• Tidak ada hasil yang ditemukan

Studi Empiris atas hand Body Lotion Citra Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Studi Empiris atas hand Body Lotion Citra Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen"

Copied!
168
0
0

Teks penuh

(1)

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen

Oleh :

Agustina Deka Arianti

Nim: 042214141

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(2)

i

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen

Oleh :

Agustina Deka Arianti

Nim: 042214141

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(3)
(4)
(5)

iv

memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali telah saya sebutkan dalam

kutipan dan daftar pustaka bagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 17 Februari 2010

Penulis

(6)

v

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata

Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :

PENGARUH SIKAP MAHASISWA TERHADAP IKLAN PADA SIKAP

TERHADAP PRODUK DAN MINAT BELI. STUDI EMPIRIS ATAS HAND &

BODY LOTION CITRA.

Beserta perangkap yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya

memberikan kepada Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan,

mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan

data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet

ataupun media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari

say maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumlkan

nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal : 01 februari 2010

Yang menyatakan

(7)

vi

MOTTO

Tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu,

janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau

memakannya, pastilah engkau mati.

(Kejadian 2:17)

PERSEMBAHAN

Penuh syukur kupersembahkan Skripsi ini untuk :

Yesus Kristus Sang Juru Selamatku, Bunda Maria Penolongku,

Bapak dan ibuku tercinta, Kakak-kakakku tersayang dan

(8)

vii

Studi Empiris Atas

Hand & Body Lotion

Citra

Agustina Deka Arianti

Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta

2010

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana sikap mahasiswa

terhadap iklan dan sikap terhadap produk

Hand & Body Lotion

Citra

serta untuk

mengetahui apakah ada perbedaan sikap mahasiswa terhadap iklan dan sikap terhadap

produk

Hand & Body Lotion

Citra

dilihat dari status ekonomi, apakah sikap

mahasiswa berpengaruh positif pada sikap terhadap produk dan juga untuk

mengetahui apakah sikap mahasiswa terhadap produk

Hand & body Lotion

Citra

berpengaruh terhadap minat beli.

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

metode kuesioner. Penelitian ini dilakukan di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta,

dengan jumlah responden yang diambil sebanyak 100 responden. Teknik

pengambilan sampel yang digunakan adalah

Purposive Sampling

. Teknik analisis

data yang digunakan adalah Analisis Anova Satu Arah dan Analisis Regresi Linear

Sederhana.

Dari hasil diketahui bahwa sikap mahasiswa terhadap iklan dan sikap

terhadap produk

Hand & Body Lotion

Citra adalah baik. Ada perbedaan sikap

mahasiswa terhadap iklan dan sikap terhadap produk

Hand & Body Lotion

Citra

jika

dilihat dari status ekonomi responden. Sedangkan sikap mahasiswa terhadap iklan

(9)

viii

An Empirical study upon Citra

Hand & body Lotion

Agustina deka arianti

Sanata Dharma University

Yogyakarta

2010

This research is aimed at knowing how students’ attitude towards

advertisement and attitude towards the product of Citra

Hand & Body Lotion

and to

know whether there is attitude difference towards advertisements and attitude towards

the product of Citra

Hand & Body lotion

, viewed from respondents’ economic status,

whether the attitude has positive influence upon attitude towards the product and also

knowing whether students’ attitude towards the product of Citra

Hand & Body Lotion

influences purchase intention.

Data collection method employed in this research is questionnaire method.

This research was conducted in Sanata Dharma University Yogyakarta, with 100

respondents. The sample collection technique is

Purposive Sampling

. Data analysis

technique used is

One-Way

Anova Analysis

and

Simple Linear Regression Analysis

.

Result shows that students’ attitude towards the advertisements and students’

attitude towards the product of Citra

Hand & Body Lotion

are good. There is a

difference in attitude towards advertisements and attitude towards the product of Citra

(10)

ix

berjudul

Pengaruh Sikap Mahasiswa Terhadap Iklan pada Sikap Terhadap

Produk dan Minat Beli. Studi Empiris atas

Hand & Body Lotion

Citra

. Tujuan

penulisan skripsi ini adalah sebagai salah satu syarat uji sarjana untuk memperoleh

gelar sarjana pada Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta.

Selama proses penyelesaian skripsi ini, penulis mendapatkan begitu banyak

bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis ingin

mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada:

1.

Bapak Drs. YP. Supardiyono, M.Si., Akt., selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2.

Bapak V. Mardi Widyadmono, S.E., M. B. A., selaku Ketua Program Studi

Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

3.

Ibu Ike Janita Dewi, S.E., M.B.A., Ph.D., selaku Dosen Pembimbing I yang

telah memberikan bimbingan, pengetahuan, dan saran serta meluangkan waktu

untuk membantu penulis menyelesaikan skripsi ini.

(11)

x

Yogyakarta yang telah memberikan ilmu selama perkuliahan yang sangat

berguna bagi penulis.

7.

Pimpinan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, terima kasih untuk izin yang

telah diberikan sehingga penulis dapat melakukan penelitian.

8.

Kedua orang tuaku tersayang Alm.Bapak Emanuel Slamet Riyadi dan Ibu

Katarina Djamilah, terima kasih untuk dukungan doa, perhatian, didikan,

semangat, kasih sayang, kesabaran dan dukungan finansial sehingga aku dapat

menyelesaikan skripsi ini.

9.

Kakak-kakakku tercinta, Tyas dan Widi, terima kasih untuk dukungan, doa,

semangat, dukungan finansial dan kepercayaan kalian.

10.

Keluarga besarku terima kasih atas dukungan dan semangatnya..

11.

My Love Willi, terimakasih atas dukungan, cinta, kasih sayang dan

semangatnya selama ini.

12.

Orang-orang terdekatku dan pernah dekat dengan aku, sahabat-sahabat karibku

Santi, Nita, Indratin, Mbk Nuning terima kasih atas kasih sayang, dukungan,

dan persahabatannya.

(12)

xi

kesempurnaan, karena keterbatasan waktu penelitian dan pengalaman yang dimiliki

penulis. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun

guna menyempurnakan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi

pembaca.

Yogyakarta,

17

Maret

2010

Penulis,

(13)

xii

HALAMAN PENGESAHAN……….. ii

HALAMAN PERSETUJUAN……… iii

PERNYATAAN KEASLIAN KEASLIAN KARYA……… iv

PERNYATAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH... v

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN……… vi

ABSTRAK……… vii

ABSTRACT………. viii

KATA PENGANTAR………. ix

DAFTAR ISI……… xii

DAFTAR TABEL……… xvi

DAFTAR GAMBAR ………...xvii

DAFTAR LAMPIRAN……… xviii

BAB I PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang Masalah……….1

B.

Rumusan Masalah……….. 4

C.

Batasan Masalah……… 4

D.

Tujuan Penelitian………... 5

E.

Manfaat penelitian………... 6

(14)

xiii

C.

Segmentasi Pasar………...

11

D.

Perilaku Konsumen……… 13

E.

Persepsi Konsumen……… 17

F.

Sikap……….. 19

G.

Produk……… 24

H.

Iklan………. 30

I.

Kualitas……… 34

J.

Pembelian……… 37

Hipotesis 1……… 22

Hipotesis 2……… 23

Hipotesis 3……… 34

Hipotesis 4……… 41

BAB III METODE PENELITIAN

A.

Jenis Penelitian……… 42

B.

Lokasi dan Waktu Penelitian……….. 42

C.

Jenis Data……… 42

D.

Populasi dan Sampel………... 43

(15)

xiv

BAB IV GAMBARAN UMUM

1. Gambaran Umum PT. Unilever Indonesia Tbk.

A.

Sejarah PT. nilever IndonesiaTbk………54

B.

Lokasi, Misi, Tujuan dan Prinsip PT. nilever Tbk………..…… 55

C.

Struktur Organisasi……….……… 56

D.

Personalia………..………. 58

E.

Produksi……….………. 61

F.

Distribusi……… 62

G.

Keuangan……….………… 62

H.

Bidang Usaha…………..……… 64

2. Gambaran Produk

Hand & Body Lotion

citra………….……… 65

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A.

Hasil Pengujian Instrumen Penelitian………. 72

B.

Karakteristik Responden………. 75

C.

Analisis Data………... 78

(16)

xv

(17)

xvi

Tabel 2

Hasil Uji Validitas Variabel Sikap Terhadap Produk..……….

73

Tabel 3

Hasil Uji Validitas Minat Beli………...

74

Tabel 4

Hasil Uji Reliabilitas Kuesioner ………..

74

Tabel 5

Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ………

75

Tabel 6

Deskripsi Responden Berdasarkan Usia ………..…..

76

Tabel 7

Deskripsi Responden Berdasarkan Uang Saku

per Bulan (Rp)………..………..

76

Tabel 8

Deskripsi Responden Berdasarkan pengeluaran

per Bulan (Rp) untuk Hiburan………..………..

77

Tabel 9

Deskripsi Sikap Responden Terhadap Iklan

Hand & Body Lotion

Citra……….………...

