• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pemanfaatan program Cabri 3D dalam upaya mengatasi kesulitan belajar siswa kelas V SD Negeri Banyuurip Purworejo pada pokok bahasan volume kubus dan balok - USD Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Pemanfaatan program Cabri 3D dalam upaya mengatasi kesulitan belajar siswa kelas V SD Negeri Banyuurip Purworejo pada pokok bahasan volume kubus dan balok - USD Repository"

Copied!
145
0
0

Teks penuh

(1)

i

PEMANFAATAN PROGRAM CABRI 3D DALAM UPAYA MENGATASI KESULITAN BELAJAR SISWA

KELAS V SD NEGERI BANYUURIP PURWOREJO PADA POKOK BAHASAN VOLUME KUBUS DAN BALOK

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika

Disusun oleh :

Leo Agung Noviar Kidung Adi NIM : 081414109

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(2)

ii SKRIPSI

PEMANFAATAN PROGRAM CABRI 3D DALAM UPAYA MENGATASI KESULITAN BELAJAR SISWA

KELAS V SD NEGERI BANYUURIP PURWOREJO PADA POKOK BAHASAN VOLUME KUBUS DAN BALOK

Oleh :

Leo Agung Noviar Kidung Adi NIM : 081414109

Telah disetujui oleh :

Pembimbing

(3)

iii SKRIPSI

PEMANFAATAN PROGRAM CABRI 3D DALAM UPAYA MENGATASI KESULITAN BELAJAR SISWA

KELAS V SD NEGERI BANYUURIP PURWOREJO PADA POKOK BAHASAN VOLUME KUBUS DAN BALOK

Dipersiapkan dan disusun oleh : Leo Agung Noviar Kidung Adi

NIM : 081414109

Telah dipertahankan di depan Panitia Penguji

pada tanggal 10 Desember 2012 dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Susunan Panitia Penguji

Nama Lengkap Tanda Tangan

Ketua : Drs. Aufridus Atmadi, M.Si. ………

Sekretaris : Dr. M. Andy Rudhito, S.Pd. ………

Anggota : 1. Dr M. Andy Rudhito, S.Pd. ………

2. Ch. Enny Murwaningtyas, S.Si., M.Si. ……… 3. Veronika Fitri Rianasari, S.Pd., M.Sc. ………

Yogyakarta, 10 Desember 2012

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma

Dekan,

(4)

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

Dengan Gembira Penuh Syukur Skripsi Ini Kuupersembahkan untuk :

Tuhanku Tercinta Yesus Kristus dan Bundaku Tersayang Bunda Maria

Mamaku Cantik dan Papaku yang Ganteng yang Selalu Mendukung Sepenuh

Jiwa dan Raga

Adikku Romana Litania Epifani yang Aneh

Kekasihku Retmana Christy Dharmasih Winedhar yang Bawel tapi Kusuka

Bapak-Ibu Retmanaku yg selalu mendoakan dan mendukung

Saudara-saudaraku yang Terkasih

Teman-temanku Ter-JOSS “Big

Fam’s” yang notabenya sebagai kelompok suka

duka dalam persahabatan. Terima kasih semuanya: Dimas, Candra, Charis,

Silvi, Shinta, Elsa, Tya, Siska, Emil, Mbak Deponk, dan Mbak Opik yang

selalu menyemangati

Mas dan Mbakku; Mas Janu, Mas Ari, Mas Heryu

Teman-teman lamaku: Brampi, Upik, Dio, Don, Ines, Niken, Mike, Didi, Erik,

dan gerombolan lainnya

Walau kadang semuanya membuat hari-hariku terasa konyol dan gundah tetapi

kusyukuri karena irama kasih dan persahabantan ini yang belum tentu

kudapatkan pada kesempatan esok

Kenangan indah, pahit, manis, asam, dan asin ini juga kan mengawali masa

sesungguhnya kehidupan dan karirku….

(5)

v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 10 Desember 2012 Penulis,

(6)

vi

ABSTRAK

Leo Agung Noviar Kidung Adi. 2012. Pemanfaatan Program Cabri 3D Dalam Upaya Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa Kelas V SD Negeri Banyuurip Purworejo Pada Pokok Bahasan Volume Kubus Dan Balok. Program Studi Pendidikan Matematika, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apa saja kesulitan yang dialami siswa kelas V SD Negeri Banyuurip Purworejo dalam mempelajari materi volume kubus dan balok serta bagaimana peran program Cabri 3D kaitannya dalam mengatasi kesulitan-kesulitan belajar pada siswa yang muncul terkhusus pada saat mempelajari pokok bahasan volume kubus dan balok.

Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Banyuurip Purworejo. Subjek penelitian adalah siswa kelas V. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif-deskriptif. Data penelitian dikumpulkan melalui rekaman interaksi pembelajaran, wawancara, hasil pekerjaan siswa, serta angket. Dalam penelitian ini peneliti melakukan pembelajaran penuh pada pokok bahasan volume kubus dan balok. Guna mengetahui kesulitan belajar siswa pada pokok bahasan tersebut, peneliti tidak menggunakan test diagnostik melainkan dari data pengamatan dan pengalaman peneliti pada proses pembelajaran. Angket juga digunakan untuk mendukung dalam mengetahui kesulitan belajar siswa. Selanjutnya dilakukan model pembelajaran dengan menggunakan program Cabri 3D sebagai upaya mengatasi kesulitan belajar tersebut. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa mengalami kesulitan dalam pokok bahasan volume kubus dan balok yaitu kesulitan dalam menggambar dan kesulitan dalam hal keterampilan berpikir. Berdasarkan hasil pembelajaran dengan menggunakan program Cabri 3D dapat disimpulkan bahwa siswa terbantu dalam mengatasi kesulitan belajar seperti kesulitan belajar dalam hal memahami bangun ruang kubus dan balok serta pemahaman terkait konsep volume kubus.

(7)

vii ABSTRACT

Leo Agung Noviar Kidung Adi. 2012. The Use of Cabri 3D Program in Effort to Overcome Learning Difficulties of 5th Grade Students of Banyuurip Elementary School in Purworejo on Cube and Cuboid Volume Topic. Mathematics Education Studies Program, Department of Mathematics and Natural Sciences, Faculty of Teacher Training And Education, University of Sanata Dharma.

This research aims to find out what the difficulties that experienced by the fifth grade students of Banyuurip Elementary School in Purworejo on learning the volume material of cube and cuboid and how the role of Cabri 3D program related in overcoming students learning difficulties that arise particularly in studying cube and cuboid volume topic.

(8)

viii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :

Nama : Leo Agung Noviar Kidung Adi

Nomor Induk Mahasiswa : 081414109

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :

“PEMANFAATAN PROGRAM CABRI 3D DALAM UPAYA MENGATASI KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS V SD NEGERI BANYUURIP PURWOREJO PADA POKOK BAHASAN VOLUME KUBUS DAN BALOK”

Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, untuk mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian ini pernyataan yang saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal : 10 Desember 2012 Yang menyatakan

(9)

ix

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis haturkan pada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmatnya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik dan lancar. Tujuan skripsi ini dibuat yaitu untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Matematika, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Seiring dalam penyusunan skripsi ini, penulis mendapat bantuan, dukungan, bimbingan, nasehat, motivasi, dan masukan-masukan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Tuhan Yesus Kristus, pemberi segala berkat dan rahmat. Terima kasih penulis haturkan setiap saat karena berkat limpahan kasih dan dorongan-Nya, akhirna penulis dapat melewati masalah demi masalah yang dihadapi dalam proses penyusunan skripsi ini.

2. Bapak Rohandi, Phd. selaku Dekan FKIP yang telah menyediakan sarana dan prasarana pada penulis selama menempuh studi.

3. Drs. A. Atmadi. M.Si. selaku Ketua Jurusan PMIPA yang telah memberikan dukungannya dalam perijinan ini sehingga penelitian dapat berjalan lancar. 4. Bapak Dr. M. Andy Rudhito, S.Pd. selaku Kaprodi Pendidikan Matematika

sekaligus dosen pembimbing yang telah sabar membimbing, meluangkan waktu, tenaga, pikiran, serta memberi nasehat dan masukan yang bermanfaat kepada penulis dalam penyusunan skripsi dari awal hingga akhir penulisan skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik dan lancer.

5. Bapak Prof. Dr. St. Suwarsono. selaku dosen pembimbing akademik yang telah mendukung dan membimbing selama penulis menempuh studi di Universitas Sanata Dharma.

(10)

x

7. Ibu Ninik Puji Rahayu, S.Pd. M.M.Pd. selaku Kepala SD Negeri Banyuurip Purworejo yang telah memberi kesempatan dan ijinnya kepada penulis untuk melakukan penelitian demi penyusunan skripsi ini.

8. Bapak Asri, S.Pd. selaku guru kelas V SD Negeri Banyuurip Puworejo yang telah membimbing dan memberikan masukan kepada penulis demi kelancaran penelitian.

9. Segenap dosen dan karyawan Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sanata Dharma yang telah membimbing, mendidik, serta memberikan ilmunya yang berharga selama menempuh studi di Universtas Sanata Dharma.

10.Mama, papa, dan adikku tercinta yang selalu mendukung siang dan malam terutama pada masa-masa kritis dalam penyusunan skripsi ini.

