• Tidak ada hasil yang ditemukan

Persepsi dan sikap masyarakat nelayan terhadap adanya penetapan kawasan konservasi di Pulau Pongok, Kabupaten Bangka Selatan - Repository Universitas Bangka Belitung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Persepsi dan sikap masyarakat nelayan terhadap adanya penetapan kawasan konservasi di Pulau Pongok, Kabupaten Bangka Selatan - Repository Universitas Bangka Belitung"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

Persepsi dan Sikap Masyarakat Nelayan Terhadap Penetapan

Kawasan Konservasi di Pulau Pongok, Bangka Selatan

SKRIPSI

sebagai salah satu syarat

untuk memperoleh gelar Sarjana Perikanan (Strata 1) pada

Jurusan Manajemen Sumberdaya Perairan

Fakultas Pertanian Perikanan dan Biologi

Universitas Bangka Belitung

OLEH:

NURHAYATI ILYAS

202 1111 041

JURUSAN MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN

FAKULTAS PERTANIAN PERIKANAN DAN BIOLOGI

(2)
(3)
(4)

iv

ABSTRAK

Nurhayati Ilyas. 202 11 11 041. Persepsi dan Sikap Masyarakat Nelayan Terhadap Adanya Penetapan Kawasan Konservasi di Pulau Pongok, Kabupaten Bangka Selatan (Pembimbing : Umroh dan Dwi Rosalina)

Pulau Pongok adalah pulau yang mempunyai potensi ekosistem pesisir yaitu ekosistem mangrove, lamun, terumbu karang, dan ikan serta berbagai fenomena permasalahan. Potensi dan fenomena permasalahan di Pongok memerlukan upaya konservasi yang melibatkan masyarakat nelayan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi, sikap, serta hubungan persepsi dan sikap masyarakat nelayan terhadap penetapan kawasan konservasi. Penelitian ini dilakukan pada bulan Desember 2014 di Pulau Pongok, Bangka Selatan. Pemilihan responden dilakukan dengan menggunakan purposive sampling. Variabel penelitian terdiri dari variabel persepsi dan sikap. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif untuk menjelaskan persepsi dan sikap masyarakat serta uji korelasi Rank Spearman untuk mengetahui hubungan persepsi dan sikap masyarakat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi masyarakat termasuk baik karena total skor penilaian adalah 2243 tergolong tingkat penilaian tinggi. Sikap masyarakat terhadap penetapan kawasan konservasi tergolong baik karena skor penilaian adalah 739 tergolong tingkat penilaian tinggi. Berdasarkan uji korelasi rank spearman, terdapat hubungan antara persepsi dan sikap, yaitu sikap masyarakat dipengaruhi oleh persepsi.

(5)

v

ABSTRACT

Nurhayati Ilyas. 202 11 11 041. Perception and opinion of fisherman community towards conservation area determination in Pongok island, South Bangka.

(Supervised by : Umroh and Dwi Rosalina).

Pongok Island has potential coastal ecosystems, such as mangrove, seagrass and coral reef and various phenomena issues. Potential and phenomena issues require conservation who involving the community. This research aims to determine the perceptions, opinion, and relationship of perception and opinion fishing communities towards designation of conservation areas. This research was conducted in December 2014 Pongok Island, South Bangka. The selection of respondents using purposive sampling. Variabel were perceptions and opinion peoples. The data used are primary data and secondary data. Analysis of the data used is descriptive analysis to explain the perceptions and attitudes and Spearman Rank correlation test to determine the correlation of perceptions and attitudes. The results showed that the public perception is good because the total of assesment score 2243, it is the level heigh. The results showed that the public opinion is good because the total of assesment score 739, it is the level heigh. Based on Spearman rank correlation test, there is a correlation between perception and attitude, the attitude of the people affected by perception.

(6)

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan kesehatan, kesempatan, dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan Skripsi penelitian ini dengan judul : Persepsi dan Sikap Masyarakat Nelayan Terhadap Adanya Penetapan Kawasan Konservasi di Pulau Pongok, Kabupaten Bangka Selatan.

