55
BAB 3
ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR
3.1. Analisa Pendekatan Kawasan : Peraturan Daerah Kota Semarang
3.1.1. Analisa Konteks Lingkungan : Perda Kota Semarang 2011 ( BWK VIII dan BWK
IX )
3.1.1.1. Analisa Pemilihan Lokasi Kawasan
Menurut Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 14 Tahun 2011 tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Semarang Tahun 2011 - 2031, rencana
pengembangan fungsi utama masing-masing BWK untuk olahraga dan
rekreasi terletak di BWK IX (Kecamatan Mijen). Namun di setiap BWK tetap
terdapat fungsi-fungsi sekunder/pendukung lain, untuk fasilitas pendidikan
olahraga dan rekreasi.
Mengingat situasi dan kondisi pada BWK IX Kecamatan Mijen yang berada
kawasan yang penduduknya relative semakin banyak dan tingkat kepadatan
lalu lintas yang cukup tinggi dan tidak memungkinkan lagi untuk mencari
lahan yang sangat luas untuk lokasi projek “Pusat Pelatihan Olahraga
Offroad di Kota Semarang”, maka alternatif lokasi yang dipilih adalah BWK
VIII (Kecamatan Gunungpati ).
Alasan pemilihan Lokasi BWK adalah :
Pada Perda Kota Semarang mengenai RTRW Pasal 11 ayat 3, BWK VIII
merupakan wilayah dengan rencana pengembangan fungsi utama sebagai
wisata/rekreasi.
Tidak menutup kemungkinan untuk mengembangkan fungsi pendukung lain
56
Alasan pemilihan lokasi BWK tersebut diperkuat dengan Peraturan Daerah
Kota Semarang mengenai RTRW Pasal 83 dan pasal 85 yang menjelaskan
bahwa : rencana pembagian wilayah kota tentang pengembangan fungsi
tentang pendidikan yang mengarah pada penataan lingkungan salah
satunya meliputi :
Pasal 83
a. “peningkatan kualitas kawasan pendidikan tinggi di BWK II, BWK IV,
BWK VI, BWK VIII, dan BWK X melalui pengaturan kawasan dan
penataan lingkungan;”
Pasal 85
g. “ pengembangan Pusat Olah Raga di Kecamatan Mijen; dan”
h. “ kawasan olah raga beskala BWK dan lingkungan direncanakan terpadu dengan rencana ruang terbuka hijau dan ruang terbuka non
hijau serta dikembangkan di setiap BWK.”
Gambar 30 - Kutipan Peraturan Daerah Kota Semarang Mengenai Rencana
Tata Ruang Wilayah Kota Semarang Tahun 2011 – 2031 ( Pasal 83 )
57
Gambar 31 - Kutipan Peraturan Daerah Kota Semarang Mengenai Rencana
Tata Ruang Wilayah Kota Semarang Tahun 2011 – 2031 ( Pasal 85 )
Sumber : Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 14 Tahun 2011
Dari rencana pengembangan kawasan olahraga dan pendidikan yang
berbasis pada lingkungan tersebut, menurut analisa penulis yang
memungkinkan untuk dikembangkan terkait projek yang diangkat adalah
58
3.1.1.2. Alternatif Lokasi Kawasan
a. Alternatif Lokasi 1 (BWK IX – Kecamatan Mijen )
Gambar 32 - Peta BWK IX Kota Semarang
Sumber : Perda No 14 Th 2004 Tentang RDTRK Kota Semarang Wil 9
Letak Geografis :
Terletak pada 27º00’ - 28º92’ LS dan 23º2’ - 26º2’ BT.
Kecamatan Mijen memiliki luas wilayah 6.213,266 Ha.
Terdapat 14 kelurahan yaitu : Kelurahan Karang Malang, Kelurahan
Polaman, Kelurahan Tambangan, Kelurahan Cangkiran, Kelurahan
Bubakan, Kelurahan Purwosari, Kelurahan Jatibarang, Kelurahan
Jatisari, Kelurahan Mijen, Kelurahan Kedungpane, Kelurahan
Pesantren, Kelurahan Wonoplumbon, Kelurahan Ngadirgo, dan
Kelurahan Wonopolo.
Batas – Batas Wilayah Kecamatan Mijen :
59
Sebelah Timur : Kecamatan Gunungpati
Sebelah Selatan : Kecamatan Ungaran, Kabupaten
Semarang
Sebelah Barat : Kecamatan Boja, Kabupaten Kendal
Kelebihan Kecamatan Mijen Sebagai Lokasi Projek:
Dalam Peraturan Daerah Kota Semarang, Kecamatan Mijen memiliki
tata guna lahan sebagai fasilitas olahraga dan rekreasi sebesar
373,132 Ha.
Memiliki potensi untuk dikembangkan lebih jauh lagi mengingat
masih luasnya lahan yang tersedia dan mampu menampung
berbagai kebutuhan kawasan yang direncanakan. Terlihat dari
berkembangnya Kawasan Bukit Semarang Baru (BSB) dan berbagai
fasilitas yang ada.
Tingkat kepadatan kawasan permukiman penduduk yang sedang.
Memiliki kepadatan lalu lintas yang relatif rendah.
Aksesbilitas pencapaian yang mudah dari berbagai Kota, memiliki
jaringan infrastruktur yang cukup baik dan terpenuhi.
Lingkungan sekitar yang masih asri dengan banyaknya ruang
terbuka hijau disekitarnya.
Kelemahan Kecamatan Mijen Sebagai Lokasi Projek :
Keterbatasan Lahan yang diperbolehkan untuk dikembangkan
mengingat daerah ini termasuk daerah konservasi alam (peresapan
air hujan dan juga merupakan hutan kota)
Memiliki waktu tempuh yang cukup lama dari Pusat Kota Semarang
60
Peluang Lokasi Kecamatan Mijen :
Pengembangan Kecamatan Mijen dalam bidang kawasan olahraga
dan rekreasi dapat membantu rencana pemerintah seperti yang
tertera didalam Peraturan Daerah Kota Semarang mengenai RTRW.
Dibandingkan dengan alternatif lokasi rencana pengembangan
kawasan olahraga dan rekreasi yang lain, Kecamatan Mijen memiliki
peluang yang besar mengingat masih tersedianya lahan yang cukup
luas bahkan paling luas.
Juga jika dilihat dari persyaratan desain akan lokasi, baik mengenai
arus kepadatan lalu lintas, jarak lokasi dengan permukiman sekitar,
kemudahan aksesbilitas dan sebagainya, Kecamatan Mijen dapat
dibilang paling unggul dibanding alternatif lokasi yang lain.
b. Alternatif Lokasi 2 (BWK VIII – Kecamatan Gunungpati )
Gambar 33 - Peta BWK VIII Kota Semarang
61
Letak Geografis :
Kecamatan Gunungpati memiliki luas wilayah 5.399.085 Ha.
Terdapat 16 kelurahan yaitu : Cepoko, Gunungpati, Jatirejo,
Kalisegoro, Kandri, Mangunsari, Ngijo, Nongkosawit, Pakintelan,
Patemon, Plalangan, Pongangan, Sadeng, Sekaran, Sukorejo,
Sumurejo
Batas – Batas Wilayah Kecamatan Gunungpati :
Sebelah Utara : Ngaliyan,gajahmungkur
Sebelah Timur : Banyumanik dan Kabupaten Semarang
Sebelah Selatan : Kabupaten Semarang dan
Kecamatan Ngaliyan
Sebelah Barat : Kecamatan mijen dan Kabupaten kendal
Gunungpati
Kelebihan Kecamatan Gunungpati Sebagai Lokasi Projek :
Dalam Peraturan Daerah Kota Semarang, Kecamatan Gunungpati
memiliki tata guna lahan sebagai rencana pengembangan fungsi
utama sebagai pendidikan yang bersifat khusus, pariwisata alam ,
dan rekreasi
Terdapat tempat wisata Waduk Jatibarang dan Goa kreo memiliki
potensi untuk dikembangkan lebih jauh lagi dengan integrasi
berbagai pariwisata yang dekat dengan alam sesuai Peraturan
Daerah Kota Semarang mengenai RTRW.
Ekosistem lingkungannya masih terjaga.
Kepadatan lalu lintas rendah.
62
Jauh dari pusat kota ( artinya tidak mengakibatkan kemacetan )
Kelemahan Kecamatan Gunungpati Sebagai Lokasi Projek :
Memiliki jenis tanah yang gerak dan rawan terhadap gempa.
Jauh dari pusat kota .
Memiliki waktu tempuh yang cukup lama (sekitar 45 menit dari
Kota).
Peluang Lokasi Kecamatan Gunungpati :
Pengembangan Kecamatan Gunungpati dalam bidang kawasan
pendidikan dan rekreasi dapat membantu rencana pemerintah
seperti yang tertera didalam Peraturan Daerah Kota Semarang
mengenai RTRW.
Berbagai fasilitas dan sarana prasarana yang ada di Kecamatan
Gunungpati sudah cukup guna mendukung projek tersebut.
