INDIKATOR MUTU DI INSTALASI HEMODIALISIS TUHU SUWITO, S.Kep.Ners
RSUD Dr. ISKAK TULUNGAGUNG
A. PENDAHULUAN
Tujuan pembangunan kesehatan adalah tercapainya kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal,sebagai salah satu unsur kesejahteraan umum dari tujuan nasional. Untuk itu perlu ditingkatkan upaya peningkatan mutu dan keselamatan pasien, guna memperluas dan mendekatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat,akses yang mudah, serta biaya yang terjangkau.
Disamping itu, dengan terus meningkatnya taraf pendidikan dan status sosial ekonomi mayarakat mempengaruhi pula sistem nilai dan orientasi dalam masyarakat. Dan masyarakat saat ini mulai cenderung menuntut pelayanan kesehatan yang lebih baik,lebih ramah dan lebih bermutu,termasuk pelayanan dialisis . Dengan semakin meningkatnya tuntutan masyarakat akan mutu pelayanan kesehatan khususnya pelayanan dialisis, maka fungsi pelayanan dialisis secara bertahap perlu terus ditingkatkan agar menjadi lebih efektif dan efisien serta memberi kepuasan kepada pasien, keluarga dan masyarakat.
Agar upaya peningkatan mutu pelayanan dialisis dapat berjalan seperti yang diharapkan, maka perlu adanya program peningkatan mutu pelayanan dialisis yang komprehensif dan berkesinambungan yang disusun secara obyektif dan sistematik guna memantau dan mengevaluasi kualitas pelayanan dialisis.dimensi peningkatan mutu yang antara lain adalah keprofesian, efisiensi,keamanan pasien, kepuasan pasien, dan sosial budaya, merupakan suatu kerangka kerja yang sangat berguna dalam membantu tim dialisis untuk menjelaskan, dan menganalisa masalah masalah mereka serta untuk mengukur sejauh mana mereka dapat memenuhi standart yang ditetapkan.
B. PENGERTIAN
Mutu adalah tingkat kesempurnaan suatu produk atau jasa.
Mutu adalah expertise atau keahlian dan keterikatan ( commitment) yang selalu dicurahkan pada pekerjaan.
Mutu adalah kegiatan tanpa salah dalam melakukan pekerjaan. DEFINISI MUTU PELAYANAN
Adalah derajat kesempurnaan pelayanan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat / konsumen akan pelayanan kesehatan yang sesuai dengan standart profesi dan standart pelayanan, dengan menggunakan potensi sumberdaya yang tersedia secara wajar, efisien, dan efektif serta diberikan secara aman dan memuaskan sesuai dengan norma, etika, hukum, dan sosial budaya dengan memperhatikan keterbatasan dan kemampuan masyarakat konsumen.
C. DIMENSI MUTU
1. Keprofesian : sumberdaya manusia yang berkompeten. 2. Efisiensi : pelayanan yang tepat guna dan terjangkau
3. Keamanan pasien : upaya perlindungan terhadap keselamatan pasien.
4. Kepuasan pasien : Yaitu yang berhubungan dengan kenyamanan, keramahan, dan kecepatan pelayanan.
5. Sosial budaya : sesuai dengan norma, etika, hukum dan aturan yang ada.
D. PENENTUAN PRIORITAS
Indikator prioritas ditetapkan dengan mempertimbangkan : 1. High volume
2. High cost 3. High risk
4. High problem / prone (berhubungan langsung dengan asuhan dan keselamatan pasien)
E. PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH
Pendekatan pemecahan masalah merupakan suatu siklus (daur ) yang berkesinambungan.
