• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERATURAN ORGANISASI ANGKATAN MUDA SILIWANGI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERATURAN ORGANISASI ANGKATAN MUDA SILIWANGI"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

PERATURAN ORGANISASI

ANGKATAN MUDA SILIWANGI

NOMOR : PO - 01 / PP.AMS / II / 2007 Tentang

DISIPLIN DAN SANKSI ORGANISASI, SERTA PEMBELAAN DIRI PENGURUS DAN ATAU ANGGOTA ANGKATAN MUDA SILIWANGI

RAPAT PIMPINAN PARIPURNA PUSAT ANGKATAN MUDA SILIWANGI Memperhatikan : a. Bahwa Angkatan Muda Siliwangi sebagai Organisasi

Kemasyarakatan, dituntut untuk senantiasa melakukan penyesuaian dan pembaharuan sesuai dengan tantangan zaman.

b. Bahwa keanggotaan organisasi Angkatan Muda Siliwangi

merupakan keanggotaan aktif sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga

c. Bahwa dalam rangka memantapkan peran dan jatidiri anggota

Angkatan Muda Siliwangi perlu diatur suatu mekanisme pembinaan keanggotaan yang terpadu dan sejalan dengan misi Organisasi,

d. Bahwa untuk maksud sebagaimana tersebut diatas, perlu

ditetapkan Disiplin dan Sanksi Organisasi, serta Pembelaan Diri Pengurus dan/atau Anggota Angkatan Muda Siliwangi dalam bentuk Peaturan Organisasi.

Mengingat : 1. Keputusan Kongres VII Angkatan Muda Siliwangi tahun 2004 Nomor : 06/KONGRES VII/AMS/2004, Tentang Penyempurnaan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Angkatan Muda Siliwangi

2. Keputusan Kongres VII Angkatan Muda Siliwangi Nomor : 07/KONGRES VII/AMS/2004, Tentang Program Umum Angkatan Muda Siliwangi

3. Keputusan Kongres VII Angkatan Muda Siliwangi Nomor : 08/KONGRES VII/AMS/2004, Tentang Pokok-Pokok Pikiran Kongres VII Angkatan Muda Siliwangi

4. Keputusan Kongres VII Angkatan Muda Siliwangi Nomor : 12/KONGRES VII/AMS/2004, Tentang Penetapan Susunan dan Personalia Pengurus Pusat Angkatan Muda Siliwangi Masa Bakti Tahun 2004 – 2009

5. Keputusan Pengurus Pusat Angkatan Muda Siliwangi Nomor :

SKEP.01/PP-AMS/IX/2004, Tentang Pedoman Tata Kerja Pengurus Pusat Angkatan Muda Siliwangi Masa Bakti Tahun 2004 – 2009

(2)

Memperhatikan : Saran dan Pendapat yang berkembang yang disampaikan dalam Rapat Pimpinan Paripurna Pusat Angkatan Muda Siliwangi pada tanggal, 24 Maret 2007

M E M U T U S K A N

Menetapkan : PERATURAN ORGANISASI PENGURUS PUSAT

ANGKATAN MUDA SILIWANGI , NOMOR : PO – 01 / PP. AMS / II / 2007 TENTANG DISIPLIN DAN SANKSI ORGANISASI SERTA PEMBELAAN DIRI PENGURUS DAN / ATAU ANGGOTA ANGKATAN MUDA SILIWANGI

BAB I

KETENTUAN UMUM Pasal 1

Disiplin Organisasi Angkatan Muda Siliwangi (selanjutnya disebut “Disiplin Organisasi”) merupakan suatu tata aturan, sistem nilai dan norma yang berlaku, baik yang tersurat maupun tersirat, yang wajib ditaati dan dijalankan oleh seluruh anggota Angkatan Muda Siliwangi, baik yang menjabat dalam kepengurusan maupun tidak.

Pasal 2

Sanksi Organisasi Angkatan Muda Siliwangi (selanjutnya disebut “Sanksi Organisasi”) merupakan suatu tindakan berupa hukuman yang diambil Organisasi baik langsung maupun tidak langsung yang dijatuhkan kepada personil Pengurus dan/atau Anggota Angkatan Muda Siliwangi yang dengan itikad tidak baik telah sengaja melanggar Disiplin Organisasi.

