• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tinjauan kualitas pengembangan sistem informasi dengan metode agile.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Tinjauan kualitas pengembangan sistem informasi dengan metode agile."

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Tinjauan kualitas pengembangan sistem informasi dengan

metode agile.

Kamal Prihandani1

Program pasca sarjana, program studi ilmu komputer, universitas budi luhur 1611600493@student.budiluhur.ac.id

Abstract

Kualitas software menjadi hal yang terpenting sebelum biaya dan waktu dalam pembangunan dan pengembangan sistem informasi, untuk mencapai kualitas software yang baik perlu sebuah metodologi yang digunakan, terdapat banyak medologi yang dapat digunakan untuk pembangunan atau pengembangan software, salah satunya adalah metode agile yang akan dianalisis dalam jurnal ini, sejauh mana metode agile dapat memberikan kualitas yang baik terhadap software yang dibangun dan dikembangkan.

Keyword : metode agile, kualitas software,

metodology pembangunan dan

pengembangan, Software development life cycle.

1. Pendahuluan

Metodologi pengembangan perangkat lunak menjadi bagian yang sangat penting dalam bidang pembangunan dan pengembangan perangkat lunak. Agile adalah metodologi pengembangan perangkat lunak yang berorientasi terhadap waktu pembangunan produk. Dalam agile pembangunan perangkat lunak interaksi dengan tim diutamakan dari pada proses dan alat, software yang berfungsi lebih penting daripada dokumentasi yang lengkap. Namun demikian, sama seperti model proses yang

lain, metode pembangunan agile memiliki kelebihan dan tidak cocok untuk semua jenis proyek, produk, orang dan situasi. Metodologi agile memungkinkan model proses yang toleransi terhadap perubahan kebutuhan sehingga perubahan dapat cepat ditanggapi. Namun di sisi lain menyebabkan produktifitas menurun.

2. Studi pustaka

Metodologi pembangunan dan

pengembangan software agile menggunakan pendekatan iteratif dan inkremental serta menggunakan siklus pengembangan yang lebih pendek, sehingga dapat menanggapi perubahan-perubahan yang diinginkan user dengan cepat.

2.1. Prinsip metode agile

Dalam metode agile terdapat 12 prinsip, yaitu :

a. Melibatkan pengguna dari awal pengerjaan proyek, sampai dengan tahap penyelesaian.

b. Menekankan komunikasi yang intensif terhadap sumber daya tim. c. Seluruh proses pembangunan

software dibuat dengan efisien dan sederhana.

d. Secara berkala anggota tim pembangunan software berinteraksi

(2)

satu dengan yang lainnya untuk efektifitas pengerjaan.

e. Fokus terhadap proses pembangunan

software untuk mendapatkan

keunggulan teknis dan desain software.

f. Memberikan informasi kepada pengguna tentang tahap-tahap pembangunan yang telah dicapai dengan rentang waktu mingguan, bulanan dan seterusnya.

g. Kemajuan pembangunan software merupakan ukuran utama dalam metode agile.

h. Pengguna dan pelanggan tetap

berkontribusi terhadap

pengembangan software.

i. Proyek yang dibangun dengan motivasi anggota tim.

j. Pengguna bekerjasama dengan tim agile dalam pembangunan software.

k. Mampu menangani perubahan

kebutuhan dengan cepat, bahkan jika merubah keseluruhan proses bisnis. l. Tim pembangunan dapat membuat

keputusan dan rencana tanpa tergantung terhadap manajer proyek.

2.2. Agile dan manajemen tim pembangunan.

Secara umum komposisi dari sebuah tim pengembang perangkat lunak yaitu :

a. Owner / Klien, bersama dengan

developer sebagai bagian terpenting dalam proyek, tugas dari klien menentukan fungsi dari perangkat lunak yang akan di buat, melakukan testing dan memberikan feedback.

b. Manajer bertugas

mengkolaborasikan developer dengan klien, membuat dan

mengevaluasi target pengerjaan perangkat lunak.

c. Sistem Analis, membuat arsitektur sistem dari perangkat lunak yang akan dibuat.

d. Developer, merupakan titik vital dalam tim, tanpa developer perangkat lunak tidak akan bisa dibuat.