Metode yang digunakan dengan menggunakan PDCA P : Plan :
- menentukan tujuan dan sasaran
- menentukan metode untuk mencapai tujuan. D : Do
- menyelenggarakan pendidikan dan latihan. - Melaksanakan pekerjaan
C : Check
- Memeriksa akibat pelaksanaan - Dilakukan manager/atasan A : Action
- Tindaklanjut dalam mengambil tindakan yang tepat. F. KOMPONEN DI UNIT DIALISIS
1. PIC (Person In Charge ) : Petugas pengumpul data
- Menyiapkan form yang digunakan untuk pengukuran indikator. - Melakukan pengumpulan data.melakukan analisa indikator mutu. 2. VALIDATOR
- Melakukan pengecekan data yang dikumpulkan PIC - Membuat laporan bulanan hasil verifikasi ke komite mutu
G. INDIKATOR MUTU YANG DITENTUKAN OLEH KARS (KOMISI AKREDITASI RUMAH SAKIT )
1. Area klinis ( 11) - Assesment pasien - Pelayanan laboratorium
- Pelayanan radiologi dan pencitraan diagnostik - Prosedur bedah
- Penggunaan antibiotika dan obat lainnya - Kesalahan medis dan KNC
- Anasthesi dan penggunaan sedasi - Penggunaan darah dan produk darah
- Ketersediaan, isi dan penggunaan catatan medik - PPI, surveilans dan pelaporan
- Riset klinik
2. Area Management ( 9)
- Pengadaan rutin alat kesehatan dan obat untul kebutuhan pasien - Pelaporan yang diwajibkan undang undang.
- Managemen resiko
- Managemen penggunaan sumberdaya - Harapan dan kepuasan pasien dan keluarga - Harapan dan kepuasan staf
- Demografi dan diagnosis klinik - Managemen keuangan
- Pencegahan dan pengendalian dari kejadian yang dapat menimbulkan masalah bagi keselamatan pasien, keluarga pasien dan staf
3. IPSG ( 6) : sasaran keselamatan pasien - Identifikasi pasien dengan benar
- Meningkatkan komunikasi yang efektif.
- Meningkatkan obat obatan yang harus diwaspadai
- Memastikan lokasi pembedahan yang benar, prosedur yang benar, pembedahan pada pasien yang benar. ( Site Marking )
- Mengurangi resiko infeksi akibat perawatan kesehatan. - Mengurangi resiko cidera pasien akibat terjatuh.
4. Sentinel Event :
- Kematian yang tidak diduga.
- Kehilangan fungsi yang tidak diduga.
- Salah tempat, salah prosedur, salah pasien bedah. - Bayi yang diculik, /tertukar.
5. KTD :
- Reaksi transfusi yang terjadi di RS - Kejadian kesalahan obat.
- Kesalahan medis ( medical error ). - Kejadian tidak diharapkan anasthesi. - Infection outbreak.
6. KNC :
- Terpapar tapi tidak mengalami cidera.
H. INDIKATOR INDIKATOR MUTU DI UNIT HEMODIALISIS 1. Berdasarkan PITNAS Manado Oktober 2015
- Insiden pasien jatuh ( pre, intra, post HD ).
- Insiden tertukarnya dialiser re use pada tindakan HD - Insiden terlepasnya jarum vena fistula intra dialisis
- Perawat pemberi pelayanan HD dengan bersertifikat mahir dialisis - Kepuasan pelanggan.
- Adequasi HD :
prosentase pasien HD 2X minggu dengan URR ≥ 80% Prosentase pasien HD 2X minggu denga kt/V ≥ 1,8
- Status nutrisi , prosentase pasien HD dengan kadar Albumin serum ≥ 4 gr/dl
- Managemen akses vaskuler : prosentase pasien HD dengan AVF / Avgraft.
- Mineral metabolism/renal bone disease :
Prosentase pasien HD dengan kadar Fosfat darah antara 3,5 – 5,5mg/dl.
Prosentase pasien HD dengan kadar kalsium darah antara 8,4 – 9,5mg/dl.
2. Indikator mutu di Unit HD berdasarkan managemen resiko : - Insiden reaksi transfusi
- Insiden clooting durante HD
- Insiden petugas HD tertusuk jarum.
- Insiden mesin HD terpapar Virus Hbs Ag + - Identifikasi pasien dengan benar.
- Pengawasan obat high allert.
- Respon time petugas teknisi dalam penanganan kerusakan mesin HD.
- Kepatuhan perawat HD dalam penggunaan APD.
- Kepatuhan perawat HD dalam pelaksanaan hand hygiene. - Kepatuhan pasien HD terhadap jadwal HD.
