RANCANG BANGUN APLIKASI
DOCUMENT MANAGEMENT SYSTEM
PADA BAGIAN KEPEGAWAIAN DI PERUSAHAAN DAERAH
PASAR SURYA SURABAYA
TUGAS AKHIR
Program Studi S1 Sistem Informasi
Oleh:
SUPRIYANTO 09410100124
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA & TEKNIK KOMPUTER SURABAYA
DAFTAR ISI
Halaman ABSTRAK ... Error! Bookmark not defined.
KATA PENGANTAR ... Error! Bookmark not defined.
DAFTAR ISI ...i DAFTAR TABEL ... Error! Bookmark not defined.
DAFTAR GAMBAR ... Error! Bookmark not defined.
DAFTAR LAMPIRAN ... Error! Bookmark not defined.
BAB I PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined.
1.1 Latar Belakang Masalah ... Error! Bookmark not defined.
1.2 Perumusan Masalah ... Error! Bookmark not defined.
1.3 Batasan Masalah ... Error! Bookmark not defined.
1.4 Tujuan ... Error! Bookmark not defined.
1.5 Sistematika Penulisan ... Error! Bookmark not defined.
BAB II LANDASAN TEORI ... Error! Bookmark not defined.
2.1 Aplikasi ... Error! Bookmark not defined.
2.2 Document Management System ... Error! Bookmark not defined.
2.2.1 Konsep Document Management System. .... Error! Bookmark not defined.
2.2.3 Komponen penting dari Sistem Manajemen Dokumen ... Error! Bookmark not defined.
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEMError! Bookmark not defined.
3.1 Identifikasi dan Analisis Permasalahan .. Error! Bookmark not defined.
3.1.1. Aliran Dokumen Proses Dalam Menyusun Rencana Formasi Pegawai dan Mengusulkan Rencana
Pengadaanya (PPB) ... Error! Bookmark not defined.
3.1.2. Aliran Dokumen Proses dalam Menyusun Rencana
Pendidikan dan Latihan Pegawai (LT)Error! Bookmark not defined.
3.1.3. Aliran Dokumen Proses dalam Melakukan Penilaian
Kinerja Pegawai (PKP) ... Error! Bookmark not defined.
3.1.4. Aliran Dokumen Proses dalam Membuat Daftar
Gaji dan Penghasilan Pegawai Lainnya (GP)Error! Bookmark not defined.
3.1.5. Aliran Dokumen Proses dalam Memelihara Pegawai (PP)Error! Bookmark not defined.
3.1.6. Aliran Dokumen Proses dalam Pemutusan
Hubungan Kerja (PHK) ... Error! Bookmark not defined.
3.2 Analisis Kebutuhan ... Error! Bookmark not defined.
3.2.1 Aliran Dokumen Proses Dalam Menyusun Rencana Formasi Pegawai dan Mengusulkan Rencana Pengadaanya (PPB)Error! Bookmark not defined.
3.2.2 Aliran Dokumen Proses dalam Menyusun Rencana
Pendidikan dan Latihan Pegawai (LT)Error! Bookmark not defined.
3.2.3 Aliran Dokumen Proses dalam Melakukan Penilaian
Kinerja Pegawai (PKP) ... Error! Bookmark not defined.
3.2.4 Aliran Dokumen Proses dalam Melakukan Penilaian
Kinerja Pegawai (PKP) ... Error! Bookmark not defined.
3.3 Solusi Permasalahan ... Error! Bookmark not defined.
3.3.1 Kebutuhan Perangkat Lunak (Software Requirement)Error! Bookmark not defined.
3.3.2 Desain Sistem (Software Desain) . Error! Bookmark not defined.
3.3.3 Context Diagram ... Error! Bookmark not defined.
3.3.4 Data Flow Diagram ... Error! Bookmark not defined.
3.3.5 Entity Relationship Diagram ... Error! Bookmark not defined.
3.3.6 Struktur Basis Data ... Error! Bookmark not defined.
3.3.7 Perancangan Prosedur dan Program UnitError! Bookmark not defined.
3.3.8 Desain Arsitektur ... Error! Bookmark not defined.
BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI .... Error! Bookmark not defined.
4.1 Implementasi ... Error! Bookmark not defined.
4.2 Penjelasan Penggunaan Aplikasi ... Error! Bookmark not defined.
4.2.1 Unggah Dokumen ... Error! Bookmark not defined.
4.2.2 Pengiriman Dokumen ... Error! Bookmark not defined.
4.2.3 Menerima Dokumen ... Error! Bookmark not defined.
4.3.3 Melihat Dokumen ... Error! Bookmark not defined.
4.2.4 Permintaan Approval Dokumen .... Error! Bookmark not defined.
4.2.5 Approval Dokumen ... Error! Bookmark not defined.
4.2.6 Melihat Disposisi ... Error! Bookmark not defined.
4.3 Uji Coba Fungsional dan Uji Coba Non-FungsionalError! Bookmark not
defined.
4.3.4 Uji Coba Fungsional Melihat DokumenError! Bookmark not defined.
4.3.5 Uji Coba Fungsional Permintaan Approval DokumenError! Bookmark not defined.
4.3.6 Uji Coba FungsionalApproval DokumenError! Bookmark not defined.
4.3.7 Uji Coba Fungsional Melihat DisposisiError! Bookmark not defined.
4.2 Uji Coba Non-Fungsional ... Error! Bookmark not defined.
4.3 Evaluasi ... Error! Bookmark not defined.
BAB V PENUTUP ... Error! Bookmark not defined.
5.1 Kesimpulan ... Error! Bookmark not defined.
5.2 Saran ... Error! Bookmark not defined.
DAFTAR PUSTAKA ... Error! Bookmark not defined.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Perusahaan Daerah Pasar Surya (PDPS) Surabaya merupakan badan usaha milik pemerintah Kota Surabaya yang bergerak di bidang pelayanan masyarakat dalam rangka pemenuhan tempat, sarana, dan prasarana pasar tradisional di kota Surabaya. Pasar tradisional di Surabaya dipandang penting dalam rangka menggerakkan roda perekonomian bagi kalangan pedagang kecil dan menengah. Sifat usaha PDPS adalah menyediakan pelayanan jasa bagi kemanfaatan umum dengan memperoleh keuntungan berdasarkan prinsip-prinsip pengelolaan perusahaan (Peraturan Daerah Kota Surabaya, 2008).
Dalam mengurus administrasi kepegawaian PDPS melakukan enam proses pengelolaan dokumen meliputi mengelola dokumen dalam menyusun rencana formasi pegawai dan mengusulkan rencana pengadaanya, mengelola dokumen dalam menyusun rencana pendidikan dan latihan pegawai, mengelola dokumen dalam melakukan penilaian kinerja pegawai, mengelola dokumen dalam membuat daftar gaji, mengelola dokumen dalam melakukan pemeliharaan pegawai, dan mengelola dokumen dalam proses pemutusan hubungan kerja. Kegiatan administrasi kepegawaian di setiap proses pengelolaan dokumen menghasilkan dokumen yang diantaranya memiliki keterkaitan dengan proses pengelolaan lainnya. Proses alur antar stakeholder dalam persetujuan dokumen yang membuat proses pengelolaan administrasi saling terkait.
Berikut ini adalah gambar dari aliran dokumen administrasi kepegawaian.
Gambar 1. Aliran Dokumen Administrasi Kepegawaian.
Dari gambaran siklus dokumen administrasi kepegawaian tersebut, di dalamnya terdapat proses-proses yang saat ini mengalami kesulitan dalam menjalankannya. Hal ini disebabkan tidak adanya sistem (aplikasi) yang dapat membantu bagian kepegawaian dalam mengelola administrasi kepegawaian. Berdasarkan riset yang telah dilakukan, detail penyebab masalah yang dihadapi perusahaan saat ini ada enam permasalahan. Permasalahan pertama terletak pada pemberian keterangan tambahan tentang dokumen administrasi kepegawaian seperti meta data dokumen, masih kurang lengkap. Permasalahan selanjutnya yakni proses penyimpanan (storage) dokumen administrasi yang telah dilakukan oleh bagian kepegawaian dengan cara menyimpan dokumen dalam bentuk hardcopy. Proses ini mengalami kesulitan pada saat dokumen yang tersimpan telah penuh sehingga untuk menyimpan dokumen harus ditata rapi dulu. Permasalahan selanjutnya yakni pada keamanan
(security) dokumen kepegawaian perusahaan sekarang tidak terjaga dengan baik, sehingga
segala pengelolahan dokumen (perbaikan dan pembuatan) tidak tercatat sehingga pemantauan terhadap dokumen kepegawaian tidak dapat terlaksana.