11.Retmana Christy Dharmasih Winedhar selaku orang yang selalu memberikan warna dalam kehidupan penulis hingga skripsi ini selesai dengan baik dan lancar.

12.Siswa kelas V SD Negeri Banyuurip Purworejo yang telah membantu penulis selama melakukan penelitian.

13.Temen kos, Simbah, Luki, Widi, Ipip, Brian, Coz, Dimbeg, Tian, Wiwid, Matius, Shoso, Berta, Flora dkk. yang telah memberikan dukungannya.

14.Semua pihak yang yang telah mendukung dari penyusunan hingga terselesaikannya skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu

Akhir kata, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, dengan rendah hati penulis bersedia menerima kritik dan saran. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.

Yogyakarta, 23 November 2012 Penulis,

(11)

xi DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... v

ABSTRAK ... vi

ABSTRACT ... vii

LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI ... viii

KATA PENGANTAR ... ix

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR GAMBAR ... xvi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 4

D. Pembatasan Masalah ... 5

E. Penjelasan Istilah ... 5

F. Manfaat Penelitian ... 6

BAB II LANDASAN TEORI ... 7

(12)

xii

B. Media Pembelajaran ... 11

C. Program Cabri 3D ... 13

D. Materi Ajar ... 15

1. Pengertian Kubus dan Balok serta Bagian-bagiannya ... 15

2. Persepsi Sisi Alas pada Kubus datau Balok ... 19

3. Menghitung Volume Kubus atau Balok ... 21

E. Kerangka Berpikir ... 22

BAB III METODE PENELITIAN ... 24

A. Jenis Penelitian ... 24

B. Subjek Penelitian ... 24

C. Objek Penelitian ... 24

D. Tempat dan Waktu Penelitian ... 25

E. Jenis Data ... 25

F. Metode Pengumpulan Data ... 26

G. Instrumen Pembelajaran ... 28

H. Instrumen Penelitian ... 28

I. Validasi Instrumen ... 32

J. Teknik Analisis Data ... 32

K. Rancangan Pelaksanaan Penelitian ... 34

BAB IV PELAKSANAAN KEGIATAN PENELITIAN DI LAPANGAN, HASIL PENELITIAN, DAN ANALISIS DATA 37

A. Pelaksanaan Penelitian di Lapangan ... 37

(13)

xiii

1. Data Hasil Pembelajaran Konvensional ... 43

2. Data Hasil Penelitian Pemanfaatan Program Cabri 3D ... 49

C. Analisis Data ... 57

1. Analisis Data dan Diagnosis Kesulitan Belajar Siswa pada Pembelajaran Konvensional ... 57

2. Analisis Data Pemanfaatan Program Cabri 3D ... 63

BAB V PEMBAHASAN ... 69

A. Kesulitan Belajar Siswa dalam Mempelajari Pokok Bahasan Volume Kubus dan Balok ... 69

B. Pemanfaatan Program Cabri 3D dalam Upaya Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa pada Pokok Bahasan Volume Kubus dan Balok ... 75

C. Kelemahan Penelitian... 82

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN... 84

A. Kesimpulan ... 84

B. Saran ... 85

(14)

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Instrumen Penelitian... 28 Tabel 3.2 Kisi-kisi Angket Tertutup Kesulitan Belajar Siswa ... 31 Tabel 3.3 Kisi-kisi Angket Terbuka Kesulitan Belajar Siswa ... 31 Tabel 3.4 Kisi-kisi Angket Respon Siswa Dalam Belajar

Matematika Menggunakan Program Cabri 3D ... 31 Tabel 4.1 Rincian Kegiatan Pelaksanaan Penelitian ... 38 Tabel 4.2 Transkrip Rekaman Pembelajaran Konvensional pada

Klasifikasi Bangun Datar dan Bangun Ruang ... 46 Tabel 4.3 Transkrip Rekaman Pembelajaran Konvensional pada

Materi Volume Kubus dan Balok ... 47 Tabel 4.4 Angket Tertutup Respon Siswa tentang Kesulitan Siswa pada

Materi Volume Kubus dan Balok ... 48 Tabel 4.5 Angket Terbuka Respon Siswa tentang Kesulitan Siswa pada

Materi Volume Kubus dan Balok ... 48 Tabel 4.6 Transkrip Rekaman Pembelajaran Pemanfaatan Program

Cabri 3D pada Materi Volume Kubus dan Balok ... 50

Tabel 4.7 Hasil Tes Pengukuran Akhir ... 54 Tabel 4.8 Angket Tertutup Respon Siswa tentang Pemanfaatan Program

Cabri 3D pada Materi Volume Kubus dan Balok ... 54

Tabel 4.9 Angket Terbuka Respon Siswa tentang Pemanfaatan Program Cabri 3D ... 55

Tabel 4.10 Transkrip Wawancara Siswa (AD) Pemanfaatan Program

Cabri 3D pada Materi Volume Kubus dan Balok ... 55

Tabel 4.11 Transkrip Wawancara Siswa (HE dan IN) Pemanfaatan

Program Cabri 3D pada Materi Volume Kubus dan Balok ... 55 Tabel 4.12 Transkrip Wawancara Siswa (IR) Pemanfaatan Program

Cabri 3D pada Materi Volume Kubus dan Balok ... 56

Tabel 4.13 Transkrip Wawancara Siswa (SH) Pemanfaatan Program

(15)

xv

Tabel 4.14 Transkrip Wawancara Siswa (IT) Pemanfaatan Program

Cabri 3D pada Materi Volume Kubus dan Balok ... 56

Tabel 4.15 Transkrip Wawancara Siswa (NO) Pemanfaatan Program Cabri 3D pada Materi Volume Kubus dan Balok ... 56

Tabel 4.16 Transkrip Wawancara Siswa (RE) Pemanfaatan Program Cabri 3D pada Materi Volume Kubus dan Balok ... 57

Tabel 4.17 Cuplikan Transkrip Rekaman Pembelajaran Konvensional pada Klasifikasi Bangun Datar dan Bangun Ruang ... 58

Tabel 4.18 Hasil Tes Pengukur Awal ... 59

Tabel 4.19 Cuplikan Transkrip Rekaman Terkait dengan Bagian-bagian Bangun Ruang serta Terkait Pemahaman Sisi dan Rusuk ... 64

Tabel 4.20 Cuplikan Transkrip Terkait Konsep Voluume Kubus ... 65

Tabel 4.21 Kriteria Soal Terkait dengan Kesulitan Belajar Siswa ... 66

Tabel 4.22 Hasil Tes Pengukuran Akhir ... 66

Tabel 4.23 Hasil Tes Pengukuran Akhir (Nilai) ... 67

Tabel 4.24 Perbandingan Data Angket Respon Siswa Sebelum dan Sesudah Menggunakan Program Cabri 3D... 67

Tabel 5.1 Tabel Peran Program Cabri 3D Terkait dalam Mengatasi Kesulitan Siswa pada Pemahaman Bangun Ruang Kubus dan Balok ... 76

Tabel 5.2 Tabel Peran Program Cabri 3D Terkait dalam Mengatasi Kesulitan Siswa dalam Memahami Konsep Volume Kubus ... 78

Tabel 5.3 Hasil Tes Pengukuran Awal ... 80

(16)

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Tampilan Utama Cabri 3D... 14

Gambar 2.2 Kubus dan Balok ... 15

Gambar 2.3 Balok I ... 17

Gambar 2.4 Balok II... 17

Gambar 2.5 Bagian-bagian Balok ... 18

Gambar 2.6 Bagian-bagian Kubus ... 18

Gambar 2.7 Sisi Alas ABCD pada Balok ... 19

Gambar 2.8 Sisi Alas BFGC ... 20

Gambar 2.9 Sisi Alas ABCD ... 20

Gambar 2.10 Panjang, Luas, dan Volume Kubus ... 22

Gambar 4.1 Hasil Klasifikasi bangun Datar dan Ruang oleh Siswa ... 43

Gambar 4.2 Contoh Hasil Pekerjaan Siswa Terkait dengan Bagian-bagian Kubus ... 43

Gambar 4.3 Aktivitas Siswa (AD) di Kelas saat PBM ... 44

Gambar 4.4 Aktivitas Siswa (IR) saat Mengerjakan Soal ... 44

Gambar 4.5 Hasil Pekerjaan Siswa (HE) Terkait Materi Volume Kubus dan Balok ... 45

