1
PREVALENSI NYERI PASCA OPERASI MATA DENGAN GENERAL ANESTESI BERDASARKAN JENIS OPERASI MATA DI RUMAH SAKIT
SUMATERA MEDICAL EYE CENTRE (SMEC)
KARYA TULIS ILMIAH
Karya Tulis Ilmiah Ini Diajukan Sebagai Satu Syarat Untuk Memperoleh Kelulusan Sarjana Kedokteran
Oleh:
WAN ANIS BINTI WAN LOKMAN 120100466
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2
PREVALENSI NYERI PASCA OPERASI MATA DENGAN GENERAL ANESTESI BERDASARKAN JENIS OPERASI MATA DI RUMAH SAKIT
SUMATERA MEDICAL EYE CENTRE (SMEC)
Oleh:
WAN ANIS BINTI WAN LOKMAN 120100466
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
ii
ABSTRAK
Nyeri merupakan salah satu keluhan pasca operasi yang paling sering dilaporkan pasien dan bisa mengenai semua orang, tanpa memandang jenis kelamin, umur, ras, status sosial, dan pekerjaan. Penanganan nyeri pasca operasi yang tidak adekuat dapat menyebabkan kualitas tidur terganggu dan timbulnya perasaan tidak nyaman baik mental maupun fisik pada pasien sehingga penanganan yang efektif sangat diperlukan. Tingkat nyeri dipengaruhi oleh beberapa hal, salah satunya adalah jenis operasi. Seperti halnya pada jenis operasi mata yang secara umum terbagi menjadi dua, yaitu intraokuler dan ekstraokuler yang keduanya mempunyai tingkat nyeri yang berbeda. Hal tersebut membuat peneliti tertarik untuk meneliti prevalensi nyeri pasca operasi mata dengan general anestesi berdasarkan jenis operasi mata di Rumah Sakit Sumatera Medical Eye Centre (SMEC) Medan. Metode penelitian ini adalah deskriptif observasional dengan menggunakan data primer dari wawancara pasien. Sampel diambil dengan menggunakan metode total sampling pada pasien rawat inap Rumah Sakit Sumatera Medical Eye Centre (SMEC) yang menjalani operasi mata dengan general anestesi sehingga didapatkan sebanyak 51 orang yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi dari September 2015 sehingga November 2015. Penilaian nyeri dilakukan menggunakan Visual Analogue Scale (VAS) dengan cara bertanya pada sampel mengenai seberapa besar nyeri pasca bedah dirasakan dengan menggunakan skala numeric 1-10 yang diambil pada 8 jam, 16 jam dan 24 jam pasca operasi. Hasil penelitian ini diperoleh prevalensi nyeri pasca operasi mata dengan general anestesi adalah cukup tinggi yaitu sebanyak 42 orang (82,3%), yang terdiri dari 64,7% pada operasi intraokuler dan 17,6% pada operasi ekstraokular. Pada pasien yang mengeluhkan nyeri pasca operasi, didapati skor Visual Analogue Scale (VAS) terbanyak adalah diantara 1-3 yaitu nyeri ringan. Onset dari nyeri pasca operasi yang paling banyak adalah pada 8 jam pertama pasca operasi mata yaitu sebanyak 76,5% dan semakin berkurang dengan bertambahnya jam.
iii uncomfortable feeling in both mental and physical aspect. Therefore, management of post operative pain is absolutely needed for those patients with pain. The level of pain is influenced by several aspects, including type of operation. Generally, type of eye surgery is divided into two, namely intraocular and extraocular in which both are differ in terms of pain level. Therefore, researcher are interested to study about prevalence of postoperative pain of eye surgery with general anesthesia based on the type of eye surgery at Hospital of Sumatera Medical Eye Centre (SMEC) Medan .The method of this study was observational descriptive by
using primary data from patient’s interview. Sample were collected by using total sampling method to all patients who had undergone eyes surgery with general anesthesia where 51 patients were identified to fit with the inclusion and exclusion criteria from September 2015 until November 2015. The evaluation of pain was made by using Visual Analogue Scale (VAS) and the sample were asked about the level of post operative pain using numeric scale from 1-10 taken in the period of 8 hours, 16 hours and 24 hours of post eye surgery. The results showed that the prevalence of postoperative pain of eye surgery with general anesthesia were high enough which include 42 people (82,3%) complained having postoperative pain
consisted of 64,7% in intraocular surgery and 17,6% in the extraocular surgery. Patient with postoperative pain complained with the most score of Visual Analogue Scale (VAS) is between 1-3 which is mild pain. Most patients which is 76,5% complained having post operative pain in the first 8 hours and decreasing from times to times.
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT karena atas
karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini. Adapun judul proposal ini adalah “Prevalensi Nyeri Pasca Operasi Mata dengan General Anestesi Berdasarkan Jenis Operasi Mata di Rumah Sakit Sumatera Medical Eye Centre (SMEC)”.
