• Tidak ada hasil yang ditemukan

ASIA PACIFIC FIBERS. Daftar Isi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ASIA PACIFIC FIBERS. Daftar Isi"

Copied!
179
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Daftar Isi

3

Keterangan Tentang Perseroan

4

Ikhtisar Data Keuangan Penting

5

Pesan Komisaris Utama

7

Pesan Kepada Para Pemegang Saham

13

Laporan Manajemen

19

Analisis dan Pembahasan Manajemen

20

Tata Kelola Perusahaan

28

Struktur Organisasi Perseroan

29

Informasi Perseroan

35

Laporan Auditor Independen

(3)
(4)

Keterangan

Tentang

Perseroan

PT Asia Pacific Fibers Tbk (dahulu PT Polysindo Eka Perkasa Tbk), didirikan sejak tahun 1984, merupakan salah satu perusahaan penghasil polyester terkemuka di Indonesia. Perseroan menjalankan rangkaian proses produksi polyesternya mulai dari bahan baku sampai dengan barang jadi dengan mengutamakan mutu dan konsistensi. PT Asia Pacific Fibers merupakan satu-satunya produsen polyester yang terintegrasi di Indonesia, dengan fasilitas pabrik PTA, polymer dan fiber yang terletak di Karawang, Jawa Barat dan fasilitas pabrik benang polyester yang terbesar di Indonesia terletak di Kendal, Jawa Tengah.

Produk yang dihasilkan Perseroan saat ini meliputi Purified Terephthalic Acid (PTA), polyester chips, staple fiber, filament yarn dan performance fabrics. Hasil produksi Perseroan dipasarkan baik di dalam negeri maupun diekspor di pasar internasional.

Berikut ini adalah laporan mengenai perkembangan usaha PT Asia Pacific Fibers Tbk pada tahun 2015. Istilah "Perseroan" dalam laporan ini digunakan untuk PT Asia Pacific Fibers Tbk dan semua anak perusahaan. Istilah "APF" ditujukan untuk induk itu sendiri yaitu PT Asia Pacific Fibers Tbk, sedangkan istilah "Texmaco Jaya" ditujukan untuk PT Texmaco Jaya Tbk.

(5)

4 | LAPORAN TAHUNAN2015

Ikhtisar

Data Keuangan

Penting

Tabel berikut ini menggambarkan ikhtisar data keuangan penting Perseroan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 sampai 2015.

Akuntan Publik Perseroan saat ini adalah Kantor Akuntan Publik Hendrawinata Eddy Siddharta & Tanzil (Indonesian Member firm of Kreston International).

31 Desember 2015

US$ 000 2014

(3)

US$ 000 US$ 000 2013 US$ 000 2012 2011 (2) US$ 000 Aktiva Lancar Aktiva Tetap-Bersih Jumlah Aktiva Kewajiban Ekuitas Penjualan Laba (Rugi) Kotor Laba (Rugi) Usaha Laba (Rugi) Bersih Modal Kerja Bersih (1)

Laba Bersih per saham Margin Laba Kotor % Margin Laba Bersih % Return on Investment % Imbal Hasil Ekuitas

Rasio Lancar

Kewajiban terhadap Aktiva Kewajiban terhadap Ekuitas

143.251 61,876 232.495 1.157.902 (925.407) 387.054 8.153 (11.647) (17.787) (958.570) (0.01) (0.01) (0.05) NA NA 0.2 4,98 (1.25) 177,420 61,366 275.372 1,184.396 (909.024) 493,567 (13,827) (81,490) (79,800) (949,426) (0.03) (0.03) (0.16) NA NA 0.2 4,30 (1.30) 235,769 82,225 353,491 1,181,392 (827,901) 565,142 (20,571) (36,466) (30,062) (896,001) (0.01) (0.04) (0.05) NA NA 0.2 3.34 (1.43) 237,040 129.394 403.252 1,201,091 (797,838) 599,331 (5,982) (23,515) (32,119) (931,551) (0.01) (0.07) (0.11) NA NA 0.2 2.98 (1.51) 231,660 184.837 452.635 1,218,898 (766,263) 635,535 13,879 (19.863) (8,840) (936,758) 0.00 2.18 1.39 NA NA 0.2 2.69 (1.59) Catatan:

(1) Aktiva lancar dikurangi kewajiban lancar (2) dan (3) Disajikan kembali

(6)

5 | LAPORAN TAHUNAN2015

Pesan

Komisaris

Utama

Pemegang Saham Yang Terhormat,

Di tengah iklim investasi yang tidak menguntungkan, sentimen konsumen melemah dan harga rendah untuk komoditas ekspor utama, seperti batu bara, mineral logam, karet dan minyak sawit mentah, Indonesia menjadi lebih tergantung pada belanja negara untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. PDB Indonesia pada tahun 2015 menunjukkan pertumbuhan tahun ke tahun sebesar 4,8%, menandai berlanjutnya penurunan yang tampak dalam beberapa tahun terakhir.

Industri petrokimia telah mengalami kondisi yang bergejolak pada tahun 2015 karena adanya volatilitas harga minyak mentah, yang telah menurun hingga 70% sejak pertengahan 2014, melebihi yang diharapkan oleh pasar. penurunan tajam harga minyak mentah ini telah menyebabkan penurunan yang berpengaruh pada harga produk-produk Polyester dan marjin yang mengarah pada penghapusan yang signifikan atas penilaian persediaan. PTA menunjukkan kapasitas yang besar, tidak proporsional untuk kebutuhan selama 2013-2015, menurunkan tingkat operasional 72%. Sektor TPT di Indonesia mengalami kontraksi dengan pertumbuhan negatif lebih dari 5% sepanjang tahun 2015 terutama karena perlambatan ekonomi dengan daya beli yang menurun yang menyebabkan penurunan permintaan untuk pasar domestik tekstil dan produk tekstil.

Penilaian Kinerja Direksi

Dewan komisaris terus melakukan pengawasan fungsi dari Dewan Direksi dan memberi mereka pedoman kebijakan yang diperlukan secara efektif dalam menangani tantangan berat yang dihadapi oleh Perusahaan dan mengelola usaha secara hati-hati. Faktor pasar yang merugikan tersebut di atas dan penurunan yang berkelanjutan dalam harga bahan baku mempengaruhi kinerja PT Asia Pacific Fibers Tbk ("Perseroan") secara signifikan selama tahun 2015 pada pendapatan penjualan dan kerugian EBITDA. Pendapatan penjualan untuk tahun 2015 turun menjadi US$387 dibanding dengan US$494 juta untuk tahun sebelumnya. Jatuhnya tren harga komoditas adalah konsekuen terjunnya harga polyester yang juga telah menyebabkan penghapusan yang signifikan dalam penilaian persediaan selama kuartal ketiga dan keempat tahun ini.

Dengan tidak beroperasinya produksi PTA dalam kondisi pasar seperti sekarang ini, Direksi, setelah melakukan evaluasi yang cermat atas pro dan kontra yang ada, merekomendasikan pilihan strategis untuk menghentikan sementara operasi PTA dan memutuskan untuk melakukan perubahan total teknologi dan fasilitas produksinya. Direksi juga memutuskan untuk melakukan pembelian PTA dari pasar dan mempertahankan fasilitas produksi PTA sampai perbaikan dapat diselesaikan. Dewan Komisaris berkeyakinan bahwa keputusan strategis untuk menutup sementara fasilitas produksi PTA dan melakukan pembelian PTA dari pihak eksternal, merupakan langkah tepat untuk memperbaiki kinerja Perseroan,

(7)

6 | LAPORAN TAHUNAN2015

terutama dalam lingkup perdagangan PTA dalam pasar global dan kapasitas produksi di Cina dan Negara-negara lain di Asia.

Dewan Komisaris membenarkan upaya strategis yang diambil oleh Direksi dan mengapresiasi kontribusi mereka dalam keputusan-keputusan berikut:

a) Tetap mempertahankan posisinya yang dominan dalam melayani kebutuhan bahan baku industri sektor tekstil hilir di Indonesia, meskipun kondisi pasar tertekan dan persaingan yang ketat.

b) Terus melakukan diversifikasi ke spesialisasi produk untuk pertumbuhan segmen produk teksti untuk keperluan Otomotif, dan tekstil berbasis kain Performance, meskipun terhambat oleh kondisi keuangan yang dihadapi Perusahaan.

c) Langkah-langkah penghematan biaya di bidang energi, peningkatan efisiensi dan pengurangan limbah untuk meningkatkan efisiensi operasional secara keseluruhan.

Tinjauan Prospek Usaha

Komisaris telah mengkaji rencana strategis Perseroan untuk tahun 2016 dalam pemulihan yang diproyeksikan untuk sektor TPT domestic sebagai konsekuensi dari berbagai paket stimulus dan dukungan fiskal yang telah diumumkan oleh Pemerintah. Perkiraan melemahnya harga minyak mentah dan penurunan harga polyester merupakan pertanda baik bagi produk serat poliester untuk lebih kompetitif dibanding katun dan serat lainnya, yang akan meningkatkan pangsa produk polyester dalam pasar produk tekstil. Tindakan penting difokuskan pada strategi usaha yang akan dilakukan oleh Direksi diharapkan membuat kinerja Perseroan akan membaik di tahun-tahun mendatang.

