• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

15 BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Seting dan Karakteristik Subjek Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan Oktober 2012.

Yang menjadi subjek penelitian ini adalah SDN 1 Wates Kecamatan Undaan Kabupaten Kudus dengan jumlah siswa 17 terdiri dari siswa laki-laki sebanyak 7 dan siswa perempuan sebanyak 10 siswa.

Latar belakang siswa sangat bervariasi berdasarkan pekerjaan orang tua ada sebanyak 12 siswa yang orang tuanya bekerja sebagai buruh, ada 5 siswa yang orang tuanya bekerja sebagai wiraswasta. Berdasarkan pendidikan orang tua ada 10 siswa yang orang tuanya hanya berpendidikan SD, ada 5 siswa yang orang tuanya berpendidikan SMP, dan 2 siswa yang orang tuanya berpendidikan SMA.

3.2 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

Variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah:

1. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Model Pembelajaran make a match. Model Pembelajaran Make a Match adalah salah satu metode pembelajaran kooperatif yang banyak menggunakan kartukartu dalam pembelajaran. Kartu -kartu tersebut terdiri dari -kartu berisi jawaban dan pertanyaan-pertanyaan tersebut. Guru membagi komunitas kelas menjadi 3 kelompok. Kelompok pertama merupakan kelompok pembawa kartu-kartu berisi pertanyaan-pertanyaan. Kelompok kedua adalah kelompok pembawa kartu-kartu berisi jawaban-jawaban. Kelompok ketiga adalah kelompok penilai.

2. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar.

Hasil belajar dapat diidentifikasi dari adanya kemampuan melakukan sesuatu secara permanen, dapat diulang-ulang dengan hasil yang sama. Hasil belajar dalam penelitian ini terdiri dari 3 aspek yaitu:

a. Kognitif: pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran IPA.

b. Afektif: sikap siswa terhadap implementasi pembelajaran IPA dalam kehidupan sehari-hari

(2)

16

c. Psikomotor: perilaku siswa dalam pembelajaran IPA

3.3 Rencana Tindakan

Penelitian ini dirancang dalam dua siklus, masing-masing siklus dengan tahap perencanaan, implementasi tindakan, observasi dan interprestasi, analisis dan refleksi. Yang dilakukan dengan kolaborasi partisipasif dengan guru tempat peneliti mengajar.

3.3.1 Pra Siklus

1. menentukan mata pelajaran yang akan diteliti,

2. menentukan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang akan digunakan dalam penelitian,

3. menentukan teknik/metode untuk mengatasi masalah yang diteliti,

4. menentukan hari dan tanggal Rencana Pelaksanaan Pembelajaran siklus I,

5. membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran sesuai materi yang dipilih siklus I,

6. menyiapkan media yang digunakan,

7. melakukan komunikasi dengan kepala sekolah untuk mendapatkan ijin dan dukungan baik saran maupun izin penggunaan sarana sekolah, 8. menunjuk dan melakukan komunikasi dengan pengamat yang akan

memberikan refleksi berupa kekuatan dan kelemahan pembelajaran yang penulis laksanakan.

3.3.2 Siklus I

1. Perencanaan

a. menentukan mata pelajaran yang akan diteliti,

b. menentukan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang akan digunakan siklus I,

c.menentukan teknik/metode untuk mengatasi masalah yang diteliti,

d. menentukan hari dan tanggal Rencana Pelaksanaan Pembelajaran siklus I,

e. membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran sesuai materi yang dipilih siklus I,

(3)

17 f.menyiapkan media yang digunakan,

g. melakukan komunikasi dengan kepala sekolah untuk mendapatkan ijin dan dukungan baik saran maupun izin penggunaan sarana sekolah, h. menunjuk dan melakukan komunikasi dengan pengamat yang akan

memberikan refleksi berupa kekuatan dan kelemahan pembelajaran yang penulis laksanakan.

2. Pelaksanaan a. Pertemuan I

1) Eksplorasi: (a) siswa memperhatikan gambar mata, (b) tanyajawab tentang bagian-bagian mata, (c) tanyajawab tentang fungsi bagian-bagian mata, (d) tanyajawab tentang cara kerja, cara merawat dan penyakit pada mata, (e) guru memberi penguatan positif jawaban siswa.

