• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV PROFIL KABUPATEN CILACAP - DOCRPIJM 1505813769BAB IV

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB IV PROFIL KABUPATEN CILACAP - DOCRPIJM 1505813769BAB IV"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

BAB

IV

PROFIL

KABUPATEN

CILACAP

4.1. GeografisdanAdministratif Wilayah

Kabupaten Cilacap merupakan daerah yang cukup luas. Kabupaten Cilacap terletak pada 108º4’30“ – 109º22’30“ Garis Bujur Timur dan 7º30’20“ – 7º45’ Garis Lintang Selatan, dengan luas wilayah 225.361 Km2 .Kabupaten Cilacap secara geografis berada di bagian wilayah selatan Provinsi Jawa Tengah berhadapan langsung dengan perairan Samudera Hindia, dengan panjang garis pantai sekitar 105 km, yang dimulai dari bagian timur pantai Desa Jetis Kecamatan Nusawungu ke arah barat hingga Ujung Kulon Pulau Nusakambangan berbatasan dengan Provinsi Jawa Barat.

Wilayah Kabupaten Cilacap ini terbagi atas 24 Kecamatan, 269 Desa dan 15 Kelurahan. Pemerintah juga didukung oleh lembaga tingkat desa/kelurahan yaitu RT dan RW. Lembaga tingkat Desa/ Kelurahan tersebut terdiri dari 10.445 Rukun Tetangga (RT) dan 2.319 Rukun Warga (RW). Secaraadministratif Kabupaten Cilacap berbatasan dengan:

‐ Batas Utara : Kabupaten Brebes, Kabupaten Kuningan ‐ Batas Selatan : Samudera Hindia

‐ Batas Timur : Kabupaten Kebumen, Kabupaten Banyumas ‐ Batas Barat : Kabupaten Ciamis (Propinsi Jawa Barat)

4.2. Demografi

Penduduk Kabupaten Cilacap setiap tahun terus bertambah, menurut hasil registrasi penduduk pada akhir tahun 2012 mencapai 1.764.003 jiwa yang terdiri dari laki‐laki 883.390 jiwa dan perempuan 880.613 jiwa. Selama 5 tahun terakhir rata‐rata pertumbuhan penduduk per tahun sebesar 0,39 persen, dengan pertumbuhan tertinggi terjadi pada tahun 2012 (0,50 persen), dan terendah pada tahun 2010 (0,26 persen) yang merupakan pertumbuhan penduduk terendah sejak tahun 1992.

Tabel4.1

PertumbuhanPendudukKabupatenCilacap

No Tahun JumlahPenduduk(Jiwa) Pertumbuhan Laki‐laki Perempuan Jumlah (%)

1 2008 870.295 868.308 1.738.603 0,47

2 2009 873.251 870.877 1.744.128 0,32

3 2010 875.825 872.880 1.748.705 0,26

4 2011 879.198 876.070 1.755.268 0,38

5 2012 883.390 880.613 1.764.003 0,50

(2)

Sumber:Kab.CilacapDalamAngkaTahun2013

Gambar4.1

PertumbuhanPendudukKabupatenCilacapTahun2008‐2012

Komposisi penduduk berdasarkan jenis kelamin menunjukkan jumlah penduduk laki‐laki sedikit lebih banyak dibanding penduduk perempuan yang diindikasikan dengan angka sex‐ratio sebesar 1003. Sementara itu dari distribusi penduduk menurut kecamatan, memperlihatkan Kecamatan Majenang adalah yang paling banyak penduduknya yaitu sebesar 126.629 jiwa (7,18 persen), diikuti Kecamatan Gandrungmangu sebesar 104.805 jiwa (5,94persen) kemudian Kecamatan Kroya sebesar 103.322 jiwa (5,86 persen). Sedangkan yang berpenduduk paling kecil adalah Kecamatan Kampunglaut, yaitu sebesar 17.061 jiwa (0,97 persen).

Bila diamati dari umur penduduk, diperoleh jumlah penduduk yang berusia dibawah 15 tahun (penduduk anak‐anak) adalah 501.018 jiwa atau sebesar 28,40 persen, yang berarti penduduk Kabupaten Cilacap termasuk kategori umur “sedang”. Dari umur penduduk dapat diketahui pula angka rasio ketergantungan penduduk Kabupaten Cilacap tahun 2012 sebesar 55,17 persen, yang berarti tiap 100 orang usia produktif harus menanggung 55 orang usia non produktif.

Bertambahnya penduduk menyebabkan penduduk juga meningkat, yaitu dari 821 jiwa/km2pada tahun 2011 menjadi 825jiwa/km2pada tahun 2012. Seperti tahun sebelumnya, penduduk yang terpadat berada di Kecamatan Cilacap Selatan (8.598 jiwa/km2), dan yang paling rendah kepadatannya adalah Kecamatan Kampunglaut (117 jiwa/km2).