Biaya yang lebih menguntungkan dengan melakukan pembelian PTA dibanding produksi dengan nilai PTA yang rendah

Terus mengoptimalkan utilisasi fasilitas produksi tanaman dengan melakukan pemasangan fasilitas mesin de-bagging/unloading pada awal kwartal kedua tahun 2016 Perusahaan telah memfokuskan kembali strategi pemasaran yang akan menjadi "produk perusahaan" dengan nilai tambah dan produk khusus dan secara bertahap akan beralih dari segmen komoditas

Pengembangan organisasi dan sumber daya manusia untuk memperkuat kompetensi utama

Tetap melanjutkan usaha untuk meningkatkan penghematan biaya dengan fokus pada penghematan energi, efisiensi dan produktivitas

Dengan arahan strategis dari Dewan Komisaris, Perseroan telah melakukan negosiasi baru dengan Kementrian Keuangan untuk mendapatkan solusi atas restrukturisasi utang terjamin yang telah berlangsung lama, yang menjadi penghalang pertumbuhan Perseroan. Berkat usaha yang senantiasa terus dilakukan Perseroan, Kementrian Keuangan telah menunjuk sebuah komite tingkat tinggi untuk menemukan rencana restrukturisasi utang yang bisa diterapkan sesuai dengan jangka waktu yang ditetapkan. Dewan Komisaris berharap bahwa permasalahan ini akan dapat diselesaikan sebelum akhir tahun 2016. Jika restrukturisasi utang terjamin ini selesai, Perseroan akan berada dalam posisi yang kuat untuk meningkatkan posisi keuangan secara signifikan dan akan dapat menerapkan rencana pertumbuhan jangka panjangnya.

Tata Kelola Perusahaan

Dewan Komisaris telah mengamanatkan Direksi untuk melanjutkan strategi usahanya, kegiatan pengembangan dan praktek perdagangan sesuai dengan prinsip-prinsip Good Corporate Governance.

(8)

7 | LAPORAN TAHUNAN2015

Dewan Komisaris telah mengkaji laporan dari Komite Audit, Komite Remunerasi, laporan berkala dari tim audit internal dan berpendapat bahwa sistem pengendalian internal, prosedur, proses pelaporan keuangan yang sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku. Perseroan berkomitmen untuk meningkatkan standar tata kelola perusahaan secara terus menerus dan memastikan kepatuhan terhadap berbagai peraturan dan persyaratan yang berlaku.

Perubahan Dewan Komisaris

Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan yang diadakan pada 16 Juni 2015 menyetujui pengangkatan Bapak Agus Tjahajana Wirakusumah sebagai Komisaris Independen Perseroan menggantikan Bapak Timbul Thomas Lubis SH, LLM, yang mengundurkan diri dari jabatan Komisaris Independen.

Dewan Komisaris dengan senang hati menyambut Bapak Agus Tjahajana Wirakusumah sebagai Komisaris Independen dan berharap bimbingan berharga dan kontribusi terhadap pertumbuhan Perseroan. Dewan Komisaris juga memberikan apresiasi yang mendalam atas kontribusi yang berharga dan bimbingan yang telah diberikan oleh Bapak Timbul Thomas Lubis SH, LLM selama masa jabatannya sebagai Komisaris Independen Perseroan.

Ibu Kamun Cheong telah menyampaikan pengunduran diri sebagai Komisaris Perseroan. Dewan Komisaris memberikan rekomendasi perubahan susunan Dewan Komisaris untuk diagendakan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan. Dewan Komisaris memberikan penghargaan atas kontribusi beliau terhadap perseroan selama masa tugasnya

Apresiasi

Dewan Komisaris ingin menyampaikan penghargaan kepada Dewan Direksi dan seluruh karyawan Perseroan atas komitmen dan dedikasinya sepanjang tahun 2015, yang dapat dianggap sebagai tahun yang menentukan di mana Perseroan terus dapat mempertahankan posisi pasar strategis, sementara dihadapkan tantangan berat dari usaha dan lingkungan ekonomi sekitarnya.

Akhirnya, denga tulus kami mengucapkan terima kasih kepada para pelanggan, pemasok, dan pemegang saham karena adanya dukungan yang berkelanjutan dan kepercayaan yang diberikan kepada Perusahaan dalam masa transisi periode kritis.

Robert Clive Appleby Komisaris Utama

(9)

| ANNUAL REPORT

Pesan

Kepada

Pemegang

Saham

Para Pemegang Saham Yang terhormat,

Tingkat pertumbuhan ekonomi global pada tahun 2015 masih melambat, menurun menjadi 2,4%, dari 2,6% pada tahun 2014. Penyebab utama berlanjutnya perlambatan pertumbuhan adalah lemahnya aktifitas perekonomian di negara-negara maju dan negara-negara berkembang. tren pertumbuhan yang lebih baik ditunjukkan oleh pasar negara berkembang besar, Indonesia harus beradaptasi dengan ekonomi global di mana harga komoditas tetap rendah dan tingkat transaksi perdagangan global mengalami pelemahan disbanding pada dekade sebelum krisis keuangan global. Dengan pendapatan dari kontrak ekspor selama empat tahun berturut-turut, pertumbuhan ekonomi Indonesia, juga melambat pada tahun 2015. PDB tumbuh sebesar 4,8%, meskipun dengan tingkat pertumbuhan yang relatif bagus, terutama untuk ekspor barang komoditas, tetapi tidak cukup untuk menyediakan lapangan kerja bagi 3 juta tenaga kerja baru dan untuk mengembalikan tren yang melambat di sektor manufaktur dalam negeri.

Nilai ekspor Indonesia menurun menjadi US$150,25 milyar pada tahun 2015, dibandingkan dengan realisasi tahun sebelumnya sebesar US$175,98 milyar, secara keseluruhan turun 17,66%, terutama didorong oleh rendahnya harga komoditas utama produk ekspor seperti batubara, mineral logam, karet, minyak mentah dan minyak sawit. Mengikuti tren penurunan ekspor, nilai impor juga merosot 16,02% menjadi US$142,74 milyar dibandingkan US$178,18 milyar tidak hanya karena harga komoditas yang lebih rendah, tetapi rendahnya permintaan atas barang modal, bahan baku dan bahan pembantu, hal ini didorong oleh perlambatan dalam kegiatan manufaktur.

Harga minyak mentah jatuh tajam selama tahun ini dan mencapai harga terendahnya US$35 per barel (WTI) pada bulan Desember 2015 dari US$60 per barel pada Januari 2015. Turunnya harga minyak mentah terus berlanjut hingga kuartal I tahun 2016 dan mencapai titik terendahnya dengan harga US$26 per barel pada bulan Februari 2016 sebelum pulih menjadi US$37 pada minggu kedua bulan Maret 2016. Volatilitas harga minyak mentah yang tinggi ditambah dengan perlambatan ekonomi di China sangat berdampak pada harga komoditas global. harga produk polyester juga mengalami pukulan yang berat akibat pergerakan harga minyak / komoditi yang tidak menentu ini.

Tingkat inflasi pada tahun 2015 stabil pada 3,35% di bawah tingkat yang ditargetkan BI pada tingkat 4% dibandingkan dengan tahun sebelumnys sebesar 8,38%. Penurunan harga minyak dan harga komoditas utama merupakan penyebab utama penurunan inflasi. Di tengah melambatnya ekonomi global, krisis pasar saham dan arus modal masuk, Indonesia mampu menahan serangan dengan dampak yang moderat bagi perekonomian dibandingkan dengan negara berkembang lainnya.

(10)

9 | LAPORAN TAHUNAN 2015

Konsekuensi dari devaluasi mata uang China, semua mata uang regional melemah tajam dan Rupiah jatuh di bawah 14.700 pada bulan September 2015. Kemudian pulih perlahan-lahan dan menguat menjadi sekitar 13.100 pada minggu ke-2 bulan Maret 2016. Mata uang Indonesia tetap kuat meskipun Rupiah diperkirakan melemah. Hal ini karena didukung oleh relatif stabilnya perekonomian Indonesia dan prospek ke depan yang lebih baik. BI telah 2 kali menurunkan laju suku bunga (BI Rate) selama periode 1 Januari 2015 sampai 17 Maret 2015 sebesar 100 basis poin (7,75% sampai 6,75%). Di tengah pertumbuhan ekonomi global yang lesu, penurunan suku bunga BI diharapkan dapat meningkatkan permintaan domestik untuk mendorong laju pertumbuhan ekonomi, dengan tetap menjaga stabilitas makro ekonomi.

Industri Polyester: Tren Domestik dan Global

Produk-produk berbasis polyester global tanpa hentinya terus berada di bawah tekanan akibat kelebihan kapasitas di seluruh produk berbasis polyester, dan melemahnya pertumbuhan permintaan di pasar utama China. margin PTA yang mulai turun pada tahun 2012 masih tetap di bawah tingkat biaya pada tahun 2015. Harga kapas juga masih tertekan oleh persediaan global yang sangat besar, serta akibat langkah-langkah yang diambil oleh China untuk melepaskan kapas dari cadangan strategis mereka.

Bertentangan dengan hasil yang diperoleh tahun sebelumnya, pasar PTA mengalami pengurangan pada tahun 2015, sumber daya di sekitarnya telah menimbulkan masalah yang lebih berat bagi produsen PTA dan prospek yang tidak bagus untuk tahun 2016. tingkat operasional global turun menjadi 72,7% pada tahun 2015 sebagai akibat dari China yang mempertahankan 70% tingkat operasioanalnya atau sekitar 10 juta ton kapasitas yang menganggur di China.

Produksi Polyester Staple Fiber (PSF) dan benang filamen (PFY) mencatat pertumbuhan masing-masing 3,1% dan 5,9%, meskipun sedikit meningkat dibanding tahun 2014, tingkat operasi tetap.

Berlanjutnya koreksi harga komoditas yang dipicu oleh jatuhnya harga minyak mentah dan volatilitas telah mendorong turunnya harga produk-produk berbasis Polyester dan turunnya marjin secara signifikan.

Ketidakpastian pasar pada harga komoditas dan berkurangnya permintaan domestik karena perlambatan ekonomi sepanjang tahun berdampak negatif pada sektor manufaktur domestik dan sektor TPT adalah yang mengalami dampak paling buruk. Industri ini tetap lesu sepanjang tahun disertai penurunan konsumsi sektor retail. Sektor ini telah mengalami goncangan, atau pertumbuhan negatif lebih dari 5 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya, yang merupakan tingkat pertumbuhan terburuk dari industri manufaktur yang tumbuh sebesar 4,3 % secara keseluruhan.

