• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Komunikasi dan Kerjasama Kelompok Terhadap Kinerja Karyawan PTPN III Pabrik Kelapa Sawit Sisumut Labuhan Batu Selatan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Komunikasi dan Kerjasama Kelompok Terhadap Kinerja Karyawan PTPN III Pabrik Kelapa Sawit Sisumut Labuhan Batu Selatan"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang

Sumber daya manusia merupakan bagian penting dari sebuah organisasi atau

perusahaan. Perkembangan sebuah perusahaan sangat erat kaitannya dengan kinerja

sumber daya manusia (SDM) yang dimilikinya. Dikatakan penting, karena setiap

perusahaan pasti membutuhkan tenaga kerja untuk menjalankan aktivitas-aktivitas

dan mencapai tujuan perusahaan, seperti dalam sistem produksi,pengolahan keuangan

dan lain lain yang berhubungan dengan tangan manusia. Manajemen sumber daya

manusia suatu perusahaan dapat dikatakan efektif apabila karyawan mampu

menjalankan tanggung jawabnya dengan baik.Karyawan merupakan salah satu faktor

produksi, oleh karena itu harus dimanfaatkan secara maksimal dan produktif. Tujuan

suatu perusahaan tidak akan dapat terwujud tanpa peran aktif karyawan meskipun

alat-alat yang dimiliki perusahaan begitu canggih dan lengkap.

Menurut Mangkunegara (2004:67) kinerja karyawan adalah hasil kerja secara

kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang karyawan dalam melaksanakan

tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Selanjutnya,

Rivai (2004:14) mengatakan bahwa kinerja adalah hasil atau tingkat keberhasilan

seseorang secara keseluruhan selama periode tertentu dalam melaksanakan tugas

(2)

sasaran dan kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu dan telah disepakati

bersama.

Ada banyak faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan suatu perusahaan. Salah

satu faktor yang berpengaruh terhadap kinerja karyawan adalah komunikasi (Usman,

2011:420).

Menurut Purwanto (2006:3), komunikasi merupakan suatu proses pertukaran

informasi antar individu melalui suatu sistem yang (lazim), baik dengan

simbol-simbol, sinyal-sinyal maupun perilaku atau tindakan. Jadi komunikasi tersebut

merupakan suatu proses yang didalamnya terdapat simbol dimana

simbol-simbol tersebut mengandung arti. Arti atau makna simbol-simbol tersebut tentu saja

tergantung pada pemahaman dan persepsi penerima informasi sehingga ada umpan

balik (feedback) bagi komunikan setelah mendapatkan pesan. Oleh karena itu,

komunikasi akan efektif dan tujuan komunikasi akan tercapai, apabila masing-masing

pelaku yang terlibat di dalamnya mempunyai persepsi yang sama terhadap simbol.

Usman (2011:420) menyatakan ada pengaruh komunikasi dengan pekerjaan,

yaitu dimana dalam melakukan pekerjaan pasti diperlukannya sebuah proses

komunikasi yang efektif baik antara atasan dengan bawahan ataupun sebaliknya dan

antar karyawan. Dengan adanya komunikasi yang efektif, karyawan akan mudah

untuk melaksanakan tugasnya masing – masing sesuai arahan pimpinan dan bisa

bekerjasama dengan baik antar karyawan dan akhirnya meningkatkan efisiensi kerja,

(3)

kelangsungan hidup organisasi secara berkesinambungan karena menyangkut

bagaimana atasan memotivasi karyawan, memberi perintah dan memimpin

karyawan. Jika komunikasi tidak terlaksana dengan baik maka suatu pekerjaan tidak

akan berjalan dengan baik dan itu artinya kinerja karyawan akan menurun.

