap parasitisasi
Tlk (tidak lekat)
Tidak melekat pada jari tangan atau benda lain
Alk (agak lekat)
Sedikit melekat pada jari tangan atau benda lain Slk (sangat
lekat)
Sangat melekat pada jari tangan atau benda lain Tpl (tidak
plastis)
Membentuk gulungan tanah lebih 1 cm, diperlukan sedikit
tekanan untuk merusak gulungan tersebut
Spl (sangat plastis)
Memerlukan tekanan yang sangat besar untuk merusak gulungan tsb
Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
1. Agak Lekat 2. Lekat 1. Agak Plastis 2. Plastis
II. Konsistensi Basah III. Plastisitas
Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
TANAH LEMBAB (KANDUNGAN AIR MENDEKATI KAPASITAS LAPANG), MAKA KONSISTENSINYA
DIBEDAKAN DALAM :
Lp (Lepas) Tanah tidak melekat 1 sama lain
Sgb (sangat gembur)
Gumpalan tanah mudah sekali hancur bila diremas
Gb (gembur) Diperlukan sedikit tekanan untuk menghancurkan gumpalan
Tg (Teguh) Memerlukan tekanan yang lebih
besar untuk menghancurkan gumpalan
Sgt (Sangat teguh)
Memerlukan tekanan yang sangat besar sampai sama sekali tanah tidak bisa dihancurkan
Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
Soil Consistence
Squeeze a moist soil ped to see if it is:
Loose* You have trouble picking out a single ped and the structure falls apart before you handle it.*
Extremely Firm The ped can’t be crushed with your
fingers (you need a hammer!).
Firm The ped breaks when you apply a good amount of pressure and dents your fingers before it breaks.
Friable The ped breaks with a small amount of pressure
* Soils with “single grained” structure alwayshave loose consistence.
Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
TANAH KERING (KERING ANGIN) MAKA KONSISTENSINYA DIBEDAKAN ATAS:
Lp (lepas) Tidak melekat satu sama lain Lb (lembut) Gumpalan tanah mudah hancur
bila diremas Alb (agak
lembut)
Berturut-turut memerlukan tekan yang makin besar untuk menghancurkan tanah sampai tidak dapat dihancurkan dengan kedua tangan