79

Tabel 10

Deskripsi Komponen Sikap Responden Terhadap iklan

Hand & Body Lotion

Citra…………..………... 80

Tabel 11

Deskripsi Sikap Responden Terhadap Produk

Hand & Body Lotion

Citra………

81

Tabel 12

Hasil Uji Perbedaan Sikap Terhadap Iklan

berdasarkan Status Ekonomi………..

82

(18)

xvii

(19)

xviii

(Sikap Terhadap Produk)……… 87

Gambar 2

Grafik Plot Uji Normalitas………... 88

Gambar 3

Grafik Plot Uji Heteroskedastisitas (Minat Beli)………

92

Gambar 4

Grafik Plot Uji Normalitas……… 93

Gambar 5

Produk

Hand & Body Lotion Citra Lasting White Extra

Bubuk Mutiara……….… 67

Gambar 6

Produk

Hand & Body Lotion Citra

Lasting White

Bengkoang…………... 68

Gambar 7

Produk

Hand & Body Lotion Citra

Lasting Purity

The Hijau Jepang………..………..

69

Gambar 8

Produk

Hand & Body Lotion Citra Lasting Glow

Mangir Jawa dan Minyak Zaitun………...

70

(20)

xix

Lampiran II

karakteristik Responden...

117

Lampiran III Deskripsi Variabel penelitian

Output hasil Uji One Way Anova...

119

Lampiran IV Rekapitulasi data Penelitian...

125

Lampiran V Output Hasil Validitas dan Reliabilitas...

136

(21)

1 A. Latar Belakang Masalah

Kaum perempuan dalam kesehariannya tidak lepas dari tuntutan

untuk tampil cantik dan menarik. Untuk memenuhi tuntutan tersebut,

kosmetik telah menjadi salah satu bagian penting yang tidak dapat lepas dari

kaum wanita. Hal ini mendorong adanya peningkatan kebutuhan akan

kosmetik. Peluang perusahaan menjadi terbuka lebar, sehingga banyak

perusahaan yang memproduksi jenis kosmetik khusus dipakai oleh kaum

perempuan.

Perusahaan kini mampu memanjakan konsumennya dengan

memproduksi krim pelembut kulit hand & body Lotion, salah satunya adalah

merek Citra. Citra tampil sebagai sahabat wanita. Citra mengedepankan

sosok wanita muda yang cantik, aktif, feminim dan bersahabat dan mengerti

keinginan konsumen dengan menampilkan serta memberikan pelayanan

langsung pada konsumen. Citra juga berusaha memanjakan konsumennya

dengan adanya rumah perawatan “Rumah Cantik Citra” yang kini ada di

kota-kota besar di Indonesia.

Ada lima jenis varians dan karakteristik Hand & Body Lotion Citra

yaitu Citra Lasting White Extra, Citra Lasting White, Citra Lasting Purity,

dan Citra Lasting Glow dan Citra Lasting Youth Berbagai macam jenis Hand

(22)

keinginan konsumen, terutama bagi kaum perempuan. Pada umumnya,

Citra menawarkan atribut-atribut yang hampir sama, antara lain adalah

sesuai dengan jenis kulit, mengatasi masalah kulit, membuat kulit tampak

lebih cerah dan kencang, memutihkan, melembutkan dan dibuat untuk

memenuhi kebutuhan pemakainya.

Citra hand & body Lotion merupakan produk yang terkenal di

pasaran serta diminati konsumen dan pernah memenangkan “Top brand”di

tahun 2000-2007 (Majalah Marketing, Mei 2007:17). Survei tentang Citra

menunjukkan bahwa Citra hand & body Lotion merupakan produk yang

berkualitas dan dinikmati banyak konsumen di pasaran (Marketing, Mei

2007:17)

Kualitas juga bisa dilihat dari jenis kemasan produk selain isinya.

Konsumen percaya bahwa sesuatu yang baru, meskipun cuma dari kemasan

adalah mencerminkan kualitas yang lebih baik. Oleh karena itu kualitas

produk menjadi sangat penting supaya mampu memberikan kepercayaan

bagi setiap pemakainya. Akan tetapi, secara umum produk Citra sebenarnya

mempunyai karakteristik yang mirip dengan produk Hand & Body Lotion

lainnya (Marina, Vaseline, Viva, Nivea dan Placenta), yang menyebabkan

pelanggan sulit untuk melakukan evaluasi terhadap kualitas. Oleh karena itu

kualitas dinilai berdasarkan persepsi pelanggan.

Salah satu sarana yang digunakan perusahaan untuk mempromosikan

produk kepada konsumen adalah melalui iklan, baik di televisi, radio,

(23)

televisi untuk mengiklankan produknya, karena media ini dirasa cukup

memberikan informasi langsung pada konsumen karena dengan gambar dan

audio visual dirasa mampu merangsang konsumen untuk membeli produk

tersebut.

Oleh karena itu, untuk menarik perhatian konsumen, perusahaan

melakukan promosi atau mengiklankan produknya melalui iklan, dengan

kata-kata yang mudah diingat, menarik, kreatif dan bervariasi sehingga

memberikan image positif pada konsumen. Iklan yang baik akan

mendapatkan respon positif dan berdampak positif dalam market-image,

seperti halnya iklan Hand & Body Lotion Citra yang menampilkan sosok

wanita yang cantik dan menarik, serta dialog yang mudah diingat dan

didengar dalam percakapan sehari-hari.

Konsumen akan tertarik pada sesuatu jenis produk jika dilihat

dengan iklan yang menarik pula, sehingga konsumen akan bersikap positif

dan berkeinginan untuk membeli. Faktor-faktor lain seperti atribut-atribut

yang melekat seperti merek dan kemasan juga berpengaruh terhadap minat

beli. Jika konsumen mempunyai respon positif terhadap suatu produk maka

konsumen akan melakukan pembelian ulang diwaktu yang akan datang,

begitu pula sebaliknya apabila konsumen mempunyai sikap negatif terhadap

suatu produk, maka konsumen tidak mempunyai keinginan untuk

membelinya.

Berdasarkan latar belakang tersebut diatas, maka penulis tertarik

(24)

produk. Bagaimana sebenarnya iklan dan produk Hand & body Lotion Citra

mampu menarik minat beli mahasiswa yang nantinya akan memberikan

timbal balik kepada perusahaan dalam bentuk pembelian produknya.

Konsumen di penelitian ini adalah mahasiswa yang merupakan salah satu

sasaran pasar dari produk Hand & Body Lotion Citra.

Penelitian ini diberi judul PENGARUH SIKAP MAHASISWA

TERHADAP IKLAN PADA SIKAP TERHADAP PRODUK DAN

MINAT BELI. Studi Empiris atas Hand & Body Lotion Citra.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis merumuskan pokok

permasalahan sebagai berikut :

1. Bagaimana sikap mahasiswa terhadap iklan dan sikap terhadap produk

Hand & body Lotion Citra?

2. Apakah ada perbedaan sikap mahasiswa terhadap iklan dan sikap terhadap

produk Hand & body Lotion Citra dilihat dari status ekonomi?

3. Apakah sikap mahasiswa terhadap iklan berpengaruh positif pada sikap

terhadap produk?

(25)

C. Batasan Masalah

Dari permasalahan yang diangkat oleh penulis, penulis menyadari bahwa

akan banyak persepsi yang muncul tentang kepercayaan konsumen atas

kualitas produk, maka agar masalah yang diteliti tidak terlalu luas, maka

penulis memberi batasan sebagai berikut :

1. Konsumen yang di teliti adalah konsumen yang menggunakan produk

hand & body Lotion Citra.

2. Penelitian ini difokuskan oleh mahasiswa Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta yang masih aktif dalam mengikuti perkuliahan.

D. Tujuan Penelitian

Dari penelitian ini penulis memiliki tujuan yang hendak dicapai, dimana

tujuan penelitian tersebut mengacu pada rumusan masalah serta menjadi

batasan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui sikap mahasiswa terhadap iklan dan sikap terhadap

produk Hand & body Lotion Citra.

2. Untuk mengetahui perbedaan sikap mahasiswa terhadap iklan dan sikap

terhadap produk Hand & body Lotion Citra dilihat dari status ekonomi.

3. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh positif sikap mahasiswa terhadap

iklan pada sikap terhadap produk.

4. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh sikap mahasiswa terhadap produk

(26)

E. Manfaat Penelitian

Penulis berharap bahwa penelitian yang dilakukan dapat memberikan

manfaat-manfaat yang berguna bagi beberapa pihak antara lain :

1. Bagi Perusahaan

Sebagai bahan pertimbangan untuk mengembangkan varians produk

berdasarkan kualitas dan menentukan kebijakan manajemen dalam

kegiatan pemasaran dan meraih konsumen sebanyak-banyaknya.

2. BagiPeneliti

Penulis berharap mendapatkan pengetahuan baru dalam bidang pemasaran

dan untuk memperoleh kesempatan menerapkan teori yang diperoleh

selama dibangku kuliah serta paham atas persepsi dan perilaku konsumen.