Lokasi yang relatif dekat dengan pusat kota akan membuat antusias
masyarakat dan pelaku kegiatan olahraga meningkat.
3.1.1.3. Kriteria Pemilihan Lokasi Kawasan
Pencapaian mudah , jalan dan infrastruktur mampu dilalui kendaraan
besar dan dilalui kendaraan umum
Memiliki lahan dengan luas memadai, mampu menampung berbagai
kebutuhan satu kawasan yang direncanakan
Terletak pada kawasan RDTRK dengan fungsi tata guna lahan fasilitas
pendidikan ,olahraga dan rekreasi
Terdapat jaringan utilitas yang lengkap dan memadai
Lingkungan sekitar tapak masih dalam kondisi yang asri
63
Terdapat sarana prasarana pendukung kegiatan di kawasan
“Pusat Pelatihan Olahraga Offroad di Kota Semarang” seperti pom
bensin, Keamanan wilayah, rumah sakit, penginapan dan sebagainya.
3.1.1.4. Penelitian Kriteria Lokasi Kawasan
Tabel 1. Penilaian Lokasi Kawasan
No Kriteria Bobot
Kecamatan Mijen
Kecamatan Gunungpati Nilai Total Nilai Total
1 Aksesbilitas&Infrastruktur 30 3 90 2 60
2 Luas&Tata Guna Lahan 30 2 60 3 90
3 Jaringan Utilitas 20 2 40 2 40
4 Sarana Prasarana Sekitar 20 3 60 2 40
5 Keadaan lingkungan (alam) 30 2 60 3 90
Total 310 320
Sumber : Analisa Pribadi Keterangan Tabel :
1 : Kurang Memenuhi
2 : Cukup Memenuhi
3 : Sangat Memenuhi
3.1.1.5. Alternatif Lokasi Tapak
a. Alternatif Lokasi 1
Lokasi
Tapak terletak di BWK VIII Kota Semarang, tepatnya di Jalan Kol H
Warsito Soegiarto, Desa Ngrembel, Kecamatan Gunungpati.
Merupakan lahan kosong dengan luas lahan mencapai 15 hektar,
orientasi tapak menghadap arah Barat, memiliki topografi kemiringan
64
Batas Tapak
Sebelah Utara : Jalan Raya Manyaran - Gunungpati,
Pemancingan Ngrembel Asri
Sebelah Timur : Permukiman Penduduk dan areal persawahan,
Desa Ngrembel
Sebelah Selatan : Jalan Raya Manyaran – Gunungpati,
Pemancingan Dewandaru
Sebelah Barat : Masjid Alste, Permukiman Penduduk, Desa
Ngrembel
Foto Udara Tapak Eksisting
65
Peta Udara dan Foto Sekitar Tapak
Gambar 35 - Peta Udara Lokasi Tapak Alternatif 1 Sumber : Dokumen Pribadi dari Editing Peta CAD Semarang
LOKASI TAPAK
B
D C
E
F
Gambar 36 - Poin A : Perempatan Jalan Sebelah Utara Sumber : Dokumen Pribadi
Gambar 37 - Poin B : Pemancingan Ngrembel Asri Sebelah Utara
Sumber : Dokumen Pribadi
Gambar 39 - Poin D : Permukiman Desa Ngrembel Sumber : Dokumen Pribadi
Gambar 38 - Poin C : Areal Lahan Kosong Sebelah Barat Sumber : Dokumen Pribadi
Gambar 40 - Poin E : Koramil 07 Kelurahan Gunungpati Sumber : Dokumen Pribadi
Gambar 41 - Poin F : Pom Bensin Kelurahan Gunung Pati Sumber : Dokumen Pribadi
66
Jaringan Transportasi
Terdapat jalur transportasi umum di koridor Jalan Raya Manyaran –
Gunungpati / Jalan Kol H Warsito Soegiarto , arus lalu lintas lenggang
(tidak begitu ramai). Di koridor Jalan Raya Manyaran – Gunungpati /
jalan Kol H Warsito Soegiarto Kalimas arus lalu lintas sedang.
Jaringan Utilitas
Jaringan utilitas lengkap, meliputi air bersih, saluran drainase kota,
jaringan listrik, jaringan telepon dan lampu jalan.
Faktor Alami Didalam Tapak
Faktor Alami yang terdapat didalam tapak antara lain berupa vegetasi
dengan beragam ukuran diantaranya pohon sengon, pohon pisang,
Gambar 42 - Arus Lalu Lintas Jalan Raya Manyaran - Gunungpati
Sumber : Dokumen Pribadi
Gambar 43 - Arus Lalu Lintas Jalan Raya Manyaran - Gunungpati
Sumber : Dokumen Pribadi
Gambar 44 - Arus Lalu Lintas Jalan Lingkungan Desa Ngrembel Sumber : Dokumen Pribadi
Gambar 45 - Tiang Listrik dan Lampu Jalan dan tiang telpon Sumber : Dokumen Pribadi
67
pohon ketapang, semak belukar, sawah tadah hujan dan terdapat juga
aliran sungai kecil dibagian timur tapak..
Tanah yang terdapat didalam tapak termasuk jenis tanah latosol coklat
tua. Dengan karakter tanah lempung debuan. Topografi kontur tanah
termasuk landai.
Faktor Buatan Didalam Tapak
Terdapat area sawah didalam tapak, pagar pembatas, dan perkerasan
berupa jalan lingkungan
Fungsi Didalam Tapak
Kondisi tapak berupa lahan kosong, saat ini sebagian diperuntukkan
sebagai area sawah,perkebunan, dan pernah digunakan sebagai arena
offroad.
Gambar 48 – Sawah tadah hujan Didalam Tapak Sumber : Dokumen Pribadi Gambar 47 - Vegetasi Didalam Tapak
Sumber : Dokumen Pribadi
68
Fungsi Diluar Tapak
Kondisi di sekitar tapak dipergunakan sebagai area sawah,
permukiman penduduk, warung, toko, dan tempat rekreasi keluarga.
Analisa SWOT
- Strength : Aksesbilitas yang sangat mudah, berada di pinggir jalan
raya, jaringan utilitas dan infrastruktur baik dan terpenuhi, topografi
lahan landai, memiliki luasan lahan yang memadai.
- Weakness : Berada di pinggir jalan raya utama penghubung
kecamatan sehingga arus lalu lintas pada jam-jam tertentu terutama
pagi dan sore hari ramai.
- Oportunity : Lokasi sesuai dengan rencana pemerintah dalam
Peraturan Daerah Kota Semarang mengenai RTRW yaitu
pengembangan kawasan pendidikan dan rekreasi dan olahraga di
Kecamatan Gunungpati dalam BWK VIII Kota Semarang.
Gambar 50 – Bekas Sirkuit Offroad Sumber : Dokumen Pribadi
Gambar 51 - Area Sawah Sumber : Dokumen Pribadi
Gambar 52 – Toko di lingkungan tapak Sumber : Dokumen Pribadi
Gambar 53 – Tempat Rekreasi Sumber : Dokumen Pribadi
69
- Threatness: Terdapat kawasan perkebunan di sebagian area tapak
bagian utara dirasa cukup disayangkan apabila harus
ditebang,pemanfaatan vegetasi yang sudah ada akan diolah guna
mendukung terciptanya lingkungan yang alami sehingga keasrian
lingkungan dapat tetap terjaga.
b. Alternatif Lokasi 2
Lokasi
Tapak terletak di BWK IX Kota Semarang, tepatnya di Jalan RM. Hadi
Subeno, Kelurahan Mijen, Kecamatan Mijen. Merupakan lahan kosong
dengan luas lahan mencapai 72,5 hektar, orientasi tapak menghadap
arah Barat, memiliki topografi kemiringan datar-sedang.
Batas Tapak
Sebelah Utara : Jalan Raya Kalimas, Kantor Polisi Direktorat
Sabhara, Pabrik Kubota
Sebelah Timur : Permukiman Penduduk Kp. Sidodadi
Sebelah Selatan : Lahan Kosong, Area Sawah
Sebelah Barat : Permukiman Penduduk, Perumahan Mijen
70
Foto Udara Tapak Eksisting
Gambar 55 - Foto Udara Lokasi Tapak Alternatif 2 Sumber : Dokumen Pribadi dari Editing Google Earth
Peta Udara dan Foto Sekitar Tapak
Gambar 56 - Peta Udara Lokasi Tapak Alternatif 2 Sumber : Dokumen Pribadi dari Editing Peta CAD Semarang
LOKASI TAPAK
A
B
C
D E G
71
Jaringan Transportasi
Terdapat jalur transportasi umum di koridor Jalan RM. Hadi Subeno,
arus lalu lintas jalan padat saat jam berangkat kantor (pagi hari) dan
pulang kantor (sore hari) saja sedangkan pada siang hari cukup
lengang. Di koridor Jalan Raya Kalimas arus lalu lintas sedang.
