• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peranan Total Quality Management Sebagai Alat Untuk Mempertahankan Pangsa Pasar Ekspor Meubel PT Japaris Pratama

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Peranan Total Quality Management Sebagai Alat Untuk Mempertahankan Pangsa Pasar Ekspor Meubel PT Japaris Pratama"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Dalam era globalisasi perdagangan sekarang ini, sektor industri dan sektor

perdagangan baik pasar lokal maupun pasar ekspor jelas semakin berkembang dengan pesat

sejalan dengan pertumbuhan ekonomi dunia secara umum baik di negara benuaAmerika

Serikat, Eropa, Asia dan maupun negara kita Indonesia secara khususnya.

Negara kita Indonesia tercinta, terbentang dari Sabang sampai Merauke dengan beribu

pulau yang kaya akan beragam jenis sumber daya alam dan mineral menjadikan negara kita

memiliki kelebihan perbandingan (comparative advantage) atas negara lain didunia

khususnya diantara negara Asean.

Salah satu keunggulan perbandingan (comparative advantage) adalah begitu banyak

dan luasnya perkebunan kebun karet, baik yang dimiliki oleh perkebunan rakyat pemerintah

melalui BUMN maupun perkebunan karet milikswasta asing di Indonesia.Dengan banyaknya

luas lahan perkebunan karet yang ada, berarti juga banyak tersedianya bahan baku kayu

gelondongan kayu karet yang merupakanbahan baku utama industri perabotan rumah tangga

baik untuk kebutuhan pasar lokal maupun untuk pasar ekspor.Bahan baku kayu gelondongan

kayu karet adalah berkesinambungan (sustainable) danramah lingkungan (eco friendly),

karena adanya siklus tanam ulang (replanting) dan tebang pilih (land clearing).

Dalam era industrialisasi yang semakin kompetitif sekarang ini, setiap pelaku bisnis

(2)

manajemen) adalah suatu usaha yang diterapkan oleh suatu perusahaan untuk menjaga

danmengarahkan kualitas produk agar dapat memenuhi kualitas sebagaimana yang telah

direncanakan.Penjaminan kualitas produk tidaklah hanya terbatas pada usaha untuk

menjaminuntuk menjamin kualitas produk yang dihasilkan, namun termasuk pula usaha

untuk meningkatkan kualitas produk yang ditawarkan agar tetap diminatioleh pembeli dari

luar negeri, serta masalah-masalah yang menghambat usahadalam menjamin kualitas

ekspor khususnya pada produk meubel.

Penjaminan kualitas harus dapat mengarahkan terhadap beberapa tujuan secara

terpadu ( Total Quality Management),sehingga para konsumen dapat puas mempergunakan

produk atau jasa dari perusahaan. Penjaminan kualitas merupakan suatu kegiatan yang wajib

dilakukan perusahaan industri meubel khususnya untuk pasar ekspor. Memang tidak dapat

dipungkiri apabila penjaminan kualitas dilakukan dengan baik, bagi perusahaan akan

menimbulkan tambahan biaya yaitu biaya pengawasan kualitas, namun hasil dari dampak

kerusakan produk yang dihasilkan sangat rendah (minor defect) atau produk rusak (major

defect) yang terjadi sedikit.

Sebaliknya bagi perusahaan yang tidak memperhatikan jaminan kualitas, dalam

jangka pendek memang seakan-akan tidak perlu mengeluarkan biaya pengawasan jaminan

kualitas, namun dalam jangka panjang akan berakibat perusahaan akan sulit memasarkan

produk dikarenakan tersaingi perusahaan sejenis yang kualitas produknya lebih baik. Apabila

jaminan kualitas yang dilakukan dikontrol baik, maka pimpinan perusahaan akan dapat

mengambil tindakan dan kebijaksanaan-kebijaksanaan, menyusun rencana yang baik untuk

masa yang akan datang, serta memperbaiki sistem pengendalian atau pengawasan terhadap

(3)

Kualitas mengacu kepada segala sesuatu yang menentukan kepuasan pelanggan, suatu

produk yang dihasilkan baru dapat dikatakan berkualitas apabila sesuai dengan keinginan

pelanggan, dapat dimanfaatkan dengan baik, serta diproduksi atau dihasilkan dengan cara

yang baik dan benar. Produk meubel ekspor yang kualitasnya baik akan disukai pembeli luar

negeri. Hal ini akan meningkatkan penjualanekspor dari produk-produk meubel yang

dihasilkan, yang berarti pula akan meningkatkan pangsa pasar (market share) ekspor

perusahaan yang bersangkutan.