Alhamdulillah, Skripsi yang ditulis oleh penulis telah selesai, hal ini berkat bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada:

1. Kedua orang tua saya: Ayah (Ilyas), ibu (Rahmawati) yang telah memberikan dukungan, doa dan kerja kerasnya sehingga penulis dapat kuliah dan menyelesaikan skripsi ini.

2. Ibu Umroh, S.T., M.Si. selaku Dosen Pembimbing I dan Ibu Dwi

Rosalina, S.Si., M.Si. selaku Dosen Pembimbing II yang telah memberikan bimbingan dan arahannya dari awal pengajuan proposal penelitian hingga selesainya skripsi ini.

3. Ibu Eva Utami, S.Si. M.Si., Bapak Khoirul Muslih, S.Pi., M.Si., dan Bapak Wahyu Adi, S.Pi., M.Si. yang telah memberikan masukan untuk perbaikan skripsi ini.

4. Rekan-rekan mahasiswa Manajemen Sumberdaya Perairan angkatan 2011

yang turut membantu dan memberikan dukungan hingga selesainya skripsi ini : Eva Safitriyani, Mutiara Sary, Eka Suharliana,Mellyta Afriani, Sastra Apriza, Juandi, Regen, Sahroni, Fajar Sumarto, Leo Gatra Persada, Rizaldi dan teman-teman lainnya yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran guna menyempurnakan penulisan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan bagi penulis pada khususnya.

Balunijuk, 23 Maret 2015 Penulis,

(7)

vii

1.2 Tujuan Penelitian. ... 2

1.3 Manfaat Penelitian. ... 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kawasan Konservasi... 3

2.2 Penetapan Kawasan Konservasi. ... 4

2.3 Definisi Persepsi. ... 5

2.4 Definisi Sikap. ... 6

2.5 Kondisi Sosial Masyarakat Pesisir. ... 7

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat... 9

3.2 Alat dan Bahan. ... 9

3.3 Variabel Penelitian. ... 9

3.4 Metode Pengumpulan Data. ... 9

3.5 Analisis Data. ... 11

3.6 Skala Pengukuran. ... 12

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil. ... 15

(8)

viii

4.1.2 Potensi Wilayah Pulau Pongok. ... 14

4.1.3 Karakteristik Responden. ... 18

4.1.4 Persepsi Masyarakat Terhadap Penetapan Kawasan Konservasi. ... 20

4.1.5 Persepsi Secara Keseluruhan. ... 22

4.1.6 Sikap Masyarakat Terhadap Penetapan Kawasan Konservasi. ... 23

4.1.7 Sikap Masyarakat Secara Keseluruhan. ... 26

4.1.8 Hubungan Antara Persepsi dan Sikap Masyarakat Terhadap Penetapan Kawasan Konservasi. ... 26

4.2 Pembahasan. ... 27

4.1.3 Karakteristik Responden. ... 27

4.1.4 Persepsi Masyarakat Terhadap Penetapan Kawasan Konservasi. ... 29

4.1.5 Persepsi Secara Keseluruhan. ... 34

4.1.6 Sikap Masyarakat Terhadap Penetapan Kawasan Konservasi. ... 36

4.1.7 Sikap Masyarakat Secara Keseluruhan. ... 40

4.1.8 Hubungan Antara Persepsi dan Sikap Masyarakat Terhadap Penetapan Kawasan Konservasi. ... 42

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan. ... 45

5.2 Saran. ... 45

DAFTAR PUSTAKA. ... 46

LAMPIRAN. ... 48

(9)

ix

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Interval Tingkat Penilaian Persepsi Secara Keseluruhan. ... 13

Tabel 2. Interval Tingkat Penilaian Sikap Secara Keseluruhan. ... 13

Tabel 3. Hasil Pengamatan Hutan Mangrove di Pulau Pongok. ... 16

Tabel 4. Hasil Pengukuran Lamun di Pulau Pongok. ... 17

Tabel 5. Hasil Pengukuran Persentase Karang Hidup di Pulau Pongok. ... 17

Tabel 6. Data Usia Responden. ... 18

Tabel 7. Data Tingkat Pendidikan Responden. ... 18

Tabel 8. Data Lama Tinggal Responden di Kawasan. ... 19

Tabel 9. Data Rata-rata Pendapatan Responden.. ... 19

Tabel 10. Data Jumlah Tanggungan Keluarga Responden. ... 19

Tabel11. Tingkat Penilaian Setiap Kriteria Penilaian Persepsi Secara Keseluruhan. ... 23