Gambar 57 - Poin A : Pertigaan Jalan Sebelah Barat Sumber : Dokumen Pribadi
Gambar 58 - Poin B : Tapak Eksisting Sebelah Utara Sumber : Dokumen Pribadi
Gambar 60 - Poin D : Jalan Kalimas Raya
Sumber : Dokumen Pribadi
Gambar 59 - Poin C : Tapak Eksisting Sebelah Timur Sumber : Dokumen Pribadi
Gambar 61 - Poin E : Jalan Lingkungan Kp. Sidodadi
Sumber : Dokumen Pribadi
Gambar 62 - Poin F : Kantor Polisi Direktorat Sabhara Sumber : Dokumen Pribadi
Gambar 63 - Poin G : Jalan RM. Hadi Subeno
Sumber : Dokumen Pribadi
Gambar 64 - Arus Lalu Lintas Jalan RM. Hadi Subeno Sumber : Dokumen Pribadi
Gambar 65 - Arus Lalu Lintas Jalan RM. Hadi Subeno Sumber : Dokumen Pribadi
72
Jaringan Utilitas
Jaringan utilitas lengkap, meliputi air bersih, saluran drainase kota,
jaringan listrik, jaringan telepon dan lampu jalan.
Faktor Alami Didalam Tapak
Faktor Alami yang terdapat didalam tapak antara lain berupa vegetasi
dengan beragam ukuran diantaranya pohon karet, pohon pisang,
pohon ketela, semak belukar, dan terdapat juga aliran sungai kecil
dibagian barat laut tapak..
Tanah yang terdapat didalam tapak termasuk jenis tanah latosol coklat
kemerahan. Topografi kontur tanah termasuk landai – sedang.
Faktor Buatan Didalam Tapak
Terdapat area sawah didalam tapak, pagar pembatas, dan perkerasan
berupa jalan lingkungan
Gambar 67 - Tiang Listrik dan Lampu Jalan
Sumber : Dokumen Pribadi
Gambar 68 - Saluran Drainase Kota Didepan Tapak Sumber : Dokumen Pribadi
Gambar 70 - Jenis Tanah Didalam Tapak Sumber : Dokumen Pribadi Gambar 69 - Vegetasi Didalam Tapak
73
Fungsi Didalam Tapak
Kondisi tapak berupa lahan kosong, saat ini sebagian diperuntukkan
sebagai perkebunan.
Fungsi Diluar Tapak
Kondisi di sekitar tapak dipergunakan sebagai area sawah,
permukiman penduduk, warung, toko, pabrik, dan kantor polisi.
Analisa SWOT
- Strength : Aksesbilitas yang sangat mudah, berada di pinggir jalan
raya, jaringan utilitas dan infrastruktur baik dan terpenuhi, topografi
lahan landai-sedang, memiliki luasan lahan yang memadai.
- Weakness : Berada di pinggir jalan raya utama sehingga arus lalu
lintas pada jam-jam tertentu terutama pagi dan sore hari ramai.
- Oportunity : Lokasi sesuai dengan rencana pemerintah dalam
Peraturan Daerah Kota Semarang mengenai RTRW yaitu
pengembangan kawasan olahraga dan rekreasi dan olahraga di
Kecamatan Mijen dalam BWK IX Kota Semarang.
Gambar 71 - Area Perkebunan Sumber : Dokumen Pribadi
Gambar 72 - Pabrik Kubota Sumber : Dokumen Pribadi
Gambar 73 - Kantor Polisi Sumber : Dokumen Pribadi
74
- Threatness: Terdapat kawasan perkebunan di sebagian area tapak
bagian utara dirasa cukup disayangkan apabila harus ditebang,
maka dari itu apabila terjadi penebangan pohon, harus diimbangi
dengan penanaman kembali pohon baru dilokasi lain dibagian tapak
sehingga keasrian lingkungan dapat tetap terjaga.
3.1.1.6. Kriteria Pemilihan Lokasi Tapak
Aksesibilitas dan Infrastruktur
Pencapaian ke lokasi mudah, arus lalu lintas tidak terlalu padat, jalan dan
infrastruktur mampu dilalui kendaraan besar (truk kontainer) dan terdapat
transportasi umum untuk mencapai lokasi tapak.
Luas Lahan dan Tata Guna Lahan
Memiliki lahan dengan luas memadai dan mampu menampung berbagai
kebutuhan didalam satu kawasan yang direncanakan lingkungan dalam
kondisi yang bagus ( masih alami ).
Terletak pada kawasan RDTRK dengan fungsi tata guna lahan fasilitas
pendidikan olahraga dan rekreasi
Topografi Tapak
Tapak sebaiknya memiliki topografi landai karena tuntutan lintasan sirkuit
yang mempunyai karakter offroad yang diperuntukan dalam pengolahan
trek
Sarana dan Prasarana
Terdapat sarana prasarana pendukung kegiatan seperti pompa bensin, ,
75
Jaringan Utilitas
Terdapat jaringan utilitas yang lengkap dan memadai pada seperti
jaringan listrik, air bersih, drainase air kotor, dan komunikasi.
3.1.1.7. Penilaian Kriteria Lokasi Tapak
Tabel 2. Penilaian Lokasi Tapak
No Kriteria Bobot
Lokasi Tapak 1
Lokasi Tapak 2
Nilai To
tal
Nilai To
tal
1 Aksesbilitas & Infrastruktur 30 3 90 2 60
2 Luas & Tata Guna Lahan 20 3 60 1 20
3 Topografi Tapak 20 2 60 3 60
4 Sarana Prasarana 20 3 60 2 40
5 Jaringan Utilitas 10 2 20 2 20
Total 290 200
Sumber : Analisa Pribadi
Keterangan Tabel :
1 : Kurang Memenuhi
2 : Cukup Memenuhi
3 : Sangat Memenuhi
Berdasarkan tabel penilaian lokasi tapak dapat disimpulkan bahwa tapak
terpilih yang memenuhi kriteria dan memiliki bobot tertinggi adalah lokasi
tapak 1 yang berada di Jalan Raya Manyaran – Gunungpati / Jalan Kol H
Warsito Soegiarto, Desa Ngrembel, Kelurahan Gunungpati, Semarang.
Lokasi tapak tersebut didalam Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 13
Tahun 2004 Tentang Rencana Detail Tata Ruang Kota Semarang BWK VIII ,
76
(Koefisien Lantai Bangunan) : 2,4 ( maks 4 lantai ) , GSB (Garis Sempadan
3.2. Analisa Skenario Perencanaan Kawasan : BWK VIII
3.1.2.1. Lokasi Kawasan
Gambar 75 - Peta BWK Kota Semarang
Sumber :
http://semarangkota.go.id/main/menu/28/tata-ruang-wilayah/peta-rencana-pembagian-bwk
Gambar 78 - Letak Lokasi Kawasan Pada Kelurahan
Sumber : http://semarangkota.go.id/main/menu/28/tata
3.1.2.2. Analisa Pencapaian Lokasi Kawasan
–
–
–
–
–
DARI ARAH BARAT
MIJEN
Melalui Jalan Rm. Hadi Soebono Raya
selama 4,3 Km , menuju ke arah Jalan
Cangkiran ( Belok kearah Barat ) jalan
lurus selama 7,3 Km tetap berada di
jalan Raya Cangkiran
–
Gunungpati ,
lalu belok kekiri jalan Gg ke 2 selama 7
m , 150 m belok kanan , lalu belok kiri
350 m , ikuti jalan Raya Gunungpati ,
tempat
dimana
kawasan
Pusat
Pelatihan Olahraga Offroad berada.
DARI ARAH SELATAN
UNGARAN / KAB. SEMARANG
Dari menuju kearah barat di Jalan
Pemuda Menuju jalan Kartini selama
3.1.2.3. Deliniasi Kawasan Makro ( Koridor )
3.1.2.4.
3.1.2.5.
3.1.2.6.
3.1.2.7.
3.1.2.8.
3.1.2.9.
3.1.2.10.
3.1.2.11.
3.1.2.12.
3.1.2.13.
3.1.2.14.
3.1.2.15.
3.1.2.16.
3.1.2.17.
3.1.2.18.
3.1.2.19.
3.1.2.20.
3.1.2.21.
3.1.2.22.
3.1.2.23.
3.1.2.24.
3.1.2.25.
3.1.2.26.
3.1.2.27.
3.1.2.28.
3.1.2.29.
3.1.2.30.
1
1
1
1
2
2
2
2
3
3
4
3
KETERANGAN DELINIASI :
1
2
3
4
: Perdag
: Area P
: Hutan
: Pertaha
: Kawasa
: Arteri S
Jl. Kol.H.
3.1.2.4. Analisa Masing
–
Masing Fungsi Sekitar Lokasi Kawasan
LOKASI
Gambar 80
–
Polsek Gunungpati
Sumber : Dokumen Pribadi
Gambar 81 - SMP 22 Semarang
Sumber : Dokumen Pribadi
Gambar 82
–
permukiman warga
Sumber : Dokumen Pribadi
–
–
Gambar 87
–
lahan kosong
Sumber : Dokumen Pribadi
3.1.2.5. Skenario Perencanaan dan pengembangan Kawasan Makro
Area Hutan ini sebagian akan dipertahankan
sebagai ruang terbuka hijau, Sebagian lagi
akan dikembangkan dan diolah sebagai
Taman Aktif publik dan Landmark serta
tetenger Kawasan Makro.