Gambar 4.6 Contoh Hasil Pekerjaan Siswa pada Soal Volume Kubus ... 45

Gambar 4.7 Persiapan Pembelajaran Program Cabri 3D ... 49

Gambar 4.8 Suasana Pembelajaran dengan Pemanfaatan Program Cabri 3D ... 53

Gambar 4.9 Materi Pembelajaran terkait Pemanfaatan Program Cabri 3D .. 53

Gambar 4.10 Klasifikasi Bangun Datar dan Ruang ... 58

Gambar 4.11 Hasil Pekerjaan Siswa Terkait Materi Volume Kubus dan Balok ... 59

Gambar 4.12 Aktivitas Siswa (AD) di Kelas saat PBM ... 60

Gambar 4.13 Aktivitas Siswa (IR) saat Mengerjakan Soal ... 61

(17)

xvii

Volume Kubus dan Balok ... 62

Gambar 4.16 Contoh Hasil Pekerjaan Siswa pada Soal Volume Kubus ... 62

Gambar 4.17 Materi saat Pembelajaran dengan Menggunakan Program Cabri 3D ... 64

Gambar 5.1 Kesulitan Siswa dalam Memahami Bangun Datar dan Bangun Ruang ... 69

Gambar 5.2 Kesulitan Siswa dalam Memahami Bagian-bagian Kubus ... 70

Gambar 5.3 Kesulitan Siswa dalam Berkonsentrasi ... 71

Gambar 5.4 Hasil Pekerjaan Siswa dalam Menggambar ... 71

Gambar 5.5 Kesulitan Belajar Siswa dalam Memahami Konsep Volume Kubus ... 72

Gambar 5.6 Kesulitan Belajar Siswa dalam Memahami Konsep Volume Kubus ... 72

Gambar 5.7 Sumber Belajar Siswa ... 72

(18)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Matematika, seperti yang sering didengar merupakan salah satu ilmu pokok dalam perkembangan ilmu pengetahuan lainnya lain yang ada dalam kehidupan sehari-hari. Ilmu ini juga banyak peran dalam pemecahan suatu masalah, misalnya dalam bidang ekonomi, teknologi, komunikasi, dan sebagainya. Banyak orang tidak menyukai matematika dengan berbagai alasan, dan alasan yang sangat popular dikalangan umum yaitu dengan menganggap bahwa matematika itu sulit untuk dipahami, dipelajari, dan masih banyak lagi alasan yang terkandung dalam ilmu matematika tersebut. Opini tersebut memang tidak bisa disalahkan tetapi alangkah baiknya jika kita berfikir lebih kristis lagi bahwa sesungguhnya matematika bukanlah ilmu yang susah, tergantung bagaimana kita memahami, menilai, dan menyikapi hal tersebut.

(19)

2

agar pengetahuan tersebut dapat di internalisasi dalam pikiran manusia yang mempelajarinya. Dalam hal ini tahap-tahap yang dimaksudkan meliputi (1) tahap enaktif, (2) tahap ikonik, dan (3) tahap simbolik. Tahap-tahap tersebut juga bertujuan salah satunya yaitu untuk mengatasi kesulitan belajar siswa terkhusus dalam mengkonstruksi pengetahuan agar dapat diterima dengan baik oleh siswa.

Kesulitan belajar pada siswa yang dimaksud dapat bermacam-macam, misalnya siswa yang sulit dalam membayangkan benda-benda ruang, adapula siswa yang kurang memahami konsep yang dimaksud karena kurangnya atau ketidakjelasan informasi yang disampaikan dalam proses belajar mengajar. Hal tersebut dapat terjadi karena mungkin dalam proses pembelajaran guru menyampakan informasi atau materi pada siswa kurang optimal seperti faktor metode yang digunakan maupun dalam hal sarana dan prasarana pendukung dalam kegiatan belajar mengajar.

(20)

pada sasaran yang akan capai. Sekolah-sekolah saat ini juga mulai dilengkapi dengan perlengkapan teknologi dan komunikasi baik dari jenjang Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah Atas. Melihat realitas sekarang juga teknologi sudah dapat dinikmati semua kalangan. Oleh karena itu, tidak heran jika siswa-siswa jenjang Sekolah Dasarpun sekarang sudah mengenal dan sebagian sudah mahir dalam menggunakan teknologi tersebut.

Dalam pembelajaran di sekolah, materi bangun ruang merupakan salah satu materi dimana disinyalir banyak siswa mengalami kesulitan belajar. Berdasarkan wawancara yang dilakukan dengan guru kelas, siswa biasanya mengalami kesulitan dalam membayangkan bangun ruang terkait dengan bagian-bagiannya. Metode yang digunakan guru dalam pembelajaran juga masih menggunakan model pembelajaran konvensional. Seperti biasanya, proses pembelajaran yang dilakukan guru hanya menyampaikan materi, memberi soal latihan, mencocokkan jawaban, dan memberi pekerjaan rumah. Dari pembelajaran seperti itu terlihat siswa kurang diberi peragaan yang cukup untuk membantu siswa dalam memahami materi. Hal inilah yang diduga menjadi sebab siswa mengalami kesulitan dalam memahami materi dengan baik.

(21)

4

kubus dan balok di jenjang kelas V yaitu di SD Negeri Banyuurip Purworejo. Peneliti menggunakan program Cabri 3D ini dengan pandangan bahwa program ini merupakan salah satu program yang dapat menampilkan (memvisualisasikan) bentuk bangun ruang tetapi dalam media dimensi 2 dan hal inilah yang menjadi keunggulan program Cabri 3D.

B. Rumusan Masalah

Dari uraian permasalahan di atas maka peneliti menyusun rumusan masalah :

1. Apa saja kesulitan yang dialami siswa kelas V SD Negeri Banyuurip Purworejo dalam mempelajari pokok bahasan volume kubus dan balok? 2. Bagaimana peran program Cabri 3D kaitannya dalam mengatasi kesulitan

belajar siswa kelas V SD Negeri Banyuurip Purworejo pada pokok bahasan volume kubus dan balok?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Mengetahui kesulitan-kesulitan yang dialami siswa kelas V SD Negeri Banyuurip Purworejo dalam mempelajari pokok bahasan volume kubus dan balok.

(22)

D. Pembatasan Masalah

Dalam penelitian ini masalah yang ditekankan peneliti dibatasi pada kesulitan-kesulitan belajar siswa kelas V SD Negeri Banyuurip dalam mempelajari pokok bahasan volume kubus dan balok serta bagaimana peran program Cabri 3D kaitannya dalam mengatasi kesulitan belajar siswa kelas V tersebut.

E. Penjelasan Istilah

Berikut hal-hal yang berkaitan dengan penelitian ini, seperti :

1. Pemanfaatan adalah aktivitas menggunakan proses dan sumber belajar (Seels and Richey, 1994: 14).

2. Kesulitan belajar merupakan wujud dari suatu kekurangan dalam satu atau lebih bidang akademik, baik dalam mata pelajaran yang spesifik seperti membaca, menulis, matematika, dan mengeja atau dalam berbagai keterampilan yang bersifat umum seperti mendengarkan, berbicara, dan berpikir (Dr. Mulyono Abdurrahman, 2009: 9).

3. Media merupakan teknik yang digunakan dalam rangka lebih mengefektifkan komunikasi antara guru dan murid dalam proses pendidikan dan pembelajaran di sekolah, menurut Oemar Hamilak dalam Syukur (2005: 125).

4. Cabri 3D merupakan software atau program komputer yang dapat

(23)

6

untuk melakukan eksplorasi, investigasi, interpretasi dan memecahkan masalah matematika yang cukup interaktif (Oldknow and Tetlow, 2008).

F. Manfaat Penelitian

Penelitian ini memiliki berbagai manfaat antara lain adalah : 1. Bagi siswa

Penelitian dengan media pembelajaran Cabri 3D ini dimaksudkan dapat memberikan manfaat bagi siswa yaitu dimana siswa dapat terbantu dalam memkongkretkan hal yang dirasa terlalu abstrak (bangun ruang), selain itu siswa diharapkan dapat lebih antusias dan termotivasi sehingga menjadikan pembelajaran di dalam kelas menjadi lebih aktif.

2. Bagi guru

Penelitian ini dimaksudkan dapat memberikan manfaat bagi guru yaitu dapat dijadikan sebagai metode atau terobosan baru untuk menciptakan pembelajaran yang inovatif dan kreatif sehingga proses pembelajaran menjadi lebih menarik dan bermakna. Selain itu, guru juga dapat belajar untuk mengasah ketrampilan menggunakan media pembelajaran elektronik dengan program Cabri 3D.

3. Bagi peneliti

(24)

7

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kesulitan Belajar

Dalam proses pembelajaran guru sering sekali menjumpai siswa yang mengalami kesulitan belajar. Kesulitan belajar yang dimaksudkan merujuk pada suatu wujud ketidakmampuan atau kekurangan siswa dalam bidang akademik atau dalam berbagai keterampilan seperti berpikir, mendengarkan, dsb. Disinilah guru dituntut dalam memahami karakteristik siswa, tingkat pemahaman, kelebihan, dan kekurangan siswa baik itu dalam hal akademik maupun non-akademik. Sebagai contoh, dalam mengatasi kesulitan belajar siswa salah satu cara yang dilakukan guru yaitu guru sering memberikan soal latihan pada siswa sehingga siswa terbiasa dan harapannya semakin banyak berlatih semakin paham terhadap suatu materi.

Dari kasus tersebut alangkah baiknya jika guru perlu tahu terlebih dahulu apa saja kesulitan belajar yang dialami siswa, dimana letak kesulitan belajar siswa secara spesifik, dan memperkirakan faktor-faktor yang dimungkinkan menjadi penyebab kesulitan belajar. Dengan guru mengetahui hal tersebut diharapkan guru dapat mengupayakan bagaimana cara mengatasi kesulitan belajar yang dialami tersebut secara lebih tepat. Tahapan inilah yang dikenal sebagai tahap diagnosa.