Kinerja Perseroan

Kinerja Perseroan selama tahun 2015 telah terpengaruh oleh berlanjutnya penurunan marjin produk-produk berbasis polyester ditambah dengan meningkatnya biaya produksi dan pasar yang tertekan karena pasokan yang berlebihan. Pemulihan perekonomian global yang lebih lambat dari yang diharapkan, tingginya volatitiitas pasar keuangan mengarah pada ketatnya likuiditas dan fluktuasi mata uang serta terus berlanjutnya penurunan harga komoditas dengan minyak mentah sebagai komoditas yang paling mengalami penurunan, selanjutnya permintaan dan pasar ritel tetap tertekan hampir sepanjang tahun. Meskipun hal ini merugikan perdagangan, Perseroan mampu mempertahankan operasional kedua pabrik pada kapasitas cukup optimal dengan standar efisiensi yang tinggi, didukung oleh

(11)

10 | LAPORAN TAHUNAN 2015

permintaan yang berkelanjutan dari basis pelanggan domestik yang kuat. Namun, pendapatan Perusahaan dari penjualan turun menjadi US$387 juta dibandingkan dengan US$494 juta pada tahun sebelumnya, hal ini terutama disebabkan oleh penurunan tajam harga jual yang dipicu oleh penurunan harga minyak mentah dan harga komoditi utama lainnya ditambah dengan lambannya permintaan domestik. Penurunan penjualan apabila dibandingkan dengan penurunan harga dan volume masing-masing sebesar 17% dan 5%. selanjutnya menyebabkan penghapusan penilaian persediaan yang signifikan selama semester kedua. Akibatnya, Perusahaan mengakhiri tahun 2015 dengan kerugian operasional (sebelum beban bunga) sebesar US$3,78 juta dibandingkan dengan rugi usaha US$32,56 juta pada tahun sebelumnya. kerugian operasional yang lebih rendah selama tahun ini terutama disebabkan penurunan biaya penyusutan sebesar US$5,94 juta dibandingkan dengan US$32,03 juta pada tahun sebelumnya. Perusahaan membukukan EBITDA rugi sebesar US$6,60 juta dibandingkan dengan kerugian sebesar US$4,86 juta pada tahun sebelumnya. Faktor utama lain yang berdampak negatif terhadap profitabilitas adalah kerugian operasional pabrik PTA, akibat terus rendahnya marjin PTA yang menajadikan beban sepanjang tahun. Biaya konversi PTA yang sangat tinggi dibandingkan dengan fasilitas produksi baru dengan teknologi terbaru yang ditambahkan, dalam beberapa tahun terakhir. Karena kondisi ritel mengalami kelesuan, marjin penjualan divisi Performance Fabric Perseroan merosot menjadi US$7,74 juta dibandingkan dengan US$8,20 juta untuk tahun sebelumnya.

Dengan ketidakkeberlanjutan operasi PTA akibat kondisi perdagangan saat ini, Perseroan telah mengambil keputusan strategis, setelah evaluasi yang cermat baik pro dan kontra, untuk menangguhkan operasi pabrik PTA dan untuk sementara memenuhi kebutuhan PTA dari pihak luar. Fasilitas produksi PTA perlu dirubah untuk meningkatkan efisiensi biaya yang setara dengan fasilitas produksi dengan teknologi terbaru. Perseroan juga memutuskan untuk menjaga/mempertahankan fasilitas produksi yang ada hingga dilakukannya perubahan. Penutupan fasilitas produksi PTA tidak akan memiliki dampak pada pendapatan penjualan Perseroan ke depan dan Fasilitas produksi Polymer, Polyester Staple Fiber, Benang Filament dan Performance Fabric di kedua lokasi Perusahaan akan dioperasikan seperti sebelumnya.

Meskipun terdapat kendala keuangan, Perseroan berkomitemen untuk terus bergerak menuju arah strategis diversifikasi produk dan pasar dengan tetap terfokus pada upaya untuk meningkatkan volume dan nilai tambah produk ke segmen pasar baru. Perusahaan juga telah memulai berbagai langkah penghematan biaya di kedua lokasi perusahaan, terutama di bidang energi yang diharapkan ke depannya akan menghasilkan penghematan biaya yang signifikan.

Direksi menginformasikan bahwa semua tindakan strategis penting ini akan membantu Perseroan untuk memperkuat daya saing dan secara signifikan meningkatkan penawaran atas bidang produk utamanya dan memberikan hasil di tahun mendatang.

Pemegang Saham Mayoritas kami terus mendukung dan memperluas fasilitas LC sebesar US$92 juta untuk mempertahankan operasional dalam kondisi usaha yang sulit.

Tinjauan usaha

Arah perekonomian global untuk beberapa tahun ke depan akan ditandai dengan pertumbuhan lebih rendah di pasar negara berkembang besar, harga komoditas yang rendah dan pemulihan yang lambat dalam perdagangan dan arus modal global. Perekonomian Indonesia mendapatkan momentum, pada paruh kedua tahun ini diharapkan dapat mempercepat pada tahun 2016 dengan focus pemerintah pada upaya peningkatan iklim investasi, peningkatan pengeluaran pemerintah pada pembangunan infrastruktur dan reformasi kebijakan ekonomi. pertumbuhan PDB diperkirakan mencapai 5,1% di 2016 dan 5,3% pada tahun 2017 sesuai dengan laporan Bank Dunia. Didukung oleh pelonggaran dan

(12)

11 | LAPORAN TAHUNAN 2015

inflasi yang moderat pada 3-4% pada tahun 2016, konsumsi rumah tangga dalam negeri diperkirakan akan tetap kuat dan akan memacu permintaan domestik.

Sektor manufaktur domestik diharapkan pulih dengan adanya serangkaian paket stimulus/bantuan yang telah diumumkan oleh pemerintah untuk meningkatkan industri manufaktur domestic, terutama untuk sektor TPT guna meningkatkan daya saing. Paket-paket ini ditujukan untuk merasionalisasi harga energi, penundaan pembayaran 40% dari biaya listrik sepanjang tahun untuk meningkatkan arus kas dan berbagai insentif lainnya untuk melindungi industri dalam negeri. Dampak dari suntikan modal yang disediakan pada tahun 2015 untuk perusahaan milik negara yang dipilih (BUMN) yang berhubungan dengan pembangunan infrastruktur diharapkan membuahkan hasil pada tahun 2016. Selain itu, pemerintah telah memperkenalkan sejumlah kebijakan fiskal untuk mendukung investasi dan ekspor. Selanjutnya, pembatasan dikenakan pada impor kain dan upaya pemerintah untuk mengekang impor produk tekstil ilegak diharapkan akan menghidupkan kembali sektor tekstil hilir dan sebagian besar untuk pasar domestik.

Lemahnya prospek minyak mentah dan penurunan harga polyester merupakan pertanda baik dengan asumsi bahwa serat dan benang filamen akan menjadi produk unggulan yang kompetitif dibanding kapas dan serat alami meskipun marjin komoditas mengalami tekanan. Oleh karena itu pertumbuhan yang signifikan diperkirakan pada produk Performance Fabric yang semakin berkembang di Asia untuk konsumsi di tekstil rumah, konstruksi bangunan, pakaian olahraga dan kain non-woven untuk produk kesehatan dan kebersihan. Strategi jangka panjang Perseroan difokuskan pada memasuki ceruk pasar yang sangat kompetitif ini dan mengurangi ketergantungan pada produk komoditas yang sangat ketat.

Perusahaan dengan kemampuan yang baru dibangun untuk meningkatkan volume produk khusus (benang berwarna/PBT) untuk aplikasi tektil interior rumah dan otomotif dan strategi untuk sumber PTA dengan formula harga yang kompetitif, akan mampu menghadapi persaingan dan mempertahankan pangsa pasarnya selain membuat masuk ke segmen pasar baru. Hal ini pada gilirannya akan memungkinkan perusahaan untuk mempertahankan dan meningkatkan kinerja keuangannya dalam jangka panjang.

Restrukturisasi utang terjaminyang belum ada penyelesaian terus menjadi hambatan untuk bergerak maju dan melaksanakan rencana pertumbuhan. Sesuai dengan arahan strategis dari Dewan Komisaris, Perseroan telah mengajukan usulan restrukturisasi yang telah diperbarui dengan pilihan alternatif dengan mempertimbangkan kondisi usaha saat ini untuk kreditur terjamin termasuk Kementrian Keuangan pada bulan Juni 2015. Meskipun mayoritas kreditur terjamin telah menyetujui proposal yang diajukan, Kementrian Keuangan secara aktif mempertimbangkan usulan untuk pelunasan lebih awal. Kami sampaikan bahwa sebuah komite tingkat tinggi yang ditunjuk oleh Kementerian Keuangan telah dibentuk untuk menemukan sebuah rencana restrukturisasi utang yang bisa diterapkan dalam jangka waktu yang ditetapkan. Pasca restrukturisasi, posisi keuangan Perseroan akan meningkat secara signifikan dengan posisi utang dibawa ke tingkat yang layak. Hal ini pada gilirannya akan memungkinkan perusahaan untuk mendapatkan pendanaan dari pasar untuk memenuhi investasi jangka pendek dan panjang untuk mengimplementasikan rencana pertumbuhannya.

(13)

12 | LAPORAN TAHUNAN 2015

Dalam kesempatan ini, Kami ingin mengucapkan terima kasih kepada Pemegang Saham, Pelanggan, Pemasok, Perbankan, dan Karyawan yang terus mendukung perusahaan dalam periode yang sulit dan menantang ini dan terus mempertahankan posisi strategis kami di industri polyester.