3. Bagi Universitas

Dapat menambah kepustakaan dibidang pemasaran dan dasar pemahaman

didalam praktek dan menambah referensi perpustakaan Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta.

F. Sistematika Penulisan

Bab I Pendahuluan

Pada bab pendahuluan akan dijelaskan mengenai latar belakang,

masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian

(27)

Bab II Landasan Teori

Pada bab landasan teori akan dijelaskan mengenai teori-teori yang

berkaitan dengan permasalahan dalam penelitian ini dan hipotesis.

Bab III Metode Penelitian

Pada bab ini akan dijelaskan mengenai jenis penelitian, lokasi dan

waktu penelitian, subyek dan obyek penelitian, variabel penelitian,

data yang dibutuhkan, teknik pengumpulan data, teknik

pengukuran data, definisi operasional, populasi dan sampel, teknik

pengambilan sampel, metode pengujian instrumen, dan teknik

analisis data.

Bab IV Gambaran Umum PT. Unilever Indonesia Tbk

Dalam bab ini berisi gambaran umum PT. Unilever Indonesia Tbk

dan gambaran tentang produk Hand & Body Lotion Citra.

Bab V Analisis data Dan Pembahasan

Bab analisis data akan dijelaskan mengenai analisis data dan

penjelasannya.

(28)

8

Kegiatan pemasaran merupakan suatu kegiatan yang sangat penting bagi

kelangsungan hidup perusahaan, karena pemasaran merupakan faktor yang

penting dalam mencapai tujuan perusahaan yaitu mempertahankan kelangsungan

hidup perusahaan dan untuk mendapatkan laba. Banyak orang mengira pemasaran

hanya sekedar penjualan dan periklanan. Sekarang pemasaran harus dipahami

tidak dengan pengertian lama “katakan dan jual”, yaitu dalam pengertian baru

yang memuaskan kebutuhan pelanggan (Kotler, 2001:7). Oleh karena itu, untuk

mendukung penelitian ini hal-hal yang perlu dibahas adalah sebagai berikut :

A. Pemasaran

Manajemen pemasaran terjadi bilamana setidak-tidaknya salah satu

pihak dalam pertukaran mempertimbangkan sasaran dan sarana untuk

memperoleh tanggapan yang diinginkan dari pihak lain.

Pemasaran adalah proses sosial yang dengan prose satu individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan secara bebas mempertukarkan produk dan jasa yang bernilai dengan pihak lain (Kotler, 2003:10)

(29)

B. Konsep Pemasaran

Konsep pemasaran merupakan kunci untuk mencapai sasaran menjadi

lebih efektif dari pesaing dalam menciptakan, menyerahkan, dan

mengkomunikasikan nilai pelanggan kepada pasar sasaran yang terpilih.

Konsep Pemasaran adalah kunci untuk mencapai tujuan organisasi terdiri dari penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran serta memberikan kepuasan yang diharapkan secara lebih efektif dan efisien dibandingkan para pesaing (Kotler,2003:20)

Konsep pemasaran terdiri dari empat pilar yaitu :

1. Pasar sasaran

Perusahaan akan berhasil bilamana secara cermat memilih sejumlah pasar

sasarannya dan mempersiapkan program yang dirancang khusus untuk

masing-masing pasar tersebut.

2. Kebutuhan pelanggan dan mempersiapkan program yang dirancang

Ada beberapa jenis kebutuhan yaitu kebutuhan yang dinyatakan

(keinginan pelanggan), Kebutuhan riil (pelanggan menginginkan barang

yang biaya operasinya, bukan harga awalnya rendah), Kebutuhan yang

tidak dinyatakan (pelanggan mengharapkan pelayanan yang baik),

Kebutuhan akan kesenangan dan kebutuhan rahasia

3. Pemasaran terpadu

Departemen di suatu perusahaan bekerja sama untuk melayani

kepentingan pelanggan.

4. Kemampuan menghasilkan laba

Tujuan akhir konsep pemasaran adalah membantu organisasi mencapai

(30)

Menurut Kotler dan Armstrong (2008:12) konsep pemasaran didefinisikan

sebagai :

Konsep pemasaran adalah pencapaian tujuan organisasi tergantung pada pengetahuan akan kebutuhan dan keinginan target pasar dan memberikan kepuasan yang diinginkan dengan lebih baik daripada pesaing..

Segala kegiatan perusahaan harus dicurahkan untuk mengetahui apa

yang diinginkan konsumen dan kemudian berusaha untuk memuaskan

keinginan tersebut. Konsep pemasaran menganut pandangan dari dalam dan

keluar. Konsep ini dimulai dengan pasar yang didefinisikan dengan baik,

memusatkan perhatian pada kebutuhan pelanggan, memadukan semua

kegiatan yang akan mempengaruhi pelanggan dan menghasilkan laba melalui

pemuasan pelanggan.

Tiga unsur pokok dalam konsep pemasaran yaitu :

a. Orientasi konsumen

Pokok perusahaan berorientasi konsumen :

1.) Memilih kelompok pembeli tertentu sebagai sasaran dalam penjualan.

2.) Mengadakan penelitian pada konsumen untuk mengukur, menilai dan

menafsirkan keinginan, sikap serta tingkah laku mereka.

3.) Menentukan dan melaksanakan strategi yang paling baik dengan

menitik beratkan pada mutu yang tinggi, harga yang murah atau

model yang menarik.

b. Penyusunan kegiatan pemasaran secara integral

Kepuasan yang optimal pada konsumen merupakan bagian yang ada pada

(31)

sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai. Penyesuaian dan koordinasi

antara produk, harga, saluran distribusi, promosi untuk menciptakan

hubungan penukaran yang kuat dengan konsumen, artinya harga jual harus

sesuai dengan saluran distribusi.

c. Mendapatkan laba melalui kepuasan konsumen

Perusahaan harus berusaha memaksimalkan kepuasan konsumen yang

dapat dipenuhi tetapi perusahaan harus mendapatkan laba dengan cara

memberikan kepuasan kepada konsumen.

C. Segmentasi Pasar

Pasar terdiri dari pembeli, dan pembeli berbeda dalam berbagai cara.

Pembeli bisa mempunyai perbedaan keinginan, sumber daya, lokasi, sikap

pembelian, dan praktek pembelian. Melalui segmentasi pasar, perusahaan

membagi pasar yang besar dan heterogen menjadi segmen yang lebih kecil

yang dapat dicapai secara lebih efisien dan efektif dengan produk dan jasa

yang sesuai dengan kebutuhan unik mereka.

Dalam mensegmentasikan pasar, terdapat bermacam-macam cara yang

dapat dilakukan. Ada lima kelompok besar segmentasi pasar yaitu (Kotler,

2008:225)

1. Segmentasi geografis

Yaitu membagi pasar berdasarkan variabel geografi seperti wilayah,

ukuran daerah, dan kepadatan populasi. Perusahaan dapat memutuskan

(32)

beroperasi dalam seluruh wilayah tetapi memberikan perhatian pada

wilayah lokal dalam kebutuhan dan preferensi geografi.

2 Segmentasi demografi

Yaitu melakukan pembagian pasar berdasarkan variabel demografi

yaitu umur, jenis kellamin, siklus hidup keluarga, pendapatan,

pendidikan, pekerjaan dan kelas sosial ekonomi.

3 Segmentasi psikografi

Yaitu pembagian pasar berdasarkan kepada variabel psikografi seperti:

kebiasaan, gaya hidup, sikap dalam melakukan pembelian, kelas sosial,

dan karakteristik kepribadian. Orang-orang dalam kelompok

demografis yang sama bisa memiliki komposisi psikografis yang

sangat berbeda

4 Segmentasi kohor

Yaitu pengelompokan pasar yang didasarkan kepada generasi/angkatan

yang dibentuk kejadian besar.

5 Segmentasi teknografi

Yaitu segmentasi untuk membidik konsumen barang-barang teknologi

baru, variabel dalam segmentasi inibiasanya meliputi orientasi

keluarga, karir, motivasi, dan status

D. Perilaku Konsumen

Salah satu tugas dari perusahaan adalah berusaha memahami perilaku

dari konsumen. Perilaku konsumen dapat berubah karena motif pribadinya

(33)

pendapatan, perubahan dalam situasi lingkungan seperti keluarga, dan

faktor-faktor yang lain. Keberhasilan program pemasaran sangat bergantung pada

pemahaman pola perilaku konsumen yang berupa keinginan dan kebutuhan

yang belum terpenuhi. Disinilah seorang pemasar dituntut kejeliannya untuk

memahami dan mengamati sikap dan perilaku konsumen. Oleh karena itu

banyak tokoh-tokoh ekonomi mendefinisikan tentang perilaku konsumen.

Salah satunya yaitu menurut (Sumarwan, 2003:25)

Perilaku konsumen adalah perilaku yang diperlihatkan konsumen dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi dan menghabiskan produk atau jasa yang mereka harapkan akan memuaskan kebutuhan mereka.

Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen :

1. Faktor budaya

Budaya adalah penentu keinginan dan perilaku yang paling mendasar

(Kotler, 2007:13). Faktor budaya memiliki pengaruh yang luas dan

mendalam terhadap perilaku konsumen. Manusia dengan kemampuan akal

budinya telah mengembangkan berbagai macam perilaku yang dibiasakan

dengan belajar sejak kecil. Aspek belajar telah menjadikan cara hidup

manusia dengan berbagai sistem perilaku sebagai suatu sistem

kebudayaan.

2. Kelas Sosial

Kelas sosial adalah pembagian masyarakat yang relatif homogen dan

permanen, yang tersusun secara hierarkis dan memiliki anggota dengan

nilai-nilai, minat, dan perilaku yang serupa (Kotler, 2007:155).

(34)

dimana anggota kasta yang berbeda dibesarkan dengan peran tertentu dan

tidak dapat mengubah keanggotaan kasta mereka. Stratifikasi lebih sering

ditemukan dalam bentuk kelas sosial.

Masyarakat dikelompokkan menjadi tiga golongan yaitu :

a. Golongan atas terdiri dari pengusaha-pengusaha kaya dan

pejabat-pejabat tinggi.

b. Golongan menengah, erdiri dari karyawan instansi pemerintah dan

pengusaha menengah.

c. Golongan rendah, terdiri dari buruh pabrik, pegawai rendah, tukang

becak dan pedagang kecil.

3. Faktor Sosial

a. Kelompok acuan yaitu beberapa kelompok yang memiliki pengaruh

langsung ataupun tidak langsung terhadap sikap atau perilaku

seseorang.

b. Keluarga adalah kesatuan yang paling kecil dalam masyarakat.

c. Peran dan status. Peran seseorang meliputi kegiatan-kegiatan yang

diharapkan dilakukan seseorang yang ada disekitar mereka.

4. Faktor Pribadi

Perilaku konsumen juga dipengaruhi oleh faktor-faktor pribadi yang

mencakup: usia dan tahap siklus hidup, pekerjaan, keadaan ekonomi, gaya

(35)

a. Usia

Orang membeli barang dan jasa yang berada sepanjang hidupnya.

Pemasar sering memilih kelompok berdasarkan siklus hidup sebagai

pasar sasaran.

b. Pekerjaan

Pemasar harus mengidentifikasi kelompok pekerjaan yang memiliki

minat diatas rata-rata terhadap produk dan jasa mereka.

c. Gaya hidup

Gaya hidup adalah pola hidup seseorang didunia yang diekspresikan

dalam aktivitas, minat dan opininya.

d. Keadaan ekonomi

Indikator ekonomi menandakan resesi, pemasar harus dapat

mengambil langkah-langkah untuk merancang ulang, melakukan

penempatan ulang dan menetapkan kembali harga produk mereka

sehingga dapat terus menawarkan nilai pada pelanggan sasaran.

5. Faktor Psikologis

Perilaku konsumen dipengaruhi juga oleh motivasi, persepsi,

pembelajaran, keyakinan dan pendirian.

a. Motivasi

Motivasi yaitu kebutuhan seseorang yang mendorong untuk bertindak.

b. Persepsi

Persepsi adalah proses bagaimana seseorang individu memilih,

mengorganisasi dan mengintepretasi masukan-masukan informasi

(36)

c. Pembelajaran

Pembelajaran meliputi perubahan dalam perilaku seseorang yang

timbul karena pengalaman sebelumnya.

6. Keyakinan dan Sikap

Melalui bertindak dan belajar, orang mendapatkan keyakinan dan sikap

yang akan kemudian mempengaruhi perilaku konsumen.

E. Persepsi Konsumen

Persepsi pada hakekatnya adalah proses kognitif yang dialami oleh

setiap orang didalam memahami informasi tentang lingkungannya, baik lewat

penglihatan, pendengaran, penghayatan, perasaan dan penciuman. Kunci

untuk memahami persepsi adalah terletak pada pengenalan bahwa persepsi itu

merupakan suatu penafsiran yang unik terhadap situasi, dan bukannya suatu

pencatatan yang benar terhadap situasi.

Persepsi adalah proses diterimanya rangsang (obyek, kualitas, hubungan antar gejala maupun peristiwa) sampai rangsang itu disadari dan dimengerti (Irwanto,2000:71)

Persepsi konsumen adalah wujud dari respon akibat adanya dorongan stimulus (stimulus drive). Suatu pandangan biasanya dipilih berdasarkan isyarat yang ada pada lingkngannya atau atitudnya (Supardi, 2005:343)

the process by which an individual selects, organizes, and interprets stimuli into a meaningful and coherent picture of the world.”( Schiffman dan Kanuk 2004:162)

Dimana stimuli merupakan setiap bentuk fisik, visual atau komunikasi

verbal yang dapat mempengaruhi tanggapan individu sehingga menghasilkan

(37)

proses bagaimana stimuli-stimuli itu diseleksi, diorganisasi, dan

diinterpretasikan.

Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi (Irwanto,et.al, 2000:96)

1. Perhatian yang selektif

Kehidupan setiap saat akan menerima banyak rangsangan dari lingkungan,

meskipun tidak harus menanggapi semua rangsangan yang diterima untuk

itu individu memusatkan perhatiannya pada rangsangan-rangsangan

tertentu saja.

2. Ciri-ciri rangsang

Rangsang yang bergerak diantara rangsang yang diam akan lebih menarik

perhatian.

3. Nilai-nilai dan kebutuhan yang terdahulu

4. Pengalaman yang terdahulu

Pengalaman terdahulu sangat mempengaruhi seseorang mempersepsi. Proses

terbentuknya persepsi :

1. Proses pengumpulan informasi (process of gathering)

2. Proses Seleksi (Selecting)

3. Mengawinkan (proses mengkombinasikan informasi)

4. Proses Pengorganisasian ke pola-pola tertentu

5. Proses mengintepretasikan informasi yang telah terpola kedalam suatu

makna.

(38)

1. Perhatian (attention)

Sampai dimana konsumen bersifat sensitive terhadap informasi.

2. Stimuli ambiquity

Ketidakpastian entang yang diamati dan tidak adanya makna dan informasi

yang diterima.

3. Penyimpangan pengamatan (Perceptual bias)

Distorsi dan informasi yang diterima

4. Penelusuran nyata (overt search)

Penelusuran informasi secara aktif, meliputi kecepatan dan kekuasaan

dalam menimbulkan kembali informasi yang ada pada memori dan

pengalaman mengenai masalah.

F. Sikap

Sikap merupakan evaluasi seseorang yang berlangsung terus-mernerus,

perasaan emosionalnya, atau kecondongannya bertindak ke arah sasaran atau

gagasan tertentu. Sikap merupakan kecenderungan seseorang untuk bertingkah

laku dalam memenuhi kebutuhan, keinginan dan kepuasan (Schiffman dan

Kanuk, 2004)

Sikap merupakan suatu kecenderungan bertindak yang diperoleh hasil

belajar dengan maksud yang konsisten yang menunjukkan rasa suka atau tidak

suka terhadap suatu obyek (Kotler dan Amstrong , 2007:189). Sikap

menempatkan orang dalam kerangka pemikiran mengenai menyukai atau tidak

menyukai sesuatu, mengenai mendekati atau menjahui. Sikap terdiri dari tiga

(39)

1. Komponen kognitif yaitu pengetahuan dan keyakinan seseorang mengenai

suatu yang menjadi obyek sikap.

2. Komponen afektif yaitu perasaan terhadap obyek.

3. Komponen konatif yaitu kecenderungan melakukan sesuatu terhadap

obyek sikap

Karakteristik sikap menurut Engel et al,(2005), terdapat lima dimensi sikap :

1. Valence atau arah

Dimensi ini berkaitan dengan kecenderungan sikap, apakah positif, netral,

ataukah negatif.

2. Ekstremitas (extremity)

Yaitu intensitas kea rah posiif atau negatif. Dimensi ini didasari oleh

asumsi bahwa perasaan suka atau tidak suka memiliki tingkatan-tingkatan.

3. Resistensi (resistance)

Yaitu tingkat kekuatan sikap untuk tidak berubah. Sikap memiliki

perbedaan konsistensi, ada yang mudah berubah (tidak konsisten) ada

yang sulit berubah (konsisten)

4. Persistensi (persistence)

Dimensi ini berkaitan dengan perubahan sikap secara gradual yang

disebabkan oleh waktu. Seiring perubahan waktu, sikap juga berubah.

5. Tingkat keyakinan (confidence)

Dimensi ini berkaitan dengan seberapa yakin seseorang akan kebenaran

(40)

a. Sikap terhadap iklan

Kemampuan iklan untuk menciptakan sikap yang menyokong terhadap

suatu produk sering bergantung pada sikap konsumen terhadap iklan itu

sendiri. Iklan yang disukai secara menguntungkan dapat menghasilkan sikap

yang lebih positif terhadap produk, sedangkan iklan yang tidak disukai akan

menurunkan evaluasi produk oleh konsumen.

