• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengelolaan Perpustakaan Kecil: Studi Kasus TBM Mas Raden Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengelolaan Perpustakaan Kecil: Studi Kasus TBM Mas Raden Medan"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

13 BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Mengembangkan budaya baca dimasyarakat tidak hanya ditentukan oleh

keinginan dan sikap masyarakat terhadap bahan-bahan bacaan, tetapi juga

ditentukan oleh ketersediaan dan kemudahan akses terhadap bahan-bahan bacaan

yang dibutuhkan oleh masyarakat pengguna.

Salah satu komponen perpustakaan adalah koleksi, tanpa adanya koleksi

yang baik dan memadai maka perpustakaan tidak akan memberikan layanan yang

baik kepada masyarakat. Dalam hal ini, yang dimaksud dengan koleksi

perpustakaan adalah semua bahan bacaan yang diolah, dikumpulkan, disimpan

dan disebarluaskan kepada masyarakat untuk memenuhi kebutuhan informasi

mereka (Yulia, 2009).

Selain itu ruangan juga merupakan salah satu unsur yang sangat penting,

dan menjadi salah satu faktor yang turut memperlancar pelaksanaan tugas-tugas

pengelolaan perpustakaan. Demikian juga dengan perpustakaan sebagai suatu

organisasi, sekecil apapun kondisi perpustakaan tetap diperlukan suatu ruangan

yang memadai (Yusuf, 2007).

Perpustakaan merupakan sebuah ruangan, bagian, atau subbagian dari

sebuah gedung ataupun gedung itu sendiri yang digunakan untuk anggota

perpustakaan. Dalam perencanaan bangunan atau ruangan perpustakaan

hendaklah diperhatikan lokasi yang strategis untuk berdirinya perpustakaan,

struktur ruangan, pengamanan ruangan, memikirkan pengembangan perpustakaan

ke masa yang akan datang dan perlu juga diperhatikan unsur-unsur tata ruang dan

desain perabot (Sulistyo-Basuki, 1991).

Taman Bacaan Masyarakat (TBM) dikategorikan sebagai perpustakaan

umum. TBM merupakan suatu lembaga yang melayani kebutuhan masyarakat

akan informasi mengenai ilmu pengetahuan dalam bentuk bahan bacaan dan

(2)

14

sumber belajar bagi masyarakat melalui program pendidikan nonformal dan

informal, tempat yang memiliki sifat rekreatif melalui bahan bacaan, memperkaya

pengalaman belajar masyarakat, latihan tanggung jawab melalui ketaatan terhadap

aturan-aturan yang ditetapkan, tempat pengembangan life skill, dan lain

sebagainya (Kalida, 2012). Dari uraian di atas TBM dituntut untuk dapat lebih

meningkatkan fasilitas layanan guna meningkatkan tingkat kunjungan dan minat

baca masyarakat.

Dalam mendirikan sebuah perpustakaan besar maupun kecil, perlu diatur

dan ditata dengan baik dari segi manajemen koleksi dan tata ruang, sehingga

dalam pelaksanaan kegiatan kerjanya dapat berjalan dengan efektif. Manajemen

koleksi yang baik akan menentukan sukses tidaknya sebuah perpustakaan kecil.

Karena tanpa dikelola dengan baik, maka koleksi akan tetap menjadi kumpulan

atau tumpukan buku yang tidak bermakna. Sejauh ini ada beberapa TBM yang

belum di manfaatkan dengan baik diantaranya masih belum kelihatan menarik

dari segi koleksi dan tata ruang, demikian halnya pada TBM Mas Raden Medan,

dengan penataan koleksi dan tata ruang yang baik maka TBM akan dapat

menjalankan fungsinya sebagai perpustakaan kecil yang dapat melayani

masyarakat pengguna.