V. Ravi Shankar Direktur Utama

(14)

13 | LAPORAN TAHUNAN 2015

Laporan

Manajemen

Tinjauan Ekonomi dan Industri Polyester

Pertumbuhan PDB Indonesia pada tahun 2015 diperkirakan 4,79%, meskipun lebih baik dari negara Asia lainnya, merupakan yang terendah dalam 6 tahun terakhir. Tahun 2015 ekspor menurun, sentimen konsumen melemah dan penurunan harga global komoditas utama ditambah dengan ketidakpastian ekonomi global berlanjut.. Ekspor menurun US$150,25 milyar pada tahun 2015 dari target yang ditetapkan pemerintah sebesar US$180 miliar untuk tahun ini dan dibandingkan dengan ekspor tahun sebelumnya sebesar US$175.98 milyar pada tahun 2014. Penurunan tajam dalam ekspor terutama disebabkan jatuhnya harga komoditas utama ekspor seperti batubara, mineral logam, karet dan CPO. Sejalan dengan ekspor, impor juga menurun US$142.74 milyar dibandingkan dengan US$178,18 milyar pada tahun 2014, tidak hanya karena pembelian minyak dan gas yang lebih rendah, tetapi juga menurunnya permintaan barang modal, bahan baku dan barang setengah jadi, yang terutama dipicu oleh perlambatan dalam kegiatan manufaktur. Namun, Indonesia mencatat surplus perdagangan yang positif pada tahun 2015 setelah tiga tahun neraca perdagangan mencatat negatif. Defisit transaksi berjalan juga berkurang menjadi US$17,50 milyar pada tahun 2015 dibandingkan dengan US$27 milyar pada tahun 2014. Inflasi pada tahun 2015 baik di bawah kontrol pada kisaran 3,35% karena penurunan harga minyak meskipun subsidi BBM dihapuskan. Semua mata uang regional melemah tajam akibat devaluasi Yuan dan Rupiah jatuh ke level Rp 14.700 per US$ dan pulih kembali ke Rp 13.795 pada akhir Desember 2015. Ini menguat kembali level Rp 13.150 pada akhir Maret 2016 karena perbaikan dalam surplus perdagangan dan tingkat inflasi yang rendah. Prospek ekonomi untuk Indonesia tahun 2016 tetap positif dengan belanja pemerintah yang diusulkan berfokus pada infrastruktur dan rencana untuk menyuntikkan modal ke BUMN diharapkan akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi antara 5,60% dan 5,80% pada 2016. Inflasi diperkirakan akan tetap di bawah kendali di 2016. paket kebijakan stimulus ekonomi yang diumumkan oleh Pemerintah diharapkan akan meningkatkan sektor manufaktur sehingga meningkatkan ketersediaan barang dan jasa dengan harga yang terjangkau. Dengan peningkatan kecenderungan konsumsi karena inflasi rendah dan belanja pemerintah yang lebih tinggi, itu akan meningkatkan pertumbuhan PDB pada tahun 2016.

Pada 2015 adanya volatilitas tinggi harga minyak mentah ditambah dengan perlambatan ekonomi di China sangat berdampak pada harga komoditas global termasuk harga Polyester. Industri Polyester Industri yang berada di bagian bawah dari siklus perdagangan selama 2014-2015, diharapkan membaik pada tahun 2016 dengan rasionalisasi kapasitas di Cina dan di tempat lain, stabilitas harga minyak dan ketersediaan pasokan. Polyester akan tetap menjadi komoditi yang sangat kuat meskipun terjadi fluktuasi margin. Sektor TPT diharapkan akan pulih dan meningkat dengan bantuan serangkaian stimulus ekonomi yang diumumkan oleh Pemerintah. Upaya Pemerintah dalam mengawasi dengan ketat impor ilegal barang tekstil akan menghidupkan kembali sektor hilir dan pasar domestik yang lebih luas. Secara global, produk polyester diperkirakan tumbuh pada tingkat 4,5% sampai 5% di masa yang akan dating.

Paraxylene, salah satu bahan baku utama, posisi pasokan tetap seimbang, meskipun melambat pertumbuhan rantai Polyester dengan tingkat operasi sekitar 79% rata-rata secara global. Meskipun penurunan harga Paraxylene pada 2015 dibandingkan dengan tingkat tahun 2014, Selisih harga PTA atas harga Paraxylene terus berlanjut jatuh pada tahun 2015

(15)

14 | LAPORAN TAHUNAN 2015

tanpa perbaikan yang sesuai dalam harga PTA dan tetap lamban sepanjang tahun. Marjin produk polyester berada di bawah tekanan karena marjin PTA lamban serta penurunan lebih lanjut dalam harga jual. Ini juga telah mengakibatkan hilangnya nilai secara signifikan pada persediaan barang jadi yang berdampak terhadap profitabilitas. Harga MEG juga turun seiring dengan turunnya harga minyak.

PTA (Purified Terepthalic Acid) dan Polymer

Produksi global PTA pada tahun 2015 tumbuh sekitar 4,8% atau lebih dari 2,6 juta ton mencapai sekitar 57,0 juta ton. Tingkat operasi turun tajam dari 77% menjadi 72,4% pada tahun 2015 karena munculnya kelebihan kapasitas. Diharapkan bahwa beberapa rasionalisasi akan terjadi ke depan menghasilkan perbaikan di tingkat operasional. Karena adanya posisi kelebihan pasokan margin PTA tetap tertekan pada tahun 2015 meskipun harga Paraxylene menurun tajam. Perseroan telah mengambil keputusan strategis untuk menghentikan operasi pabrik PTA pada akhir 2015, untuk pemutakhiran teknologi guna meningkatkan efisiensi biaya setara dengan teknologi baru. Kebutuhan PTA dipenuhi dari luar yang akan membawa perbaikan pada margin Polyester.

Polyester Polymer

Produksi Polymer dunia pada tahun 2015 adalah 66,54 juta ton dengan pertumbuhan 3,01 juta ton atau 4,9% lebih dari tahun 2014. Hal ini diperkirakan akan tumbuh pada tingkat 5,1% dan 4,8% masing-masing pada tahun 2016 dan 2017 dengan meningkatnya permintaan produk produksi polimer Perseroan pada tahun 2015 yang tercatat sedikit lebih rendah dari tahun 2014.

Staple Fiber

Produksi staple fiber poliester global 2015 diperkirakan 16,04 juta ton dibandingkan dengan 15,56 juta ton pada 2014, mencatat pertumbuhan 3,1% dari tahun 2014. Produksi staple fiber Perseroan pada tahun 2015 menurun karena peningkatan impor serat dari China dan negara lain dan menambah kapasitas serat di pasar domestik. Impor yang lebih tinggi ke Indonesia ditambah dengan tingkat harga kapas yang lebih murah menghambat margin untuk Fiber pada tahun 2015. Upaya terbaru dilakukan untuk menerapkan tarif anti dumping untuk impor serat dari negara-negara tertentu untuk melindungi industri dalam negeri.

Benang Filamen

Pada 2015, produksi polyester global diperkirakan 31,82 juta ton dibandingkan dengan 30,04 juta ton pada tahun 2014, sehingga mencatat pertumbuhan sekitar 4,5%. Produksi benang filamen Perseroan berkurang pada tahun 2015 karena optimasi dari kategori benang khusus untuk mengganti produk dengan margin rendah Pada 2015 sebuah upaya dilakukan untuk membuat produk khusus dengan nilai tambah tinggi. Impor benang filamen dengan harga lebih murah ke Indonesia tumbuh drastis pada tahun 2014 yang merupakan salah satu alasan utama menjadikan margin tertekan. Namun, Pemerintah Indonesia telah memberlakukan tarif anti dumping terhadap benang kategori tertentu untuk melindungi pasar lokal.

(16)

15 | LAPORAN TAHUNAN 2015

Performance Fabric

Divisi Performance Fabric terus beroperasi melalui production tolling dengan Texmaco Jaya (dalam Pailit), bahkan pasca kepailitan PT Texmaco Jaya, production tolling masih dilanjutkan dengan persetujuan dari pengadilan niaga. Produksi dan penjualan performance fabric berjalan optimal selama tahun 2015.

Rentang Produk

Produk-produk Perseroan meliputi:

Product Type Utilization

1. PTA (Purified Therepthalic Acid) Industri Polyester Chips 2. Polyester Chips Semi-Dull

Super Bright Optical Bright

Polyester filament yarn/staple fiber Filament yarn/ staple fiber

Polyester staple fiber Filament yarn 3. Polyester Staple Fiber Normal/Specialty Spun Yarn

Non woven Fiber fill 4. Polyester Filament Yarn Normal/Specialty

Micro Filament Hi filament Differential Shrinkage

Tailored clothing - Formal and Casual Super fine apparel fabrics with cotton tencel free

Fine apparel fabrics Fine apparel fabrics

5. Fabrics High

Performance Fabrics

Outdoor wear, Winter clothing active wear, sportswear, children’s wear

Distribusi Pemasaran

APF adalah mitra terpercaya jangka panjang bagi konsumen tekstil global memproduksi kain untuk pakaian, tekstil rumah, otomotif, alas kaki, olahraga, kesehatan dan perawatan kesehatan dan berbagai aplikasi lainnya.

Perusahaan ini memiliki jaringan pemasaran dan manajemen rantai distribusi yang sangat kuat yang membedakannya dari pesaingnya. APF memelihara sebuah kolaborasi yang sangat dekat dengan pelanggan melalui produk bermerek disesuaikan dan inovatif unik untuk APF dan loyalitas pelanggan sangat tinggi. Sebagai langkah strategis, tim pemasaran berfokus pada produk dan aplikasi inovasi untuk menyesuaikan produk dalam penciptaan nilai. APF baru-baru ini mengembangkan produk bermerek terkenal untuk produk khusus yang memberikan kenyamanan, kelenturan dan keuntungan lainnya. APF terus memfokuskan upaya untuk mempertahankan posisi kepemimpinan di pasar domestik dan meningkatkan pangsa pasar untuk produk benang produk polyester dan serat polyester. Perseroan telah mengalokasikan volume yang lebih tinggi dari produksi untuk pasar domestik guna

(17)

16 | LAPORAN TAHUNAN 2015

memenuhi kebutuhan peningkatan pelanggan. Porsi penjualan domestik mencapai sekitar 83% pada tahun 2015.