(10)

x

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Persepsi Masyarakat Terhadap Pengetahuan tentang

Konservasi. ... 20 Gambar 2. Persepsi Masyarakat Terhadap Penyetujuan Adanya

Konservasi. ... 20 Gambar 3. Persepsi Masyarakat Terhadap Penyetujuan Konservasi Terumbu

Karang . ... 21 Gambar 4. Persepsi Masyarakat Terhadap Penyetujuan Konservasi

Lamun. ... 21 Gambar 5. Persepsi Masyarakat Terhadap Penyetujuan Konservasi

Mangrove. ... 22 Gambar 6. Persepsi Masyarakat Terhadap Penyetujuan Perlindungan Ikan... 22 Gambar 7. Sikap Masyarakat Untuk Tidak Menebang Mangrove. ... 23 Gambar 8. Sikap Masyarakat Untuk Tidak Mengambil Terumbu Karang. .... 24 Gambar 9. Sikap Masyarakat Untuk Mengikuti Aturan Konservasi. ... 24 Gambar 10. Sikap Masyarakat Untuk Ikut Dalam Pengawasan. ... 25 Gambar 11. Sikap Masyarakat Untuk Tidak Menagkapa Ikan di Daerah

Perlindungan Ikan. ... 25 Gambar 12. Sikap Masyarakat Untuk Menjaga Sumberdaya di Kawasan

(11)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Peta Lokasi Penelitian. ... 48 Lampiran 2. Alat dan Bahan Untuk Penelitian. ... 49 Lampiran 3. Kuesioner yang Digunakan Dalam Penelitian. ... 50 Lampiran 4. Data Rekapan Identitas Responden (Nama, Agama, Jenis

Kelamin, Alamat, Tempat dan Tanggal Lahir). ... 55 Lampiran 5. Data Rekapan Identitas Responden (Nama, Pendidikan Terakhir,

Pekerjaan, Utama, Pekerjaan Sampingan, Rata-rata Pendapatan Perbulan, Jumlah Tanggungan Keluarga). ... 56 Lampiran 6. Rekapan Data Persepsi Masyarakat Terhadap Adanya Penetapan

Kawasan Konservasi. ... 57 Lampiran 7. Rekapan Data Sikap Masyarakat Terhadap Adanya Penetapan

Kawasan Konservasi. ... 59 Lampiran 8. Pengolahan Data Hubungan Antara Persepsi dan Sikap

Referensi

Dokumen terkait

Pemberitaan yang disajikan Kompas juga lebih bersifat langsung (Straight news) dan memperlihatkan pengelolaan pemerintah terkait pariwisata, dibandingkan dengan media

P SURABAYA 03-05-1977 III/b DOKTER SPESIALIS JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH RSUD Dr.. DEDI SUSILA, Sp.An.KMN L SURABAYA 20-03-1977 III/b ANESTESIOLOGI DAN

cluster pola pergerakan, yakni Kelompok I (Mengancam) ialah aktivitas penggunaan antena untuk mencambuk, menangkis dan mengangkat antena tegak lurus; Kelompok II

Dari keempat informan diatas, dapat diketahui bahwa kecantikan terlihat dari dua aspek yaitu inner beauty dan outer beauty , akan tetapi keempat informan sebagai

Sarung tangan yang kuat, tahan bahan kimia yang sesuai dengan standar yang disahkan, harus dipakai setiap saat bila menangani produk kimia, jika penilaian risiko menunjukkan,

Pemberian pupuk hayati mikoriza berpengaruh nyata terhadap volume akar, serapan P tanaman, berat kering tanaman, produksi per plot, diameter tongkol dan jumlah

Oman Sukmana, M.Si selaku Kepala Jurusan Program Studi Kesejahteraan sosial sekaligus Dosen Pembimbing I yang telah memberikan arahan, dukungan serta motivasinya

yang terjadi akibat gesekan antara drillstring dan formasi. Sumur X-01 merupakan sumur vertikal pada lapangan X yang akan dilakukan pemboran horizontal re-entries dengan membuat