Mengelola dokumen dalam menyusun rencana formasi pegawai dan mengusulkan
rencana pengadaanya (PPB)
Mengelola dokumen dalam menyusun rencana pendidikan dan latihan pegawai
(LP)
Mengelola dokumen dalam melakukan
penilaian kinerja pegawai
(PKP)
Mengelola dokumen dalam pemutusan
hubungan kerja
Mengelola dokumen dalam membuat
daftar gaji dan penghasilan pegawai
lainnya (GP)
Form
rencana kebutuhan pegawai
Perjanjian
SP1, SP2, SP3 Surat
1. Usability 4. Storage and Archiving
2. Indexing and Retrieval 5. Distribution
3. Annotations 6. Security
Permasalahan selanjutnya yakni pada masalah hak akses dokumen. Dalam aturan perusahaan hak akses terhadap dokumen sudah diatur, tetapi aturannya hanya diatur oleh kepala kepegawaian. Pembagian hak akses dalam proses bisnis sekarang sebenarnya sudah baik, tetapi pernah ada kesalahan hak akses dalam penggunaan dokumen yang mengakibatkan kehilangan dokumen. Hal ini berkaitan dengan penyimpanan dokumen yang di lemari khusus kepegawaian, sehingga pengaturan hak akses belum optimal. Permasalahan selanjutnya yakni proses pencarian (searching) dokumen membutuhkan waktu yang lama, karena bagian kepegawaian harus mencatat dokumen yang akan dicari ke media pembantu (kertas). Setelah dibuat list dokumen maka bagian kepegawaian mencari di lemari khusus kepegawaian. Pencarian dokumen di lemari khusus kepegawaian membutuhkan waktu lama walaupun tempat sudah tertata rapi. Hal ini karena bagian kepegawaian harus memilah dari tumpukan dokumen kepegawaian.
Permasalahan terakhir yakni pendistribusian dokumen administrasi kepegawaian membutuhkan waktu lama. Bagian kepegawaian memiliki hubungan yang cukup banyak dengan stakeholder di seluruh cabang PDPS. Pendistribusian dokumen administrasi kepegawaian dikelola oleh bagian Tata Usaha. Berdasarkan aturan perusahaan tugas bagian Tata Usaha mengatur semua surat masuk dan keluar, sehingga distribusi dokumen akan membutuhkan waktu lama. Akibat yang akan ditimbulkan adalah penumpukan dokumen yang harus menunggu persetujuan dokumen stakeholder lain di seluruh cabang PDPS.
Melihat kondisi proses kerja di bagian kepegawaian saat ini, memerlukan adanya beberapa perubahan dan perbaikan alat pelaksanaan manajemen dokumen. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk membantu pengolahan data kepegawaian perusahaan agar dapat berjalan lebih maksimal, sesuai dengan peraturan daerah, serta dapat menberikan penurunan biaya operasional bagi perusahaan. Perubahan dan perbaikan ini dimulai dari penggunaan aplikasi
Document Management System berbasis web, yang bertujuan membantu bagian kepegawaian
dalam melakukan pemberian keterangan tambahan dokumen (Annotations), penyimpanan dokumen (storage), keamanan dokumen (security), pengaturan hak akses dokumen, pencarian dokumen (searching) dan mendistribusikan dokumen melalui jaringan
(distribution).
Harapan dari penerapan aplikasi Document Management System yang berbasis web
adalah mambantu bagian kepegawaian dalam melakukan administrasi kepegawaian sesuai dengan Peraturan Walikota Surabaya Nomor 15 Tahun 2007 pada pasal 23. Hal ini disebabkan PDPS memiliki cabang perusahaan yang tersebar di daerah Surabaya. Setiap proses mengelola dokumen dalam administrasi kepegawaian dapat meminimalisasi risiko sistem saat ini.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah maka rumusan permasalahan secara umum dalam penelitian ini yaitu bagaimana merancang bangun aplikasi Document Management
System pada bagian kepegawaian di PD. Pasar Surya Surabaya.
Dengan latar belakang masalah didapatkan rumusan permasalahan secara detail yaitu :
1. Bagaimana membuat aplikasi yang membantu dalam memberi keterangan tambahan tentang dokumen administrasi kepegawaian pada bagian kepegawaian?
2. Bagaimana membuat aplikasi yang dapat menyimpan dokumen administrasi kepegawaian secara binary dan menjaga keamanan dokumen?
3. Bagaimana membuat aplikasi yang dapat membantu dalam permasalahan hak akses dalam penggunaan dokumen administrasi kepegawaian?
4. Bagaimana membuat aplikasi yang membantu pencarian dokumen administrasi kepegawaian secara cepat?
5. Bagaimana membuat aplikasi yang dapat mebantu dalam pendistribusian dokumen yang membutuhkan waktu lama?
1.3 Batasan Masalah
Batasan permasalahan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Ruang lingkup yang digunakan adalah mengurus administrasi kepegawaian.
b. Fungsi administrasi mengacu pada hasil wawancara dengan kepala kepegawaian yakni mengelola dokumen dalam menyusun rencana formasi pegawai dan mengusulkan rencana pengadaanya, menyusun rencana pendidikan dan latihan pegawai, penilaian kinerja pegawai, membuat daftar penghasilan pegawai, pemeliharaan pegawai, dan pemutusan hubungan kerja.
c. Penelitian ini membahas enam komponen Document Management System (DMS) yaitu
usability, indexing and retrieval, annotation, storage and archiving, distribution, dan
security. Dua komponen berikutnya yaitu workflow dan integration tidak dibahas.
d. Penelitian ini hanya akan membahas keamanan dari aplikasi yang mencakup otentifikasi pemakai dan enkripsi dengan base64.
e. Data yang digunakan berpedoman pada Peraturan Walikota Surabaya Nomor 15 Tahun 2007 pada pasal 23 tentang kepegawaian.
f. Aplikasi Document Management System (DMS)ini mendukung beberapa bentuk format dokumen yaitu .pdf, .doc, .docx, .ppt, .pptx, .xls dan .xlsx.
g. Aplikasi pembuatan dokumen tidak dibahas di dalam penelitian ini, seperti microsoft
office atau adobe reader.
h. Penelitian ini tidak melibatkan perangkat keras scanner.
i. Indeks yang digunakan dalam aplikasi ini adalah full text indexing. Pencarian full text
indexing tidak berasal dari hasil scanning.
1.4 Tujuan
Tujuan umum dari penelitian ini adalah menghasilkan rancang bangun aplikasi
document management system pada bagian kepegawaian di PD. Pasar Surya Surabaya. Selain
itu dari penelitian ini juga memiliki tujuan secara detail yakni :
1. Untuk membuat aplikasi yang membantu dalam memberi keterangan tambahan tentang dokumen administrasi kepegawaian pada bagian kepegawaian.
2. Untuk membuat aplikasi yang dapat menyimpan dokumen administrasi kepegawaian secara binary dan mejaga keamanan dokumen.
3. Untuk membuat aplikasi yang dapat membantu dalam permasalahan hak akses dalam penggunaan dokumen administrasi kepegawaian.
4. Untuk membuat aplikasi yang membantu pencarian dokumen administrasi kepegawaian secara cepat.
5. Untuk membuat aplikasi yang dapat membantu dalam pendistribusian dokumen yang membutuhkan waktu lama.
1.5 Sistematika Penulisan
Laporan Tugas Akhir ini ditulis dengan sistematika penulisan sebagai berikut: BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini berisi tentang latar belakang diambilnya topik Tugas Akhir, rumusan masalah dari topik Tugas Akhir, batasan masalah atau ruang lingkup pekerjaan Tugas Akhir, dan Tujuan Tugas Akhir ini.
BAB II : LANDASAN TEORI
Bab ini berisi tentang teori-teori yang mendasari pembuatan Tugas Akhir ini. Adapun teori-teori yang digunakan berasal
dari buku dan peraturan-peraturan mengenai tata pengelolaan dokumen yang ada pada Perusahaan Daerah Pasar Surya.
Berikut teori yang digunakan yaitu definisi aplikasi, konsep DMS,
dan komponen DMS.
BAB III : ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
Bab ini menjelaskan tentang tahap-tahap yang dikerjakan dalam penyelesaian Tugas Akhir. Tahapan analisis dan perancangan terdiri dari yaitu identifikasi dan analisis permasalahan yang didapat dari pengumpulan data dan observasi, permasalahan yang sedang dihadapi perusahaan dilakukan analisis dari fungsi-fungsi yang dilakukan oleh bagian kepegawaian, dan solusi permasalahan termasuk software requirement, software
desain, data flow diagram, entity relantionship diagram,
struktur basis data, perancangan prosedur dan program unit, serta desain arsitektur.
BAB IV : IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
Bab ini menjelaskan tentang implementasi dari sistem yang telah dibuat, uji coba fungsional, uji coba non-fungsional, dan evaluasi sistem.
BAB V : PENUTUP
Bab ini berisi kesimpulan dan saran. Saran yang dimaksudkan adalah saran terhadap kekurangan dari aplikasi kepada pihak lain yang ingin meneruskan topik Tugas Akhir ini. Tujuannya adalah agar pihak lain tersebut dapat menyempurnakan aplikasi sehingga bisa menjadi baik dan berguna.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Aplikasi
Aplikasi adalah satu unit perangkat lunak yang dibuat untuk melayani kebutuhan akan beberapa aktivitas seperti sistem perniagaan, permainan, pelayanan masyarakat, periklanan (Pramana, 2005).
