• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analsis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan menjadi Nasabah Asuransi Syariah di Kota Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analsis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan menjadi Nasabah Asuransi Syariah di Kota Medan"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

18 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Asuransi

2.1.1 Asuransi Kovensional

Kata asuransi berasal dari bahasa Belanda, Assurantie, yang didalam

hukum belanda disebut Verzekering yang artinya pertanggungan, dan

Geassureerde bagi tertanggung. Secara baku, pengertian asuransi di

Indonesia telah diteraplan dalam Undang-Undang Republik Indonesia

Nomor 2 Tahun 1992 tentanf usaha perasuransian.

Asuransi atau perasuransian adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih

dengan menerima premi asuransi, untuk memberikan penggantian kepada

tertanggung karena kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang

akan diderita tertanggung, yang timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti

atau hidupnya seseorang yang dipertanggungkan. Usaha asuransi adalah

usaha jasa keungan dengan menghimpun dana masyarakat melalui

pengumpulan premi, dan memberikan perlindungan kepada anggota

masyarakat pemakai jasa asuransi terhadap kemungkinan timbulnya kerugian

karena suatu peristiwa yang tidak pasti atau terhadap hidup dan matinya

seseorang.

2.1.2 Asuransi Syariah

Menurut Islam, asuransi disebut At-ta’min, penanggung disebut

Mu’ammin, dan tertanggung disebut Mu’amman lahu atau Musta’min.

(2)

19 asuransi dalam hukum Islam, mengatakan bahwa asuransi adalah sikap

Ta’awun yang telah diatur dalam sistem yang sangat rapi, diantara sejumlah

besar manusia, semua telah siap mengantisipasi suatu peristiwa, jika sebagian

mereka mengalami peristiwa tersebut, maka semua saling menolong dalam

menghadapi peristiwa itu dengan sedikit pemberian (derma) yang diberikan

setiap individu. Dengan pemberian (derma) mereka dapat menutupi

kerugian-kerugian yang dialami oleh orang yang ditimpa peristiwa tersebut

(Hisan,1996:3).

Dengan demikian sikap Ta’awun sangatlah indah bila diterapkan, yaitu

saling tolong-menolong dalam hal kebaikan dan kebajikan. Dari uraian

tersebut, sikap Ta’awun mengajak setiap manusia untuk saling

tolong-menolong antara sesama manusia yang hidup dimuka bumi ini. Untuk itu,

asuransi sangatlah bagus bilamana diaplikasikan dengan tujuan-tujuan

kebaikan, syariah, dan bertaqwa.

2.1.3 Perbedaan Asuransi Syariah dengan Asuransi Konvensional

Ada beberapa yang membedakan asuransi syariah dengan asuransi

konvensional antara lain dari segi konsep, asal usul, sumber hukum, maghrib,

dewan pengawas syariah, akad, pengelolaan dana, investasi dana,

kepemilikan dana, unsur premi, kontribusi biaya, dan sumber pembayaran

(3)

20 Tabel 2.1 Perbedaan Asuransi Syariah dengan Konvensional

No Prinsip Asuransi Konvensional Asuransi Syariah

1 Konsep Perjanjian antara dua pihak

atau lebih, dengan mana pihak penanggung mengikat diri kepada tertanggung, dengan menerima premi asuransi untuk memberikan

pergantian kepada tertanggung.

Sekumpulan orang yang saling membantu, saling menjamin, dan bekerja sama dengan cara masing-masing mengeluarkan dana tabarru’.

2 Asal Usul Dari masyarakat babilonia 4000-3000 SM yang dikenal

dengan perjanjian hammurabi. Dan tahun 1668

M di Coffe House London berdirilah Lloyd of London.

Dari Al-Aqilah kebiasaan suku arab jauh sebelum datang islam. Kemudian disahkan Rasulullah menjadi hukum Islam.

3 Sumber

Hukum

Bersumber dari pikiran manusia dan kebudayaan. Berdasarkan hukum positif dan hukum alami dan contoh sebelumnya.

Bersumber dari Al-Qur’an, Al-Sunnah, Ijma’, fatwa sahabat, Qiyas, Istihsan, Mashalih Mursalah dan Urf tradisi.

4 Maghrib Tidak selaras dengan syariah islam karena adanya maisar, gharar dan riba

Bersih dari adanya prakter maisar, gharar dan riba

5 Dewan

pengawas syariah

Tidak ada Ada dan fungsinya untuk

mengawassi operasional perusahaan.