I. KAMUS INDIKATOR MUTU UNIT HEMODIALISIS 1. Insiden jatuh (Pre, Intra, Post)
Judul Insiden pasien jatuh
(Pre, Intra,Post) Dimensi Mutu Keselamatan
Tujuan Tergambarnya pelayanan dialisis yg aman bagi pasien Definisi Operasional Pasien jatuh adl suatu peristiwa dimana pasien HD
mengalami insiden jatuh di uni Dialisis baik pre, intra, dan post dialisis yang mengakibatkan cedera
Frekuensi pengumpulan data 1 bulan Periode Analisis 3 bulan
Numerator Jumlah insiden jatuh (Pre, Intra, Post) Denumerator Jumlah tindakan HD
Formula N/D x 100% = …%
Sumber data Rekam medis dan laporan keselamatan pasien
Target 0%
2. Insiden terlepasnya jarum Vena Fistula Intra Dialisis (Venous Needle Dislodgement)
Judul Insiden terlepasnya jarum Vena Fistula Intra Dialisis (Venous Needle Dislodgement)
Dimensi mutu Keselamatan pasien
Tujuan Tergambarnya pelayanan dialisis yang aman bagi pasien
Definisi operasional Insiden terlepasnya jarum Vena Fistula Intra Dialisis (Venous Needle Dislodgement) adl kejadian terlepasnya jarum Vena Fistula (out let) intra dialisis yang mengakibatkan perdarahan atau berkurangnya volume cairan tubuh pasien
Frekuensi pulta 1 bulan Periode analisis 3 bulan
Numerator Jumlah insiden terlepasnya jarum vena Fistula Intra Dialisis Denumerator Jumlah tindakan HD
Formula N/D x 100% = …%
Sumber data Rekam medis dan laporan keselamatan pasien
Target 0%
3. Insiden tertukarnya dialiser pakai ulang pada tindakan HD (incorrect dialyzer)
Judul Insiden tertukarnya dialiser pakai ulang pada tindakan HD (incorrect dialyzer)
Dimensi mutu Keselamatan
Tujuan Tergambarnya proses identifikasi dialiser pakai ulang sebelum dipakai oleh pasien Hemodialisis dan untuk memastikan identitas dialiser sesuai dengan identitas pasien.
Definisi
operasional Kejadian tertukarnya dialiser pakai ulang pada tindakan HD adlkejadian kesalahan identifikasi dialiser dimana pasien memakai dialiser orang lain untuk tindakan HD
Frekuensi
pengumpulan data 1 bulan Periode analisis 3 bulan
Numerator Jumlah insiden dialiser tertukar
Denumerator Jumlah tindakan HD yang menggunakan dialiser pakai ulang Formula N/D x 100% = …%
Sumber data Rekam medis, laporan keselamatan pasien
Target 0%
4. Perawat pemberi layanan HD dengan sertifikat perawat mahir dialisis Judul Perawat pemberi layanan HD dengan sertifikat
Perawat Mahir Dialisis Dimensi mutu Kompetensi teknis
Tujuan Tersedianya pelayanan Dialisis oleh tenaga yang kompeten Definisi operasional Perawat mahir dialisis adl perawat dengan sertifikat pelatihan
Dialisis Frekuensi pulta 3 bulan Periode analisis 6 bulan
Numerator Jumlah tenaga perawat dengan sertifikat perawat mahir Dialisis yang melakukan pelayanan Dialisis
Denumerator Jumlah seluruh perawat yang melakukan pelayanan Dialisis Formula N/D X 100% = …%
Sumber data SDM
Target 100%
Penanggung jawab K instalasi
5. Kepuasan pelanggan
Judul Kepuasan pelanggan Dimensi mutu Kenyamanan
Tujuan Terselenggaranya pelayanan Dialisis yang mampu memberikan kepuasan pelanggan
Definisi operasional Kepuasan adl pernyataan tentang persepsi pelanggan terhadap pelayanan yang diberikan
Frekuensi pulta 3 bulan Periode analisis 6 bulan
Numerator Jumlah pasien HD yang menyatakan puas Denumerator Jumlah seluruh pasien rawat HD yang disurvey Formula N/D x 100% = …%
Sumber data Survey