Untuk Area perdagangan dan jasa ini akan
dikembangkan menjadi fasilitas transit pada
kawasan makro sebelum menuju kawasan
mikro yaitu berupa saung peristirahatan,
warung tradisional yang bersih dan menarik.
Area Hutan ini akan dipertahankan karena
merupakan ruang terbuka hijau yang
dilindungi. selain itu juga bermanfaat bagi
penghijauan kawasan makro.
Area perdagangan dan jasa berupa fasilitas
wisata pemancingan yang akan
dipertahankan sebagai fungsi pendukung
kawasan mikro.
Area Permukiman warga ini tetap
dipertahankan.
3.2.1.6. Analisa Kawasan Mikro
3.2.1.7.
Analisa Skenario Perencanaan Massa Bangunan Pada Lokasi Kawasan
A
AREA PENERIMAAN
B
C
KAWASAN MIKRO
AREA FASILITAS UTAMA
KAWASAN MIKRO
AREA FASILITAS
PENUNJANG DA
C1
C
C3
C2
B
B1
B2
B3
B4
B2
B2
A
A1
3.2.1.8. Analisa Skenario Perencanaan Sirkulasi Pengunjung Pada Lokasi Kawasan
C1
C
C3
C2
B
B1
B2
B3
B4
B2
B2
A
A1
3.2.1.9. Analisa Skenario Perencanaan Sirkulasi Pengelola Pada Lokasi Kawasan
C1
C
C3
C2
B
B1
B3
A
3.2.1.10. Analisa Skenario Perencanaan Sirkulasi Peserta Pada Lokasi Kawasan
JALUR S
C1
C
C3
C2
B
B1
B2
B3
B2
B2
A
A1
3.2.1.11. Analisa Skenario Perencanaan Lokasi Kawasan Keseluruhan
C1
C
C3
C2
B
B1
B2
B3
B4
B2
B2
A
A1
88
3.1.3. Analisa Kondisi Sistem Sarana dan Prasarana : BWK VIII
Pusat Pelatihan Olahraga Offroad terletak di Jalan Kol. Haji Warsito
Soegiarto dan Jalan Raya Manyaran - Gunungpati, Kelurahan Gunungpati,
Kecamatan Gunungpati, Semarang, dan berdekatan dengan kawasan
pemancingan Dewandaru. Terdapat beberapa jaringan sarana prasarana
diantaranya :
3.1.3.1. Jaringan Jalan
Terdapat jaringan Jalan Kol. Haji Warsito Soegiarto yang termasuk Jalan
Arteri Sekunder ( Middle Ring Road )
Gambar 88 - Peta Jaringan Jalan Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Semarang Sumber :
89
3.1.3.2. Jaringan Transportasi
Terdapat jaringan transportasi umum yaitu Bus dan angkutan kota/ desa ,
dan juga Terminal Bus Tipe C di Kelurahan Gunungpati.
Gambar 89 - Peta Jaringan Transportasi Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Semarang Sumber : http://penataanruangjateng.info/upload/1616.%20sistem%20transportasi.jpg
90
3.1.3.3. Jaringan Listrik
Terdapat jaringan listrik disekitar tapak yaitu Saluran Udara Tegangan
Ekstra Tinggi (SUTET) yang terletak pada sepanjang Jalan Raya Cangkiran
– Gunungpati dan Saluran Udara Tegangan Menengah (SUTT) yang terletak
pada Jalan Kol. Haji Warsito Soegiarto, jaringan listrik tersebut dikelola oleh
PLN (Perusahaan Listrik Negara)
Gambar 90 - Peta Jaringan Listrik Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Semarang Sumber :
91
3.1.3.4. Jaringan Air Bersih
Terdapat jaringan air bersih primer dan sekunder yang dikelola oleh PDAM
Kota Semarang pada sepanjang Jalan Raya Cangkiran – Gunungpati dan
Jalan Raya Manyaran - Gunungpati, terdapat reservoir pada sebelah Timur lokasi tapak
Gambar 91 - Peta Jaringan Air Minum Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Semarang Sumber : http://penataanruangjateng.info/upload/221.%20rencana
%20jaringan%20air%20minum.jpg
92
3.1.3.5. Jaringan Drainase Air Kotor
Terdapat jaringan drainase air kotor sekunder pada sepanjang Jalan Raya
Manyaran - Gunungpati
Gambar 92 - Peta Jaringan Drainase Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Semarang Sumber :
93
3.1.3.6. Jaringan Telekomunikasi
Terdapat jaringan telekomunikasi primer dan sekunder pada sepanjang Jalan
Raya Manyaran - Gunungpati dan Jalan Raya Cangkiran - Gunungpati, yang
dikelola oleh Telkom. Terdapat Rumah Kabel pada sebelah Timur lokasi
tapak
Gambar 93 - Peta Jaringan Telekomunikasi Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Semarang
94
3.1.3.7. Fasilitas Umum dan Sosial
Terdapat berbagai fasilitas umum dan sosial diantaranya :
- Supermarket - Gereja
- Pompa Bensin - Masjid
- Restoran - Sekolah
- Desa Wisata - Kantor Polisi
- Bank - Kantor Pemerintahan
- Wisata Alam - Puskesmas
- Bengkel - Pasar
- Wisata Keluarga - Koramil 07 Gunungpati
3.1.3.8. Rencana Ruang Terbuka Hijau ( RTH )
Didalam peta Rencana Ruang Terbuka Hijau tahun2010 - 2030 Lokasi Tapak
terpilih yang berada di Kecamatan Gunungpati Kelurahan Gunungpati bukan
merupakan daerah konservasi. Daerah tersebut merupakan lahanyang terdiri
atas hutan , lahan basah dan lahan kering.
Gambar 94 - Peta Rencana Ruang Terbuka Hijau Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Semarang
95
3.3. Analisa Pendekatan Masing - Masing Fungsi : Pusat Pelatihan Olahraga Offroad
3.2.1. Analisa Pendekatan Arsitektur
3.2.1.1. Pelaku
a. Kelompok Pelaku
Pengelompokan yang dilakukan berdasarkan Jenis Pelakunya :
Peserta
Merupakan kelompok pelaku yang datang untuk mengikuti pelatihan
maupun kompetisi pertandingan balap.
Pengunjung
Merupakan kelompok pelaku yang datang untuk menonton latihan
maupun pertandingan balap, bertransaksi jual beli otomotif, mencoba
sirkuit offroad yang dilakukan sebagai hiburan dan rekreasi, meliput
acara dan menemui pengelola.
Pengelola
Merupakan kelompok pelaku yang datang untuk tujuan bekerja dan
mengelola kawasan Pusat Pelatihan Offroad , dengan tugas dan
tanggung jawab sesuai bidangnya masing-masing
b. Studi Pelaku
Pelaku yang terdapat dalam Pusat Pelatihan Offroad dikelompokkan
menurut jenis pelakunya yaitu Peserta, Pengunjung dan Pengelola.
Studi Pelaku Peserta
Tabel 2. Pelaku, Aktivitas dan Kebutuhan Fasilitas (Peserta)
Pelaku Jumlah Pelaku Aktivitas Fasilitas
Peserta/Pembalap
Saat Mengikuti
200 Orang Parkir Tempat Parkir / Pit
96 Pelatihan Offroad ( SCS,Speed Offroad, rock crawling, Mud Racing, Pelatihan Recovery Kendaraan ) Pengarahan
Latihan Arena Sirkuit
Istirahat Paddock,
R.Istirahat
Makan dan Minum Food Court
Berdiskusi Paddock / Ruang
Kelas
Setting Kendaraan Paddock / Arena
Sirkuit
Menerima Tamu Paddock
Peturasan Toilet / Shower
Outdoor
Beribadah Mushola
Parkir Tempat Parkir Pit
Pembalap Saat Mengikuti Balapan Offroad ( SCS,Speed Offroad, rock crawling, Mud Racing, Pelatihan Recovery Kendaraan )
300 Orang Persiapan Paddock
Briefing R. Briefing
Lomba Trek Sirkuit Primer
Istirahat Paddock,
R. Istirahat
Makan dan Minum Food Court
Berdiskusi Paddock
Setting Kendaraan Paddock / Pit Area
Menerima Tamu Paddock
97
Outdoor
Berobat Ruang medis
Beribadah Mushola
Scrutineering R. Scrutineering
Parkir Podium Parc Ferme
Penyerahan
Hadiah
Podium
Parkir Tempat Parkir Pit
Persiapan Paddock
Kru Tim Balap 600 Orang
Beribadah Mushola
Parkir Tempat Parkir Pit
Persiapan Paddock
Briefing R. Briefing
Lomba Trek Sirkuit
Sekunder
Istirahat Paddock,
R. Istirahat
Makan dan Minum Food Court
Berdiskusi Paddock
Setting Kendaraan Paddock
Menerima Tamu Paddock
Peturasan Toilet / Shower
Outdoor
Sumber : Analisa Pribadi
98
Tabel 3. Pelaku, Aktivitas dan Kebutuhan Fasilitas (Pengunjung)
Pelaku Jumlah Pelaku Aktivitas Fasilitas
Masyarakat Umum 600 Orang Parkir Tempat Parkir
Membeli Tiket Loket Tiket
Menonton Balap Tribun
Berbelanja Stand Retail
Mencoba Mobil
Offroad
Mobil Offroad
Makan dan Minum Food Court
Peturasan Toilet / Shower
Outdoor
Beribadah Mushola
Parkir Tempat Parkir
Kru Media 50 Orang Persiapan Arena
Meliput Arena
Istirahat
Tower
Trek Sirkuit
Exhibition Hall
Tribun
Paddock, Pit Area
R. Istirahat
Makan dan Minum Food Court
Peturasan Toilet
Beribadah Mushola
99
Tamu 100 Orang Bertemu Relasi
dan Menonton
Balap
Paddock / Ruang
Tamu
Menonton Balap Tribun VVIP
Menonton
Pameran
Exhibition Hall
Makan dan Minum Food Court
Peturasan Toilet
Beribadah Mushola
Sumber : Analisa Pribadi
Studi Pelaku Pengelola
Tabel 4. Pelaku, Aktivitas dan Kebutuhan Fasilitas (Pengelola)
Pelaku Jumlah Pelaku Aktivitas Fasilitas
Direksi 1 Orang Parkir Tempat Parkir
Bekerja R. Direksi
Rapat R. Rapat
Menerima Tamu Ruang Tamu
Makan dan Minum Food Court
Peturasan Toilet
Beribadah Mushola
(Manager)
- General M.