Pemakaian gambar yang menarik didalam iklan dapat mengubah sikap

terhadap produk tanpa mempengaruhi kepercayaan akan produk. Misalnya

pada iklan Hand & Body Lotion Citra yang menampilkan sosok wanita yang

cantik dan memeperlihatkan efek dari iklan tersebut.

Jenis produk dapat dibagi kedalam berbagai kelompok. Dilihat dari

tingkat resiko yang harus ditanggung oleh konsumen, produk dibagi menjadi

dua yaitu produk yang beresiko tinggi dan produk yang beresiko rendah.

Produk dikatakan beresiko tinggi, bila produk tersebut menimbulkan kerugian

yang relatif besar bagi konsumen bila keliru dalam mengambil keputusan

membeli. Sedangkan produk dikatakan beresiko rendah apabila produk

tersebut tidak menimbulkan kerugian yang relatif besar bila konsumen salah

dalam mengambil keputusan membeli.

Konsumen harus memilih dengan hati-hati ketika berminat untuk

membeli produk yang beresiko tinggi sehingga produk seperti ini akan lebih

sesuai bila diiklankan pada media cetak, sedang produk yang beresiko rendah

seorang konsumen tidak perlu aktif mencari informasi ketika memutuskan

(41)

untuk mendapatkan informasi. Peluang ini bagi sebagian besar pemasar

digunakan untuk memasarkan produknya dalam suatu bentuk iklan yang dapat

menarik minat beli pembeli.

Sikap konsumen terbentuk sebagai respon terhadap obyek termasuk

produk dan juga merk. Dari uraian tentang teori sikap tersebut, dapat

dideskripsikan bahwa konsumen memiliki sikap yang berbeda-beda jika

dilihat dari jenis pekerjaan dan status mereka dalam hal ini adalah mahasiswa.

Iklan yang menggunakan orang-orang terkenal/bintang iklan terkenal sebagai

pembawa iklannya, supaya konsumen dapat seperti mereka. Dengan

menggunakan bintang iklan terkenal seperti Cindy Crawford, Michael Jordan,

Jon Bon Jovi, dapat menarik perhatian bagi konsumen. Contoh lain adalah

pada iklan Hand & Body Lotion Citra yang menggunakan artis dan

model-model cantik dan menarik sebagai bintang iklannya. Selain itu iklan yang

menggunakan alur cerita yang menarik dan romantis dimana hanya

ditayangkan selama +30 detik akan membuat hidupnya suatu iklan.

Menurut survei yang dilakukan oleh majalah Marketing edisi

02/IX/februari 2009 hal.59 dalam kategori produk Hand & Body Lotion, Citra

menduduki peringkat pertama sebesar 45,7% hal ini begitu mendominasi

pihak konsumen. Posisi kedua menempatkan Marina 18,0%, kemudian

Vaseline 8,3% pada urutan ketiga, Viva pada posisi keempat sebesar 6,0%,

Nivea pada urutan kelima dengan 3,6%, dan yang terakhir Placenta 3,1%.

(42)

terhadap produk Hand & Body Lotion Citra. Maka dari uraian tersebut dapat

memberikan hipotesis sebagai berikut :

H1 : Sikap mahasiswa terhadap iklan Hand & Body Lotion Citra adalah positif.

b. Status Ekonomi

Status ekonomi juga sangat mempengaruhi pola konsumsi. Seseorang

yang mempunyai status ekonomi yang tinggi akan memilih jenis produk yang

bermerk dan mahal, dibandingkan dengan seseorang yang mempunyai kelas

ekonomi menengah kebawah. Para pemasar berusaha mengidentifikasikan

kelompok status ekonomi, yang memiliki minat diatas rata-rata atas produk

dan jasa mereka. Perusahaan bahkan dapat mengkhususkan produknya pada

kelompok ekonomi tertentu, karena pilihan produk sangat dipengaruhi oleh

keadaan ekonomi seseorang.

Status ekonomi secara tidak langsung mempunyai tingkat status yang

sama, sedangkan para anggota status yang lain mempunyai status yang lebih

tinggi maupun lebih rendah. Berbagai studi telah menunjukkan bahwa para

konsumen dalam berbagai status ekonomi berbeda-beda dari sudut nilai-nilai,

pilihan produk, dan kebiasaan membeli. Sebagai contoh, banyak perusahaan

besar menawarkan berbagai macam produk kepada orang-orang dari kelas dan

status ekonomi yang berbeda, sehingga harga sangat mempengaruhi proses

pembelian. Dalam kasus ini, Hand & Body Lotion Citra yang menawarkan

harga berkisar Rp.3.075,- pada kemasan 60ml sampai dengan Rp.13.035,-

(43)

yang merupakan golongan ekonomi menengah kebawah, karena jika dilihat

dari status ekonomi, untuk pelanggan yang sensitif (golongan ekonomi

menengah kebawah), biasanya harga yang murah adalah sumber kepuasan

yang penting, karena mereka akan mendapatkan value for money yang tinggi.

Sebaliknya, bagi status sosial golongan ekonomi menengah keatas, komponen

harga ini relatif tidak penting bagi mereka yang tidak terlalu sensitif terhadap

harga. Oleh karena itu dalam penelitian ini para mahasiswa yang mewakili

variabel status ekonomi, dimana harga Hand & Body Lotion Citra lebih

terjangkau untuk kalangan status ekonomi menengah kebawah dibandingkan

harga body lotion yang lain. Maka dari uraian tersebut dapat memberikan

uraian hipotesis sebagai berikut :

H2 : Dari segi status ekonomi, mahasiswa yang merupakan golongan

ekonomi menengah ke atas akan mempunyai sikap terhadap

produk atau iklan yang kurang positif dibandingkan

mahasiswa dengan golongan ekonomi menengah ke bawah.

G. Produk

Secara luas, produk meliputi sesuatu yang dapat dipasarkan. Tawaran

perusahaan kepada pasar sering kali berupa barang-barang berwujud. Tiap-tiap

komponen dapat menjadi bagian yang penting bagi tawaran keseluruhan.

Dalam hal ini, barang berwujud terdiri dari barang yang murni bersifat barang

(44)

sabun, pasta gigi, kosmetik, dan lain-lain yang bisa dinikmati, dimiliki,

digunakan dan dikonsumsi.

Produk adalah semua yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk diperhatikan, dimiliki, digunakan, atau dikonsumsi yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan pemakainya. Produk tidak hanya terdiri dari barang yang berwujud, tetapi definisi produk yang lebih luas meliputi obyek fisik, jasa, kegiatan, orang, tempat, organisasi, ide, atau campuran dari hal-hal tersebut (Kotler&Amstrong, 2003:337)

Klasifikasi produk menurut Kotler&Amstrong adalah sebagai berikut:

1. Produk Konsumen

Produk konsumen (consumer product) adalah semua produk yang dibeli

oleh konsumen akhir untuk dikonsumsi secara pribadi (Amstrong,

2003:343). Para pemasar umumnya mengklasifikasikan produk lebih

lanjut berdasarkan cara konsumen membelinya. Produk konsumen

meliputi :

a. Produk sehari-hari (convenience product)

Adalah produk yang dibeli oleh konsumen secara teratur, cepat dan

dengan perbandingan dengan produk lain yang minimal serta usaha

untuk mendapatkan produk tersebut yang juga minimal. Contohnya

adalah sabun, permen, lotion, Koran dan makanan cepat saji.

Umumnya produk jenis itu mempunyai harga rendah, dan para

pemasar harus menempatkan produk tersebut pada berbagai lokasi

sehingga konsumen dapat dengan mudah mendapatkan ketika

(45)

b. Produk belanja (shopping product)

Adalah barang yang frekuensi pembeliannya tidak sesering produk

sehari-hari dan dalam pembeliannya konsumen melakukan

pembandingan dengan produk lain berdasarkan kecocokan, kualitas,

harga dan gaya. Ketika membeli produk jenis itu, konsumen

menggunakan lebih banyak waktu dan usaha dalam mengumpulkan

informasi dan membuat perbandingan. Produk yang termasuk dalam

kategori itu adalah perabot, pakaian, mobil, peralatan-peralatan utama.

Para pemasar produk belanja biasanya mendistribusikan produknya

melalui lebih sedikit gerai (outlets) tetapi menyediakan dukungan

penjualan yang lebih dalam untuk membantu konsumen melakukan

perbandingan.

c. Produk khusus (specialty product)

Adalah produk yang mempunyai karakteristik dan identifikasi merek

yang unik sehingga kelompok pembeli yang cukup signifikan

bersedia melakukan usaha pembelian yang khusus.

d. Produk yang tidak dicari (unsought product)

Adalah prroduk konsumen yang konsumen tidak mengetahui ataupun

mengetahuinya tetapi biasanya tidak terpikirkan untuk membeli

produk tersebut. Kebanyakan barang inovasi utama adalah tidak dicari

sampai konsumen menyadari keberadaan produk tersebut melalui

iklan. Produk tersebut memerlukan usaha pemasaran yang besar seperti

iklan dengan frekuensi tinggi, penjualan pribadi, dan usaha pemasaran

(46)

2. Produk Industri

Adalah produk yang dibeli dengan tujuan untuk diproses lebih lanjut atau

digunakan untuk menjalankan bisnis. Oleh karena itu, perbedaan antara

produk konsumen dan produk industri didasarkan pada tujuan pembelian

produk itu.