Target 90%
Penanggung jawab K instalasi
Judul Prosentase pasien HD 2x seminggu dengan URR≥80% Dimensi mutu Out put (mutu klinis)
Tujuan Tergambarnya tingkat kecukupan dialisis pasien HD yang optimal Definisi
operasional Urea Reduction Ratio (URR) adl tingkat penurunan kadar BUN darah selama proses HD dengan rumus URR = (BUN pre HD – BUN post HD)/ BUN Pre HD X 100% Frekuensi pulta 1 bulan (the best practice)
Periode analisis 6 bulan
Numerator Jumlah pasien dengan nilai URR ≥80%
Denumerator Jumlah seluruh pasien HD 2x seminggu yang dilakukan penilaian Formula N/D x 100% = ….%
Sumber data Rekam medis
Inklusi Pasien HD 2x seminggu lebih dari 3 bulan menjalani HD Eksklusi Rawat inap
Target • Awal gambarkan pencapaian sbg trend (baseline trend), kemudian lakukan analisis untuk menentukan targetnya • 90% (the best practice)
Penanggung jawab K instalasi
7. Prosentase pasien HD 2x seminggu dengan Kt/V ≥1,8
Judul Prosentase pasien HD 2x seminggu dengan Kt/V ≥1,8 Dimensi mutu Out put (mutu klinis)
Tujuan Tergambarnya tingkat kecukupan dialisis pasien HD yang optimal Definisi
Volume / weight)) where, ratio = post BUN/ Pre BUN
Pasien HD 2x seminggu dikatakan HD nya optimal apabila nilai Kt/V ≥1,8
Frekuensi pulta 1 bulan (the best practice) Periode analisis 6 bulan
Numerator Jumlah pasien dengan Kt/V ≥1,8
Denumerator Jumlah seluruh pasien HD 2x seminggu yang dilakukan penilaian Formula N/D x 100% = …%
Sumber data Rekam medis
Inklusi Pasien HD 2x seminggu lebih dari 3 bulan menjalani HD Eksklusi Rawat inap
Target • Pada awal gambarkan pencapaian sbg gtrend (baseline trend) kemudian lakukan analisis untuk menentukan target selanjutnya
• 90% (the best practice) Penanggung jawab K instalasi
8. Prosentase pasien HD dengan kadar Albumin serum ≥ 4 gr/dl
Judul Prosentase pasien HD dengan kadar Albumin serum ≥4 gr/dl
Dimensi mutu Out put (mutu klinis)
Tujuan Tergambarnya status nutrisi yang optimal pada pasien yg menjalani HD
Definisi operasional Status nutrisi yg optimal pd pasien HD adl pasien dg hasil pemeriksaan laboratorium kadar Albumin serum ≥4 gr/dl Frekuensi pulta 3 bulan
Periode analisis 6 bulan
Numerator Jumlah pasien dengan kadar serum Albumin ≥4 gr/dl Denumerator Jumlah seluruh pasien HD yg dilakukan pemeriksaan Formula N/D x 100% = …%
Sumber data Rekam medis
Target • Pd awal gambarkan pencapaian sebagai trend (baseline trend) kemudian lakukan analisis untuk menentukan target selanjutnya
• 35% (the best practice) Penanggung jawab K instalasi
9. Prosentase pasien HD yang mendapat terapi ESA (Erythropoietin Stimulating Agent) dengan kadar Hemoglobin 10-12 gr/dl
Judul Prosentase pasien HD yg mendapat terapi ESA (Erythropoietin Stimulating Agent) dg kadar Hemoglobin 10-12 g/dl
Dimensi mutu Out put (mutu klinis)
Tujuan Tergambarnya manajemen anemia yg optimal pd pasien yg menjalani HD
Definisi operasional Manajemen anemia yg optimal apabila pasien yg mendapat terapi erythropoietin mempunyai kadar hemoglobin serum 10-12 g/dl Frekuensi pulta 1 bulan
Periode analisis 6 bulan
Numerator Jumlah pasien HD yg mendapat terapi ESA dg kadar Hgb 10-12 g/dl
Denumerator Jumlah seluruh pasien yg mendapatkan terapi ESA Formula N/D x 100% = …%
Sumber data Rekam medis
Target • Pd awal gambarkan sebagai trend (baseline trend) kemudian lakukan analisis untuk menentukan target selanjutnya