(25)

8

internal yang dimaksudkan yaitu berasal dalam diri siswa yaitu kemungkinan adanya disfungsi neurologis sedangkan faktor eksternal kesulitan belajar, antara lain berupa strategi pembelajaran yang keliru, pengelolaan kegiatan belajar yang tidak membangkitkan motivasi belajar anak, dan pemberian ulangan penguatan yang tidak tepat. Hampir sama dengan pandangan Abdurrahman, Entang (1984: 13) juga menyebutkan faktor internal dan eksternal sebagai penyebab kesulitan belajar. Secara lebih rincinya akan dijelaskan sebagai berikut :

1. Faktor internal meliputi, a. Kelemahan mental.

b. Kelemahan secara fisik yang disebabkan oleh susuna syaraf yang tidak bekerja secara sempurna, luka atau cacat, sehingga sering membawa gangguan emosional.

c. Kelemahan emosional, terdapat rasa tidak aman, penyesuaian yang salah terhadap orang-orang, situasi, tuntutan-tuntutan tugas dan lingkungan.

d. Kelemahan yang disebabkan oleh sikap dan kebiasaan yang salah seperti kuurang berani dan gagal untuk memusatkan perhatian, kurang kooperatif dan menghindari tannggung jawab.

e. Tidak memiliki keterampilan dan pengetahuan dasar yang diperlukan untuk memahami suatu pelajaran yang sedang diikuti.

(26)

2. Faktor eksternal, meliputi :

a. Kurikulum yang kurang fleksibel, bahan dan buku-buku yang tidak sesuai dengan tingkat kematangan dan perbedaan individu.

b. Ketidaksesuaian standar administratif (sistem pengajaran, penilaian, pengelolaan kegiatan, dan pengealaman belajara mengajar).

c. Terlalu berat beban belajar siswa. d. Terlalu sering pindah sekolah.

e. Kelemahan sistem belajar mengajar pada tingkat-tingkat pendidikan sebelumnya.

f. Situasi rumah yang kurang mendukung aktivitas belajar.

g. Terlalu banyak kegiatan diluar jam pelajaran sekolah atau terlalu banyak terlibat dalam kegiatan ekstrakulikuler.

h. Kurangnya asupan gizi yang dapat menghambat kerja otak.

Menurut Ahmadi dan Supriyono dalam buku psikologi belajar (1991) menjabarkan secara garis besar langkah-langkah untuk mencari sebab-sebab kesulitan belajar yang dialami siswa adalah sebagai berikut :

1. Pengumpulan data

(27)

10

2. Pengolahan data

Pengolahan data ini adalah langkah yang dilakukan untuk mengidentidikasi kasus, membandingkan antar kasus, membandingkan dengan hasil tes dan menarik kesimpulan.

3. Diagnosis

Diagnosis merupakan keputusan yang diambil dari hasil pengolahan data. Diagnosis ini berupa keputusan mengenai faktor utama penyebab kesulitan belajar. Dalam kegiatan diagnosis kesulitan belajar ini biasanya dibutuhkan bantuan dari tenaga ahli, misalnya: dokter, psikiater, guru kelas, orang tua murid dan lain-lainnya.

4. Prognosis

Prognosis ini artinya ramalan, hasil dari diagnosis akan menjadi dasar untuk menentukan bantuan apa yang harus diberikan kepada siswa yang mengalami kesulitan belajar. Dalam prognosis ini akan ditetapkan tindakan sebagai follow up dari diagnosis yang berupa bentuk perlakuan yang harus diberikan, bahan atau materi yang diperlukan, metode yang akan digunakan, alat-alat bantu belajar mengajar yang diperlukan, dan waktu (kapan kegiatan itu dilaksanakan).

5. Treatment (Perlakuan)

(28)

bidang studi tertentu, pemberian bimbingan pribadi untuk mengatasi masalah-masalah psikologi, dan dapat melalui bimbingan orang tua. 6. Evaluasi

Evaluasi ini digunakan untuk mengetahui apakah treatment yang dilakukan itu berhasil dengan baik, artinya ada kemajuan atau bahkan gagal sama sekali.

B. Media Pembelajaran

Menurut Trianto (2010 : 235) media adalah suatu ekstensi manusia yang memungkinkannya mempengaruhi orang lain yang tidak mengadakan kontak langsung dengannya. Media pembelajaran sendiri meliputi media yang dapat digunakan secara efektif dalam proses pembelajaran yang terencana. Media pembelajaran ini dapat berupa slide, foto, diagram buatan guru, objek nyata, dan yang terkini dapat berupa program atau software. Selain itu, media pembelajaran meliputi berbagai jenis, antara lain : Pertama, media grafis atau dua dimensi, seperti gambar, foto, grafik atau diagram; Kedua, media model solid atau tiga dimensi, seperti model-model benda ruang, diorama, dan sebagainya; Ketiga, media proyeksi, seperti film, filmstrip, OHP; Keempat, media informasi, komputer, internet; Kelima, lingkungan.

Media pembelajaran tersebut juga dapat memberikan manfaat (Trianto, 2010 : 234) antara lain :

(29)

12

2. Metode pembelajaran menjadi lebih bervariasi. 3. Pembelajaran lebih menarik.

4. Memberikan perangsang dan mempersamakan pengalaman. 5. Menimbulkan persepsi akan sebuah konsep yang sama. 6. Siswa menjadi lebih aktif melakukan beragam aktivitas.

7. Mengatasi keterbatasan ruang, terutama untuk menyajikan bahan belajar yang sangat sulit dipahami secara langsung oleh siswa. Menurut Gerlach dan Ely (1980) media berfungsi untuk:

a. Menampilkan objek yang terlalu besar untuk dibawa kedalam kelas. b. Memperbesar serta memperjelas objek yang terlalu kecil untuk dilihat

oleh mata telanjang.

c. Mempercepat gerakan suatu proses yang terlalu lambat sehingga dapat diperlihatkan dalam jangka waktu yang relatif lebih cepat.

d. Memperlambat proses gerakan yang terlalu cepat.

e. Menyederhanakan suatu objek yang terlalu kompleks. Memperjelas bunyi-bunyian yang sangat lemah sehingga dapat ditangkap oleh telinga.

(30)

dipadukan dengan program atau software yang sesuai dengan tujuan belajar sehingga tercipta media pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan.

Dalam perkembangan teknologi, matematika juga memiliki program atau software yang diperuntukan mendukung media pembelajaran seperti :

GeoGebra, Cabri 3D, Maple, Win Plot, Wingeom, dan sebagainya. Dalam penelitian ini penulis menggunakan media pembelajaran dengan memanfaatkan program Cabri 3D dengan tujuan untuk membantu mengatasi kesulitan belajar siswa pada pokok bahasan volume kubus dan balok seperti yang telah dijelaskan pada paparan sebelumnya.

C. Program Cabri 3D

Dalam perkembangan pembelajaran matematika banyak media penunjang, salah satunya program atau software komputer. Program atau software yang dapat memecahkan masalah matematika, misalnya : Program Cabri 3D, GeoGebra, Maple, Win Plot, Wingeom, dan sebagainya. Dalam penelitian ini

media yang digunakan yaitu program Cabri 3D.

(31)

14

Menurut hasil penelitian beberapa ahli, seperti Accascina dan Rogora (2006), Mithalal (2009), Petrovici, et al. (2010), program Cabri 3D memiliki beberapa manfaat antara lain:

1. Program Cabri 3D sangat efektif untuk memperkenalkan bentuk geometri dimensi tiga pada siswa

2. Program Cabri 3D dapat memberikan dan mengembangkan daya imaginasi dan visual ruang yang cukup.

3. Program Cabri 3D dapat membantu siswa dalam melihat bentuk dimensi tiga dalam berbagai posisi

4. Program Cabri 3D dapat memungkinkan siswa mengkontruksi bentuk ruang sehingga bisa berpengaruh terhadap penalaran matematis siswa. 5. Program Cabri 3D dapat meningkatkan kemampuan pemahaman dan

kreatifitas.

Dalam penelitian ini, program Cabri 3D yang digunakan adalah Cabri v.2. Program Cabri 3D ini diharapkan dapat mengatasi kesulitan belajar siswa seperti dimana siswa kesulitan dalam mengabstraksi bentuk bangun kubus dan balok hingga kesulitan siswa dalam memahami bagian-bagian kubus secara mendetail, dan sebagainya.

(32)

D. Materi Ajar

1. Pengertian kubus dan balok serta bagian-bagiannya.

Dalam mempelajari materi volume kubus dan balok, peneliti perlu mengetahui pengetahuan awal siswa tentang hal yang berkaitan dengan bangun ruang. Dalam hal ini peneliti juga menegaskan antara perbedaan dan persamaan antara bangun ruang kubus dan balok.

Gambar 2.2. Kubus dan Balok

Pada proses pembelajaran juga perlu diingatkan lagi bagian-bagian bangun ruang kubus dan balok berkaitan dengan istilah titik sudut, rusuk, dan sisi dalam bangun ruang seperti yang diungkapkan oleh Burhan dan Ary (2008: 207), yaitu:

1. Titik Sudut adalah titik pertemuan dari tiga buah rusuk pada bangun ruang.

2. Rusuk adalah garis yang merupakan pertemuan dari dua sisi bangun ruang.

(33)

16

KUBUS

Kubus adalah sebuah benda ruang yang dibatasi oleh enam buah persegi yang berukuran sama ruang (Burhan dan Ary. 2008: 209). Pada Gambar 2.2 dapat dilihat bahwa kubus tersusun dari 6 buah bangun datar persegi. Kubus memiliki 8 buah titik sudut dan 12 rusuk dengan panjang rusuk yang sama.