Sumber Daya Manusia

Asia Pacific Fibers mengakui bahwa sumber daya manusia adalah aset utama perusahaan dan terus berupaya untuk membina dan mengembangkan bakat dan keterampilan guna mengikuti kemajuan teknologi dan perubahan kebutuhan pelanggan. Karyawan diberikan pelatihan khusus untuk meningkatkan keterampilan mereka dengan tujuan memberikan peluang peningkatan karir. Skema retensi karyawan yang terstruktur dengan baik berdasarkan penilaian kinerja di tempat untuk meningkatkan motivasi karyawan. Perseroan juga menerapkan Jaminan Kesehatan bagi karyawan inti. Karyawan didorong untuk berpartisipasi dalam proses pengambilan keputusan kolektif melalui saluran komunikasi yang mapan di seluruh organisasi dan berkontribusi dalam penciptaan nilai. Perusahaan berusaha menjaga hubungan industrial yang harmonis dan menerapkan sejumlah langkah-langkah kesejahteraan seperti pendidikan, kesehatan, dan keamanan sosial untuk meningkatkan status sosial mereka.

Lingkungan Hidup

Dengan komitmen yang kuat untuk menjaga dan melindungi lingkungan, Perseroan secara ketat mematuhi ketentuan emisi limbah. Perseroan mentaati semua standar lingkungan yang berlaku di Indonesia, dengan Badan Pengendalian Lingkungan (Bapedal) sebagai otoritas yang mengatur nya. Perseroan membuat fasilitas daur ulang sampah di Karawang ("Glykolysis") untuk mengkonversi semua limbahnya menjadi 'produk label hijau' dan untuk memastikan NOL limbah pada fasilitas produksi.

Lokasi & Jenis Aset yang melebihi 5% dari Total Aktiva

Aset Perusahaan, yang pada dasarnya terdiri dari tanah, bangunan dan mesin seperti fasilitas PTA, fasilitas polymer, mesin fiber dan peralatan benang filamen & utilitas lainnya, yang terletak di dua fasilitas manufaktur di Kaliwungu, Jawa Tengah, dan Karawang, di Jawa Barat.

Aset Tetap yang dijaminkan

APF memiliki fasilitas produksi di Karawang dan Kaliwungu. Tanah seluas 26,40 hektar, dengan bangunan, pabrik dan peralatan dan terletak di fasilitas Kaliwungu dan tanah seluas 17,67 hektar yang terletak di Karawang yang dijaminkan ke BPP/PPA. Tanah seluas 26,62 hektar, dengan bangunan dan fasilitas produksi di Karawang dijamin untuk Obligasi Terjamin Perusahaan. Beberapa mesin yang terletak di Karawang dan Semarang yang dijaminkan ke Damiano Investments BV untuk Pinjaman Capex yang diberikan kepada Perseroan. Beberapa bagian dari POY Mesin Spinning dan beberapa jenis peralatan di Karawang dijaminkan kepada pemegang bank ex pinjaman bilateral.

(18)

17 | LAPORAN TAHUNAN 2015

Kebijakan Dividen

APF secara historis membayar dividen tahunan setelah persetujuan dari pemegang saham Perseroan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan. Namun dalam pandangan situasi keuangan saat ini, APF belum menyatakan dividen untuk tahun 2015.

1st Quarter 2nd Quarter 3rd Quarter 4th Quarter 2015 Tertinggi Terendah Volume 2014 Tertinggi Terendah Volume (Rp) (Rp) (Shares) (Rp) (Rp) (Shares) 106 74 10.135.400 100 75 2.240.700 86 52 3.988.500 90 60 1.132.900 116 50 28.418.000 90 57 4.802.500 68 50 4.461.300 127 62 30.241.100

Status Restrukturisasi & Aktivitas Pendanaan

Perseroan telah mengajukan rencana revisi restrukturisasi dengan pilihan alternatif yang mempertimbangkan kondisi usaha saat ini bagi kreditur terjamin termasuk Kementerian Keuangan pada bulan Juni 2015. Sementara mayoritas kreditur terjaminnya mempertimbangkan proposal restrukturisasi dan masih menunggu tanggapan dari Kementerian Keuangan. Perseroan melakukan negosiasi aktif dengan Depkeu untuk menemukan solusi damai permasalahan lama yang tertunda. Sementara itu, Damiano Investments BV, sebagai pemegang saham mayoritas, terus memberikan modal kerja dan fasilitas Letter of Credit untuk pengadaan bahan baku. Ini terutama untuk membantu Perseroan dalam mempertahankan operasinya dan mempertahankan optimalisasi kapasitas fasilitas produksi. Mengingat kondisi bisnis saat ini, Damiano Investments BV telah menerima permintaan Perseroan untuk mengurangi tingkat bunga fasilitas LC di tahun 2015. Selain itu mereka juga telah dibebaskan pada kuartal terakhir 2015 dari pembayaran bunga yang jatuh tempo pada fasilitas LC. Damiano Investments BV juga telah menambah pinjaman Capex untuk mendanai proyek-proyek belanja modal yang sangat penting untuk meningkatkan daya saing perusahaan. Pada 2015 Damiano telah memberikan Capex Loan untuk membeli turbin gas dari kurator PT Wisma Karya Prasetya pada lelang publik. Melalui pembelian turbin gas ini dan mendapatkan kontrak pasokan gas dari PT PGN, APF dapat mengamankan ketersediaan dan kebutuhan utilitas untuk pabrik di Karawang. Selain itu APF telah menandatangani perjanjian sewa dengan kurator PT Wisma Karya Prasetya untuk penggunaan turbin gas untuk pembangkit listrik dan produksi uap. Mengingat posisi modal kerja yang ketat dan belum selesainya restrukturisasi hutang terjamin, pada bulan Januari 2015 Perseroan memperoleh persetujuan dari kreditur konkuren untuk perpanjangan waktu 3 tahun dan penjadwalan kembali pembayaran pokok terhitung sejak Februari 2018 dari sebelumnya Februari 2015. Pemegang mayoritas Surat Utang yang baru telah menyetujui permintaan Perseroan dalam pertemuan mereka yang diadakan pada 21 Januari 2015 di Singapura. Karena situasi arus kas yang ketat, Perusahaan meminta dan memperoleh persetujuan dari kreditur konkuren untuk mengkapitalisir bunga Surat Utang baru yang jatuh tempo pada 2015.

(19)

18 | LAPORAN TAHUNAN 2015

Perseroan memiliki empat anak perusahaan: PT Texmaco Jaya Tbk. (Dalam kepailitan),

Polysindo International Finance Company BV. (PIFC), Polysindo Mauritius Ltd., dan PT Eastindo Polymertama (Eastindo).

PT Texmaco Jaya Tbk (dalam kepailitan)

PT Texmaco Jaya dinyatakan pailit oleh Pengadilan Niaga Jakarta pada tanggal 19 Agustus 2011 sesuai Putusan Pengadilan Niaga Jakarta Pusat No. 10/PKPU/2010/PN.NIAGA.JKT.PST. Jo No: 71/Pailit/2010/PN.NIAGA.JKT.PST. Pengadilan juga menunjuk Dr. Marsudin Nainggolan SH., Sebagai Hakim pengawas dan tim Kurator (Kurator) Peter Kurniawan, SH., M.Kn., Lili Badrawati, SH., dan Permata N. Daulay, SH. MH. untuk sebagai kurator sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku. Setelah selesainya verifikasi utang, Pengadilan telah menyatakan kepailitan PT Texmaco Jaya Tbk melalui putusan No. 71/ Pailit/2010/PN.NIAGA.JKT.PST tanggal 26 September 2011. Perusahaan saat ini dalam proses likuidasi

Sementara itu, Pengadilan Niaga telah menyetujui operasi lanjutan divisi Fleece dengan tujuan untuk menjaga nilai aset pailit. Sesuai dengan persetujuan pengadilan dan sesuai dengan perjanjian makloon antara tim kurator dan PT Asia Pacific Fibers, Divisi Fleece terus dioperasikan secara makloon.

Polysindo International Finance Company BV. (PIFC) dan Polysindo (Mauritius) Ltd

Polysindo International Finance Company BV (PIFC) dan Polysindo (Mauritius) Ltd anak perusahaan yang sepenuhnya sahamnya dimiliki PT. Asia Pacific Fibers Tbk sebagai institusi pendanaan bagi Perseroan. Perjanjian Penghindaran Pajak Berganda antara Indonesia dan Mauritius telah berakhir, maka APF bermaksud untuk menutup Polysindo (Mauritius) Ltd.

PT Eastindo Polymertama (Eastindo)

Eastindo pada awalnya didirikan untuk mengembangkan produksi PTA dan polimer di Karawang yang kemudian diimplementasikan melalui APF. Karena Eastindo tidak melakukan kegiatan apapun, Perseroan berencana akan menutup PT Eastindo Polymertama.

(20)

19 | LAPORAN TAHUNAN 2015

Analisis

dan

Pembahasan

Manajemen

Umum

Pendapatan perseroan berasal dari penjualan benang filamen, serat polyester, polyester dan polyester chips serta kain, baik di pasar domestik maupun ekspor. Total penjualan pada tahun 2015 mengalami penurunan dari tahun sebelumnya terutama disebabkan penurunan harga jual benang polyester dan serat polyester. Penurunan tajam yang terjadi pada harga minyak mentah telah mendorong penurunan mata rantai harga Polyester secara signifikan selama tahun 2015. Nilai tukar Rupiah terus melemah sepanjang tahun dan ditutup pada Rp 13.795 per US$ per 31 Desember 2015, dibandingkan dengan Rp 12.440 per US$ pada tahun 2014.

Hasil Operasi

Pada 2015, pendapatan penjualan bersih tercatat US$387,05 juta jika dibandingkan dengan US$493,56 juta pada tahun 2014. Penurunan penjualan bersih pada tahun 2015 terutama karena penurunan harga jual untuk benang polyester dan serat polyester sepanjang tahun. Penurunan harga jual tersebut karena adanya penurunan yang signifikan dalam harga bahan baku sebagai akibat adanya penurunan yang tajam pada harga minyak mentah selain berkurangnnya margin polyester. Penjualan ekspor US$68,38 juta atau 17,67% dari penjualan bersih, dan penjualan domestik US$387,05 juta atau 82,33% dari total penjualan bersih. Pendapatan operasional lainnya sebesar US$3,00 juta, merupakan penjualan produk daur ulang, bahan pembantu dan limbah/scrap.