2) Elaborasi: (a) guru membagi komunitas kelas menjadi 3 kelompok. Kelompok pertama merupakan kelompok pembawa kartu-kartu berisi pertanyaan-pertanyaan. kelompok kedua adalah kelompok pembawa kartu-kartu berisi jawaban-jawaban. Kelompok ketiga adalah kelompok penilai, (b) guru mengatur posisi kelompok-kelompok tersebut berbentuk huruf U, (c) kelompok-kelompok pertama dan kedua berjajar saling berhadapan. Guru membagikan kartu pertanyaan dan kartu jawaban tenatng materi pembelajaran, (d) jika masing masing kelompok sudah berada di posisi yang telah ditentukan, maka guru membunyikan peluit sebagai tanda agar kelompok pertama maupun kelompok kedua saling bergerak mereka saling bertemu, mencari pasangan pertanyaan-jawaban yang cocok, (e) memberikan kesempatan kepada mereka untuk berdiskusi. Ketika mereka diskusi ditandai oleh pasangan-pasangan antara anggota kelompok pembawa kartu jawaban. Pasangan-pasangan yang sudah terbentuk wajib menunjukkan pertanyaan-jawaban kepada kelompok penilai, (f) kelompok penilai kemudian membaca apakah pasangan pertanyaan-jawaban itu cocok, (g) setelah penilaian dilakukan, mengatur

(4)

18

sedemikian rupa kelompok pertama dan kelompok kedua bersatu kemudian memosisikan dirinya menjadi kelompok penilai. Sementara, kelompok penilai pada sesi pertama tersebut diatas dipecah menjadi dua, sebagian anggota memegang kartu pertanyaan sebagian lainnya memegang kartu jawaban. Posisikan mereka dalam bentuk huruf U, (h) guru kembali membunyikan peluitnya menandai kelompok pemegang kartu pertanyaan dan

jawaban bergerak untuk mencari, mencocokkan, dan

mendiskusikan pertanyaan-jawaban. Berikutnya adalah masing-masing pasangan pertanyaan-jawaban menunjukkan hasil kerjanya kepada penilai, (i) guru memberi penguatan positif jawaban siswa

3) Konfirmasi: (a) memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya hal-hal yang belum dipahami, (b) bersama dengan siswa guru menyimpulkan materi pembelajaran.

b. Pertemuan II

1) Eksplorasi: (a) siswa memperhatikan gambar telinga, (b) tanyajawab tentang bagian-bagian telinga, (c) tanyajawab tentang fungsi bagian-bagian telinga, (d) tanyajawab tentang cara kerja, cara merawat dan penyakit pada telinga, (e) guru memberi penguatan positif jawaban siswa.

2) Elaborasi: (a) guru membagi komunitas kelas menjadi 3 kelompok. Kelompok pertama merupakan kelompok pembawa kartu-kartu berisi pertanyaan-pertanyaan. kelompok kedua adalah kelompok pembawa kartu-kartu berisi jawaban-jawaban. Kelompok ketiga adalah kelompok penilai, (b) guru mengatur posisi kelompok-kelompok tersebut berbentuk huruf U, (c) kelompok-kelompok pertama dan kedua berjajar saling berhadapan. Guru membagikan kartu pertanyaan dan kartu jawaban tenatng materi pembelajaran, (d) jika masing masing kelompok sudah berada di posisi yang telah ditentukan, maka guru membunyikan peluit sebagai tanda agar kelompok pertama maupun kelompok kedua saling bergerak

(5)

19

mereka saling bertemu, mencari pasangan pertanyaan-jawaban yang cocok, (e) memberikan kesempatan kepada mereka untuk berdiskusi. Ketika mereka diskusi ditandai oleh pasangan-pasangan antara anggota kelompok pembawa kartu jawaban. Pasangan-pasangan yang sudah terbentuk wajib menunjukkan pertanyaan-jawaban kepada kelompok penilai, (f) kelompok penilai kemudian membaca apakah pasangan pertanyaan-jawaban itu cocok, (g) setelah penilaian dilakukan, mengatur sedemikian rupa kelompok pertama dan kelompok kedua bersatu kemudian memosisikan dirinya menjadi kelompok penilai. Sementara, kelompok penilai pada sesi pertama tersebut diatas dipecah menjadi dua, sebagian anggota memegang kartu pertanyaan sebagian lainnya memegang kartu jawaban. Posisikan mereka dalam bentuk huruf U, (h) guru kembali membunyikan peluitnya menandai kelompok pemegang kartu pertanyaan dan

jawaban bergerak untuk mencari, mencocokkan, dan

mendiskusikan pertanyaan-jawaban. Berikutnya adalah masing-masing pasangan pertanyaan-jawaban menunjukkan hasil kerjanya kepada penilai, (i) guru memberi penguatan positif jawaban siswa