Sehubungan dengan makin berkurangnya proporsi ekspor migas seiring dengan

meningkatnya industrialisasi di Indonesia, terasa sekali bahwa peranan ekspor non-migas

sebagai sumber devisa bagi negara Indonesia makin besar dimasa yang akan datang makin

besar. Bila dibandingkan dengan penghasil devisa lainnya, ekspor non-migas boleh dapat

dikatakan sebagai penghasil devisa yang mempunyai prospek yang paling baik bagi stabilitas

ekonomi dan budaya nasional.Hal tersebut dikarenakan orientasinya adalah menjual produk

buatan Indonesia kepada negara-negara di luar Indonesia.Oleh karenanya pemerintah

Indonesia dengan berbagai upaya mencoba terus meningkatkan ekspor non-migas.

Dengan berkembangnya telekomunikasi dan komputerisasi yang menyebabkan

ekonomi dunia yang tidak berbatas negara, hal ini berarti meningkatkan sarana ekspor dan

impor bagi para pelaku ekonomi didalam perdagangan internasional. Indonesia sebagai

negara kepulauanyang banyak menghasilkan bahan baku industri dan mempunyai jumlah

tenaga kerja yang besar, memiliki potensi besar dalam berbagaiindustri yang dapat

menunjang ekspor non-migas. Salah satu dari industri non-migas Indonesia yang mempunyai

potensi yang cerah adalah industri meubel kayu dimana Indonesia mempunyai bahan

(4)

dengan negara lain, walaupun negara kita Indonesia memiliki bahan baku yang berlimpah

serta jumlah tenaga kerja yang besar.

Persaingan untuk mendapatkan order pesanan dari pembeli luar negeri semakin ketat

atau sulit karena banyaknya saingan dari industri meubel negara jiran seperti Malaysia,

Vietnam dan Kambojayang cukup terkenal dikalangan importir atau pembeli luarnegeri

karena mereka memiliki zona industri khusus.Demikian halnya juga saingan yang berasal

dari dalam negeri baik pabrik yang berlokasi didaerah yang sama maupun pabrik yang berada

diluar daerah atau diluar pulau Sumatera.

Pabrik meubel untuk pasar ekspor yang berada di daerah Sumatera Utara khususnya

di daerah Kabupaten Deli Serdang umumnya memproduksi meja makan, tempat tidur

anak-anak, futon frame(rangka tempat tidur lipat), platform bed (rangka tempat tidur), lemari

pakaian, pachinko frame(rangka kayu pachinko) dan komponen meubel tidak

di-cat(unfinish).

PT. Japaris Pratama merupakan salah satu perusahaan meubel yang memproduksi

deck brush (brus kayu lantai), pachinko frame (rangka kayu pachinko), dan platformbed

(rangka tempat tidur) berikut perlengkapan tempat tidur lainnya.Pasar internasional yang

telah dikelola dengan baik oleh PT Japaris Pratama adalah negara Eropa seperti Belgia,

Prancis, Switzerland kemudian negara Amerika Serikat bagian barat CA,SFO, Oakland dan

negara Asia antara lain Japan, Korea Selatan dan Taiwan. Keseluruhan pembeli atau importir

(5)

Berikutnya adalah daftar pasar internasional yang diekspor olehperusahaan PT Japaris

Pratama dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2012. Negara-negara tujuan utama ekspor PT

Japaris Pratama adalah Amerika, negara-negara di Eropa, Jepang dan Korea.

TABEL 1.1

Realisasi Ekspor Peti Kemas PT Japaris Pratama Tahun 2008 sampai dengan Tahun 2011

Negara Tujuan Ekspor

Tahun 2008

Tahun 2009

Tahun 2010

Tahun 2011

Amerika Serikat 4 7 10 12

Eropa 2 2 2 2

Jepang 8 6 4 4

Korea 4 3 2 0

Total 18 18 18 18

(6)

Sumber:Pemasaran dan Ekspor PT Japaris Pratama (2015)

Gambar 1.1 Grafik Ekspor Peti Kemas PT Japaris Pratama Tahun 2008 sampai dengan Tahun 2011

Menurut Grafik 1.1 menunjukkan realisasi jumlah peti kemas ekspor PT. Japaris

Pratama dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2012. Pasar Amerika Serikat cenderung

menaik, pasar Eropa stabil, pasar Jepangdan Korea cenderung menurun .