BALOK

Balok adalah sebuah benda ruang yang dibatasi oleh tiga pasang (enam buah) persegi panjang dimana setiap pasang persegi panjang saling sejajar (berhadapan) dan berukuran sama ruang (Burhan dan Ary. 2008: 211). Perhatikan balok pada Gambar 2.2, terlihat balok di atas memiliki jumlah titik sudut, rusuk, dan sisi yang sama dengan kubus, bedanya hanya pada ukuran sisi-sisi yang membatasi balok tersebut. Balok memiliki bentuk yang lebih variatif dibanding dengan kubus. Perhatikan Gambar 2.3 dan Gambar 2.4.

(34)

Gambar 2.3. Balok I

(35)

18

Gambar 2.5. Bagian-bagian Balok

(36)

Gambar yang menunjukkan bagian-bagian kubus maupun balok tersebut (Gambar 2.5 dan Gambar 2.6) dimaksudkan untuk menegaskan kembali sebagaimana disimpulkan tentang kubus dan balok. Selain itu, siswa diharapkan dapat lebih memahami dan mencermati dengan lebih seksama bangun ruang kubus dan balok tersebut dengan media program Cabri 3D.

2. Persepsi sisi alas pada kubus atau balok.

Dalam pemahaman siswa terkait dengan bangun ruang kubus dan balok, dalam mempersepikan sisi alas dalam bangun ruang juga bukan perkara mudah, terlebih untuk siswa sekolah dasar. Untuk lebih jelasnya perhatikan balok ABCD.EFGH Gambar 2.7; Gambar 2.8; dan Gambar 2.9.

(37)

20

Gambar 2.8. Sisi Alas BFGC

Gambar 2.9. Sisi Alas ABCD

(38)

Gambar 2.8; dan Gambar 2.9 yaitu dimana yang dimaksud dengan sisi alas maka dimaksud yaitu bidang sisi yang dasar atau bawah. Kemungkinan lain juga dapat berubah sesuai dengan soal yang diminta tetapi alangkah baiknya jika dalam menggambar sisi alas yang dimaksudkan diletakkan pada bidang sisi bawah seperti Gambar 2.8 dan bukan seperti Gambar 2.9. Untuk Gambar 2.9 yang dimaksud sisi alas tetaplah sisi alas ABCD.

3. Mengitung Volume Kubus atau Balok

Menurut Muchtar dalam materi pokok pendidikan Matematika II; 1 - 9; (PGSD: 2401), volume bangun ruang adalah ukuran yang menyatakan kapasitas ruangan yang ditempati oleh bangun ruang tersebut. Dari beberapa sumber belajar dijelaskan bahwa dalam menghitung volume kubus dan balok dapat menggunakan kubus satuan. Sedangkan untuk rumus menghitung volume kubus sendiri adalah rusuk × rusuk × rusuk dan volume balok adalah panjang × lebar × tinggi (Soenarjo. 2007: 115-116).

(39)

22

Gambar 2.10. Panjang, Luas, dan Volume Kubus

E. Kerangka Berpikir

Kesulitan belajar siswa bermacam-macam, ada sebagian siswa yang mengalami kesulitan belajar berupa ketidakmampuan dalam bekerja sama dengan teman sebaya, adapula siswa yang mengalami kesulitan belajar secara akademis, misalnya siswa sulit dalam memahami suatu materi yang dimana dimaksudkan dalam penelitian ini adalah materi bangun ruang kubus dan balok. Melihat kesulitan belajar siswa tersebut, guru perlu upaya bagaimana mengatasi kesulitan belajar tersebut. Salah satu upaya dalam mengatasi kesulitan belajar siswa yaitu guru dapat memanfaatkan media pembelajaran dimana dalam hal ini media yang digunakan yaitu program Cabri 3D. Lebih khususnya lagi pemanfaatan program Cabri 3D digunakan kaitannya dalam mengatasi kesulitan belajar siswa pada pokok bahasan volume kubus dan balok.

(40)

Terkadang dengan adanya metode pembelajaran yang baru seperti kehadiran media pembelajaran ini, siswa menjadi lebih bersemangat dan fokus pada materi yang diajarkan. Proses pembelajaran ini juga dapat menjadi terobosan baru bagi guru agar metode dalam pembelajaran dapat lebih bervariasi atau dengan kata lain guru dapat mengupayakan model pembelajaran lainnya bagi siswa agar mereka tidak terasa jenuh dalam proses belajar mengajar. Hal tersebut dilakukan dengan harapan utama siswa terbantu terkait dengan kesulitan belajar yang dialami karena perlu disadari bahwa faktor penyebab utama kesulitan belajar siswa terbesar berasal dari luar, yaitu antara lain berupa strategi pembelajaran yang keliru, pengelolaan kegiatan belajar yang tidak membangkitkan motivasi belajar anak, dan pemberian ulangan penguatan yang tidak tepat seperti yang ditegaskan oleh Abdurrahman.

Dari uraian di atas, penulis bermaksud mencoba mengupayakan program Cabri 3D dalam upaya mengatasi kesulitan belajar siswa kelas V di SD Negeri

(41)

24

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan jenis penelitian dekriptif-kualitatif. Penelitian deskriptif itu sendiri adalah penelitian yang berusaha untuk membuat deskripsi terhadap fenomena yang diselidiki secara faktual dan cermat (Ibnu Hadjar, 1996: 274) sedangkan penelitian kualitatif merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati (Bogdan dan Tylor dalam S. Margono, 2007: 36). Disini penulis mencoba menggunakan media pembelajaran yaitu program Cabri 3D kaitannya dengan upaya mengatasi kesulitan belajar siswa pada pokok bahasan volume kubus dan balok yang rencana akan diterapkan pada kegiatan belajar mengajar di kelas V SD Negeri Banyuurip Purworejo.

B. Subyek Penelitian

Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri Banyuurip Purworejo. Dalam penelitian ini subjek yang diteliti sebanyak 8 siswa.

C. Objek Penelitian

(42)

pokok bahasan volume kubus dan balok, dan bagaimana peran program Cabri 3D dalam mengatasi kesulitan belajar siswa kelas V SD Negeri Banyuurip

Purworejo pada pokok bahasan volume kubus dan balok.

D. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat

Penelitian dilaksanakan di SD Negeri Banyuurip Purworejo. 2. Waktu

Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus-September semester gasal tahun ajaran 2012/2013.

E. Jenis Data

Data yang akan diperlukan dalam penelitian ini meliputi :

1. Data tentang kesulitan siswa berupa transkrip rekaman interaksi dalam proses pembelajaran konvensional, hasil pekerjaan siswa dengan metode konvensional yang dilakukan oleh peneliti, angket, dan hasil wawancara dengan siswa.

(43)

26

F. Metode Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, ada beberapa metode yang dilakukan peneliti dalam mengumpulkan data, antara lain :

a. Wawancara

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Maksud dari wawancara antara lain mengkonstruksi mengenai orang, kejadian, organisasi, perasaan, motivasi, tuntutan, kepedulian dan lain-lain kebulatan; merekonstruksi kebulatan-kebulatan demikian sebagai yang dialami masa lalu; memproyeksikan kebulatan-kebulatan sebagai yang diharapkan untuk dialami pada masa yang akan datang.

Dalam penelitian ini penulis menggunakan model wawancara terbuka dan tak terstruktur. Melalui wawancara tersebut diharapkan dapat mengetahui dengan seksama tentang point-point yang menjadi masalah pokok pada penelitian ini.

b. Pengamatan atau observasi di kelas

(44)

bersifat umum karena biasanya gejala yang diamati merupakan sesuatu yang nampak oleh indra pengamat pada proses pengamatan.

Pada penelitian ini, penulis mengamati hal-hal yang terjadi di dalam kelas dan diharapkan peneliti memperoleh gambaran bagaimana membawakan hal baru dalam proses pembelajaran.

c. Tes Diagnostik

Tes diagnostik merupakan tes atau evaluasi yang bertujuan untuk mengetahui dimana saja kesulitan-kesulitan belajar yang dialami siswa. Dalam penelitian ini penulis berharap setelah mengetahui dimana letak kesulitan belajar siswa pada pokok bahasan volume kubus dan balok, penulis dapat mengatasinya dengan memanfaatkan program Cabri 3D.

Dalam hal ini, peneliti menganalisis kesulitan belajar siswa melalui pengalaman mengajar guru (peneliti) di kelas.

d. Angket

(45)

28

e. Dokumentasi

Dalam penelitian ini, penulis melampirkan dokumentasi berupa foto aktivitas yang dilakukan siswa saat pembelajaran di kelas.Dokumentasi ini bertujuan untuk memperkuat data hasil pengamatan yang dilakukan oleh penulis.

G. Instrumen Pembelajaran

Instrumen pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini meliputi Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kerja Siswa (LKS) yang berisikan soal-soal tentang bangun ruang kubus dan balok untuk selanjutnya dianalisis dan didapat kesimpulan guna menunjang penelitian ini.

H. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini kaitannya guna menjawab rumusan masalah, yaitu :

Tabel 3.1. Instrumen Penelitian

No. Rumusan Masalah

Instrument

Observasi Angket Wawancara Test Pengukur

1 Apa saja kesulitan belajar yang dialami siswa kelas V SD Negeri Banyuurip Purworejo pada pokok bahasan volume kubus dan balok?

√ √ √ √

2 Bagaimana peran program

Cabri 3D dalam mengatasi kesulitan belajar siswa kelas V SD Negeri Banyuurip Purworejo pada pokok bahasan volume kubus dan balok

(46)

1. Wawancara

Peneliti melakukan wawancara berkaitan dengan guru maupun dengan siswa kelas V SD Negeri Banyuurip Purworejo dengan model wawancara terbuka dan tak tertruktur. Informasi yang menjadi acuan dan target dalam penelitian ini meliputi :

a. Mencari letak kesuliitan belajar siswa pada materi volume kubus dan balok.

b. Mendengar respon sebelum dan setelah menempuh materi kubus dan balok.

c. Mendengar tanggapan siswa tentang kehadiran media pembelajaran dibanding dengan model pembelajaran sebelumnya (konvensional). d. Mendengar tanggapan siswa tentang pemanfaatan program Cabri

kaitannya dalam upaya mengatasi kesulitan belajar siswa pada pokok bahasan volume kkubus dan balok.

2. Pengamatan atau Observasi di kelas.

Sebelum melakukan penelitian, peneliti melakukan pengamatan atau observasi dengan maksud untuk melihat secara lebih dekat suasana kelas V yang selanjutnya akan menjadi subjek penelitian. Dalam observasi ini ada beberapa hal yang diamati, meliputi :

a. Bagaimana suasana pembelajaran matematika di kelas.

b. Bagaimana peran guru dalam kaitannya dengan peran mengajar, mengawasi, dan mengelola kelas dalam proses pembelajaran.

(47)

30

3. Test Diagnostik

Tujuan utama dari test diagnostik yaitu untuk mencari dimana saja letak kesulitan belajar siswa pada suatu materi/mata pelajaran tertentu yang dimana dalam hal ini kesulitan belajar pada pokok bahasan volume kubus dan balok.

Dalam penelitian ini peneliti mengajar pokok bahasan volume kubus dan balok dari awal. Dalam mendiagnosis kesulitan belajar siswa peneliti tidak menggunakan test diagnostik melainkan dari proses pembelajaran tersebut dilihat siapa saja dan dimana siswa yang mengalami kesulitan belajar. Selanjutnya peneliti memanfaatkan program Cabri 3D sebagai upaya mengatasi kesulitan belajar siswa pada pokok bahasan kubus dan balok.

4. Data angket

(48)

yang berkaitan dengan tanggapan siswa tentang pemanfaatan program Cabri 3D dalam upaya mengatasi kesulitan belajar.

Tabel 3.2. Kisi-Kisi Angket Tertutup Kesulitan Belajar Siswa

Indikator Butir Soal bangun ruang kubus dan balok

terhadap soal-soal sub pokok bahasan volume kubus dan balok

3,4,5,6,7

Pemahaman siswa terhadap materi volume kubus dan balok

8

Tabel 3.3. Kisi-kisi Angket Terbuka Kesulitan Belajar Siswa

Indikator Butir Pertanyaan

a. Tanggapan siswa dalam belajar

matematika. 1,2

b. Pengalaman siswa tentang

pelajaran matematika. 3,4,5,6,7,9,11,12,13 c. Kesulitan siswa dalam belajar

metematika. 3,7,8,10,

d. Fokus kesulitan siswa. 10, 12 e. Metode pembelajaran 11, 13, 14

Tabel 3.4. Kisi-kisi Angket Respon Siswa Dalam Belajar Matematika Menggunakan Program Cabri 3D

b. Tanggapan siswa kaitannya dengan model pembelajaran menggunakan

d. Tanggapan siswa kaitannya fungsi media dalam mengatasi kesulitan belajar.

(49)

32

I. Validasi Instrumen

Validitas instrumen dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik penilaian pakar. Pakar yang dimaksudkan yaitu guru khususnya yang mengampu mata pelajaran matematika kelas V SD Negeri Banyuurip Puworejo. Instrumen yang diteiti berupa soal pada tes pengukur awal, akhir, dan angket pembelajaran.

J. Teknik Analisis Data

1. Diagnosis Kesulitan Belajar

Teknik analisis guna melihat kesulitan belajar siswa peneliti tidak menggunakan test diagnostik melainkan peneliti melihat bagaimana siswa menerima materi terkhusus materi matematika pada pokok bahasan volume kubus dan balok dalam proses pembelajaran. Dalam melihat dimana siswa yang mengalami kesulitan belajar, peneliti melakukan beberapa langkah meliputi :

a. Pertama-tama guru memberikan materi dan memberikan contoh soal. Kemudian peneliti memberikan soal latihan berkenaan dengan materi yang diajarkan secara bertahap. Kadang guru memberikan soal dengan model yang berbeda (mencongak atau soal cerita).

b. Jika soal diberikan secara lisan, peneliti memperhatikan respon jawaban yang diberikan siswa.

(50)

Data-data yang dianalisis meliputi data rekaman interaksi pada pembelajaran konvensional, data hasil pekerjaan siswa pada pembelajaran konvensional, angket pembelajaran. Selanjutnya dari analisis dan deskripsi data tersebut dapat dilihat kesulitan belajar siswa dalam mempelajari materi kubus dan balok.

2. Peran Program Cabri 3D Dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa pada Pokok Bahasan Volume Kubus dan Balok

Dalam mengetahui peran program Cabri 3D terkait dalam mengatsi kesulitan belajar siswa pada pokok bahasan peneliti menganalisis dari hasil pekerjaan tes pengukuran akhir dan berdasarkan interaksi pembelajaran di kelas yang diperlihatkan melalui transkrip rekaman pembelajaran dan angket respon pembelajaran.

(51)

34

K. Rancangan Pelaksanaan Penelitian

Dalam penelitian ini, banyak persiapan dan tahapan yang dilakukan. Hal tersebut direncanakan sebelum peneliti melakukan penelitian. Tahapan-tahapan ini merupakan upaya pengkoordinasian dan strategi agar penelitian ini berjalan sesuai dengan prosedur dan hal-hal yang berkaitan dengan penelitian ini juga tidak menggangu kegiatan belajar siswa lain di SD Negeri Banyuurip. Tahapan tersebut meliputi :

Tahap I

a. Perihal perijinan

1. Peneliti menghubungi pihak yang terkait dalam penelitian ini, yaitu kepala SD Negeri Banyuurip Purworejo.

2. Hal tersebut diteruskan pada guru kelas kelas yang rencana siswanya akan dijadikan subjek penelitian (peneliti dan guru kelas saling berkoordinasi).

3. Setelah menemukan kesepakatan, peneliti menghubungi pihak kampus dan meminta surat pengantar dari Universitas untuk ijin melakukan penelitian di sekolah yang bersangkutan serta kemudian menyerahkannya pada kepala SD Negeri Banyuurip Purworejo.

Tahap II

(52)

matematika. Selanjutnya peneliti melakukan pengamatan atau observasi guna melihat suasana pembelajaran matematika di kelas V. Peneliti melakukan perkenalan dan mengutarakan maksud dimana yang dimaksud dalam hal ini melakukan penelitian berkenaan dengan mata pelajaran matematika. Pengamatan ini dilakukan kurang lebih 1-2 kali. Hal tersebut dilakukan agar peneliti dan siswa menjadi terbiasa dan tidak terlalu canggung atau kaku dalam berkomunikasi di dalam kelas.

Tahap III

Pada tahap ketiga ini peneliti melakukan observasi langsung dengan memberikan materi pokok bahasan volume kubus dan balok. Peneliti memberikan materi dengan model pembelajaran konvensional. Pada proses pembelajaran tersebut peneliti sambil melihat siswa mana yang mengalami kesulitan belajar. Kesulitan belajar siswa tersebut juga didukung dengan data kuisioner dan hasil wawancara yang dilakukan peneliti terhadap siswa yang bersangkutan.

Tahap IV

(53)

36

Tahap V

(54)

37

BAB IV

PELAKSANAAN KEGIATAN PENELTIAN DI LAPANGAN,

HASIL PENELITIAN, DAN ANALISIS DATA

A. Pelaksanaan Penelitian di Lapangan

Dalam rancangan, peneliti, guru kelas, dan berdasarkan kesepakatan dengan Dosen Pembimbing telah menetapkan bahwa penelitian ini dilaksanakan pada pertengahan bulan September tepatnya tanggal 15, 21, 22, 27, dan 28 September 2012 dengan subjek penelitian siswa kelas V SD Negeri Banyuurip Purworejo. Dalam penelitian ini peneliti melakukan observasi langsung dalam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM). Pada kesempatan tersebut peneliti memberikan materi pembelajaran dengan pokok bahasan volume kubus dan balok tetapi sebelumnya peneliti juga melihat kemampuan siswa tentang bangun datar. Perlu diketahui bahwa subjek penelitian kali ini berjumlah 8 orang siswa yang terdiri dari 4 siswa putri dan 4 siswa putra.