3) Konfirmasi: (a) memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya hal-hal yang belum dipahami, (b) bersama dengan siswa guru menyimpulkan materi pembelajaran.

c. Pertemuan III

Melakukan Tes Formatif 3. Pengamatan

a. Pengamat yang merupakan teman seprofesi yang membantu

penelitian memberikan penilaian pembelajaran yang dilakukan dengan menggunakan lembar pengamatan pembelajaran.

b. Peneliti melakukan penilaian untuk mengetahui hasil belajar dengan menguji siswa mengerjakan soal-soal sesuai tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.

(6)

20 4. Refleksi

Peneliti melakukan kegiatan analisis hasil pengamatan yang telah dilakukan peneliti maupun pengamat pada siklus I.

3.3.3 Siklus II

1. Perencanaan

a. menentukan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang akan digunakan siklus II,

b. menentukan teknik/metode untuk mengatasi masalah yang diteliti, c. menentukan hari dan tanggal Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

siklus II,

d. membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran sesuai materi yang dipilih siklus II,

e. menyiapkan media yang digunakan,

f. melakukan komunikasi dengan kepala sekolah untuk mendapatkan ijin dan dukungan baik saran maupun izin penggunaan sarana sekolah,

g. menunjuk dan melakukan komunikasi dengan pengamat yang akan memberikan refleksi berupa kekuatan dan kelemahan pembelajaran yang penulis laksanakan.

2. Pelaksanaan a. Pertemuan I

1) Eksplorasi: (a) siswa memperhatikan gambar hidung, (b) tanyajawab tentang bagian-bagian hidung, (c) tanya jawab tentang fungsi bagian-bagian hidung, (d) tanya jawab tentang cara kerja, cara merawat dan penyakit pada hidung, (e) siswa memperhatikan gambar lidah, (f) Tanya jawab tentang bagian-bagian lidah, (g) tanyajawab tentang fungsi bagian-bagian-bagian-bagian lidah, (h) tanyajawab tentang cara kerja, cara merawat dan penyakit pada lidah (i) guru memberi penguatan positif jawaban siswa. 2) Elaborasi: (a) guru membagi komunitas kelas menjadi 3 kelompok.

Kelompok pertama merupakan kelompok pembawa kartu-kartu berisi pertanyaan-pertanyaan. kelompok kedua adalah kelompok

(7)

21

pembawa kartu-kartu berisi jawaban-jawaban. Kelompok ketiga adalah kelompok penilai, (b) guru mengatur posisi kelompok-kelompok tersebut berbentuk huruf U, (c) kelompok-kelompok pertama dan kedua berjajar saling berhadapan. Guru membagikan kartu pertanyaan dan kartu jawaban tenatng materi pembelajaran, (d) jika masing masing kelompok sudah berada di posisi yang telah ditentukan, maka guru membunyikan peluit sebagai tanda agar kelompok pertama maupun kelompok kedua saling bergerak mereka saling bertemu, mencari pasangan pertanyaan-jawaban yang cocok, (e) memberikan kesempatan kepada mereka untuk berdiskusi. Ketika mereka diskusi ditandai oleh pasangan-pasangan antara anggota kelompok pembawa kartu jawaban. Pasangan-pasangan yang sudah terbentuk wajib menunjukkan pertanyaan-jawaban kepada kelompok penilai, (f) kelompok penilai kemudian membaca apakah pasangan pertanyaan-jawaban itu cocok, (g) setelah penilaian dilakukan, mengatur sedemikian rupa kelompok pertama dan kelompok kedua bersatu kemudian memosisikan dirinya menjadi kelompok penilai. Sementara, kelompok penilai pada sesi pertama tersebut diatas dipecah menjadi dua, sebagian anggota memegang kartu pertanyaan sebagian lainnya memegang kartu jawaban. Posisikan mereka dalam bentuk huruf U, (h) guru kembali membunyikan peluitnya menandai kelompok pemegang kartu pertanyaan dan

jawaban bergerak untuk mencari, mencocokkan, dan

mendiskusikan pertanyaan-jawaban. Berikutnya adalah masing-masing pasangan pertanyaan-jawaban menunjukkan hasil kerjanya kepada penilai, (i) guru memberi penguatan positif jawaban siswa