• 68% (the best practice) Penanggung jawab K instalasi
10.Prosentase pasien HD dengan AVF/ AVGraft
Judul Prosentase pasien HD dengan AVF/ AVGraft Dimensi mutu Out put (mutu klinis)
Tujuan Tergambarnya manajemen akses vascular pasien yg optimal pada pasien yg menjalani HD
Definisi
operasional Manajemen pada akses vascular pasien optimal apabila memakaiAVF atau AV graft Frekuensi pulta 1 bulan
Periode analisis 6 bulan
Numerator Jumlah pasien yg menggunakan AVF/ AVG Denumerator Jumlah seluruh pasien HD
Sumber data Rekam medis
Target • Pada awal gambarkan sebagai trend (baseline trend) kemudian lakukan analisis untuk menentukan target selanjutnya
• 68% (the best practice) Penanggung
jawab K instalasi
11.Prosentase pasien HD dengan kadar fosfat darah 3,5-5,5 mg/dl
Judul Prosentase pasien HD dengan kadar Fosfat darah 3,5 -5,5 mg/dl
Dimensi mutu Out put (mutu klinis)
Tujuan Tergambarnya manajemen mineral metabolism/ renal bone disease yg optimal
Definisi operasional Pasien HD dikatakan manajemen metabolism dan tulangnya (mineral metabolism / renal bone disease) optimal apabila memiliki kadar fosfat darah 3,5-5,5 mg/dl
Frekuensi pulta 3 bulan Periode analisis 6 bulan
Numerator Jumlah pasien dengan kadar fosfat darah 3,5-5,5 mg/dl Denumerator Jumlah pasien yg dilakukan pemeriksaan kadar fosfat
darah
Sumber data Rekam medis
Target • Pada awal gambarkan sebagai trend (baseline trend) kemudian lakukan analisis untuk menentukan target selanjutnya
Penanggung jawab K instalasi
12.Kejadian reaksi tranfusi
Judul Kejadian reaksi tranfusi
Dimensi mutu Keselamatan pasien
Tujuan Tergambarnya manajemen resiko pada pelayanan bank darah
Definisi operasional
Reaksi tranfusi adl semua kejadian yg tidak menguntungkan penderita, yg timbul selama atau setelah tranfusi.
Frekuensi pulta 1 bulan Periode analisis 3 bulan
Numerator Jumlah pasien yg mengalami kejadian reaksi tranfusi Denumerator Jumlah semua tindakan tranfusi darah
Sumber data Rekam medis, BDRS
Inklusi Reaksi yg terjadi setelah pemberian tranfusi darah, yg sebelumnya tidak ada reaksi apa-apa.
Target 0% Penanggung
jawab
K instalasi
13.Kepatuhan petugas dalam melaksanakan cuci tangan 6 langkah 5 moment Judul Kepatuhan petugas dalam melaksanakan cuci tangan 6
langkah 5 moment Dimensi mutu Keselamatan pasien
Tujuan Tergambarnya kepatuhan petugas dalam melaksanakan cuci tangan 6 langkah 5 moment
Definisi
operasional Kepatuhan cuci tangan adl ketaatan petugas dalam melakukan prosedur cuci tangan dengan menggunakan metode 6 langkah dan 5 momen dari WHO. Yaitu sebelum kontak dg pasien, sebelum tindakan aseptik, setelah kontak pasien, setelah kontak dg cairan tubuh pasien, setelah kontak dg lingkungan sekitar pasien Frekuensi pulta harian
Periode analisis 3 bulan
Numerator Jumlah petugas yg melakukan cuci tangan 6 langkah 5 momen Denumerator Seluruh petugas yg melakukan pelayanan
Sumber data Survey
Target 100%
Penanggung
14.Ketidakpatuhan pasien tentang jadwal HD
Judul Ketidakpatuhan pasien tentang jadwal HD Dimensi mutu Keselamatan
Tujuan Tergambarnya kepatuhan pasien tentang jadwal HD Definisi operasional Ketidakpatuhan pasien tentang jadwal Hd adl
ketidaktaatan pasien HD dalam menjalani terapi Hemodialisis sesuai dengan jadwal yg diadvice kan dokter.