6 Akad Akad jual beli Akad tabarru’ dan ijarah

7 Jaminan Dimana terjadi transfer resiko

dari tertanggung kepada

penanggung

Dimana terjadi proses saling menaggung antara sesama anggota

8 Pengelolaan Dana

Tidak ada pemisahaan dana Produk saving terjadi

pemisahaan dana yaitu dana tabarru’ derma dan dana peserta

9 Investasi Bebas dalam melakukan

investasi dalam batasan-batasan perundang-undangan dan tidak terbatasi pada halal dan haram objek investasi

Dapat melaukan investasi sesuai dengan ketentuan perundang-undangan

sepanjang tidak bertentangan dengan syariah

10 Kepemilikan Dana

Dana yang terkumpul dari premi peserta menjadi milik perusahaan

(4)

21 2.2 Dasar Hukum Asuransi Syariah

Adapun dasar hukum yang menjadi landasan hukum asuransi syariah adalah

antara lain Al-Qur’an, Al-Sunnah, Ijma’, dan Fatwa MUI.

a. Al-Qu’an

Diantara ayat-ayat Al-Qur’an, salah satu yang menjadi dasar hukum asuransi

syariah adalah QS. Al-Maidah ayat 2 yang mengatakan sebagai berikut :

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu melanggar syi’ar-syi’ar Allah,

dan jangan melanggar kehormatan bulan-bulan haram, jangan (mengganggu)

binatang-binatang had-Nya, dan binatang-binatang qalaa-id, dan jangan (pula)

mengganggu orang-orang yang mengunjungi Baitullah sedang mereka mencari

karunia dan keridhaan dari Tuhannya dan apabila kamu telah menyelesaikan

ibadah haji, maka bolehlah berburu. Dan janganlah sekali-kali kebencian(mu)

kepada sesuatu kaum karena mereka menghalang-halangi kamu dari

Masjidilharam, dan membuatmu berbuat aniaya (kepada mereka). Dan

tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan

tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu

kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya (QS. Al-Maidah:2).

Selain ayat yang diatas, masih ada lagi ayat suci Al-Qur’an yang menjadi

dasar hukum asuransi syariah, seperti : QS. An-Nisa ayat 29, QS. An-Nisa ayat

59, QS. Al-Hasyr ayat 18, dan masih banyak banyak lagi yang lain.

b. Al-Sunnah

Adapun Al-Sunnah yang digunakan sebagai dasar hukum asuransi syariah

(5)

22 Menurut hadits Bukhari, Muslim, dan Abu Daud (Burhanuddin,2010) :

Seorang muslim itu adalah bersaudara dengan muslim lainnya. Ia tidak boleh

menzalimi dan menyusahkannya. Barangsiapa yang memenuhi kebutuhan

saudaranya, Allah akan memenuhi kebutuhannya. Barangsiapa yang

melapangkan satu kesusahan kepada seseorang muslim, maka Allah akan

melapangkan satu diantara kesalahan-kesalahan dihari kiamat nanti.

Barangsiapa yang menutup keaiban seorang muslim, maka Allah akan menutupi

keaiban dihari kiamat.

Menurut hadis Bukhari (Ibid) :

Perumpamaan orang-orang mukmin dalam berkasih sayang dan cinta mencintai

adalah bagaikan sebatang tubuh. Apabila salah satu anggotanya mengadu

kesakitan, maka seluruh anggota yang lain turut merasa sakit.

c. Ijma’

Majma’ Al-Figh Al-Islami Al-Alami atau Kesatuan Ulama Fiqih Dunia

memutuskan pengharaman asuransi dengan jenis perniagaan. Majma’ Fiqih juga

secara Ijma’ mengharuskan asuransi jenis kerja atau Ta’awun sebagai alternatif

asuransi Islam menggantikan jenis asuransi perniagaan, yang besidang pada 28

Desember 1985 di Jeddah.

d. Fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia

Salah satu yang menjadi rujukan asuransi syariah adalah Fatwa Dewan

Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI), sebagai berikut :

- Fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI) No.

(6)

23 - Fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI) No.

52/DSN-MUI/III/2006 tentang akad wakalah bil ujrah pada asuransi syariah

dan reasuransi syariah.

- Fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI) No.

53/DSN-MUI/III/2006 tentang tabbaru’ pada asuransi syariah.

- Fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI) No.

81/DSN-MUI/III/2011 tentang pengembalian dana tabbaru’ bagi peserta

asuransi yang berhenti sebelum masa perjanjian berakhir.

2.3 Prinsip Syariah

Prinsip syariah adalah prinsip hukum islam dalam kegiatan lembaga

keuangan bank maupun non bank. Asuransi dalam hukum islam dibolehkan, akan

tetapi asuransi tersebut tidak mengandung riba (bunga), gharar (ketidakpastian),

dan maisir (judi/untung-untungan). Asuransi syariah ini bersifat tabarru’. Berasal

dari kata tabarra’a-yatabarra’u-tabarru’an yang artinya sumbangan, hibah, dana

kebijakan, dan derma.