3) Konfirmasi: (a) memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya hal-hal yang belum dipahami, (b) bersama dengan siswa guru menyimpulkan materi pembelajaran.

(8)

22

1) Eksplorasi: (a) siswa memperhatikan gambar kulit, (b) tanyajawab tentang bagian kulit, (c) tanyajawab tentang fungsi bagian-bagian kulit, (d) tanyajawab tentang cara kerja, cara merawat dan penyakit pada kulit, (e) guru memberi penguatan positif jawaban siswa.

2) Elaborasi: (a) guru membagi komunitas kelas menjadi 3 kelompok. Kelompok pertama merupakan kelompok pembawa kartu-kartu berisi pertanyaan-pertanyaan. kelompok kedua adalah kelompok pembawa kartu-kartu berisi jawaban-jawaban. Kelompok ketiga adalah kelompok penilai, (b) guru mengatur posisi kelompok-kelompok tersebut berbentuk huruf U, (c) kelompok-kelompok pertama dan kedua berjajar saling berhadapan. Guru membagikan kartu pertanyaan dan kartu jawaban tenatng materi pembelajaran, (d) jika masing masing kelompok sudah berada di posisi yang telah ditentukan, maka guru membunyikan peluit sebagai tanda agar kelompok pertama maupun kelompok kedua saling bergerak mereka saling bertemu, mencari pasangan pertanyaan-jawaban yang cocok, (e) memberikan kesempatan kepada mereka untuk berdiskusi. Ketika mereka diskusi ditandai oleh pasangan-pasangan antara anggota kelompok pembawa kartu jawaban. Pasangan-pasangan yang sudah terbentuk wajib menunjukkan pertanyaan-jawaban kepada kelompok penilai, (f) kelompok penilai kemudian membaca apakah pasangan pertanyaan-jawaban itu cocok, (g) setelah penilaian dilakukan, mengatur sedemikian rupa kelompok pertama dan kelompok kedua bersatu kemudian memosisikan dirinya menjadi kelompok penilai. Sementara, kelompok penilai pada sesi pertama tersebut diatas dipecah menjadi dua, sebagian anggota memegang kartu pertanyaan sebagian lainnya memegang kartu jawaban. Posisikan mereka dalam bentuk huruf U, (h) guru kembali membunyikan peluitnya menandai kelompok pemegang kartu pertanyaan dan

(9)

23

mendiskusikan pertanyaan-jawaban. Berikutnya adalah masing-masing pasangan pertanyaan-jawaban menunjukkan hasil kerjanya kepada penilai, (i) guru memberi penguatan positif jawaban siswa.

3) Konfirmasi: (a) memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya hal-hal yang belum dipahami, (b) bersama dengan siswa guru menyimpulkan materi pembelajaran.

c. Pertemuan III

Melakukan Tes Formatif 3. Pengamatan

a. Pengamat yang merupakan teman seprofesi yang membantu

penelitian memberikan penilaian pembelajaran yang dilakukan dengan menggunakan lembar pengamatan pembelajaran.

b. Peneliti melakukan penilaian untuk mengetahui hasil belajar dengan menguji siswa mengerjakan soal-soal sesuai tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.

4. Refleksi

Peneliti melakukan kegiatan analisis hasil pengamatan yang telah dilakukan peneliti maupun pengamat pada siklus II.

3.4 Data dan Cara Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini ada 3 data dan alat pengumpulan data ada 3 secara rinci sebagai berikut:

1. Data aktivitas siswa dalam pembelajaran, dan alat pengumpulan data berupa lembar pengamatan aktivitas siswa.

2. Data hasil belajar siswa, alat pengumpulan data berupa rekapitulasi nilai siswa/dokumen.

3. Data aktivitas guru dalam pembelajaran, dan alat pengumpulan data berupa lembar pengamatan kegiatan pembelajaran.

3.5 Indikator Kinerja

(10)

24

1. Minimal 85% hasil belajar siswa di atas KKM yang telah ditentukan.

2. Minimal 75% siswa mengalami peningkatan keaktifannya dalam pembelajaran. 3. Minimal 75% kinerja guru mengalami peningkatan dalam melaksanakan

pembelajaran.