3. Implementasi metodologi agile.

a. Pada jurnal dengan judul A Study of the Agile Software Development

Methods, Applicability and

Implications in Industry1, dalam jurnal ini membahas tentang metodologi agile lebih menkankan terhadap peningkatan fleksibilitas terhadap perubahan lingkungan pembangunan, dan memecah proyek besar menjadi bagian-bagian yang lebih kecil.

b. Pada jurnal dengan judul Agile processes and Methodologies: A Conceptual Study2. Dalam jurnal tersebut menjelaskan beberapa metode diperbandingkan dengan metode spiral.

c. Selanjutnya pada jurnal dengan judul An Exploratory Study on Agile based Software Development Practices3. Dalam jurnal tersebut menjelaskan banyaknya pembangun software menggunakan metode agile di malaysia sebanyak 75%.

d. Pada jurnal dengan judul Software Development: Agile vs. Traditional4 dalam jurnal tersebut diteliti bahwa kualitas software tidak hanya bergantung terhadap metodologi,

(3)

tetapi kepada pengunjian software juga berpengaruh terhadap kualitas. e. Dalam jurnal yang berjudul Scrum

Method Implementation in a

Software Development Project

Management5 dalam kesimpulan

jurnal tersebut menjelaskan tentang

kelebihan-kelebihan dalam

menggunakan metode tersebut. f. Dalam jurnal poeple factors in agile

software development and project

management1 dalam pemenelitian

tersebut disimpulkan bahwa sangat penting bahwa sebelum organisasi memutuskan untuk menggunakan metode agile, perlu untuk menilai apakah perusahaan struktur operasional, proses bisnis dan proyek cocok untuk penggunaan metode agile.

g. Dalam jurnal Comparative study on

software development

methodologies6 dalam jurnal tersebut dibahas tentang cakupan software yang akan dibangun metodologi kelas berat yang cocok untuk proyek-proyek di mana persyaratan tidak mungkin untuk mengubah dan perangkat lunak kompleksitas memungkinkan untuk perencanaan rinci.

h. Dalam penelitian Agile Software Development: A Case Study of Web Application7 dalam jurnal tersebut dijelaskan bahwa cerita dapat dibagi dalam dua nomor dari kecil tergantung pada faktor waktu (jika cerita exceeds3 minggu untuk pembangunan yang dapat dibagi ke cerita kecil).

i. Dalam jurnal Agile Software

Methodologies: Strength

and Weakness8 dalam jurnal tersebut dianalisa tentang kelemahan dan kekuatan metode agile.

j. Dalam jurnal dengan judul

Generalizing Agile Software

Development Life Cycle9

menjelaskan bahwa metode agile mampu menjadikan pembangunan

software menjadi efisien.

4. Perbandingan kualitas metode agile dari 10 penelitian.

Pada bagian ini akan dilakukan perbandingan dari 10 jurnal yang meneliti tentang metode pembangunan software dengan agile, dari beberapa jurnal tersebut penulis mendefinisikan menjadi 9 kriteria, dalam tabel perbandingan baris tabel sebagai judul jurnal yang ditinjau dan kolom sebagai kriteria-kriteria hasil tinjauan.

(4)

penyesuaian Faktor kualitas Analisa resiko Mock up Pengujian software Hasil yang baik Dapat Digunakan kembali Kebutuhan

Desain awal Terintegrasi jumlah

A Study of the Agile Software

Development Methods, Applicability and Implications in

Industry

YA YA YA YA

4

Agile rocesses and

Methodologies: A Conceptual Study.

YA YA YA YA YA YA YA

7

An Exploratory Study on Agile based Software Development Practices.