2.2 Document Management System
2.2.1 Konsep Document Management System.
Dalam suatu Organisasi menimbulkan banyak kertas dan dokumen elektronik. Jika bisnis tersebut berkembang, maka semakin banyak pula dokumen, waktu, dan usaha untuk mengelola hal tersebut. Manajemen dokumen digital merevolusi pengelolaan informasi dimana dalam teknologi ini menyediakan fitur untuk pencarian secara cepat (Laserfiche, 2007).
Manajemen dokumen memaksimalkan nilai kertas dokumen. Suatu arsip masih dapat dilihat, dicetak, dibagi dan disimpan, disertai memiliki konten aktif. Dengan konten tersebut mempermudah pencarian arsip (Laserfiche, 2007).
2.2.3 Komponen Penting dari Sistem Manajemen Dokumen
Menurut Laserfiche (2007), komponen penting dari sistem manajemen dokumen, yakni:
a. Usability (Kegunaan)
Sebuah sistem akan sering digunakan jika penggunaan sederhana untuk menangkap, memenejemen dan menemukan dokumen yang diperlukan. Agar
suatu kegunaan sistem manajemen dokumen terasa oleh pengguna di seluruh organisasi, harus diperhatikan tampilan yang user-friendly dan mudah digunakan (Laserfiche, 2007).
b. Indexing and Retrieval (Pengindeksan dan Pencarian)
Sebuah sistem manajemen dokumen dengan fitur lengkap memudahkan untuk menemukan apa yang dibutuhkan. Pengambilan dokumen yang relevan harus cepat, mudah dan efisien, dengan beberapa metode kategorisasi informasi (Laserfiche, 2007).
- Indexing
Indexing digunakan untuk mencari dokumen elektronik. Terdapat tiga cara utama dalam
membuat indexing dari dokumen, yaitu menggunakan full text indexing, membuat
indexing melalui kategori kata kunci dari dokumen, dan membuat indexing dengan
berdasarkan grup dari dokumen.
- Retrieval
Memungkinkan pengguna mencari hanya dengan kata kunci yang sudah dikategorikan. Pencarian dokumen ini menggunakan konsep full text indexing, yang dapat menemukan dokumen yang perlu untuk dibaca dan mengindek dokumen secara manual dengan menggunakan kata kunci.
c. Annotations (Keterangan Tambahan)
Informasi tambahan tentang dokumen dapat membantu dalam memantau dokumen itu sendiri. Pengguna aplikasi DMS dapat menambah atau menghapus informasi tambahan, tanpa mengubah dokumen aslinya. Pada umumnya, highlight, dan sticky notes adalah merupakan jenis penjelasan yang digunakan di dalam aplikasi DMS (Laserfiche, 2007).
d. Storage and Archiving (Penyimpanan dan Pengarsipan)
Dokumen dalam sistem manajemen dokumen harus tersimpan di dalam database secara handal. Sistem penyimpanan Dokumen manajemen harus mampu mengakomodasi
perubahan teknologi dan pertumbuhan masa depan organisasi. Lebih tepatnya untuk menyediakan penyimpanan dokumen jangka panjang dan pengarsipan (Laserfiche, 2007).
e. Distribution (Distribusi)
Sebuah sistem manajemen dokumen harus membantu dalam hal menggunaan atau pembagian dokumen pada orang yang tepat (Laserfiche, 2007). Proses distribusi dokumen menghubungkan antar stakeholder di perusahaan, sehingga penggunaan dokumen dapat diakses secara bersamaan.
f. Workflow (Alur Kerja)
Workflow dapat meningkatkan otomatisasi routing dokumen ke berbagai orang dan
menghilangkan kemacetan (Laserfiche, 2007).
g. Security (Keamanan)
Sistem keamanan merupakan kebutuhan mutlak bagi setiap sistem manajemen dokumen. Sebuah sistem manajemen dokumen fitur lengkap memberikan sistem administrator untuk mengatur hak akses. Salah satu keamanan yakni otentikasi, yang memiliki pengertian tingkat keamanan yang mengharuskan pengguna untuk memberikan mandat biasanya nama pengguna dan password, untuk mengakses sistem (Laserfiche, 2007).
h. Integration (Integrasi)
Pengenalan perangkat lunak yang menggunakan teknologi baru sering menciptakan masalah pengintegrasian dengan sistem yang ada, yang dikelola oleh bagian pendukung komputer. Program manajemen dokumen harus menawarkan alat integrasi dikemas secara mudah, agar bagian pendukung bisa mudah menerapkan perangkat lunak yang baru (Laserfiche, 2007).
2.3 Siklus Hidup Pengembangan Sistem
SDLC (Systems Development Life Cycle, Siklus Hidup Pengembangan Sistem) adalah proses pembuatan dan pengubahan sistem serta model dan metodologi yang
digunakan untuk mengembangkan sistem. Dalam rekayasa perangkat lunak, konsep SDLC mendasari berbagai jenis metodologi. Metodologi ini membentuk suatu kerangka kerja untuk perencanaan dan pengendalian pembuatan sistem informasi, yaitu proses pengembangan perangkat lunak. Terdapat tiga jenis metode siklus hidup sistem yang paling banyak digunakan, yakni: siklus hidup sistem tradisional, siklus hidup menggunakan prototyping, dan siklus hidup sistem berorientasi objek (Britton dan Doake, 2001).
2.3.1 Tahapan SDLC
Tahapan SDLC adalah pendekatan melalui beberapa tahap untuk menganalisis dan merancang sistem yang diaman sistem tersebut telah dikembangkan dengan baik melalui penggunaan siklus kegiatan penganalisis dan pemakai secara spesifik (Kendall dan Kendall, 2013). Berikut tahapan SDLC menurut Kendall dan Kendall:
1. Mengidentifikasi Masalah, Peluang, dan Tujuan
Tahap pertama ini berarti bahwa penganalisis menentukan dengan tepat permasalahan yang ada pada organisasi. Pertama, penganalisis harus menemukan proses bisnis perusahaan. Aktivitas dalam tahap ini meliputi wawancara terhadap manajemen pemakai, menyimpulkan pengetahuan yang diperoleh, mengestimasi cakupan proyek, dan mendokumentasikan hasilnya. Hasil dari tahap ini berupa laporan yang feasible berisikan definisi permasalahan dan ringkasan tujuan.
2. Menentukan Syarat-Syarat Informasi
Tahap ini penganalisis sistem mengetahui detail-detail fungsi sistem, yakni orang-orang yang terlibat, kegiatan bisnis, lingkungan pekerjaan, waktu yang tepat, dan prosedur yang harus dijalankan dari bisnis yang sedang dipelajari.
Tata naskah dinas sebagai salah satu unsur administrasi umum meliputi, antara lain, pengaturan tentang jenis dan penyusunan naskah dinas, penggunaan lambang negara, logo
dan cap dinas, penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar, pengurusan naskah dinas korespondensi, kewenangan, perubahan, pencabutan, pembatalan produk hukum, dan ralat.
3. Analisis
Tahap ini merupakan tahap yang bertujuan memperoleh kebutuhan software dan
user secara lebih spesifik dan rinci. Tujuan dilakukan tahap ini adalah untuk mengetahui posisi dan peranan teknologi informasi yang paling sesuai dengan kebutuhan perusahaan yang bersangkutan, serta mempelajari fungsi-fungsi manajemen dan aspek bisnis yang akan berpengaruh terhadap proses desain, konstruksi dan implementasi software. Analisis sistem informasi bertujuan untuk mendesain sistem baru atau menyempurnakan sistem lama (Indrajit, 1998). Rincian tujuan dari tahapan analisis sistem informasi adalah untuk:
a. Membuat keputusan apabila sistem saat ini mempunyai masalah dan hasil analisisnya digunakan sebagai dasar untuk memperbaiki sistem.
b. Mengetahui ruang lingkup pekerjaannya yang akan ditanganinya. c. Memahami sistem yang sedang berjalan saat ini.
d. Mengidentifikasi masalah dan mencari solusinya.
Pada tahap ini penganalisis sistem menyiapkan suatu dokumen sistem yang berisikan ringkasan apa saja yang ditemukan, analisis biaya, serta rekomendasi yang harus dilakukan.
4. Merancang Sistem
Penganalisis sistem menggunakan informasi yang terkumpul sebelumnya untuk mencapai desain sistem yang logik. Tahap ini mencakup perancangan basis data yang bisa menyimpan data yang diperlukan oleh pembuat keputusan.
A. Data Flow Diagram
DFD fokus pada aliran data dari dan ke dalam sistem serta memproses data tersebut (Kendall dan kendall, 2003).
1. External Entity
Suatu External entity merupakan orang, kelompok, departemen, atau sistem lain di luar sistem yang dibuat dapat menerima atau memberikan informasi atau data ke dalam sistem. Gambar 2.1 merupakan simbol entitas dalam DFD.
Gambar 2.1 Simbol Eksternal Entity
2. Data Flow
Data flow atau aliran data disimbolkan dengan tanda panah. Data flow menunjukkan arus
data atau aliran data yang menghubungkan dua proses atau entitas dengan proses. Gambar 2.2 merupakan simbol data flow.
