• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pembuatan selulosa hidroksi metil ester lemak sawit dari Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS) Dan Asam Lemak Sawit Distilat (ALSD)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pembuatan selulosa hidroksi metil ester lemak sawit dari Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS) Dan Asam Lemak Sawit Distilat (ALSD)"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Perkebunan kelapa sawit Indonesia berkembang dengan pesat dan pada tahun 2010 luas areal kelapa sawit Indonesia mencapai 7,8 juta ha dengan produksi Crude Palm Oil / Minyak Sawit Mentah (CPO) 21,1 juta ton/tahun (Dirjenbun, 2010 dan Oil World, 2010). Saat ini produksi minyak sawit masih terserap oleh pasar karena laju peningkatan produksi beberapa minyak nabati utama lebih rendah dari laju pertumbuhan permintaan. Namun beberapa negara pengimpor utama, seperti India dan beberapa negara di Afrika, juga berencana mengembangkan kelapa sawit yang akan menyebabkan pasar ekspor dari Indonesia berkurang. Oleh sebab itu, Indonesia perlu mengupayakan alternatif pasar ekspor atau peningkatan penggunaan minyak sawit dalam negeri.

Sejak pertengahan tahun 1999 harga CPO berfluktuasi sangat tajam dan mencapai harga yang rendah selama sepuluh tahun terakhir. Walaupun saat ini harga CPO berada pada tingkat yang tinggi, namun tidak menutup kemungkinan suatu saat nanti akan terulang lagi siklus dimana harga CPO berada pada titik terendah. Berbeda dengan minyak nabati dari tanaman semusim seperti kedele atau rapeseed yang dapat diatur produksinya, produksi CPO cenderung terus meningkat setiap tahun dan memungkinkan terjadinya surplus produksi.

(2)

memanfaatkan ALSD ini sebagai objek penelitiannya, diantaranya adalah Santos Correa dkk, 2011, yang memanfaatkan ASLD sebagai bahan baku biodiesel dengan proses enzimatis (Santos Correa, dkk., 2011). Sementara itu, Chu, 2007, memanfaatkan ALSD ini sebagai sumber squalen dan Chu, 2004, memanfaatkan ALSD ini sebagai sumber vitamin E (Chua, 2007 dan Chu, 2004). Noor Izani dan Ibrahim, 1996, melaporkan pemanfaatan ALSD sebagai substrat pada pembuatan gliserida dengan biokatalis lipase pada Aspergillus niger (Noor Izani dan Ibrahim, 1996). Sedangkan Nuryanto, 1997, melaporkan pemanfaatan ALSD sebagai bahan untuk pembuatan senyawa turunan oksigen yang diantaranya adalah senyawa epoksi (Nuryanto, 1997). Senyawa epoksi ini merupakan senyawa yang

mempunyai kereaktifan yang tinggi sehingga dapat direaksikan dengan senyawa lain untuk memperoleh produk-produk turunan yang mempunyai manfaat dan nilai lebih tinggi.

Salah satu polimer alam yang jumlahnya sangat melimpah di dunia ini adalah selulosa. Selulosa dapat dimodifikasi dan mempunyai kegunaan yang sangat luas mulai dari bidang industri kertas, film transparan dan fotografi, plastik

biodegradable, dan untuk membran di berbagai industri (Klem, 2012). Jika dilihat dari komposisinya, Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS) merupakan limbah padat lignoselulosa yang memiliki kandungan serat dan komposisi bahan organik dan mineralnya yang cukup tinggi. Beberapa peneliti telah melaporkan hasil penelitiannya dengan memanfaatkan TKKS ini, di antaranya adalah Siyamak, dkk., 2012, yang menggunakan TKKS ini sebagai biokomposit (Siyamak, dkk., 2012) dan pemanfaatan TKKS sebagai bahan pengisis High Density Poly Ethylene

(HDPE) (Ewulonu dan Igwe, 2011). Sementara itu Mohd. Salleh, dkk., 2010, melaporkan mengenai gasifikasi TKKS (Mohd. Salleh, dkk., 2010). Pemanfaatan TKKS yang lainnya adalah sebagai sumber lignophenol dan gula (Soplah, 2010 dan Zainar, dkk., 2011).

(3)

jumlah produksi CPO Indonesia, yaitu sekitar 21,1 juta ton. Jumlah yang sangat berlimpah, yang memerlukan penanganan khusus agar tidak menjadi sumber pencemaran lingkungan.