(55)

38

Tabel 4.1. Rincian Kegiatan Pelaksanaan Penelitian

No Hari Tanggal Agenda Kegiatan Jumlah Siswa

1 Sabtu 15 September 2012

Proses pembelajaran dengan agenda melihat pemahaman awal sebelum masuk pokok bahasan volume kubus dan balok (pretes)

Penyampaian materi dan melihat kesulitan belajar siswa dari interaksi siswa pada pokok bahasan volume kubus dan balok

Pemberian angket, mengulas materi dengan menggunakan Program Cabri 3D, pemberian angket

Wawancara siswa tentang pemanfaatan

program Cabri 3D 8

(56)

mereka berkaitan dengan pokok bahasan volume kubus dan balok. Dalam kegiatan tersebut peneliti juga mencermati peran program Cabri 3D tersebut. Adapun perincian kegiatan pelaksanaan penelitian sebagai berikut :

1. Pertemuan I

Pertemuan pertama dalam penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 15 September 2012 pada jam ke 1 – 2. Pada pertemuan ini, untuk 30 menit pertama diikuti 6 siswa dan untuk selanjutnya diikuti 8 siswa. Agenda dalam pertemuan ini yaitu peneliti hendak melihat kemampuan awal siswa berkaitan dengan materi yang hendak dipelajari nanti (bangun datar dan ruang). Menurut peneliti keadaan kelas cukup kondusif seperti yang tampak pada Lampiran B.1, dalam artian siswa aktif dalam mengikuti proses pembelajaran dan terkadang justru berlebihan sehingga kelas menjadi ramai.

(57)

40

tentang maksud soal dan ada siswa juga yang menanyakan jawaban dari soal tersebut.

Peneliti juga memberikan buku tulis pada setiap anak. Hal ini bertujuan untuk memudahkan dalam mengkoreksi dan memantau hasil pekerjaan siswa. Seperti yang sudah-sudah, siswa biasanya mencampur buku pekerjaan mata pelajaran yang satu dengan yang lainnya dan terkadang siswa tidak membawa hasil pekerjaan matematika. Peneliti memberikan buku penelitian ini pada awal pelajaran dan memintanya kembali pada akhir pelajaran.

2. Pertemuan II

Pertemuan kedua ini dilaksanakan pada hari Jumat, 21 September 2012 pada jam ke 1 – 2. Proses pembelajaran kali ini diikuti lengkap 8 siswa. Dalam pertemuan kali ini peneliti memberikan materi volume kubus dan balok. Peneliti melakukan proses pembelajaran secara konvensional.

(58)

Dari data, analisis, dan diagnosis kesulitan belajar yang ditemukan peneliti selanjutnya peneliti menyiapkan instrumen yang hendak diberikan pada siswa dengan memanfaatan program Cabri 3D kaitannya dalam upaya mengatasi kesulitan belajar siswa kelas 5 SD Negeri Banyuurip Purworejo pada pokok bahasan volume kubus dan balok.

3. Pertemuan III

Pertemuan ketiga ini dilaksanakan pada hari Sabtu, 22 September 2012 pada jam ke 1 – 2. Dalam kesempatan ini peneliti memberikan angket untuk diisi siswa. Angket tersebut berisikan tanggapan mengenai proses pembelajaran yang telah dilakukan pada pertemuan pertama dan kedua. Selanjutnya peneliti mencoba memanfaatkan program Cabri 3D dengan tujuan untuk mengatasi kesulitan belajar siswa pada pokok bahasan volume kubus dan balok sebagai tahap pemecahan masalahnya.

Dari kesulitan belajar yang ditemukan oleh peneliti, peneliti mencoba menjelaskan kembali dengan memanfaatkan program Cabri 3D. Harapannya, dengan bantuan media ini kesulitan belajar yang dialami siswa dapat teratasi. Adapun kesulitan belajar yang menjadi sasaran utama yaitu :

a. Kesulitan dalam membayangkan dan memahami bagian-bagian bangun ruang kubus dan balok

(59)

42

Selanjutnya peneliti memberikan angket tanggapan siswa mengenai pemanfaatan program Cabri 3D dalam pembelajaran. Dan kemudian setelah itu, peneliti memberikan soal untuk dikerjakan oleh siswa.

4. Pertemuan IV

Pertemuan keempat ini dilaksanakan pada hari Kamis, 27 September 2012 pada jam ke 1 – 2. Pada pertemuan ini, peneliti memberikan tes pengukuran kaitannya dengan peran program Cabri 3D dalam mengatasi kesulitan belajar siswa. Di sini peneliti sengaja tidak memberitahukan pada siswa sebelumnya jika pada pertemuan ini akan diadakan tes pengukuran.

5. Pertemuan V

Pertemuan kelima ini dilaksanakan pada hari Jumat, 28 September 2012. Pada pertemuan ini peneliti melakukan wawancara pada masing-masing siswa untuk ditanya tentang tanggapan menggunakan program Cabri 3D. Kendala dalam wawancara ini, siswa tampak malu-malu dalam

(60)

B. Hasil Penelitian

1. Data Hasil Penelitian Pembelajaran Konvensional

Dalam pembelajaran konvensional peneliti mengumpulkan data penelitian berupa data dokumentasi dalam proses pembelajaran, transkrip rekaman interaksi pembelajaran, hasil pekerjaan siswa, dan data angket penelitian. Data penelitian ditampilkan sebagai berikut:

Gambar 4.1. Hasil Klasifikasi Bangun Datar dan Ruang oleh Siswa

Gambar 4.1 merupakan hasil interaksi dalam mengklasifikasikan bangun datar dan bangun ruang pada proses belajar mengajar.

(61)

44

Gambar 4.2 merupakan contoh dari beberapa hasil pekerjaan siswa terkait dengan menjawab soal dalam menunjukkan bagian-bagian kubus (data hasil pekerjaan siswa pada Lampiran A.4).

Gambar 4.3. Aktivitas Siswa (AD) di Kelas saat PBM

(62)

Gambar 4.3 dan Gambar 4.4 menunjukkan aktivitas siswa yang dilakukan saat proses pembelajaran yang berkaitan dengan materi volume kubus dan balok.

Gambar 4.5. Hasil Pekerjaan Siswa (HE) Terkait Materi Volume Kubus dan Balok

(63)

46

Gambar 4.5 dan Gambar 4.6 merupakan hasil pekerjaan siswa terkait dengan menjawab soal volume kubus dan balok (data hasil pekerjaan siswa pada Lampiran A.4).

Tabel 4.2. Transkrip Rekaman Pembelajaran Konvensional pada Klasifikasi Bangun Datar dan Bangun Ruang

No. Transkrip

6. P : “Balok…(menuliskan jawaban di papan tulis), Tiga…?” 7. S : “Kubus…”

8. P : “Persegi, balok, …kubus…(menuliskan jawaban di papan tulis) 9. RE : “Persegi panjang..”

10. P : “IT eh RE?... Persegi panjang… (menuliskan jawaban di papan tulis) 11. IT : “Jajar genjang..”

12. P : “Jajar genjang…(menuliskan jawaban di papan tulis). Apa lagi? 13. IN : “Kotak..”

30. RE : “Tabung itu kayak kaleng (Toples)..” 31. P : “Tunjuk jari terus baru bilang.. RE..” 32. RE : “Segitiga..”

33. P : “Opo…?”

34. RE : “Segitiga…”

35. P : “Segitiga (menuliskan jawaban di papan tulis) 36. HE : “Apa itu..?”

37. P : “Apa… ayo murid delapan juta tinggal enam juta..apa lagi ini?” 38. IN : “Apa ya?”

(64)

No. Transkrip 40. SH : “Kerucut..”

41. P : “Apa? Kerucut… (menuliskan jawaban di papan tulis).. (setelah beberapa saat) … BANGUN DATAR…”

42. IN : “Bukan bangun datar itu mas…”

48. P : “Sekarang Mas Kikid tanya… Persegi bangun datar atau ruang?” 49. S : “Datar…

Tabel 4.3. Transkrip Rekaman Pembelajaran Konvensional pada Materi Volume Kubus dan Balok

No. Transkrip

5. P : Sekarang Mas Kikid tanya… IR.. bedanya kubus dan balok?!” 6. IR : “Bedanya kubus dengan balok…?!?! (berpikir)

7. AD : “Sisinya berbeda BODOHH…”

8. P : “Apa bedanya?”

9. IR : “Bedanya…. Kubus……?!”

10. P : “Itu pelajaran kelas 4 sudah pernah kan.. kubus itu kayak apa, balok kayak apa… lupa pasti?!”

11. AD : “Perbedaan sisi mas…”

12. P : “Perbedaan opo AD… sisinya bagaimana?” 13. AD : “Sisinya beda.. kalau balok sisinya yang atas….” 14. P : “Agak panjang?!”

15. AD : “Iya… kalau yang bawah panjang terus yang sananya pendek..” 16. P : “Sama apa..?”

23. P : “Bentar.. kalau kuubus sisinya gimana?”

(65)

48

Tabel 4.2 dan Tabel 4.3 merupakan transkrip rekaman interraksi dalam proses pembelajaran konvensional yang dilakukan peneliti.