Riba (bunga) secara bahasa bermakna ziyadah (tambahan). Dalam pengertian

lain riba berarti tumbuh dan membesar. Secara umum, riba adalah pengambilan

tambahan, baik dalam transaksi jual-beli maupun pinjam-meminjam secara batil

atau bertentangan dengan prinsip islam.

Ada empat jenis-jenis riba yaitu riba qardh, riba jahiliyah, riba fadhl, dan riba

nasi’ah. Pengertian masing-masing riba secara singkat sebagai berikut.

1. Riba qardh yaitu suatu mamfaat atau tingkat kelebihan yang disyaratkan

(7)

24 2. Riba jahiliyah yaitu untung dibayar lebih dari pokoknya, karena si

peminjam tidak mampu membayar utangnya pada waktu yang

ditetapkan, sedangkan barang yang dipertukarkan itu termasuk dalam

barang ribawi (emas, perak, baik dalam bentuk uang dan barang

kebutuhan pokok).

3. Riba fadhl yaitu pertukaran antara barang sejenis dengan kadar atau

takaran yang berbeda.

4. Riba nasi’ah yaitu penangguhan penyerahan atau penerimaan jenis

barang ribawi yang dipertukarkan dengan jenis barang ribawi lainnya.

Definisi gharar menurut mahzab Imam Syafi’i seperti dalam kitab Qalyubi wa

Umairah, gharar itu adalah apa-apa yang akibatnya tersebunyi dalam pandangan

kita dan akibat yang paling mungkin muncul adalah yang paling kita takuti. Dari

segi fiqih gharar merupakan penipuan dan tidak mengetahui barang yang

diperjual-belikan dan tidak dapat diserahkan.

Maisir dalam bahasa Arab arti secara harfiah adalah memperoleh sesuatu

dengan sangat mudah tanpa kerja keras atau mendapat keuntungan tanpa bekerja.

Yang biasa disebut dengan judi. Isltilah lain yang digunakan dalam Al-Qur’an

adalah azlam yang artinya praktek perjudian. Judi dalam terminilgi islam diartikan

sebagai suatu transaksi yang dilakukan oleh dua pihak untuk kepemilikan suatu

benda atau jasa yang menguntungkan satu pihak dan merugikan pihak lain dengan

(8)

25 2.4 Produk-produk Asuransi Syariah

Dengan banyaknya produk yang ditawarkan perusahaan asuransi, mulai dari

asuransi konvensional sampai dengan perusahaan asuransi syariah. Untuk

memilih produk asuransi syariah, perlu juga untuk mengetahui penjelasan

masing-masih produk asuransi yang ditawarkan. Dimana contoh tersebut diambil dari PT.

Asuransi Takaful Keluarga

Untuk itu, ada beberapa jenis produk asuransi syariah antara lain

(Sula,2004:636) :

2.4.1 Produk Asuransi Jiwa (Life Insurance)

Takaful sebagai asuransi yang bertumpu pada konsep tolong-menolong dalam

kebaikan dan ketaqwaan serta perlindungan, menjadikan semua peserta sebagai

keluarga besar yang saling menanggung satu sama lain. Sistem ini diatur dengan

meniadakan unsur gharar, maisir, dan riba.

Kumpulan dana peserta diinvestasikan sesuai dengan prinsip syariah. Hasil

investasi dibagikan menurut sistem bagi hasil misalnya 60% peserta dan 40%

perusahaan.

2.4.1.1 Produk Individu yang Ada Unsur Tabungannya

Suatu produk untuk perseorangan dan dibuat secara khusus, yang didalamnya

selain mengandung tabarru’ juga mengandung unsur tabungan yang dapat diambil

kapan saja oleh pemiliknya. Ada beberapa contoh produk individu yang ada unsur

(9)

26 a. Takaful Dana Investasi

Suatu bentuk perlindungan untuk perseorangan yang menginginkan dan

merencanakan pengumpulan dana dalam bentuk Rupiah dan US Dolar sebagai

dana investasi yang diperuntukkan bagi ahli warisnya jika ditakdirkan meninggal

lebih awal atau sebagai bekal untuk hari tuanya.

b. Takaful Dana Siswa

Suatu bentuk perlindungan untuk perorangan yang bermaksud menyediakan

dana pendidikan, dalam mata uang Rupiah dan US Dolar untuk putra-putrinya

sampai sarjana

c. Takaful Dana Haji

Suatu bentuk perlindungan untuk perorangan yang menginginkan dan

merencanakan pengumpulan dana dalam mata uang Rupiah dan US Dolar untuk

biaya menjalankan ibadah haji.