Berdasarkan observasi awal yang dilakukan di TBM Mas Raden Medan

yang difokuskan kepada 2 hal yaitu manajemen koleksi dan desain tata ruang

dalam pengelolaan Perpustakaan kecil, TBM Mas Raden Medan masih sangat

minim dalam pengelolaan dibidang tata ruang, jumlah koleksi 125.000 judul dan

225.000 eksemplar, TBM Mas Raden hanya menyediakan 20 rak untuk

penyimpanan koleksi dengan kapasitas ruang baca yang hanya berukuran 6 x 10

m² dan jumlah kursi 20 dan disertai meja 20 dan dengan luas bangunan 10 x 20

m². Jumlah yang terdaftar sebagai anggota TBM adalah 2.229 orang. TBM Mas

Raden tidak memiliki ventilasi berupa jendela, mereka hanya mengandalkan

pencahayaan dari lampu. Oleh karena itu, ruang baca di TBM Mas Raden

Medan masih terlihat gelap, hal ini akan sangat berpengaruh pada minat baca.

Selain itu, manajemen koleksi yang belum dikelola dengan baik membuat

(3)

15

sebetulnya yang dapat dilakukan untuk mengelola koleksi, mulai dari

pengadaan, pengolahan teknis (seperti inventarisasi, klasifikasi, pelabelan,

penempatan, pemilihan) dan memang tentunya itu membutuhkan perhatian yang

serius dari pengelola. Setelah dilihat dalam pengelolaan manajemen koleksi di

TBM belum ada kegiatan untuk pemetaan koleksi, seleksi kebijakan dan prosedur

dan kegiatan katalogisasi. Kegiatan manajemen koleksi tersebut belum

sepenuhnya dilaksanakan oleh semua penyelenggara perpustakaan kecil termasuk

TBM Mas Raden Medan. Padahal dilihat dari pendeskripsian Menurut Sutarno

NS (2006, 33) sebuah taman bacaan masyarakat sebagai tempat mengolah atau

memproses semua bahan pustaka dengan metode atau sistem tertentu seperti

registrasi, klasifikasi, katalogisasi serta kelengkapan lainnya, baik secara manual

maupun menggunakan sarana teknologi informasi.

Bertolak dari latar belakang diatas penulis tertarik untuk mengadakan

penelitian dengan judul “ Pengelolaan Perpustakaan Kecil: Studi Kasus TBM Mas

Raden Medan”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan pada latar belakang masalah yang dikemukakan di atas, maka perumusan masalah penelitian ini adalah “Bagaimana pengelolaan perpustakaan kecil sehingga lebih menarik dan diminati oleh masyarakat?”.

1.2 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk

mengetahui pengelolaan perpustakaan kecil, dalam hal ini agar lebih menarik dan

lebih di minati oleh masyarakat.

1.3 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagi pengelola TBM, sebagai bahan evaluasi untuk menata ulang

pengorganisasian koleksi dan tata ruang TBM sebagai perpustakaan kecil

(4)

16

2. Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan hasil penelitian ini dapat di jadikan

sebagai bahan rujukan untuk pengelolaan perpustakaan kecil khususnya

TBM secara berkelanjutan.

3. Bagi penulis, diharapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan

tentang pengelolaan perpustakaan kecil secara umum dan penataan koleksi

dan tata ruang secara khusus.

1.4 Ruang Lingkup

Ruang lingkup penelitian ini adalah aspek yang berkaitan dengan

Referensi

Dokumen terkait

Pendidikan MIPA menghendaki pendekatan – pendekatan tertentu dan metode – metode tertentu yang sesuai, serta sarana yang mendukung untuk memantapkan berbagai konsep

Sejak berdirinya koperasi pondok pesantren At-Taslim pada tahun 1986 Alhamdulillah koperasi pondok pesantren At-Taslim terus mengalami peningkatan walaupun sedikit, yang

Sehubungan dengan telah dilakukannya evaluasi administrasi, evaluasi teknis, evaluasi Biaya dan evaluasi kualifikasi serta formulir isian Dokumen Kualifikasi pada

[r]

1B shows the effect of intermittent stimulation on nerve in rats increases the expression of both POMC the expression of POMC mRNA in the contralateral (left) mRNA and b

(5) Penjabaran lebih lanjut mengenai tugas pokok dan fungsi Rumah Sakit Umum Daerah Kelas D ditetapkan dengan Peraturan Bupati.. Bagian Kedua

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan peranan layanan konsultasi pembuatan alat kolokium terhadap pendeknya waktu pembuatan alat, meningkatnya

Pada uji coba utama, untuk mengetahui tingkat efektifitas produk dalam pembelajaran dilakukan dengan uji eksperimen dengan model pretest-postest (control