Penurunan realisasi jumlah peti kemas yang diekspor menunjukkan dampak secara

langsung yang ditimbulkan dari krisis yang dialami negara-negara di Amerika, Asia dan

Eropa.Berdasarkan latar belakang masalah diatas, penulis tertarik untukmeneliti peranan

quality assurance sebagai alat untuk mempertahankan pangsa pasar ekspor meubel PT Japaris

Pratama Medan sehingga dapat mengevaluasi praktek manajemen kualitas yang diterapkan

perusahaan didalam menghadapi krisis ekonomi yang dialami Amerika dan Eropa dan krisis

global yang dialami negara Jepang dan Korea.

0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20

US MarketEU MarketJapan MarketKorean MarketTotal Ekspor

Tahun 2008

Tahun 2009

Tahun2010

(7)

1.2. Rumusan Masalah

Berpedoman pada latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka permasalahan

yang akan diteliti dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Bagaimana penerapan Manajemen Kualitas Terpadu (Total Quality Management,

TQM) di PT Japaris Pratama?

2. Faktor apa yang menghambat produksi meubel ekspor perusahaan PT. Japaris

Pratama dalam usaha menjaga kualitas meubel Ekspor?

1.3. Tujuan Penelitian

Mengevaluasi penerapan TQM dalam rangka mempertahankan pangsa pasar

sekaligus meningkatkan kuantitas ekspor PT Japaris Pratama Medan.

1. Untuk mengetahui dan mengevaluasi penerapan TQM didepartemen produksi yang

dilakukan perusahaan PT Japaris Pratama, sehingga akhirnya dapat diketahui

departemen produksi mana yang harus lebih ditingkatkan lagi aspek jaminan

kualitasnya

2 Untuk mengetahui dan menganalisa kualitas bahan baku yang dibeli perusahaan PT Japaris Pratama dari pemasok kayu, sehingga akhirnya dapat diketahui jenis bahan

(8)

1.4 Manfaat Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah, rumusan masalah dan tujuan penelitian yang

telah diuraikan sebelumnya, maka manfaat yang dapat diperoleh dalam penelitian ini adalah :

1. Bagi Penulis

Penelitian ini sangat membantu untuk memperluas wawasan peneliti dalam

mengevaluasi penerapan TQM sebagai jaminan kualitas serta penerapan ilmu ekonomi

tentang prosedur dan transaksi ekspor dalam dunia nyata.

2. Bagi Perusahaan

Memberikan masukanpemikiran kepada PT Japaris Pratama khususnya mengenai

hal-hal yang berhubungan dengan peningkatan kualitas dalam proses produksi meubel ekspor

yang dapat digunakan sebagai salah satu bahan evaluasi dalam mengambil kebijakan

untuk mengembangkan usaha ekspor meubel.

3. Bagi Mahasiswa dan Pembaca Lainnya

Merupakan tambahan referensi bacaan dan informasi khususnya bagi

mahasiswa jurusan Manajemen yang sedang menyusun Tugas Akhir dengan pokok

Gambar

TABEL 1.1
Gambar 1.1     Grafik  Ekspor Peti Kemas PT Japaris Pratama Tahun 2008 sampai dengan Tahun 2011

Referensi

Dokumen terkait

xxv Insentif ekonomi economic incentives: salah satu bentuk kebijakan yang mendorong pelaku kegiatan agar menurunkan polusi yang dihasilkan dengan biaya seminimal mungkin

Hasil: Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara umur dengan kepatuhan pasien hemodialisa dalam menjalani diet (pv=0,004;α=0,05); ada hubungan yang

1. Bagi Penulis : untuk menambah, mengembangkan ilmu pengetahuan dan memperoleh pengalaman tersendiri sebelum penulis terjun langsung dalam dunia kerja serta menambah

Dalam melakukan pencegahan dan pemberantasan tindak pidana pencucian uang PPATK bekerja sama dengan pihak yang terkait yang dituangkan dengan atau tanpa bentuk kerja sama

mencit, daya cengkeram, diameter pupil mata dan reflek balik badan ternyata dosis ekstrak etanol daun ubi jalar ( Ipomoea batatas L) yang membarikan efek yang sama

Daerah penanaman jagung di Sulawesi Tenggara adalah Kabupaten Buton, Muna, Bombana, Wakatobi, Konawe Selatan dan Konawe (BPS, 2010). Tanaman jagung yang banyak digunakan

Pada Tabel 2 memperlihatkan bahwa pada tanaman yang tidak dipangkas, maka pemberian kompos 7.5 ton pupuk organik + 7.5% pupuk buatan (F2), menghasilkan anakan produktif

Mursyidul Amin, tanggal 11 April 2015, hasil wawancara dengan K.H. Fahmi bin Zam Zam, Pimpinan Pondok Pesantren Yasin, tanggal 19 Nopember 2014.. jenjang dengan mempertimbangkan