Gambar 2.2 Simbol Data Flow
3. Process
Suatu proses dimana beberapa tindakan atau sekelompok tindakan dijalankan. Gambar 2.3 merupakan simbol process.
Gambar 2.3 Simbol Process
4. Data Store
Data store adalah simbol yang digunakan untuk melambangkan process penyimpanan
data. Gambar 2.4 merupakan simbol file penyimpanan.
Gambar 2.4 Simbol Data Store
B. Entity Relationship Diagram
Menurut Marlinda (2004:28), atribute adalah kolom di sebuah relasi. Macam-macam
atribute yaitu :
1. Simple Atribute
Atribute ini merupakan atribute yang unik dan tidak dimiliki oleh attribute lainnya,
misalnya entity mahasiswa yang atribute-nya NIM.
2. Composite Atribute
Composite atribute adalah atribute yang memiliki dua nilai harga, misalnya nama besar
(nama keluarga) dan nama kecil (nama asli).
3 Single Value Atribute
Atribute yang hanya memiliki satu nilai harga, misalnya entity mahasiswa dengan
atribute-nya umur (tanggal lahir).
4. Multi Value Atribute
Atribute yang banyak memiliki niali harga, misalnya entity mahasiswa dengan
atribute-nya pendidikan (SD, SMP, SMA).
5. Null Value Atribute
Atribute yang tidak memiliki nilai harga, misalnya entity tukang becak dengan atribute
-nya pendidikan (tanpa memiliki ijazah).
ERD ini diperlukan agar dapat menggambarkan hubugan antar entity dengan jelas dan mudah dimengerti pemakai dan mudah disajikan oleh perancang database. Untuk itu ERD dibagi menjadi dua jenis model, yaitu :
a. Conceptual Data Model (CDM)
Merupakan jenis model data yang menggambarkan hubungan antar tabel secara konseptual.
b. Physical Data Model (PDM)
Merupakan jenis model data yang menggambarkan hubungan antar tabel secara fisikal.
5. Mengembangkan dan Mendokumentasikan Perangkat Lunak
Dalam tahap kelima siklus hidup pengembangan sistem, penganalisis bekerja sama dengan pemrograman unutuk mengembangkan suatu perangkat lunak awal yang diperlukan. Beberapa teknik terstruktur untuk merancang dan mendokumentasikan perangkat lunak meliputi rencana struktur, chart, dan pseudocode.
6. Menguji atau Testing Sistem
Testing software adalah proses mengoperasikan software dalam suatu kondisi yang
dikendalikan, untuk verifikasi apakah telah berlaku sebagaimana telah ditetapkan (menurut spesifikasi), mendeteksi error, dan validasi apakah spesifikasi yang telah ditetapkan sudah memenuhi keinginan atau kebutuhan dari pengguna yang sebenarnya (Romeo, 2003).
Proses atau tahapan testing memiliki siklus hidup testing, secara umum siklus hidup
testing dapat digambarkan seperti gambar dibawah ini.
Gambar 2.6 Siklus Hidup Testing
Dari gambar siklus hidup testing di atas dapat diketahui beberapa aktivitas yang ada pada kegiatan testing, secara umum dan sederhana terdiri dari:
a. Perencanaan (rencana pendekatan umum, menentukan objek testing, dan memperjelas rencana umum).
b. Akusisi (desain tes dan menerapkan tes).
c. Pengukuran (eksekusi tes, cek terminasi, dan evaluasi hasil).
7. Mengimplementasikan dan Mengevaluasi Sistem
Pada tahap terakhir dari pengembangan sistem, tahap ini melibatkan pelatihan bagi pemakai untuk mengendalikan sistem. Proses ini mencakup pengubahan file, dari format
lama ke format baru atau membangun suatu basis data, install peralatan, dan membawa sistem baru yang telah dibangun.
Evaluasi pada tahap ini ditujukan sebagai bagian dari tahap terakhir dari siklus hidup pengembangan sistem yang dimaksudkan untuk pembahasan. Evaluasi ini dilakukan di setiap tahap. Kriteria utama yang harus dipenuhi adalah pemakai yang dituju benar-benar paham dan dapat menggunakan sistem.
2.4 Alert
Informasi alert untuk memberitahukan sebuah informasi kepada user sebelum melanjutkan aksinya dan untuk menampilkan sebuah informasi yang memang diminta oleh
user. Jika informasi mempunyai nilai kurang, informasi selanjutnya dapat ditampilkan pada status bar message (Siswountomo, 2006).
Penggunaan alert yang sering digunakan pihak pengembang perangkat lunak yakni, alert box (kotak konfirmasi bagi pengguna dalam memverifikasi atau menerima sesuatu) dan
prompt box (pengguna memasukkan nilai sebelum memasuki sebuah halaman).
2.5 Full Text Searching
Full text searching dirancang untuk pencarian kata terhadap dokumen yang
disimpan dalam database. Dokumen perkantoran yang disimpan dalam database dapat diindeks. Full text searching memungkinkan para analisis melakukan kontekstual pencarian data. Full text searching juga berfungsi sebagai dasar yang kuat untuk teknik analisis (Coles and Cotter, 2009).
Pencarian secara tepat bisa dipengaruhi oleh cara pengindeksan yang dilakukan oleh aplikasi.
Indeks dibuat untuk memungkinkan mesin pencari untuk secara cepat menemukan halaman
paling relevan yang berisi permintaan yang diketik oleh si pencari. Indeks tersebut didistribusikan ke server untuk membuat pencarian lebih efesien. Pencarian di era sekarang
memiliki characterising akan disimpan dalam file indeks misalnya judul dokumen, meta deskripsi, pagerank, otoritas, dan spam rating (Wardhana dan Makodian, 2010).
BAB III
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
Pada bab ini membahas tentang identifikasi permasalahan, analisis permasalahan, solusi permasalahan dan perancangan sistem dalam membangun
document management system pada bagian kepegawaian di Perusahaan Daerah
Pasar Surya Surabaya. Adapun teknik pengumpulan data yaitu dengan cara wawancara dan observasi yang dilakukan di kantor pusat PD. Pasar yang dapat dilihat pada lampiran. Dari proses pengumpulan data ini akan didapatkan proses identifikasi dan analisis permasalahan.
3.1 Identifikasi dan Analisis Permasalahan
Identifikasi permasalahan dilakukan pada tahap wawancara. Dari proses mengumpulkan data tersebut maka didapatkan suatu titik temu dari permasalahan yang ada. Proses identifikasi dilakukan dengan cara menganalisis setiap proses bisnis dari bagian kepegawaian dan mengacu pada standar operasional prosedur yang telah ada dan rangkaian proses yang belum dibuatkan standar operasional prosedur.
Proses analisis yang dilakukan mulai dari proses pengelolaan dokumen dalam penerimaan pegawai baru dibentuk hingga proses pengelolaan dokumen dalam pemutusan hubungan pegawai. Diperoleh suatu kesimpulan bahwa bagian kepegawaian mengalami kesulitan dalam melakukan pengelolaan administrasi kepegawaian seperti proses pemberian keterangan tambahan, penyimpanan, keamanan, hak akses, pencarian, dan pendistribusian dokumen.
Melalui proses analisis, maka dapat dirangkum hasil identifikasi tersebut. Hasil identifikasi secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran 2.
Dari proses pengumpulan data, juga didapatkan beberapa dokumen mengenai aturan (rule) dan kebijakan (policy) stakeholder yang bersangkutan dengan sistem yang sudah ada saat ini. Adapun stakeholder yang bersangkutan yaitu direksi, sekretaris, akuntansi, sub bagian gaji, staf kepegawaian, kepala unit kerja, kepala cabang, serta kepala kepegawaian. Secara garis besar proses manajemen dokumen pada bagian kepegawaian terbagi menjadi enam kategori proses admnistrasi kepegawaian. Pada kategori proses (KP) penerimaan pegawai baru, dimulai dari penyerahan form rencana kebutuhan pegawai dari staf kepegawaian ke tata usaha, dilanjutkan dengan form rencana kebutuhan pegawai tersebut disebarkan ke kepala unit kerja oleh bagian tata usaha. Aliran dokumen pada kategori ini berakhir pada proses penyerahan kontrak kerja ke pelamar (pegawai baru). Untuk mengetahui aliran dokumen pada kategori selanjutnya bisa dilihat pada Tabel 3.1.
Sebelum menggambarkan proses bisnis menggunakan desain sistem flow,
harap diketahui terlebih dulu mengenai peran, tanggung jawab, aturan dan kebijakan yang ada pada perusahaan, lebih lengkapnya dapat dilihat pada Tabel 3.1.
Tabel 3.1 Proses Bisnis Berdasarkan Stakeholder
Stakeholder Proses Bisnis Aturan KP Kebijakan
Staf
Kepegawaian
Mengirim form rencana kebutuhan pegawai.