Frekuensi pulta 1 bulan Periode analisis 3 bulan
Numerator Jumlah pasien HD yang tidak hadir sesuai jadwal Denumerator Jumlah semua pasien HD
Sumber data Rekam medis
Target 0%
Penanggung jawab K instalasi
15.Kepatuhan petugas HD dalam penggunaan APD (Alat pelindung Diri) Judul Kepatuhan petugas HD dalam penggunaan APD (Alat
Pelindung Diri) Dimensi mutu Keselamatan
Tujuan Tergambarnya kepatuhan petugas HD dalam penggunaan APD Definisi
operasional Kepatuhan petugas HD dalam penggunaan APD adl ketaatan petugas HD dalam menggunakan Alat pelindung Diri selama melakukan tindakan HD
Frekuensi pulta Harian Periode analisis 3 bulan
Numerator Jumlah petugas HD yg menggunakan APD Denumerator Jumlah petugas yg memberikan pelayanan HD Sumber data Survey
Target 100%
Penanggung
16.Kejadian clotting durante HD
Judul Kejadian clotting durante HD
Dimensi mutu Keselamatan
Tujuan Tergambarnya pelayanan Dialisis yg aman bagi pasien Definisi operasional Clotting adl terjadinya pembekuan darah sebagian atau
seluruh pada proeses sirkulasi durante HD. Frekuensi pulta Harian
Periode analisis Bulanan
Numerator Jumlah kejadian clotting Denumerator Jumlah semua tindakan HD
Sumber data RM
Target 0%
Penanggung jawab K Instalasi
17.Kejadian petugas tertusuk jarum
Judul Kejadian petugas tertusuk jarum Dimensi mutu Keselamatan
Tujuan Tergambarnya keamanan dan keselamatan petugas
Definisi operasional Petugas yang melakukan tindakan HD dan terkena alat tajam/ jarum sehingga menimbulkan luka
Frekuensi pulta Harian Periode analisis Bulanan
Numerator Jumlah kejadian petugas tertusuk jarum Denumerator Jumlah tindakan HD
Sumber data Laporan kejadian
Target 0%
Penanggung jawab K instalasi
18.Kejadian terpaparnya mesin HD oleh virus HbsAg
Judul Kejadian terpaparnya mesin HD oleh virus HbsAg
Dimensi mutu Keselamatan
Definisi operasional Kejadian terpaparnya mesin HD non HbsAg oleh pasien dengan screening HbsAg positif
Frekuensi pulta Harian Periode analisis Bulanan
Numerator Jumlah kejadian mesin HD terpapar virus HbsAg denumerator Jumlah keseluruhan mesin HD
Sumber data Laporan kejadian
Target 0%
Penanggung jawab K Instalasi
19.Ketepatan identifikasi pasien dengan benar
Judul Ketepatan identifikasi pasien dengan benar Dimensi mutu Keselamatan
Tujuan Tergambarnya tingkat kepatuhan petugas dalam identifikasi pasien
Definisi
operasional Kegiatan identifikasi oleh petugas yang akan melakukan tindakan dengan cara menanyakan nama dan tanggal lahir pasien Frekuensi pulta Harian
Periode analisis Bulanan
Numerator Jumlah pasien HD yang teridentifikasi dengan benar Denumerator Jumlah semua pasien HD
Sumber data Survey
Target 100%
Penanggung jawab K Instalasi
20.Pelabelan obat High Alert Medication dengan benar
Judul Pelabelan obat high alert medication
dengan benar Dimensi mutu Keselamatan
Tujuan Tergambarnya kepatuhan petugas dalam pemberian label obat High Alert
Definisi operasional Pemberian label pada obat High Alert dengan warna stiker merah sebagai tanda termasuk obat dengan kewaspadaan tinggi
Frekuensi pulta Harian Periode anlisis Bulanan
Numerator Jumlah obat High Alert yang diberikan stiker merah
Denumerator Jumlah semua obat High Alert
Sumber data Survey
Target 100%
Penanggung jawab K Instalasi
21.Respon time teknisi dalam penanganan kerusakan alat
Judul Respon time teknisi dalam penanganan kerusakan alat Dimensi mutu Efektivitas, efisiensi, kesinambungan pelayanan
Tujuan Tergambarnya kecepatan teknisi dalam penanganan kerusakan alat
Definisi operasional Kecepatan waktu menanggapi alat yang rusak adl waktu yang dibutuhkan mulai dari laporan alat rusak diterima sampai dengan petugas melakukan pemeriksaan terhadap alat yang rusak untuk tindak lanjut perbaikan, maksimal dalam waktu 15 menit sudah ditanggapi.
Frekuensi pulta Harian Periode analisis Bulanan
Numerator Jumlah laporan kerusakan alat yang ditanggapi kurang dari atau sama dengan 15 menit
Denumerator Jumlah seluruh laporan kerusakan alat Sumber data Laporan teknisi
Target 100%