d. Takaful Dana Jabatan

Suatu bentuk perlindungan untuk Direksi atau pejabat teras suatu perusahaan

yang menginginkan dan merencanakan pengumpulan dana dalam mata uang

Rupiah atau US Dolar sebagai dana santunan yang diperuntukkan bagi ahli

warisnya jika ditakdirkan meninggal lebih awal atau santunan/investasi pada saat

tidak aktif lagi di tempat kerja.

e. Takaful Hasanah

Suatu bentuk perlindungan untuk perseorangan yang menginginkan dan

merencanakan pengumpulan dana sebagai modal usaha atau diperuntukkan bagi

(10)

27 2.4.1.2 Produk Individu yang Tidak Ada Unsur Tabungannya

Produk syariah yang sifatnya individu dan didalam struktur produknya tidak

terdapat unsur tabungan atau hanya bersifat Tabarru’ dana tolong-menolong. Ada

beberapa contoh produk ini, antara lain :

a. Takaful Kesehatan Individu

Produk ini diperuntukan bagi seseorang yang bermaksud menyediakan dana

santunan rawat inap dan operasi bila peserta sakit dan kecelakaan dalam masa

perjanjian.

b. Takaful Kecelakaan Diri ndividu

Program ini diperuntukkan bagi perseorangan yang bermaksud menyediakan

santunan untuk ahli waris bila peserta mengalami musibah kematian karena

kecelakaan dalam masa perjanjian.

c. Takaful Al-Khairat Individu

Program ini diperuntukkan bagi perseorangan yang bermaksud menyediakan

santunan untuk ahli waris bila peserta mengalami musibah kamatian dalam masa

perjanjian.

2.4.1.3 Produk Kumpulan

Produk yang didesain untuk jumlah peserta yang relatif banyak dan dalam

struktur produknya ada yang mengandung unsur tabungan dan ada yang tidak

mengandung unsur tabungan. Produk yang tidak mengandung unsur tabungan,

dimasa akhir kontrak tidak ada bagi hasil atau pengambilan nilai tunai, karena

semuanya bersifat Tabarru’ dana tolong-menolong. Ada beberapa contoh produk

(11)

28 a. Takaful kecelakaan diri kumpulan

Suatu bentuk perkumpulan yang ditunjukkan untuk perusahaan, organisasi

atau perkumpulan yang bermaksud menyediakan santunan kepada karyawan atau

anggota apabila mengalami musibah karena kecelakaan dalam masa perjanjian.

b. Takaful Kecelakaan Siswa

Suatu bentuk perlindungan kumpulan yang ditunjukkan kepada

Sekolah/Perguruan Tinggi atau Lembaga Pendidikan NonFormal yang bermaksud

menyediakan santunan kepada Siswa/Mahasiswa atau pesertanya apabila

mengalami musibah karena kecelakaan yang mengakibatkan cacat tetap total

maupun sebagian atau meninggal.

c. Takaful Wisata atau Perjalanan

Program ini diperuntukkan bagi biro perjalanan dan wisata/travel yang

berkeinginan memberikan perlindungan kepada pesertanya apabila mengalami

musibah karena kecelakaan yang mengakibatkan cacat tetap total, sebagian atau

meninggal selama wisata maupun perjalanan dalam dan luar negeri.

d. Takaful Pembiayaan

Suatu bentuk perlindungan kumpulan yaitu beberapa jaminan pelunasan

utang apabila yang bersangkutan ditakdirkan meninggal dalam masa perjanjian.

e. Takaful Al-Khairat

Suatu bentuk perlindungan kumpulan yang diperuntukkan bagi perusahaan

pemerintah atau swasta, oraganisasi yang berbadan hukum atau usaha yang

bermaksud menyediakan santunan meninggal untuk ahli waris bila peserta atau

(12)

29 f. Takaful Majelis Taklim

Suatu bentuk perlindungan bagi majelis taklim yang bermaksud menyediakan

santunan untuk ahli waris jamaah apabila yang barsangkutan ditakdirkan

meninggal dalam masa perjanjian.

g. Takaful Medicare

Program asuransi kesehatan yang memberikan jaminan penggantian biaya

perobatan dan operasi peserta yang disebabkan oleh penyakit maupun kecelakaan.

Dengan mengikuti program ini, maka diharapkan rasa aman dan terlindung dari

hal-hal yangtak terduga. Produk ini dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan

perusahaan atau instansi pemerintah.

h. Takaful Al-Khairat + Tabungan Haji (Takaful Iuran Haji)

Program ini ditujukan bagi karyawan yang bermaksud menunaikan ibadah

haji dengan pendanaan melalui iuran bersama dan keberangkatannya secara

bergilir.

i. Takaful Perjalanan Haji dan Umrah

Program ini ditunjukkan bagi jamaah haji dan umrah yang bermaksud

menyediakan santunan untuk ahli waris jamaah bila peserta meninggal sewaktu

menjalankan ibadah haji dan umrah.