Pasal 3

Pembelaan Diri Pengurus dan/atau Anggota Angkatan Muda Siliwangi (selanjutnya disebut “Pembelaan Diri”) adalah suatu kesempatan yang diberikan kepada Pengurus dan/atau Anggota untuk melakukan pembelaan atas adanya Sanksi Organisasi yang dijatuhkan kepadanya

BAB II

DISIPLIN ORGANISASI Pasal 4

Yang termasuk sebagai pelanggaran terhadap Disiplin Organisasi, yaitu : 1. Dengan itikad tidak baik :

a. melanggar Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, keputusan-keputusan KONGRES, keputusan-keputusan RAPIMPUS dan/atau Peraturan Organisasi Angkatan Muda Siliwangi yang berlaku

(3)

b. melanggar keputusan dan/atau kebijakan yang telah diputuskan dan/atau diambil oleh Organisasi

c. merusak, mencemarkan dan/atau merendahkan nama dan kewajiban Organisasi.

2. Tidak memenuhi panggilan dan/atau undangan rapat-rapat dan kegiatan yang wajib dihadiri oleh personil Pengurus Angkatan Muda Siliwangi disemua tingkatan dalam waktu 3 (tiga) bulan tanpa pemberitahuan terlebih dahulu dan/atau tanpa alasan yang dapat dipertanggungjawabkan

Pasal 5

Keputusan yang menyatakan telah terjadi pelanggaran terhadap Disiplin Organisasi diambil dalam Rapat Pengurus Pleno yang diadakan khusus untuk itu.

Pasal 6

(1) Penilaian pelanggaran terhadap Disiplin Organisasi yang dilakukan oleh Anggota yang bukan personil Pengurus dapat langsung diambil dalam Rapat Pengurus Pleno Angkatan Muda Siliwangi pada semua tingkatan kepengurusan

(2) Kepada yang melakukan pelanggaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini

dapat dimintakan keterangan secara lisan dan/atau tertulis, yang disampaikan dalam Rapat Pengurus Pleno yang diadakan untuk itu

(3) Diterima atau tidaknya keterangan tersebut diputuskan dalam rapat dimaksud

(4) Apabila yang melakukan pelanggaran tidak dapat dan/atau tidak bersedia

memberikan keterangan pada Rapat Pengurus Pleno, maka penilaian sebagaimana dimaksud pada ayat (3) Pasal ini dapat dilaksanakan.

Pasal 7

(1) Penilaian atas pelanggaran terhadap Disiplin Organisasi yang dilakukan oleh personil Pengurus diambil dalam Rapat Pengurus Pleno Angkatan Muda Siliwangi pada semua tingkatan kepengurusan

(2) Kepada yang melakukan pelanggaran diberikan hak jawab secara lisan dan/atau tertulis, yang langsung disampaikan dalam Rapat Pengurus Pleno tersebut

(3) Diterima atau tidaknya hak jawab tersebut diputuskan dalam Rapat Pengurus Pleno dimaksud

(4) Apabila hak jawab dimaksud tidak digunakan, maka penilaian sebagaimana dimaksud

(4)

Pasal 8

(1) Penilaian pelanggaran terhadap Disiplin Organisasi yang dilakukan oleh Ketua Distrik / Ketua Rayon / Ketua Sub Rayon Angkatan Muda Siliwangi dapat diambil dalam Rapat Pengurus Pleno pada tingkatan kepengurusan diatasnya setelah memperoleh dan mempelajari dengan cermat masukan tentang pelanggaran tersebut, serta memperhatikan dan mempertimbangkan dengan seksama pandangan dan penilaian dewan penasehat Angkatan Muda Siliwangi sesuai tingkatanya

(2) Kepada yang melakukan pelanggaran diberikan hak jawab secara lisan dan/atau tertulis yang disampaikan dalam Rapat Pengurus Pleno setingkat diatasnya yang khusus diadakan untuk itu

(3) Diterima atau tidaknya hak jawab tersebut diputuskan dalam Rapat Pengurus Pleno dimaksud

(4) Apabila hak jawab dimaksud tidak digunakan, maka penilaian sebagaimana dimaksud

pada ayat (3) Pasal ini dapat dilaksanakan

Pasal 9

(1) Penilaian pelanggaran terhadap Disiplin Organisasi yang dilakukan oleh Ketua Umum Pengurus Pusat Angkatan Muda Siliwangi diambil dalam Rapat Pimpinan yang dihadiri oleh utusan dan sekurang-kurangnya 2/3 (dua pertiga) jumlah seluruh Distrik Angkatan Muda Siliwangi

(2) Kepada Ketua Umum, jika dinilai telah melakukan pelanggaran, diberikan hak jawab secara lisan dan/atau tertulis yang disampaikan dalam Rapat tersebut

(3) Diterima atau tidaknya hak jawab tersebut diputuskan dalam Rapat Pimpinan dimaksud

(4) Apabila hak jawab dimaksud tidak digunakan, maka penilaian sebagaimana dimaksud

pada ayat (3) Pasal ini dapat dilaksanakan

Pasal 10

(1) Penilaian pelanggaran terhadap Disiplin Organisasi yang dilakukan oleh perorangan pinisepuh atau penasihat dapat diambil dalam Rapat Pengurus Pleno sesuai dengan tingkatanya

