ANALISIS KINERJA KEUANGAN
TERHADAP PROFITABILITAS PADA UKM
DI TASIKMALAYA
(STUDI PADA USAHA KECIL MENENGAH BIDANG BORDIR DI TASIKMALAYA)
By :
UKIT ALI RAHMAN
C1L009018
MINISTRY NATIONAL EDUCATION AND CULTURE
FACULTY OF ECONOMICS
JENDERAL SOEDIRMAN UNIVERSITY
PURWOKERTO
2014
UKM merupakan salah satu bagian penting dari perekonomian suatu negara maupun
daerah, begitu juga dengan negara indonesia ukm ini sangat memiliki peranan penting dalam lajunya perekonomian masyarakat. UKM ini juga sangat membantu negara/pemerintah dalam hal penciptaan lapangan kerja baru dan lewat ukm juga banyak tercipta unit-unit kerja baru yang
menggunakan tenaga-tenaga baru yang dapat mendukung pendapatan rumah tangga. Selain dari itu ukm juga memiliki fleksibilitas yang tinggi jika dibandingkan dengan usaha yang
berkapasitas lebih besar. UKM ini perlu perhatian yang khusus dan di dukung oleh informasi yang akurat, agar terjadi link bisnis yang terarah antara pelaku usaha kecil dan menengah dengan elemen daya saing usaha, yaitu jaringan pasar. Pengembangan Usaha Mikro dan Kecil (UMK) di
Indonesia merupakan salah satu prioritas dalam pembangunan ekonomi nasional. Hal ini selain karena usaha tersebut merupakan tulang punggung sistem ekonomi kerakyatan yang tidak hanya
ditujukan untuk mengurangi masalah kesenjangan antar golongan pendapatan dan antar pelaku usaha, ataupun pengentasan kemiskinan dan penyerapan tenaga kerja. Penelitian ini melihat data perkembangan Usaha kecil menengah di Kota Tasikmalaya, dan menemukan bahwa bidang usaha yang paling berkembang di Kota Tasikmalaya adalah industri di bidang bordir. Industri ini berkembang cukup baik dengan serapan tenaga kerja yang cukup memuaskan. Industri kecil di bidang ini paling banyak terletak di Kecamatan Kawalu yang merupakan salah satu sentra bordir di Tasikmalaya. Perajin di sentra bordir Tasikmalaya memang cenderung memilih pasar lokal ketimbang pasar ekspor karena dinilai lebih potensial. Berdasarkan data Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, Menengah, Industri, dan Perdagangan (KUMKM dan Indag) Kota Tasikmalaya, dari 1.277 unit UKM bordir hanya 30% yang membidik pasar ekspor ke negara-negara
kerajinan kain bordir di Tasikmalaya merupakan salah satu komoditi industri unggulan dan sebagai sumber pendapatan daerah yang makin besar sumbangannya bagi pembangunan, karena selain dapat menyerap tenaga kerja tetapi juga dapat memberikan konstribusi di bidang lainnya, seperti meningkatkan pendapatan daerah, peningkatan pendapatan masyarakat melalui kegiatan ekonomi produktif, peningkatan pajak, dan lain-lain. Peluang pasar untuk produk kain bordir baik di dalam negeri maupun di luar negeri nampak cukup besar, dan untuk di dalam negeri saja pasar terbesar di Tanahabang Jakarta selalu terbuka peluang pemasaran, malahan di tempat tersebut bukan hanya untuk skala nasional melainkan untuk negara-negara luar.
Salah satu tujuan UKM ialah profitabilitas, terdapat beberapa pengaruh untuk pencapaian profitabilitas. Untuk menghitung profitabilitas bisa menggunakan ROA.
Sistem Pengendalian Internal yang handal dan efektif dapat memberikan informasi yang tepat bagi manajer maupun dewan direksi yang bagus untuk mengambil keputusan maupun
kebijakan yang tepat untuk pencapaian tujuan perusahaan yang lebih efektif pula. Sistem Pengendalian Internal berfungsi sebagai pengatur sumberdaya yang telah ada untuk dapat difungsikan secara maksimal guna memperoleh pengembalian (gains) yang maksimal pula
dengan pendekatan perancangan yang menggunakan asas Cost-Benefit, (Indah, 2012).