2.4.2 Produk Asuransi Kerugian (General Insurance)

Perusahaan asuransi syariah yang bertumpukan pada konsep tolong menolong

dalam kebaikan dan ketaqwaan dan meberikan perlindungan, menjadikan peserta

(13)

30 musibah yang dialami peserta lain. Sistem ini diatur dengan meniadakan unsur

gharar, maisar, dan riba.

Kumpulan dana peserta diinvestasikan sesuai dengan prinsip syariah. Hasil

investasi dimasukkan kedalam total kumpulan dana peserta, kemudian dikurangi

dengan beban asuransi. Surplus kumpulan dana peserta dibagikan sesuai dengan

sistem bagi hasil seperti nisbah 90% untuk perusahaan dan 10% untuk

keseluruhan peserta.

2.4.2.1 Produk Sample Risk

Jenis-jenis produk asuransi umum atau kerugian yang berdasarkan syariah,

yang tingkat resiko dan perhitungan secara teknis dalam produk-produknya raltif

sederhana dan resiko standar tanpa perluasan jaminan. Umumnya jumlah

penutupan masih dalam batas Own Retention (RO) perusahaan, sehingga survei

resiko tidak mutlak diperhatikan. Ada beberapa contoh produk ini, antara lain :

a. Takaful Kebakaran

Memberikan perlindungan terhadap kerugian dan kerusakan sebagai akibat

terjadinya kebakaran yang disebabkan percikan api, sambaran petir, ledakan, dan

kejatuhan pesawat terbang berikut resiko yang ditimbulkannya. Dan juga dapat

diperluas dengan tambahan jaminan polis yang lebih luas sesuai dengan

kebutuhan. Jaminan resiko tambahan, dengan dikenakan tambahan premi untuk

kerugian atau kerusakan yang diakibatkan terhadap resiko seperti gempa bumi,

(14)

31 b. Takaful Kendaraan Bermotor

Memberikan perlindungan terhadap kerugian atau kerusakan atas kendaraan

yang dipertanggungkan akibat terjadinya kecelakaan yang tidak diinginkan, secara

sebagian maupun secara keseluruhan, tindak pencurian, kecelakaan diri

penumpang, kecelakaan diri pengemudi, huru hara, dan tanggung jawab hukum

kepada pihak ketiga.

c. Takaful Kecelakaan Diri

Menjamin resiko-resiko sebagai akibat kecelakaan yang bisa mengakibatkan

meninggal dunia akibat kecelekaan, cacat tetap seluruh dan cacat sebagian akibat

kecelakaan, penggantian biaya dokter dan pengobatan rumah sakit akibat

kecelakaan.

d. Takaful Aneka

Memberikan perlindungan terhadap kerugian atau kerusakan sebagai akibat

resiko-resiko yang tidak dapat ditutup pada polis-polis takaful yang telah ada.

Jaminan resiko asuransi Takaful aneka ini antara lain untuk produk-produk polis :

- Takaful Penyimpanan uang adalah memberikan jaminan kerugian atas

hilangnya uang yang disimpan dalam berangkas yang diakibatkan pencurian,

perampokan, atau tindakan jahat lain dikecualikan jika dilakukan oleh

ketidakjujuran pegawai karyawan sendiri.

- Takaful Tanggung Gugat adalah memberikan jaminan kerugian terhadap

tuntutan ganti rugi yang dilakukan oleh pihak ketiga, sebagai akibat dari

kesalahan tertanggung sendiri, baik untuk industri, perdagangan maupun

(15)

32 - Takaful Jaminan Ketidakjujuran adalah memberikan jaminan kerugian akibat

kehilangan, penggelapan, penyelewengan, dan ketidakjujuran dari pegawai

perusahaan.

- Takaful Kobangkaran dan Takaful Lampau Reklame serta produk takaful

lainnya.

2.4.2.2 Produk Mega Risk

Produk kerugian yang berdasarkan syariah, dimana tingkat resikonya sangat

tinggi sehingga umumnya melebihi kapasitas reasuransi perusahaan, dan dalam

struktur perhitungan teknisnya cukup rumit. Adapun beberapa contoh produk ini,

antara lain :

a. Takaful Kebakaran

Sama halnya dengan jaminan takaful kebakaran non industrial, namun yang

membedakan dari segi okupasi objek yang diasuransikan, maka takaful kebakaran

industrial menjamin objek-objek dengan tingkat resiko tinggi seperti pabrik,

pengilangan, pergudangan, gedung-gedung yang memenuhi 6 lantai, dan lain-lain.

b. Takaful Rekayasa

Memberikan perlindungan terhadap kerugian atau kerusakan sebagai akibat

yang berkaitan dengan pekerjaan pembangunan beserta alat-alat berat,

pemasangan kontrusi baja/mesin, dan akibat beroperasinya mesin produksi serta

tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga. Jenis asuransi takaful rekayasa ini

adalah sebagai berikut :

- Takaful Resiko Pembangunan adalah pertanggungan asuransi atas resiko

(16)

33 jalan/gedung/jembatan, pekerjaan-pekerjaan kontruksi, kontruksi pabrik

termasuk atas peralatan atau kontruksi mesin dan saran atau prasarana atau

pabrik dan lain-lain.