YA YA YA YA YA YA

6

Software Development:

Agile vs. Traditional YA YA YA YA

4

Scrum Method Implementation in a

Software Development Project Management

YA YA YA YA YA YA YA

7

poeple factors in agile software development

and project management

YA YA YA YA YA YA

6

Comparative study on software

(5)

Tabel 4.1 perbandingan penelitian dalam jurnal. Agile Software

Development:

A Case Study of Web Application

YA YA YA YA YA

5

Agile Software Methodologies:

Strength and Weakness YA YA YA YA YA YA

6

Generalizing Agile Software Development Life Cycle

(6)

5. Kesimpulan

Penulis telah melakukan tinjauan beberapa jurnal yang menggunakan metode agile untuk pembangunan dan pengembangan, dalam beberapa jurnal tersebut terdapat kelebihan dan kekurangan metode agile, yang dibandingkan dalam tabel, untuk pengembang bisa dilakukan pertimbangan sebelum menggunakan metode agile, disesuaikan dengan kebutuhan, ruang lingkup pengerjaan, waktu pengembangan yang akan berpengaruh terhadap biaya pembangunan atau pengembangan software. 6. Daftar pustaka.

1. Lalsing V. People Factors in Agile Software Development and Project Management. Int J Softw Eng Appl. 2012;3(1):117-137.

doi:10.5121/ijsea.2012.3109.

2. Sharma S, Sarkar D, Gupta D. Agile Processes and Methodologies : A Conceptual Study. Int J Comput Sci Eng. 2012;4(5):892-899.

3. Mohamed S, Baharom F, Deraman A. An Exploratory Study on Agile based Software Development Practices. Int J Softw Eng Its Appl. 2014;8(5):85-114. doi:10.14257/ijseia.2014.8.5.09. 4. STOICA M, MIRCEA M,

GHILIC-MICU B. Software Development: Agile vs. Traditional. Inform Econ. 2013;17(4/2013):64-76.

doi:10.12948/issn14531305/17.4.201 3.06.

5. Permana PAG. Scrum Method Implementation in a Software Development Project Management. Int J Adv Comput Sci Appl.

2015;6(9):198-204.

6. Liviu Despa M. Comparative Study on Software Development

Methodologies. Database Syst J. 2014;5(3):37-56.

7. Kumar DTTV, Sowmyavani MM. Agile Software Development : A Case Study of. 2012;12(14). 8. Mohammad AH, Alwada’n T,

Ababneh J "M. A. Agile Software Methodologies : Strength and Weakness. Int J Eng Sci Technol. 2013;5(3):455-459.

9. Bhalerao S, Puntambekar D. Generalizing Agile Software Development Life Cycle. Int J Comput Sci Eng. 2009;1(3):222-236.

Gambar

Tabel 4.1 perbandingan  penelitian  dalam  jurnal.

Referensi

Dokumen terkait

Salah satu cara baru dan menyenangkan adalah dengan pemberian gerakan brain gym, gerakan brain gym selain menyenangkan juga bermanfaat dan sangat penting untuk kestabilan

Dalam studi ini akan ditunjukkan lebih lanjut analisis ekonomi dalam penentuan harga air bersih di PDAM Kabupaten Karangasem dengan mempertimbangkan Nilai Rasio

Dari Gambar 1 tampak baik simulasi pada data suhu udara maupun data kecepatan angin memiliki rataan yang lebih mendekati data setelah menggunakan algoritma Filter

selaku dosen pembimbing I yang telah banyak memberikan arahan serta bimbingan kepada penulis selama menyelesaikan Laporan Akhir ini.. Bapak Pridson Mandiangan, S.E.,

mengontrol gerakan-gerakan kecil, keseimbangan berjalan, dan kesulitan dalam berbicara merupakan beberapa kasus yang menjadi hambatan bagi anak cerebral

Agar pembahasan masalah tidak terlalu luas serta keterbatasan dari pihak peneliti dari segi waktu dan kemampuan, maka guna keefektifan dan keefisienan penelitian, peneliti

Dari hasil implementasi dan pengujian sistem yang telah dilakukan, didapatkan hasil bahwa aplikasi dapat menvisualisasikan lingkungan kompleks Candi Jago dan memberikan

Tanggungjawab pelaku usaha rumah makan adalah untuk melayani konsumen dengan baik dengan menyediakan makanan yang bergizi, bermutu dan tidak mengganggu kesehatan