Pelaksanaan Akuntansi digunakan sebagai dasar dalam membuat keputusan. Informasi
Budaya Organisasi merupakan satu set kompleks keyakinan, asumsi, nilai dan simbol-simbol yang digunakan dalam menentukan jalan dimana organisasi melakukan bisnis. Sehingga
dapat berpengaruh positif terhadap profitabilitas.
Informasi merupakan data yang telah diatur dan diproses untuk memberikan arti (Romney, 2006 : 11). Informasi menjadi sumber daya organisasi yang sangat penting jika
informasi tersebut mampu memfasilitasi keputusan bisnis. Informasi dapat berupa informasi tertulis dan juga informasi tidak tertulis. Informasi tertulis dapat diartikan sebagai informasi yang
terdokumentasi. Informasi tersebut dapat berupa dokumen, catatan ataupun laporan. Sedangkan, informasi tidak tertulis dapat didefinisikan sebagai informasi yang tidak terdokumentasi atau informasi yang berasal dari pihak lain.
Salah satu indikator-indikator keberhasilan usaha adalah Profitabilitas, Profitabilitas merupakan tujuan utama pengusaha yang akan menjalankan suatu usaha. Profitabilitas adalah
pengembalian terhadap modal yang diinvestasikan oleh pengusaha dalam suatu usaha, oleh karena itu tujuan utama dalam memulai usaha adalah agar dapat membuat pengembalian sebesar mungkin.
B.Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
pada UKM bidang bordir di Kota Tasikmalaya?
2.) Apakah pelaksanaan akuntansi berpengaruh terhadap profitabilitas pada UKM bidang bordir di Kota Tasikmalaya ?
3.) Apakah budaya organisasi berpengaruh terhadap profitabilitas pada UKM bidang bordir di Kota Tasikmalaya ?
4.) Apakah penggunaan informasi berpengaruh terhadap profitabilitas pada UKM bidang bordir di Kota Tasikmalaya?
C.Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah :
1.) Untuk mengetahui apakah sistem pengendalian intern berpengaruh terhadap profitabilitas
pada UKM bidang bordir di Kota Tasikmalaya
2.) Untuk mengetahui apakah pelaksanaan akuntansi berpengaruh terhadap profitabilitas
pada UKM bidang bordir di Kota Tasikmalaya
3.) Untuk mengetahui apakah budaya organisasi berpengaruh terhadap profitabilitas pada
UKM bidang bordir di Kota Tasikmalaya
4.) Untuk mengetahui penggunaan informasi berpengaruh terhadap profitabilitas pada UKM
D.Kegunaan
1) Bagi mahasiswa
Kesempatan mengasah jiwa wirausaha, meningkatkan soft skill dengan terlibat langsung dalam dunia kerja, meningkatkan keberanian memulai usaha, mendapat dukungan modal dan pendampingan secara terpadu.
2) Bagi UKM
Mendapatkan tenaga kerja terdidik walaupun dalam jangka pendek, adanya peluang
merekrut pekerja baru atau mitra bisnis dimasa mendatang, memberikan akses terhadap informasi dan teknologi, mempererat hubungan UKM dengan dunia kampus, terbantunya permasalahan usaha UKM karena adanya transfer of knowledge.
3) Bagi perguruan tinggi
Memungkinkan penyesuaian kurikulum yang lebih aplikatif pada dunia usaha,
menghasilkan wirausaha-wirausaha muda pencipta lapangan kerja dan calon pengusaha sukses masa depan, mempererat hubungan dunia akademis dan dunia usaha, penguatan kelembagaan perguruan tinggi dalam pengembangan kewirausahaan.
E. Metodologi Penelitian
1. Jenis Penelitian
2. Objek Penelitian
Obyek penelitian ini adalah pengaruh sistem pengendalian intern akuntasi, budaya organisasi,
dan penggunaan informasi terhadap profitabilitas UKM Tasikmalaya.
3. Populasi Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah Usaha Kecil Menengah yang terdaftar pada Kantor
Dinas Perindustrian dan Perdagangan dan Koperasi KotaTasikmalaya di tahun 2014
4. Metode Pengambilan Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah usaha bordir berskala kecil dan menengah yang
memproduksi dan memasarkan langsung baik kepada konsumen akhir maupun yang melalui
pedagang perantara. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara purposive sampling yaitu
sampel diambil secara acak berdasarkan kriteria tertentu pada UKM bidang bordir di
Tasikmalaya.