- HR & GA M.
- Marketing M.
7 Orang Parkir Tempat Parkir
Bekerja R. Manager Divisi
Rapat R. Rapat
100
- Event M.
- Finance M.
- Racing M.
- Circuit M.
Ruang Hospitality
Makan dan Minum Food Court
Peturasan Toilet
Beribadah Mushola
Staff 15 Orang Parkir Tempat Parkir
Bekerja R. Staff Divisi
Rapat R. Rapat
Menerima Tamu R. Tamu
Makan dan Minum Food Court
Peturasan Toilet
Beribadah Mushola
Tim Panitia 15 Orang Parkir Tempat Parkir
Bekerja R. Panitia, Race
Control Tower
Rapat R. Panitia
Makan dan Minum Food Court
Peturasan Toilet
Beribadah Mushola
Marshal 20 Orang Parkir Tempat Parkir
Briefing R. Marshal
Bekerja Pos Marshal
Makan dan Minum Food Court
Peturasan Toilet
101
Tim Recovery /
Safety
8 Orang Parkir Arena Sirkuit
Bekerja Arena Sirkuit
Makan dan Minum Food Court
Peturasan Toilet / Shower
Outdoor
Beribadah Mushola
Tim Medis 5 Orang Parkir Tempat Parkir
Ruang Medis
Bekerja Ruang Medis
Makan dan Minum Food Court
Peturasan Toilet
Beribadah Mushola
Tim Juri Pengamat
dan Pengawas
3 Orang Parkir Tempat Parkir
Bekerja R. Juri /
Pengawas, Race
Control Tower
Makan dan Minum Food Court
Peturasan Toilet
Beribadah Mushola
Penyewa dan
Karyawan Food
Court
250 Orang Parkir Tempat Parkir
Bekerja Food Court
Makan dan Minum Food Court
Peturasan Toilet
102
Penyewa dan
Karyawan Retail
Stand Jual Beli
Otomotif
50 Orang Parkir Tempat Parkir
Bekerja Retail Stand Jual
Beli Otomotif
Makan dan Minum Food Court
Peturasan Toilet
Beribadah Mushola
Cleaning Service 100 Orang Parkir Tempat Parkir
Briefing R. Cleaning
Service
Bekerja Seluruh Area
Makan dan Minum Food Court
Peturasan Toilet
Security 10 Orang
Beribadah Mushola
Parkir Tempat Parkir
Briefing R. Keamanan
Bekerja R. Keamanan dan
CCTV, Pos
Keamanan
Makan dan Minum Food Court
Peturasan Toilet
Teknisi 10 Orang
Beribadah Mushola
Parkir Tempat Parkir
Briefing R. Teknisi
103
Makan dan Minum Food Court
Peturasan Toilet
Beribadah Mushola
Sumber : Analisa Pribadi dan IOF Pengda Jateng.
3.2.1.2. Aktivitas
a. Kelompok Aktivitas
Pengelompokan yang dilakukan berdasarkan Jenis Aktivitasnya :
Aktivitas Utama
Adalah kegiatan yang berhubungan dengan kegiatan utama yang
dilakukan baik pelatihan maupun acara balap offroad / kompetisi.
Aktivitas Penunjang
Adalah kegiatan yang berhubungan dengan kegiatan penunjang yang
terjadi baik pada pelatihan offroad maupun balap offroad / kompetisi.
Aktivitas Pengelola
Adalah kegiatan yang dilakukan oleh pengelola yang berhubungan
dengan pengelolaan kawasan Pusat Pelatihan Olahraga Offroad.
Aktivitas Servis
Adalah segala kegiatan servis yang dilakukan baik pada saat kegiatan
pelatihan , even balap offroad maupun tidak ada event
b. Studi Aktivitas
Aktivitas yang terjadi dalam Pusat Pelatihan Olahraga Offroad
dikelompokkan menurut jenis keutamaan kegiatannya yaitu Aktivitas
Utama, Aktivitas Penunjang, Aktivitas Pengelola, dan Aktivitas Servis.
104
Tabel 5. Aktivitas (Utama), Pelaku dan Kebutuhan Fasilitas
Aktivitas Pelaku Fasilitas Sifat Ruang
Pelatihan Tentang
Offroad ( SCS, Speed
Offroad, Rock
Crawling, Mud Racing
, Recovery
Kendaraan )
Peserta /
Pembalap
Ruang Kelas ,
Trek Sirkuit Primer
dan Sekunder
Privat
Perlombaan Balap
Offroad ( SCS, Speed
Offroad, Rock
Crawling, Mud
Racing )
Pembalap Trek Sirkuit Primer
dan Sekunder
Privat
Pelatihan Balap
Offroad ( SCS, Speed
Offroad , Rock
Crawling, Mud
Racing )
Peserta /
Pembalap
Ruang Kelas, Trek
Sirkuit Primer
Privat
Menonton Balap Penonton /
masyarakat umum
Tribun Penonton
(Biasa, VIP, VVIP)
105
Menonton Stand
Offroad
Penonton /
masyarakat umum
Retail Stand Part
Jip
Publik
Meliput
Kru Media Arena / Paddock /
Podium
Publik
Tamu Arena / Tribun /
Paddock
Publik
Tim Panitia R. Panitia Privat
Marshal Pos Marshal Privat
Tim Juri Pengamat
dan Pengawas
R. Juri / Pengamat Privat
Masyarakat Umum R. Media / Tribun /
Arena / Podium /
Paddock
Publik
Sumber : Analisa Pribadi
Studi Aktivitas Penunjang
Tabel 6. Aktivitas (Penunjang), Pelaku dan Kebutuhan Fasilitas
Aktivitas Pelaku Fasilitas Sifat Ruang
Persiapan Peserta /
Pembalap
Paddock Privat
Kru Tim Balap
Kru Media R. Media Privat
Tim Panitia R. Panitia Privat
Marshal R. Marshal Privat
Tim Medis R. Medis / Track Privat
106
dan Pengawas
Cleaning Service R. Cleaning
Service
Privat
Security R. Keamanan dan
CCTV
Privat
Pembalap /
Peserta
Paddock Privat
Setting Kendaraan
Kru Tim Balap
Pit Area Privat
Paddock Privat
Pembalap /
Peserta
Pit Area Privat
Paddock Privat
Briefing Kru Tim Balap Paddock
Paddock
Privat
Privat Pembalap /
Peserta
Scrutineering Kru Tim Balap
R.scruteenering Privat
Tim Panitia
Pembalap /
Peserta
Istirahat
Kru Tim Balap
R. Istirahat Privat
Pembalap /
Peserta
Paddock Privat
Berdiskusi Kru Tim Balap Paddock
Paddock
Privat
107
Memantau Balap Tim Panitia R.Panitia Privat
Marshal
Race Control
Tower
Privat
Pos Marshal Privat
Tim Juri dan
Pengawas
R. Juri / Pengamat Privat
Pembalap
Race Control
Tower
Privat
Medical Center Privat
Berobat Pembalap R. Medis Privat
Menerima Tamu Kru Tim Balap Paddock
Parc Ferme
Privat
Privat Pengelola
Pembalap
Penyerahan Hadiah Tim Panitia
Podium Publik
Pembalap
Membeli Tiket Masyarakat Umum Tribun Publik
Mencoba Balap
offroad
Masyarakat Umum Track Offroad Publik
Transaksi Jual Beli
Part JIP
Masyarakat Umum Retail Stand Jual
Beli Otomotif
Publik
Sumber : Analisa Pribadi
Studi Aktivitas Pengelola
Tabel 7. Aktivitas (Pengelola), Pelaku dan Kebutuhan Fasilitas
Aktivitas Pelaku Fasilitas Sifat Ruang
108
Bekerja Direksi R. Direksi Privat
Manager (General Manager) (HR&GA Manager) (Marketing Manager) (Event Manager) (Finance Manager) (Racing Manager) (Circuit Manager) R. Manager (General Manager) (HR&GA Manager) (Marketing Manager) (Event Manager) (Finance Manager) (Racing Manager) (Circuit Manager) Privat Staff (General Division) (HR&GA Division) (Marketing Division) (Event Division) (Finance Division) (Racing Division) (Circuit Division) R. Staff (General Division) (HR&GA Division) (Marketing Division) (Event Division) (Finance Division) (Racing Division) (Circuit Division) Privat
Tim Panitia R. Panitia Privat
Marshal Pos Marshal Privat
Tim Medis Medical Center Privat
Tim Juri Pengamat
dan Pengawas
R. Juri / Pengamat Privat
109
Servis
Security R. Keamanan dan
CCTV
Privat
Teknisi R. CCTV Privat
R. Kompresor
Angin
Servis
R. MEE dan Panel Servis
R. Genset Servis
R. Mesin AC Servis
R. Pompa Servis
Menerima Tamu Pengelola R. Tamu Privat
Sumber : Analisa Pribadi
Studi Aktivitas Servis
Tabel 8. Aktivitas (Servis), Pelaku dan Kebutuhan Fasilitas
Aktivitas Pelaku Fasilitas Sifat Ruang
Peturasan Peserta Toilet Paddock Servis
Pengunjung Toilet Umum
Pengelola Toilet Pengelola
