• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bab I Pendahuluan Bab I Pendahuluan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Bab I Pendahuluan Bab I Pendahuluan"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Deskripsi

Modul yang berjudul Teknologi mekanik dan K3 ini terdiri dari lima kegiatan

pembelajaran yang disusun sedemikian rupa diharapkan akan memberikan

penguatan bagi mahasiswa / peserta PPG dalam penyusunan perangkat

pembelajaran. Kegiatan pembelajaran tersebut meliputi : ruang lingkup mekanik

dasar kerja bengkel, kegiatan Praktik Mekanik dan Tindakan Keselamatan Kerja

di Bengkel, manajemen Bengkel dan Laboratorium, kesehatan dan keselamatan

kerja ( K3) , dan implementasi K3 pada Kerja Mekanik Dasar di benkel listrik.

Modul ini diususun sebagai implementasi pengembangan kurikulum PPG untuk

program studi Pendidikan Teknik Elekro. Kedudukan modul ini adalah sebagai

bahan workshop dalam penyususnan SSP ( Specifik Subject Pedagogik) pada mata

workshop mekanik dasar dan K3. Modul ini dapat dipakai khususnya di semester

awal program PPG di prodi PTE yang diberikan kepada semua program keahlian

yang diselenggarakan.

Adapun hasil belajar yang diharapkan setelah mempelajari modul ini antara lain

mahasiswa / peserta PPG dapat: mengetahui ruang lingkup mekanik dasar kerja

bengkel , Menjelaskan ruang lingkup Praktik Mekanik dan Tindakan Keselamatan

Kerja di Bengkel, Mengetahui manajemen Bengkel dan Laboratorium, Memahami

konsep kesehatan dan keselamatan kerja ( K3) ., dan Mengimplementasikan K3

pada Kerja Mekanik Dasar.

Manfaat kompetensi setelah mempelajari modul ini diharapkan

mahasiswa/ peserta PPG akan dapat membantu menyelenggarakan kegeiatan

pembelajaran mekanik dasar serta implementasi kesehatan dan keselamatan kerja

di bengek listrik atau di berbagai tempat kerja mekanik lainnya. Memberikan bekal

dalam melakukan manajemen di bengkel atau di laboratorium pada kegiatan

(2)

2 B. Prasarat

Kemampuan awal yang dipersyaratkan untuk mempelajari modul ini

mahasiswa/ peserta PPG sudah memiliki kemampuan dasar tentang kegiatan

praktik di bengkel. Pernah melakukan kegiatan praktik dasar mekanik, mengelola

bengkel atau laboratorium.

C. Petunjuk penggunaan modul

Modul ini disusun sebagai bahan penguatan dan suplemen dalam membantu

mahasiswa/ peserta PPG menyusun dan mengembangkan perangkat pembelajaran

yang dikembangkan melalui silabus dan kurikulum PPG prodi PTE. Petunjuk

penggunaan modul ini sangat sederhana. Langkah-langkah belajar yang ditempuh,

peserta bisa mempelajari dari kegiatan belajar pertama, kedua hingga selesai.

Perlengkapan yang harus dipersiapkan tidak diperlukan secara khusus. peran guru

dalam proses pemelajaran, sebagai fasilitator.

Sedangkan peran guru dalam hal ini peserta PPG dalam proses

pembelajaran, membantu peserta diklat dalam merencanakan proses belajar,

membimbing peserta diklat melalui tugas-tugas pelatihan yang dijelaskjan dalam

tahap belajar. Membantu peserta diklat dalam memahami konsep dan praktik baru

dan menjawab pertanyaan peserta diklat mengenai proses belajar peserta diklat.

Membantu peserta diklat untuk menentukan dan mengakses sumber tambahan lain

yang diperlukan untuk belajar, Mengorganisasikan kegiatan belajar kelompok jika

diperlukan, merencanakan proses penilaian dan menyiapkan perangkatnya,

melaksanakan penilaian, menjelaskan kepada peserta diklat tentang sikap

pengetahuan dan keterampilan dari suatu kompetensi, yang perlu untuk dibenahi

dan merundingkan rencana pemelajaran selanjutnya, dan mancatat pencapaian

(3)

3 D. Tujuan Akhir

Tujuan akhir setelah mempelajari modul ini secara keseluruhan,

mahasiswa/ peserta PPG :

1. Dapat mengidentifikasi ruang lingkup mekanik dasar kerja bengkel Listrik

2. Dapat menjelaskan kegiatan Praktik Mekanik dasar

3. Dapat menjelaskan Tindakan Keselamatan Kerja di Bengkel

4. Menjelaskan menajemen bengkel dan laboratorium

5. Menjelaskan konsep kesehatan dan keselamatan kerja (K3)

6. Mampu mengimplementasikan kesehatan dan keselamatan kerja (K3)

E. Kompetensi

Kompetensi yang akan dibentuk atau dipelajari pada modul ini adalah

mampu mendeskripsikan peralatan tangan dan mesin mekanik dalam pekerjaan

elektro mekanik. Mampu mendeskrisikan manajemen bengkel. Mampu menjelaskan

konsep K3 dan implementasinya dalam pekerjaan mekanik dasar. Unjuk kerja yang

didapat meliputi kemampuan dibidang knowlagde, psycomotor dan afective.

F. Cek Kemampuan

Untuk melihat sejauhmana penguasaan yang telah diperoleh setelah

mempelajari dan mengiomplementasikan modul ini dalam proses pembelajaran,

berikut diberikan daftar pertanyaan yang akan dapat digunakan untuk mengukur

kemampuan peserta terhadap kompetensi yang diharapkan.

1. Bagaimanakah pendapat anda setelah mempelajari modul ini

2. Sudahkah anda menguasai isi modul pembelajaran ini dengan baik

3. Bagian kompetensi yang manakah yang belum anda kuasai (mnegalami

kesulitan) dalam mempelajari modul ini.

4. Jelaskan dan urutkan kompetensi yang paling diperlukan hingga kurang

Referensi

Dokumen terkait

Pada bab ini berisi uraian latar belakang dari penelitian yang menjadi dasar dalam identifikasi risiko kesehatan dan keselamatan kerja (K3) dengan menggunakan HIRARC

faktor-faktor yang berdasarkan hasil dari wawancara survei terbanyak mempengaruhi kinerja karyawan dalam penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang meliputi

Dengan melandaskan pada kerangka dasar manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja tersebut diatas maka tujuan manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah melakukan

Pelaksanaan program keselamatan dan kesehatan kerja bagi karyawan penting karena bertujuan untuk menciptakan sistem keselamatan kerja dengan melibatkan unsur

Pelaksanaan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja bertujuan untuk menciptakan kondisi lingkungan kerja yang aman, selamat dan nyaman, serta terbebas dari

Tabel I.5 Standar Keselamatan Kerja dan Kesehatan Kerja Perum Damri Pangkalpinang Standar Keselamatan Kerja dan Kesehatan Kerja : Keselamatan dan kesehatan kerja adalah

DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini mencakup pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja yang diperlukan untuk melaksanakan sistem manajemen keselamatan dan

Atas dasar inilah yang akhirnya menciptakan gagasan untuk melakukan evaluasi terhadap Penerapan Kesehatan dan Keselamatan Kerja K3 pada Proyek non-pemerintah di Kota Bandung untuk