Selain komunikasi, faktor lain yang berpengaruh terhadap kinerja karyawan

adalah kerjasama kelompok. Menurut Bacthiar (2004 : 120) kerjasama merupakan

sinergisitas kekuatan dari beberapa orang dalam mencapai satu tujuan yang

diinginkan. Kerjasama akan menyatukan kekuatan ide-ide yang akan mengantarkan

pada kesuksesan. Kerjasama kelompok merupakan kumpulan beberapa individu

yang memandang diri mereka dan dipandang oleh lingkungan kerjanya sebagai

kesatuan sosial.Tanpa kerjasama yang baik tidak akan memunculkan ide-ide

cemerlang dan kinerja yang maksimal.

Setiap perusahaan tentunya menginginkan pencapaian kinerja yang maksimal

oleh para karyawannya.Karena hal itu berkaitan dengan pencapaian tujuan

organisasi dan keberlangsungan organisasi, maka para karyawan dituntut untuk

bekerja dengan maksimal.Oleh karena itu, kinerja karyawan perlu diperhatikan dan

ditingkatkan dengan jalan melaksanakan kajian terhadap faktor – faktor yang

mempengaruhi kinerja karyawan.

PTPN III Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Sisumut merupakan salah satu dari 34 anak

(4)

menjadi minyak sawit mentah setiap harinya. Akan tetapi, seiring upaya perusahaan

untuk meningkatkan kinerjanya melalui kinerja karyawan bagian pengolahan yang

berjumlah 84 orang, diketahui bahwa realisasi hasil olahan TBS (Tandan Buah Segar)

menjadi minyak mentah yang dihasilkan cenderung mengalami penurunan pada tahun

2014 seperti yang tertera pada tabel berikut :

Tabel 1.1

Target dan Realisasi Produksi Minyak Sawit PKS Sisumut Tahun 2014

Sumber : PKS Sisumut 2014

Tabel 1.1 menunjukkan bahwa target produksi yang dibebankan oleh PKS

Sisumut kepada karyawan pengolahan tidak dapat dipenuhi dan cenderung menurun Bulan Target Produksi

(Ton)

Realisasi Produksi (Ton)

Selisih (%)

Januari 12.516.560 15.654.450 (+) 25,06%

Februari 13.006.640 15.012.950 (+) 15,42%

Maret 15.284.960 17.432.416 (+) 14,04%

April 12.296.940 13.053.280 (+ ) 6,14%

Mei 12.473.000 15.002.330 (+) 20,27%

Juni 13.852.180 16.625.720 (+) 20,02%

Juli 13.852.180 13.601.270 (-) 1,82%

Agustus 19.848.440 16.003.040 (-) 19,38%

September 18.236.440 16.351.730 (-) 10,34%

Oktober 19.061.080 15.693.660 (-) 17,67%

November 18.209.240 13.799.950 (-) 24,22%

(5)

setiap bulannya. Dari bulan Januari sampai bulan Juni produksi meningkat, tetapi

pada bulan Juli hingga bulan Desember produksi mengalami penurunan.

Berdasarkan hasil prasurvey terhadap beberapa karyawan bagian pengolahan

serta antara karyawan komunikasi yang terjalin antara atasan dan bawahan tidak

terjalin dengan efektif dan efisien karena kurangnya proses komunikasi yang efektif

dan efisien antara atasan dengan karyawan, karyawan dengan atasan, dan antar

karyawan yang disebabkan oleh lingkungan kerja yang bising akibat suara mesin,

kesalahan dalam menerima informasi, ketidakjelasan informasi yang disampaikan,

kurangnya konsentrasi dalam menerima informasi, masih banyaknya karyawan yang

tidak jujur, sering meluapkan emosi dalam berbicara, adanya penggunaan kata – kata

kasar dalam berkomunikasi seperti nada bicara yang tinggi selayaknya orang yang

sedang marah, tidak saling menghormati dalam berkomunikasi, tidak menghormati

dan mendengarkan pendapat orang lain dan sebagainya. Hal ini mengakibatkan

karyawan tidak tanggap dalam menerima informasi, dan kurangnya pemahaman atas

informasi yang diberikan oleh mandor ataupun sesama rekan kerja mengenai

pekerjaan sehingga mempengaruhi hasil kinerja karyawan tersebut dan menurunnya

faktor kerjasama didalamnya akibat dari proses komunikasi yang tidak baik.