Kabupaten Cilacap menduduki peringkat kedua dari sepuluh besar se‐Jawa Tengah dengan jumlah penduduk miskin mencapai 17,11 persen dari jumlah penduduk. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Kabupaten Cilacap menduduki peringkat ketujuh tertinggi dari 76 kabupaten se‐Jawa Tengah pada bulan Agustus 2012 (Berita Statistik Provinsi Jawa Tengah). Mata pencaharian utama penduduk Kabupaten Cilacap yaitu sektor pertanian dengan jumlah tenaga kerja sebanyak 556.348 jiwa. Sementara di bidang lainnya yaitu 70.481 jiwa sektor industri, 99.567 jiwa sektor perdagangan, 23.156 jiwa sektor angkutan dan komunikasi, 92.875 jiwa sektor jasa, serta 88.067 jiwa sektor lainnya.

(3)

4.3. Topografi

Topografi wilayah Kabupaten Cilacap terdiri dari permukaan landai dan perbukitan dengan ketinggian antara 6 – 198 m dari permukaan laut. Wilayah topografi terendah pada umumnya di bagian selatan yang merupakan daerah pesisir dengan ketinggian antara 6 – 12 m dpl, yang meliputi dari wilayah Cilacap Timur yaitu Kecamatan Nusawungu, Binangun, Adipala, Sebagian Kesugihan, Cilacap Utara, Cilacap Tengah, Cilacap Selatan, Kampung Laut, dan sebagian Kawunganten. Sedangkan topografi yang termasuk dataran rendah dan sedikit berbukit antara lain Kecamatan Jeruklegi, Maos, Sampang, Kroya, Kedungreja, dan Patimuan dengan ketinggian antara 8 – 75 m dpl . Sedangkan topografi yang termasuk dataran tinggi atau perbukitan meliputi wilayah Cilacap bagian barat yaitu Kecamatan Daeyeuhluhur, Wanareja, Majenang, Cimanggu, Karangpucung, dengan ketinggian antara 75 – 198 m dpl, dan Kecamatan Cipari, Sidareja, sebagian Gandrungmangu, dan sebagian Kawunganten dengan ketinggian. antara 23 – 75 m dpl.

4.4. Geohidrologi

Daerah pesisir Kabupaten Cilacap merupakan kawasan yang mempunyai suatu ekosistem sangat unik yang ada di bagian selatan Pulau Jawa. Kawasan perairan pesisir yang banyak dipengaruhi oleh beberapa faktor fisik lingkungan eksternal dari aktivitas daratan, pengaruh masa air sungai dan muatan sedimen melalui proses hidro‐oseanografis yang terjadi hingga ke tengah laut pada radius sekitar 5 mil, sehingga terjadi proses pengkayaan unsur hara seperti nitrat dan posfat yang penting bagi fotosintesis biomasa fitoplankton perairan.

4.5. Geologi

Berdasarkan ciri karakteristik litologi, lingkungan pengendapan, maupun fasenya, sebagian Wilayah Kabupaten Cilacap termasuk ke dalam Lajur Zona Pegunungan Selatan (Pulau Nusakambangan), sebagian Lajur Tekukan Tengah (meliputi Wilayah Kecamatan Dayeuhluhur, Wanareja, Majenang, Sidareja dan Kedungreja bagian utara), dan sebagian lagi termasuk dalam rangakain Pegunungan Serayu Selatan. Pulau Nusakambangan merupakan kelanjutan Pegunungan Selatan yang membujur di bagian selatan Pulau Jawa dari bagian timur (sekitar Blambangan di Jawa Timur) hingga bagian barat (sekitar Pelabuhan Ratu di Jawa Barat) namun terputus‐putus oleh blok turun (Graben) di beberapa tempat antara lain Yogyakarta dan dataran aluvial Kebumen.

(4)

beberapa daerah sangat padat dengan nilai kekuatan 9 hingga 23 tumbukan. Sedangkan pada lapisan lempung dengan tingkat kepadatan dari agak padat hingga padat dengan nilai kekuatan 11 hingga 15 tumbukan. Semakin dalam daya dukung tanah di wilayah Kabupaten Cilacap cenderung semakin kecil nilai kekuatan tumbukan maupun sifat keteknikannya, sehingga memerlukan perbaikan pemadatan, terutama untuk konstruksi infrastruktur dengan beban yang cukup besar.

4.6. Klimatologi

Berdasarkan data dari stasiun meteorologi dan geofisika Kabupaten Cilacap, banyaknya curah hujan tertinggi pada tahun 2012 terjadi pada bulan Desember (658,5 mm) dan terendah terjadi pada bulan September (0 mm). Jumlah hari hujan terbanyak terjadi pada bulan Desember sebanyak 31 hari, sedangkan jumlah hari hujan paling sedikit terjadi pada bulan Juli dan September masing‐ masing 4 hari hujan. Suhu maksimum tertinggi tercatat 35,30 C terjadi pada bulan Maret, sedangkan suhu maksimum terendah 19,50 C terjadi pada bulan Agustus.