Proses ini terjadi pada saat bagian unit kerja membutuhkan pegawai baru
PPB Biasa dilakukan pada akhir tahun. Mengirim Form
rencana kebutuhan pegawai yang
Proses ini terjadi ketika form rencana kebutuhan pegawai yang sudah
Stakeholder Proses Bisnis Aturan KP Kebijakan sudah diisi. diisi akan dimintai
persetujuan ke kepala kepegawaian.
Mengirim
keterangan syarat jabatan.
Proses ini terjadi pada saat form rencana kebutuhan pegawai yang sudah diisi, mendapatkan
persetujuan oleh kepala kepegawaian
PPB
Memberikan pemeriksaan syarat jabatan.
Proses ini terjadi pada saat syarat jabatan telah diisi oleh kepala unit kerja.
PPB
Mengirimkan materi iklan.
Proses ini terjadi pada saat materi iklan telah dibuat oleh staf
kepegawaian dan akan dikirimkan ke akuntasi.
PPB
Mengajukan iklan dan beserta dana pembuatannya.
Proses ini terjadi pada saat materi iklan disetujui oleh kepala kepegawaian dan telah menanyakan harga pembuatan.
PPB Dana pembuatan iklan harus memperoleh persetujuan dari akuntasi.
Menyimpan data lamaran pekerjaan.
Proses ini terjadi pada saat tata usaha telah mengirimkan lamaran kerja dari pelamar.
PPB Dokumen yang disimpan dapat berupa softcopy
atau berkas aslinya. Memberikan
perjanjian kontrak.
Proses ini terjadi pada saat lamaran pekerjaan dari pelamar diterima dan melalui semua tahapan proses penerimaan pegawai.
PPB
Mengirimkan form rencana kebutuhan diklat.
Proses ini terjadi pada saat kepala unit kerja mendapatkan informasi tentang pelatihan pegawai.
LT Penyebaran form rencana kebutuhan diklat dapat dilakukan saat akhir tahun. Menganalisis form
rencana kebutuhan diklat yang sudah diisi.
Proses ini terjadi pada saat form rencana kebutuhan diklat telah diisi oleh kepala unit kerja.
LT
Stakeholder Proses Bisnis Aturan KP Kebijakan sertifikat diklat. saat staf kepegawaian
menerima form rencana kebutuhan diklat telah disetujui, peserta diklat, surat perintah diklat. Memberikan form
kuesioner penilaian kinerja.
Proses ini terjadi pada saat akhir tahun atau mendapat perintah dari kepala kepegawaian.
PKP
Memberikan daftar penilaian kinerja pegawai.
Proses ini terjadi pada saat staf kepegawaian menerima form kuesioner penilaian kinerja yang sudah fix.
PKP
Mengirimkan detail perhitungan gaji
Proses ini terjadi pada saat pegawai akan menerima gaji.
GP
Menyimpan data pegawai.
Proses ini terjadi pada saat staf kepegawaian menerima form
perubahan data pegawai dari pegawai.
PP Dokumen yang disimpan dapat berupa softcopy
atau berkas aslinya. Menganalisis surat
permohonan cuti
Proses ini terjadi pada saat staf kepegawaian menerima form surat permohonan cuti yang sudah diisi pegawai.
PP
Memberikan surat permohonan cuti yang sudah disetujui.
Proses ini terjadi pada saat staf kepegawaian menerima form surat permohonan cuti yang sudah disetujui oleh tata usaha.
PP
Memberikan surat keputusan mutasi.
Proses ini terjadi pada saat staf kepegawaian menerima keterangan mutasi dari pegawai.
PP
Memberikan surat keputusan mutasi yang sudah disetujui.
Proses ini terjadi pada saat staf kepegawaian menerima surat keputusan mutasi yang sudah disetujui tata usaha
PP
Menyimpan surat peringatan.
Proses ini terjadi pada saat staf kepegawaian melakukan analisis kehadiran
PP Dokumen yang disimpan dapat berupa softcopy
Stakeholder Proses Bisnis Aturan KP Kebijakan aslinya. Memberikan surat
pemutusan hubungan kerja.
Proses ini terjadi pada saat staf kepegawaian menerima keterangan meninggal dunia.
PHK
Memberikan surat pemutusan
hubungan kerja yang sudah disetujui.
Proses ini terjadi saat staf kepegawaian menerima surat pemutusan hubungan kerja disetujui oleh tata usaha
PHK
Memberikan surat pemecatan.
Proses ini terjadi pada saat staf kepegawaian menerima keterangan bahwa pegawai mendapatkan SP3.
PHK
Memberikan surat pemecatan yang sudah disetujui.
Proses ini terjadi pada saat staf kepegawaian surat pemecatan yang disetujui tata usaha.
PHK
Memberikan surat pengunduran diri.
Proses ini terjadi pada saat staf kepegawaian menerima keterangan pengunduran diri dari pegawai.
PHK
Memberikan surat pengunduran diri yang sudah disetujui
Proses ini terjadi pada saat staf kepegawaian surat pengunduran diri yang disetujui tata usaha.
PHK
Memberikan surat pensiun.
Proses ini terjadi pada saat staf kepegawaian menerima keterangan umur setiap pegawai.
PHK
Memberikan surat pensiun yang sudah disetujui
Proses ini terjadi pada saat staf kepegawaian surat pensiun yang disetujui tata usaha.
PHK
Kepala Kepegawaian
Memberikan persetujuan form rencana kebutuhan pegawai yang sudah diisi.
Proses ini terjadi pada saat kepala
kepegawaian menerima form rencana kebutuhan pegawai yang sudah dianalisis oleh staf kepegawaian.
PPB
Memberikan persetujuan materi
Proses ini terjadi pada saat kepala
Stakeholder Proses Bisnis Aturan KP Kebijakan iklan. kepegawaian menerima
materi iklan dari staf kepegawaian.
Memberikan persetujuan rancangan iklan.
Proses ini terjadi pada saat kepala
kepegawaian menerima rancangan iklan dari staf kepegawaian
PPB
Memberikan persetujuan seleksi dua.
Proses ini terjadi pada saat kepala
kepegawaian menerima data seleksi dua.
PPB
Memberikan persetujuan seleksi tiga.
Proses ini terjadi pada saat kepala
kepegawaian menerima data seleksi tiga.
PPB
Memberikan persetujuan form rencana kebutuhan diklat.
Proses ini terjadi pada saat kepala
kepegawaian menerima form rencana kebutuhan diklat yang sudah dianalisis staf kepegawaian.
LP
Memberikan persetujuan form kuesioner penilaian kinerja.
Proses ini terjadi pada saat kepala
kepegawaian menerima form kuesioner
penilaian kinerja.
PKP
Memberikan persetujuan daftar penilaian kinerja pegawai.
Proses ini terjadi pada saat kepala
kepegawaian menerima daftar penilaian kinerja pegawai.
PKP
Memberikan persetujuan detail perhitungan gaji.
Proses ini terjadi pada saat kepala
kepegawaian menerima detail perhitungan gaji oleh staf kepegawaian.
GP
Memberikan persetujuan surat permohonan cuti
Proses ini terjadi pada saat kepala
kepegawaian menerima surat permohonan cuti dari staf kepegawaian
PP
Memberikan persetujuan keputusan mutasi.
Proses ini terjadi pada saat kepala
kepegawaian menerima keputusan mutasi dari
Stakeholder Proses Bisnis Aturan KP Kebijakan staf kepegawaian
Memberikan persetujuan surat teguran.
Proses ini terjadi pada saat kepala
kepegawaian menerima surat teguran dari staf kepegawaian
PP
Memberikan persetujuan surat peringatan satu
Proses ini terjadi pada saat kepala
kepegawaian menerima surat peringatan satu dari staf kepegawaian
PP
Memberikan persetujuan surat peringatan dua
Proses ini terjadi pada saat kepala
kepegawaian menerima surat peringatan dua dari staf kepegawaian
PP
Memberikan persetujuan surat peringatan tiga
Proses ini terjadi pada saat kepala
kepegawaian menerima surat peringatan tiga dari staf kepegawaian
PP
Memberikan persetujuan surat pemutusan hubungan kerja.
Proses ini terjadi pada saat kepala
kepegawaian menerima surat pemutusan
hubungan kerja dari staf kepegawaian.
PHK
Memberikan persetujuan surat pemecatan
Proses ini terjadi pada saat kepala
kepegawaian menerima surat pemecatan dari staf kepegawaian.
PHK
Memberikan persetujuan surat pengunduran diri
Proses ini terjadi pada saat kepala
kepegawaian menerima surat pengunduran diri dari staf kepegawaian.
PHK
Memberikan persetujuan surat pensiun
Proses ini terjadi pada saat kepala
kepegawaian menerima surat pensiun kerja dari staf kepegawaian.
PHK
Tata Usaha Mengedarkan form rencana kebutuhan pegawai.
Proses ini terjadi pada saat tata usaha
menerima form rencana kebutuhan pegawai dari staf kepegawaian.
Stakeholder Proses Bisnis Aturan KP Kebijakan Mengedarkan form
rencana kebutuhan pegawai yang telah diisi.
Proses ini terjadi pada saat tata usaha
menerima form rencana kebutuhan pegawai yang telah disetujui oleh kepala
kepegawaian.