5. Jenis dan Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer
yang secara khusus dikumpulkan dalam penelitian untuk menjawab pertanyaan penelitian
(Indriantoro dan Supomo, 2002). Data primer diperoleh melalui penyebaran kuisioner yang
berisi daftar pertanyaan yang telah dipersiapkan dan observasi langsung terhadap responden.
Pengamatan dilakukan untuk menyesuaikan data sekunder dan memperkirakan kondisi di
lapangan sesuai dengan tahun penelitian.
6. Teknik Analisis Data
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh hubungan antara variabel
independen dan variabel dependen dengan skala pengukuran atau rasio dalam sebuah
persamaan linier, oleh karena itu dalam penelitian ini digunakan analisis regresi sederhana.
Metode analisis dalam penelitian ini menggunakan data kuantitatif untuk memperkirakan
secara kuantitatif dari SPI, Pelaksanaan Akuntansi, Budaya Organisasi dan Penggunaan
Informasi yang berpengaruh secara parsial maupun simultan terhadap Profitabilitas. Alat
bantu yang digunakan dalam penelitian ini adalah software komputer program SPSS 18.0
(Statistical Package for Social Science). Pengujian dilakukan dengan multiple regresi
dengan persamaan structural sebagai berikut :
Y = α+b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 +e
Y = Profitabilitas
X1 = SPI
X2 = Pelaksanaan Akuntansi
X3 = Budaya Organisasi
X4 = Penggunaan Informasi
b1 – b4 = koefisien regresi dari tiap – tiap variabel independen
α = Kostanta
e = error
Penelitian ini juga dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui perbedaan antara variabel
profitabilitas pada pengusaha inovatif dan pengusaha tidak inovatif, oleh karena itu dalam
penelitian ini digunakan juga uji beda. Metode analisis dalam penelitian ini menggunakan
UKM yang inovatif dan tidak inovatif dengan Independent Sample T – Test. Alat bantu yang
digunakan dalam penelitian ini adalah software komputer program SPSS 18.0 (Statistical
Package for Social Science).
2.) Uji Hipotesis a.) Uji Statistik t
Uji statistic t pada intinya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variable independen atau
variabel penjelas secara individual dalam menerangkan variable dependen (Ghozali, 2001). Uji
tersebut dapat dilakukan dengan melihat besarnya nilai probabilitas signifikansinya. Apabila nilai
probabilitas signifikansinya lebih kecil dari lima persen, maka hipotesis yang menjelaskan bahwa
suatu variabel independen secara individual mempengaruhi variabel dependen dapat diterima.
b.) Uji Statistik f
Uji statistik f pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel bebas yang dimasukkan di
dalam model memiliki pengaruh secara bersama – sama terhadap variabel dependen. Cara yang
digunakan adalah dengan melihat besarnya nilai probabilitas signifikansinya. Jika nilai
probabilitas sinifikansinya kurang dari lima persen maka variabel independen akan berpengaruh
signifikan secara bersama–sama terhadap variabel dependen (Ghozali, 2001). Sebelum
digunakanuji f dan uji t terlebih dahulu dilakukan uji asumsi klasik
c.) Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi (R2) pada dasarnya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam
menerangkan variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah diantara nol dan satu. Nilai
variabel sangat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel variabel independen
memberikan hampir semua informasi yang dierlukan untuk memprediksikan variabel – variable
dependen. Tetapi penggunaan koefisien determinasi tersebut memiliki suatu kelemahan, yaitu
terdapatnya suatu bias terhadap jumlah variabel independen yang dimasukkan kedalam model.
Agar terhindar dari bias tersebut, maka digunakan nilai adjusted R2, dimana nilai adjusted R2
mampu naik atau turun apabila terjadi penambahan satu variabel independen (Ghozali, 2001).
3.) Uji Parsial (Uji-t)
Uji t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel independen (Ghozali, 2001).
Langkah-langkah Uji Hipotesis untuk Koefisien Regresi adalah:
1. Perumusan Hipotesis Nihil (H0) dan Hipotesis Alternatif (H1) H0 : β1 = 0
Tidak ada pengaruh yang signifikan dari masing-masing variabel bebas (X1,X2,X3) terhadap variabel terikat (Y).
H1 : β0 ≠ 0
Ada pengaruh yang signifikan dari masing-masing variabel bebas (X1,X2,X3) terhadap variabel terikat (Y).
2. Penentuan harga t tabel berdasarkan taraf signifikansi dan taraf derajat kebebasan
Taraf signifikansi = 5% (0,05)
Derajat kebebasan = (n-1-k)
Pengujian asumsi klasik akan terlihat jika asumsi normalitas terlaksana Asumsi normalitas
dianggap terpenuhi apabila data yang digunakan cukup besar (n>30).