Berdasarkan paparan di atas, maka sangat memungkinkan jika TKKS dimanfaatkan sebagai sumber selulosa. Untuk memperoleh selulosa dari TKKS dapat dilakukan dengan cara delignifikasi menggunakan asam ataupun basa (Granstrom, 2009 dan Ng, et. al., 2011). Salah satu turunan selulosa yang banyak disintesis adalah selulosa asetat. Selulosa asetat merupakan salah satu produk yang dapat disintesa dari selulosa (Wang, et. al., 2009).

Reaksi antara senyawa epoksi dari ALSD dengan selulosa asetat dari TKKS diharapkan akan menghasilkan produk biopolimer yang bermanfaat. Gugus fungsi epoksi atau cincin tiga oksiran merupakan gugus aktif, begitu juga dengan gugus asetat yang terdapat di dalam selulosa asetat. Dengan demikian diharapkan ke dua gugus aktif ini pada kondisi tertentu dapat bereaksi dan menghasilkan produk biopolimer yang bermanfaat. Pada akhirnya nilai ALSD dan TKKS dapat ditingkatkan, sehingga secara keseluruhan industri kelapa sawit Indonesia meningkat daya saingnya.

1.2. PERUMUSAN MASALAHAN Permasalahan di dalam penelitian ini adalah :

a. Bagaimana memisahkan Asam Lemak Sawit Distilat (ALSD) menjadi fraksi cair (kaya asam lemak tak jenuh) dan fraksi padat (kaya asam lemak jenuh) dengan alat distilasi molekuler.

b. Bagaimana menyiapkan senyawa epoksi dari fraksi cair (kaya asam lemak tak jenuh).

c. Bagimana memisahkan selulosa dari Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS). d. Bagimana menyiapkan senyawa selulosa asetat dari Tandan Kosong Kelapa

Sawit (TKKS).

e. Bagaimana membuat produk selulosa hidroksi metil ester lemak sawit yang

(4)

f. Bagaimana identifikasi produk hasil reaksi antara senyawa epoksi dan selulosa asetat.

1.3. TUJUAN PENELITIAN 1.3.1. Tujuan Umum

Mensintesis selulosa hidroksi metil ester lemak sawit yang berbahan baku Asam Lemak Sawit Distilat (ALSD) dan Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS).

1.3.2. Tujuan Khusus

a. Memisahkan Asam Lemak Sawit Distilat (ALSD) menjadi fraksi cair (kaya asam lemak tak jenuh) dan fraksi padat (kaya asam lemak jenuh).

b. Menyiapkan senyawa epoksi dari fraksi cair (kaya asam lemak tak jenuh). c. Memisahkan selulosa dari Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS).

d. Menyiapkan senyawa selulosa asetat dari Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS).

e. Menyiapkan produk selulosa hidroksi metil ester lemak sawit yang berbahan baku senyawa epoksi dari Asam Lemak Sawit Distilat (ALSD) dan selulosa

asetat dari Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS). f. Pengujian identifikasi produk yang dihasilkan.

1.4. MANFAAT PENELITIAN Manfaat dari penelitian ini adalah :

a. Memanfaatkan Asam Lemak Sawit Distilat (ALSD) sebagai bahan untuk pembuatan senyawa epoksi yang bernilai ekonomis.

b. Memanfaatkan limbah padat Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS) secara optimal untuk menghasilkan senyawa selulosa asetat yang bernilai ekonomis.

c. Memperoleh produk selulosa hidroksi metil ester lemak sawit dari industri kelapa sawit.

(5)

Referensi

Dokumen terkait

Pada kegiatan mengkaji materi modul kelompok kompetensi B Pedagogik: Teori dan Prinsip-Prinsip Pembelajaran , fasilitator memberi kesempatan kepada guru sebagai peserta

[r]

Dengan kemajuan teknologi komputer pada saat ini yang berkembang dengan pesat, dan seiring makin kompleknya sistem komputer, maka dirasakan sangatlah perlu adanya sebuah situs

5.1.4 Mengkombinasikan beragam pendekatan/ strategi/ metode/ teknik pembelajaran IPA untuk mencapai tujuan pembelajaran (produk, proses, dan sikap ilmiah). Pada kompetensi

Bersyukur pada kemajuan teknologi yang telah berkembang saat ini sehingga memungkinkan dalam menjawab tantangan globalisasi tersebut, yang salah satunya adalah dengan pembuatan

Pencemaran udara adalah masuknya atau dimasukkannya zat, energi, dan/atau komponen lain ke dalam udara ambien oleh kegiatan manusia, sehingga mutu udara ambien turun sampai ke

Ketidakberhasilan responden dalam memberikan ASI ekslusif ini selain menggunakan dot juga responden memberikan makanan pendamping ASI sebelum usia bayi 6 bulan,

[r]