PPB
Mengedarkan form rencana kebutuhan pegawai yang telah diotorisasi
Proses ini terjadi pada saat tata usaha
menerima form rencana kebutuhan pegawai yang telah disetujui oleh direksi dan sekretaris.
PPB
Mengedarkan surat panggilan seleksi pertama.
Proses ini terjadi pada saat tata usaha
menerima surat panggilan dari staf kepegawaian.
PPB
Mengedarkan materi iklan.
Proses ini terjadi pada saat tata usaha
menerima materi iklan dari kepala
kepagawaian.
PPB
Mengedarkan rancang iklan.
Proses ini terjadi pada saat tata usaha
menerima rancang iklan dari kepala
kepegawaian.
PPB
Mengedarkan lamaran kerja.
Proses ini terjadi pada saat tata usaha
menerima lamaran kerja dari pelamar
PPB
Mengedarkan surat panggilan seleksi ketiga
Proses ini terjadi pada saat tata usaha
menerima surat
panggilan seleksi ketiga dari staf kepegawaian.
PPB
Mengedarkan surat pemberitahuan lolos seleksi tiga.
Proses ini terjadi pada saat tata usaha
menerima surat pemberitahuan lolos seleksi tiga dari staf kepegawaian.
PPB
Mengedarkan form rencana kebutuhan diklat
Proses ini terjadi pada saat tata usaha
Stakeholder Proses Bisnis Aturan KP Kebijakan kebutuhan diklat dari
staf kepegawaian Mengedarkan jenis
diklat dan disposisi
Proses ni terjadi pada saat tata usaha
menerima disposisi dan jenis diklat oleh kepala kepegawaian.
LP
Mengedarkan surat perintah diklat
Proses ini terjadi pada saat tata usaha
menerima surat perintah diklat dari staf
kepegawaian.
LP
Mengedarkan surat edar penilaian kinerja.
Proses ini terjadi pada saat tata usaha
menerima surat edar penilaian kinerja dari staf kepegawaia.
PKP
Mengedarkan detail perhitungan gaji.
Proses ini terjadi pada saat tata usaha
menerima detail perhitungan gaji yang disimpan di dalam amplop, dari kepala kepegawaian
GP
Mengedarkan surat pemohonan cuti.
Proses ini terjadi pada saat tata usaha
menerima surat permohonan cuti dari kepala kepegawaian.
PP
Mengedarkan surat keputusan mutasi.
Proses ini terjadi pada saat tata usaha
menerima surat keputusan mutasi dari kepala kepegawaian.
PP
Mengedarkan surat teguran dan
disposisi.
Proses ini terjadi pada saat tata usaha
menerima surat teguran dan disposisi dari kepala kepegawaian.
PP
Mengedarkan surat peringatan satu.
Proses ini terjadi pada saat tata usaha
menerima surat peringatan satu dari kepala kepegawaian.
PP
Mengedarkan surat peringatan dua.
Proses ini terjadi pada saat tata usaha
menerima surat
Stakeholder Proses Bisnis Aturan KP Kebijakan peringatan dua dari
kepala kepegawaian. Mengedarkan surat
peringatan tiga.
Proses ini terjadi pada saat tata usaha
menerima surat peringatan tiga dari kepala kepegawaian.
PP
Mengedarkan surat pemutusan
hubungan kerja.
Proses ini terjadi pada saat tata usaha
menerima surat pemutusan hubungan kerja
PHK
Mengedarkan surat pemecatan.
Proses ini terjadi pada saat tata usaha
menerima surat pemecatan dari kepala kepegawaian.
PHK
Mengedarkan surat pengunduran diri.
Proses ini terjadi pada saat tata usaha
menerima surat pengunduran diri dari kepala kepegawaian.
PHK
Mengedarkan surat pensiun.
Proses ini terjadi pada saat tata usaha
menerima surat pensiun dari kepala
kepegawaian.
PHK
Kepala Unit Kerja
Mengisi dan memberikan form rencana kebutuhan pegawai
Proses ini terjadi pada saat kepala unit kerja menerima form rencana kebutuhan pegawai dan mengisi form tersebut.
PPB
Memberikan syarat jabatan.
Proses ini terjadi pada saat kepala unit kerja menerima syarat jabatan oleh staf kepegawaian
PPB
Memberikan form rencana kebutuhan diklat
Proses ini terjadi pada saat kepala unit kerja menerima rencana kebutuhan diklat dari tata usaha.
LP
Memberikan surat edar penilaian kinerja.
Proses ini terjadi pada saat kepala unit kerja menerima dan mengisi surat edar penilaian kinerja dari staf
Stakeholder Proses Bisnis Aturan KP Kebijakan kepegawaian
Memberikan persetujuan surat permohonan cuti
Proses ini terjadi pada saat kepala unit kerja menerima surat permohonan cuti dari tata usaha.
PP
Memberikan persetujuan surat keputusan mutasi.
proses ini terjadi pada saat kepala unit kerja menerima surat keputusan mutasi dari tata usaha
PP
Memberikan persetujuan surat teguran.
Proses ini terjadi pada saat kepala unit kerja menerima surat teguran dari tata usaha.
PP
Memberikan persetujuan surat peringatan satu
Proses ini terjadi pada saat kepala unit kerja menerima surat
peringatan satu dari tata usaha
PP
Memberikan persetujuan surat peringatan dua
Proses ini terjadi pada saat kepala unit kerja menerima surat
peringatan dua dari tata usaha.
PP
Memberikan persetujuan surat peringatan tiga
Proses ini terjadi pada saat kepala unit kerja menerima surat
peringatan tiga dari tata usaha.
PP
Memberikan persetujuan surat pemutusan hubungan kerja
Proses ini terjadi pada saat kepala unit kerja menerima surat pemutusan hubungan kerja dari tata usaha.
PHK
Memberikan persetujuan surat pemecatan
Proses ini terjadi pada saat kepala unit kerja menerima surat pemecatan dari tata usaha.
PHK
Memberikan persetujuan surat pengunduran diri
Proses ini terjadi pada saat kepala unit kerja menerima surat pengunduran diri dari tata usaha.
PHK
Memberikan persetujuan surat
Proses ini terjadi pada saat kepala unit kerja
Stakeholder Proses Bisnis Aturan KP Kebijakan pensiun menerima surat pensiun
dari tata usaha. Sekretaris Memberikan
persetujuan form rencana kebutuhan pegawai (isi)
Proses ini terjadi pada saat sekretaris
menerima form rencana kebutuhan pegawai (isi) dari tata usaha
PPB
Direksi Memberikan persetujuan form rencana kebutuhan pegawai (isi)
Proses ini terjadi pada saat direksi menerima form rencana kebutuhan pegawai (isi)
PPB
Memberikan persetujuan materi iklan
Proses ini terjadi pada saat direksi menerima materi iklan dari tata usaha.
PPB
Memberikan persetujuan rancang iklan
Proses ini terjadi pada saat direksi menerima rancang iklan dari tata usaha.
PPB
Memberikan persetujuan form rencana kebutuhan diklat
Proses ini terjadi pada saat direksi menerima form rencana kebutuhan diklat dari tata usaha
LP
Memberikan persetujuan surat keputusan mutasi
Proses ini terjadi pada saat direksi menerima surat keputusan mutasi dari tata usaha
PP
Memberikan persetujuan surat teguran
Proses ini terjadi pada saat direksi menerima surat teguran dari tata usaha.
PP
Memberikan persetujuan surat peringatan satu
Proses ini terjad pada saat direksi menerima surat peringatan satu dari tata usaha.
PP
Memberikan persetujuan surat peringatan dua
Proses ini terjadi pada saat direksi menerima surat peringatan dua dari tata usaha.
PP
Memberikan persetujuan surat peringatan tiga
Proses ini terjadi pada saat direksi menerima surat peringatan tiga dari tata usaha.
PP
Memberikan persetujuan surat pemutusan hubungan kerja
Proses ini terjadi pada saat direksi menerima surat pemutusan
hubungan kerja dari tata
Stakeholder Proses Bisnis Aturan KP Kebijakan usaha.
Memberikan persetujuan surat pemecatan
Proses ini terjadi pada saat direksi menerima surat pemecatan dari tata usaha.
PHK
Memberikan persetujuan surat pengunduran diri
Proses ini terjadi pada saat direksi menerima surat pengunduran diri dari tata usaha.
PHK
Memberikan persetujuan surat pensiun
Proses ini terjadi pada saat direksi menerima surat pensiun dari tata usaha.
PHK
Direktur Administrasi Keuangan
Menyimpan data pembuatan iklan
Proses ini terjadi pada saat direktur adm. keuangan menerima data pembuatan iklan sehingga dia
memberikan biaya dana iklan.
PPB Penyimpanan ini bisa berupa
Softcopy atau
berkas aslinya.
Sub Bagian Gaji
Memberikan persetujuan detail perhitungan gaji
Proses ini terjadi pada saat sub bagian gaji menerima detail perhitungan gaji dari tata usaha.