Sedangkan keputusan mengenai masing-masing produk adalah sebagai

berikut :

a. .Atribut produk

Pengembangan produk memerlukan pendefinisian manfaat-manfaat

yang akan ditawarkan. Manfaat-manfaat tersebut kemudian

dikomunikasikan dan disampaikan melalui atribut-atribut produk

seperti :

b. Kualitas Produk

Kualitas produk mempunyai dua dimensi yaitu tingkatan dan

konsistensi. Dalam mengembangkan produk, pemasar lebih dahulu

harus memilih tingkatan kualitas yang dapat mendukung posisi

produk di pasar sasarannya. Dalam dimensi tersebut kualitas produk

berarti kualitas kinerja yaitu kemampuan produk untuk melakukan

fungsi-fungsinya. Selain tingkatan kualitas, kualitas yang tinggi juga

dapat berarti konsistensi tingkatan kualitas yang tinggi. Dalam

konsisten yang tinggi tersebut kualitas produk berarti kualitas

kesesuaian bebas dari kecacatan dan kekonsistenan dalam

(47)

c. Fitur Produk

Sebuah produk dapat ditawarkan dengan berbagai fitur. Fitur

merupakan alat persaingan untuk mendiferensiasikan produk

perusahaan terhadap produk sejenis yang menjadi pesaingnya.

Menjadi produsen awal yang mengenalkan fitur baru yang dibutuhkan

dan dianggap bernilai menjadi salah satu cara yang efektif untuk

bersaing.

d. Gaya dan Desain Produk

Desain dapat menjadi alat persaingan yang sangat baik bagi armada

pemasaran perusahaan. Gaya mengedepankan tampilan luar dan

membuat orang bosan. Gaya yang sensasional akan mendapat

perhatian dan mempunyai nilai seni, tetapi tidak selalu membuat

produk tertentu berkinerja lebih baik.

3. Pemerekan (branding)

a. Merek

Adalah suatu nama, kata, tanda, symbol, atau desain, atau kombinasi

dari semuanya yang mengidentifikasi pembuat atau penjual

produktertentu. Konsumen melihat merek sebagai bagian produk yang

penting dan merek dapat menambah nilai produk.

b. Ekuitas Merek

Merek mempunyai ekuitas merek yang kuat sejauh merek tersebut

mempunyai tingkat loyalitas merek yang tinggi, kesadaran konsumen

(48)

dan berbagai asset lainnya seperti paten, merek dagang, dan hubungan

jaringan distribusi.

c. Pemilikan Nama Merek

Nama yang bagus sangat menambah kesuksesan produk.

Ciri yang diinginkan atas suatu nama merek adalah sebagai berikut:

1) Nama merek harus mencerminkan tentang manfaat dan kualitas

produk yang ditawarkan.

2) Nama merek harus mudah dieja, dikenali, dan diingat; nama yang

singkat akan membantu.

3) Nama merek harus khas

4) Nama merek harus mudah diterjemahkan kedalam bahasa-bahasa

asing

d. Sponsor Merek

Perusahaan mempunyai pilihan sponsor. Produk dapat diluncurkan

dengan menggunakan merek perusahaan pembuat.

e. Strategi Merek

Perusahaan mempunyai empat pilihan ketika harus memilih strategi

merek. Perusahaan dapat memperkenalkan perluasan lini (merek yang

telah ada diubah kedalam bentuk, ukuran, dan rasa yang baru untuk

kategori produk yang sudah ada), perluasan merek (nama merek yang

ada diperkenalkan kekategori produk baru), aneka merek (nama merek

baru diperkenalkan ke kategori produk yang sama), atau merek baru

(49)

f. Perluasan Lini

Perluasan lini timbul ketika perusahaan memperkenalkan hal-hal baru

ke kategori produk tertentu dengan menggunakan merek yang sama.

g. Perluasan Merek

Perluasan merek melibatkan penggunaan merek yang telah berhasil

untuk meluncurkan produk baru atau hasil modifikasi ke kategori baru.

h. Aneka Merek

Aneka merek menawarkan cara untuk membangun fitur dan daya tarik

yang berbeda-beda untuk memuaskan motivasi pembelian yang

berbeda-beda.

i. Merek Baru

Perusahaan dapat menciptakan merek baru ketika memasuki kategori

produk baru jika tidak ada nama merek milik perusahaan itu yang tepat

bagi produk baru tersebut.

4. Pengemasan

Pengemasan merupakan kegiatan mendesain dan memproduksi wadah

atau pembungkus produk. Kemasan dapat berupa wadah utama produk,

kemasan sekunder yang dibuang pada saat produknya digunakan,

kemasan yang dikhususkan untuk menyimpan, mengidentifikasi, dan

mengirim produknya.

5. Pelabelan

Label dapat bervariasi mulai dari tanda pengenal produk yang sederhana

(50)

menampilkan beberapa fungsi. Pada tingkatan paling akhir, label

mengidenifikasi produk atau merek. Label juga menjelaskan beberapa

hal mengenai produk siapa yang membuatnya, dimana dibuat, kapan

dibuat, isinya, bagaimana produk tersebut digunakan, dan bagaimana

menggunakannya dengan aman. Label dapat mempromosikan produk

melalui gambar yang atraktif.

H. Iklan

Perusahaan harus memperhatikan kenyataan bahwa para konsumen

telah menjadi lebih pintar dan memiliki pilihan lebih banyak. Contohnya

dengan mengakses internet mereka dengan mudah mendapatkan banyak

informasi. Selain itu dengan melihat tayangan iklan dalam media televisi,

konsumen akan merespon tayangan tersebut dengan baik atau tidak.

Kemampuan iklan adalah untuk menjaring audiens.

Iklan adalah komunikasi komersil dan non personal tentang sebuah organisasi dan produk-produknya yang ditransmisikan ke suatu khalayak target melalui media bersifat massal seperti televisi, radio, Koran, majalah, direct mail dan reklame (Lee dan Johnson, 2004 :3)

Kurang gregetnya iklan yang disampaikan maka perusahaan harus siap

untuk kehilangan atensi oleh para pemirsa televisi. Suatu produk yang sangat

dibutuhkan oleh hampir semua orang disegala tempat memerlukan suatu

bentuk promosi tersendiri yang efektif. Dalam hal ini bentuk promosinya

harus dapat menjangkau konsumen yang membutuhkan barang tersebut dalam

waktu yang relative singkat, dapat menjangkau wilayah yang luas dan bentuk

pemasaran tersebut adalah advertensi atau iklan (Gitosudarmo, 2004:241).

(51)

lingkungan bisnis adalah kualitas produk dan kepercayaan konsumen atas

produk yang dihasilkan. Konsumen semakin sadar akan nilai uang yang

dibelanjakan sehingga mereka mengharapkan akan memperoleh manfaat atas

uang yang dibelanjakan.

Masuknya iklan sangat berpengaruh oleh konsumen dan para

produsen. Iklan dijadikan sarana pemasaran produknya. Untuk itu produsen

harus membuat iklan semenarik mungkin.

Ada beberapa manfaat iklan (Kasali, 2005:16)

1. Iklan memperluas alternatif bagi konsumen. Dengan adanya iklan,

konsumen dapat mengetahui adanya berbagai produk yang pada

gilirannya menimbulkan adanya pilihan.

2. Iklan membantu produsen menimbulkan kepercayaan bagi konsumennya.

3. Iklan membuat orang kenal, minat dan percaya.

Selain itu iklan yang di tampilkan sebenarnya lebih bersifat

mengingatkan kembali. Pengulangan jenis iklan tertentu memang harus

sering dilakukan agar konsumen terus-menarus tune-in dengan merek suatu

perusahaan, karena konsumen lebih terpengaruh pada media televisi.

Promosi adalah informasi yang dikembangkan pemasar untuk

mengkomunikasikan makna produknya dan merayu konsumen untuk

membelinya (Peter dan Olson, 2000:315).

Selain itu, dalam usaha untuk memahami dampak iklan atau sarana

(52)

produk atau merk tertentu maka diberikan penyusunan model sikap terhadap

iklan.

Gambar 8-4 menyajikan skema beberapa hubungan model sikap

terhadap iklan. Seperti yang digambarkan oleh model ini, konsumen

membentuk berbagai perasaan (pengaruh) dan pertimbangan (kognisi)

sebagai akibat keterbukaan terhadap iklan. Perasaan dan pertimbangan ini

pada gilirannya mempengaruhi sikap konsumen terhadap iklan dan

keyakinan terhadap merk yang diperoleh dari keterbukaan terhadap iklan.