3.6 Analisis Data

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan deskripsi komparatif dalam menganalisa data:

1. Analisis data aktivitas siswa dianalisis dengan menggunakan teknik diskripsi komparatif yang dilanjutkan refleksi. Diskripsi komparatif dengan membandingkan data pada lembar pengamatan aktivitas siswa dalam pembelajaran pada pra siklus, siklus I, dan siklus II. Sebagai pedoman untuk melanjutkan tindak lanjut dan refleksi pada tiap siklus.

2. Analisis data hasil belajar siswa dianalisis dengan menggunakan teknik diskripsi komparatif yang dilanjutkan refleksi. Diskripsi komparatif dengan membandingkan data hasil belajar siswa pada pra siklus, siklus I, dan siklus II. Sebagai pedoman untuk melanjutkan tindak lanjut dan refleksi pada tiap siklus. 3. Analisis data kinerja guru dianalisis dengan menggunakan teknik diskripsi

komparatif yang dilanjutkan refleksi. Diskripsi komparatif dengan membandingkan data pada lembar pengamatan kinerja guru dalam pembelajaran pada pra siklus, siklus I, dan siklus II. Sebagai pedoman untuk melanjutkan tindak lanjut dan refleksi pada tiap siklus.

(11)

25

Gambar 3.1

Kerangka Berpikir Penelitian Guru:

Belum menerapkan model

pembelajaran Make A Match Siswa: hasil belajar rendah KONDISI AWAL

Hasil belajar siswa

pada kompetensi

dasar

mendeskripsikan

hubungan antara

struktur panca indra

dengan fungsinya

sedikit meningkat SIKLUS I:

Guru menerapkan model

pembelajaran Make A

Match pada kompetensi dasar mendeskripsikan hubungan antara struktur

panca indra dengan

fungsinya TINDAKAN

Hasil belajar siswa pada kompetensi dasar menerapkan cara memelihara kesehatan panca indra sesuai target peneliti

Diduga melalui penerapan

penerapkan model

pembelajaran Make A Match

dapat meningkatkan hasil

belajar IPA bagi siswa kelas IV SD

KONDISI AKHIR

SIKLUS II:

Guru menerapkan model

pembelajaran Make A

Match pada kompetensi dasar menerapkan cara

memelihara kesehatan

Referensi

Dokumen terkait

Hal ini sesuai dengan teori signalling Michael Spense di dalam artikelnya pada tahun 1973 yang menyatakan bahwa pengeluaran investasi memberikan sinyal

Hal ini sesuai kepustakaan dan penelitian yang dilakukan oleh Zuhaira bahwa dihubungkan gejala klinis dengan lokasi carcinoma colorectal maka didapatkan hasil

Dari hasil perolehan dan pengolahan data, peneliti mendapatkan hasil bahwa setiap hipotesis yang dicantumkan pada penelitian ini adalah benar dan diterima. Berdasarkan

Standar Akuntansi Keuangan (SAK) oleh Ikatan Akuntansi Indonesia Analisis Informasi Keuangan yang ditulis oleh Munawir (2008:20) tujuan laporan keuangan adalah

Secara umum terlihat bahwa pemampatan primer untuk tanah gambut sebelum stabilisasi berlangsung lebih lambat daripada kondisi setelah distabilisasi, dimana hal ini

Perlakuan dosis pupuk NPK berpengaruh nyata terhadap parameter umur panen, jumlah buah, bobot 1000 butir dan produksi benih per hektar, serta memberikan pengaruh yang

Sebuah organisasi yang menggunakan strategi fokus mungkin berkonsentrasi pada kelompok konsumen, pasar geografis, atau segmen lini produk tertentu untuk dapat

På denne tiden var alkalireaksjoner så vidt blitt kjent i USA, men det var ikke kjent at dette kunne være et problem i Norge. Dermed var det ingen som helst kontroll på type bergarter