Laba Kotor / (Rugi)

Perseroan mencatat laba kotor sebesar US$8,15 juta pada tahun 2015, dibandingkan dengan rugi kotor US$13.82 juta pada tahun 2014. Peningkatan laba kotor ini disebabkan perbaikan yang signifikan dalam efisiensi operasi melalui pengurangan waste dan produksi rusak, tindakan penghematan biaya dan juga pengurangan yang cukup besar dalam biaya penyusutan. Meskipun produk polyester mengalami penurunan nilai tambah, akan tetapi manfaat yang diperoleh dari perbaikan dalam efisiensi dapat mengimbangi efek negatif yang ditimbulkan. Penghentian produksi PTA karena kondisi pasar yang tidak kondusif dilakukan sejak bulan November 2015 juga berdampak dalam mengurangi biaya pabrikasi secara keseluruhan.

(21)

20 | LAPORAN TAHUNAN 2015

Laba / (Rugi) Sebelum Pajak

Perseroan mengalami rugi sebelum pajak sebesar US$11,65 juta pada tahun 2015, dibandingkan dengan rugi sebelum Pajak sebesar US$81,49 juta pada tahun 2014. Beban administrasi umum dan beban penjualan di tahun 2015 lebih rendah sebesar 8% dibandingkan dengan 2014. Pada 2015 Beban keuangan berkurang secara signifikan karena penurunan tingkat bunga pinjaman LC ke 6% pa dari 12,5% pada tahun 2014 selain membebaskan bunga pinjaman LC untuk kuartal terakhir 2015. Keuntungan beda kurs valuta asing pada tahun 2015 adalah US$11,24 juta dibandingkan dengan US$4,97 juta pada tahun 2014. Selain itu, dilakukan pecadangan penurunan nilai piutang pada tahun 2014 sebesar US$34,26 juta karena kepailitan PT Wisma Karya Prasetya. Dalam Klaim Asuransi termasuk penyelesaian interim klaim dari kebakaran di unit manufaktur di Semarang.

Risiko Usaha

Ketidakseimbangan antara permintaan dan posisi pasokan produk polyester secara signifikan telah mendorong penurunan tingkat marjin. Pertumbuhan keseluruhan produksi Polyester tetap stagnan pada 5,27% di tahun 2015 meskipun ada peningkatan kapasitas. Hal Ini secara drastis mengurangi tingkat utilisasi menjadi 74% pada tahun 2015. Selain itu, penurunan yang signifikan dalam harga minyak mentah selama 2014 mengakibatkan penurunan yang tajam dalam harga bahan baku yang menyebabkan turunnya nilai barang jadi pada tahun 2015. Ancaman dari harga kapas yang lebih murah berdampak pada tekanan harga pada sektor polyester. Margin PTA terus mengalami tekanan. Pemulihan yang terjadi dalam industri polyester khusunya dalam margin diharapkan akan terus meningkat diikuti dengan pertumbuhan produk polimer global sekitar 6,20% di 2016. Perseroan telah mengambil keputusan strategis untuk menghentikan operasi PTA menjelang akhir 2015 untuk melakukan pemutakhiran (upgrade) untuk meningkatkan efisiensi biaya setara dengan mesin dengan tekhnologi terbaru. Margin PTA saat ini pada tingkat yang rendah, sehingga keputusan untuk penghentian operasi PTA diharapkan berdampak positif pada margin keseluruhan ke depan. Perseroan akan melakukan pemenuhan kebutuhannya PTA dari pasar domestik dan internasional dan ini tidak akan berdampak pada produksi hilir produk Staple Fiber dan Benang Filamen serta pendapatan Perseroan masih tergantung pada fasilitas kredit modal kerja yang diberikan oleh pemegang saham mayoritas, untuk pengadaan bahan baku karena tidak adanya sumber pendanaan lainnya dari perbankan pada umumnya. Pinjaman modal kerja melalui bank akan dimungkinkan manakala utang terjamin telah direstrukturisasi.

Berkenaan dengan Peraturan Bank Indonesia No 17/3/PBI/2015, Perseroan telah memperoleh persetujuan dari Bank Indonesia dengan surat No 17/1192 /DKSP tanggal 11 Agustus 2015 untuk bertransaksi menggunakan Dollar US$ sebagai mata uang transaksi sampai Juli 2016.

Restrukturisasi utang

Perseroan terus melanjutkan pembahasan restrukturisasi utang terjamin dengan Para creditor berjaminan. Sebagai pemegang saham mayoritas Damiano Investment BV juga merupakan pemegang mayoritas utang yang dijamin, selain PPA/Kementrian Keuangan. Damiano Investments BV terus memberikan pinjaman modal kerja dan fasilitas Letter of Credit untuk pengadaan bahan baku. Ini telah membantu Perseroan untuk mempertahankan optimalisasi kapasitas produksi Perseroan.

(22)

21 | LAPORAN TAHUNAN 2015

Corporate

Governance

(Tata Kelola Perusahaan)

Dewan Komisaris, Direksi dan karyawan profesional berkomitmen penuh dalam memenuhi standar tinggi Good Corporate Governance (GCG). prinsip-prinsip GCG yang meliputi transparansi, keadilan, akuntabilitas dan kewajaran, selalu menjadi faktor utama dalam semua aspek bisnis dan di semua tingkatan manajemen.

Dewan Komisaris

Diwakili orang-orang terkemuka di bidang Keuangan, Ekonomi, dan Hukum, selain dari pemegang saham mayoritas. Dewan Komisaris bertemu secara berkala untuk meninjau jalannya Perseroan yang dilakukan oleh Direksi dan memberikan panduan kebijakan yang terkait dengan pembiayaan, pinjaman, jaminan agunan, asuransi, menetapkan anggaran dan rencana bisnis tahunan dan mereka memiliki akses penuh terhadap informasi Perusahaan. Komisaris dalam menjalankan tugasnya dibantu dibantu oleh berbagai Komite seperti Komite Audit, Komite Manajemen Risiko dan Komite Remunerasi yang dipimpin oleh Komisaris Independen.

Susunan Dewan Komisaris berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham yang diselenggarakan pada 16 Juni 2015 adalah sebagai berikut:

Nama Umur Jabatan

Robert Clive Appleby 53 Komisaris Utama sejak 2007.

Direktur dan Chief Investment Officer di Asia Debt Management Hongkong Limited (ADM),. Sebelumnya beliau adalah seorang Managing Director Divisi Income Asia di Credit Agricole Indosuez yang khususnya menangani restrukturisasi di kawasan Asia. Christopher Robert Botsford 54 Komisaris sejak 2007.

Chief Executive Officer dan Direktur Asia Debt Management Hongkong Limited (ADM),. Sebelum mendirikan ADM, beliau mengelola regional debt untuk Kawasan Asia Pacific dan operasi pasar derivative pada Republic National Bank of New York yang memberikan lindung nilai dan manajemen restrukturisasi hutang di kawasan.

Robert McCarthy 61 Komisaris sejak Juni 2008.

Beliau meraih gelar Master in Business Administration dari Yale School of Management, dan gelar Master dalam

(23)

22 | LAPORAN TAHUNAN 2015

bidang Medieval History dari Columbia University. Mengelola Investasi bermasalah pada Spinnaker Funds. Beliau merupakan Founding Director Morgan Grenfell dan pernah menjabat sebagai Direktur Deutsche Bank.

Dono Iskandar Djojosubroto 71 Komisaris Independen sejak Februari 2008. Beliau meraih gelar dari Universitas Indonesia dan MA & PhD di bidang Ekonomi dari The University of Illinois, USA. Beliau pernah menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Kementerian Keuangan, Deputi Gubernur Bank Indonesia, dan Direktur Eksekutif IMF mewakili dua belas Negara Asia. Beliau juga pernah Komisaris di dan Badan Pengawas di berbagai Lembaga Pemerintah, seperti PT Jasindo, PT Jasamarga, Bank BRI dan Bank BTN.

Ir. Agus Tjahajana Wirakusumah 61 Komisaris Independen sejak Juni2015.

Beliau meraih gelar Sarjana Teknik Mesin dari Institut Teknologi Bandung dan gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Indonesia. Beliau juga memegang gelar Master di Teknik Sistem Industri dari University of Florida, USA. Dia memegang posisi Manajemen Senior di berbagai perusahaan swasta dan juga di Dewan Komisaris perusahaan BUMN. Dia memiliki lebih dari 17 tahun pengalaman di Departemen Perdagangan dan Industri dan pensiun sebagai Direktur Jenderal pada tahun 2015. Selama tahun ini, Dewan Komisaris mengadakan lima kali Rapat Dewan Komisaris.

(24)

23 | LAPORAN TAHUNAN 2015

Direksi

Direksi sebagai organ Perusahaan bertugas dan bertanggung jawab secara kolegial dalam mengelola Perusahaan. Setiap anggota Direksi dapat melaksanakan tugas dan mengambil keputusan sesuai dengan tugas dan wewenang masing-masing. Direksi harus merumuskan nilai-nilai Perusahaan serta program jangka pendek dan jangka panjang Perseroan untuk dibahas dan disetujui oleh Dewan Komisaris atau RUPS sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan.

Direksi Perusahaan diwakili oleh para profesional di bidang Produksi, Pemasaran, Sumber Daya Manusia, Keuangan dan Manajemen Umum.

Direksi diangkat berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham yang diselenggarakan pada 16Juni 2015 adalah sebagi berikut:

Nama Umur Jabatan

V. Ravi Shankar 52 Direktur Utama sejak tahun 2002.

Beliau adalah lulusan Production Engineeringdan juga menyelesaikan Advance Management Program dari Harvard University pada tahun 2004. Sebelum bergabung dengan APF, memimpin Divisi Tekstil dari anak perusahaan dari APF dan juga bekerja di sebuah perusahaan industry permesinan di Indonesia dan India.