- Takaful Resiko Pemasangan adalah pertangungan asuransi atas resiko terhadap

pemasangan instalansi mesin, instalansi pabrik, peralatan mekanis kerangka

jembatan, pipa-pipa, generator, dan lain-lain.

- Takaful Mesin-mesin adalah pertanggungan atas resiko kerugian selama mesin

beroperasi atau dalam perbaikan misalnya turbin, operasional lift, genset serta

kerugian atas hilangnya keuntungan perusahaan yang diharapkan karena mesin

tidak beroperasi.

- Takaful Peralatan Elektronik adalah pertanggungan asuransi atas resiko

kerugian atau kerusakan terhadap pemakaian elektronik atau rencana

percobaan atau rencana kontrol pada peralatan elektronik, komputer serta

jaringannya, dan juga dapat diperluas untuk mengasuransikan data prossesing

komputer.

c. Takaful Pengangkutan

Memberikan perlindungan terhadap kerugian dan kerusakan pada

barang-barang atau pengiriman uang sebagai akibat alat pengangkutannya mengalami

musibah atau kecelakaan selama perjalanan memalui laut, udara, atau darat. Jenis

takaful ini sebagai berikut :

- Takaful Pengangkutan Laut adalah memberikan jaminan kerugian pada barang

(17)

34 - Takaful Pengangkutan Udara adalah memberikan jaminan kerugian pada

barang yang diangkut melalui udara dengan menggunakan pesawat terbang.

- Takaful Pengangkutan Darat adalah memberikan jaminan kerugian pada

barang yang diangkut melalui darat dengan kenderaan bermotor, kereta api,

dan lain-lain.

- Takaful Pengangkutan Uang adalah memberikan jaminan kerugian terhadap

pengiriman uang dalam pembungkus atau lemari besi satu tempat ke tempat

tujuan lain, baik melalui pengangkutan darat, udara maupun laut, karena

diakibatkan dari alat pengangkutannya mengalami kecelakaan selama

mengalami perjalanan. Sehingga mengakibatkan uang menjadi rusak dan

berhamburan serta hilang dicuri. Atau akibat dari penodongan, perampokan,

pencurian dengan didahului oleh kekerasan, dikecualikan dilakukan

pegawainya sendiri.

d. Takaful Surety Bond

Memberikan perlindungan terhadap kerugian yang terjadi pada pemilik

proyek atau pemberian fasilitas terhadap pelaksanaan kontrak atau penerima

fasilitas dalam menjalankan kontrak. Dengan kata lain, menjamin kontraktor

terhadap pemilik proyek sesuai dengan persyaratan dalam undangan lelang atau

kontrak bahwa kontraktor sanggup melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan

sesuai dengan kontrak yang disepakati.

Yang dapat dijamin oleh produk asuransi ini adalah jaminan penawaran,

jaminan pelaksanaan, jaminan pembayaran uang muka, dan jaminan

(18)

35 nuklir, radio aktif, radiasi, reaksi inti atom yang langsung atau tidak langsung

mengalami kegagalan principal untuk melaksanakan kewajibannya, dan resiko

politik secara langsung maupun tidak langsung.

e. Takaful Rangka Kapal

Memberikan perlindungan terhadap kerugian atau kerusakan pada rangka

kapal akibat kecelakaan dan berbagai bahaya lainnya yang dialami.

f. Takaful Energi

Memberikan perlindungan terhadap kerugian akibat kecelakaan dan berbagai

bahaya lainnya yang dialami dalam pekerjaan pengeboran minyak dan gas didarat

maupun lepas pantai.

g. Takaful Tanggung Gugat

Memberikan jaminan atas kerugian peserta dari kemungkinan tuntutaan ganti

rugi pihak lain yang disebabkan oleh keberadaan harta peserta atau aktifitas bisnis

peserta atau profesi peserta. Jenis jaminan untuk asuransi ini adalah takaful

tanggungan gugat publik, takaful tanggungan gugat profesi, takaful tanggungan

gugat umum, dan takaful tanggungan gugat pemberi kerja.