(2) Kepada pinisepuh atau anggota Dewan Penasihat, jika dinilai telah melakukan pelanggaran, diberikan hak jawab secara lisan dan/atau tertulis yang disampaikan dalam Rapat tersebut

(5)

(3) Diterima atau tidaknya hak jawab tersebut diputuskan dalam Rapat Pimpinan dimaksud

(4) Apabila hak jawab dimaksud tidak digunakan, maka penilaian sebagaimana dimaksud

pada ayat (3) Pasal ini dapat dilaksanakan

Pasal 11

Rapat Pengurus Pleno yang diadakan khusus sebagaimana dimaksud pada Pasal 5 – 10 Peraturan Organisasi ini disesuaikan dengan kewenangannya masing-masing sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Angkatan Muda Siliwangi

BAB III

SANKSI ORGANISASI Pasal 12

(1) Bentuk Sanksi Organisasi yang dapat dikenakan terhadap pelanggaran Disiplin Organisasi adalah :

a. peringatan tertulis;

b. diberhentikan sementara sebagai Pengurus; c. diberhentikan sementara sebagai Anggota; d. diberhentikan sebagai Pengurus;

e. diberhentikan sebagai Anggota;

(2) Wewenang pemberian sanksi, masing-masing :

a. Peringatan tertulis diberikan oleh Pengurus sesuai tingkatanya

b. Diberhentikan sementara sebagai Pengurus diberikan oleh Pengurus sesuai tingkatanya

c. Diberhentikan sementara sebagai Anggota diberikan oleh Pengurus sesuai tingkatanya

d. Diberhentikan sebagai Pengurus diberikan oleh Pengurus satu tingkat diatasnya : i. Untuk Pengurus Pusat dilakukan oleh Rapat Pleno Pengurus Pusat dan

dilaporkan kepada Rapat Pimpinan Pusat

ii. Untuk Pengurus Distrik dilakukan oleh Pengurus Pusat berdasarkan usul Pengurus Distrik

iii. Untuk Pengurus Rayon dilakukan oleh Pengurus Distrik berdasarkan usul Pengurus Rayon

iv. Untuk Pengurus Sub Rayon dilakukan oleh Pengurus Rayon berdasarkan usul

Pengurus Sub Rayon

e. Diberhentikan sebagai Anggota diberikan oleh Pengurus Pusat berdasarkan usul Pengurus sesuai tingkatanya

(6)

Pasal 13

(1) Mekanisme pemberian Sanksi Organisasi yang dikenakan oleh Pengurus Angkatan Muda Siliwangi sesuai tingkatanya terhadap pelaku pelanggaran adalah

(a) pemberian peringatan tertulis pertama

(b) pemberian peringatan tertulis kedua, apabila dalam jangka waktu 20 (dua puluh) hari pelaku pelanggaran mengabaikan dan/atau tidak mengindahkan peringatan tertulis pertama

(2) Apabila dalam jangka waktu 10 (sepuluh) hari sejak peringatan tertulis kedua pelaku pelanggaran mengabaikan dan/atau tidak mengindahkan, maka masalah ini akan dibahas melalui proses sebagaimana dimaksud pada Pasal 6 –10 Peraturan Organisasi ini

(3) Khusus untuk pelanggaran terhadap Disiplin Organisasi yang akibat perbuatannya bersifat merugikan Organisasi secara permanen dapat dijatuhkan sanksi tanpa mekanisme peringatan dengan tetap memberi hak jawab dan sanksi yang diberikan sesuai dengan batas kewenangan sebagaimana diatur dalam Pasal 12 ayat (2)

Pasal 14

Apabila semua peringatan yang disampaikan kepada individu yang melanggar Disiplin Organisasi ini diindahkan, namun masih dirasa kurang atau tidak memuaskan, maka hal ini masih dapat dibahas sesuai ketentuan sebagaimana dimaksud pada Pasal 6 – 10 Peraturan Organisasi ini

Pasal 15

Apabila semua peringatan terulis yang disampaikan kepada individu yang melakukan pelanggaran terhadap Disiplin Organisasi diabaikan dan/atau tidak diindahkan, maka yang bersangkutan diberhentikan sementara sebagai Pengurus dan/atau Anggota

Pasal 16

Apabila rapat yang membahas mengenai mekanisme Sanksi Organisasi sebagaimana dimaksud pada Pasal 12 – 14 Peraturan Organisasi ini tidak dapat mengambil keputusan secara musyawarah mufakat, maka keputusan diambil dengan suara terbanyak