GP
Bendahara Menyimpan detail perhitungan gaji
Proses ini terjadi pada saat bendahara
menerima detail perhitungan gaji dari staf kepegawaian
GP Penyimpanan ini bisa berupa
Softcopy atau
berkas aslinya. Akuntansi Menyimpan detail
perhitungan gaji
Proses ini terjadi pada saat akuntansi
menerima detail perhitungan gaji dari staf kepegawaian
GP Penyimpanan ini bisa berupa
Softcopy atau
berkas aslinya. Pegawai Menyimpan
perjanjian kontrak kerja
Proses ini terjadi pada saat pelamar (pegawai) telah lolos seleksi ketiga.
PPB Penyimpanan ini bisa berupa
Softcopy atau
berkas aslinya. Memberikan form
perubahan data
Proses ini terjadi pada saat pegawai
mengalami suatu perubahan data dalam kehidupan, misalanya dia telah menikah.
PP
Memberikan surat permohonan cuti
Proses ini terjadi pada saat pegawai akan
Stakeholder Proses Bisnis Aturan KP Kebijakan mengambil pemohonan
cuti. Menyimpan surat
pemohonan cuti
Proses ini terjadi pada saat pegawai menerima surat permohonan cuti yang telah mendapatkan persetujuan dari semua
stakeholder yang
terkait.
PP Penyimpanan ini bisa berupa
Softcopy atau
berkas aslinya.
Memberikan keterangan mutasi
Proses ini terjadi pada saat pegawai
mendapatkan keterang mutasi.
PP
Menyimpan surat keputusan mutasi
Proses ini terjadi pada saat pegawai menerima surat keputusan mutasi yang telah mendapatkan persetujuan dari semua
stakeholder yang
terkait.
PP Penyimpanan ini bisa berupa
Softcopy atau
berkas aslinya.
Menyimpan surat teguran, SP1, SP2, dan SP3
Proses ini terjadi pada saat pegawai menerima surat teguran, SP1, SP2, dan SP3 yang telah mendapatkan
persetujuan dari semua
stakeholder yang
terkait.
PP Penyimpanan ini bisa berupa
Softcopy atau
berkas aslinya.
Memberikan keterangan meninggal dunia
Proses ini terjadi pada saat pegawai meninggal dunia.
PHK
Menyimpan surat pemutusan hubungan kerja.
Proses ini terjadi pada saat pegawai menerima surat pemutusan
hubungan kerja yang telah mendapatkan persetujuan dari semua
stakeholder yang
terkait.
PHK Penyimpanan ini bisa berupa
Softcopy atau
berkas aslinya.
Menyimpan surat pemecatan.
Proses ini terjadi pada saat pegawai menerima surat pemecatan yang telah mendapatkan persetujuan dari semua
stakeholder yang
terkait.
PHK Penyimpanan ini bisa berupa
Softcopy atau
berkas aslinya.
Stakeholder Proses Bisnis Aturan KP Kebijakan keterangan
pengunduran diri
saat pegawai akan melakukan
pengunduran diri. Menyimpan surat
pengunduran diri.
Proses ini terjadi pada saat pegawai menerima surat pengunduran diri yang telah mendapatkan persetujuan dari semua
stakeholder yang
terkait.
PHK Penyimpanan ini bisa berupa
Softcopy atau
berkas aslinya.
Dari peran, tanggung jawab, aturan dan kebijakan yang didapatkan, selanjtnya adalah menggambarkan proses bisnis ke dalam bentuk system flow,
sehingga diharapkan desain yang dirancang sesuai dengan peran, tanggung jawab, aturan dan kebijakan yang ada di perusahaan. Serta dengan digambarkan system
flow, proses mengenai manajemen dokumen jadi dapat dipahami dengan mudah.
3.1.1. Aliran Dokumen Proses Dalam Menyusun Rencana Formasi Pegawai
dan Mengusulkan Rencana Pengadaanya (PPB)
16 ya
Membuat form rencana kebutuhan pegawai
pegawai Mengisi form
form rencana kebutuhan pegawai
(isi) bahwa harus segera diperbaiki ke unit kerja
a keterangan syarat
jabatan
Membuat Surat Panggilan
a2
a5
a6
Selesai
form rencana kebutuhan form rencana
kebutuhan pegawai
Disposisi (p) (1)
Disposisi (p) (2)
form rencana kebutuhan pegawai
(isi)
form rencana kebutuhan pegawai (isi)
17
Mulai
Melihat kebutuhan pekerjaan p1
1
Besar?
Membuat materi iklan dalam bentuk baris
Disposisi Materi iklan
Memberikan dokumen dan
memparaf
4 Mengajukan Iklan dokumen dan memberi paraf
b6 Disposisi (p)(1)(2)(3)
Materi iklan
Gambar 3.3 Aliran Dokumen Proses PPB-3
Pelamar Tata Usaha Staf Kepegawaian Kepala Kepegawaian
Mulai
Mengirimkan lamaran kerja
Lamaran kerja
Memberikan dokumen
Diberi tanda tanggal masuk
Membuat surat Panggilan seleksi kedua
ya
surat Panggilan seleksi kedua
Disposisi
Mengirimkan dan mem-paraf
disposisi
surat Panggilan seleksi kedua
Disposisi (p) 2
Surat Panggilan seleksi kedua Formulir Tes
tulis
Mengisi Formulir tes
tulis
2
Hasil tes tulis Mengisi hasil tes tulis Form ujian tulis
Memutuskan hasil seleksi kedua
Membuat surat Panggilan seleksi ketiga surat Panggilan
seleksiketiga Disposisi
Mengirimkan dan mem-paraf
disposisi
surat Panggilan seleksi ketiga
Disposisi (p) Surat Panggilan
seleksi ketiga
Memutuskan hasil seleksi ketiga
Membuat surat Panggilan Menandatanggani
kontrak kerja surat Panggilan
seleksi ketiga Disposisi
Mengirimkan dan mem-paraf
disposisi
surat Panggilan seleksi ketiga
Disposisi (p) Surat
Pemberitahuan lolos seleksi 3
Penanda-tanganan kontrak kerja Perjanjian Kontrak
Waktu Tertentu
Perjanjian Kontrak Waktu Tertentu
Perjanjian Kontrak Waktu Tertentu 1 2 Perjanjian Kontrak
Waktu Tertentu
2 ya
f
Penanda-tanganan kontrak kerja (Berdasarkan hasil
rapat notulen) Perjanjian Kontrak Waktu Tidak Tertentu
Perjanjian Kontrak Waktu Tidak Tertentu
e
Perjanjian Kontrak Waktu Tidak Tertentu
1 Perjanjian Kontrak
Waktu Tidak Tertentu 2
Menyampaikan ke atasan masing-maing
tentang jadwal kerja
Jadwal Kerja Salinan uraian kerja
Tabel 3.2 Penjelasan Aliran Sistem PPB Keterangan : No Phase (N) Simbol (S)
N S Input Nama Proses Kegiatan Output
1 a - Membuat form
rencana kebutuhan pegawai
Setiap akhir tahun membuat form kebutuhan pegawai, untuk diedarkan ke unit kerja oleh TU.
Form rencana kebutuhan
pegawai.
a 1
Form rencana kebutuhan
pegawai yang sudah diisi oleh kepala unit kerja.
Menganalisis permintaan pegawai
Menganalisis permintaan yang tertulis dalam form rencana kebutuhan
pegawai dengan menggunakan
uraian kerja sebagai
dokumen pembanding.
(y) Form rencana kebutuhan
pegawai yang sudah diisi oleh kepala unit kerja
+ lembar disposisi.
(t) Menyuruh melakukan revisi
a 2
Form rencana kebutuhan
pegawai yang sudah diisi oleh kepala unit kerja
+ lembar
terhadap Form rencana
kebutuhan pegawai, dengan cara
memberikan
paraf lembar disposisi.
(y) Form rencana kebutuhan
pegawai yang sudah diisi oleh kepala unit kerja + lembar disposisi (t)Menyuruh melakukan revisi
a 3
Form rencana kebutuhan
pegawai yang sudah diisi oleh kepala unit kerja
+ lembar
terhadap Form rencana
kebutuhan pegawai, dengan cara
memberikan
paraf lembar disposisi.
(y) Form rencana kebutuhan
pegawai yang sudah diisi oleh kepala unit kerja + lembar disposisi (t)Menyuruh melakukan revisi
a 4
Form rencana kebutuhan
Memberikan persetujuan
Direksi memberikan
N S Input Nama Proses Kegiatan Output pegawai yang
sudah diisi oleh kepala unit kerja
+ lembar disposisi.
persetujuan
terhadap Form rencana
kebutuhan pegawai, dengan cara
memberikan
paraf lembar disposisi.
pegawai yang sudah diisi oleh kepala unit kerja + lembar disposisi (t)Menyuruh
pegawai yang sudah diisi oleh kepala unit kerja
+ lembar
syarat jabatan dari pekerjaan yang dicari
Syarat jabatan
a 6
Syarat jabatan Melakukan pemeriksaan
Melakukan pemeriksan
calon pelamar yang ada di database
perusahaan.