Bonar Firman Hasiholan Sirait 68 Direktur sejak tahun 2013.

Meraih gelar pasca sarjana di bidang Ekonomi dari Universitas Indonesia dan menyelesaikan Ph.D di bidang Ekonomi dari Universitas yang sama. Beliau juga mengikuti berbagai kursus manajemen pada HRD, Bisnis re-engineering, manajemen Personal Manajemen, Manajemen Strategis dll, di Singapura, Malaysia, Perancis, Swiss dan Kanada. Beliau memimpin HRD di APF sejak tahun 2004 sebagai Senior Vice President dan Kepala HRD sejak 1993. Sebelum itu beliau adalah Direktur Personalia di pabrik sepatu Bata

S. Jegatheesan 66 Direktur sejak tahun 2002.

Beliau adalah lulusan Teknik Elektro dan telah dengan APF sejak tahun 1989. Sebelum bergabung dengan APF, beliau sebago General Manager dari perusahaan pemintalan benang dan bekerja sebagai Project Manager untuk sebuah perusahaan Engineeringa di India.

Peter Vinzenz Merkle 58 Direktur sejak tahun 2007.

Beliau bergabung dengan APF pada tahun 2000 sebagai Pimpinan Pabrik Karawang memproduksi PTA, Polymer, dan Fiber. Sebelum bergabung dengan APF, ia bekerja di berbagai peruasahaan terkenal Kimia dan Fiber seperti Trevira Group dan Hoechst AG

(25)

24 | LAPORAN TAHUNAN 2015

sebagai kepala R&D dan Devisi Pengembangan Teknologi. Pemegang MSc di bidang Chemical Engineering dari University of Stuttgart, Jerman, jurusan proses polimer dan teknologi lingkungan.

Antonius W. Sumarlin 49 Direktur sejak 2014.

Meraih gelar Master dalam Pembangunan Ekonomi dari Vanderbit University, di Nashville, Amerika Serikat dan juga memegang Phd di Pemasaran dari Institut Pertanian, Bogor. Dia memiliki lebih dari 18 tahun pengalaman dalam manajemen strategis dan keuangan di berbagai organisasi dari manufaktur ke perusahaan investasi.

Pada 2015, Direksi mengadakan rapat Direksi sebanyak lima kali.

Rapat Gabungan

Rapat Gabungan adalah pertemuan yang dihadiri oleh Komisaris dan Direksi. Rapat Gabungan diadakan untuk meningkatkan koordinasi dan komunikasi yang lancar antara Dewan Komisaris danDireksi dan. Pada tahun 2015 telah dilakukan Rapat Gabungan sebanyak empat kali.

Komite Pendukung Dewan Komisaris

Untuk meningkatkan efektivitas fungsinya dalam mengawasi Direksi, Dewan Komisaris memiliki 3 Komite pendukung yang melaporkan langsung kepada Dewan Komisaris. Setiap Komite diketuai oleh Komisaris Independen yang fasih di bidang operasi. Komite ini Komite Audit, Komite Manajemen Risiko dan Komite Nominasi dan Remunerasi.

Komite Audit

Anggota Komite Audit

Sejalan dengan peraturan Bapepam LK No IX.I.5, KOMITE AUDIT yang baru diangkat terhitung tanggal 10 Agustus 2015 untuk membantu Dewan Komisaris. Para anggota Komite adalah sebagai berikut:

Bapak Dono Iskandar Djojosubroto: Ketua Komite. Beliau adalah seorang Komisaris Independen dalam Dewan Komisaris Perseroan.

Bapak Doedy Darwin: Beliau adalah seorang Insinyur dari Institut Teknologi Bandung. Dia memiliki lebih dari 24 tahun pengalaman di sektor perbankan sebagai Kepala Aset Manajemen, Divisi Kredit.

Bapak Deddy Sutrisno: Beliau adalah Chartered Accountant dari Ikatan Akuntan Indonesia dan Bersertifikat Akuntan Manajemen (CMA) dari Institut Akuntan Manajemen, Australia. Beliau memiliki 25 tahun pengalaman yang kaya di bidang Akuntansi, Keuangan, Perpajakan. Beliau saat ini bekerja sebagai Direktur di Kantor Konsultan.

(26)

25 | LAPORAN TAHUNAN 2015

Tugas dan tanggung jawab

Komite Audit memberikan ahli profesional dan independen pandangan / pendapat kepada Dewan Komisaris yang berkaitan dengan laporan keuangan, masalah hukum dan hal-hal lain yang disampaikan oleh Direksi. Tanggung jawab Komite Audit adalah sebagai berikut:

a. Menelaah laporan keuangan triwulan dan tahunan

b. Menelaah dan mengevaluasi hasil audit yang dilakukan oleh auditor internal dan status pelaksanaan rekomendasi dari laporan audit internal

a. Menelaah hadil audit yang dilakukan oleh auditor eksternal

b. Meninjau dan memperbarui prosedur pengendalian internal Perseroan c. Meninjau perjanjian utama dan kontrak dan implikasi hukum.

Selama tahun 2015, Komite Audit mengadakan tiga kali pertemuan untuk tujuan berikut: 1. Berkaitan dengan Internal Audit:

a. Untuk memastikan bahwa fungsi ini dijalankan secara efektif dan obyektif. Kami telah meninjau dan membahas beberapa Laporkan Audit Intern disiapkan oleh Auditor Internal Perseroan selama tahun berjalan.

b. Untuk meninjau respon dari departemen terkait dengan rekomendasi dan pelaksanaan yang efektif dari rekomendasi.

2. Berkaitan dengan Sistem Pengendalian Intern:

a. Untuk meninjau dan menilai efektivitas sistem pengendalian manajemen sejalan dengan usaha Perusahaan.

3. Berkaitan dengan Evaluasi Laporan Keuangan:

a. Untuk menelaah dan membahas laporan keuangan yang telah diaudit disampaikan dalam laporan tahunan dengan Sekretaris Perusahaan, auditor internal dan Chief Financial Officer.

b. Untuk menilai perubahan dalam penerapan akuntansi

c. Untuk mengevaluasi kepatuhan Perusahaan dengan ketentuan hukum dan peraturan

d. Untuk meneliti penyesuaian dan catatan dalam temuan audit yang signifikan. e. Untuk menelaah dan menganalisa akun-akun dalam laporan triwulan. Jumlah Rapat dihadiri

Kehadiran Rapat Anggota Komite

1. Bapak Dono Iskandar Djojosubroto : 3 (tiga) kali 2. Bapak Doedy Darwin : 3 (tiga) kali 3. Bapak Deddy Sutrisno : 3 (tiga) kali

Para undangan lainnya seperti Internal Auditor, Sekretaris Perusahaan dan Manajer Keuangan juga hadir dalam pertemuan bila diperlukan oleh Komite.

Komite Manajemen Risiko

Fungsi Komite Manajemen Risiko adalah untuk membantu Dewan Komisaris dalam melaksanakan tugas pengawasan yang berkaitan dengan penerapan Manajemen Risiko di Perusahaan. Komite dapat bekerja sama dengan manajer agar memiliki akses informasi dalam meninjau kegiatan yang berkaitan dengan Manajemen Risiko.

Komite Manejemen Resiko diketuai oleh Komisaris Independen Bapak Ir. Agus Tjahajana Wirakusumah.

(27)

26 | LAPORAN TAHUNAN 2015

Selama tahun 2015, Komite ini melakukan penelaahan terhadap pertangguingan asuransi kerugian terhadap aset, melalui beberapa perusahaan asuransi, kontrak pengadaan jangka panjang Perseroanan.

Komite Nominasi dan Renumerasi

Komite ini diketuai oleh Komisaris Independen Bapak Ir. Agus Tjahajana Wirakusumah dan Bapak Bonar FH Sirait sebagai anggota.

Tugas utama Komite ini adalah untuk meninjau kenaikan upah yang diusulkan, upah minimum dari berbagai daerah sesuai dengan Peraturan Pemerintah, Program Retensi Karyawan, dan Program Pelatihan Karyawan.

Audit Internal

Internal Audit Perseroan dipimpin oleh Bapak Yohanes Baptis Galuh Adjar Pamungkas, dengan dibantu oleh anggota staf yang berpengalaman. Internal audit l pada berbagai fungsi yang dilakukan secara bersamaan dan laporan audit dibawah pengawasan Komisaris Independen dan Direksi secara berkala untuk memastikan tindakan perbaikan.

Sekretaris Perusahaan

Sekretaris Perusahaan bertanggung jawab sebagai penghubung antara Perusahaan dan Pasar Modal berwenang, pemegang saham, investor dan pemangku kepentingan lainnya. Sekretaris Perusahaan memegang tanggung jawab untuk pengawasan dan koordinasi RUPS, mengekspos peristiwa dan semua kegiatan korporasi. Sekretaris Perusahaan juga bertanggung jawab untuk pelaksanaan agenda terkait dengan rapat Dewan Direksi dan Dewan Komisaris.

Perusahaan memiliki "Departemen Sekretaris Perusahaan" yang dipimpin oleh Bapak Tunaryo, dengan dibantu oleh staf yang berpengalaman di bidang keuangan dan urusan hukum.

Perusahaan telah memenuhi berbagai persyaratan hukum Hukum Perusahaan Indonesia, UU Pasar Modal, dan Peraturan Bursa Efek.

Pada bulan Desember 2015 Perusahaan melakukan ‘Public Expose’ sesuai peraturan BEI dan dihadiri awak media, masyarakat umum, pemegang saham mengenai jalannya Perseroan.