4.7. SosialdanEkonomi 4.7.1. Pendidikan

Pendidikan merupakan salah satu aspek penting dalam upaya meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Perhatian pemerintah pada bidang ini antara lain diwujudkan melalui penyediaan sarana/prasarana pendidikan dan peningkatan kualitas tenaga pengajar. Perhatian pemerintah sesungguhnya tidaklah cukup tanpa disertai partisipasi aktif masyarakat.

Berdasarkan data dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan dan Kantor Departemen Agama Kabupaten Cilacap, jumlah murid SD dan MI tahun 2012 sebanyak 204.180 siswa atau turun sebesar 0,21 persen dibandingkan tahun 2011 yang tercatat sebanyak 204.603 siswa. Jumlah murid SLTP/sederajat, mengalami penurunan dari 98.948 siswa pada tahun 2011 menjadi 90.702 siswa pada tahun 2012. Begitu pula jumlah murid SLTA/sederajat juga mengalami penurunan dari 52.743 siswa pada tahun 2011 menjadi 52.491 siswa pada tahun 2012. Daya tampung sekolah negeri umumnya lebih besar dari sekolah swasta, terlihat rata‐rata siswa per sekolah pada sekolah negeri lebih tinggi dari sekolah swasta. Rata‐rata siswa per sekolah untuk SLTP Negeri, MTs Negeri, SMU Negeri, SMK Negeri dan MA Negeri sebesar 497, 693, 668, 940, dan 694 siswa, sedangkan untuk sekolah swastanya masing‐masing sebesar 219, 270, 179, 487, dan 163 siswa. Minat lulusan SLTP untuk melanjutkan ke sekolah kejuruan cukup besar, terlihat rata‐rata jumlah siswa SMK per sekolah lebih besar dari rata‐rata jumlah siswa SMU per sekolah masing‐masing sebanyak 542 murid dan 379 murid.

4.7.2. Kemiskinan

(5)

dengan rincian: 29.279 jiwa Sangat Miskin (SM), 33.516 jiwa Miskin (M), 65.054 jiwa Hampir Miskin (HM), dan 98.762 jiwa Rentan Miskin lainnya (RML).

4.7.3. Perekonomian

Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Cilacap tiap tahun selalu meningkat. Tahun 2012 PDRB Atas Dasar Harga Konstan Kabupaten Cilacap sebesar 25.452.058 juta rupiah. Sektor industri pengolahan menyumbangkan distribusi PDRB terbesar di Kabupaten Cilacap, perkembangan PDRB dapat dilihat sebagai berikut:

Tabel4.2

PDRBKabupatenCilacapTahun2008‐2012

Sektor  Industri Pengolahan  13.071.585  51,36  12.945.829  52,41  12.597.670  53,07  12.197.894  53,66  12.387.609  55,33  Listrik dan Air Bersih  87.866  0,35  81.527  0,33  78.543  0,33  76.528  0,34  73.304  0,33 

Bangunan  557.097  2,19  517.184  2,09  478.193  2,01  441.659  1,94  411.615  1,84 

(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)

Referensi

Dokumen terkait

Tuturan di atas menunjukkan pelanggaran maksim kedermawanan karena tuturan yang disampaikan Andre yang bermaksud merendah diri di tanggapi sule dengan rasa tidak

1. Metode Penulisan Sejarah kitab Mukhtasar al-Mufid fi Ilmi al-Tarikh Penulisan naskah kitab Muktasar al-Mufid fi Ilmi al-Tarikh terdiri dari 3 bagian, 70 yaitu berupa

Katolik Widya Mandala Surabaya : mbak Lilis, mbak Eva, mbak Wati dan pak Heru yang telah berperan besar dalam membantu penulis terutama dalam hal pengurusan

Kriteria informan pada penelitian ini adalah pasangan (suami & istri) yang telah menikah pada tahap usia dewasa dini 18-40 tahun dan mempertahankan pernikahan belum

Laporan Tugas Akhir ini disusun sebagai salah satu syarat untuk menempuh ujian Ahli Madya pada Program Diploma III Teknik Sipil Infrastruktur Perkotaan Universitas

Independensi, Etika Profesi dan PengalamanAuditor Terhadap Kualitas Audit Pada Kantor Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Provinsi Sumatera Utara” dengan baik

Seluruh obyek foto dimanipulasi dengan efek-efek visual sesuai model. 9,0- 10 75 % obyek

Andriani, 2011, Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian Sepeda Motor Honda Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Program Studi Manajemen Ekstensi Universitas