(y) Surat panggilan
(t) Melaksanakan ke proses lainnya (membuat iklan lowongan)
materi iklan yang akan digunakan.
(y) Materi iklan dalam bentuk kolom + disposisi. (t) Materi iklan dalam bentuk baris + disposisi.
b 1
Materi iklan dalam bentuk kolom + disposisi, materi
iklan dalam terhadap Materi iklan, dengan cara
memberikan
paraf lembar disposisi.
Materi iklan dalam bentuk
kolom + disposisi, materi
iklan dalam bentuk baris + terhadap Materi iklan, dengan cara
memberikan
paraf lembar disposisi.
N S Input Nama Proses Kegiatan Output b
3
Rancangan iklan, disposisi
dalam rncan pembuatan iklan b
4
Rancangan iklan, disposisi
iklan, dengan cara
memberikan
paraf lembar disposisi.
(y) Rancangan iklan + lembar
Rancangan iklan, disposisi
Menyetujui Kepala kepegawaian memberikan persetujuan terhadap
rancangan iklan, dengan cara memberikan
paraf lembar disposisi.
(y) Rancangan iklan + lembar
Rancangan iklan
+ lembar disposisi
Membayar Membayar ke
biro iklan setelah
3 c Lamaran kerja Penyaringan Staf
kepegawaian melakukan penyaringan pelamar dengan mempertimbang kan lamaran kerja pelamar (sudah diberi tanggal masuk surat)
(y) Surat Panggilan seleksi
kedua.
(t) Menyimpan lamaran kerja serta
memasukkan data ke database calon pelamar.
c 1
Surat Panggilan seleksi kedua,
Memutuskan
hasil seleksi Kepala kepegawaian
N S Input Nama Proses Kegiatan Output Form tes tulis,
dan hasil tes tulis.
kedua melakukan
pemutusan lolos selesksi kedua.
ketiga.
(t) Pemberitahuan
tidak lolos (telepon).
c 2
Surat Panggilan seleksi ketiga, Form beserta kepala unit kerja terkait melakukan wawancara
secara khusus kepada pelamar terkait materi pekerjaan
(y) Surat Pemberitahuan
lolos seleksi 3 (t) Pemberitahuan tidak lolos (telepon).
4 d Surat
Pemberitahuan lolos seleksi 3, Perjanjian
Kontrak Waktu Tertentu, dan Perjanjian
Kontrak Waktu Tidak Tertentu n pelamar kerja berdasarkan status kontrak
(y) Perjanjian Kontrak Waktu Tertentu
(t) Perjanjian Kontrak Waktu Tidak Tertentu
d 1
Perjanjian
Kontrak Waktu Tertentu,
Perjanjian
Kontrak Waktu Tidak Tertentu
Menyampaikan
ke atasan masing-maing
tentang jadwal kerja
Staf
kepegawaian melakukan penyampaian ke masing-masing atasan pegawai baru.
Jadwal Kerja, Pelengkap
3.1.2. Aliran Dokumen Proses Dalam Menyusun Rencana Pendidikan dan
Latihan Pegawai (LT)
pendidikan dan latihan pegawai yang sesuai dengan Gambar 3.4 dapat dilihat pada Tabel 3.3.
3.1.3. Aliran Dokumen Proses Dalam Melakukan Penilaian Kinerja Pegawai
(PKP)
Berdasarkan pada hasil dari observasi dan wawancara maka didapatkanlah aliran dokumen proses dalam melakukan penilaian kinerja pegawai yang terjadi saat ini di perusahaan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 3.5. Sedangkan untuk penjelasan dari aliran dokumen dalam melakukan penilaian kinerja pegawai yang sesuai dengan Gambar 3.5 dapat dilihat pada Tabel 3.4.
3.1.4. Aliran Dokumen Proses Dalam Membuat Daftar Gaji dan Penghasilan
Pegawai Lainnya (GP)
Berdasarkan pada hasil dari observasi dan wawancara maka didapatkanlah aliran dokumen proses dalam membuat daftar gaji dan penghasilan pegawai lainnya yang terjadi saat ini di perusahaan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 3.6. Sedangkan untuk penjelasan dari aliran dokumen dalam membuat daftar gaji dan penghasilan pegawai lainnya yang sesuai dengan Gambar 3.6 dapat dilihat pada Tabel 3.5.
3.1.5. Aliran Dokumen Proses Dalam Memelihara Pegawai (PP)
3.1.6. Aliran Dokumen Proses Dalam Pemutusan Hubungan Kerja (PHK)
Berdasarkan pada hasil dari observasi dan wawancara maka didapatkanlah aliran dokumen proses dalam pemutusan hubungan kerja yang terjadi saat ini di perusahaan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 3.9. Sedangkan untuk penjelasan dari aliran dokumen dalam pemutusan hubungan kerja yang sesuai dengan Gambar 3.9 dapat dilihat pada Tabel 3.7.
Tabel 3.3 Penjelasan Aliran Sistem LP Keterangan : No Phase (N) Simbol (S)
N S Input Nama Proses Kegiatan Output
1 a - Membuat Form
Rencana
Kebutuhan Diklat
Setiap akhir tahun membuat Form Rencana
Kebutuhan Diklat, untuk diedarkan ke unit kerja oleh TU.
Form Rencana Kebutuhan Diklat
a1 Form Rencana Kebutuhan
Diklat yang sudah diisi oleh kepala unit kerja.
Menganalisis Menganalisis
permintaan yang tertulis dalam
form Form Rencana
Kebutuhan Diklat dengan
menggunakan jadwal
pelaksanaan diklat sebagai
pembanding.
(y) Form Rencana
Kebutuhan
Diklat yang sudah diisi oleh kepala unit kerja + lembar disposisi.
(t)Menyuruh melakukan revisi a2 Form Rencana
Kebutuhan
Diklat yang sudah diisi oleh kepala unit kerja + lembar
terhadap Form Rencana
Kebutuhan Diklat, dengan cara memberikan paraf lembar disposisi.
(y) Form Rencana
Kebutuhan Diklat yang sudah diisi oleh kepala unit kerja + lembar disposisi
N S Input Nama Proses Kegiatan Output
a3 Form Form
Rencana Kebutuhan
Diklat yang sudah diisi oleh kepala unit kerja + lembar
terhadap Form Rencana
Kebutuhan Diklat, dengan cara memberikan paraf lembar disposisi.
(y) Form Rencana
Kebutuhan
Diklat yang sudah diisi oleh kepala unit kerja + lembar
Diklat yang sudah diisi oleh kepala unit kerja + lembar disposisi, data pegawai, dan hasil evaluasi periode lalu
Mencari peserta diklat
Staf kepegawaian mencari peserta diklat yang sesuai dengan kebutuhan
dan situasi perusahaan.
Data pegawai yang akan mengikuti
pelatihan pegawai.
a5 Data pegawai yang akan mengikuti
pelatihan pegawai.
Membuat surat Perintah diklat
Setelah didapatkan
peserta, lembaga pendidikan, dan jadwal pelaksaan diklat, maka staf kepegawaian
membuat surat perintah diklat.
Surat perintah diklat
Tabel 3.4 Penjelasan Aliran Sistem PKP Keterangan : No Phase (N) Simbol (S)
N S Input Nama Proses Kegiatan Output
kepala kepegawaian memberikan persetujuan terhadap form kuesioner penilaian kinerja,
dengan cara memberikan paraf lembar disposisi.
(y) form kuesioner
penilaian kinerja
+ lembar disposisi.
(t)Menyuruh melakukan revisi a1 Disposisi,
form
Pengarsipan Staf kepegawaian mengarsipan dokumen
N S Input Nama Proses Kegiatan Output kuesioner
penilaian kinerja
disposisi dan menggandakan form
kuesioner penilaian kinerja.
Staf kepegawaian Membuat surat edar penilaian kinerja yang akan disebarkan leh bagian tata usaha.
(y) Form rencana kebutuhan
pegawai yang sudah diisi oleh kepala unit kerja + lembar disposisi (t)Menyuruh
Bagian unit kerja melakukan penilaian yang sesuai aturan perusahaan
form kuesioner penilaian kinerja (fix)
Merekap dan menghitung
Staf kepegawaian melakukan perhitungan dengan menggunakan aturan ynag berlaku. memberikan paraf lembar disposisi.
Daftar Penilaian Kinerja pegawai
Kepala kepegawaian melakukan persetujuan
terhadap Daftar Penilaian Kinerja pegawai, dengan cara memberikan paraf lembar disposisi.
(y) Daftar Penilaian Kinerja
pegawai sudah + lembar disposisi
Melakukan analisis calon penerima reward. Jika tergolong baik, maka mencetak daftar nilai knerja tertinggi, dan juga sebaliknya.
(y) Daftar nilai kinerja teringgi. (t) Daftar nilai kinerja terendah.
Tabel 3.5 Penjelasan Aliran Sistem GP Keterangan : No Phase (N) Simbol (S)
N S Input Nama Proses Kegiatan Output
1 a Form Perubahan
Melakukan Perhitungan
Staf kepegawaian melakukan perhitungan
Detail