2.5 Harga

Strategi penentuan harga sangat berpengaruh terhadap image produk serta

keputusan pembelian konsumen. Penentuan harga juga behubungan dengan

pendapatan atau keuntungan dan mempengaruhi pemintaan konsumen serta

mempengaruhi pemasaran produk. Akan tetapi yang paling penting adalah

keputusan penentuan harga harus konsisten dengan strategi pemasaran secara

(19)

36 2.6 Pelayanan

Pelayanan diberikan kepada konsumen untuk mencapai kepuasan. Dalam

sektor jasa, layanan pelanggan dapat diartikan sebagai kualitas total jasa yang

dipersepsikan oleh pelanggan. Dimana pelayanan adalah hal penting dalam

pemasaran produk. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tujuan akhir,

konsep dan strategi pemasaran adalah kepuasan pelanggan sepenuhnya.

2.7 Pemasaran

Menurut Philip Kotler (Ibid:420) Pemasaran adalah sebuah proses sosial dan

manajerial dimana individu-individu dan kelompok-kelompok mendapatkan apa

yang mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan, penawaran, dan

pertukaran produk-produk yang bernilai.

Sedangkan pemasaran syariah adalah bahwa dalam seluruh proses, baik

proses penciptaan, proses penawaran, maupun proses perubahan nilai, tidak boleh

ada hal-hal yang bertentangan dengan akad dan prinsip-prinsip muamalah dalam

Islam. Sepanjang hal tersebut dapat dijamin, dan penyimpangan prinsip-prinsip

muamalah tidak akan terjadi, maka bentuk transaksi apapun dalam bisnis

dibolehkan dalam syariat Islam (Ibid:425).

Tujuan utama pemasaran ialah memenuhi kebutuhan dan keinginan

konsumen secara memuaskan. Konsumen dipuaskan agar menjadi loyal.

Konsumen yang loyal akan membeli berkali-kali, mengajak orang lain membeli

dan menceritakan kepada orang lain tentang kebaikan produk atau perusahaan

(20)

37 biasanya lebih efektif dari pada jenis promosi lainnya, sebab orang percaya apa

yang dikatakan oleh teman dari pada yang dikatakan pengiklan (Supranto,2007:2).

Pada perkembangannya konsep pemasaran berkembang pesat dari waktu ke

waktu, diantaranya meliputi produksi, konsep produk, konsep penjualan, konsep

pemasaran dan konsep pemasaran berwawasan sosial.

2.8 Perilaku Konsumen

Perilaku konsumen merupakan tindakan langsung terlibat dalam

mendapatkan, menggunakan dan menghabiskan produk termasuk proses yang

mendahului dan mengikuti tindakan ini. Perilaku konsumen merupakan suatu

proses multidimensional yang sangat kompleks. Praktik pemasaran dirancang

untuk mempengaruhi perrilaku konsumen, perusahaan, individual, dan masyarakat

(Ibid:4).

Produk sebaik apapaun tidak akan ada artinya bagi perusahaan jika tidak

dibeli oleh konsumen individual. Sebagaian besar pabrik dan perusahaan serta

sektor pertanian yang menghasilkan produk dan jasa untuk digunakan oleh

konsumen akhir (Sumarwan,2002:25).

Pemahaman kepribadian konsumen sangat penting agar pemasar dapat

merancang komunikasi yang sesuai dengan sasaran konsumen yang dituju,

sehingga konsumen bisa menerima produk atau jasa yang dipasarkan tersebut

(Ibid).

Dalam memilih produk yang disukai, komsumen mempertimbangkan hal

tertentu yang menjadi faktor pendorong baginya. Hal ini berpengaruh besar

(21)

38 2.9 Proses Pengambilan Keputusan

Ada tiga tipe pengambilan keputusan konsumen, antara lain

(Sumarwan,2002:292) :

a. Pemecahan masalah yang diperluas adalah ketika konsumen tidak memiliki

kriteria untuk mengevaluasi sebuah kategori produk tertentu pada kategori

tersebut.

b. Pemecahan masalah terbatas adalah konsumen tidak memiliki kriteria dasar

untuk mengevaluasi kategori produk dan berbagai merek pada kategori

tersebut.

c. Pemecahaan masalah rutin adalah konsumen telah memiliki pengalaman

terhadap produk yang akan dibelinya, ia juga telah memiliki standar untuk

mengevaluasi merek.