Uji Normalitas
Untuk mendeteksi normalitas data dapat dilakukan dengan uji metode kolmogorov smirnov atau shapiro wilk test. Pemilihan ini didasarkan pada jumlah sampel yang akan diuji, bila sampel
yang >50 digunakan kolmogorov-smirnov bila sampel yang digunakan <50 digunakan shapiro-wilk (Dahlan, 2010:48) .Tujuan pengujian ini adalah untuk mengetahui apakah sampel yang
digunakan dalam penelitian ini adalah berdistribusi normal atau tidak. Sampel berdistribusi normal apabila Asymptotic sig > tingkat keyakinan yang digunakan dalam pengujian, dalam hal ini adalah 95% atau α=5%. Sebaliknya dikatakan tidak normal apabila asymptotic sig < tingkat
keyakinan. Pengujian ini mengunakan program spss ver 18.0 jika hasil uji menunjukan sampel berdistribusi normal maka uji beda yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah uji
parametric (independent sampel t-test). Tetapi jika apabila sampel tidak berdistribusi normal maka uji beda yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah uji non parametric (wilcoxon sign test).
Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastistas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi
ketidaksamaan antara varian dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lain. Jika varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika varian berbeda disebut heteroskedastistas( ghozali, 2005).
pengujian heteroskedastisitas dilakukan dengan melihat grafik Plot antara nilai prediksi variabel dependen yaitu ZPRED dengan residualnya, SRESID. Mengetahui ada/tidaknya
plot antara SRESID dan ZPRED, dimana sumbu Y adalah residual (Y prediksi – Y sesungguhnya) yang telah di-studentized, dengan ketentuan:
• Jika terdapat pola tertentu pada scatter plot, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur maka menunjukkan telah terjadi adanya heteroskedastistas.
• Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada
sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Uji Multikolinearitas
Uji Multikolinearitas bertujuan untuk menguji dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel-variabel bebas ( Ghozali, 2001). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Jika variabel bebas saling berkorelasi, maka
variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel bebas yang nilai korelasi antar sesama variabel bebas sama dengan nol. Dalam penelitian ini teknik untuk mendeteksi ada atau
tidaknya multikolinearitas didalam model regresi adalah melihat dari nilai Variance Inflation Factor (VIF), dan nilai tolerance. Apabila nilai tolerance mendekati 1,serta nilai VIF disekitar angka 1 serta tidak lebih dari 10, maka dapat disimpulkantidak terjadi multikolinearitas antara
variabel bebas dalam model regresi(Santoso,2000).
5). ROA
Return on assets (ROA) merupakan salah satu rasio profitabilitas yang dapat mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dari aktiva yang digunakan. Return on assets
merupakan perbandingan antara laba sebelum bunga dan pajak (EBIT) dengan total aktiva yang dimiliki perusahaan. Return on assets (ROA) yang positif menunjukkan bahwa dari total aktiva
Sebaliknya apabila return on assets yang negatif menunjukkan bahwa dari total aktiva yang dipergunakan, perusahaan mendapatkan kerugian. Jadi jika suatu perusahaan mempunyai ROA
yang tinggi maka perusahaan tersebut berpeluang besar dalam meningkatkan pertumbuhan. Tetapi jika total aktiva yang digunakan perusahaan tidak memberikan laba maka perusahaan akan mengalami kerugian dan akan menghambat pertumbuhan. Sistem Pengendalian Internal
adalah suatu sistem usaha atau sistem sosial yang dilakukan perusahaan yang terdiri dari struktur organisasi, metode dan ukuran-ukuran untuk menjaga dan mengarahkan jalan perusahaan agar
bergerak sesuai dengan tujuan dan program perusahaan dan mendorong efisiensi serta dipatuhinya kebijakan manajemen. ROA dapat membantu perusahaan yang telah menjalankan praktik akuntansi dengan baik untuk dapat mengukur efisiensi penggunaan modal yang
menyeluruh, yang sensitif terhadap setiap hal yang mempengaruhi keadaan keuangan perusahaan sehingga dapat diketahui posisi perusahaan terhadap industri. Hal ini merupakan salah satu
langkah dalam perencanaan strategi.
Rumus untuk menghitung ROA adalah sebagai berikut : ROA = Laba Bersih X 100%