Corporate Social Responsibility (CSR)

Perseroan secara terus menerus dan konsisten berpartisipasi dalam program pengembangan masyarakat melalui Program Corporate Social Responsibility (CSR) selama beberapa tahun terakhir sebagai bagian dari komitmennya untuk menciptakan nilai bagi masyarakat. APF telah aktif terlibat, sebagai bagian dari kewajiban sosial untuk menciptakan masyarakat yang lebih baik dan lingkungan di sekitar fasilitas pabrik. Perhatian utama APF adalah di bidang pendidikan, kesehatan, pengendalian lingkungan, fasilitas social keagamaan, infrastruktur

(28)

27 | LAPORAN TAHUNAN 2015

dan pengembangan keterampilan warga sekitar. Pelaksanakan kegiatan CSR ini dilakukan melalui "Yayasan Asia Pacific Fibre".

Beberapa kegiatan yang dilakukan adalah seperti bawah ini: 1. Program Pendidikan

a. Pembanggunan gedung sekolah dasar di kawasan Blendung Desa, Klari, Karawang. b. Distribusi bantuan pendidikan kepada siswa di wilayah Karawang dan Kaliwungu. c. Pembangunan fasilitas pendidikan untuk pra-sekolah (PAUD) di Cibuaya, Karawang,

Madrasah Ibtidaiyah di Cimahi dan Tunggakjati, Karawang, dan Sekolah Dasar di Karanganyar, Karawang.

2. Program Kesehatan

a. Menyeediakan pengobatan gratis dan obat-obatan kepada orang-orang yang membutuhkan di Sumberejo dan Nolokerto, Kaliwungu, Kendal.

b. Pembangunan Puskesmas rawat inap di Klari, Karawang.

c. Pembagian kacamata gratis kepada siswa yang membutuhkan dari sekolah dasar dan SMP di Kaliwungu bekerjasama dengan Yayasan Mata Indonesia.

d. Bantuan operasi Katarak Mata di Kendal 3. Kegiatan keagamaan dan Budaya

a. Pembangunan pesantren untuk studi agama, masjid dan fasilitas keagamaan lainnya di Karawang dan Kaliwungu.

b. Aktif mendukung kegiatan keagamaan dan budaya di wilayah meningkatkan hubungan yang harmonis dengan masyarakat sosial.

c. Penghijauan bekerja sama dengan Universitas Jenderal Sudirman Purwokerto. d. Penanaman pohon jati di wilayah Kaliwungu.

4. Bantuan Kemanusiaan

a. Renovasi sekolah korban bencana banjir dilakukan sekolah Mangkang Kulon Semarang,

b. Bantuan pemulihan bencana dilakukan orang di Megelang dan Padang.

c. Bedah rumah bagi keluarga tidak mampu di Sumberejo, Kaliwungu, dan Nolokerto Kendal.

5. Pemberdayaan Sosial Ekonomi

a. Bantuan keuangan untuk industri skala / pondok kecil di wilayah sekitar.

b. Pemberdayaan pengolahan limbah serat di wilayah sekitar menyediakan lapangan kerja mandiri untuk masyarakat setempat.

(29)

28 | LAPORAN TAHUNAN 2015

Struktur Organisasi

Annual General Meeting of Shareholders

Board of Commissioner • ROBERT C. APPLEBY

CHRISTOPHER ROBERT BOTSFORD

ROBERT McCARTHY

DONO ISKANDAR D.

Ir. AGUS TJAHAJANA WIRAKUSUMAH

President Director V. RAVI SHANKAR

Director BONAR F.H. SIRAIT Director of

SBU Filament Yarn S. JEGATHEESAN H.R. & I.R. Corporate I.T. Corporate Finance Internal Audit Corporate Secretary Performance Fabric Division

Director of SBU Filament Yarn/Chemical & Fiber

Production Engineering Accounting

PPC/ Desp/ Material Control R&D/ CTS/ Product Dev. Admin./ Security/ Transport/ P.R. Information Technology HRD & LD Marketing Director of SBU Chemical &

Fiber PETER V. MERKLE Independent Director ANTONIUS W. SUMARLIN Audit Committee,

Risk Management Committee, Nomination & Remuneration

(30)

29 | LAPORAN TAHUNAN 2015

Informasi

Perseroan

Tanggal Pendirian

15 Februari 1984

Pencatatan pada Bursa Efek Indonesia

1. Penawaran Umum pada bulan Februari 1991

Pencatatan terbatas (partial listing) untuk 24.000.000 saham pada tanggal 12 Maret 1991 di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya.

2. Pencatatan di Bursa pada bulan Januari 1992

Perseroan mencatatkan seluruh saham sejumlah 68.000.000 saham pada tanggal 3 Januari 1992 di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya. Jumlah keseluruhan saham Perseroan yang tercatat adalah 92.000.000 saham.

3. Penawaran Umum Terbatas I pada bulan Oktober 1993

Antara tanggal 1 Nopember 1993 dan 3 Januari 1994, Perseroan melakukan Penawaran Umum Terbatas perdana dengan menawarkan 184.000.000 saham. Setelah Penawaran Umum ini, jumlah saham Perseroan yang tercatat adalah sebesar 276.000.000 saham.

4. Pemecahan Saham pada bulan Maret 1995

Dengan adanya pemecahan saham pada tanggal 27 Maret 1995, jumlah saham yang tercatat di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya adalah sebesar 552.000.000 saham.

5. Saham bonus dan saham dividen pada bulan April 1995

Pada tanggal 12 April 1995 dan 17 April 1995, sejumlah 552.000.000 saham bonus dan saham dividen telah dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya. Dengan demikian, jumlah saham yang tercatat pada kedua bursa tersebut adalah sebesar 1.104.000.000 saham.

6. Penawaran Umum Terbatas II pada bulan Juni 1996

Melalui Penawaran Umum Terbatas II pada tanggal 10 Juni 1996, Perseroan mencatatkan 1.104.000.000 saham di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya, sehingga total saham yang tercatat adalah 2.208.000.000 saham .

7. Penawaran Umum Terbatas III pada bulan Desember 1997

Pada tanggal 24 Desember 1997, Perseroan menawarkan 2.185.920.000 saham di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya. Setelah Penawaran Umum Terbatas III ini, total saham yang tercatat adalah sejumlah 4.393.920.000 saham.

8. Konversi Hutang menjadi saham pada bulan September 2006

APF telah memperoleh persetujuan dari Departemen Kehakiman dan HAM untuk menerbitkan 43.144.238.750 saham kepada kreditur yang tidak berjaminan yang merupakan bagian dari konversi hutang yang telah mendapatkan persetujuan dari Pengadilan Niaga. Hingga tanggal 31 Desember 2006, APF telah mengeluarkan

(31)

30 | LAPORAN TAHUNAN 2015

36.093.831.290 saham kepada kreditur yang tidak berjaminan yang telah mengajukan permintaan penukaran saham kepada Perseroan. APF juga telah mendapatkan persetujuan dari Departemen Kehakiman dan HAM untuk menerbitkan 40.340.241.250 saham yang akan dikeluarkan kepada kreditur berjaminan sesuai dengan proposal restrukturisasi bagi kreditur berjaminan (”SDRP”). APF belum mengeluarkan saham-saham tersebut hingga tanggal 31 Desember 2007.

9. Reverse Split Saham pada bulan Februari 2008

APF melakukan Anggaran Dasar Perusahaan sehubungan dilakukannya reverse split saham yang dilakukan dengan rasio 20:1 dan meurut akta notaris Sutjipto, SH No, 91 tanggal 21 Februari 2008 tentang perubahan anggaran dasar perusahaan, modal saham perseroan sebesar Rp 16.000.000.000.000 terbagi atas 12.357.255.040 lembar saham.

10. Perseroan telah memperoleh persetujuan dari pemegang saham Perseroan melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada tanggal 24 Maret 2009, penerbitan 5% (118.845.397 saham) dari modal ditempatkan dan Disetor saham seri 'C' tanpa hak memesan efek terlebih dahulu, untuk memberikan opsi saham kepada manajemen dan karyawan Perusahaan (Program Opsi Saham Manajeman dan Karyawan).

Berdasarkan akta Notaris Aryanti Artisari, SH, M.Kn. Tidak ada 107 tanggal 23 Februari 2012, pemegang saham menyetujui untuk program Manajemen Stock Option Program (MESOP). Dan ini berhubungan dengan akta notaris Sutjipto, SH No 91 tanggal 24 Maret 2009 tentang penerbitan 118.845.397 saham baru seri C yang berwenang (5% dari modal ditempatkan dan disetor) tanpa hak memesan efek terlebih dahulu dengan nilai nominal Rp 40 setiap . Harga Pelaksanaan pada 5 Maret 2012 adalah sebesar Rp 45 masing-masing, dan memiliki saham telah disetor penuh pada tanggal 20 Februari 2012 dan 21 Februari 2012. Saham juga terdaftar di Bursa Efek Indonesia melalui pengumuman No. Peng-P-00032/BEI.PPR/03-2012 tanggal 5 Maret Peng-P-00032/BEI.PPR/03-2012 dan No. Peng-P-00033/BEI.PPR/03-Peng-P-00032/BEI.PPR/03-2012 tanggal 7 Maret Peng-P-00032/BEI.PPR/03-2012. Perseroan memperoleh persetujuan atas perubahan nama menjadi PT Asia Pasifik Fibers Tbk dari Menteri Kehakiman tanggal 10 November 2009 dan Indonesia Badan Koordinasi Penanaman Modal / BKPM pada tanggal 2 Desember 2009.

Jumlah saham yang tercatat per

31 Desember 2015 2,495,753,347

Susunan Modal per 31 Desember 2015 Serie A

Modal Dasar Rp 8,500,000,000,000

Nilai Nominal per Saham Rp 10,000

Modal Disetor Rp 2,196,960,000,000

Serie C

Modal Dasar Rp 166,968,960,000

Nilai Nominal per Saham Rp 40

Gambar

Tabel  berikut  ini  menggambarkan  ikhtisar  data  keuangan  penting  Perseroan  untuk  tahun- tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 sampai 2015
Tabel Pengembalian (Revisi untuk PIK)

Referensi

Dokumen terkait