Penulisan penelitian ini terselesai tidak terlepas dukungan dan bantuan dari
berbagai pihak. Untuk itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Prof dr. Gontar Alamsyah Siregar, Sp. PD, KGED selaku Dekan Fakultas
Kedokteran Universitas Sumatera Utara.
2. dr. Adriamuri Primaputra Lubis, M Ked(An), Sp An selaku dosen
pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu dan pikiran dalam
memberi bimbingan kepada penulis sehingga penulisan proposal KTI ini
dapat diselesaikan.
3. Seluruh staf pengajar Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis selama masa
pendidikan.
4. Ibunda, ayahanda tercinta dan seluruh keluarga, yang telah susah payah
untuk memberikan dukungan baik moral atau materil sehingga penulis
dapat menyelesaikan penulisan proposal KTI ini
5. Teman-teman seperjuangan, Emmanuella Irene Gracia, Astri Gartika dan
teman-teman yang lainnya yang telah memberikan saran dan bantuan
v
6. Semua pihak yang memberikan bantuan kepada penulis.
Penulis menyadari bahwa isi maupun susunan karya tulis ilmiah ini masih
jauh dari kesempurnaan oleh karena keterbatasan yang ada pada penulis. Oleh
karena itu, penulis dengan senang hati menerima kritik dan saran demi
kesempurnaan karya tulis ini.
Medan, 7 Desember v2015 Penulis,
vi
2.3 Operasi Mata dengan General Anestesi ... 13
2.3.1 Pembagian Operasi Mata ... 14
2.3.2 General Anestesi pada Operasi Mata ... 14
2.3.3 Jenis Operasi Mata dengan General Anestesi ... 15
vii
2.4.1 Definisi General Anestesi... 19
2.4.2 Obat-obatan dalam General Anestesi ... 20
2.4.3 Keuntungan dan Kerugian General Anestesi ... 20
BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL ... 22
3.1 Kerangka Konsep ... 22
BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 28
5.1 Hasil Penelitian ... 28
viii
5.1.5. Deskripsi Nyeri Pasca Operasi Mata dengan General
Anestesi Berdasarkan Jenis Operasi Mata ... 31
5.2 Pembahasan ... 35
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN ... 39
6.1 Kesimpulan ... 39
6.2 Saran ... 40
ix
DAFTAR SINGKATAN
ASA American Society of Anaesthesiology Classification ECC EEktraksi Katarak Ekstrakapsular
IV Intra Vena
IOL Intra Ocular Lens
ICCE Ekstraksi Katarak Intrakapsular MAC Monitored Anesthesia Care NRS Numerical Rating Scale NSAID Anti Inflamasi Non-Steroid TIO Tekanan Intra-Ocular VAS Visual Analogue Scale VRS Verbal Rating Scale
x
DAFTAR GAMBAR
Nomor Judul Halaman
Gambar 2.1 Perjalanan Nyeri ... 8
Gambar 2.2 Wong Baker Faces Pain Rating Scale ... 11
Gambar 2.3 Verbal Rating Scale ... 12
Gambar 2.2 Numerical Rating Scale ... 12
Gambar 2.3 Visual Analogue Scale ... 13
xi
DAFTAR TABEL
Nomor Judul Halaman
Tabel 2.1 Perbedaan Nyeri Akut dan Nyeri Kronik 10
Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Sampel Berdasarkan Jenis
Tindakan Operasi Mata dengan General Anestesi 29
Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Sampel Berdasarkan Operasi
Mata dengan General Anestesi 29
Tabel 5.3 Keluhan Tingkat Nyeri 8 Jam Pasca Operasi Mata 30
Tabel 5.4 Keluhan Tingkat Nyeri 16 Jam Pasca Operasi Mata 30
Tabel 5.5 Keluhan Tingkat Nyeri 24 Jam Pasca Operasi Mata 31
Tabel 5.6 Distribusi Prevalensi Nyeri Pasca Operasi Mata
Berdasarkan Jenis Operasi Mata 31
Tabel 5.7 Distribusi Prevalensi Tingkat Nyeri setelah 8 Jam
Operasi Mata Berdasarkan Jenis Operasi Mata 32
Tabel 5.8 Distribusi Prevalensi Tingkat Nyeri setelah 16 Jam
Operasi Mata Berdasarkan Jenis Operasi Mata 33
Tabel 5.9 Distribusi Prevalensi Tingkat Nyeri setelah 24 Jam
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
1. Daftar Riwayat Hidup
2. Lembar Ethical Clearence
3. Surat Izin Penelitian (FK USU)
4. Surat Permohonan Izin Penelitian
5. Lembar Penjelasan Kepada Subjek Penelitian
6. Lembar Persetujuan Subjek Penelitian
7. Formula Pengambilan Data
8. Visual Analogue Scale
9. Data Induk