Keputusan membeli produk dengan merek tertentu akan diawali oleh

langkah-langkah sebagai berikut (Ibid) :

a. Pengenalan kebutuhan ialah muncul ketika konsumen menghadapi suatu

masalah yaitu keadaan yang dimana perbedaan antara keadaan yang diinginkan

dan keadaan yang sebenarnya.

b. Pencarian informasi mulai dilakukan ketika konsumen mulai memandang

bahwa kebutuhan tersebut bisa dipenuhi dengan membeli dan mengkonsumsi

suatu produk.

c. Evaluasi alternatif adalah proses mengevaluasi pilihan produk dan merek dan

(22)

39 2.10 Penelitian Terdahulu

Mariani, (2009) dalam penelitiannya yang berjudul “Analisis Faktor

Produksi, Harga, Promosi, dan Pelayanan yang Mempengaruhi Nasabah untuk

Menggunakan Jasa PT. Asuransi Cigna Wilayah Medan”. Teknik penelitian yang

digunakan adalah teknik penelitian Regresi Linier Berganda. Hasil penelitian

menunjukkan faktor produk, harga, dan pelayanan adalah berpengaruh signifikan

terhadap keputusan nasabah untuk menggunakan jasa PT. Asuransi Cigna Medan

sedangkan promosi adalah tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan

nasabah untuk menggunakan jasa PT. Asuransi Cigna Medan dan variabel yang

paling dominan mempengaruhi keputusan nasabah untuk menggunakan jasa PT.

Asuransi Cigna Medan adalah variabel produksi.

Nasrul, (2014) dalam penelitiannya yang berjudul “Pengaruh Perilaku

Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Asuransi Jiwa: studi kasus pada AJB

Bumiputra 1912 Syariah cabang Cibubur”. Teknik penelitian yang digunakan

adalah Uji Asumsi Klasik yang terdiri dari Uji Normalitas, Uji Multikolinieritas,

Uji Heterokedasitas, Uji Autokolerasi. Hasil penelitian menunjukkan faktor

budaya, sosial, pribadi, dan psikologi adalah berpengaruh positif dan signifikan

terhadap keputusan pembelian asuransi jiwa.

Wulandari, (2013) dalam penelitiannya yang berjudul “Pengaruh Besaran

Premi, Resiko, Klaim, dan Akad pada Asuransi Terhadap Minat Calon Nasabah

Asuransi Syariah”. Teknik penelitian yang digunakan adalah teknik analisis

(23)

40 klaim dan akad pada asuransi syariah secara simultan tidak mempunyai pengaruh

terhadap minat calon nasabah asuransi syariah.

Rahmawati, (2011) dalam penelitiannya yang berjudul “Faktor-Faktor yang

Mempengaruhi Perilaku Nasabah dalam Memilih Produk Tabungan Haji pada

Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera 1912 cabang Syariah Pekan Baru”.

Teknik penelitian yang digunakan adalah teknik analasis Regresi Linier Berganda.

Hasil penelitian menunjukkan adalah pengaruh signifikan antara faktor pelayanan

prima, faktor sosial, faktor pribadi, dan faktor psikologis terhadap perilaku

nasabah dalam memilih produk tabungan haji pada Asuransi Jiwa Bersama (AJB)

Bumiputera 1912 cabang Syariah Pekan Baru.

2.11 Kerangka Konseptual

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual (Penulis)

Faktor Prinsip Syariah (X1)

Faktor Produk (X2)

Faktor Promosi (X5)

Faktor Premi (X3) Keputusan Menjadi Nasabah

(24)

41 2.12 Hipotesisi

Hipotesis adalah jawaban sementara dari permasalahan yang menjadi objek

penelitian dimana kebenarannya masih perlu untuk diuji. Maka penulis

mengemukakan hipotesis sebagai berikut :

1. Faktor prinsip syariah berbehubungan positif dengan keputusan menjadi

nasabah asuransi syariah di Kota Medan.

2. Faktor produk berhubungan positif dengan keputusan menjadi nasabah asuransi

syariah di Kota Medan.

3. Faktor harga berhubungan positif dengan keputusan menjadi nasabah asuransi

syariah di Kota Medan.

4. Faktor promosi berhubungan positif dengan keputusan menjadi nasabah

Gambar

Tabel 2.1 Perbedaan Asuransi Syariah dengan Konvensional Asuransi Konvensional Asuransi Syariah
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual (Penulis)

Referensi

Dokumen terkait

[r]

The influence of several effectors (the cell efficiency to use sugars, the calcium content in the external medium and the probability that free cells collide each other under

[r]

Dengan ini diumumkan sebagai hasil pelaksanaan Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (“PMTHMETD”), pada tanggal 30 Juni 2016 Perseroan telah

The main innovation is about the integrated processing of stochastic errors and gross errors in sensor observations, and the integration of the three most

Berdasarkan persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan yang telah diselenggarakan pada tanggal 23 Mei 2016, dimana Perseroan berencana melakukan PMTHMETD

Berdasarkan persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan yang telah diselenggarakan pada tanggal 23 Mei 2016, dimana Perseroan berencana melakukan PMTHMETD

In addition, the regulations require that digital camera systems used for mapping purposes should be certified using a rigorous mapping systems certification and