Pasal 17

Jika dalam jangka waktu 6 (enam) bulan seorang Pengurus dan/atau Anggota yang diberhentikan sementara dari kepengurusan maupun keanggotaan tidak memperlihatkan itikad baik untuk memperbaiki kesalahanya atau tidak melakukan upaya Pembelaan Diri, maka Organisasi mengambil keputusan untuk memberhentikan yang bersangkutan sebagai Pengurus dan/atau Anggota

(7)

BAB IV PEMBELAAN DIRI

Pasal 18

(1) Setiap Pengurus dan/atau Anggota yang dikenai Sanksi Organisasi dapat melakukan Pembelaan Diri

(2) Pembelaan diri sebagaimana dimaksud ayat (1) diajukan oleh Pengurus dan/atau Anggota yang dikenai Sanksi Organisasi kepada Pengurus Angkatan Muda Siliwangi satu tingkat diatasnya, setinggi-tingginya sampai ketingkat Pebgurus Pusat Angkatan Muda Siliwangi

Pasal 19

Dalam jangka waktu selambat-lambatnya 10 (sepuluh) hari setelah menerima permohonan Pembelaan Diri dari Pengurus dan/atau Anggota yang dikenai Sanksi Organisasi, Pengurus Angkatan Muda Siliwangi sebagaimana dimaksud Pasal 18 ayat (2) harus melaksanakan rapat untuk mendengarkan Pembelaan Diri dan Pengurus dan/atau Anggota yang bersangkutan

Pasal 20

Pengurus Angkatan Muda Siliwangi sebagaimana dimaksud Pasal 18 ayat (2) wajib memperhatikan muatan materi dan/atau langkah Pembelaan Diri yang dilakukan oleh Pengurus dan/atau Anggota sebagaimana dimaksud pada Pasal 18 Peraturan Organisasi ini sebagi dasar pengambilan keputusan diterima atau ditolaknya upaya Pembelaan Diri yang disampaikan oleh pemohon

Pasal 21

Penerimaan atau penolakan Pengurus Angkatan Muda Siliwangi sebagaimana dimaksud Pasal 18 ayat (2) atas permohonan Pembelaan Diri yang disampaikan oleh pemohon ditetapkan dala rapat Pengurus Pleno yang diadakan khusus untuk itu

Pasal 22

Jika upaya Pembelaan Diri sebagaimana dimaksud pada Pasal 18 Peraturan Organisasi ini ditolak oleh Pengurus Angkatan Muda Siliwangi sebagaimana dimaksud Pasal 18 ayat (2), maka Pengurus dan/atau Anggota yang dikenai Sanksi Organisasi dapat mengajukan Pembelaan Diri melalui Kongres dan/atau menempuh jalur hukum

Pasal 23

Jika Kongres dan/atau proses hukum sebagaimana dimaksud pada Pasal 22 Peraturan Organisasi ini berhasil memenangkan Pengurus dan/atau Anggota yang dikenai Sanksi Organisasi dan yang khusus melalui proses hukum telah dikeluarkan putusan pengadilan

(8)

berkekuatan hukum tetap, maka keputusan Pengurus Angkatan Muda Siliwangi yang menolak Pembelaan Diri pemohon harus dibatalkan

Pasal 24

Pengurus Angkatan Muda Siliwangi wajib mengembalikan status pemohon, baik sebagai Pengurus maupun Anggota

BAB V

KETENTUAN PENUTUP Pasal 25

Dalam hal ini terjadi pemberhentian terhadap Pengurus, maka pengisisan jabatan yang lowong mengikuti ketentuan yang diatur dalam Peraturan Organisasi tentang Pengisisan Jabatan Antar Waktu

Pasal 26

Segala sesuatu yang belum diatur dalam Peraturan Organisasi ini akan diatur dalam keputusan, kebijakan dan/atau petunjuk Organisasi Amgkatan Muda Siliwangi

Pasal 27

Peraturan Organisasi ini berlaku sejak tanggal ditetapkan

Ditetapkan di : B A N D U N G Pada Tanggal : 24 Maret 2007

RAPAT PIMPINAN PARIPURNA PUSAT ANGKATAN MUDA SILIWANGI

PENGURUS PUSAT

ANGKATAN MUDA SILIWANGI Ketua,

H. RUSNA KOSASIH, S.IP, M.Si

Sekretaris,

Referensi

Dokumen terkait

(2) Dengan tidak mengurangi ketentuan pada ayat (1) pasal ini maka pegawai Negeri dan anggota Angkatan Perang dalam sesuatu jabatan sebagai yang dimaksud dalam pasal 1, yang

(3) Pemilik Akun SIINas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib menyerahkan Akun SIINas tipe B atau Akun SIINas tipe F yang dimiliki dan menunjukkan IUI atau IUKI yang telah

(1) Pengurus atau pengusaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 wajib melaporkan secara tertulis kecelakaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (2) huruf a, b, c dan d kepada