Makan dan Minum Peserta Food Court
Peserta
Privat
Pengunjung Food Court Publik
Pengelola
Membersihkan dan
Merawat Kawasan
Cleaning Service Seluruh Kawasan Publik, Privat,
Servis
110
Merawat Hal Teknis R. Kompresor
Angin
Servis
R. MEE dan Panel Servis
R. Genset Servis
R. Mesin AC Servis
R. Pompa Servis
Beribadah Peserta Mushola Servis
Pengunjung
Pengelola
Parkir Peserta Parkir Pit Privat
Pengunjung Parking Lot Publik
Pengelola Parkir Pengelola Privat
Sumber : Analisa Pribadi
c. Pola Aktivitas
Peserta
- Peserta dan Pembalap Saat Pelatihan
Gambar 95 -Diagram Pola Aktivitas Peserta dan Pembalap Saat
Pelatihan
111
- Pembalap Saat Perlombaan
Gambar 96 - Diagram Pola Aktivitas Pembalap Saat Perlombaan
Sumber : Analisa Pribadi
- Kru Tim Balap
Gambar 97 -Diagram Pola Aktivitas Kru Tim Balap
112
Pengunjung
- Masyarakat Umum
Gambar 98 - Diagram Pola Aktivitas Masyarakat Umum
Sumber : Analisa Pribadi
- Kru Media
Gambar 99 - Diagram Pola Aktivitas Kru Media Sumber : Analisa Pribadi
- Tamu
Gambar 100 -Diagram Pola Aktivitas Tamu
113
Pengelola
Gambar 101 -Diagram Pola Aktivitas Pengelola
Sumber : Analisa Pribadi
3.2.1.3. Fasilitas
a. Kelompok Fasilitas
Pengelompokan yang dilakukan berdasarkan Jenis Fasilitasnya :
Fasilitas Utama
Adalah kelompok fasilitas yang tersedia bagi segala kegiatan utama
yang terjadi didalam Pusat Pelatihan Olahraga Offroad
Fasilitas Penunjang
Adalah kelompok fasilitas yang tersedia bagi segala kegiatan
penunjang yang terjadi didalam Pusat Pelatihan Olahraga Offroad
Fasilitas Pengelola
Adalah kelompok fasilitas yang tersedia bagi segala kegiatan
pengelolaan Pusat Pelatihan Olahraga Offroad
114
Adalah kelompok fasilitas yang tersedia bagi segala kegiatan servis
yang terjadi didalam Pusat Pelatihan Olahraga Offroad
b. Studi Fasilitas
Studi Ruang Khusus
- Gedung / Ruang Kelas
Kapasitas peserta Pusat Pelatihan Olahraga Offroad adalah 200
yang terbagi atas 3 ruang kelas yang dibagi untuk tiap kelasnya
dalam offroad
Asumsi perhitungan kebutuhan ruang kelas
Ruang Kelas 30% = 30% x 200
= 60 orang / Kelas
Luas tempat duduk per orang = 0.5 x 0.9 = 0.45 m²
Total Kebutuhan perkelas = 60 x 0.45 =27 m²
Sirkulasi 100 % = 27
Luas Keseluruhan Ruang/ Gedung kelas = 81 m²
- Bangunan Tribun Penonton
Kapasitas penonton Pusat Pelatihan Olahraga Offroad adalah 600
orang yang dapat diakomodasi kedalam 3 tipe tribun yaitu tribun
biasa dengan atap terbuka dan terletak terpisah dengan bangunan
utama (tersebar di beberapa zona), tribun vip dengan atap tertutup
dan terletak pada bangunan utama, serta tribun vvip dengan
ruangan dan terletak pada bangunan utama.
Asumsi perhitungan pembagian kapasitas tribun
115
= 180 Orang
Tribun VIP 69% = 69% x 600
= 414 Orang
Tribun VVIP 1% = 1% x 600
= 6 Orang
Gambar 102 - Ukuran Pemisahan Arena dan Tribun Sumber : Standar Tata Cara Perencanaan Teknik Bangunan
Gedung Olahraga Departemen Pekerjaan Umum
(1) Tribun khusus untuk penyandang cacat harus memenuhi
ketentuan sebagai berikut :
- Diletakkan di bagian paling depan atau paling belakang dari
tribun penonton
- Lebar tribun untuk kursi roda minimal 1,4 m ditambah
selasar minimal lebar 0,9 m
(2) Ukuran tata letak tempat duduk adalah sebagai berikut
Ukuran tempat duduk penonton :
Tribun Biasa
116
Panjang minimal 0,80 m, maksimal 0,90 m
Tribun VIP
Lebar minimal 0,50 m, maksimal 0,60 m
Panjang minimal 0,80 m, maksimal 0.90 m
Gambar 103 - Ukuran Tempat Duduk
Sumber : Standar Tata Cara Perencanaan Teknik Bangunan Gedung Olahraga Departemen Pekerjaan Umum
(3) Tata letak tempat duduk
- Tata letak tempat duduk tribun biasa, diantara 2 gang,
maksimal 16 kursi, bila satu sisi berupa dinding maka
maksimal 8 kursi
- Tata letak tempat duduk tribun VIP, diantara 2 gang,
maksimal 14 kursi, bila satu sisi berupa dinding maka
maksimal 7 kursi
117
- Lokasi penempatan gang harus dihidarkan terbentuknya
perempatan
- Kapasitas tempat duduk disesuaikan daya tampung
penonton dalam 1 kompartemenisasi
Gambar 104
Tata Letak Tempat Duduk
Sumber : Standar Tata Cara Perencanaan Teknik Bangunan Gedung Olahraga Departemen Pekerjaan Umum
(4) Tangga
- Jumlah anak tangga minimal 3 buah maksimal 16 buah,
apabila lebih besar dari 16 buah, harus diberi bordes dan
anak tangga berikutnya harus berbelok terhadap anak
tangga dbawahnya
- Lebar tangga minimal 1,1 m maksimal 1,8 m, apabila lebar
tangga lebih besar dari 1,8 m, harus diberi pagar pemisah
pada tengah bentang
- Tinggi tanjakan tangga minimal 15 cm maksimal 17 cm
118
Tribun Biasa
Dengan Kapasitas 180 orang
Gambar 105 - Tribun Biasa
Sumber : Analisa Pribadi Berdasarkan Standar Tata Cara Perencanaan Teknik Bangunan Gedung Olahraga DPU
Ukuran tempat duduk = Lebar 0.5 m x Panjang 0.9 m
Luas tempat duduk per orang = 0.5 x 0.9 = 0.45 m²
Luas tempat duduk = 0.45 x 180 = 81 m²
Sirkulasi 50% = 40.5 m²
Luas total keseluruhan tribun biasa = 81 + 40.5 = 121.5 m²
Tribun VIP
Kapasitas 414 Orang
Gambar 106 - Tribun VIP
Sumber : Analisa Pribadi Berdasarkan Standar Tata Cara Perencanaan Teknik Bangunan Gedung Olahraga DPU
Ukuran tempat duduk = Lebar 0.6 m x Panjang 0.9 m
Luas tempat duduk per orang = 0.6 x 0.9 = 0.54 m²
Luas tempat duduk 1 kompartemen = 0.54 x 414 = 223.6 m²
119
Luas tribun vip (414) = 223.6 m² + 111.8 m² = 335.4 m²
Luas total keseluruhan tribun vip =335.4 m²
Tribun VVIP
Kapasitas 6 orang
Gambar 107 Tribun VVIP (1 Ruang)
Sumber : Analisa Pribadi Berdasarkan Standar Tata Cara Perencanaan Teknik Bangunan Gedung Olahraga DPU
Ukuran tempat duduk = Lebar 1 m x Panjang 2 m
Luas tempat duduk per orang = 1 x 2 = 2 m²
Luas tempat duduk 1 ruang = 2 x 6 = 12 m²
Sirkulasi 100% = 12 m²
Luas tribun vvip = 12 m²+ 12 m²= 24 m²
Luas total keseluruhan tribun vvip =24 m²
Jadi Kebutuhan Total Keseluruhan Tribun Penonton=
Tribun Biasa + Tribun VIP + Tribun VVIP = 480.9 m²
- Paddock
Minimal ukuran ruang per buah adalah 5m x 5m = 25 m² disarankan
120
Tiap ruang dipisahkan dengan dinding non permanen dan tiap tim
balap membutuhkan 1 paddock untuk 1 mobil
Perhitungan kebutuhan paddock :
Dibutuhkan 10 unit ( rekomendasi IOF Pengda Jateng ) yang
dibutuhkan untuk Pusat Pelatihan Olahraga Offroad dengan asumsi
pembalap yang mengikuti tiap event adalah 200 peserta balap dan
rata - rata per tim / peserta menyewa 1-2 ruang, sehingga
dibutuhkan:
Luas per ruang = 5m x 5m = 25m² (per paddock)
Per ruang dapat menampung 1 buah mobil dan peralatan balap
lainnya
Luas total Ruang Paddock = 250m²
- Scrutineering Area
Menurut standar yang dikeluarkan IOF , minimal luas Scrutineering
Area adalah 10m², terletak didekat ruang panitia / technical delegate
dengan adanya alat penggantung / winch point.