Akhirnya, sikap konsumen terhadap iklan dan keyakinan pada merk

mempengaruhi sikapnya terhadap merk (Schiffman dan Kanuk, 2007: 231)

Gambar 8-4

Konsepsi hubungan berbagai unsur pada model sikap terhadap iklan.

Sikap konsumen terhadap iklan mempunyai dampak yang kuat pada

sikap terhadap merk (produk) dan niat untuk membeli. Sikap terhadap iklan

merupakan kesukaan atau ketidaksukaan konsumen secara umum atas

rangsangan iklan tertentu selama exposure iklan tersebut. Menurut Peter dan

Olson (2002:195), bahwa sikap terhadap iklan dapat mempengaruhi sikap

konsumen terhadap produk atau merk yang diiklankan. Iklan yang disenangi Keterbukaan

terhadap iklan

Pertimbangan mengenai

iklan (kognisi) Perasaan

terhadap iklan

Keyakinan pada

merk Sikap terhadap

iklan Sikap terhadap

(53)

konsumen terlihat menciptakan sikap merek/produk yang positif dan

keinginan untuk membeli.

Iklan yang memuat kata-kata yang kongkrit, menggunakan bahasa

verbal atau citra gambar yang menarik dengan model iklan yang menarik pula,

memberitahukan konsumen tentang bagaimana membayangkan penggunaan

produk dan sangat masuk akal memiliki dampak yang kuat terhadap sikap

konsumen terhadap produk tersebut. Dari informasi ini dapat memberikan

hipotesis sebagai berikut :

H3 : Sikap terhadap iklan berpengaruh positif pada sikap terhadap

produk

I. . Kualitas

Kualitas sering dianggap sebagai ukuran relatif kebaikan suatu produk

atau jasa yang terdiri atas kualitas desain dan kualitas kesesuaian. Kualitas

desain merupakan fungsi spesifikasi produk, sedangkan kualitas kesesuaian

adalah suatu ukuran seberapa jauh suatu produk memenuhi persyaratan atau

spesifikasi kualitas yang telah ditetapkan .

Kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan Goetsch dan Davis (2004,p.4)

Peningkatan daya saing produk dilakukan melalui peningkatan kualitas

berlandaskan pada kepuasan konsumen internal dan eksternal, dengan

memberikan nilai lebih kepada konsumen. Manajemen kualitas secara ideal

harus dapat dilihat dari sudut pandang holistic, tidak hanya dari proses

(54)

harus dikaitkan dengan berbagai hal strategis seperti pelayanan dan kepuasan

konsumen, persaingan usaha, budaya kualitas serta perencanaan strategis

jangka panjang dengan menciptakan keterpaduan implementasi manajemen

kualitas di setiap bagian perusahaan. Salah satu kunci untuk menghidupkan

manajemen kualitas adalah kepemilikan budaya kualitas dan untuk

menghidupkan budaya kualitas tersebut diperlukan adanya komitmen penuh

dari manajemen tingkat atas.

Faktor-faktor utama dalam membentuk budaya kualitas antara lain

perencanaan jangka panjang yang terpola dengan jelas, komitmen dan

keteladanan dari manajemen tingkat atas serta kepercayaan dan partisipasi.

Kecepatan dalam mengantisipasi masa depan dan kecepatan dalam

melaksanakan perubahan serta sistem prosedur yang jelas merupakan faktor

yang dapat membentuk budaya kualitas.

Kualitas terpadu mencakup peningkatan strategis perencanaan kualitas,

kualitas kerja sama dengan pihak-pihak terkait (antara lain pemasok), kualitas

pengembangan dan pengelolaan sumber daya manusia dan kualitas dalam

menganalisis dan memanfaatkan informasi, serta kontribusi positif perusahaan

pada pemenuhan tanggung jawab sosial terhadap kepentingan mayarakat dan

terhadap kesadaran untuk mengimplementaskan usaha kelestarian lingkungan.

Dampak dari implementasi manajemen kualitas dengan pendekatan

yang holistik adalah perbaikan kualitas secara terpadu bukan hanya produksi

saja yang pada gilirannya akan meningkatkan daya saing produk dipasar

(55)

Ada delapan dimensi kualitas yaitu :

1. Kinerja (performance) karakteristik operasi pokok dari produk inti

2. Ciri-ciri atau keistimewaan tambahan (features), yaitu karakteristik

sekunder atau pelengkap.

3. Kehandalan (reliability), yaitu kemungkinan kecil akan mengalami

kerusakan atau gagal dipakai.

4. Kesesuaian dengan spesifikasi (conformance to specifications),

yaitu sejauh mana karakteristik desain dan operasi memenuhi

standar-standar yang telah ditetapkan sebelumnya.

5. Daya tahan (durability), berkaitan dengan berapa lama produk

tersebut dapat terus digunakan.

6. Serviceability, meliputu kecepatan, kompetensi, kenyamanan,

mudah direparasi, penanganan keluhan yang memuaskan.

7. Estetika, yaitu daya tarik produk terhadap panca indera.

8. Kualitas yang dipersepsikan (perceived quality), yaitu citra dan

reputasi produk serta tanggung jawab perusahaan terhadapnya.

Bila dimensi-dimensi lebih banyak diterapkan pada perusahaan

manufaktur, maka terhadap beberapa jenis jasa teridentifikasi lima kelompok

karakteristk yang digunakan oleh para pelanggan dalam mengevaluasi kualitas

jasa yaitu :

1. Bukti langsung (tangibles)

Meliputi fasilitas fisik, perlengkapan, pegawai, dan sarana

(56)

2. Kehandalan (reliability)

Yaitu kemampuan memberikan pelayanan yang dijanjikan dengan

segera dan memuaskan.

3. Daya tanggap (responsiveness)

Yaitu keinginan para staf untuk membantu para pelanggan dan

memberikan pelayanan dengan tanggap.

4. Jaminan (assurance)

Mencakup kemampuan, kesopanan, dan sifat dapat dipercaya yang

dimiliki para staf, bebas dari bahaya, resiko atau keragu-raguan.

5. Empati

Meliputi kemudahan dalam melakukan hubungan, komunikasi

yang baik, dan memahami kebutuhan para pelanggan.

J. Pembelian

Para pemasar harus mendalami berbagai pengaruh terhadap para

pembeli dan suatu pemahaman mengenai bagaimana sebenarnya para

konsumen membuat keputusan pembelian mereka. Para pemasar harus

mengidentifikasikan siapa yang membuat keputusan pembelian, jenis

keputusan pembelian dan langkah-langkah dalam proses pembelian.

Tipe perilaku pembelian konsumen menurut Kotler dan Amstrong,

(2003:221) adalah :

1. Perilaku Pembelian Kompleks

Konsumen berada dalam perilaku pembelian yang kompleks ketika

(57)

signifikan mengenai perbedaan di antara merek. Konsumen akan terlibat

secara mendalam ketika produk tersebut mahal, beresiko, jarang dibeli,

dan menunjukkan ekspresi diri. Umumnya, konsumen harus mempelajari

banyak hal mengenai kategori produk tersebut.

Pembeli tersebut akan melalui proses pembelajaran, pertama

mengembangkan keyakinan mengenai produk, kemudian sikap, dan

kemudian melakukan pilihan pembelian dengan penuh pertimbangan.

Pemasar produk-produk dengan tingkat keterlibatan tinggi harus

memahami perilaku konsumen dalam mengumpulkan informasi dan

evaluasi. Mereka perlu membantu pembeli untuk mempelajari

atribut-atribut kelas produk dan tingkat kepentingannya serta apa yang ditawarkan

oleh merek itu dalam memberikan nilai pada atribut yang penting. Pemasar

perlu mempelajari cara membedakan fitur-fitur mereknya, dan

mendiskripsikan manfaat mereknya dengan menggunakan media cetak

dengan teks yang panjang. Mereka harus memotivasi pramuniaga dan

kenalan pembeli untuk mempengaruhi pemilihan merek akhir.

2. Perilaku Pembelian Pengurangan Disonansi

Perilaku Pembelian Pengurangan Disonansi terjadi ketika konsumen

mempunyai keterlibatan yang tinggi dengan pembelian yang mahal, tidak

sering atau beresiko, namun melihat sedikit perbedaan antar merek.

3. Perilaku Pembelian Kebiasaan

Perilaku Pembelian Kebiasaan terjadi dalam kondisi dimana konsumen

mempunyai keterlibatan rendah dan tidak terdapat perbedaan yang

(58)

Karena pembeli tidak terlalu tergantungcpada merek tertentu,

pemasar produk dengan keterlibatan rendah dan perbedaan antar merek

yang sedikit terkadang menggunakan harga dan penjualan promosi untuk

mendorong percobaan suatu produk. Dalam mengiklankan produk dengan

mendorong keterlibatan rendah, bunyi iklan harus menekankan hanya pada

sedikit hal penting tertentu. Simbol dan imajinasi visual merupakan hal

yang penting karena itu hal yang mudah diingat dan diasosiasikan dengan

merek. Kampanye iklan harus mengandung pesan pendek yang berulang.