Tabel 4.4. Angket Tertutup Respon Siswa tentang Kesulitan Siswa pada Materi Volume Kubus dan Balok

No Pernyataan Keterangan

SS S M SM

1 Menurut saya dalam membedakan kubus dan

balok merupakan hal yang … - 1 6 -

2 Menurut saya dalam memahami bagian-bagian kubus dan balok pada papan tulis merupakan hal yang …

- 3 5 -

3 Menurut saya memahami soal kubus dan balok

dalam bentuk gambar merupakan hal yang … 1 - 6 1

4 Menurut saya memahami soal kubus dan balok

dalam bentuk soal cerita merupakan hal yang … 1 7 - -

5 Menurut saya dalam menghitung volume kubus

dan balok merupakan hal yang… - 1 6 1

6 Menurut saya materi volume kubus dan balok

merupakan materi yang … 1 1 6 -

Tabel 4.5. Angket Terbuka Respon Siswa tentang Kesulitan Siswa pada Materi Volume Kubus dan Balok

No. Siswa Respon/Komentar

1. AD - Materi sulit karena tidak suka - Merasa kesulitan pada volume

2. HE - Materi sulit

- Merasa kesulitan pada volume

3. IR - Materi gampang-gampang susah

- Merasa kesulitan dalam menggambar bangun dan soal cerita

4. IN - Materi tidak sulit

- Merasa kesulitan dalam menggambar bangun

5. IT - Materi tidak sulit

- Merasa keulitan dengan panjang rusuk dan luas alas

6. NO - Materi tidak sulit

- Merasa kesulitan dalam menghitung

7. RE - Materi lumayan gampang

- Merasa kesulitan dalam menggambar bangun

8. SH - Materi lumayan gampang

- Merasa kesulitan dalam memahami rumus kubus dan balok

(66)

2. Data Hasil Penelitian Pemanfaatan Program Cabri 3D

Melihat kesulitan belajar yang dialami siswa dan merujuk pada fokus yang diambil peneliti, di sini peneliti menggunakan media program Cabri 3D dalam upaya mengatasi kesulitan belajar yang dialami siswa terkhusus pada pokok bahasan volume kubus dan balok. Data yang dikumpulkan dan ditampilkan pada bagian ini meliputi data dokumentasi (foto) dalam proses pembelajaran, transkrip rekaman interaksi pembelajaran, transkrip wawancara, hasil pekerjaan siswa (tes pengukuran akhir), dan angket respon siswa terkait pemanfaatan program Cabri 3D. Selanjutnya data ditampilkan sebagai berikut :

Gambar 4.7. Persiapan Pembelajaran Program Cabri 3D

(67)

50

Berikut akan ditampilkan transkrip rekaman interaksi pembelajaran saat menggunakan program Cabri 3D yang telah diubah dalam Bahasa Indonesia karena untuk rekaman interaksi asli menggunakan Bahasa Jawa. (Data transkrip asli pada Lampiran C.3).

Tabel 4.6. Transkrip Rekaman Pembelajaran Pemanfaatan Program Cabri 3D pada Materi Volume Kubus dan Balok

No. Transkrip Percakapan

1. P : “Mas Kikid melihat kan?! Melihat hasil kerjaannya IT, lihat kerjaannya NO, RE, SH, semuanya.. AD, IN, HE, dan IR.. Mas Kikid melihat sulitnya dimana? Kubus dan balok sulitnya dimana.. Sekarang Mas Kikid mau menjelaskan tapi dengan menggunakan alat, media..namanya program Cabri 3D..

2. S : “Wahh itu…jelas..”

3. P : “Sudah ya.. diperhatikan coba.. Sebentar… Sekarang Mas Kikid mau tanya…!”

4. P : “Apa?! Bagian-bagian kemarin pada tidak bisa kan? Kemarin ka nada perintah suruh gambar dan tunjukkan bagian-bagian kubus dan balok… Kubus atau balok dulu?”

10. P : “Sebentar.. diperhatikan ya… Itu yang namanya titik sudut…” 11. IR : “O..itu yang namanya bidang alas.., yang bawah itu IN…”

12. P : “Bidang alas itu yang ditunjukkan garis yang menembus ya.. nanti tak hilangkan warna coklat-coklatnya biar jelas..”

13. P : “Itu yang namanya titik sudut, itu yang namanya sisi, itu tembus kan? Berari sekarang yang dimaksud alas itu yang bawah atau yang atas?”

14. S : “Bawah…”

20. P : “Jika pada bidang datar itu namanya sisi, tapi dalam bidang ruang namanya rusuk… sekarang sisi dalam bidang ruang itu yang mana?”

21. P : “Itu kan..(menunjuk sisi bidang ruang)” 22. IR : “Iya..”

23. P : “Itu namanya bidang sisi, jika yang tadi itu bidang alas… sekarang Mas Kikid mau tanya, itu rusuk, bidang sisi, titik sudut.. sekarang titik sudutnya ada

(68)

No. Transkrip Percakapan

membuatnya? Maksudnya itu seperti itu..jadi kubusnya diberi nama..” 31. S : “Maksud Mas,.”

32. P : “Dah ndak apa-apa… sekarang kan sudah paham kan? Sekarang rusuknya ada berapa?”

33. S : “Delapan..”

34. P : “Benar delapan? Coba dihitung lagi..!” 35. S : “Empat,…”

36. S : “Enam..” 37. S : “Enam belas..”

38. P : “Sekarang diperhatikan rusuknya yang mana aja..” 39. S : “Dua belas..”

44. P : “Tak berhentiin dulu ya.. ? Sekarang TING.. Nah keliihatan tidak? Rusuk AB, BC, CD,….”

45. S : “Ya ya ya…”

46. P : “Sekarang berlubang kan… Ada CG, naik itu lho.. ada DH, AE, ada BF juga… ada dua belas… sudah ketemu.. jelas?”

47. P : “Dah sama diperhatikan..” 48. P : “Sekarang sisinya ada berapa?” 49. S : “Empat.. Empat..”

50. IT : “Enam..”

51. P : “Enam.. jawaban yang benar enam… dah ketemu kan?“ 52. S : “Samping samping, terus atas, bawah..”

53. S : “Enam Mas…”

54. P : “Ini kalau kubus, sekarang balok… bentuknya kayak apa coba?.. BALOK… Bagian-bagian balok…”

55. S : “Sama.. Sama…”

56. P : “Kalau ini baloknya berdiri ya.. kan ada juga balok yang (tidur).. sebentar tak tunjukkan… Itu alasnya… kelihatan kan yang namanya alas…?.”

57. HE : “Diperlihatkan kayak tadi mas..”

58. P : “Sebentar.. Ada bidang alasnya ya.. Maksud? Untuk sisinya sama ya?” 59. HE : “Sama..”

60. P : “Sisine berapa kalau balok?” 61. S : “Enam..”

62. P : “Satu, dua, tiga, empat, lima, sama yang bagian bawah sendiri.. Enam.. berarti ada berapa?”

63. S : “Enam..” 64. P : “Maksud?” 65. S : “Maksud…”

66. P : “Rusuknya sama ya! Tapi hanya bentuknya saja yang beda..” 67. AD : “Coklat-coklatnya dihilangkan mas..”

68. P : “Coklat-coklate dihilangi? Ya.. sebentar ya.. ”

69. P : “Sekarang maksud mana? Waktu Mas Kikid ngajar di papan tulis, membaca, dan belajar sendiri dibandingkan menggunakan program ini? Sekarang maksud mana?”

70. AD : “Ini..”

Gambar

Gambar 2.1. Tampilan Utama Cabri 3D
Gambar 2.2. Kubus dan Balok
Gambar 2.4.
Gambar 2.3. Balok I
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pada terlihat bahwa memiliki empat pengguna yang nantinya akan berinteraksi dengan sistem, hal tersebut disesuaikan dengan stakeholder yang sudah diketahui pada tahap

Dalam suatu hari Rasul saw kedatangan sepasang suami istri yg mengadukan kematian putri mereka, kalau putrinya bisa hidup lagi maka mereka akan masuk islam,

Narasi tentang Putri Cina Ibunda Raden Patah yang menerima takdirnya dan narasi Putri Cina bintang ketoprak yang bersedia mengampuni musuh yang telah memfitnah dan memporakporandakan

menunjukkan bahwa rendemen minyak atsiri limbah padat jamu berbeda antara metoda distilasi yaitu rendemen yang diperoleh dari metoda distilasi uap dan.. uap-air sama,

The o¢cial policy of this course is that no makeup exams will be o¤ered, because the …rst two exams are in class and the third exam is during

(4) Metoda evaluasi pagu anggaran adalah evaluasi pengadaan jasa konsultansi berdasarkan kualitas penawaran teknis terbaik dari peserta yang penawaran biaya terkoreksinya lebih

Kemudian diperkuat oleh Santrock (2003) bahwa pola asuh authoritarian dan permissive kurang efektif bagi perkembangan remaja dibandingkan dengan orang tua yang bersifat

 Jika udara jenuh didinginkan  terjadi kehilangan air, karena pada suhu rendah udara tidak dapat menampung uap air lebih banyak  Jika udara didinginkan dengan cara