Kebutuhan Luas Scrutineering Area :
2 buah Ruang Scrutineering dengan winch point
Luas per ruang = 5m x 4m = 20m²/mobil dengan kapasitas 2 buah
mobil Luas total Ruang Scrutineering Area = 2 x 20m² = 40m²
4 m
5 m
Gambar 108 - Scrutineering Area Mobil
121
Studi Layout Trek Sirkuit
Pada projek “Pusat Pelatihan Olahraga Offroad” ini pembahasan lebih
ditekankan pada teknis yang berkaitan dengan bangunan bukan pada
teknis trek lintasannya. Namun demikian untuk trek lintasan tetap perlu
dilakukan studi-studi untuk mengambil pendekatan pola layout yang
akan digunakan, studi tersebut dilakukan dengan menganalisis
beberapa sirkuit yang telah ada yang memiliki lisensi IOF , untuk dipilih
mana yang paling sesuai untuk diaplikasikan kedalam projek ini
dengan alasan sirkuit-sirkuit tersebut telah menjalani serangkaian tes
dari IOF untuk kelayakannya dipergunakan sebagai ajang olahraga
balap otomotif yang salah satu faktor terpentingnya adalah hal safety
atau keamanan.
Kriteria-kriteria yang mempengaruhi pemilihan trek lintasan adalah :
(1) Track harus dalam kondisi yang asli sehingga tidak merusak yang
ada sebelumnya.
(2) Dimensi dan luasan trek offroad yang disesuaikan dengan luas
total tapak eksisting projek “Pusat Pelatihan Olahraga Offroad”.
(3) Track harus selalu mengedepankan safety yang berdasarkan
spesifikasi kendaraan yang digunakan.
Pada tapak gunungpati sudah terdapat track offroad yang sesuai
dengan standart dari IOF yang sebelumnya juga sudah pernah
122
Gambar 109 - Layout Trek Gunungpati Sumber : IOF Pengda Jateng
Studi Besaran Ruang
Fasilitas yang terdapat dalam Semarang Race Circuit dikelompokkan
menurut jenis keutamaannya yaitu Utama, Penunjang, Pengelola, dan
Servis.
- Fasilitas Utama
Tabel 9. Fasilitas (Utama), Kapasitas dan Kebutuhan Luas
Fasilitas Kapasitas Kebutuhan Luas (m²) Sumber
Unit Orang
Ge
dung
Ke
la
s
Ruang Kelas
Pelatihan
3 60
orang
Kelas
5 m x 5 m = 25 m²
3 x 25m² = 75 m²
SRK
dan IOF
Pengda
Jateng
START/FINISH MINUS
JUMP JUMP
123
Fasilitas Kapasitas Kebutuhan Luas (m²) Sumber
Unit Orang
Tribun P e nont on Tribun Penonton (Biasa)
1 180 Tribun
0.45 x 180 m = 81 m²
SRK
Tribun
Penonton (VIP)
1 414 Tribun
0.54 x 414 = 223.6 m²
Ditambah VVIP = 24 +
223.6 = 247.6 m²
SRK
Tribun
Penonton
(VVIP)
- 6 Tribun
2 x 6m = 12 m²
Luas Total = 24 m²
SRK
Paddock 10 500 Paddock
5m x 5m = 25 m²
10 x 25 m² = 250 m²
SRK
dan IOF
Pengda
Jateng
Scrutineering Area 2 2 mobil Scrutineering Area
4m x 5m = 20 m²
2 x 20 m² = 40m²
AP dan
IOF
Pengda
Jateng
Podium 1 5 Podium
2m x 8m = 16m²
AP
Parc Ferme 1 3 Mobil Parc Ferme
8m x 8m = 64m²
AP
124
4m x 8m = 32 m² IOF
Pengda
Jateng
Pos Marshal 1 20 Pos Marshal
3m x 3m = 9m²
AP dan
IOF
Pengda
Jateng
R. Operator Telepon 1 10 R. Operator Telepon
3m x 4m = 12m²
SB Ru an g Pe rs R. Hasil Perlombaan
1 5 R. Hasil Perlombaan
6m x 6m = 36m²
AP dan
IOF
Pengda
Jateng
Ruang Panitia /
Pengurus dan
Juri Pengawas
Lomba
1 15 R. Panitia dan Juri
Pengawas Lomba
8m x 10m = 80m²
SB dan IOF Pengda Jateng Ruang Direktur Perlombaan
1 2 R. Direktur Perlombaan
4 m x 6m = 24m²
SBdan IOF Pengda Jateng Ruang Sekretariat
1 5 R. Sekretariat
4 m x 6m = 24m²
SB dan
IOF
Pengda
125
Ruang
Pencatatan
Waktu
1 5 R. Pencatatan Waktu
4m x 6m = 24m²
SB dan IOF Pengda Jateng Ruang Pengatur Perlombaan
1 5 R. Pengatur Perlombaan
4m x 6m = 24m²
SB dan IOF Pengda Jateng Ruang Komentator
1 5 Ruang Komentator
4m x 6m = 24m²
SB dan
IOF
Pengda
Jateng
Ruang Pers 1 50 Ruang Pers
4m x 6m = 24m²
SB
Ruang Briefing 1 50 Ruang Briefing
4m x 6m = 24m²
AP dan IOF Pengda Jateng Tre k S irk uit Tre k S irk uit (Pri ma ry )
1 - Luas Bidang Lintasan
6m + 100 % (Untuk Area
Run Off, area recovery ,
Service Road) = 106 m²
AP
dan IOF
Pengda
126 Tre k S irk uit (Se c ondary )
1 - Luas Bidang Lintasan
4m x 100 % (Untuk Area
Run Off, area recovery ,
Service Road)= 104 m²
AP dan IOF Pengda Jateng Luas Total Bangunan Utama 1.320,6 m²
- Fasilitas Penunjang
Tabel 10. Fasilitas (Penunjang), Kapasitas dan Kebutuhan Luas
Fasilitas Kapasitas Kebutuhan Luas (m²) Sumber
Unit Orang
Retail Stand Jual
Part JIP
25 50 Retail Stand
5m x5m = 25m²
25 x 25m² = 625m² +
Sirkulasi 100% = 725 m²
AP dan
IOF
Pengda
Jateng
Food Court 5 50 Food Court
Stand
@ 4m x 8m = 32m²
5 x 32m² = 160m²
Meja Kursi
@ 2m x 2m = 4m²
127
25 x 4m² = 100m² +
Sirkulasi 100% = 200m²
Total 160 m²+200m² =
360 m²
Ruang Istirahat 5 50 Ruang Istirahat
4m x 6m = 24 m²
5 x 24 m² = 120m²
SB
Parking Lot 700 1400 Parkir Mobil
@ 3m x 5m = 15m²
700 x 15m² = 10.500m²
Parkir Motor
@ 1m x 2m = 2m²
700 x 2m² = 1400 m²
Total Luas + Sirkulasi =
12.000 m²
AP dan
IOF
Pengda
Jateng
Total 13.205 m²
- Fasilitas Pengelola
Tabel 11. Fasilitas (Pengelola), Kapasitas dan Kebutuhan Luas
Fasilitas Kapasitas Kebutuhan Luas (m²) Sumber
Unit Orang
Ruang Direksi 1 1 Ruang Direksi
4m x 6m = 24m²
AP
Ruang
General
Manager
1 1 R. General Manager
4m x 4m = 16m²
128
HR&GA
Manager
1 1 R, HR&GA Manager
4m x 4m = 16m²
DA
Marketing
Manager
1 1 R. Marketing Manager
4m x 4m = 16m²
DA
Event
Manager
1 1 R. Event Manager
4m x 4m = 16m²
DA
Finance
Manager
1 1 R.Finance Manager
4m x 4m = 16m²
DA
Racing
Manager
1 1 R. Racing Manager
4m x 4m = 16m²
DA
Circuit
Manager
1 1 R. Circuit Manager
4m x 4m = 16m²
DA
Ruang S
taff
General
Division
1 5 R.Staff General Division
@ 2m x 2.5m = 5m²
5 x 5m² = 25m²
DA
HR&GA