Televisi biasanya lebih efektif daripada media cetak karena TV merupakan

media dengan keterlibatan rendah yang cocok dengan pembelajaran secara

pasif. Perencanaan iklan harus didasarkan pada teori pengkondisian klasik,

dimana pembeli belajar mengidentifikasi produk tertentu melalui symbol

yang melekat padanya.

4. Perilaku Pembelian Pencarian Variasi

Konsumen berada pada perilaku pembelian pencarian variasi dalam situasi

ketika konsumen mempunyai tingkat keterlibatan yang rendah tetapi

mempersepsikan adanya perbedaan merek yang signifikan.

Proses pengambilan keputusan pembelian terdiri dari lima tahap (Kotler,

2003:224) yaitu :

a. Pengenalan kebutuhan

Proses pembelian bermula dari pengenalan kebutuhan (need

recognition)_pembeli mengenali permasalahan atau kebutuhan.

Pembeli merasakan adanya perbedaan antara keadaan actual dan

(59)

b. Pencarian informasi

Konsumen dapat memperoleh informasi dari berbagai sumber. Sumber

itu meliputi sumber pribadi (keluarga, teman, tetangga, rekan kerja),

sumber komersial (iklan, penjual, pengecer, bungkus, situs web, dll),

sumber public (media masa, organisasi pemberi peringkat), dan

sumber berdasarkan pengalaman (memegang, meneliti,menggunakan

produk). Sumber komersial biasanya memberikan informasi kepada

pembeli, sedangkan sumber pribadi memberikan legitimasi atau

mengevaluasi produk bagi pembeli.

c. Pengevaluasian alternatif

Pemasar perlu memahami proses pengevaluasian alternatif yakni, cara

konsumen memproses informasi yang menghasilkan berbagai pilihan

merek. Sikap konsumen terhadap sejumlah merek tertentu terbentuk

melalui beberapa prosedur evaluasi. Cara konsumen memulai usaha

mengevaluasi alternative pembelian tergantung pada konsumen

individual dan situasi pembelian tertentu. Konsumen membuat

keputusan tergantung pada teman, petunjuk konsumen , atau penjual

untuk mendapatkan saran pembelian.

d. Keputusan pembelian

Secara umum, keputusan pembelian konsumen akan membeli merek

yang paling disukai, tetapi ada dua faktor yang muncul diantara

(60)

adalah sikap orang lain, faktor kedua adalah faktor situasi yang tak

terduga.

e. Perilaku setelah pembelian

membeli produk, konsumen akan merasa puas atau tidak puas dan

akan masuk ke perilaku setelah pembelian yang penting dilakukan

oleh pemasar. Jika produk jauh dibawah harapan konsumen, maka

konsumen kecewa, jika produk memenuhi harapannya, konsumen

terpuaskan, jika melebihi harapannya, maka konsumen akan sangat

senang.

Menurut Mowen dan Minor (2002:378), Sikap terhadap produk

merupakan variabel penting dalam membujuk konsumen untuk melakukan

pembelian. Sikap terhadap produk dapat mempengaruhi konsumen dan

selanjutnya mempengaruhi juga pembelian produk. Demikian juga apa

yang disampaikan oleh Peter dan Olson (2006:195), bahwa sikap terhadap

iklan yaitu evaluasi afeksi terhadap iklan dapat mempengaruhi sikap

konsumen terhadap produk yang diiklankan dan selanjutnya berpengaruh

terhadap minat beli. Konsistensi konsumen terhadap produk inilah yang

membuat seseorang berkeinginan untuk membelinya. Maka, dari uraian

tersebut diatas dapat ditarik hipotesis keempat yaitu :

H4 : Sikap terhadap produk akan berpengaruh positif pada

(61)

41 A. Jenis Penelitian

Penelitian yang dilakukan adalah dengan menyebar angket atau

kuesioner. Penelitian ini dilakukan pada obyek tertentu dengan populasi

terbatas dan kesimpulan yang akan ditarik hanya berlaku pada obyek yang

diteliti. Obyek dalam penelitian ini adalah sikap mahasiswa terhadap iklan dan

sikap mahasiswa terhadap produk.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian.

1. Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November – Desember 2009.

C. Jenis Data

Jenis data yang diperlukan untuk penelitian ini adalah menggunakan

data primer. Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung atas

obyek penelitian yang berkaitan dengan penelitian dan merupakan data utama.

Dalam penelitian ini data primer adalah data hasil pengisian kuesioner yang

(62)

D. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah suatu kesatuan individu atau subyek pada wilayah

dan waktu serta dengan kualitas tertentu yang akan diamati atau diteliti,

sedangkan sampel adalah bagian dari populasi yang dijadikan subyek

penelitian sebagai “wakil” dari para anggota populasi. Populasi dalam

penelitian ini adalah seluruh mahasiswa di Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta dengan kriteria tertentu yang telah ditetapkan dalam

penelitian.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian kecil dari populasi. Besarnya populasi atau

proporsi populasi (p) dianggap tidak diketahui. Apabila keyakinan yang

diharapkan dalam suatu pendugaan proporsi yang menggunakan sampel

random sebesar (1-α) dan besarnya error (E) tidak melebihi suatu harga

tertentu. Jika confidence level = 95% maka error maksimum sebagai

berikut (Pangestu Subagyo,2004:88) :

n P P E =1,96 (1− )

Keterangan : E = Error

P = Proporsi populasi (besarnya populasi)

N = jumlah sampel

Setelah dilakukan perubahan bentuk persamaan itu diperoleh :

n minimum = P(1-P)

2

96 , 1

⎥⎦ ⎤ ⎢⎣ ⎡

(63)

Karena P belum diketahui, dan agar lebih aman maka P dianggap = 0,5

sehingga P(1-P) = 0,5(1-0,5) = 0,25 sehingga n minimum menjadi :

n minimum = 0,25

2 96 , 1 ⎥⎦ ⎤ ⎢⎣ ⎡ E

Apabila error yang dikehendaki tidak lebih dari 0,1 maka besarnya sampel

n minimum = P(1-P)

2 96 , 1 ⎥⎦ ⎤ ⎢⎣ ⎡ E = 0,25 2 1 , 0 96 , 1 ⎥ ⎦ ⎤ ⎢ ⎣ ⎡

= 96,04 dibulatkan menjadi 100 sampel.

E. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah dengan teknik

purposive sampling, yaitu pengambilan sampel dilakukan berdasarkan

pertimbangan perorangan atau pertimbangan peneliti sesuai dengan tujuan

penelitian yang telah ditetapkan.

Kriteria :

1. Responden adalah mahasiswa Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta.

2. Mahasiswa yang pernah menyaksikan tayangan iklan Hand &

Body Lotion Citra.

3. Mahasiswa yang pernah menggunakan produk Hand & Body

Lotion Citra.

(64)

F. Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang dapat menadi obyek

pengamatan atau faktor-faktor yang berperan dalam gejala yang akan diteliti.

Variabel dalam penelitian ini ada dua jenis yaitu :

1. Variabel bebas atau independent variable.

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah sikap mahasiswa terhadap

iklan.

2. Variabel terikat atau dependent variable

Var

Gambar

Gambar 8-4 Konsepsi hubungan berbagai unsur pada model sikap terhadap iklan.
Tabel 1. Hasil Uji Validitas Variabel Sikap Terhadap Iklan
Tabel 2. Hasil Uji Validitas Variabel Sikap Terhadap Produk
Tabel 4. Hasil Uji Reliabilitas Kuesioner
+7

Referensi

Dokumen terkait

Kasus malaria di wilayah Puskesmas Bongomeme Kecamatan Bongomeme Kabupaten Gorontalo berkaitan dengan karakteristik masyarakat yaitu dilihat dari umur, dimana

Sayyid Abul A‘la Maududi (1967) menegaskan Islam menyediakan asas norma-norma moral dan nilai untuk membimbing dan mengawal keseluruhan hidup manusia. Ia memberi kod

Hasil kegiatan menunjukan bahwa Sebagian besar guru memiliki pemahaman secara komprehensif mengenai teknik-teknik pembimbingan, pelaksanaan praktek pengenalan lapangan

Oleh sebab itu pendekatan Heuristik Silver Meal sangat menunjang untuk membantu menyelesaikan permasalahan yang ada di PG Watoe Toelis Sidoarjo yaitu dapat melakukan perencanaan

Dengan prinsip- prinsip yang ada dalam pandangan deep ecology maka pembangunan berkelanjutan tidak lagi diarahkan pada kepentingan manusia belaka melainkan kepada

Cari link join untuk departemen anda pada tabel dibawah, kemudian pada tab baru tersebut, ketik link join kelas EFL dan TPA Maba sesuai dengan Asal Departemen anda, dan klik

Pertama, memasukkan beberapa logam atau serbuk seng ke dalam tabung reaksi berpipa samping dan memasang selang yang dihubungkan dengan penampung gelas ukur yang diletakkan terbalik

Koperasi Unit Desa (KUD) merupakan salah satu pilar perekonomian yang berperan penting dalam pembangunan perekonomian nasional. Namun, sejak dikeluarkan Inpres No.