Selain masalah komunikasi, permasalahan lain yang ada dalam karyawan

pengolahan adalah tidak adanya kerjasama antar karyawan. Hal ini disebabkan oleh

adanya proses komunikasi antar karyawan yang tidak efektif dan efisien, adanya

(6)

karyawan sehingga tidak dapat saling bekerjasama, kesalahpahaman antar karyawan,

adanya rasa ingin menang sendiri, mementingkan diri sendiri daripada kelompok,

tidak saling menghormati sesama anggota kelompok, sering timbulnya pertengkaran

dalam kelompok dan yang paling umum adalah adanya perbedaan tujuan dari setiap

karyawan.

Untuk memastikan bahwa komunikasi dan kerjasama kelompok menjadi pemicu

utama rendahnya kinerja organisasi maka penulis bermaksud melakukan penelitian

pengaruh komunikasi dan kerjasama kelompok terhadapkinerja karyawan di PTPN

III PKS SISUMUT.

Berdasarkan uraian tersebut,maka dapat diangkat judul : “Pengaruh Komunikasi dan Kerjasama Kelompok Terhadap Kinerja Karyawan PTPN III PKS SISUMUT”

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan diatas, maka

perumusan masalah dalam penelitian ini adalah “apakah komunikasi dan kerjasama

kelompok berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan PTPN III PKS

Sisumut?”

(7)

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk

mengetahui dan menganalisa pengaruh komunikasi dan kerjasama kelompok terhadap

kinerja karyawan PTPN III PKS Sisumut.

1.4Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat diambil dari penelitian adalah sebagai berikut:

1. Untuk PTPN III PKS SISUMUT

Untuk manajemen perusahaan, diharapkan dengan adanya penelitian ini dapat

memperoleh masukan-masukan yang positif dan membangun, yang dapat

dijadikan input dalam menentukan kebijakan perusahaan dalam mengambil

keputusan serta dapat diterapkan perusahaan dalam usaha meningkatkan

kinerja karyawannya.

2. Untuk Penulis.

Menambah wawasan penulis karena dapat mengimplementasikan ilmu yang

diperoleh selama di bangku kuliah, serta penulis dapat melakukan analisis

secara nyata untuk mengetahui sejauhmana komukasi dan kerjasama

kelompok berperan dalam peningkatan kinerja karyawan didalam perusahaan.

3. Untuk Pihak Lain

Bagi pihak-pihak lain yang turut membaca karya tulis ini agar dapat

menambah wawasan dan pengetahuan sesuai dengan topik penulisan dan

sebagai sumbangan pemikiran tentang pengetahuan di bidang sumber daya

Gambar

Tabel 1.1 menunjukkan bahwa target produksi yang dibebankan oleh PKS

Referensi

Dokumen terkait

Ikan kalauna ( Panirus sp ) yang tertangkap didominasi oleh ikan yang sudah berumur dewasa dan memasuki umur tangkap sehinga dapat dikatakan bahwa bagan apung

Ruang laboratorium sudah digunakan sebagai kegiatan pembelajaran maupun praktikum, secara umum alat dan bahan yang dimiliki laboratorium tersebut sudah lengkap dan memadai,

Lalu diperoleh hasil persentase dari perhitungan nilai OEE yang berkisar antara 35%-59%, dengan rata-rata nilai OEE pada bulan Januari hingga Desember 2017 yaitu sebesar

Output dari alat Input yang merupakan dati 4 bit akan di Counter pada Blok Counter dan kemudian hasil dari Counter yang berupa Sandi BCD akan di pecahkan dengan pemecah sandi

[r]

Metode-metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan satu komputer server dan satu komputer client, men-set konfigurasi pada server dan client dan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbandingan tepung umbi ganyong dengan tepung hanjeli dan suhu pengeringan serta interaksi kedua faktor berpengaruh terhadap kadar

two difficult choices are inner confusion.The writer found that these conflict.. cause inner confusion effect to the main character, affect the main