Division
1 5 R.Staff HR&GA Division
@ 2m x 2.5m = 5m²
5 x 5m² = 25m²
DA
Marketing
Division
1 10 R.Staff Marketing Division
@ 2m x 2.5m = 5m²
10 x 5m² = 50m²
DA
Event Division 1 5 R.Staff Event Division
@ 2m x 2.5m = 5m²
5 x 5m² = 25m²
DA
129
Division @ 2m x 2.5m = 5m²
5 x 5m² = 25m²
Racing
Division
1 5 R.Staff Racing Division
@ 2m x 2.5m = 5m²
5 x 5m² = 25m²
DA
Circuit
Division
1 5 R.Staff Circuit Division
@ 2m x 2.5m = 5m²
5 x 5m² = 25 m²
DA
Ruang Rapat 1 200 Ruang Rapat
8m x 8m = 64m²
200x 64 m² = 12.800 m²
DA
Ruang Tamu 1 10 Ruang Tamu
4m x 8m = 32m²
10 x 32m² = 320 m²
DA
Total 13.456 m²
- Fasilitas Servis
Tabel 12. Fasilitas (Servis), Kapasitas dan Kebutuhan Luas
Fasilitas Kapasitas Kebutuhan Luas (m²) Sumber
Unit Orang
Ruang Keamanan
dan CCTV
1 10 Ruang Keamanan
@ 1m x 1m = 1m²
10 x 1m² = 10m² +
Sirkulasi 100% = 110m²
AP
Ruang Cleaning
Service
1 20 Ruang Cleaning Service
@ 1m x 1m = 1m²
130
20 x 1m² = 20m² +
Sirkulasi 100% = 120m²
Gudang 1 - Gudang
12m x 16m = 192m²
AP
Ruang MEE dan
Panel
1 - Ruang MEE dan Panel
6m x 8m = 48m²
SB
Ruang Genset 1 - Ruang Genset
6m x 8m = 48m²
SB
Ruang Mesin AC 1 - Ruang Mesin AC
6m x 8m = 48m²
SB
Mushola 1 100 Mushola
1.2m x 0.8m = 0.96m²
50 x 0.96m² = 96m² +
Sirkulasi 50% = 292 m²
DA
Toilet 2 50 Toilet
@ 1m x 2m = 2m²
50 x 2m² = 100m² +
Sirkulasi 100% = 200m²
(Per Unit berisi 5 toilet
(5 wanita, 5 pria) dengan
luas = 3 x 2m² = 6m² +
Sirkulasi 100% = 12m²)
SRK
131
Keterangan Sumber
DA = Data Arsitek
SB = Studi Banding
AP = Analisa Pribadi
SRK = Studi Ruang Khusus
Panduan dan menurut peraturan / regulasi dari IOF Pengda Jateng
Total Luas Kebutuhan Ruang
Tabel 13. Fasilitas dan Kebutuhan Luas
Fasilitas Kebutuhan Luas (m²)
Fasilitas Utama 14.778,6 m2
Fasilitas Penunjang 13.205 m²
Fasilitas Pengelola 13.456 m²
Fasilitas Servis 1.058 m²
Total Luas Kebutuhan Ruang 42.495,6 m2
Sumber : Analisa Pribadi dan IOF Pengda Jateng
Total Luas Kebutuhan Area Parkir
- Jumlah Pelaku
1400 orang
- Asumsi Perhitungan Pelaku yang Menggunakan Kendaraan
50% menggunakan mobil = 50% x 1400 Orang
= 700 Orang
30% menggunakan motor = 30% x 1400 Orang
= 420 Orang
132
= 280 Orang
- Jumlah Mobil
Rata – rata tiap mobil dapat mengangkut 5 Orang
Jadi total jumlah mobil yang digunakan =
1400 Orang : 5 = 280 mobil
- Jumlah Motor
Rata – rata tiap motor dapat mengangkut 2 Orang
Jadi total jumlah motor yang digunakan =
1400 Orang : 2 = 700 motor
- Luas Area Parkir Mobil
280 x 15 m² = 4200 m²
- Luas Area Parkir Motor
700 x 2 m² = 1400 m²
- Total Luas Kebutuhan Area Parkir
5600 m²+Sirkulasi 100% = 5700 m²
Total Luas Kebutuhan Lahan
Total luas kebutuhan ruang = 29.039,6 m²
Total luas kebutuhan ruang indoor = 16.709,6 m²
Total luas kebutuhan ruang outdoor = 12.330 m²
Regulasi = KDB = 40%
KLB = 2.4
GSB = 29m
- Luas Lahan yang Dibutuhkan
KLB = Total Luas Lantai Bangunan
133
Luas Lahan = Total Luas Lantai Bangunan
KLB
Luas Lahan = 58.079,2
2.4
Luas Lahan = 42.495,6 m2
Luas Lantai Dasar yang Dapat Dibangun
KDB = Luas Lantai Dasar
Luas Lahan
Luas Lantai Dasar = KDB x Luas Lahan
Luas Lantai Dasar = 40% x 42.495,6 m2
Luas Lantai Dasar = 16.998,24 m2
- Luas Open Space / Ruang Terbuka
Luas Open Space = Luas Lahan - Luas Lantai Dasar
Luas Open Space = 42.495,6 m2- 16.998,24 m2
Luas Open Space = 25.497.36 m²
- Tinggi Bangunan
Tinggi Bangunan = Total Luas Lantai Bangunan x Tinggi Tiap Lantai
Luas Lantai Dasar
Tinggi Bangunan = 58.079,2 x 4
9680m²
Tinggi Bangunan = 23 m
- Luas Total Lahan yang Dibutuhkan
Luas Total Lahan yang Dibutuhkan =
134
Luas Total Lahan yang Dibutuhkan = 16.998,24 m2+ 14.520 m² +
12.330 m²
Luas Total Lahan yang Dibutuhkan = 43.848.24 m², digenapkan
135
c. Pola Fasilitas
Pola Hubungan Ruang Makro
Keterangan
: Fasilitas Utama
: Fasilitas Penunjang
: Fasilitas Pengelola
: Fasilitas Servis
Gambar 110 - Hubungan Ruang Makro Sumber : Analisa Pribadi
BANGUNAN KHUSUS
136
Pola Hubungan Ruang Mikro
137
3.2.2. Analisa Pendekatan Sistem Bangunan
3.2.2.1. Studi Sistem Struktur dan Enclosure
a. Sistem Struktur
Kriteria Struktur Bangunan1 :
1) “Strength”, kekuatan struktur bangunan didalam memikul beban
2) “Stability”,struktur bangunan harus saling mendukung sehingga dapat
berdiri dengan stabil
3) “Serviceability”, struktur bangunan dapat melayani kegiatan didalamnya
4) “Safety”, keamanan struktur terhadap beban-beban
5) “Durability”, keawetan dan ketahanan material dan struktur
Struktur Bawah (Low Structure)---
Merupakan bagian terbawah dari struktur suatu bangunan, dan bertujuan
menyalurkan beban seluruh bangunan kedalam tanah dan juga
menstabilkan bangunan
Pondasi
Pondasi Dalam
Alternatif pilihan pertama menggunakan pondasi sumuran atau
alternatif pilihan kedua menggunakan pondasi tiang pancang, alasan
pemilihan jenis pondasi ini adalah dikarenakan beban bangunan yang
besar terdiri dari 3 lantai dengan struktur atap advance bentang lebar
- Pondasi Sumuran
Merupakan jenis pondasi yang digunakan pada jenis tanah dengan
daya dukung tanah rendah, mengandung kadar air tinggi dan
1
138
memiliki lapisan tanah keras dikedalaman 4 hingga 5 meter.
Digunakan pada bangunan dengan ketinggian sedang (diatas 3
lantai). Proses pembuatannya tidak menimbulkan getaran yang
dapat mengganggu lingkungan sekitar
Gambar 112 - Pondasi Sumuran
Sumber : http://animasipil.blogspot.com/2015/03/mengenal-pondasi-su